Anda di halaman 1dari 2

Nama : Diki Pernanda

NIM : 044068412

Matkul : Sistem Hukum Indonesia

1 . Kasus tersebut dapat dikategorikan sebagai peristiwa hukum perdata internasional karena
melibatkan subjek hukum dari dua yurisdiksi yang berbeda, yaitu Vietnam dan Indonesia.
Dalam konteks ini, titik taut primer yang menjadi dasar penetapan yurisdiksi dan hukum yang
berlaku adalah terletak pada:

1. Kedudukan Badan Hukum:


o Sunsuns Machinery Co. Pte. Ltd berkedudukan di Kota Hanoi, Vietnam,
sehingga tautan primer terletak pada hukum Vietnam.
o P.T Bola Balaship berkedudukan di Maluku, Indonesia, sehingga tautan
primer terletak pada hukum Indonesia.
2. Tempat Tanda Tangan Perjanjian:
o Perjanjian ekspor impor ditandatangani di Maluku, Indonesia. Oleh karena itu,
tempat tanda tangan perjanjian menjadi titik taut primer untuk menentukan
yurisdiksi hukum yang berlaku.
3. Pelaksanaan Pembayaran:
o Meskipun tata cara pembayaran disepakati untuk dilakukan secara angsuran
atau dicicil, pembayaran seharusnya dilakukan di Indonesia, yaitu tempat
tujuan pengiriman barang. Oleh karena itu, pelaksanaan pembayaran menjadi
titik taut primer yang memperkuat hubungan dengan hukum Indonesia.

Dengan mempertimbangkan elemen-elemen tersebut, Pengadilan Negeri Maluku memiliki


yurisdiksi untuk menangani kasus ini, dan hukum yang berlaku dalam penyelesaian sengketa
tersebut adalah hukum Indonesia. Oleh karena itu, titik taut primer dalam kasus ini adalah
tempat tanda tangan perjanjian dan tempat pelaksanaan pembayaran, yang keduanya terletak
di Indonesia.

2 . Titik taut sekunder dalam perkara ini dapat diidentifikasi dari beberapa aspek yang
muncul dalam fakta kasus. Berikut adalah beberapa titik taut sekunder yang mungkin relevan:

1. Hukum yang Berlaku:


o Poin penting dalam kasus ini adalah penentuan hukum yang berlaku dalam
perjanjian ekspor impor antara Sunsuns Machinery Co. Pte. Ltd dan P.T Bola
Balaship. Meskipun tidak ada pilihan hukum yang disebutkan dalam
perjanjian, penentuan hukum yang berlaku dapat menjadi titik taut sekunder
yang penting. Pertanyaan apakah hukum Vietnam atau hukum Indonesia yang
berlaku dapat memengaruhi proses hukum dan pelaksanaan keputusan
pengadilan.
2. Lokasi Penanda Tanganan Perjanjian:
o Lokasi di mana perjanjian ditandatangani, yaitu di Maluku, juga dapat menjadi
titik taut sekunder. Hal ini dapat memengaruhi yurisdiksi pengadilan dan
pemilihan hukum yang mungkin berlaku dalam penyelesaian sengketa.
3. Pembayaran dengan Cara Angsuran:
o Tata cara pembayaran yang disepakati, yaitu secara angsuran atau dicicil,
menjadi titik taut sekunder karena menentukan bagaimana pembayaran
seharusnya dilakukan. Kegagalan P.T Bola Balaship untuk melakukan
pembayaran dapat menjadi fokus dalam menilai pelanggaran kontrak.
4. Pemberitahuan dan Ingatkan yang Sudah Dilakukan:
o Fakta bahwa eksportir (Sunsun Machinery Co. Pte. Ltd) sudah sering
mengingatkan importir (P.T Bola Balaship) untuk segera menyelesaikan
pembayaran juga dapat menjadi titik taut sekunder. Ini mencerminkan upaya
pihak eksportir untuk menyelesaikan masalah secara damai sebelum
mengajukan gugatan.
5. Pemilihan Pengadilan Negeri Maluku:
o Lokasi penyelesaian kasus di Pengadilan Negeri Maluku menjadi titik taut
sekunder karena menentukan yurisdiksi dan proses hukum yang akan
diterapkan dalam penyelesaian sengketa ini.

Analisis lebih lanjut terkait aspek-aspek ini dapat memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi kasus dan potensi hasil dari persidangan
di Pengadilan Negeri Maluku.

Anda mungkin juga menyukai