Anda di halaman 1dari 4

Kuliah Online 4-5 Juni 2021

Hukum Kontrak Bisnis Internasional


Kelas / Sem : Reg & Karyawan P2K/VI
Dosen : Eko Doso Dadi Utomo,SH.,MH.

MATERI DALAM PERJANJIAN/KONTRAK BISNIS


INTERNASIONAL

Lazimnya sebuah perjanjian,Kontrak Bisnis Internasional adalah hal sama terkait dengan
perjanjian bisnis antar para pihak. Dalam perjanjian-perjanjian tersebut terdapat hal- hal secara
hirarkis yang mesti diperhatikan dalam membuat perjanjian.
1. Komparisi
Bagian komparisi menerangkan pihak pihak yang melakukan perjanjian. Para pihak tersebut
adalah subyek hukum yaitu manusia bisa juga badan hukum. Pada kontrak yang sederhana
biasanya pihaknya hanya ada dua yang biasa disebut pihak pertama dan pihak kedua. Pada
perjanjian yang lebih komplek pihaknya bisa saja lebih dari dua.
2. Premise
Dalam bagian premise ini biasanya tertera latar belakang dibuatnya kontrak. Di Indonesia
biasanya premise ini dicantumkan dalam perjanjian. Untuk kontrak bisnis Internbasional ada
beberapa negara khususnya yang menganut sistem hukum Anglo Saxon tidak
mempermasalahkan premise itu harus ada dalam suatu kontrak.
3. Isi
Kontrak bisnis/ perjanjian selanjutnya berisikan hal-hal mengenai apa yang diperjanjikan
(obyek),lalu kemudian Prestasi ( hal yang harus dilakukan),sanksi dan keadaan kahar. Secara
umum gambaran/ contoh isi dalam kontrak adalah sebagai berikut :
1) Cara Penyerahan.
Cara penyerahan barang disini meliputi pengangkutan barang, asuransi, dan lain-lain.
Memahami L/C (Letter of Credit) Incoterm dan UCPDC (Uniform Customs and
Practice for Documentary Credit) adalah suatu keharusan dalam melakukan kontrak
bisnis Internasional.
2) Cara Pembayaran
Pembayaran untuk transaksi bisnis Internasional perlu disepakati para pihak
menggunakan mata uang apa yang dipakai dan bagaimana cara membayarnya.
3) Wanprestasi
Jika terjadi wanprestasi salah satu pihak maka harus disepakati tentang penggunaan
mekanisme penyelesaiannya apakah menggunakan litigasi ataukah non litigasi. Jika
litigasi di mana diselenggarakan litigasi tersebut dan juga hukum apa yang dipakai
untuk menyelesaikannya. Umumnya untuk sengketa bisnis internasional para pihak
menggunakan non litigasi (arbitrase dan alternatif lainnya seperti mediasi, konsiliasi,
dan negosiasi).
4) Berakhirnya Kontrak
Berakhirnya kontrak harus disebutkan mekanismenya di dalam salah satu pasal di dalam
kontrak. Karena kontrak bisa diakhiri atau berakhir dengan sendirinya.
5) Bahasa Kontrak
Saat ini kontrak bisnis Internasional yang dilakukan oleh subjek hukum yang tunduk
pada hukum Indonesia wajib menggunakan bahasa Indonesia (UU No 24 Tahun 2009
tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara, dan Lagu Kebangsaan). Di dalam Pasal 31
ayat (1) UU No 24 Tahun 2009 disebutkan Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam
nota kesepahaman atau perjanjian yang melibatkan lembaga negara, instansi Pemerintah
Republik Indonesia, lembaga swasta Indonesia atau perseorangan warga negara
Indonesia. Untuk memenuhi ketentuan UU tersebut di atas maka dalam praktik biasanya
kontrak dibuat dalam dua bahasa salah satunya adalah bahasa Indonesia dan jika terjadi
perbedaan penafsiran bunyi pasal maka yang berlaku adalah bahasa Indonesia. Jika
waktu tidak memungkinkan maka biasanya ada pasal yang menyatakan pembuatan
kontrak dalam bahasa Indonesia akan dibuat menyusul.
6) Force Majeure
Kondisi force majeure harus disepakati secara tegas. Biasanya ada kalimat sepertu ini
Hal-hal berikut ini adalah force majeure termasuk namun tidak terbatas pada. Yang
perlu dicermati adalah harus disepakati hal-hal akibat daripada force majeure, bukan
hanya situasi dan kondisi penyebab force majeure. Juga harus disepakati bahwa ada
surat keterangan resmi dari yang berwenang bahwa kondisi tersebut adalah force
majeure.

==============================0000===================================

TUGAS
1. Buatlah contoh Susunan kontrak / perjanjian bisnis internasional dalam dua bahasa
( Indonesia dan Ingris) dengan suatu kondisi sebagai berikut :
a. Para Pihak sebagai Subyek Hukum
Antara PT MerC Int berkedudukan di Paris Perancis dengan PT. Ajinolayu
Berkedudukan di Jakarta Indonesia;
b. Obyek Kontrak
Perjanjian antara PT. Merc Int sebagai Produsen Pipa Baja dengan PT. Ajinolayu
sebagai Distributor/penjual Resmi di Indonesia
c. Isi Kontrak
- PT. Ajinolayu sebagai Distributor bertugas menjual produk setelah barang di Impor
atau sampai di Indonesia,dengan harga jual pasaran ditentukan sendiri oleh PT.
Ajinolayu
- Harga jual barang Impor ( Pipa Baja) dari Produsen PT Merc Int tidak lebih dari 30%
harga pembelian dari Merc Int. ( Contoh apabila harga pipa dibeli seharga 30 US$
maka harga jualnya ditambah 30 % nya;
- Pembayaran menggunakan Bank Garansi/Transfer , PT. Ajinolayu sebagai
Distributor membeli setelah mentransfer uang,dan PT Merc Int Mengirim barang
yang di beli;
- Sanksi bila Pengiriman terlambat maka PT Merc Int selaku Produsen membayar
denda kepada PT. Ajinolayu sebesar 100 US $ setiap hari keterlambatannya dan
apabila PT. Ajinolayu menjual harga melebihi dari 30 % harga pasaran maka Ijin
atau kontrak PT. Ajinolayu dicabut;
- Jangka waktu perjanjian 2 Tahun dan akan dievaluasi setiap tahun sekali;
- Pilihan hukum bila terjadi sengketa adalah menggunakan Hukum Perdata Indonesia
- Keadaan Kahar/Force Majeure
Bila di Negara Pengimpor (PT. Ajinolayu) terjadi Bencana berupa gunung
meletus,atau bencana alam dan bencana Penyakit Menular berupa Virus Corona
maka segala Pembayaran hutang barang akan ditangguhkan dan Keterlambatan
Pengiriman Barang Pun tidak dikenakan denda;
Selamat Mengerjakan….)

Notes :
- Buatlah Contoh bentuk perjanjiannya sesuai dengan Tugas ini;
- Untuk masing-masing mahasiswa mengerjakan sesuai kemampuannya,agar ditulis
nama mahasiswa dan kelas;
- Tugas dikirimkan ke email ; jhonsawehru@yahoo.com
- Tugas dikirimkan paling lambat 1 Minggu sebelum UAS

===========================Terimakasih========================

Anda mungkin juga menyukai