Anda di halaman 1dari 1

Tabarru’at yang diterjemahkan sebagai donasi adalah konsep filantropi Islam.

Makalah ini lebih terfokus


pada penerima (mutabarra’ lahu) filantropi. Islam memiliki pedoman khusus untuk setiap jenis
penerima. Penerima bisa seorang Muslim atau non-Muslim, kerabat terdekat atau orang asing, individu
atau komunal, kaya atau miskin, tertekan atau tidak tertekan, dll.

Tujuan yang lebih tinggi dari syariat adalah saling membantu (mawasar) antar sesama. Islam bukanlah
agama yang hanya berkonsentrasi pada kesejahteraan spiritual, tetapi menyeimbangkan antara dimensi
material dan spiritual manusia. Dalam Islam tidak memperbolehkan adaya sifat-sifat negatif seperti
egois, berkhianat, curang dan sifat-sifat syuh lainnya yang disebutkan dalam Al-Qur'an (59. 9). Syariat
bertujuan untuk kesejahteraan manusia.

Tujuan khusus filantropi Islam ada empat. Tujuan pertama adalah sebagai wadah penerapan berbagai
bentuk donasi, bermaksud untuk meningkatkan tingkat kesadaran masyarakat tentang filantropi dan
sebagai sarana untuk kesejahteraan manusia. Tujuan kedua adalah tentang kesukarelaan. Donasi atau
bentuk kebaikan lainnya harus ditawarkan secara sukarela. Tujuan ketiga adalah memungkinkan para
dermawan untuk menetapkan syarat dan ketentuan mereka sendiri. Karena faktor internal seperti krisis
moral dapat menjadi hambatan bagi pelaku filantropi. Tujuan keempat adalah tentang penyalahgunaan
tindakan amal. Donor tidak boleh melanggar hak orang lain dengan kedok filantropi. Harus memiliki
aturan dan peraturan khusus untuk melindungi hak kerabat.

Anda mungkin juga menyukai