Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2

SISTEM HUKUM INDONESIA

Nama : Agil Firmana Pangestu


NIM : 048699926
Prodi : SI Ilmu Hukum
UPBJJ MALANG

Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik

Universitas Terbuka

2023.1
Kasus Posisi :

Sunsun Machinery Co. Pte. Ltd adalah Badan Hukum yang didirikan
dan dibentuk berdasarkan hukum Vietnam dan berkedudukan di Kota
Hanoi mengekspor mesin kapal ke Indonesia. Importirnya adalah P.T
Bola Balaship, perseroan yang didirikan menurut hukum Republik
Indonesia dan berkedudukan di Maluku. Perjanjian ekspor impor
ditanda tangani di Maluku dan di dalam perjanjian tidak terdapat pilihan
hukum. Tata cara pembayaran yang disepakati kedua belah adalah
secara angsuran atau dicicil, yang pembayarannya dilaksanakan segera
setelah mesin-mesin diterima. Setelah mesin-mesin berikut dengan
spareparts-nya dikirim ke Maluku, P.T Bola Balaship sama sekali tidak
pernah melakukan pembayaran, meskipun eksportir telah sering
mengingatkan untuk segera menyelesaikan pembayaran mesin-mesin
dan spareparts, tetapi importir tidak mengindahkannya. Oleh karena itu,
Sunsun Machinery Co. Pte. Ltd mengajukan gugatan terhadap P.T Bola
Balaship. Kasus ini diselesaikan di Pengadilan Negeri Maluku.

Pertanyaan :

1. Bukti bahwa kasus tersebut termasuk peristiwa hukum perdata


internasional dengan menunjukkan Titik Taut Primernya.

2. Berdasarkan fakta kasus di atas, tentukan titik taut sekunder dalam


perkara tersebut.

JAWABAN
1. Titik taut primer adalah faktor-faktor dan keadaan-keadaan yang
menciptakan persoalan Hukum Perdata Internasional (HPI). Titik
taut primer merupakan alat pertama bagi pelaksanaan hukum untuk
mengetahui apakah suatu perkara atau perselisihan merupakan
perkara HPI atau bukan. Beberapa contoh titik taut primer adalah
kewarganegaraan, domisili, tempat kedudukan (untuk badan
hukum), dan bendera kapal.

Berdasarkan fakta dari kasus di atas, Titik Taut Primernya adalah


adanya hubungan antara dua badan hukum dari negara yang berbeda
yang terlibat dalam perjanjian ekspor impor. Hal ini menunjukkan
adanya transaksi lintas negara yang menjadi dasar terjadinya kasus
ini.

Kasus ini termasuk peristiwa hukum perdata internasional. Hal ini


dapat dilihat dari fakta bahwa Sunsun Machinery Co. Pte. Ltd
didirikan dan dibentuk berdasarkan hukum Vietnam dan
berkedudukan di Kota Hanoi, sementara P.T Bola Balaship
didirikan menurut hukum Republik Indonesia dan berkedudukan di
Maluku. Selain itu, perjanjian ekspor impor ditanda tangani di
Maluku, Indonesia, dan tidak terdapat pilihan hukum dalam
perjanjian tersebut. Oleh karena itu, kasus ini melibatkan dua negara
yang berbeda dan termasuk dalam kategori peristiwa hukum perdata
internasional.

2. Titik taut sekunder, adalah faktor-faktor atau sekumpulan fakta yang


menentukan hukum mana yang harus digunakan atau berlaku dalam
suatu hubungan HPI. Contoh titik taut sekunder adalah pilihan
hukum yang dinyatakan oleh para pihak dalam perjanjian secara
tegas.

Titik taut sekunder dalam perkara ini adalah ketidakpatuhan P.T


Bola Balaship dalam melakukan pembayaran mesin-mesin dan
spareparts yang telah diterima. Meskipun Sunsun Machinery Co.
Pte. Ltd telah mengingatkan importir untuk segera menyelesaikan
pembayaran, P.T Bola Balaship tidak mengindahkannya. Hal ini
menunjukkan pelanggaran kontrak yang dilakukan oleh importir,
yang menjadi dasar gugatan yang diajukan oleh Sunsun Machinery
Co. Pte. Ltd di Pengadilan Negeri Maluku.

Anda mungkin juga menyukai