Kuinolizidin, dan
Isoquinolin-Fenantren
Kelompok 3-Farmakognosi 2A
Anggota
1 2 3
● Pertengahan abad 17
Praktisi medis mulai menggunakan tanaman kina (yang mengandung senyawa kuinolin) sebagai
pengobatan demam dan malaria
● 1825
Tanaman kina dan senyawa kuinolin menjadi standar pengobatan penyakit malaria
Curator, R. (n.d.). Products of the Empire: Cinchona: a short history. Retrieved from
https://www.lib.cam.ac.uk/rcs/projects-exhibitions/products-empire-cinchona-short-history#:~:text=Cinchona%20is%20believed%20to%20derive,cured%20by
%20the%20cinchona%20ba
Struktur & Sifat Kuinolin
Sidiq, Raesta. (2021). ANALISIS KOMPUTASI INHIBISI KOROSI BESI OLEH SENYAWA DERIVAT KUINOLIN. Retrieved from hp://scholar.unand.ac.id/74222/5/SKRIPSI%20FULL%20TEXT.pdf
Persebaran dalam Tanaman
Wasis, Basuki. (2020). Kajian Ekologis Pohon Kina (Cinchona spp.) dan Manfaatnya Dalam Mengatasi Penyebaran Penyakit Malaria. Retrieved from
hps://www.researchgate.net/publication/340183145_KAJIAN_EKOLOGIS_POHON_KINA_Cinchona_spp_DAN_MANFAATNYA_DALAM_MENGATASI_PENYEBARAN_PENYAKIT_MALARIA_1_ECOLOGICAL_STUDY_OF_KINA_TREE_Cinchon
a_spp_AND_ITS_BENEFITS_IN_OVERCOMING_THE_SPREAD_OF_MALARIA_DIS
Pemanfaatan bagi Manusia & Tumbuhan
Ernawati, Teni., dkk. (2018). Bioaktivitas Senyawa Turunan Alkaloid Kinkona. Retrieved from hps://jurnal.umj.ac.id/index.php/ftan/article/download/3136/2764
Penggolongan : Rutacea
simple
quinolines
pyranoquino
lines
quinolones
benzoquinolines
(acridones)
furoquinolines
Sainsbury, M. (1964). The Quinoline Alkaloids. Rodd’s Chemistry of Carbon Compounds, 171–255.
doi:10.1016/b978-044453345-6.50764-1
Penggolongan : Rutacea
1. simple quinolines
a. struktur induknya diisolasi dari
tanaman rutacea.
b. Sebagian besar alkaloid ini
tersubstitusi di posisi 2 dari
heterosiklik
Sainsbury, M. (1964). The Quinoline Alkaloids. Rodd’s Chemistry of Carbon Compounds, 171–255.
doi:10.1016/b978-044453345-6.50764-1
Penggolongan : Rutacea
2. Quinolones
a. Derivat Quinolin Fluoroquinolone ->
b. Antibiotik
3. Furoquinolines
a. cincin furo dengan cincin quinoline
b. antioksidan dan antimikroba
Sainsbury, M. (1964). The Quinoline Alkaloids. Rodd’s Chemistry of Carbon Compounds, 171–255.
doi:10.1016/b978-044453345-6.50764-1
Penggolongan : Rutacea
4. pyranoquinolines
a. cincin piran terikat dengan cincin
quinoline
b. agen antitumor dan antimikroba
5. benzoquinolines (acridones)
a. cincin benzena terikat dengan
cincin quinoline
b. antibakteri dan antivirus
Sainsbury, M. (1964). The Quinoline Alkaloids. Rodd’s Chemistry of Carbon Compounds, 171–255.
doi:10.1016/b978-044453345-6.50764-1
Penggolongan : tryptophan
1. Cinchonine
2. Cinchonidine
3. Quinine
4. Quinidine
5. Quinotoxine
6. Epiquinine and epiquinidine
7. Dihydrocinchonine (cinchotine), dihydrocinchonidine
(cinchamidine), dihydroquinine and dihydroquinidine
8. Cupreine
9. Dihydrocupreine,
Sainsbury, M. (1964). The Quinoline Alkaloids. Rodd’s Chemistry of Carbon Compounds, 171–255.
doi:10.1016/b978-044453345-6.50764-1
Penggolongan : tryptophan
(umum dengan sifat antimalaria)
Quinine Quinidine
Cinchonine Cinchonidine
Sainsbury, M. (1964). The Quinoline Alkaloids. Rodd’s Chemistry of Carbon Compounds, 171–255. doi:10.1016/b978-044453345-6.50764-1
Penggolongan : tryptophan
(umum dengan sifat antimalaria)
Quinine
cincin kinuclidine
Sainsbury, M. (1964). The Quinoline Alkaloids. Rodd’s Chemistry of Carbon Compounds, 171–255. doi:10.1016/b978-044453345-6.50764-1
Penggolongan : tryptophan
(umum dengan sifat antimalaria)
Quinidine
cincin kinuclidine
Sainsbury, M. (1964). The Quinoline Alkaloids. Rodd’s Chemistry of Carbon Compounds, 171–255. doi:10.1016/b978-044453345-6.50764-1
Penggolongan : tryptophan
(umum dengan sifat antimalaria)
Cinchonine
cincin kinuclidine
cincin quinoline
Sainsbury, M. (1964). The Quinoline Alkaloids. Rodd’s Chemistry of Carbon Compounds, 171–255. doi:10.1016/b978-044453345-6.50764-1
Penggolongan : tryptophan
(umum dengan sifat antimalaria)
Cinchonidine
cincin kinuclidine
cincin quinoline
Sainsbury, M. (1964). The Quinoline Alkaloids. Rodd’s Chemistry of Carbon Compounds, 171–255. doi:10.1016/b978-044453345-6.50764-1
Identifikasi
1. Test Fluoresensi
Kuinin memberikan warna fluoresensi biru ketika direaksikan dengan asam
teroksigenasi, seperti asam asetat dan asam sulfat.
-> Garam hidroklorida dan hidroiodida kina tidak bereaksi pada uji ini
-> Quinine akan memberikan fluoresensi biru
2. Uji Thalleioquin
Beberapa tetes bromin-air dan 0,5 ml larutan NH4OH pekat ditambahkan
ke dalam larutan garam kuinin yang bersifat asam lemah → Quinidine
memberikan respon positif -> hijau zamrud (emerald)
-> Cinchoninine dan cinchonidine memberikan hasil tes negatif
Kar, A. (2009). Pharmacognosy And Pharmacobiotechnology (2nd revised ed.). New Delhi: New Age International.
3. Erythroquinine Test (Uji rosequin)
Tambahkan 1-2 tetes air bromin dan setetes larutan Kalium Ferro Sianida [K4(FeCN)6]
(10%b/v) ke larutan kuinin dalam asam asetat encer, lalu tambahkan larutan amonia pekat
→ hasil positif akan menunjukan warna merah
4. Herpathite Test
a. Campur 0,25 gram quinine dan tambahkan ke dalam 7,5 ml asam asetat glasial yang
dipanaskan.
b. Campurkan 3 ml etanol (90% v/v) ke dalam campuran quinine dan asam asetat.
c. Tambahkan 5 tetes asam sulfat pekat ke dalam campuran tersebut
d. Tambahkan 3,5 ml larutan iodin 1% dalam etanol ke dalam campuran. Larutan ini
seharusnya mengandung 1% iodin dalam etanol.
e. Amati dan tunggu hingga terbentuknya kristal iodosulfat quinine, yang juga disebut
sebagai sulfat iodo-quinine. Pembentukan kristal ini menandakan pembentukan
Herpathite.
-> Kristal memiliki kilau logam dan berwarna hijau tua ( dari sisi yang memantulkan cahaya)
-> Kristal berwarna hijau zaitun (dari sisi sisi yang meneruskan cahaya)
Kar, A. (2009). Pharmacognosy And Pharmacobiotechnology (2nd revised ed.). New Delhi: New Age International.
5. Cinchonine dihydrochloride (C19H22N2O.HCl)
Kristal/serbuk kristal putih yang dapat larut dalam air dan etanol
Kar, A. (2009). Pharmacognosy And Pharmacobiotechnology (2nd revised ed.). New Delhi: New Age International.
Contoh Tanaman Penghasil 1
Cinchona ledgeriana
Kingdom : Plantae
Phylum : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Gentianales
Family : Rubiaceae
Genus : Cinchona
Species : Cinchona ledgeriana
Bern.Moens
Persebaran Tanaman
Kina (Cinchona sp.) merupakan tumbuhan yang berasal dari lereng pegunungan
Andes di Amerika Selatan. Kina tumbuh dengan baik di negara dan wilayah hutan
hujan tropis
D
a
u
n
B
u
n
g Batang
Akar a
Ernawati, Teni., dkk. (2018). Bioaktivitas Senyawa Turunan Alkaloid Kinkona. Retrieved from hps://jurnal.umj.ac.id/index.php/ftan/article/download/3136/2764
Pemda DIY. (n.d.). KINA. Retrieved from hps://distan.jogjaprov.go.id/wp-content/download/tanaman_obat/kina.pdf
Identifikasi Mikroskopik
Abdelgawad, S. (n.d.). Scheme for Description of Cinchona Bark. Retrieved from hps://pt.slideshare.net/Shima aAbdElGawad/scheme-for-de scription-of-cinchona-bark/4
Zustika, D. S. (2014). PENETAPAN KADAR FLAVONOID EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN KINA. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada, 82-88. Retrieved fromi hps://ejurnal.stikes-bth.ac.id/index.php/P3M_JKBT H/article/viewFile/47/47
Kandungan Kimia
Ernawati, Teni., dkk. (2018). Bioaktivitas Senyawa Turunan Alkaloid Kinkona. Retrieved from hps://jurnal.umj.ac.id/index.php/ftan/article/download/3136/2764
Pemanfaatan di Bidang Farmasi
Obat Aritmia
Antimalaria Antipiretik
Jantung
Obat Gangguan
Antifungal Antimikroba
Otot
Ernawati, Teni., dkk. (2018). Bioaktivitas Senyawa Turunan Alkaloid Kinkona. Retrieved from hps://jurnal.umj.ac.id/index.php/ftan/article/download/3136/2764
Contoh Produk
Amara-Pascoe
Tincture
Sebagai peningkat
nafsu makan
Rp205.778,21 (€13.79)
Setiap 1g (1.09ml)
mengandung 0.10g
kulit Cinchona
Orwa et al. (2009). Cinchona pubescens Vahl - world agroforestry centre.Retrieved 30 October 2023 from
https://apps.worldagroforestry.org/treedb/AFTPDFS/Cinchona_pubescens.PDF
Bagian yang Digunakan (Simplisia)
Orwa et al. (2009). Cinchona pubescens Vahl - world agroforestry centre.Retrieved 30 October 2023 from
https://apps.worldagroforestry.org/treedb/AFTPDFS/Cinchona_pubescens.PDF
Identifikasi Makroskopik
Pohon dan Batang
● Pohon berukuran kecil hingga sedang yang bisa mencapai
tinggi 30 meter.
● Kulit batangnya bersifat berpori dengan bau khas dan sangat
pahit.
Daun
● Daun berbentuk elips-ovat atau bulat telur
● Daun ini memiliki panjang 24-50 cm dan lebar 17-40 cm.
● Permukaan bagian atas daun ini memiliki rambut halus,
terutama sepanjang urat daun
● Daun ini memiliki urat tepi biasanya sebanyak 9-11
pasang
● tepi daun tidak bergerigi, ujung daun bulat, dan dasar
daun yang lebar hingga sempit berbentuk cuneate.
● Tangkai daun berukuran 1.5-4.5 cm dan stipula daunnya
berbentuk elips.
Orwa et al. (2009). Cinchona pubescens Vahl - world agroforestry centre.Retrieved 30 October 2023
from https://apps.worldagroforestry.org/treedb/AFTPDFS/Cinchona_pubescens.PDF
Identifikasi Makroskopik
Bunga
● terdapat dalam tandan bunga yang banyak, membentuk
malai dengan panjang hingga 20 cm
● Mahkota bunga memiliki kalis sekitar 1 mm panjangnya,
sangat berambut rapat dan memiliki gigi bentuk segitiga
● Mahkota bunga berwarna merah muda atau merah, dan
juga sangat berambut rapat (appressed pubescent)
● Tabung bunga memiliki panjang sekitar 10-12 mm,
sedangkan kelopaknya memiliki panjang sekitar 4-5 mm
dan berambut halus di dalamnya
Biji
● memiliki panjang sekitar 4-5 mm dan lebar sekitar 1 mm
Akar
● Akar tunggang, berwarna coklat keputih-putihan
Orwa et al. (2009). Cinchona pubescens Vahl - world agroforestry centre.Retrieved 30 October 2023
from https://apps.worldagroforestry.org/treedb/AFTPDFS/Cinchona_pubescens.PDF
Identifikasi Makroskopik
Buah
● berbentuk kapsul dengan bentuk mirip
lancet (lanceoloid) hingga
memanjang (oblong) dan berisi
sekitar 40-50 biji.
● Panjang buah berkisar antara 1-4 cm.
● Kapsul ini terbuka dari pangkal hingga
ujungnya (dehiscent), memungkinkan
biji-biji di dalamnya untuk keluar.
Orwa et al. (2009). Cinchona pubescens Vahl - world agroforestry centre.Retrieved 30 October 2023
from https://apps.worldagroforestry.org/treedb/AFTPDFS/Cinchona_pubescens.PDF
Identifikasi Mikroskopik
Bunga
● Lobus tersusun bertumpuk dan Pollen/serbuk sari
pinggiran berbulu mencolok. Kelopak a. Serbuk sari ini memiliki tiga pori
bunga memiliki colleters yang sangat (colporate) dan dilihat dari sudut
berkurang, terutama terdapat di sinus tengah (equatorial view). Permukaan
lobus. luar serbuk sari ini memiliki lapisan
● Benang sari disisipkan sedikit di atas luar (sexine) yang berlubang-lubang
sepertiga bagian atas tabung mahkota (perforate).
bunga, anter panjang, ramping, dan b. Potongan kecil dari serbuk sari
menghadap ke dalam. menunjukkan bagian dalam (inside of
● Tangkai putik ramping, ujungnya sevine) dengan banyak retakan
terbelah menjadi dua lobus stigma internal (endocracks), mengurangi
tebal dan pendek yang bersisik dan lapisan kasar endexine menjadi pulau
menonjol keluar dari dalam tabung (island).
mahkota bunga pada bentuk bunga c. Potongan melintang melalui dinding
dengan stigma panjang. serbuk sari menunjukkan lapisan
● Ovarium inferior, sinkarpus, berlubang kolomela (columellae layer) pada
dua, dengan plasentasi aksial. Nektar lapisan dasar yang cukup tipis (foot
disk berada diatas ovarium mengelilingi layer), yang ditopang oleh endexine
tangkai putik. berlapis-lapis dengan sublapis
granular dan padat yang bergantian.
Chase, M. W., Huysmans, S., Grafström, E., & Bremer, B. A phylogenetic analysis of Apocynaceae s. str.
Kandungan Kimia Utama
→ mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, polifenol dan tanin
Mulder-Krieger, T., Verpoorte, R., van der Kreek, M., & Svendsen, A. (1984). Identification of Alkaloids and Anthraquinones inCinchona pubescensCallus
Cultures; the Effect of Plant growth Regulators and Light on the Alkaloid Content. Planta Medica, 50(01), 17–20. doi:10.1055/s-2007-969609
Pemanfaatan di Bidang Farmasi
01 02 03
04 05 06
Plants.usda.gov, (n.d.).Plants Profile for Lupinus luteus (European yellow lupine). [online] Available at: http://plants.usda.gov/.
Persebaran dalam Tanaman
Plants.usda.gov, (n.d.).Plants Profile for Lupinus luteus (European yellow lupine). [online] Available at: http://plants.usda.gov/.
Pemanfaatan bagi Manusia & Tumbuhan
Plants.usda.gov, (n.d.).Plants Profile for Lupinus luteus (European yellow lupine). [online] Available at: http://plants.usda.gov/.
Penggolongan Kuinolizidin
Veloza et al. (2023). Quinolizidine-Type Alkaloids: Chemodiversity, Occurrence, and Bioactivity. American Chemical Society.
Penggolongan Kuinolizidin
Matrine-type
Veloza et al. (2023). Quinolizidine-Type Alkaloids: Chemodiversity, Occurrence, and Bioactivity. American Chemical Society.
Penggolongan Kuinolizidin
Lupinine-type
● Famili Fabaceae
● Genus Lupinus, Baptisia, Thermopsis, Maackia,
Genista, Lycopodium, Ulex, Prosopis, Cytisus, dan
Sophora.
Veloza et al. (2023). Quinolizidine-Type Alkaloids: Chemodiversity, Occurrence, and Bioactivity. American Chemical Society.
Penggolongan Kuinolizidin
Lupanine-type
Veloza et al. (2023). Quinolizidine-Type Alkaloids: Chemodiversity, Occurrence, and Bioactivity. American Chemical Society.
Penggolongan Kuinolizidin
Anagyrine-type
● Subfamili Papilionoideae
● Anagyris, Thermopsis, Genista,
Clathrotropis, Sophora, L. arboreus, & L.
argenteus
Veloza et al. (2023). Quinolizidine-Type Alkaloids: Chemodiversity, Occurrence, and Bioactivity. American Chemical Society.
Penggolongan Kuinolizidin
Sparteine-type
Veloza et al. (2023). Quinolizidine-Type Alkaloids: Chemodiversity, Occurrence, and Bioactivity. American Chemical Society.
Penggolongan Kuinolizidin
Cytisine-type
● Famili Fabaceae
● Genus Sophora, Genista, Cytisus, Osyris,
Spartium, Petteria, Euchresta, Dermatophyllum,
and Styphnolobium → daun, bagian aerial, akar,
biji, dan bunga.
Veloza et al. (2023). Quinolizidine-Type Alkaloids: Chemodiversity, Occurrence, and Bioactivity. American Chemical Society.
Penggolongan Kuinolizidin
Tetrahydrocytisine-type
● Spesies lupin → daun & bunga
● L. angustifolius, L. micranthus, L. albus, L.
gibertianus, L. mutabilis, L. perennis, L.
elegans, & L. leucophyllus
Veloza et al. (2023). Quinolizidine-Type Alkaloids: Chemodiversity, Occurrence, and Bioactivity. American Chemical Society.
Identifikasi Kuinolizidin
Identifikasi Alkaloid
● Dragendorff's test: 1 mL Dragendorff’s reagent (potassium bismuth iodide solution) ke 2
mL ekstrak → (+) endapan jingga-merah.
● Mayer’s test: Beberapa tetes Mayer’s reagent (potassium mercuric iodide solution) ke 1
mL ekstrak → (+) endapan kuning-putih.
● Hager’s test: Beberapa tetes Hager’s reagent (picric acid solution) ke 2 mL ekstrak → (+)
endapan kuning.
● Wagner’s test: 2 tetes Wagner’s reagent (iodine-potassium iodide solution) ke 2 ml
ekstrak → (+) kemerahan.
● Kancherla, N., Dhakshinamoothi, A., Chitra, K., & Komaram, R. B. (2019). Preliminary Analysis of Phytoconstituents and Evaluation of Anthelminthic Property of Cayratia auriculata (In
Vitro). Maedica, 14(4), 350–356. https://doi.org/10.26574/maedica.2019.14.4.350
● Dahanayake, J. M., Perera, P. K., Galappatty, P., Perera, H. D. S. M., & Arawwawala, L. D. A. M. (2019). Comparative Phytochemical Analysis and Antioxidant Activities of Tamalakyadi
Decoction with Its Modified Dosage Forms. Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM, 2019, 6037137. https://doi.org/10.1155/2019/6037137
Identifikasi Kuinolizidin
Identifikasi Kuinolizidin: Ultraperformance Liquid Chromatography
Hwang et al. (2020). Rapid and Simultaneous Quantification of Five Quinolizidine Alkaloids in Lupinus angustifolius L. and Its Processed Foods by UPLC–MS/MS. American Chemical Society.
Contoh Simplisia
Lupinus
luteus
Taksonomi
Kingdom: Plantae
Phylum: Tracheophyta
Class: Magnoliopsida
Order: Fabales
Family: Fabaceae
Genus: Lupinus
Spesies: Lupinus luteus L
Persebaran Tanaman
Pfaf.org, (n.d.). Lupinus luteus Yellow Lupin, European yellow lupine PFAF Plant Database. [online] Available at: hitp://www.pfaf.org
Lupinus luteus L. GBIF. (n.d.). https://www.gbif.org/species/2963817
Sejarah
Pada akhir abad kedelapan belas, Lupin diperkenalkan di Eropa
Utara sebagai cara untuk meningkatkan kualitas tanah. Pada akhir
tahun 1860-an, kita bisa melihat keberadaan 'Taman Kuning Lupin' di
tanah berpasir di daerah pesisir Baltik. Menuju awal abad kedua puluh,
usaha dilakukan untuk mengubah Lupin secara radikal dengan
menjadikannya sebagai tanaman pertanian yang lebih sesuai untuk
dikonsumsi manusia dan pakan ternak. Proses ini dipelopori oleh para
ilmuwan Jerman, yang bertujuan untuk membudidayakan varietas
Lupin yang tidak berbasa (karena kandungan alkaloidnya), sehingga
cocok untuk konsumsi manusia dan ternak.
Martínez-Villaluenga, C., Frías, J., & Vidal-Valverde, C. (2006). Functional lupin seeds (Lupinus albus L. and Lupinus luteus L.) after extraction of α-galactosides. Food Chemistry, 98(2), 291-299.
Bagian yang Digunakan
Pfaf.org, (n.d.). Lupinus luteus Yellow Lupin, European yellow lupine PFAF Plant Database. [online] Available at: hitp://www.pfaf.org
Identifikasi Makroskopik & Mikroskopik
● Tumbuh hingga ketinggian 0,8 m
● Berakar tunggang kuat dan tangkainya
berbulu lebat.
● Daunnya majemuk dengan 9-11 selebaran.
Selebarannya linier hingga bulat telur dan
runcing.
● Perbungaannya adalah ras seperti paku
panjang, berisi 6-10 lingkaran dari 5 bunga
papilonas kuning harum masing-masing.
● Buahnya berupa polong pipih berbulu lebat,
panjang 4-5 cm x lebar 1,1-1,3 cm.
● Bijinya berbentuk reniform, halus, putih atau
putih dengan bintik-bintik coklat sampai hitam.
Pharmacognosy,(n.d.).Lupinine-Synonyms I-Lupinine;(-)-Lupinine-obtained from the seeds and herb of Lupinus luteus , Anabasis aphylla. [online] Available at: http://www.epharmacognosy.com/.
Kandungan Kimia Utama
● Tinggi protein
● Menurunkan kolesterol
● Antioksidan
Martínez-Villaluenga, C., Frías, J., & Vidal-Valverde, C. (2006). Functional lupin seeds (Lupinus albus L. and Lupinus luteus L.) after extraction of α-galactosides. Food Chemistry, 98(2), 291-299.
Contoh Produk
Tepung Lupin
Harga: Rp72.369,00
Contoh Simplisia
Cytisus
Scoparius
Cytisus scoparius L.
Taksonomi Tanaman
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Cytisus
Species : Cytisus scoparius L.
● Reeves, Kelly. (2010). Exotic Species: Scotch Broom. National Park Service. https://www.nps.gov/articles/scotch-broom.htm
● The Integrated Taxonomic Information System. (2023). Cytisus scoparius (L.) Link. GBIF Secretariat.
Cytisus scoparius L.
Bagian yang Digunakan
● NC State Extension. (n.d). Cytisus scoparius (Common Broom, English Broom, Portuguese Broom, Scotch Broom, Scottish Broom, Striated Broom).
https://plants.ces.ncsu.edu/plants/cytisus-scoparius/
● Fajar, Muhammad. (2017). Cytisus scoparius L. SCRIBD.
Cytisus scoparius L.
Identifikasi Makroskopik
Batang
Bunga
Buah
Daun NC State Extension. (n.d). Cytisus scoparius (Common Broom, English Broom,
Portuguese Broom, Scotch Broom, Scottish Broom, Striated Broom).
https://plants.ces.ncsu.edu/plants/cytisus-scoparius/
Cytisus scoparius L.
Identifikasi Mikroskopik
Sparteine
Lupanine
● Bone & Mills. (2013). Principles and Practice of Phytotherapy: Modern Herbal Medicine. 2nd ed. Churchill Livingstone. https://doi.org/10.1016/B978-0-443-06992-5.00002-5
● Fajar, Muhammad. (2017). Cytisus scoparius L. SCRIBD.
Cytisus scoparius L.
Pemanfaatan dalam Farmasi & Secara Umum
● Antioksidan ● Sitotoksik
● Diuretik ● Antiviral
● Katartik ● Insektisidal
● Antispasmodik ● Antifungal
● Antitumor ● Menstimulasi Uterus & Estrogenik
● Sundararajan, R., Haja, N. A., Venkatesan, K., Mukherjee, K., Saha, B. P., Bandyopadhyay, A., & Mukherjee, P. K. (2006). Cytisus scoparius link--a natural antioxidant. BMC
complementary and alternative medicine, 6, 8. https://doi.org/10.1186/1472-6882-6-8
● Fajar, Muhammad. (2017). Cytisus scoparius L. SCRIBD.
Cytisus scoparius L.
Contoh Produk & Harga
NineLife. (2023). FLOWER ESSENCE SERVICES Flower Essence Services Essence, Scotch Broom, 0.25 Ounce.
3
ISOQUINOLIN-FENANTREN
Struktur dan Sifat Isoquinolin - Fenantren
Isoquinolin
● Isoquinolin merupakan salah satu alkaloid heterosiklik
● Isomer struktur dari quinolin
- Quinolin -> posisi N berada di nomer 1
- Isoquinolin -> posisi N berada di nomer 2
● Termasuk ke dalam senyawa benzopiridin yaitu, cincin
benzena yang bergabung dengan piridin.
Fenantren
● Adalah hidrokarbon aromatik polisiklik, yang terdiri dari tiga
cincin benzena yang menyatu
● Dengan rumus C14H10
● Titik lebur di 99०C -100०C
● Titik didih di 340०C
Kar. (2007). Pharmacognosy and Pharmaco-biotechnology (2nd ed.). New Delhi: New Age International Ltd.
ITIS - Report: Papaver somniferum. (n.d.). Retrieved Oktober 30, 2022, from https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=18894#null
Sejarah
● Pada 450 SM, dinyatakan oleh Hippocrates bahwa opium berfungsi sebagai bahan narkotika
yang mampu mengobati penyakit dalam
● Pada 330 SM Alexander Agung memperkenalkan opium pada masyarakat Persia dan India.
● Pada 300 SM, opium digunakan oleh orang Arab, Yunani, dan Romawi sebagai obat penenang
untuk membantu tidur.
● Pada era reformasi 1527 M, opium kembali digunakan bangsa Eropa dalam bidang kedokteran.
Pil hitam yang juga disebut sebagai “batu kematian” terbuat dari opium thebaicum, jus jeruk, dan
saripati emas
● Pada tahun 1753 M. “Bapak botani” Carolus Linnaeus pertama kali mengklasifikasikan tanaman
opium sebagai Papaver somniferum yang berarti perangsang tidur dalam bukunya Genera
Plantarum.
● Pada 1878 M. San Francisco melegalkan impor, perdagangan,dan penggunaan opium.
● Pada 1906 M. Lebih dari 50.000 jenis obat yang berbahan opium telah dipatenkan.
Penggolongan Isokuinolin-Fenantrenan
dos Santos, A. R., & Vaz, N. P. (2019). Isoquinoline Alkaloids and Chemotaxonomy. Biodiversity and Chemotaxonomy, 167-193.
Identifikasi Isokuinolin
Frohde Larutan NH4 molibdat (0,5% dalam air Perubahan warna spesifik
+ H2SO4 (p)
Pesez H2SO4 + larutan KBr + panas Hijau yang akan tertarik oleh
CHCl3 menjadi biru hijau
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Ranunculales
Famili : Papaveraceae
Genus : Papaver L.
Species : Papaver somniferum L.
Papaver somniferum L. Diakses dari : https://hort.purdue.edu/newcrop/duke_energy/Papaver_somniferum.html
Mahlberg, G. dan Nessler, C. (1976). Laticifers in Stamens of Papaver somniferum L . Springer. Diakses dari : https://remote-lib.ui.ac.id:2101/stable/23371930?seq=2#metadata_info_tab_contents
Papaver somniferum
Persebaran Tanaman
● Tanaman bunga poppy diperkirakan berasal dari mesopotamia atau pegunungan Eropa Tenggara
● Sekarang telah menyebar hingga ke Afganistan dan “segitiga emas” perbatasan Myanmar,
Thailand, dan Laos
● Diduga dibawa oleh pedagang Arab yang berdagang di Indonesia
● Di Indonesia sendiri, tanaman bunga poppy yang tidak menghasilkan narkotik banyak di tanam di
beberapa daerah seperti Bandungan dan Cipanas.
Papaver somniferum
Bagian yang Digunakan
ITIS - Report: Papaver somniferum. (n.d.). Retrieved Oktober 30, 2022, from https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=18894#null
Papaver somniferum L. Diakses dari : https://hort.purdue.edu/newcrop/duke_energy/Papaver_somniferum.html
Mahlberg, G. dan Nessler, C. (1976). Laticifers in Stamens of Papaver somniferum L . Springer. Diakses dari : https://remote-lib.ui.ac.id:2101/stable/23371930?seq=2#metadata_info_tab_contents
Papaver somniferum
Kandungan kimia
Papaverine
Morphine Codeine
0,5-2,5%
4-21% 0,8-2,5%
Thebaine Noscapine
0,5-2% 4-8%
ITIS - Report: Papaver somniferum. (n.d.). Retrieved Oktober 30, 2022, from https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=18894#null
Subarnas, A. dan Heri, A. (2020). Morfin : Penggunaan Klinis dan Aspek - Aspeknya. Universitas Padjajaran. Diakses dari : http://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/viewFile/22096/pdf
Papaver somniferum
Pemanfaatan dalam farmasi dan secara umum
Senyawa Pemanfaatan
Morphine Sebagai obat pereda nyeri, obat kejang otot, dan analgesik yang
kuat
Codeine Sebagai pereda batuk, khususnya batuk nyeri dan batuk kering
ITIS - Report: Papaver somniferum. (n.d.). Retrieved Oktober 30, 2022, from https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value=18894#null
Subarnas, A. dan Heri, A. (2020). Morfin : Penggunaan Klinis dan Aspek - Aspeknya. Universitas Padjajaran. Diakses dari : http://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/viewFile/22096/pdf
Papaver somniferum
Contoh Obat dan Harga
Codipront 60 ml
Harga : Rp 25.000,00-40.000/botol
https://www.sehatq.com/obat/codipront-sirup
Tanaman Penghasil
Papaver bracteatum L.
Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Ranunculales
Famili : Papaveraceae
Genus : Papaver L.
Species : Papaver bracteatum L.
Nyman, U., & Bruhn, J. G. (1979). Papaver bracteatum–a summary of current knowledge. Planta medica, 35(02), 97-117.
Papaver bracteatum L.
Identifikasi Mikroskopik
Fairbairn, J. W., & Williamson, E. M. (1978). Anatomical studies on Papaver bracteatum (Lindley). Planta Medica, 33(01), 34-45.
Papaver bracteatum L.
Kandungan kimia
Protoberberine
Alpinigenine Isothebaine
Thebaine Protopine
Nyman, U., & Bruhn, J. G. (1979). Papaver bracteatum–a summary of current knowledge. Planta medica, 35(02), 97-117.
Papaver bracteatum L.
Pemanfaatan dalam farmasi dan secara umum
Senyawa Pemanfaatan
Nyman, U., & Bruhn, J. G. (1979). Papaver bracteatum–a summary of current knowledge. Planta medica, 35(02), 97-117.
Papaver bracteatum L.
Contoh Obat dan Harga
Harga : Rp 99.000,00-200.000/botol
https://www.sehatq.com/obat/codipront-sirup
Terima
Kasih