Firli Bahuri jadi Ketua KPK dan Revisi UU KPK dibahas di DPR:
'Memasukkan Kuda Troya ke Gedung Merah-Putih'
Pelanggar etik jadi Ketua KPK, Jokowi sebut sudah sesuai
prosedur
Revisi UU KPK: DPR terima surat presiden, pemerintah sepakat
mulai pembahasan
Halaman
Pembicaraan
Baca
Lihat sumber
Lihat riwayat
Perkakas
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini memerlukan pemutakhiran informasi. Harap perbarui artikel dengan
menambahkan informasi terbaru yang tersedia.
Gambaran Umum
Singkatan KPK
Didirikan 2002
Sifat Independen
Struktur
1. Alexander Marwata
Wakil Ketua merangkap
2. Johanis Tanak
Anggota
3. Nawawi Pomolango
4. Nurul Ghufron
Panggabean
2. Albertina Ho
4. Harjono
5. Syamsuddin Haris
Pencegahan dan
Monitoring
Penindakan
Inspektur Subroto
Kantor pusat
Situs web
kpk.go.id
l
b
s
Struktur organisasi
Pimpinan
Artikel utama: Daftar Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia
Pimpinan KPK adalah pejabat negara yang terdiri dari 5 (lima) anggota yakni Ketua
yang merangkap Anggota, serta Wakil Ketua yang terdiri atas 4 (empat) orang dan
masing-masing merangkap Anggota.[2]
Ketua
Artikel utama: Daftar Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia
Ketua KPK adalah salah satu dari lima pimpinan di KPK. Ketua Komisi Pemberantasan
Korupsi juga merangkap sebagai anggota KPK.[4]
Wakil Ketua
Wakil Ketua KPK merupakan pimpinan KPK yang juga merangkap sebagai anggota
KPK. Wakil Ketua KPK terdiri dari:
Kepemimpinan
Taufiequrachman Ruki (2003–2007)
Pada tanggal 16 Desember 2003, Taufiequrachman Ruki, seorang alumni Akademi
Kepolisian (Akpol) 1971, dilantik menjadi Ketua KPK. Di bawah kepemimpinan
Taufiequrachman Ruki, KPK hendak memposisikan dirinya sebagai katalisator (pemicu)
bagi Aparat dan institusi lain untuk terciptanya jalannya sebuah "good and clean
governance" (pemerintahan baik dan bersih) di Republik Indonesia. Sebagai seorang
mantan Anggota DPR RI dari tahun 1992 sampai 2001, Taufiequrachman walaupun
konsisten mendapat kritik dari berbagai pihak tentang dugaan tebang pilih
pemberantasan korupsi.
Taufiequrachman juga menyampaikan bahwa pembudayaan etika dan integritas
antikorupsi harus melalui proses yang tidak mudah, sehingga dibutuhkan adanya peran
pemimpin sebagai teladan dengan melibatkan institusi keluarga, pemerintah, organisasi
masyarakat dan organisasi bisnis.
Pada tahun 2007 Taufiequrachman Ruki digantikan oleh Antasari Azhar sebagai Ketua
KPK.
Antasari Azhar (2007–2009)
Bagian ini
memerlukan pengembangan.
Anda dapat membantu
dengan mengembangkannya.
Kontroversi Antasari Azhar saat menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta
Selatan (2000-2007) yang gagal mengeksekusi Tommy Soeharto tidak menghalangi
pengangkatannya menjadi Ketua KPK setelah berhasil mengungguli calon lainnya
yaitu Chandra M. Hamzah dengan memperoleh 41 suara dalam pemungutan suara
yang dilangsungkan Komisi III DPR. Kiprahnya sebagai Ketua KPK antara lain
menangkap Jaksa Urip Tri Gunawan dan Artalyta Suryani dalam kaitan penyuapan
kasus BLBI Syamsul Nursalim. Kemudian juga penangkapan Al Amin Nur
Nasution dalam kasus persetujuan pelepasan kawasan Hutan lindung Tanjung Pantai
Air Telang, Sumatera Selatan. Antasari juga berjasa menyeret Deputi Gubernur Bank
Indonesia (BI) Aulia Tantowi Pohan yang juga merupakan besan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono ke penjara atas kasus korupsi aliran dana BI. Statusnya sebagai
tersangka dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen membuat Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono pada tanggal 4 Mei 2009 memberhentikan dari jabatannya
sebagai ketua KPK.
Tumpak Hatorangan Panggabean (Pelaksana Tugas, 2009–2010)
Bagian ini
memerlukan pengembangan.
Anda dapat membantu
dengan mengembangkannya.
Kasus pembunuhan
Ketua KPK Antasari Azhar terbukti merancang pembunuhan terhadap Nasrudin
Zulkarnaen dan divonis 18 tahun penjara serta dicopot dari jabatannya sebagai ketua
KPK.
Kasus Anggoro
Artikel utama: Konfrontasi Cicak dan Buaya
Bermula saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang melakukan penyidikan dan
pencekalan terhadap sejumlah pejabat PT. Masaro Radiokom dalam kasus Proyek
Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) Kementerian Kehutanan
Kasus Budi Gunawan
Hal ini berawal dari penetapan Calon Kapolri Komjen Pol. Budi Gunawan oleh Presiden
Joko Widodo Januari 2015. 2 hari setelahnya, pimpinan KPK menetapkan Komjen BG
sebagai tersangka gratifikasi saat beliau masih menjabat Kabiro Binkar SDM Polri tahun
2006 terkait isu rekening gendut. Tetapi meski ada status tersangka, 10 fraksi DPR
menyetujui fit and proper test Komjen BG. Terjadi ketegangan antar instansi dan
Presiden Joko Widodo memberhentikan Jenderal Sutarman sebagai Kapolri dan
mengangkat Wakapolri menjadi Plt Kapolri. Pimpinan KPK ditersangkakan oleh
Kabareskrim yang baru diangkat yaitu Komjen Pol. Budi Waseso karena berbagai
kasus lampau. Ketua KPK Abraham Samad ditersangkakan dikarenakan terjerat kasus
pemalsuan dokumen, dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditahan karena
pemalsuan kesaksian di MK semasa menjadi advokat. Sisa pimpinan lainnya juga
diancam dijerat kasus masa lalunya masing-masing akan tetapi belum menjadi
tersangka.
Konflik ini melebar dari kasus hukum, ke konflik internal polri dan kasus ketegangan
antar instansi, menuju kegaduhan politik karena DPR juga merasa dilecehkan
wibawanya karena Kapolri terpilih tidak segera dilantik, apalagi Presiden berbeda suara
dengan partai pengusung PDIP. Masyarakat sipil pun menolak keras KPK dilemahkan,
apalagi terjadi kekhawatiran terjadinya kekosongan kursi komisioner (ditambah
bersamaan selesai masa jabatannya Busyro Muqoddas) dan adanya jumlah minimal
komisioner dalam memutuskan perkara. Presiden akhirnya menonaktifkan Abraham
dan Bambang, menerbitkan Perppu mengenai Revisi UU KPK, dan mengangkat 3 Plt
Komisioner. Tak ayal, Ketua KPK periode pertama Taufiqurahman Ruki diangkatnya
kembali menjadi Plt. Ketua. Kegaduhan baru pun muncul saat Budi Gunawan
memenangkan praperadilan secara kontroversial atas KPK dan sejak itu KPK
kebanjiran permintaan dan kekalahan dalam praperadilan. Kegaduhan ini terjadi selama
4 bulan (Januari 2015-April 2015) sampai ditetapkannya Kapolri definitif yaitu bukan
Budi Gunawan, tetapi Wakapolri yang juga Plt. Kapolri Badrodin Haiti.
Revisi Undang-undang KPK
Informasi lebih lanjut: Unjuk rasa dan kerusuhan Indonesia September 2019
2020
6 Desember 2020, KPK menahan Juliari P. Batubara (Menteri Sosial) dan Adi Wahyono
(Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Kementerian Sosial.
Penangkapan ini terkait dengan Perkara Dugaan Suap Dalam Pengadaan Bantuan Sosial
Untuk Wilayah Jabodetabek Tahun 2020.[12]
25 November 2020, KPK melakukan operasi tangkap tangan Menteri Kelautan dan
Perikanan, Edhy Prabowo atas dugaan penerimaan gratifikasi dalam kasus ekspor benih
lobster.[13]
27 Juli 2020, Laporan Tahunan KPK 2019: 76 Orang Terjerat OTT KPK Sepanjang 2019.
Sebanyak 76 orang terjerat operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) sepanjang 2019. Operasi senyap itu dilakukan di belasan daerah. "Melalui persiapan
yang cermat dan terukur, operasi ini telah dilakukan sebanyak 21 kali di 14 daerah," tulis
Laporan Tahunan KPK 2019 seperti dikutip Medcom.id, Senin, 27 Juli 2020.[14]
27 Juli 2020. Perdana, KPK Rebut Aset Hasil Korupsi dari Luar Negeri : Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk pertama kalinya mengembalikan aset hasil korupsi
dari luar negeri. Aset ini berupa uang SGD200 ribu (Rp2,1 miliar) terkait perkara suap
mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini. "Pengembalian aset berupa uang dari Singapura ke
Indonesia dilakukan pada 17 Juni 2019," tulis Laporan Tahunan KPK 2019 seperti
dikutip Medcom.id, Senin, 27 Juli 2020.[15]
27 Juli 2020. KPK Menyidik 160 Kasus Korupsi Selama 6 Bulan : Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) telah menyelidiki sebanyak 160 perkara dugaan korupsi selama enam bulan,
dari Januari-Juli 2020. Ribuan saksi diperiksa untuk mendukung penyelidikan tersebut.
"Dari 160 tipikor (tindak pidana korupsi), KPK telah melakukan pemeriksaan terhadap para
saksi kurang lebih 3.512 saksi," ujar Ketua KPK Firli Bahuri dalam diskusi virtual, Senin, 27
Juli 2020.[16]
29 Juli 2019 KPK menetapkan Sekretaris Jawa Barat Iwa Karniwa sebagai tersangka dalam
kasus izin proyek Meikarta.[17] Iwa diduga menerima suap terkait Pembahasan Substansi
Rancangan Peraturan Daerah tentang Detail Tata Ruang Kabupaten Bekasi Tahun 2017.
[18]
Iwa diduga meminta uang sebesar Rp1 miliar pada PT Lippo Cikarang guna memuluskan
proses RDTR tingkat provinsi.[19] Pada hari yang sama, KPK juga menetapkan mantan
Presiden Direktur Lippo Cikarang Bartholomeus Toto sebagai tersangka. Bartholomeus
diduga menyuap Bupati Bekasi Neneng Hassanah sebesar Rp10,5 miliar untuk
memuluskan izin proyek Meikarta.[19][20]
26 Juli 2019 KPK tangkap Bupati Kudus Muhammad Tamzil beserta 8 orang lain dalam
Operasi Tangkap Tangan. Penangkapan ini terkait dengan jual beli jabatan.[21]
10 Juli 2019 KPK menangkap Gubernur Kepulauan Riau, Nurdin Basirun dalam Operasi
Tangkap Tangan terkait izin lokasi rencana reklamasi di wilayahnya. Ia ditangkap beserta
lima orang lainnya termasuk dari pihak swasta. Dalam OTT ini, KPK berhasil mengamankan
uang SGD 6.000.[22][23]
15 Maret 2019 KPK menangkap Ketua Umum Partai Persatuan
Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy atau Rommy di Hotel
Bumi Surabaya dalam kasus suap jual jabatan di Kementerian Agama Jawa Timur, Rommy
diduga menerima suap dari HRS, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur
dan MFQ, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik. Dalam Operasi Tangkap Tangan ini
KPK juga mengamankan uang tunai senilai Rp 156.758.000.[24]
22 Maret 2019, KPK melakukan OTT pada Direktur Teknologi dan Produksi PT Krakatau
Steel (Persero), Wisnu Kuncoro terkait dengan dugaan suap pengadaan barang dan jasa di
Krakatau Steel.[25] KPK akhirnya menetapkan Wisnu Kuncoro sebagai tersangka bersama
dengan pihak swasta yang juga sebagai penerima, Alexander Muskitta. Sementara dari
pihak pemberi, KPK menetapkan Kenneth Sutardja dan Kurniawan Eddy sebagai
tersangka.[26]
2018
11 Februari KPK menangkap Jaksa Dwi Seno Widjanarko asal Kejaksaan Negeri
Tangerang di kawasan Pondok Aren, Bintaro, Tangerang. Dia diduga memeras Agus
Suharto, pegawai BRI Unit Juanda, Ciputat. Upaya pemerasan terhadap Agus suharto ini
diduga terkait dengan perkara penggelapan sertifikat di BRI cabang Juanda, Ciputat,
Tangerang Selatan yang ditangani Jaksa Seno. Atas perbuatannya, Seno disangkakan
melanggar Pasal 12 huruf e Undang Undang No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Korupsi.[28]
4 Oktober KPK menahan FL (Bupati Nias Selatan periode 2006 s.d. 2011) dalam dugaan
tindak pidana korupsi memberikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara
negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelanggara negara tersebut
berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan
kewajiban.[29]
KPK menetapkan Timas Ginting selaku pejabat pembuat komitmen di Direktorat Jenderal
Pembinaan Pengembangan Sarana dan Prasarana Kawasan Transmigrasi (P2MKT)
Kemenakertrans sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS), kasus ini juga menyeret Muhammad Nazaruddin dan
istrinya Neneng Sri Wahyuni sebagai tersangka.[30]
26 September Penyidik KPK menahan tersangka ME (Bupati Kabupaten Seluma)dalam
pengembangan penyidikan dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah di Pemerintah
Kabupaten Seluma [31]
28 September KPK menetapkan RSP (mantan Kepala Pusat Penanggulangan Krisis
Departemen Kesehatan selaku Kuasa Pengguna Anggaran merangkap Pejabat Pembuat
Komitmen) sebagai tersangka dalam dugaan tindak pidana korupsi dalam pengadaan alat
kesehatan I untuk kebutuhan Pusat Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan dari
dana DIPA Revisi APBN Pusat Penanggulangan Krisis Sekretariat Jenderal Departemen
Kesehatan Tahun Anggaran 2007[32]
8 September KPK menahanan tersangka B (pemimpin Tim Pemeriksa BPK-RI di Manado)
dan MM (anggota tim Pemeriksa BPK-RI di Manado) atas dugaan penerimaan sesuatu atau
hadiah berupa uang dari JSMR Wali Kota Tomohon periode 2005 s.d. 2010 terkait
pemeriksaan Laporan Keuangan Daerah Kota Tomohon Tahun Anggaran (TA) 2007 [33]
25 Agustus KPK menangkap Kabag Program Evaluasi di Ditjen Pembinaan Pembangunan
Kawasan Transmigrasi (P2KT) Dadong Irba Relawan, Sesditjen P2KT I Nyoman
Suisnaya dan direksi PT Alam Jaya Papua Dharnawati terkait kasus korupsi
di Kemenakertrans, kasus ini juga membuat menakertrans Muhaimin Iskandar dan
menkeu Agus Martowardojo diperiksa.[34][35]
13 Agustus KPK menahan mantan bendahara umum Partai Demokrat Muhammad
Nazaruddin sebagai tersangka kasus suap proyek Wisma Atlet SEA Games setelah
ditangkap di Cartagena, Colombia pada tanggal 6 Agustus 2011 dan tiba di Jakarta, pada
13 Agustus 2011. Dalam upaya untuk menangkap Muhammad Nazaruddin yang buron,
KPK melayangkan permohonan penerbitan Red Notice pada tanggal 5 Juli 2011
kepada Kepolisian RI yang diteruskan kepada Interpol. Sebelumnya KPK telah melakukan
permintaan pencegahan terhadap Muhammad Nazaruddin kepada Kementerian Hukum
dan HAM pada tanggal 24 Mei 2011.[36]
1 Juni KPK menangkap tangan seorang hakim Pengadilan Hubungan Industrial Imas
Dianasari di daerah Cinunu, Bandung, Jawa Barat karena menerima uang dari seseorang
berinisial OJ yang diduga merupakan karyawan PT OI.[37]
2 Juni KPK menangkap tangan Hakim Syarifuddin diduga menerima suap Rp250 juta dari
kurator PT Skycamping Indonesia (PT SCI), Puguh Wirawan. Selain uang Rp250 juta, KPK
juga menemukan uang tunai Rp142 juta, US$116.128, Sin$245 ribu, serta belasan ribu
mata uang Kamboja dan Thailanddi rumah dinas Syarifudin [38]
2 Juni KPK menangkap basah seorang Hakim pengawas di Pengadilan Niaga Jakarta yang
diduga menerima uang suap di daerah Sunter Jakarta Utara. Dia diduga menerima suap
dari kasus kepailitian.[39]
22 November Penyidik KPK menangkap tangan jaksa Kasub Bagian pembinaan di
Kejaksaan negeri Cibinong bernama Sisyoto bersama pengusaha E, AB dan satu orang
sopir. Dalam penangkapan itu petugas KPK menemukan uang Rp 100 juta yang diduga
merupakan suap untuk Jaksa Sisyoto.[40]
11 Desember Kepolisian Thailand menangkap Nunun Nurbaetie, tersangka kasus cek
pelawat yang menjadi buronan internasional. Ia ditangkap di sebuah rumah kontrakan yang
berada di Distrik Saphan Sung, Bangkok, Thailand. Selanjutnya Nunun diserahkan ke KPK
dan diterbangkan ke Indonesia.[41]
2010
Mantan Mendagri Hari Sabarno, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam
Negeri Oentarto Sindung Mawardi dan Hengky Samuel Daud diselidiki terkait kasus korupsi
pengadaan mobil pemadam kebakaran di 20 provinsi pada 2002-2004.[42]
30 Maret Sekitar pukul 10.30, KPK menangkap seorang hakim Pengadilan Tinggi Tata
Usaha Negara (PT TUN) Jakarta berinisial IB dan pengacara berinisial AS, yang diduga
tengah melakukan transaksi penyuapan di jalan Mardani Raya, Cempaka Putih-Jakarta
Pusat.[43]
2009
16 Januari Mantan Kapolri Rusdihardjo ditahan di Rutan Brimob Kelapa Dua. Terlibat kasus
dugaan korupsi pada pungli pada pengurusan dokumen keimigrasian saat menjabat
sebagai Duta Besar RI di Malaysia. Dugan kerugian negara yang diakibatkan Rusdihardjo
sebesar 6.150.051 ringgit Malaysia atau sekitar Rp15 miliar. Rusdiharjo telah di vonis
pengadilan Tipikor selama 2 tahun.
14 Februari Direktur Hukum BI Oey Hoey Tiong di Rutan Polda Metro Jaya dan Rusli
Simanjuntak ditahan di Rutan Brimob Kelapa Dua. Kedua petinggi BI ini ditetapkan
tersangka dalam penggunaan dana YPPI sebesar Rp 100 miliar. Mantan Direktur Hukum BI
Oey Hoey Tiong dan mantan Kepala Biro BI Rusli Simanjuntak yang masing-masing empat
tahun penjara.
10 April Gubernur Bank Indonesia (BI) Burhanuddin Abdullah ditahan di Rutan Mabes Polri.
Burhanuddin diduga telah menggunakan dana YPPI sebesar Rp 100 miliar. Burhanuddin
sudah di vonis pengadilan tipikor lima tahun penjara,
27 November Aulia Pohan, besan Presiden SBY. Dia bersama tersangka lain, Maman
Sumantri mendekam di ruang tahanan Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa
Barat. Sementara Bun Bunan Hutapea dan Aslim Tadjuddin dititipkan oleh KPK di tahanan
Badan Reserse Kriminal Mabes Polri. Mereka diduga terlibat dalam pengucuran dana
Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI) sebesar Rp100 miliar.
2 Maret Jaksa Urip Tri Gunawan ditahan di Rutan Brimob Kelapa Dua dan Arthalita Suryani
ditahan di Rutan Pondok Bambu. Jaksa Urip tertangkap tangan menerima 610.000 dolar AS
dari Arthalita Suryani di rumah obligor BLBI Sjamsul Nursalim di kawasan Permata Hijau,
Jakarta Selatan. Urip di vonis ditingkat pengadilan Tipikor dan diperkuat ditingkat kasasi di
Mahkamah Agung selama 20 tahun penjara. Sedangkan Arthalita di vonis di Tipikor selama
5 tahun penjara.
12 Maret Pimpro Pengembangan Pelatihan dan Pengadaan alat pelatihan Depnakertrans
Taswin Zein ditahan di Rutan Polda Metro Jaya. Taswin diduga terlibat dalam kasus
penggelembungan Anggaran Biaya Tambahan (ABT) Depnakertrans tahun 2004 sebesar
Rp 15 miliar dan Anggaran Daftar Isian sebesar Rp 35 miliar. Taswin telah di vonis
Pengadilan Tipikor selama 4 tahun penjara.
20 Maret Mantan Gubernur Riau Saleh Djasit (1998-2004) ditahan sejak 20 Maret 2008 di
rutan Polda Metro Jaya. Saleh yang juga anggota DPR RI (Partai Golkar) ditetapkan
sebagai tersangka sejak November 2007 dalam kasus dugaan korupsi pengadaan 20 unit
mobil pemadam kebakaran senilai Rp 15 miliar. Saleh Djasit telah di vonis Pengadilan
Tipikor selama 4 tahun penjara.
10 November Mantan gubernur Jawa Barat Danny Setiawan dan Dirjen Otonomi Daerah
Departemen Dalam Negeri Oentarto Sindung Mawardi ditetapkan sebagai tersangka dalam
kasus Damkar ditahan di rutan Bareskrim Mabes Polri. KPK juga menahan mantan Kepala
Biro Pengendalian Program Pemprov Jabar Ijudin Budhyana dan mantan kepala
perlengkapan Wahyu Kurnia. Ijudin saat ini masih menjabat sebagai Kepala Dinas
Pariwisata Jabar. Selain itu KPK telah menahan Ismed Rusdani pada Rabu (12/12/08).
Ismed yang menjabat staf biro keuangan di lingkungan Pemprov Kalimantan Timur ditahan
di Rutan Polda Metro Jaya. Damkar juga menyeret Ketua Kamar Dagang dan Industri
(Kadin) Kota Depok Yusuf juga ditetapkan sebagai tersangka pada Senin 22 September
2008
9 April Anggota DPR RI (PPP) Al Amin Nur Nasution dan Sekda Kabupaten Bintan Azirwan
ditahan di Rutan Polda Metro Jaya, Sekda Bintan Azirwan ditahan di Rutan Polres Jakarta
Selatan. Al Amin tertangkap tangan menerima suap dari Azirwan. Saat tertangkap
ditemukan Rp 71juta dan 33.000 dolar Singapura. Mereka ditangkap bersama tiga orang
lainnya di Hotel Ritz Carlton.
17 April Anggota DPR RI (Partai Golkar) Hamka Yamdhu dan mantan Anggota DPR RI
(Partai Golkar) Antony Zeidra Abidin. Anthony Z Abidin yang juga menjabat Wakil Gubernur
Jambi ditahan di Polres Jakarta Timur, Hamka Yandhu ditahan di Rutan Polres Jakarta
Barat. Hamda dan Anthony Z Abidin diduga menerima Rp 31,5 miliar dari Bank Indonesia.
2007
Bagian ini
memerlukan pengembangan.
Anda dapat membantu
dengan mengembangkannya.
2006
Desember
30 November - Jaksa KPK Tuntut Mulyana W. Kusumah 18 Bulan dalam kasus dugaan
korupsi pengadaan kotak suara Pemilihan Umum 2004.Tempo Interaktif Diarsipkan 2007-01-25
di Wayback Machine.
30 November - Menahan bekas Konsul Jenderal RI di Johor Baru, Malaysia, Eda Makmur.
Eda diduga terlibat kasus dugaan korupsi pungutan liar atau memungut tarif pengurusan
dokumen keimigrasian di luar ketentuan yang merugikan negara sebesar RM 5,54 juta atau
sekitar Rp 3,85 miliar.Tempo Interaktif Diarsipkan 2007-01-25 di Wayback Machine.
30 November - Menahan Rokhmin Dahuri, Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2001-
2004. Rokhmin diduga terlibat korupsi dana nonbujeter di departemennya. Total dana yang
dikumpulkan adalah Rp 31,7 miliar.Tempo Interaktif Diarsipkan 2007-01-25 di Wayback Machine.
September
2 September - Memeriksa Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan selama 11 jam di gedung
KPK. Pemeriksaan ini terkait kasus pembelian alat berat senilai Rp 185,63 miliar oleh
Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dianggarkan pada 2003-2004.Tempo
Interaktif Diarsipkan 2007-03-13 di Wayback Machine.
Juni
19 Juni - Menahan Gubernur Kalimantan Timur, Suwarna A.F. setelah diperiksa KPK dalam
kasus izin pelepasan kawasan hutan seluas 147 ribu hektare untuk perkebunan kelapa
sawit tanpa jaminan, di mana negara dirugikan tak kurang dari Rp 440 miliar.Tempo
Interaktif Diarsipkan 2007-02-27 di Wayback Machine.
2005
Kasus penyuapan anggota KPU, Mulyana W. Kusumah kepada tim audit BPK (2005)
Kasus korupsi di KPU, dengan tersangka Nazaruddin Sjamsuddin, Safder
Yusacc dan Hamdani Amin (2005)
Kasus penyuapan panitera PT Jakarta oleh kuasa hukum Abdullah Puteh, dengan
tersangka Teuku Syaifuddin Popon, Syamsu Rizal Ramadhan, dan M. Soleh. (2005)
Kasus penyuapan Hakim Agung MA dalam perkara Probosutedjo, dengan tersangka Harini
Wijoso, Sinuhadji, Pono Waluyo, Sudi Ahmad, Suhartoyo dan Triyadi
Dugaan korupsi perugian negara sebesar 32 miliar rupiah dengan tersangka Theo
Toemion (2005)
Kasus korupsi di KBRI Malaysia (2005)
2004
Dugaan korupsi dalam pengadaan Helikopter jenis MI-2 Merk Ple Rostov Rusia milik
Pemda NAD (2004). Sedang berjalan, dengan tersangka Ir. H. Abdullah Puteh.
Dugaan korupsi dalam pengadaan Buku dan Bacaan SD, SLTP, yang dibiayai oleh Bank
Dunia (2004)
Dugaan korupsi dalam Proyek Program Pengadaan Busway pada Pemda DKI Jakarta
(2004)
Dugaan penyalahgunaan jabatan oleh Kepala Bagian Keuangan Dirjen Perhubungan Laut
dalam pembelian tanah yang merugikan keuangan negara Rp10 miliar lebih. (2004).
Sedang berjalan, dengan tersangka tersangka Drs. Muhammad Harun Let Let dkk.
Dugaan korupsi pada penyalahgunaan fasilitas preshipment dan placement deposito dari BI
kepada PT Texmaco Group melalui Bank BNI (2004)
Dugaan telah terjadinya Tindak Pidana Korupsi atas penjualan aset kredit PT PPSU
oleh BPPN. (2004)
Regulasi
Dasar hukum KPK
UU RI No. 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Dari
KKN Diarsipkan 2007-01-03 di Wayback Machine.
UU RI No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi Diarsipkan 2007-02-19 di Wayback Machine.
UU RI No. 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas UU No. 31 Tahun 1999 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Diarsipkan 2006-12-31 di Wayback Machine.
UU RI No. 25 Tahun 2003 Tentang Perubahan Atas UU No. 15 Tahun 2002 Tentang Tindak
Pidana Pencucian Uang Diarsipkan 2007-02-28 di Wayback Machine.
Peraturan Pemerintah
PP RI No. 71 Tahun 2000 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan
Pemberian Penghargaan Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi Diarsipkan 2007-01-02 di Wayback Machine.
PP RI No. 109 Tahun 2000 Tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Diarsipkan 2007-01-01 di Wayback Machine.