Estimasi Mean Glandular Dose (MGD) Pada Mamografi Computed Radiography (CR)
Estimasi Mean Glandular Dose (MGD) Pada Mamografi Computed Radiography (CR)
SKRIPSI
SKRIPSI
Puji syukur atas berkat dan karunia Tuhan Yang Maha Kasih yang telah
memberikan kekuatan dan tuntunan kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Sains.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
sangatlah sulit untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dwi Seno K Sihono, M.Si selaku pembimbing I yang telah membimbing dalam
penulisan skripsi ini;
2. Heru Prasetio, M.Si selaku pembimbing II yang telah menyediakan begitu banyak
waktu, sabar dalam membimbing penulis serta memberikan arahan yang
berharga;
3. Ibu Prof. DR. Djarwani S Soejoko selaku penguji I yang telah memberikan ilmu
baru dan masukan-masukan yang berharga dalam skripsi ini;
4. Kristina Tri Wigati, M.Si sebagai penguji II yang telah memberikan masukan
untuk dalam skripsi ini;
5. Dr. Th. Peter Budisusetedja, MARS selaku Direktur Operasional dan Dr. Harjanto
Mawinata, Sp. Rad selaku Kepala Bagian Radiologi di RS Pantai Indah Kapuk
yang telah memberikan izin penelitian dalam menyusun skripsi ini;
6. Dr. Nina Irene Siti Hadidjah Supit, Sp. Rad yang telah membantu mengevaluasi,
memberi arahan dan masukan yang berharga dalam skripsi ini;
7. Dr. Herlina Uinarni, Sp. Rad, Dr. Nurul Hayati, Sp. Rad, dan DR. dr. Jacub
Pandelaki, Sp. Rad (K) selaku radiolog di RS Pantai Indah Kapuk yang
memberikan ilmu, masukan dan arahan yang berharga;
8. Hadi Sukanto, Budi Wahyudi, Zuniar Afni Hakim, Rintan Lucyana, Givsona
Buas, Denny Herdian, Ayu Febriyanti, Pristian Yuliana, Syukron, Lilik Hartono,
Jajang Sukmana, Gordon Nazaret, Agus Sriyanto, Yoga Daraleast, Rustiyono dan
seluruh staf radiologi RS Pantai Indah Kapuk atas perhatian, semangat, kerja
iv
Terima kasih.
Penulis
Desember 2011
Sampai sekarang mamografi merupakan program skrining utama untuk deteksi dini
kanker payudara khususnya untuk kaum wanita, akan tetapi pemberian informasi
tentang dosis yang diterima pasien masih jarang dilakukan. Padahal payudara
merupakan salah satu organ sensitif terhadap radiasi pengion karena mampu
menginduksi kanker. Sehingga perlu dilakukan estimasi dosis pasien pada
pemeriksaan mamografi untuk mengetahui nilai dosis yang diterima oleh payudara.
Estimasi dosis dilakukan dengan menggunakan perhitungan Mean Glandular Dose
(MGD) pada mamografi Computed Radiography (CR). Dengan melakukan koreksi
terhadap kualitas citra pada prosentase (%) glandularity, yaitu prosentase (%)
glandularity 25-49% dan 1-24%. Nilai prosentase (%) glandularity dievaluasi oleh
radiolog. Dari hasil estimasi didapatkan total rerata MGD pada seluruh proyeksi
pemeriksaan payudara 1,65 mGy pada rerata ketebalan kompresi 48,85 mm. MGD
yang diperoleh masih di bawah limit berdasarkan rekomendasi FDA, ACR dan
MQSA yaitu < 3 mGy per eksposi pada ketebalan 45 mm. MGD dipengaruhi oleh
kombinasi antara ketebalan kompresi, kV, HVL dan prosentase (%) glandularity.
vii
Currently, mammography is the primary screening program for breast cancer early
detection for women, but information about the doses received by patient are still
rare. Breast is a sensitive organ to ionizing radiation since it can include cancer.
Therefore it is necessary to estimate the patient dose during mammography
examinations. Estimated doses calculations were performed using in term of mean
glandular dose (MGD) using Mammography Computed Radiography (CR). Image
quality correction was done based on the most frequent percentage (%) glandularity
from all samples, which are 25-45% and 1-24% glandularity. Percentage (%)
glandularity was evaluated by radiologist. Estimated of total average MGD all off
projection at the breast examination 1,65 mGy on the mean compression of thickness
48,85 mm. Mean Glandular Dose obtained during measurement are still under
recommendation of the FDA, ACR and MSQA which is < 3 mGy per eksposure.
From measurement and calculation, the MGD is influenced by compression of
thickness, kV, HVL and percentage (%) glandularity.
viii
1. PENDAHULUAN ……………………………………………………….. 1
1.1. Latar Belakang……………………………………………………….. 1
1.2. Tujuan Penelitian ……………………………………………………. 2
1.3. Manfaat Penelitian …………………………………………………... 3
1.4. Batasan Masalah ……………………………………………………. 3
1.6.Sistematika Penulisan ………………………………………………... 3
ix
xi
xii
xiii
xiv
xv
xvi
1
Universitas Indonesia
setahun pada usia antara 40-50 tahun, bahkan setahun sekali untuk perempuan
usia 50 tahun. National Cancer Institute (NSI) juga merekomendasikan
perempuan pada usia 40 tahun, hingga 50 tahun serta yang lebih tua seharusnya
melakukan pemeriksaan mamografi dua tahun sekali4. Sedangkan di Indonesia
Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta (YKPJ) merekomendasikan bahwa
mamografi merupakan bentuk pemeriksaan deteksi dini yang efektif bagi
perempuan, dan sampai sekarang masih melaksanakan program pengenalan
pemeriksaan mamografi bagi masyarakat Indonesia khususnya kaum perempuan5.
Pemeriksaan mamografi dilakukan dengan sinar-X, oleh karena itu
monitoring dosis dan faktor paparan radiasi harus sangat diperhatikan. Resiko
karsinogenesis dari dosis radiasi pada pemeriksaan mamografi menjadi perhatian
sehingga pemantauan dosis ke payudara menjadi hal yang penting dan
dibutuhkan oleh MQSA (Mammography Quality Standards Act). Oleh karena itu
diperlukan dosimetri untuk payudara. Dosimetri payudara yang penting untuk
penilaian resiko adalah Mean Glandular Dose (MGD). MGD tidak dapat diukur
secara langsung, tetapi berasal dari pengukuran fantom standar untuk teknik
aktual set-up pengukuran peralatan mamografi4. Yang dihasilkan dari
pemeriksaan mamografi adalah gambar radiografi sehingga perlu diperhatikan
kualitas citra dari gambar tersebut. Gambar yang ditampilkan adalah pada
Computed Radiography (CR).
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
3
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
4
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Mamografi
Mamografi merupakan pemeriksaan radiografi yang dirancang khusus
untuk mendeteksi kelainan pada payudara. Mamografi menggunakan sinar-X
energi rendah, kontras yang tinggi, film resolusi yang tinggi, dan sistem sinar-X
yang dirancang khusus untuk payudara. Untuk mendapatkan kualitas tinggi pada
mamogram, maka harus digunakan teknik yang tepat.
5
Universitas Indonesia
mamografi dengan perangkat akusisi citra yang lebih cepat, kualitas yang lebih
baik, pengolahan gambar anatomi khusus (payudara) dan komputer yang
dilengkapi alat deteksi yang membantu ahli radiologi mengidentifikasi fitur yang
mencurigakan dalam gambar.
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
7
pada energi di atas 35 keV. Kompromi pemilihan kV, diperhatikan karena terlalu
rendah kV, banyak radiasi tidak dapat menembus obyek, meningkatkan dosis.
Persyaratan pencitraan payudara mengakibatkan desain tabung sinar-X
menjadi khusus. Pada umumnya unit mamografi produksi sinar-X 15-20 keV,
menggunakan anoda molebdenum dengan jendela berelium, serta tambahan filter
molebdenum. Disamping itu ada pula tabung mamografi yang memproduksi
sinar-X 21-25 keV, menggunakan anoda tungsten dengan menggunakan filter
khusus. Sinar-X energi rendah memberikan perbedaan atenuasi antar jaringan
relatif lebih baik, namun memberikan dosis absorpsi pada jaringan tinggi dan
waktu eksposi tinggi. Deteksi mikrokalsifikasi juga penting.
Tabung sinar-X mamografi disusun dengan filamen ganda dalam suatu
pemusat yang menghasilkan ukuran focal spot besar dengan nilai 0,3 mm dan
ukuran fokal spot kecil dengan nilai 0,1 mm. Titik focal spot yang kecil akan
meminimalkan kekaburan geometris (geometric blurring) dan menjaga resolusi
spasial yang diperlukan untuk deteksi kalsifikasi mikro. SID (Source to Image
Distance) diperlukan sekitar 65 cm untuk memperoleh lapangan radiasi 24 x 30
cm seperti terlihat pada Gambar 2.2, dengan sudut anoda efektif sekitar 20°. SID
lebih pendek memerlukan sudut anoda yang lebih besar.
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
8
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
9
(Rh) 20.2 keV dan 22.7 keV. Untuk pembuatan citra dengan jarak sumber ke film
60-65 cm, dan jarak obyek ke film sekitar 6 cm (perbesaran 1.1). Resolusi 13
lp/mm dengan magnifikasi sekitar 1.1, diperlukan ukuran fokus 0.3-0.4 mm.
Kombinasi yang baik, tabung dengan anoda molebdenum menggunakan filter
molebdenum 0,05 mm, pada Gambar 2.4 a, terlihat keluaran spektrumnya.
Tabung sinar-X dengan anoda tungsten, menggunakan filter 0.05 mm palladium,
pada Gambar 2.4 b, terlihat keluaran spektrumnya. Absorpsi tepi palladium 24.3
keV, atenuasi di bawah energi ini menjadi lebih rendah dibanding energi yang
lebih tinggi. Spektrum sinar X transmisi palladium cocok untuk mamografi.
Output tinggi anoda tungsten mengakibatkan ukuran fokus dapat dibuat kecil (0.2
mm) dengan fokus efektif 0.1 mm.
Gambar 2.4 Spektrum keluaran target Mo dengan filter Mo 0,05 mm(a) dan Rh
dengan filter Pd 0,05 mm(b) [6]
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
10
efektif yang lebih tinggi dibandingkan dengan target/filter Mo/Mo yang akan
membuat transmisi foton sinar-X antara 20-23 keV.
Sudut anoda juga mempengaruhi sinar-X yang dihasilkan. Sudut anoda
adalah sudut antar permukaan target dan garis vertikal yang tegak lurus terhadap
penerima gambar. Sudut anoda memiliki pengaruh yang besar terhadap kualitas
gambar, diantaranya:
Anode Heel Effect merupakan keluaran berkurang dari nilai maksimumnya
pada sisi katoda dari lapangan, yang adalah dinding dada terhadap tepi
anterior yang jauh.
Variabel Focal Spot Size (ukuran garis dasar fokus). Panjang dari focal spot
yang efektif adalah paling besar pada sisi katoda dan berkurang menjadi nol
pada anoda pada lapangan anterior yang jauh.
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
11
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
12
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
13
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
14
Lilin
Acrylic
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
15
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
16
(Quality Control/QC) adalah serupa tetapi tidak identik dengan jaminan kualitas
(Quality Assurance/QA).
Jaminan kualitas (Quality Assurance) dan kendali kualitas (Quality
Control) berkembang secara cepat sejak diterbitkannya rekomendasi untuk
program menjaga kualitas fasilitas radiologi diagnostik (Bureau of Radiological
Health), dikatakan oleh The Joint Commission On The Acreditation of Hospital
(JCHA) bahwa salah satu tanggung jawab pelayanan unit radiologi adalah
menjaga kendali kualitas (Quality Control) yang bertujuan meminimalisir faktor
pengulangan citra radiografi dan memaksimalkan kualitas citra radiografi.
Deskripsi lain menyatakan bahwa jaminan kualitas (Quality Assurance) terdiri
dari beberapa program, antara lain: kendali kualitas (quality control), perawatan
berkala (preventive maintenance), kalibrasi (equipment calibration), pendidikan
bagi petugas radiologi (in service education of the technologists and darkroom
personel), uji coba alat baru (specification and acceptance testing of view
equipment), dan evaluasi produk baru (evaluation of new product). Maka dapat
diambil kesimpulannya bahwa jaminan kualitas (quality assurance) merupakan
keseluruhan dari program manajemen.
Sebuah program Quality Assurance untuk radiologi diagnostik, seperti
yang didefinisikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), adalah sebuah
upaya yang diselenggarakan oleh staf operasional untuk memastikan bahwa citra
diagnostik yang dihasilkan berkualitas tinggi dan terpercaya untuk memberikan
informasi diagnostik yang memadahi dengan biaya serendah mungkin dan sedikit
kemungkinan paparan radiasi terhadap pasien dengan kualitas citra yang
diperlukan. Hal ini membutuhkan pembentukan program Quality Assurance yang
komperhensif untuk diagnosa medis, dan memperhatikan aspek teknis yang harus
diawasi oleh seorang fisikawan medis.
Program Quality Assurance (QA) untuk radiologi diagnostik meliputi :
• Pengukuran parameter fisik dari generator radiasi dan perangkat pencitraan
pada saat komisioning dan berkala sesudahnya.
• Verifikasi dari faktor fisik dan klinis yang tepat digunakan dalam diagnosa
pasien.
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
17
• Mencatat secara tertulis prosedur yang relevan dan hasil-hasil yang ada. Ini
termasuk mendefinisikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang jelas,
menguraikan tes Quality Control yang dilakukan oleh individu, memberikan
tes secara berkala, mengadakan pelatihan bagi staf, memfasilitasi layanan
audit dan membantu untuk memcatat informasi yang baru.
• Verifikasi dari kalibrasi yang tepat dan kondisi operasi dosimetri serta
pementauan peralatan.
• Mengaudit tinjauan umum dan independen kualitas dari program Quality
Assurance (QA).
Program Quality Assurance yang dirancang untuk memastikan bahwa peralatan
radiologi dan prosedur dapat menghasilkan informasi yang diinginkan.
Tes Quality Control dimaksudkan untuk memverifikasi stabilitas
operasional dari peralatan atau elemen yang digunakan untuk memperoleh citra
mamogram (pada mamografi). Tes diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu
penting dan yang diinginkan, sehubungan dengan pentingnya kualitas citra dan
dosis. Kinerja kategori pertama dalam tes ini dianggap sangat diperlukan, namun
dianjurkan bahwa tes kategori kedua juga dilakukan jika sumber daya manusia
yang memadahi dan peralatannya tersedia.
Sebuah fasilitas harus berusaha untuk memastikan peralatan yang
beroperasi pada tingkat kinerja yang optimal, karena hal ini akan menghasilkan
kualitas citra yang maksimal dan kenerja dosis yang tepat. Hal ini diakui,
bagaimana pun, bahwa sumber daya yang terbatas, faktor uncorrectable
lingkungan dan faktor lainnya kadang-kadang dapat mencegah tercapainya
tingkatan yang diperoleh. Uji Quality Control (QC) ini harus dilakukan di dalam
fasilitas tersebut. Sehingga mampu menunjukkan tingkat kinerja yang harus
dicapai. Hal itu menentukan tingkat dimana fasilitas tersebut layak untuk terus
beroperasi.
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
18
dengan storge phosphor plate dan tanpa film. Proses ini membutuhkan radiasi
sinar-X dimana terjadi electronic latent image dalam phosphor plate yang terbaca
oleh reader pada proses scanning. Proses analog to digital converter/digitizer,
image prosessor, rekonstruksi citra berupa digital to analog converter merupakan
rangkaian dalam penghasilan citra menggunakan CR yang tampilannya melalui
monitor dan hard copy unit menggunakan laser printer.
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
19
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
20
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
21
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
22
dan ditampilkan pada layar monitor komputer dengan dapat meninjau kualitas
gambarnya.
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
23
Oleh karena daya atau energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan ion-ion
ini lebih rendah dibandingkan dengan proses ionisasi di gas, maka jumlah ion
yang dihasilkan oleh energi yang sama akan lebih banyak. Hal inilah yang
menyebabkan detektor semikonduktor sangat teliti dalam membedakan energi
radiasi yang mengenainya atau disebut mempunyai resolusi tinggi. Sebagai
gambaran, detektor sintilasi untuk radiasi gamma biasanya mempunyai resolusi
sebesar 50 keV, artinya, detektor ini dapat membedakan energi dari dua buah
radiasi yang memasukinya bila kedua radiasi tersebut mempunyai perbedaan
energi lebih besar daripada 50 keV. Sedang detektor semikonduktor untuk radiasi
gamma biasanya mempunyai resolusi 2 keV. Jadi terlihat bahwa detektor
semikonduktor jauh lebih teliti untuk membedakan energi radiasi.
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
24
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk, Jln. Pantai Indah
Utara 3 Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara 14460, menggunakan pesawat
mamografi merk Senographe 800 T GE Mammography model pesawat/no. seri
panel control ZF000DMR/2107636 dengan tipe tabung GS 512-4, no. seri tabung
24604 TXI diproduksi tahun 1997. Kondisi maksimum 35 kV dan 600 mAs,
dengan 0,8 mm Be filter tambahan dan 0,03 mm Mo. Penelitian ini memanfaatkan
system pemeriksaan automatic exposure control (AEC) dan system penampilan
citra menggunakan computed radiography (CR). Source to Image Distance (SID)
adalah 66 cm, dengan kombinasi target/filter Mo/Mo.
Pada pengambilan data diperlukan uji kesesuaian pesawat mamografi
untuk parameter yang terkait yaitu akurasi kVp, linieritas mAs, dan HVL. Dalam
menentukan kualitas citra, evaluasi dilakukan dengan melakukan penilaian
terhadap citra yang dihasilkan oleh benda uji fantom mamografi. Tujuan
dilakukan kegiatan tersebut untuk melihat dan membuat metode pendekatan
dalam menentukan kualitas citra terbail dari mamografi Computed Radiography
(CR).
Prosentase (%) Glandularity dievaluasi oleh radiolog, mengikuti metode
Steven B. Halls, MD, dengan pengelompokkan A (0% glandularity), B (1-24%
glandularity), C (25-49% glandularity), D (50-74% glandularity), dan E (75-
100% glandularity).
Dengan ketentuan pada :
1. Kelompok A (0 % glandularity),
jika daerah jaringan glandular (yang ditandai dengan warna putih) terlihat
sangat tipis, dan sebagian besar yang mendominasi adalah jaringan lemak (fat)
(yang ditandai dengan warna gelap), sehingga pada kelompok A ini sering
disebut fatty density.
25
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
27
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
28
scoring tersebut, dilakukan kembali uji kualitas citra, pada kualitas citra terbanyak
dan kombinasi dari kualitas citra terbaik.
Kondisi
mAs kualitas citra mAs
‘sample’ terbaik ‘terpilih’
berdasarkan
‘mAs’
s
c Kombinasi
kualitas citra
o terbaik dari
r mAs dan
i kVterpilih
n
g Kondisi
kualitas citra
kV kV
terbaik Evaluasi
‘sample’ ‘terpilih’
berdasarkan ‘sample’
‘kV’ mAs dan kV
terpilih
Harapan dalam penelitian ini bahwa hasil citra pada fantom dengan variasi
parameter kV dan mAs yang berbeda tetapi pada kelompok prosentase (%)
glandularity menghasilkan kualitas citra yang sama baik atau mendekati.
Program jaminan kualitas pesawat mamografi sangat penting dalam
penelitian ini, karena pesawat mamografi beroperasi setiap hari untuk melakukan
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
29
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
30
Tabel 3.2 Faktor konversi (mGy/mGy) yang digunakan untuk menghitung MGD
dengan prosentase glandular 50 % dari nilai Ki
Tabel 3.4 Koefisien konversi prosentase glandular CDGg,DG50 pada glandular (g)
0,1-100% pada payudara
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
31
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
32
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1 menunjukkan hasil keakurasian antara tegangan panel (kV) dan
tergangan detektor (kV) dengan menggunakan detektor semikonduktor Unfors
kesalahan relatifnya masih dalam nilai direkomendasikan yaitu < dari 10%, dan
33
Universitas Indonesia
Tabel 4.1 menunjukkan juga bahwa kenaikan tegangan panel (kV) yang diberikan
sejalan dengan kenaikan tegangan detektor (kV) yang dihasilkan.
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
35
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
36
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
37
Tabel 4.5 Pengaruh Variasi Beban Pesawat (mAs) terhadap Kualitas Citra
berdasarkan Jumlah Serat yang Terlihat
Beban Pesawat Jumlah Keterangan Tegangan Tabung
Frekuensi
(mAs) Serat (kV)
56 4 2 29, 29
80 4 1 25
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
38
90 4 1 25
100 4 4 25, 25, 25, 27
4 8 25, 25, 26, 26, 26, 26, 26, 27
110 4.5 1 25
5 1 31
4 9 25, 25, 25, 25, 26, 26, 26, 27, 31
125
4.5 5 25, 25, 26, 26, 27
4 5 25, 26, 26, 25, 27
140
5 1 27
160 4 4 25, 25, 26, 28
4 1 27
180
5 1 28
Tabel 4.6 Pengaruh Variasi Beban Pesawat (mAs) terhadap Kualitas Citra
berdasarkan Jumlah Kelompok Bintik yang Terlihat
Beban Pesawat Jumlah Kelompok
Frekuensi Keterangan Tegangan Tabung (kV)
(mAs) Bintik
56 2 2 29, 29
80 2 1 25
90 2 1 25
100 2.5 4 25, 25, 25, 27
2 2 26, 26
110 2.5 7 25, 25, 25, 26, 26, 26, 27
3 1 31
25, 25, 25, 25, 25, 25, 26, 26, 26, 26, 26, 27,
2.5 13
125 27
3 1 31
2.5 4 25, 26, 27, 27
140
3 2 26, 27
2.5 3 25, 25, 28
160
3 1 26
180 3 2 27, 28
Tabel 4.7 Pengaruh Variasi Beban Pesawat (mAs) terhadap Kualitas Citra
berdasarkan Jumlah Massa yang Terlihat
Beban Pesawat
Jumlah Massa Frekuensi Keterangan Tegangan Tabung (kV)
(mAs)
56 4 2 29, 29
80 4 1 25
90 4 1 25
100 4 4 25, 25, 25, 27
110 4 10 25, 25, 25, 26, 26, 26, 26, 26, 27, 31
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
39
125 4 14 25, 25, 25, 25, 25, 25, 25, 26, 26, 26, 26, 26, 27, 27, 31
140 4 6 25, 26, 26, 27, 27, 27
160 4 4 25, 25, 26, 28
180 4 2 27, 28
Tabel 4.8 Pengaruh Variasi Tegangan Panel (kV) terhadap Kualitas Citra
berdasarkan Jumlah Serat yang Terlihat
Tegangan Jumlah
Frekuensi Keterangan Beban Pesawat (mAs)
Panel (kV) Serat
4 14 80, 90, 100, 100, 100, 110, 110, 125, 125, 125, 125, 140, 160, 160
25
4.5 3 110, 125, 125
4 11 110, 110, 110, 125, 140, 125, 110, 110, 125, 140, 160
26
4.5 2 125, 125
4 6 110, 140, 100, 125, 140, 180
27 4.5 1 125
5 1 140
4 1 160
28
5 1 180
29 4 2 56, 56
4 1 125
31
5 1 110
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
40
Tabel 4.9 Pengaruh Variasi Tegangan Panel (kV) terhadap Kualitas Citra
berdasarkan Jumlah Kelompok Bintik yang Terlihat
Tegangan Jumlah
Frekuensi Keterangan Beban Pesawat (mAs)
Panel (kV) Kelompok Bintik
2 2 80, 90
25 100, 100, 100, 110, 110, 110, 125, 125, 125,
2.5 15
125, 125, 125, 140, 160, 160
2 2 110, 110
26 2.5 9 110, 110, 125, 125, 140, 125, 110, 125, 125
3 2 140, 160
2.5 6 100, 110, 125, 125, 140, 140
27
3 2 140, 180
2.5 1 160
28
3 1 180
29 2 2 56, 56
31 3 2 110, 125
Tabel 4.10 Pengaruh Variasi Tegangan Panel (kV) terhadap Kualitas Citra
berdasarkan Jumlah Massa yang Terlihat
Tegangan Jumlah
Frekuensi Keterangan Beban Pesawat (mAs)
Panel (kV) Massa
80, 90, 100, 100, 100, 110, 110, 110, 125, 125, 125, 125, 125,
25 4 18
125, 125, 140, 160, 160
26 4 12 110, 110, 110, 110, 110, 125, 125, 125, 125, 125, 140, 140
27 4 8 100, 110, 125, 125, 140, 140, 140, 180
28 4 2 160, 180
29 4 2 56, 56
31 4 2 110, 125
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
41
Tabel 4.11 Hasil Mean Glandular Dose (MGD) Pada Kualitas Citra Terbanyak
Prosentase (%)Glandularity 25-49%
Jumlah
% MGD % MGD % MGD Jumlah Jumlah
kV mAs Kelompok
Glandularity (mGy) Glandularity (mGy) Glandularity (mGy) Serat Massa
Bintik
25 125 25 1.94 37 1.90 49 1.93 4 2.5 4
Tabel 4.12 Hasil Mean Glandular Dose (MGD) Pada Kualitas Citra Terbaik
Prosentase (%) Glandularity 25-49%
Jumlah
% MGD % MGD % MGD Jumlah Jumlah
no kV mAs Kelompok
Glandularity (mGy) Glandularity (mGy) Glandularity (mGy) Serat Massa
Bintik
1 27 140 25 2.94 37 2.90 49 2.96 5 3 4
2 27 180 25 3.78 37 3.73 49 3.80 5 3 4
3 31 140 25 5.15 37 5.01 49 4.99 5 3 4
4 31 180 25 6.62 37 6.44 49 6.42 5 3 4
Tabel 4.13 Pengaruh Variasi Beban Pesawat (mAs) terhadap Kualitas Citra
berdasarkan Jumlah Serat yang Terlihat
Beban Pesawat Keterangan Tegangan Panel
Jumlah Serat Frekuensi
(mAs) (kV)
3 2 25, 25
56
3.5 1 25
60 3 1 25
63 2 2 25, 25
71 3 2 25, 25
3 1 25
80
4 2 25, 25
90 4 2 25, 25
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
42
100 4 1 26
4 4 25, 25, 25, 26
110
5 1 27
4 7 25, 26, 26, 25, 25, 25, 26
125
5 2 25, 25
140 4 5 25, 26, 26, 26, 26
4 4 25, 26, 26, 26
160
5 2 26, 26
180 4 1 25
Tabel 4.14 Pengaruh Variasi Beban Pesawat (mAs) terhadap Kualitas Citra
berdasarkan Jumlah Kelompok Bintik yang Terlihat
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
43
Tabel 4.15 Pengaruh Variasi Beban Pesawat (mAs) terhadap Kualitas Citra
berdasarkan Jumlah Massa yang Terlihat
Beban Pesawat Jumlah
Frekuensi Keterangan Tegangan Panel (kV)
(mAs) Massa
3 2 25, 25
56
3.5 1 25
60 3 1 25
3.5 1 25
63
4 1 25
71 3 2 25, 25
3 1 25
80
4 2 25, 25
3 1 25
90
4 1 25
100 4 1 26
3 1 26
110
4 4 25, 25, 25, 27
3 1 25
125 3.5 1 25
4 7 25, 25, 25, 25, 25, 25, 26
3.5 3 25, 26, 26
140
4 2 26, 26
3.5 1 25
160
4 5 26, 26, 26, 26, 26
180 4 1 25
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
44
Tabel 4.16 Pengaruh Variasi Tegangan Panel (kV) terhadap Kualitas Citra
berdasarkan Jumlah Serat yang Terlihat
Tegangan Jumlah
Frekuensi Keterangan Beban Pesawat (mAs)
Panel (kV) Serat
2 2 63, 63
3 6 56, 56, 60, 71, 71, 80
25 3.5 1 56,
80, 80, 90, 90, 110, 110, 110, 125, 125, 125, 125,
4 16
125, 125, 140, 160, 180
5 2 125, 125
4 10 100, 110, 125, 140, 140, 140, 140, 160, 160, 160
26
5 2 160, 160
27 5 1 110
Tabel 4.17 Pengaruh Variasi Tegangan Panel (kV) terhadap Kualitas Citra
berdasarkan Jumlah Kelompok Bintik yang Terlihat
Tabel 4.18 Pengaruh Variasi Tegangan Panel (kV) terhadap Kualitas Citra
berdasarkan Jumlah Massa yang Terlihat
Tegangan Jumlah
Frekuensi Kelompok Beban Pesawat (mAs)
Panel (kV) Massa
3 8 56, 56, 60, 71, 71, 80, 90, 125
25 3.5 5 56, 63, 125, 140, 160
63, 80, 80, 90, 110, 110, 110, 125, 125, 125, 125,
4 14
125, 125, 180
3 1 110
26 3.5 2 140, 140
4 9 100, 125, 140, 140, 160, 160, 160, 160, 160
27 4 1 110
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
45
Tabel 4.19 Hasil Mean Glandular Dose (MGD) Pada Kualitas Citra Terbanyak
Prosentase (%) Glandularity 1-24%
Jumlah
% MGD % MGD % MGD Jumlah Jumlah
kV mAs Kelompok
Glandularity (mGy) Glandularity (mGy) Glandularity (mGy) Serat Massa
Bintik
25 125 1 2.21 12.5 1.96 24 1.80 4 2 - 2.5 4
Tabel 4.20 Hasil Mean Glandular Dose (MGD) Pada Kualitas Citra Terbaik
Prosentase (%) Glandularity 1-24%
Jumlah
% MGD % MGD % MGD Jumlah Jumlah
No kV mAs Kelompok
Glandularity (mGy) Glandularity (mGy) Glandularity (mGy) Serat Massa
Bintik
1 25 160 1 2.83 12.5 2.51 24 2.29 5 3 4
2 26 160 1 3.34 12.5 2.96 24 2.70 5 3 4
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
46
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
47
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
48
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
49
Grafik 4.5, 4.6, 4.7 dan 4.8 merupakan penjabaran dari Grafik 4.4.
Grafik 4.5 pada RCC diperoleh nilai tengah sebesar 45 dan rata-rata 46.67,
Grafik 4.6 pada LCC diperoleh nilai tengah sebesar 47 dan rata-rata 47,37,
Grafik 4.7 pada RMLO diperoleh nilai tengah sebesar 49,5 dan rata-rata 49,3, dan
Grafik 4.8 pada LMLO diperoleh nilai tengah sebesar 51 dan rata-rata 50,6.
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa komposisi glandular
di payudara tidak ditentukan dengan ketebalan kompresi dan usia karena masing-
masing pasien memiliki komposisi glandular yang bervariasi dan spesifik, tetapi
data tersebut mampu menampilkan adanya hubungan antara komposisi glandular
dengan kompresi dan usia dengan digambarkan sebuah pola data yang
mengumpul dan mengelompok dengan nilai tengah dan rata-rata yang hampir
mendekati sama.
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
50
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
51
Grafik 4.11 Korelasi distribusi ketebalan kompresi payudara dan distribusi mean
glandular dose (MGD) pada RCC Projection
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
52
Grafik 4.12 Korelasi distribusi ketebalan kompresi payudara dan distribusi mean
glandular dose (MGD) pada LCC Projection
Grafik 4.13 Korelasi distribusi ketebalan kompresi payudara dan distribusi mean
glandular dose (MGD) pada RMLO Projection
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
53
Grafik 4.14 Korelasi distribusi ketebalan kompresi payudara dan distribusi mean
glandular dose (MGD) pada LMLO Projection
Grafik 4.11, 4.12, 4.13 dan 4.14 menunjukkan hubungan distribusi antara
ketebalan kompresi payudara dengan hasil mean glandular dose (MGD) pada
semua projection. Grafik 4.11 RCC projection, MGD terendah 0.73 mGy pada
ketebalan kompresi 21 mm dan MGD terbesar 2.55 mGy pada ketebalan kompresi
75 mm. Grafik 4.12 LCC projection, MGD terendah 0.83 mGy pada ketebalan
kompresi 26 mm dan MGD terbesar 2.67 mGy pada ketebalan kompresi 83 mm.
Grafik 4.13 RMLO projection, MGD terendah 0.74 mGy pada ketebalan
kompresi 22 mm dan MGD terbesar 2.63 mGy pada ketebalan kompresi 74 mm.
Grafik 4.14 LMLO projection, MGD terendah 0.84 mGy pada ketebalan
kompresi 24 mm dan MGD terbesar 2.53 mGy pada ketebalan kompresi 76 mm.
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
54
Grafik 4.15 Korelasi distribusi ketebalan kompresi payudara dan distribusi mean
glandular dose (MGD) seluruh projection
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
55
Grafik 4.17 Korelasi distribusi tegangan panel (kV) dan distribusi mean glandular
dose (MGD) pada RCC Projection
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
56
Grafik 4.18 Korelasi distribusi tegangan panel (kV) dan distribusi mean glandular
dose (MGD) pada LCC Projection
Grafik 4.19 Korelasi distribusi tegangan panel (kV) dan distribusi mean glandular
dose (MGD) pada RMLO Projection
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
57
Grafik 4.20 Korelasi distribusi tegangan panel (kV) dan distribusi mean glandular
dose (MGD) pada LMLO Projection
Grafik 4.17, 4.18, 4.19 dan 4.20 menunjukkan hubungan distribusi antara
tegangan panel (kV) dengan hasil mean glandular dose (MGD) pada semua
projection. Grafik 4.17 RCC projection, MGD terendah 0.73 mGy pada 24 kV
dan MGD terbesar 2.55 mGy pada 31 kV. Grafik 4.18 LCC projection, MGD
terendah 0.83 mGy pada 24 kV dan MGD terbesar 2.67 mGy pada 29 kV. Grafik
4.19 RMLO projection, MGD terendah 0.74 mGy pada 24 kV dan MGD terbesar
2.63 mGy pada 28 kV. Grafik 4.20 LMLO projection, MGD terendah 0.84 mGy
pada 25 kV dan MGD terbesar 2.53 mGy pada 31 kV.
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
58
Grafik 4.21 Korelasi distribusi tegangan panel (kV) dengan mean glandular dose
(MGD) seluruh projection
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Pesawat sinar-X mamografi Computed Radiography (CR) yang digunakan
dalam penelitian ini masih dalam kondisi yang baik untuk keperluan
diagnostik.
2. Pendekatan metodologi untuk mendapatkan kualitas citra terbaik dapat
dilakukan dengan metode scoring dengan cara mengelompokkan mAs dan kV
dari sample dan kemudian dilakukan eksposure dengan kombinasi hasil mAs
dan kV yg terpilih dari data sample, optimalisasi hasil dilakukan dengan
kontrol dosis (perhitungan MGD) dan penilaian kualitas citra berdasarkan
jumlah serat, kelompok bintik dan jumlah massa.
3. Kualitas citra terbaik pada kelompok prosentase (%) glandularity 1-24%
ketebalan 50 mm pada kondisi 160 mAs dan 25 kV, terlihat pada hasil citra 5
serat, 3 kelompok bintik dan 4 massa, dengan hasil dosis terbaik 2,83 mGy
pada 1% glandularity, 2,51 mGy pada 12,5% glandularity dan 2,29 mGy pada
24% glandularity. Sedangkan kualitas citra terbaik pada kelompok prosentase
(%) glandularity 25-49% ketebalan 47 mm pada kondisi 140 mAs dan 27 kV,
terlihat pada hasil citra 5 serat, 3 kelompok bintik dan 4 massa, dengan hasil
dosis terbaik 2,94 mGy pada 25% glandularity, 2,90 mGy pada 37%
glandularity dan 2,96 mGy pada 49% glandularity. Kombinasi kondisi kV dan
mAs terbaik yang lain tidak dapat melengkapi kriteria kualitas citra terbaik
dikarenakan perhitungan MGD yang dihasilkan tidak memenuhi nilai yang
direkomendasikan yaitu < 3 mGy pada per sekali eksposure dengan ketebalan
45 mm.
4. Pada kelompok prosentase (%) glandularity 25-49% peluang hasil kualitas
citra yang mampu divisualisasikan terlihat lebih baik dengan memiliki 4
kondisi kombinasi, sedangkan pada kelompok prosentase (%) glandularity 1-
24% kurang baik dengan memiliki 2 kondisi kombinasi. Ini dikarenakan
adanya perlakuan perbedaan ketebalan kompresi. Pada kelompok prosentase
(%) glandularity 1-24% ketebalan kompresi lebih tinggi.
59
Universitas Indonesia
5.2 Saran
1. Setiap pesawat sinar-X mamografi yang baru (saat penginstallan alat) harus
dilakukan optimasi untuk mendapatkan kualitas citra terbaik dengan dosis
yang masih terekomendasikan.
2. Melakukan pengukuran pada pesawat sinar-X mamografi Computed
Radiography (CR) yang berbeda dengan menggunakan data yang sama untuk
mengevaluasi mean glandular dose (MGD) dan kualitas citra.
3. Melakukan penelitian evaluasi mean glandular dose (MGD) pada mamografi
konvensional dan Digital Radiography (DR).
Universitas Indonesia
Estimasi mean..., Eunike Serfina Fajarini, FMIPA UI, 2011
DAFTAR REFERENSI
1. http://www.hompedin.org/download/kankerpayudara.pdf
2. http://4lifetransferfactorsurabaya.com/index.php/artikelkesehatan/diabetes/12
40
3. http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1060
4. Kanal, Kalpana, Ph.D, DABR, Asisten Profesor, Diagnostic Physics, Dept. of
Radiology UW Medicine, Mammography – Chapter 8, Diagnostic Radiology
Imaging Physics Course 2009-2010, 6 May – 20 May 2010, Washington
5. http://www.ykpj.or.id/id/skrining.php
6. Bushberg Jerrold T, Seibert J. Anthony, Leidholdt Jr Edwin M, Boone John
M., The Essential Physics of Medical Imaging – Second Edition, University
of California, Davis, Saeramento, California, Lippincott Williams & Wilkins,
2002
7. IAEA Training Material on Radiation Protection in Diagnostic and
Interventional Radiology: Radiation Protection In Diagnostic and
Interventional Radiology, L-19 Optimization of Protection in Mammography
8. Jayaprakash, Shoba, Dr. Patient Doses from Mammography Producers in
India. Mumbai: Dept. of Radiation Oncology, B. Y. L. Nair Hospital.
9. Carol H. Lee, MD, D. David Dershaw, MD, Daniel Kopans, MD, Phil Evans,
MD, Barbara Monsees, MD, Debra Monticciolo, MD, R. James Brenner,
MD, Lawrence Bassett, MD, Wendie Berg, MD, Stephen Feig, MD, Edward
Hendrick, PhD, Ellen Mendelson, MD, Carl D’Orsi, MD, Edward Sickles,
MD, Linda Warren Burhenne, MD: Breast Cancer Screening With Imaging:
Recommendations From the Society of Breast Imaging and the ACR on the
Use of Mammography, Breast MRI, Breast Ultrasound, and Other
Technologies for the Detection of Clinically Occult Breast Cancer, American
College of Radiology, 2010
10. Yulfiatry Yubhar, Rachmat W. Adi, Supriyanto A. Pawiro, Kardinah:
Evaluasi Dosis Glandular dalam Pemeriksaan Mammografi, Jurnal – Online,
(Telah dipresentasikan pada seminar keselamatan nuklir BAPETEN, 1-2
Agustus 2007), Jakarta
RCC
Compressed
Corr. Corr. %
Breast % Corr. % MGD
no usia kV mAs HVL Gland Gland x
Thickness Glandular Glandular (mGy)
50% Gland 50%
(mm)
1 38 25 76 0.34 38 0.241 0 1.240 0.299 1.458
2 64 25 29 0.34 21 0.411 0 1.133 0.466 0.822
3 72 26 122 0.36 54 0.176 0 1.280 0.226 2.112
4 72 25 75 0.34 39 0.235 0 1.244 0.293 1.413
LCC
Compressed Corr. %
Corr.
Breast % Corr. % Glandular x MGD
no usia kV mAs HVL Glandular
Thickness Glandular Glandular Glandular (mGy)
50%
(mm) 50%
1 38 25 82 0.34 40 0.230 0 1.248 0.286 1.518
2 64 25 36 0.34 26 0.347 0 1.172 0.406 0.903
3 72 26 174 0.36 63 0.149 0 1.298 0.194 2.664
4 72 25 80 0.34 40 0.230 0 1.248 0.286 1.481
RMLO
Compressed Corr. %
Corr.
Breast % Corr. % Glandular x MGD
no usia kV mAs HVL Glandular
Thickness Glandular Glandular Glandular (mGy)
50%
(mm) 50%
1 38 25 76 0.34 39 0.235 0 1.244 0.293 1.300
2 64 25 27 0.34 22 0.398 0 1.141 0.454 0.748
3 72 26 151 0.36 57 0.167 0 1.286 0.214 2.505
4 72 25 123 0.34 40 0.230 0 1.248 0.286 2.276
LMLO
Compressed Corr. %
Corr.
Breast % Corr. % Glandular x MGD
no usia kV mAs HVL Glandular
Thickness Glandular Glandular Glandular (mGy)
50%
(mm) 50%
1 38 25 81 0.34 38 0.241 0 1.240 0.299 1.554
2 64 25 31 0.34 23 0.385 0 1.149 0.442 0.839
3 72 27 131 0.37 64 0.150 0 1.295 0.194 2.277
4 72 25 124 0.34 39 0.235 0 1.244 0.293 2.337
RCC
Compressed Corr. %
Corr.
Breast % Corr. % Glandular x MGD
no usia kV mAs HVL Gland
Thickness Glandular Glandular Glandular (mGy)
50%
(mm) 50%
1 1.220 0.309 1.046
1 61 25 53 0.34 36 0.254 12.5 1.093 0.277 0.937
24 1.005 0.255 0.862
1 1.241 0.272 1.378
2 54 25 78 0.34 42 0.219 12.5 1.102 0.241 1.223
24 1.006 0.220 1.117
1 1.252 0.250 1.809
3 62 25 110 0.34 46 0.199 12.5 1.106 0.221 1.598
24 1.006 0.201 1.454
1 1.215 0.317 1.127
4 57 25 56 0.34 35 0.260 12.5 1.091 0.284 1.011
24 1.005 0.262 0.932
1 1.271 0.212 2.148
5 60 26 131 0.36 57 0.167 12.5 1.111 0.185 1.877
24 1.001 0.167 1.692
1 1.265 0.223 2.396
6 40 26 140 0.36 54 0.176 12.5 1.108 0.196 2.099
24 1.001 0.177 1.896
1 1.277 0.201 2.550
7 57 26 162 0.36 60 0.158 12.5 1.113 0.175 2.223
24 1.001 0.158 2.000
1 1.255 0.245 2.004
8 62 25 124 0.34 47 0.195 12.5 1.107 0.216 1.769
24 1.006 0.196 1.607
1 1.288 0.180 1.395
9 43 26 97 0.36 67 0.140 12.5 1.118 0.156 1.211
24 1.002 0.140 1.085
1 1.260 0.235 2.016
10 52 25 129 0.34 49 0.186 12.5 1.109 0.207 1.775
24 1.006 0.188 1.610
LCC
Compressed Corr. %
Corr.
Breast % Corr. % Glandular x MGD
no usia kV mAs HVL Gland
Thickness Glandular Glandular Glandular (mGy)
50%
(mm) 50%
1 1.224 0.303 1.162
1 61 25 60 0.34 37 0.247 12.5 1.094 0.270 1.038
24 1.005 0.249 0.954
1 1.247 0.260 1.424
2 54 25 83 0.34 44 0.209 12.5 1.104 0.231 1.261
24 1.006 0.210 1.149
1 1.241 0.272 1.608
3 62 25 91 0.34 42 0.219 12.5 1.102 0.241 1.427
24 1.006 0.220 1.303
1 1.224 0.303 1.142
4 57 25 59 0.34 37 0.247 12.5 1.094 0.270 1.021
24 1.005 0.249 0.938
1 1.266 0.222 2.263
5 60 25 152 0.34 52 0.175 12.5 1.112 0.195 1.988
24 1.007 0.176 1.799
1 1.267 0.219 2.598
6 40 26 154 0.36 55 0.173 12.5 1.109 0.192 2.273
24 1.001 0.173 2.052
1 1.277 0.201 2.424
7 57 26 154 0.36 60 0.158 12.5 1.113 0.175 2.113
24 1.001 0.158 1.901
1 1.257 0.240 2.018
8 62 25 127 0.34 48 0.191 12.5 1.108 0.211 1.779
24 1.006 0.192 1.615
1 1.287 0.187 1.530
9 43 25 118 0.34 62 0.145 12.5 1.121 0.163 1.333
24 1.007 0.146 1.197
1 1.257 0.240 2.050
10 52 25 129 0.34 48 0.191 12.5 1.108 0.211 1.807
24 1.006 0.192 1.641
RMLO
Compressed Corr. %
Corr.
Breast % Corr. Glandular x MGD
no usia kV mAs HVL Gland
Thickness Glandular Glandular Glandular (mGy)
50%
(mm) 50%
1 1.220 0.309 1.125
1 61 25 57 0.34 36 0.254 12.5 1.093 0.277 1.007
24 1.005 0.255 0.927
1 1.238 0.278 1.241
2 54 25 69 0.34 41 0.224 12.5 1.100 0.247 1.103
24 1.006 0.225 1.008
1 1.267 0.219 2.311
3 62 26 137 0.36 55 0.173 12.5 1.109 0.192 2.022
24 1.001 0.173 1.826
1 1.235 0.284 1.264
4 57 25 69 0.34 40 0.230 12.5 1.099 0.252 1.125
24 1.006 0.231 1.029
1 1.262 0.230 1.798
5 60 25 117 0.34 50 0.182 12.5 1.110 0.203 1.582
24 1.006 0.184 1.434
1 1.265 0.223 2.379
6 40 26 139 0.36 54 0.176 12.5 1.108 0.196 2.084
24 1.001 0.177 1.882
1 1.275 0.205 2.632
7 57 26 165 0.36 59 0.161 12.5 1.112 0.179 2.296
24 1.001 0.161 2.067
1 1.250 0.255 1.892
8 62 25 113 0.34 45 0.204 12.5 1.105 0.225 1.673
24 1.006 0.205 1.523
1 1.291 0.178 0.949
9 43 25 76 0.34 65 0.138 12.5 1.123 0.155 0.825
24 1.007 0.139 0.740
1 1.244 0.266 2.412
10 52 25 139 0.34 43 0.214 12.5 1.103 0.236 2.138
24 1.006 0.215 1.950
LMLO
Compressed Corr. %
Corr.
Breast % Corr. % Glandular x MGD
no usia kV mAs HVL Gland
Thickness Glandular Glandular Glandular (mGy)
50%
(mm) 50%
1 1.228 0.296 1.216
1 61 25 64 0.34 38 0.241 12.5 1.096 0.264 1.085
24 1.006 0.242 0.996
1 1.247 0.260 1.568
2 54 25 92 0.34 44 0.209 12.5 1.104 0.231 1.388
24 1.006 0.210 1.265
1 1.269 0.215 2.228
3 62 26 134 0.36 56 0.170 12.5 1.110 0.188 1.948
24 1.001 0.170 1.758
1 1.244 0.266 1.440
4 57 25 83 0.34 43 0.214 12.5 1.103 0.236 1.277
24 1.006 0.215 1.164
1 1.261 0.232 2.011
5 60 26 114 0.36 52 0.184 12.5 1.107 0.203 1.764
24 1.001 0.184 1.596
1 1.267 0.219 2.530
6 40 26 150 0.36 55 0.173 12.5 1.109 0.192 2.214
24 1.001 0.173 1.999
1 1.275 0.202 1.894
7 57 27 106 0.37 61 0.158 12.5 1.111 0.176 1.650
24 0.999 0.158 1.484
1 1.252 0.250 1.892
8 62 25 115 0.34 46 0.199 12.5 1.106 0.221 1.671
24 1.006 0.201 1.520
1 1.291 0.178 1.635
9 43 25 131 0.34 65 0.138 12.5 1.123 0.155 1.422
24 1.007 0.139 1.276
1 1.232 0.290 2.220
10 52 25 119 0.34 39 0.235 12.5 1.098 0.258 1.979
24 1.006 0.237 1.813
RCC
Compressed
Cor. Corr. %
Breast % Corr. % MGD
no usia kV mAs HVL Gland Gland x
Thickness Glandular Glandular (mGy)
50% Gland 50%
(mm)
25 1.001 0.195 1.393
1 52 25 108 0.34 47 0.195 37 0.982 0.191 1.367
49 0.999 0.195 1.390
25 1.001 0.204 1.314
2 53 25 98 0.34 45 0.204 37 0.983 0.200 1.232
49 0.999 0.204 1.228
25 1.001 0.168 1.446
3 49 25 127 0.34 54 0.168 37 0.981 0.165 1.642
49 0.999 0.168 1.672
25 1.031 0.142 2.301
4 51 31 112 0.41 75 0.138 37 0.997 0.138 2.224
49 1.000 0.138 2.230
25 1.001 0.230 1.307
5 41 25 88 0.34 40 0.230 37 0.984 0.226 1.284
49 0.999 0.229 1.304
25 0.996 0.218 2.148
6 34 26 133 0.36 44 0.219 37 0.980 0.214 2.114
49 0.999 0.218 2.155
25 0.993 0.166 1.834
7 43 27 126 0.37 58 0.167 37 0.976 0.163 1.802
49 0.999 0.167 1.844
25 0.999 0.228 1.273
8 64 29 53 0.39 45 0.228 37 0.982 0.224 1.251
49 0.999 0.228 1.273
25 0.996 0.218 1.890
9 43 26 117 0.36 44 0.219 37 0.980 0.214 1.860
49 0.999 0.218 1.896
25 0.993 0.142 2.154
10 38 27 170 0.37 67 0.143 37 0.975 0.139 2.133
49 0.999 0.142 2.185
25 1.001 0.219 1.382
11 49 25 97 0.34 42 0.219 37 0.983 0.215 1.357
49 0.999 0.219 1.379
LCC
Compressed Corr. %
Cor.
Breast % Corr. % Gland x MGD
no usia kV mAs HVL Gland
Thickness Glandular Glandular Gland (mGy)
50%
(mm) 50%
25 1.001 0.187 1.465
1 52 25 118 0.34 49 0.186 37 0.982 0.183 1.437
49 0.999 0.186 1.462
25 1.001 0.200 1.341
2 53 25 102 0.34 46 0.199 37 0.982 0.196 1.316
49 0.999 0.199 1.338
25 1.001 0.187 1.478
3 49 25 119 0.34 49 0.186 37 0.982 0.183 1.449
49 0.999 0.186 1.475
25 0.993 0.152 1.811
4 51 27 134 0.37 63 0.153 37 0.975 0.149 1.778
49 0.999 0.152 1.821
25 1.001 0.219 1.553
5 41 25 109 0.34 42 0.219 37 0.983 0.215 1.525
49 0.999 0.219 1.550
25 0.996 0.228 1.883
6 34 26 112 0.36 42 0.229 37 0.980 0.225 1.854
49 0.999 0.229 1.889
25 0.993 0.157 1.893
7 43 27 136 0.37 61 0.158 37 0.976 0.154 1.859
49 0.999 0.158 1.903
25 0.999 0.238 1.223
8 64 29 49 0.39 43 0.238 37 0.982 0.234 1.203
49 0.999 0.238 1.223
25 0.996 0.199 1.705
9 43 26 114 0.36 48 0.200 37 0.979 0.196 1.676
49 0.999 0.200 1.710
25 0.994 0.145 2.201
10 38 28 150 0.38 67 0.146 37 0.975 0.142 2.160
49 0.998 0.145 2.212
25 1.001 0.241 1.286
11 49 25 83 0.34 83 0.241 37 0.984 0.237 1.264
49 0.999 0.241 1.283
RMLO
Compressed Corr. %
Cor.
Breast % Corr. % Gland x MGD
no usia kV mAs HVL Gland
Thickness Glandular Glandular Gland (mGy)
50%
(mm) 50%
25 1.001 0.175 1.554
1 52 25 132 0.34 52 0.175 37 0.981 0.172 1.523
49 0.999 0.175 1.551
25 1.001 0.179 1.857
2 53 25 155 0.34 51 0.179 37 0.982 0.175 1.820
49 0.999 0.178 1.853
25 1.001 0.168 1.355
3 49 25 119 0.34 54 0.168 37 0.981 0.165 1.327
49 0.999 0.168 1.352
25 0.993 0.152 1.852
4 51 27 137 0.37 63 0.153 37 0.975 0.149 1.818
49 0.999 0.152 1.862
25 0.996 0.191 1.637
5 41 26 113 0.36 50 0.191 37 0.979 0.187 1.602
49 0.999 0.191 1.635
25 0.996 0.203 2.012
6 34 26 132 0.36 47 0.204 37 0.979 0.200 1.978
49 0.999 0.204 2.018
25 0.993 0.176 1.526
7 43 27 100 0.37 55 0.177 37 0.976 0.173 1.500
49 0.999 0.177 1.534
25 1.001 0.200 1.525
8 64 25 116 0.34 46 0.199 37 0.982 0.196 1.497
49 0.999 0.199 1.522
25 0.996 0.195 1.630
9 43 26 111 0.36 49 0.196 37 0.979 0.191 1.602
49 0.999 0.195 1.635
25 0.994 0.130 2.427
10 38 28 180 0.38 74 0.131 37 0.975 0.127 2.380
49 0.998 0.130 2.438
25 0.996 0.172 2.200
11 49 26 166 0.36 55 0.173 37 0.978 0.169 2.160
49 0.999 0.173 2.206
LMLO
Compressed Corr. %
Cor.
Breast % Corr. % Gland x MGD
no usia kV mAs HVL Gland
Thickness Glandular Glandular Gland (mGy)
50%
(mm) 50%
25 0.996 0.176 1.535
1 52 26 114 0.36 54 0.176 37 0.978 0.173 1.508
49 0.999 0.176 1.540
25 0.996 0.176 1.738
2 53 26 129 0.36 54 0.176 37 0.978 0.173 1.706
49 0.999 0.176 1.743
25 1.001 0.187 1.490
3 49 25 120 0.34 47 0.186 37 0.982 0.183 1.462
49 0.999 0.186 1.487
25 0.993 0.146 1.393
4 51 27 106 0.37 65 0.147 37 0.975 0.144 1.367
49 0.999 0.147 1.400
25 0.996 0.183 1.824
5 41 26 131 0.36 52 0.184 37 0.978 0.180 1.792
49 0.999 0.183 1.830
25 1.001 0.200 1.985
6 34 25 151 0.34 46 0.199 37 0.982 0.196 1.948
49 0.999 0.199 1.981
25 0.993 0.157 1.698
7 43 27 122 0.37 61 0.158 37 0.976 0.154 1.667
49 0.999 0.158 1.707
25 1.001 0.183 1.719
8 64 25 141 0.34 50 0.182 37 0.982 0.179 1.686
49 0.999 0.182 1.716
25 0.996 0.191 1.875
9 43 26 130 0.36 50 0.191 37 0.979 0.187 1.843
49 0.999 0.191 1.881
25 1.031 0.140 2.459
10 38 31 121 0.41 76 0.136 37 0.997 0.136 2.377
49 1.000 0.136 2.383
25 0.996 0.183 1.852
11 49 26 133 0.36 52 0.184 37 0.978 0.180 1.820
49 0.999 0.183 1.858
RCC
Compressed Corr. %
Cor.
Breast % Corr. % Gland x MGD
no usia kV mAs HVL Gland
Thickness Glandular Glandular Gland (mGy)
50%
(mm) 50%
50 1 0.184 1.810
1 41 27 114 0.37 53 0.184 62 1.000 0.184 1.809
74 0.984 0.181 1.780
50 1 0.260 1.523
2 51 25 92 0.36 35 0.260 62 0.995 0.259 1.516
74 0.978 0.255 1.490
50 1 0.165 1.801
3 46 25 161 0.34 55 0.165 62 0.996 0.164 1.795
74 0.978 0.161 1.762
50 1 0.224 1.729
4 48 25 119 0.34 41 0.224 62 0.996 0.223 1.721
74 0.978 0.219 1.691
50 1 0.241 1.470
5 57 25 95 0.34 38 0.241 62 0.995 0.240 1.463
74 0.978 0.236 1.438
50 1 0.191 2.274
6 39 26 157 0.36 50 0.191 62 0.998 0.191 2.270
74 0.981 0.188 2.232
LCC
Compressed Corr. %
Cor.
Breast % Corr. % Gland x MGD
no usia kV mAs HVL Gland
Thickness Glandular Glandular Gland (mGy)
50%
(mm) 50%
50 1 0.177 1.751
1 41 27 145 0.37 55 0.177 62 1.000 0.177 1.751
74 0.984 0.174 1.722
50 1 0.247 1.566
2 51 25 99 0.34 37 0.247 62 0.995 0.246 1.558
74 0.978 0.242 1.532
50 1 0.170 1.611
3 46 26 123 0.36 56 0.170 62 0.996 0.169 1.605
74 0.978 0.166 1.576
50 1 0.214 1.924
4 48 25 138 0.34 43 0.214 62 0.996 0.213 1.916
74 0.978 0.209 1.882
50 1 0.224 1.438
5 57 25 99 0.34 41 0.224 62 0.996 0.223 1.432
74 0.978 0.219 1.407
50 1 0.200 1.862
6 39 28 97 0.38 50 0.200 62 1.000 0.200 1.863
74 0.986 0.197 1.835
RMLO
Compressed Corr. %
Cor.
Breast % Corr. % Gland x MGD
no usia kV mAs HVL Gland
Thickness Glandular Glandular Gland (mGy)
50%
(mm) 50%
50 1 0.184 2.000
1 41 27 126 0.37 53 0.184 62 1.000 0.184 1.999
74 0.984 0.181 1.967
50 1 0.200 2.013
2 51 26 134 0.36 48 0.200 62 0.998 0.199 2.009
74 0.981 0.196 1.976
50 1 0.184 1.944
3 46 26 139 0.36 52 0.184 62 0.998 0.183 1.941
74 0.981 0.180 1.908
50 1 0.196 1.917
4 48 26 130 0.36 49 0.196 62 0.998 0.195 1.914
74 0.981 0.192 1.882
50 1 0.230 1.276
5 57 25 86 0.34 40 0.230 62 0.996 0.229 1.270
74 0.978 0.225 1.248
50 1 0.195 1.932
6 39 28 150 0.34 47 0.195 62 0.996 0.194 1.925
74 0.978 0.191 1.890
LMLO
Compressed Corr. %
Cor.
Breast % Corr. % Gland x MGD
no usia kV mAs HVL Gland
Thickness Glandular Glandular Gland (mGy)
50%
(mm) 50%
50 1 0.153 2.055
1 41 27 151 0.37 63 0.153 62 1.000 0.153 2.055
74 0.984 0.150 2.021
50 1 0.167 1.973
2 51 26 153 0.36 57 0.167 62 0.999 0.166 1.970
74 0.981 0.163 1.937
50 1 0.184 1.318
3 46 27 83 0.37 53 0.184 62 1.000 0.184 1.317
74 0.984 0.181 1.296
50 1 0.219 1.765
4 48 25 124 0.34 42 0.219 62 0.996 0.218 1.757
74 0.978 0.214 1.726
50 1 0.219 1.551
5 57 25 109 0.34 42 0.219 62 0.996 0.218 1.545
74 0.978 0.214 1.518
50 1 0.200 1.773
6 39 26 118 0.36 48 0.200 62 0.998 0.199 1.769
74 0.981 0.196 1.740
RCC
Compressed Corr. %
Cor.
Breast % Corr. % Gland x MGD
no usia kV mAs HVL Gland
Thickness Glandular Glandular Gland (mGy)
50%
(mm) 50%
LCC
Compressed Corr. %
Cor.
Breast % Corr. % Gland x MGD
no usia kV mAs HVL Gland
Thickness Glandular Glandular Gland (mGy)
50%
(mm) 50%
75 0.982 0.158 1.522
1 52 27 109 0.37 60 0.161 87.5 0.969 0.156 1.502
100 0.960 0.155 1.488
75 0.977 0.230 1.746
2 34 25 118 0.34 39 0.235 87.5 0.964 0.227 1.723
100 0.956 0.225 1.709
75 0.977 0.261 1.259
3 41 25 76 0.34 34 0.268 87.5 0.964 0.258 1.243
100 0.956 0.256 1.232
75 0.976 0.255 0.851
4 29 24 60 0.33 34 0.261 87.5 0.963 0.252 0.840
100 0.955 0.250 0.833
RMLO
Compressed Corr. %
Cor.
Breast % Corr. % Gland x MGD
no usia kV mAs HVL Gland
Thickness Glandular Glandular Gland (mGy)
50%
(mm) 50%
75 0.980 0.176 2.493
1 52 26 185 0.36 53 0.180 87.5 0.967 0.174 2.460
100 0.958 0.172 2.438
75 0.977 0.186 1.988
2 34 25 161 0.34 48 0.191 87.5 0.964 0.184 1.961
100 0.956 0.182 1.945
75 0.977 0.224 1.290
3 41 25 89 0.34 40 0.230 87.5 0.964 0.221 1.273
100 0.956 0.219 1.262
75 0.976 0.298 1.028
4 29 24 63 0.33 29 0.305 87.5 0.963 0.294 1.014
100 0.955 0.292 1.006
LMLO
Compressed Corr. %
Cor.
Breast % Corr. % Gland x MGD
no usia kV mAs HVL Gland
Thickness Glandular Glandular Gland (mGy)
50%
(mm) 50%
75 0.982 0.156 1.389
1 52 27 102 0.37 57 0.159 87.5 0.969 0.154 1.370
100 0.960 0.152 1.358
75 0.977 0.219 1.618
2 34 25 114 0.34 41 0.224 87.5 0.964 0.216 1.596
100 0.956 0.214 1.583
75 0.977 0.199 1.479
3 41 25 113 0.34 45 0.204 87.5 0.964 0.197 1.459
100 0.956 0.195 1.447
75 0.977 0.277 1.099
4 29 25 63 0.33 32 0.284 87.5 0.964 0.274 1.085
100 0.956 0.271 1.076
Kelompok B
Jumlah
No. Jumlah Jumlah
no. Proyeksi kV mAs Kelompok
Pasien Serat Massa
Bintik
RCC 25 110 4 2.5 4
LCC 25 90 4 2 4
1 11
RMLO 26 140 4 2.5 3.5
LMLO 26 140 4 2 3.5
RCC 25 56 3 2 3.5
LCC 25 63 2 2 3.5
2 12
RMLO 25 71 3 2 3
LMLO 25 80 3 2 4
RCC 26 125 4 2.5 4
LCC 25 160 4 2 3.5
3 20
RMLO 25 125 4 2 4
LMLO 26 110 4 2 3
RCC 26 140 4 3 4
LCC 26 160 5 3 4
4 21
RMLO 26 140 4 2.5 4
LMLO 26 160 5 3 4
RCC 26 160 4 2.5 4
LCC 26 160 4 3 4
5 22
RMLO 26 160 4 3 4
LMLO 27 110 5 3 4
RCC 25 125 5 2.5 4
LCC 25 125 5 2.5 4
6 27
RMLO 25 110 4 3 4
LMLO 25 110 4 2.5 4
RCC 26 100 4 2 4
LCC 25 125 4 2.5 3.5
7 29
RMLO 25 180 4 2.5 4
LMLO 25 125 4 2.5 4
RCC 25 56 3.5 2 3
LCC 25 60 3 2 3
8 3
RMLO 25 56 3 2 3
LMLO 25 63 2 2 4
RCC 25 125 4 2 3
9 31 LCC 25 125 4 2.5 4
RMLO 25 140 4 3 3.5
Kelompok C
Jumlah
No. Jumlah Jumlah
no. Proyeksi kV mAs Kelompok
Pasien Serat Massa
Bintik
RCC 25 110 4 2.5 4
LCC 25 125 4.5 2.5 4
1 1
RMLO 25 125 4 2.5 4
LMLO 26 110 4 2.5 4
RCC 25 90 4 2 4
LCC 25 110 4.5 2.5 4
2 16
RMLO 26 110 4 2.5 4
LMLO 26 125 4.5 2.5 4
RCC 26 140 4 2.5 4
LCC 26 110 4 2 4
3 23
RMLO 26 125 4 2.5 4
LMLO 25 160 4 2.5 4
RCC 27 125 4.5 2.5 4
LCC 27 140 4 2.5 4
4 24
RMLO 27 100 4 2.5 4
LMLO 27 125 4 2.5 4
RCC 25 100 4 2.5 4
LCC 25 100 4 2.5 4
5 4
RMLO 25 160 4 2.5 4
LMLO 26 125 4 2.5 4
RCC 25 125 4.5 2.5 4
LCC 25 125 4 2.5 4
6 7
RMLO 25 125 4 2.5 4
LMLO 25 125 4 2.5 4
RCC 31 110 5 3 4
LCC 27 140 5 2.5 4
7 8
RMLO 27 140 4 3 4
LMLO 27 110 4 2.5 4
RCC 29 56 4 2 4
LCC 29 56 4 2 4
8 28
RMLO 25 110 4 2.5 4
LMLO 25 140 4 2.5 4
RCC 26 125 4.5 2.5 4
9 33 LCC 26 110 4 2 4
RMLO 26 110 4 2.5 4
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Prosentase CC MLO
No. (%) Usia Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Glandularity kV mAs Newton cm kV mAs Newton cm kV mAs Newton cm kV mAs Newton cm
1 C 52 25 108 17 3.8 25 118 17 4 25 132 16.7 4.3 26 114 17 4.5
2 E 52 27 114 17 4.8 27 109 17 5.1 26 185 17 4.4 27 102 17 4.8
3 B 61 25 53 17 2.7 25 60 17 2.8 25 57 17 2.7 25 64 17 2.9
4 C 53 25 98 17 3.6 25 102 17 3.7 25 155 17 4.2 26 129 17 4.5
5 B 54 25 78 17 3.3 25 83 17 3.5 25 69 17 3.2 25 92 17 3.5
6 A 38 25 76 17 2.9 25 82 16.3 3.1 25 76 17 3 25 81 17 2.9
7 C 49 25 127 17 4.5 25 119 17 4 25 119 17 4.5 25 120 17 4
8 C 51 31 112 17 6.6 27 134 17 5.4 27 137 17 5.4 27 106 17 5.6
9 E 34 25 135 17 2.9 25 118 17 3 25 161 17 3.9 25 114 17 3.2
10 E 41 25 80 17 2.7 25 76 17 2.5 25 89 17 3.1 25 113 17 3.6
11 B 62 25 110 17 3.7 25 91 17 3.3 26 137 17 4.6 26 134 17 4.7
12 B 57 25 56 17 2.6 25 59 17 2.8 25 69 17 3.1 25 83 17 3.4
13 D 41 27 114 16.7 4.4 27 145 17 4.6 27 126 17 4.4 27 151 17 5.4
14 D 51 25 92 17 2.6 25 99 17 2.8 26 134 17 3.9 26 153 17 4.8
15 D 46 25 161 17 4.6 26 123 17 4.7 26 139 16.7 4.3 27 83 17 4.4
16 C 41 25 88 17 3.1 25 109 17 3.3 26 113 17 4.1 26 131 17 4.3
17 D 48 25 119 17 3.2 25 138 17 3.4 26 130 17 4 25 124 17 3.3
18 A 64 25 29 17 1.2 25 36 17 1.7 25 27 17 1.3 25 31 17 1.4
19 A 72 26 122 17 4.5 26 174 17 5.4 26 151 17 4.8 27 131 17 5.5
20 B 60 26 131 17 4.8 25 152 17 4.3 25 117 17 4.1 26 114 17 4.3
21 B 40 26 140 17 4.5 26 154 17 4.6 26 139 17 4.5 26 150 17 4.6
22 B 57 26 162 17 5.1 26 154 17 5.1 26 165 17 5 27 106 17 5.2
23 C 34 26 133 17 3.5 26 112 17 3.3 26 132 17 3.8 25 151 17 3.7
24 C 43 27 126 17 4.9 27 136 17 5.2 27 100 17 4.6 27 122 17 5.2
25 D 57 25 95 17 2.9 25 99 17 3.2 25 86 17 3.1 25 109 17 3.3
26 A 72 25 75 17 3 25 80 17 3.1 25 123 17 3.1 25 124 17 3
27 B 62 25 124 17 3.8 25 127 17 3.9 25 113 17 3.6 25 115 17 3.7
28 C 64 29 53 17 3.6 29 49 17 3.4 25 116 17 3.7 25 141 16.1 4.1
29 B 43 26 97 17 5.8 25 118 17 5.3 25 76 17 5.6 25 131 17 5.6
30 D 39 26 157 17 4.1 28 97 17 4.1 25 150 17 3.8 26 118 17 3.9
31 B 52 25 129 17 4 25 129 17 3.9 25 139 17 3.4 25 119 17 3
32 E 29 24 50 17 2.3 24 60 17 2.5 24 63 17 2 25 63 17 2.3
33 C 43 26 117 17 3.5 26 114 17 3.9 26 111 17 4 26 130 17 4.1
34 C 48 27 170 17 5.8 28 150 17 5.8 28 180 17 6.5 31 121 17 6.7
35 C 49 25 97 17 3.3 25 83 17 2.9 26 166 17 4.6 26 133 17 4.3
Grafik Hasil Perolehan Pengukuran Kerma Udara (Ki) saat dilakukan Uji Kesesuaian Alat Pada Pesawat
Mamografi :
Keterangan:
0.12
0.1
0.08 y = 5.9994E-07x3.5915E+00
R² = 9.9839E-01
output
0.06
(mGy/mAs)
Mo/Mo
0.04 Power (Mo/Mo)
0.02
0
20 25 30 35
tegangan panel (kV)