Anda di halaman 1dari 1

1.

Subjek hukum pada kasus di atas adalah Perusahaan ekspor dari Indonesia dan
Perusahaan Impor dari Korea Selatan. Mereka adalah pihak-pihak yang terlibat
dalam kontrak jual beli baja.
2. Peristiwa di atas merupakan peristiwa HPI (Hindari Perjanjian Internasional) karena
importir melakukan wanprestasi dengan hanya membayar separuh dari nilai kontrak.
Wanprestasi adalah pelanggaran terhadap kewajiban kontrak yang dilakukan oleh
salah satu pihak.
3. Pada akhirnya, pengadilan yang akan digunakan adalah pengadilan di Tokyo. Hal ini
karena dalam perjanjian kontrak kerja, disepakati bahwa penyelesaian sengketa
akan dilakukan melalui pengadilan di Tokyo. Oleh karena itu, hukum negara yang
berlaku adalah hukum Jepang.
4. Pengadilan Tokyo berhak mengadili perkara ini sesuai dengan teori HPI. Teori HPI
menyatakan bahwa penyelesaian sengketa dalam perjanjian internasional dapat
dilakukan melalui pengadilan yang ditentukan dalam perjanjian tersebut. Dalam
kasus ini, perjanjian kontrak kerja menyepakati bahwa penyelesaian sengketa
dilakukan melalui pengadilan di Tokyo. Oleh karena itu, pengadilan Tokyo memiliki
yurisdiksi untuk mengadili perkara ini.

Anda mungkin juga menyukai