Anda di halaman 1dari 23

Nama : Agus Iskandar 1

NIM : 048879394
Prodi : S1 Management
Matakuliah : Perekonomian Indonesia
UPBJJ : Jakarta

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
1 Jelaskan kebijakan pemerintah untuk menanggulangi
kemiskinan melalui program Inpres desa tertinggal Modul 7 Kb 1
20
(IDT)? ESPA4314

2 Modul 7 Kb 2
Jelaskan permasalahan Pengangguran di Indonesia? 20 ESPA4314

3 20 Modul 8 Kb 1
Jelaskan fungsi utama desentralisasi fiskal dalam
ESPA 4314
pembangunan daerah?

4 Rendahnya anggaran dana yang dipergunakan untuk 20 Modul 8 Kb 2


meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan ESPA4314
mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas sumber
daya manusia. Pendidikan yang buruk mengakibatkan
masalah pengangguran. Tentukanlah perihal kebijakan
anggaran pemerintah yang pro pembangunan manusia
menurut anda?
Nama : Agus Iskandar 2
NIM : 048879394
Prodi : S1 Management
Matakuliah : Perekonomian Indonesia
UPBJJ : Jakarta

5 20 Modul 9 Kb 1
Jelaskan resistensi terhadap globalisasi ekonomi yang
ESPA 4314
merugikan ekonomi rakyat Indonesia?

1. Jawaban soal nomor 1


Program Inpres Desa Tertinggal (IDT) merupakan salah satu inisiatif pemerintah Indonesia untuk mengatasi
kemiskinan dan ketidaksetaraan antar wilayah, terutama di desa-desa yang terpencil dan tertinggal. Program
ini diperkenalkan melalui Inpres (Instruksi Presiden) No. 5 Tahun 2007 dengan tujuan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di desa tertinggal. Berikut adalah beberapa kebijakan pemerintah dalam rangka
menanggulangi kemiskinan melalui Program IDT:

1. Pengembangan Infrastruktur Desa:


 Penjelasan: Meningkatkan aksesibilitas dan ketersediaan infrastruktur dasar di desa-desa tertinggal,
seperti jalan, air bersih, sanitasi, dan listrik.
 Tujuan: Memberikan dasar yang lebih baik untuk perkembangan ekonomi dan sosial desa, sehingga
masyarakat desa dapat lebih mudah mengakses layanan dan peluang ekonomi.
Nama : Agus Iskandar 3
NIM : 048879394
Prodi : S1 Management
Matakuliah : Perekonomian Indonesia
UPBJJ : Jakarta

2. Pemberdayaan Ekonomi Desa:


 Penjelasan: Memberikan dukungan untuk pengembangan potensi ekonomi desa, termasuk sektor
pertanian, industri kecil, dan usaha mikro.
 Tujuan: Mendorong diversifikasi ekonomi, meningkatkan pendapatan rumah tangga, dan
mengurangi ketergantungan pada sektor tertentu.

3. Pendidikan dan Kesehatan:


 Penjelasan: Meningkatkan akses dan mutu pendidikan serta pelayanan kesehatan di desa-desa
tertinggal.
 Tujuan: Meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas masyarakat desa melalui peningkatan
kesehatan dan pengetahuan.

4. Pemberdayaan Perempuan:
 Penjelasan: Memberikan perhatian khusus pada pemberdayaan perempuan di desa, termasuk akses
terhadap pendidikan dan pelatihan, serta mendukung usaha ekonomi perempuan.
 Tujuan: Mengurangi ketidaksetaraan gender, meningkatkan peran perempuan dalam pengambilan
keputusan, dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Nama : Agus Iskandar 4
NIM : 048879394
Prodi : S1 Management
Matakuliah : Perekonomian Indonesia
UPBJJ : Jakarta

5. Partisipasi Masyarakat:
 Penjelasan: Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan program
pembangunan di tingkat desa.
 Tujuan: Memastikan bahwa program-program yang diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan dan
aspirasi masyarakat setempat.

6. Pengembangan Kelembagaan Desa:


 Penjelasan: Mendukung pembentukan dan penguatan lembaga-lembaga desa untuk meningkatkan
tata kelola, partisipasi, dan pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan.
 Tujuan: Meningkatkan kapasitas desa dalam merencanakan dan melaksanakan program
pembangunan secara efektif.

7. Perlindungan Sosial:
 Penjelasan: Menerapkan program perlindungan sosial untuk kelompok rentan di desa, seperti
bantuan langsung tunai, asuransi kesehatan, dan bantuan pendidikan.
 Tujuan: Mengurangi tingkat ketidaksetaraan dan meningkatkan kesejahteraan kelompok masyarakat
yang lebih rentan.
Nama : Agus Iskandar 5
NIM : 048879394
Prodi : S1 Management
Matakuliah : Perekonomian Indonesia
UPBJJ : Jakarta

Program Inpres Desa Tertinggal (IDT) mencoba merangkul pendekatan holistik yang mencakup berbagai
aspek pembangunan untuk mengatasi akar permasalahan kemiskinan di desa-desa tertinggal.
Implementasinya memerlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat desa, dan berbagai pihak terkait
lainnya.
Nama : Agus Iskandar 6
NIM : 048879394
Prodi : S1 Management
Matakuliah : Perekonomian Indonesia
UPBJJ : Jakarta

2. Jawaban soal nomor 2


Pengangguran merupakan permasalahan serius di Indonesia, dan beberapa faktor kompleks berkontribusi
pada tingkat pengangguran yang tinggi. Beberapa permasalahan utama terkait pengangguran di Indonesia
melibatkan aspek ekonomi, pendidikan, dan struktural. Berikut adalah beberapa aspek utama permasalahan
pengangguran di Indonesia:

1. Pertumbuhan Ekonomi yang Tidak Merata:


 Meskipun Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan, distribusi pertumbuhan
tersebut tidak merata di seluruh sektor dan wilayah. Beberapa daerah dan sektor mungkin tidak
mengalami pertumbuhan yang cukup untuk menciptakan lapangan kerja yang memadai.

2. Ketidaksesuaian Keterampilan:
 Kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki oleh para pencari kerja dan keterampilan yang
dibutuhkan oleh pasar tenaga kerja dapat menciptakan ketidaksesuaian. Banyak lulusan tidak
memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Nama : Agus Iskandar 7
NIM : 048879394
Prodi : S1 Management
Matakuliah : Perekonomian Indonesia
UPBJJ : Jakarta

3. Struktur Pekerjaan yang Tidak Seimbang:


 Struktur pekerjaan di Indonesia cenderung tidak seimbang, dengan sebagian besar pekerjaan terdapat
di sektor informal atau tidak resmi. Sektor ini sering kali tidak menawarkan jaminan pekerjaan,
keamanan sosial, atau upah yang layak.

4. Kesenjangan Regional:
 Ada ketidaksetaraan ekonomi dan kesenjangan regional antara pulau-pulau dan wilayah di Indonesia.
Beberapa daerah mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dan memiliki tingkat
pengangguran yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain.

5. Pertumbuhan Demografi yang Cepat:


 Pertumbuhan penduduk yang cepat dapat menciptakan tekanan pada pasar tenaga kerja, terutama jika
pertumbuhan ekonomi tidak dapat menyediakan cukup lapangan kerja bagi jumlah penduduk yang
bertambah.

6. Pendidikan yang Tidak Memadai:


Nama : Agus Iskandar 8
NIM : 048879394
Prodi : S1 Management
Matakuliah : Perekonomian Indonesia
UPBJJ : Jakarta

 Meskipun terjadi peningkatan akses pendidikan, kualitas pendidikan sering kali menjadi
permasalahan. Lulusan mungkin kurang memiliki keterampilan yang diperlukan oleh pasar tenaga
kerja.

7. Ketidakpastian Ekonomi:
 Ketidakpastian ekonomi, terutama selama periode krisis ekonomi, dapat menyebabkan pengurangan
investasi dan penutupan bisnis, yang pada gilirannya dapat meningkatkan tingkat pengangguran.

8. Kondisi Ekonomi Global:


 Faktor-faktor di luar kendali Indonesia, seperti krisis ekonomi global atau pandemi, dapat berdampak
negatif pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di dalam negeri.

9. Kurangnya Kewirausahaan:
 Budaya kewirausahaan yang kurang berkembang dapat menjadi hambatan dalam menciptakan
lapangan kerja melalui usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

10. Isu Gender:


Nama : Agus Iskandar 9
NIM : 048879394
Prodi : S1 Management
Matakuliah : Perekonomian Indonesia
UPBJJ : Jakarta

sering menghadapi tantangan khusus dalam mencari pekerjaan, termasuk kesenjangan upah dan keterbatasan
akses ke peluang ekonomi.

11. Sektor Informal yang Besar:


- Sebagian besar pekerjaan di Indonesia terdapat di sektor informal, yang sering kali kurang stabil, tidak
menawarkan jaminan sosial, dan memiliki kualitas kerja yang rendah.

12. Kondisi Kesehatan dan Mobilitas Pekerja:


- Kondisi kesehatan dan mobilitas pekerja, terutama selama pandemi, dapat menjadi hambatan bagi
pencarian dan pemeliharaan pekerjaan.

Penanggulangan permasalahan pengangguran memerlukan pendekatan yang holistik, melibatkan kebijakan


ekonomi, pendidikan, pelatihan keterampilan, dan upaya untuk meningkatkan sektor-sektor ekonomi yang
berpotensi menciptakan lapangan kerja. Dukungan dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat secara
keseluruhan diperlukan untuk mencapai solusi yang berkelanjutan.
Nama : Agus Iskandar 10
NIM : 048879394
Prodi : S1 Management
Matakuliah : Perekonomian Indonesia
UPBJJ : Jakarta
Nama : Agus Iskandar 11
NIM : 048879394
Prodi : S1 Management
Matakuliah : Perekonomian Indonesia
UPBJJ : Jakarta

3. Jawaban soal nomor 3


Desentralisasi fiskal adalah suatu sistem di mana pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mengelola
dan mengatur sebagian besar aspek fiskal atau keuangan di wilayah mereka sendiri. Fungsi utama dari
desentralisasi fiskal dalam pembangunan daerah mencakup berbagai aspek yang berkontribusi pada
peningkatan kesejahteraan dan pembangunan wilayah. Berikut adalah beberapa fungsi utama desentralisasi
fiskal:

1. Pemberdayaan Daerah:
 Desentralisasi fiskal memberikan otonomi keuangan kepada pemerintah daerah, memungkinkan
mereka mengambil keputusan sendiri terkait alokasi sumber daya dan pengelolaan anggaran. Hal ini
meningkatkan pemberdayaan daerah untuk mengatasi masalah dan kebutuhan lokal secara lebih
efektif.

2. Responsif Terhadap Kebutuhan Lokal:


 Pemerintah daerah yang lebih dekat dengan masyarakat dapat lebih responsif terhadap kebutuhan
dan aspirasi lokal. Desentralisasi fiskal memungkinkan keputusan pengelolaan anggaran dan
Nama : Agus Iskandar 12
NIM : 048879394
Prodi : S1 Management
Matakuliah : Perekonomian Indonesia
UPBJJ : Jakarta

pembangunan diambil berdasarkan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan masyarakat
setempat.

3. Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas:


 Dengan memiliki kendali langsung atas sumber daya finansial, pemerintah daerah dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan mereka. Mereka dapat mengalokasikan
dana sesuai dengan prioritas pembangunan lokal dan merancang program-program yang lebih
efisien.

4. Peningkatan Inovasi dan Kreativitas Lokal:


 Desentralisasi fiskal menciptakan peluang bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan inovasi
dan solusi kreatif untuk masalah lokal. Mereka dapat merancang program-program yang sesuai
dengan karakteristik unik daerah mereka dan menciptakan model-model pembangunan yang lebih
beragam.

5. Pengurangan Ketidaksetaraan Antar-daerah:


 Dengan memberikan keputusan keuangan lebih langsung kepada pemerintah daerah, desentralisasi
fiskal dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan antar-daerah. Daerah yang lebih miskin memiliki
Nama : Agus Iskandar 13
NIM : 048879394
Prodi : S1 Management
Matakuliah : Perekonomian Indonesia
UPBJJ : Jakarta

lebih banyak kontrol atas sumber daya mereka sendiri, memungkinkan mereka mengatasi
ketidaksetaraan ekonomi dan sosial.

6. Peningkatan Partisipasi Masyarakat:


 Desentralisasi fiskal dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan
pembangunan. Dengan lebih dekatnya pemerintah daerah dengan masyarakat, terdapat peluang yang
lebih besar bagi partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan program-
program pembangunan.

7. Peningkatan Akuntabilitas:
 Desentralisasi fiskal dapat meningkatkan akuntabilitas pemerintah daerah terhadap masyarakatnya.
Karena memiliki kendali langsung atas sumber daya finansial, pemerintah daerah lebih bertanggung
jawab dalam pengelolaan anggaran dan pencapaian tujuan pembangunan.

8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik:


 Keputusan pengelolaan anggaran yang lebih dekat dengan masyarakat dapat meningkatkan kualitas
pelayanan publik. Pemerintah daerah memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam merancang dan
memberikan layanan-layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Nama : Agus Iskandar 14
NIM : 048879394
Prodi : S1 Management
Matakuliah : Perekonomian Indonesia
UPBJJ : Jakarta

Desentralisasi fiskal, jika diimplementasikan dengan baik, dapat menjadi instrumen penting dalam
membawa pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif ke tingkat lokal, meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, dan mengurangi disparitas antar-daerah. Namun, perlu dicatat bahwa desentralisasi fiskal juga
membutuhkan tata kelola yang baik, sistem akuntabilitas yang kuat, dan kapasitas institusi yang memadai
agar dapat mencapai hasil yang optimal.
Nama : Agus Iskandar 15
NIM : 048879394
Prodi : S1 Management
Matakuliah : Perekonomian Indonesia
UPBJJ : Jakarta

4. Jawaban soal nomor 4

Rendahnya anggaran dana yang dipergunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan mengakibatkan
terjadinya penurunan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan yang buruk mengakibatkan masalah pengangguran.
Tentukanlah perihal kebijakan anggaran pemerintah yang pro pembangunan manusia menurut anda?
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui kebijakan anggaran yang pro pembangunan manusia,

pemerintah dapat mengambil langkah-langkah berikut:

1. Peningkatan Alokasi Dana untuk Pendidikan dan Kesehatan:


 Meningkatkan alokasi anggaran untuk sektor pendidikan dan kesehatan guna memastikan penyediaan sumber daya
yang cukup untuk meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas. Peningkatan anggaran ini dapat mencakup gaji guru,
pengadaan buku dan peralatan pendidikan, serta perluasan fasilitas kesehatan.

2. Program Beasiswa dan Bantuan Keuangan:


Nama : Agus Iskandar 16
NIM : 048879394
Prodi : S1 Management
Matakuliah : Perekonomian Indonesia
UPBJJ : Jakarta

 Mendirikan program beasiswa untuk mendukung akses pendidikan tinggi bagi masyarakat yang kurang mampu.
Bantuan keuangan dapat diberikan tidak hanya untuk pendidikan tinggi, tetapi juga untuk pendidikan dasar dan
menengah, sehingga masyarakat dari berbagai lapisan dapat mengakses pendidikan berkualitas.

3. Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Pendidik dan Kesehatan:


 Mengalokasikan dana untuk pelatihan dan pengembangan guru, tenaga medis, dan profesional di bidang pendidikan
dan kesehatan. Peningkatan kualitas tenaga pengajar dan tenaga kesehatan akan secara langsung memengaruhi
kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan.

4. Pengembangan Infrastruktur Pendidikan dan Kesehatan:


 Investasi dalam pembangunan dan perawatan infrastruktur pendidikan dan kesehatan, termasuk pembangunan dan
pemeliharaan sekolah, rumah sakit, dan fasilitas pendukung lainnya. Infrastruktur yang memadai adalah landasan
untuk penyediaan layanan berkualitas.

5. Program Pendidikan dan Promosi Kesehatan:


 Mendukung program-program edukasi yang mempromosikan pentingnya pendidikan dan kesehatan. Informasi
yang jelas dan akses mudah ke layanan pendidikan dan kesehatan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan
mendorong partisipasi.
Nama : Agus Iskandar 17
NIM : 048879394
Prodi : S1 Management
Matakuliah : Perekonomian Indonesia
UPBJJ : Jakarta

6. Penguatan Sistem Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat:


 Meningkatkan kapasitas dan efisiensi sistem pendidikan dan kesehatan masyarakat. Ini termasuk penguatan
manajemen, pemantauan dan evaluasi, dan perbaikan dalam pengelolaan keuangan.

7. Kebijakan Fiskal Progresif:


 Menerapkan kebijakan fiskal progresif yang dapat mendukung redistribusi kekayaan dan memastikan bahwa
kontribusi pajak lebih besar berasal dari sektor yang lebih mampu. Dana yang dihasilkan dapat dialokasikan
kembali untuk program-program pembangunan manusia.

8. Kerjasama dengan Pihak Swasta dan LSM:


 Mendorong kerjasama dengan sektor swasta dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk mendukung inisiatif
pembangunan manusia. Ini dapat melibatkan program kemitraan dengan perusahaan untuk penyediaan beasiswa,
pelatihan kerja, dan investasi dalam fasilitas pendidikan dan kesehatan.

9. Peningkatan Keberlanjutan Keuangan:


 Mengembangkan mekanisme keuangan yang berkelanjutan untuk sektor pendidikan dan kesehatan. Hal ini dapat
mencakup pemanfaatan sumber daya domestik dan pendekatan keuangan inovatif.
Nama : Agus Iskandar 18
NIM : 048879394
Prodi : S1 Management
Matakuliah : Perekonomian Indonesia
UPBJJ : Jakarta

10. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja:


- Menerapkan sistem pengukuran dan evaluasi kinerja yang baik untuk memantau hasil dan dampak
kebijakan. Ini akan membantu pemerintah untuk mengidentifikasi kebijakan yang efektif dan melakukan
penyesuaian jika diperlukan.

Dengan mengadopsi kebijakan anggaran yang pro pembangunan manusia, pemerintah dapat menciptakan
lingkungan yang mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia, memberikan dampak positif pada
pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi masalah pengangguran melalui peningkatan keterampilan dan akses
terhadap pekerjaan.
Nama : Agus Iskandar 19
NIM : 048879394
Prodi : S1 Management
Matakuliah : Perekonomian Indonesia
UPBJJ : Jakarta

5. Jawaban soal nomor 5


Resistensi terhadap globalisasi ekonomi di Indonesia muncul dari berbagai pihak dengan berbagai alasan.
Beberapa kelompok masyarakat dan pemangku kepentingan mungkin merasa bahwa dampak globalisasi
ekonomi tidak selalu menguntungkan ekonomi rakyat Indonesia. Berikut adalah beberapa argumen dan
resistensi terhadap globalisasi ekonomi yang dianggap merugikan:

1. Ketidaksetaraan Ekonomi:
 Argumen: Sebagian masyarakat berpendapat bahwa globalisasi ekonomi dapat meningkatkan
ketidaksetaraan ekonomi antara kelompok-kelompok kaya dan miskin di Indonesia. Manfaat dari
pertumbuhan ekonomi tidak selalu merata, dan ada kekhawatiran bahwa sebagian besar keuntungan
justru dinikmati oleh segelintir kelompok yang memiliki akses dan kontrol terhadap sumber daya
ekonomi.

2. Hilangnya Lapangan Kerja:


 Argumen: Dalam beberapa kasus, terutama di sektor industri tradisional, globalisasi ekonomi dapat
menyebabkan hilangnya lapangan kerja lokal. Persaingan dengan produk impor yang lebih murah
Nama : Agus Iskandar 20
NIM : 048879394
Prodi : S1 Management
Matakuliah : Perekonomian Indonesia
UPBJJ : Jakarta

bisa merugikan sektor industri dalam negeri, yang pada gilirannya dapat berdampak pada tingkat
pengangguran.

3. Eksploitasi Sumber Daya Alam:


 Argumen: Globalisasi ekonomi kadang-kadang dianggap mempercepat eksploitasi sumber daya alam
Indonesia. Permintaan global terhadap sumber daya seperti kelapa sawit, kayu, dan tambang dapat
menyebabkan praktik-praktik eksploitatif yang merugikan lingkungan dan masyarakat lokal.

4. Ketergantungan pada Pasar Global:


 Argumen: Beberapa kelompok berpendapat bahwa ketergantungan pada pasar global membuat
ekonomi Indonesia lebih rentan terhadap fluktuasi pasar internasional. Krisis ekonomi global atau
perubahan dalam kebijakan perdagangan internasional dapat memiliki dampak negatif yang
signifikan pada ekonomi domestik.

5. Pertumbuhan Ekonomi Tidak Berkelanjutan:


 Argumen: Globalisasi ekonomi sering kali didorong oleh peningkatan produksi dan konsumsi yang
tidak berkelanjutan. Pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan dan dampak lingkungan negatif
dapat menyebabkan masalah jangka panjang, seperti kerusakan lingkungan dan perubahan iklim.
Nama : Agus Iskandar 21
NIM : 048879394
Prodi : S1 Management
Matakuliah : Perekonomian Indonesia
UPBJJ : Jakarta

6. Hilangnya Kedaulatan Ekonomi:


 Argumen: Beberapa pihak khawatir bahwa globalisasi ekonomi dapat mengakibatkan hilangnya
kedaulatan ekonomi. Ketergantungan pada investasi dan teknologi asing, serta kontrol modal oleh
entitas global, dapat membuat Indonesia kurang mampu mengatur dan melindungi kepentingan
ekonomi nasionalnya.

7. Dampak Sosial dan Budaya:


 Argumen: Globalisasi ekonomi juga membawa dampak sosial dan budaya. Peningkatan penetrasi
budaya asing dan perubahan dalam pola konsumsi dapat menimbulkan kekhawatiran tentang
hilangnya nilai-nilai lokal dan tradisional.

8. Ketidakpastian Ekonomi:
 Argumen: Globalisasi ekonomi dapat membawa ketidakpastian ekonomi, terutama ketika ekonomi
global mengalami krisis. Hal ini dapat berdampak pada stabilitas keuangan, pertumbuhan ekonomi,
dan kesejahteraan masyarakat.

9. Ketidaksetaraan dalam Akses Teknologi:


Nama : Agus Iskandar 22
NIM : 048879394
Prodi : S1 Management
Matakuliah : Perekonomian Indonesia
UPBJJ : Jakarta

 Argumen: Ketidaksetaraan dalam akses dan pemanfaatan teknologi dapat memperdalam kesenjangan
ekonomi. Beberapa kelompok masyarakat mungkin tertinggal dalam mengadopsi teknologi modern,
yang dapat mengakibatkan perpecahan sosial dan ekonomi.

10. Keberlanjutan Lingkungan:


-Argumen: Globalisasi ekonomi dapat mendorong praktik-produktivitas yang tidak berkelanjutan dan
merugikan lingkungan, seperti polusi, deforestasi, dan degradasi tanah.

Penting untuk dicatat bahwa resistensi terhadap globalisasi ekonomi dapat bervariasi dan bersifat
kontekstual. Sementara beberapa pihak mungkin menentang globalisasi karena dampak negatif yang
dianggap merugikan, yang lain mungkin melihatnya sebagai peluang untuk pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan. Mencapai keseimbangan antara partisipasi aktif dalam ekonomi global dan perlindungan
terhadap kepentingan nasional menjadi tantangan utama bagi kebijakan pemerintah.
Nama : Agus Iskandar 23
NIM : 048879394
Prodi : S1 Management
Matakuliah : Perekonomian Indonesia
UPBJJ : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai