Anda di halaman 1dari 4

Tugas II Sistem Hukum Indonesia ISIP4131

Sunsun Machinery Co. Pte. Ltd adalah Badan Hukum yang didirikan dan dibentuk
berdasarkan hukum Vietnam dan berkedudukan di Kota Hanoi mengekspor mesin
kapal ke Indonesia. Importirnya adalah P.T Bola Balaship, perseroan yang didirikan
menurut hukum Republik Indonesia dan berkedudukan di Maluku. Perjanjian ekspor
impor ditanda tangani di Maluku dan di dalam perjanjian tidak terdapat pilihan
hukum. Tata cara pembayaran yang disepakati kedua belah adalah secara
angsuran atau dicicil, yang pembayarannya dilaksanakan segera setelah mesin-
mesin diterima. Setelah mesin-mesin berikut dengan spareparts-nya dikirim ke
Maluku, P.T Bola Balaship sama sekali tidak pernah melakukan pembayaran,
meskipun eksportir telah sering mengingatkan untuk segera menyelesaikan
pembayaran mesin-mesin dan spareparts, tetapi importir tidak mengindahkannya.
Oleh karena itu, Sunsun Machinery Co. Pte. Ltd mengajukan gugatan terhadap P.T
Bola Balaship. Kasus ini diselesaikan di Pengadilan Negeri Maluku.

Pertanyaan :

1. Bukti bahwa kasus tersebut termasuk peristiwa hukum perdata internasional


dengan menunjukkan Titik Taut Primernya.

2. Berdasarkan fakta kasus di atas, tentukan titik taut sekunder dalam perkara
tersebut.

Jawaban :

1. Kasus ini adalah contoh peristiwa hukum perdata internasional yang melibatkan
berbagai aspek . Berikut adalah penjelasan mengenai Titik Taut Primer dan unsur-
unsur perdata internasional yang ada dalam kasus ini:

1) Pihak-pihak yang Terlibat: Dalam kasus ini, terdapat dua pihak utama yang
berasal dari dua negara yang berbeda. Sunsun Machinery Co. Pte. Ltd
adalah perusahaan yang berkedudukan di Kota Hanoi, Vietnam, yang
bertindak sebagai pengekspor mesin kapal. P.T Bola Balaship adalah
perseroan yang didirikan menurut hukum Republik Indonesia dan
berkedudukan di Maluku, yang bertindak sebagai importir mesin kapal.
Keterlibatan pihak dari dua negara yang berbeda menciptakan unsur perdata
internasional dalam kasus ini.

2) Perjanjian Ekspor-Impor: Dalam perjanjian antara Sunsun Machinery dan P.T


Bola Balaship, kedua belah pihak sepakat untuk melakukan ekspor mesin
kapal ke Indonesia. Perjanjian ini mencakup berbagai aspek, termasuk jenis
mesin yang dipesan, jumlah, kualitas, dan tata cara pembayaran.
Kesepakatan untuk pembayaran secara angsuran atau dicicil juga merupakan
bagian dari perjanjian ini. Perjanjian ini merupakan dasar dari sengketa yang
kemudian muncul.

3) Tata Cara Pembayaran: Dalam perjanjian, kedua pihak telah sepakat untuk
pembayaran secara angsuran atau dicicil, yang artinya pembayaran akan
dilakukan segera setelah mesin-mesin dan spare parts diterima oleh importir.
Namun, P.T Bola Balaship tidak memenuhi kewajiban pembayarannya,
meskipun Sunsun Machinery telah mengingatkan berkali-kali.

4) Penundaan Pembayaran: Terdapat penundaan dalam pembayaran yang


dilakukan oleh P.T Bola Balaship, yang menyebabkan sengketa antara kedua
pihak. Penundaan pembayaran ini merupakan salah satu peristiwa yang
memicu kasus hukum.

5) Penyelesaian di Pengadilan Negeri Maluku: Kasus ini diselesaikan di


Pengadilan Negeri Maluku. Ini menunjukkan bahwa perselisihan antara kedua
pihak melibatkan yurisdiksi Indonesia, dan kasus ini harus diatasi di bawah
yurisdiksi hukum Indonesia. Hal ini menambahkan dimensi internasional pada
kasus tersebut.
Dengan demikian, kasus ini mencakup aspek kompleks hukum perdata internasional
karena melibatkan perusahaan dari dua negara yang berbeda, perjanjian bisnis
lintas batas, masalah pembayaran lintas negara, dan penyelesaian sengketa di
yurisdiksi asing (Indonesia). Keseluruhan, kasus ini mencerminkan kompleksitas
dalam perdata internasional yang harus dipertimbangkan dalam penyelesaian
sengketa.

2. Terdapat beberapa titik taut sekunder yang relevan dalam kasus ini, yang juga
berkontribusi pada kompleksitas perdata internasional. Berikut adalah beberapa
contoh titik taut sekunder:

1) Pilihan Hukum: Perjanjian ekspor-impor antara Sunsun Machinery Co. Pte.


Ltd dan P.T Bola Balaship tidak mencantumkan pilihan hukum yang akan
mengatur perjanjian tersebut. Ketiadaan pilihan hukum ini menciptakan
pertanyaan tentang hukum yang akan berlaku dalam menyelesaikan
sengketa. Titik taut sekunder ini dapat mengarah pada pertanyaan hukum
perdata internasional, di mana hukum yang berlaku harus ditentukan.

2) Yurisdiksi Pengadilan: Kasus ini diadili di Pengadilan Negeri Maluku di


Indonesia. Kedua pihak mungkin memiliki argumen terkait dengan yurisdiksi
pengadilan yang sesuai. Pertanyaan mengenai apakah pengadilan di Maluku
adalah yurisdiksi yang sesuai dalam konteks perdata internasional mungkin
muncul, dan penentuan yurisdiksi adalah titik taut sekunder yang relevan.

3) Hukum Kontrak Internasional: Hukum yang mengatur kontrak internasional


dapat menjadi pertimbangan tambahan. Terdapat perbedaan dalam hukum
kontrak di berbagai negara, dan dalam konteks perdata internasional, penting
untuk memahami bagaimana hukum ini akan memengaruhi penyelesaian
sengketa. Kedua pihak mungkin memiliki argumen berdasarkan hukum
kontrak internasional.
4) Penentuan Kerugian: Ketika sengketa terkait dengan penundaan
pembayaran, penentuan jumlah kerugian yang diderita oleh Sunsun
Machinery Co. Pte. Ltd adalah faktor penting dalam kasus ini. Pertanyaan
tentang bagaimana kerugian harus dihitung, apakah berdasarkan hukum
Indonesia atau Vietnam, adalah titik taut sekunder yang memengaruhi
penyelesaian kasus.

5) Kontrak Bisnis Internasional: Sebagai kasus perdata internasional, elemen


kontrak bisnis internasional juga perlu diperhatikan. Perbedaan dalam praktik
bisnis dan regulasi perdagangan internasional bisa menjadi titik taut sekunder
yang memengaruhi bagaimana kasus ini diinterpretasikan dan diselesaikan.

Tergantung pada argumen dan strategi hukum yang digunakan oleh kedua belah
pihak, titik taut sekunder ini dapat menjadi faktor penentu dalam hasil kasus hukum
perdata internasional ini.

Sumber:

- Modul Sistem Hukum Indonesia ISIP4131


- Asmana, Abi. Pengertian Hukum Perdata Internasional Serta Titik Taut
Dalam Hukum Perdata Internasional
https://legalstudies71.blogspot.com/2019/08/pengertian-hukum-
perdata-internasional.html

Anda mungkin juga menyukai