Anda di halaman 1dari 11

1.2.

PEREBUSAN
( STERILIZER )
I. DASAR-DASAR PENGOLAHAN KELAPA SAWIT

Dasar-dasar pengolahan Halaman : 1


Minyak sawit 1.2. PEREBUSAN (STERILISASI)

1.2.1. Pendahuluan
__________

Tahap pertama setelah melalui Loading Ramp, yang harus dijalani oleh
Buah Kelapa Sawit dalam rangka pengolahan untuk memperoleh Minyak
dan Inti Sawit adalah proses perebusan atau lazim disebut proses
sterilisasi.

Didalam proses perebusan Buah Kelapa Sawit dibiarkan selama 80


sampai 90 menit berada dibawah pengaruh panas dari uap air (Steam)
dengan tekanan sampai 2.8 kg/cm2.

Setiap Pabrik Kelapa Sawit tentunya menginginkan hasil minyak dengan


tingkat keasaman yang rendah, Minyak dengan kwalitas baik, juga
menginginkan Minyak yang mudah dipucatkan (Bleaching).

Buah yang terlalu matang (Over Ripe) dari kebun, pengurasan udara
yang kurang baik dari Ketel Rebusan, waktu perebusan terlalu lama dan
suhu perebusan terlalu tinggi mengakibatkan Minyak yang diperoleh akan
lebih sulit dipucatkan.

1.2.2. Maksud Sterilisasi


______________

Maksud dari Sterilisasi antara lain adalah sebagai berikut :

a. Menghentikan Perkembangan ALB (FFA)


_________________________________

Pada awalnya perebusan dimaksudkan adalah untuk menghentikan


kenaikan kadar Asam Lemak Bebas (ALB) atau Free Fatty Acid yang
berasal dari buah, dengan cara menghentikan kegiatan enzym
penyebab Hidrolisa Minyak.

Telah dibuktikan bahwa untuk menghentikan enzym sudah cukup


dengan merebus sampai suhu 50°C selamma beberapa menit saja.
Ditinjau dari sudut lain perebusan mempunyai sangkut paut dengan
langkah pengolahan selanjutnya jika diinginkan hasil yang lebih baik.
Maksud perebusan tidak dapat ditinjau dari segi menghentikan
kegiatan enzym saja, sehingga perebusan yang baik harus dilakukan
dengan suhu tinggi dan lebih dari beberapa menit.
I. DASAR-DASAR PENGOLAHAN KELAPA SAWIT

Dasar-dasar pengolahan Halaman : 2


Minyak sawit 1.2. PEREBUSAN (STERILISASI)

b. Memudahkan Pemipilan (Stripping/Threshing)


_____________________________________

Untuk melepaskan brondolan (Spikelets Fruits) dari tandan secara


manual sebenarnya sudah cukup merebus dalam air mendidih.

Akan tetapi untuk melepaskan buah dari tandan dengan Stripper,


perebusan cara diatas tidak memadai dan disini diperlukan uap jenuh
bertekanan rendah agar diperoleh suhu yang semestinya dibagian
dalam tandan buah.

Kenaikan suhu di dalam tandan buah dapat dihambat oleh adanya


udara sekeliling tandan, jadi udara ini harus dikeluarkan terlebih
dahulu sebelum dimulai perebusan yang sebenarnya.
Untuk ini uap masuk dikeluarkan lagi sampai dua kali sebelum dimulai
perebusan.

Selama pengeluaran uap dua kali ini, sekeliling tandan sudah bebas
udara dan pada pemasukan uap yang terakhir diharapkan suhu dalam
tandan dapat bertambah.

Cara kerja perebusan yang telah disempurnakan, disebut perebusan


tiga puncak (Triple Peak Sterilization), dimana dua puncak pertama
uap masuk dan keluar dipergunakan untuk membebaskan udara
sekeliling tandan dan puncak terakhir khusus untuk merebus dan
menaikkan suhu tandan.

c. Penyempurnaan dalam Pengolahan


_____________________________

Selama perebusan tiga puncak kadar air dalam buah menjadi


berkurang atau dengan kata lain kadar air itu sebagian telah diuapkan
dari dalam buah. Dengan berkurangnya air, susunan daging buah
(Pericarp) menjadi berobah satu sama lain sehingga pengambilan
Minyak dari serat selama proses pengempaan dan memisahkan dari
zat bukan lemak (Non Oil Solid) pada proses pemurnian akan lebih
mudah dikerjakan.
Pada waktu bersamaan sel-sel Minyak akan pecah dan berada dalam
keadaan bebas saat pengeluaran uap perebusan (puncak ketiga).
I. DASAR-DASAR PENGOLAHAN KELAPA SAWIT

Dasar-dasar pengolahan Halaman : 3


Minyak sawit 1.2. PEREBUSAN (STERILISASI)

Senyawa Protein dalam hal ini merupakan cairan Emulsi yang


berbeda sehingga lapisan Minyak lebih mudah dipisahkan sewaktu
proses pemurnian.
Untuk keseluruhannya dengan perebusan tiga puncak, akibat dari
penguapan sebagian air dalam daging buah, maka kemungkinan
kehilangan Minyak didalam serat maupun dalam lumpur buangan
pada proses pemurnian akan menjadi lebih kecil.

d. Penyempurnaan dalam Pengolahan Inti Sawit


_____________________________________

Yang utama dihadapi pada proses pengolahan Inti Sawit adalah sifat
lekat dari Inti Sawit terhadap cangkang, dimana Inti terikat kuat pada
cangkangnya. Dengan proses perebusan maka kadar air dalam biji
sebagian dikurangi sehingga daya lekat Inti Sawit terhadap
cangkangnya menjadi berkurang.

Pada proses perebusan tiga puncak pengurangan kadar air dalam biji
juga relatif lebih besar hingga proses pengolahan biji tidak akan
mengalami kesulitan lagi.

1.2.3. Cara Perebusan


_____________

Dalam menetapkan waktu untuk satu siklus perebusan ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan yaitu :

- Tekanan uap Rebusan (maksimum setiap puncak).


- Menguras atau mengeluarkan udara dari dalam Rebusan.
- Waktu merebus (memperoleh suhu yang baik dalam tandan).
- Kebutuhan Uap.
- Kapasitas Rebusan.

a. Tekanan Uap Rebusan


__________________

Dalam pengalamam bahwa untuk merebus dengan tekanan uap 3


bars (3,060 kg/cm2) selama 25 menit akan memberikan hasil
perebusan yang sama jika tandan buah direbus dengan tekanan uap
1,5 bars selama 55 menit.

Tujuan dari pada pemakaian tekanan uap tinggi ialah untuk


menghemat waktu, meskipun diketahui ada batasnya.
I. DASAR-DASAR PENGOLAHAN KELAPA SAWIT

Dasar-dasar pengolahan Halaman : 4


Minyak sawit 1.2. PEREBUSAN (STERILISASI)

Tekanan uap tinggi dengan sendirinya memberikan suhu yang tinggi


dan suhu yang tinggi dapat merusak kwalitas dari Minyak Sawit dan
Inti Sawit. Pada Minyak Sawit harus diperhatikan tingkat
pemucatannya, sedang untuk Inti Sawit harus dihasilkan warna Inti
dalam yang putih.

Setelah diadakan beberapa kali percobaan perebusan buah, maka


hasil perebusan dengan tekanan uap 2,8 kg/cm2 dengan total waktu
80 s/d 90 menit dinilai cukup memuaskan.

b. Menguras ( DEAERASI )
________

Sebelum dapat mengeluarkan udara dari sela-sela tandan buah, perlu


sekali untuk terlebih dahulu menguras udara yang berada disekitar
tandan dan yang mengisi ruang kosong Ketel Rebusan.

Pengurasan udara pertama adalah saat bermulanya perebusan


tandan buah. Uap dimasukkan melalui kran pemasukan (Inlet Valve)
sementara kran pengeluaran tetap terbuka. Uap yang masuk telah
memungkinkan mendorong udara keluar dan tekanan dalam Ketel
Rebusan dibuat serendah mungkin kira-kira hanya sekitar 0,1 – 0,2
kg/cm2.

Untuk memberikan hasil kerja yang lebih memuaskan, pipa


pemasukan uap dibagian atas Ketel Rebusan, dilengkapi dengan
pelat pembagi uap (Steam Distribution Plate) dan pipa pengeluaran
(Blow Down Pipe) dilengkapi dengan Plate berlobang (saringan) untuk
penahan buah dan kotoran agar tidak mengganggu bekerjanya kran-
kran pembuangan.

c. Waktu Merebus
_____________

Untuk menguras udara keluar dari sela-sela tandan buah


dipergunakan dua puncak pengurasan yang dengan cepat dapat
menurunkan tekanan didalam Bejana dari 2,3 – 2,5 kg/cm2 menjadi
nol kg/cm2.

Setelah tahap kedua pengurasan selesai, uap dimasukkan lagi untuk


puncak ketiga sampai tekanan dalam Rebusan mencapai 2,8 kg/cm2.
Selanjutnya buah yang berada didalam Rebusan dibiarkan berada
dibawah pengaruh tekanan uap selama beberapa waktu sesuai
kebutuhan.
I. DASAR-DASAR PENGOLAHAN KELAPA SAWIT

Dasar-dasar pengolahan Halaman : 5


Minyak sawit 1.2. PEREBUSAN (STERILISASI)

Lamanya buah dibawah tekanan uap ini berkisar antara 35 s/d 43


menit tergantung dari kwalitas dan kondisi buah.
Untuk jelasnya dibawah ini digambarkan Kurva Tekanan Uap pada
Bejana Rebusan tersebut sebagai berikut :

2,8 2,8
2,5 2,5
2,3 2,3
Tekanan Uap

1,0
(Kg/cm²)

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Waktu, menit

Kurve Perebusan

Tata cara yang harus dilakukan untuk memperoleh perebusan normal


yang dilakukan secara manual adalah sebagai berikut :

13 menit pemasukan uap pertama dari 0 – 2,3 kg/cm2 sudah


termasuk menguras udara 2 menit.
2 menit pembuangan uap pertama sampai nol.
12 menit pemasukan uap kedua kali sampai 2,5 kg/cm2.
2 menit pembuangan uap kedua kali sampai nol.
13 menit pemasukan uap ketiga kali sampai tekanan 2,8 kg/cm2.
43 menit uap ditahan setelah mencapai tekanan 2,8 kg/cm2.
5 menit pembuangan akhir uap/air yang masih tinggal sampai
tekanan menjadi nol kg/cm2.
I. DASAR-DASAR PENGOLAHAN KELAPA SAWIT

Dasar-dasar pengolahan Halaman : 6


Minyak sawit 1.2. PEREBUSAN (STERILISASI)

d. Kebutuhan Uap
_____________

Kebutuhan pemakaian uap selama perebusan dan pengolahan dapat


dinyatakan sebagai berikut : rata-rata kebutuhan uap untuk
pengolahan dan perebusan ialah 450 kg per ton TBS, yang dapat
diperinci 270 kg uap untuk perebusan dan 180 kg uap untuk proses
pengolahan lainnya.

Kebutuhan uap untuk mencapai puncak setiap cyclus perebusan


membutuhkan uap yang berlainan sekali, meskipun rata-rata untuk
perebusan 270 kg uap per ton TBS. Dari hasil percobaan ternyata
bahwa untuk mencapai puncak dibutuhkan ± 800 kg uap per ton TBS.

Penggunaan uap yang besar ini, relatif singkat berkisar 3-4 menit,
tetapi pada saat tertentu bisa juga mencapai 6-10 menit tergantung
dari tekanan uap yang tersedia.

e. Kapasitas Rebusan
________________

Perebusan adalah langkah awal suatu proses pengolahan Kelapa


Sawit, dan untuk itu perlu dihitung secara pasti berapa unit Bejana
Rebusan yang dibutuhkan untuk suatu Pabrik sesuai kapasitas yang
diinginkan.

Sebagai contoh akan dihitung kebutuhan Rebusan untuk suatu Pabrik


dengan kapasitas 30 ton FFB/jam, sebagai berikut :

Ditentukan bahwan Rebusan yang akan digunakan adalah dengan


diameter 2100 mm x 30.000 mm panjang dengan isi lori 4 buah @
10.000 kg/lori, atau 10 ton sekali isi.

Apabila :
Cyclus perebusan adalah 100 menit (termasuk buka dan
tutup pintu Rebusan) maka kebutuhan unit Rebusan untuk
PKS kapasitas 30 ton FFB/jam adalah :

Kap. PKS x Cyclus perebusan dalam menit


________________________________________________________
Kebutuhan Rebusan =
Isi Rebusan x 60 menit
I. DASAR-DASAR PENGOLAHAN KELAPA SAWIT

Dasar-dasar pengolahan Halaman : 7


Minyak sawit 1.2. PEREBUSAN (STERILISASI)

Atau 35 x 100 = 1.25 unit rebusan


40 x 60

Dibulatkan menjadi 2 unit rebusan


I. DASAR-DASAR PENGOLAHAN KELAPA SAWIT

Dasar-dasar pengolahan Halaman : 8


Minyak sawit 1.2. PEREBUSAN (STERILISASI)

1.2.4. Pemeriksaan Sebelum Rebusan Dioperasikan


_____________________________________

Rebusan adalah merupakan suatu bejana uap bertekanan yang bekerja


dengan tingkat resiko yang tinggi.
Oleh karena itu maka rebusan dan unit pendukungnya harus diperiksa
sebelum dioperasikan.

Hal-hal yang perlu diperiksa antara lain :

- Packing Pintu
___________

Kerusakan pada Packing Pintu biasanga timbul pada bahagian


bawah, hal ini disebabkan adanya genangan Air Kondensat.
Untuk itu kebocoran Packing Pintu terutama pada bahagian bawah
harus benar-benar diperiksa. Jika hal ini terjadi segera lakukan
penggantian.

- Manometer (Alat Pengukur Tekanan)


______________________________

Manometer yang terdapat pada bahagian atas pintu muka/belakang


harus diperiksa apakah masih berfungsi atau tidak, sebab Manometer
ini adalah sebagai alat Indikator bagi Operator untuk menentukan
apakah tekanan dalam Rebusan masih ada atau tidak.

Seluruh Valve, seperti Valve pemasukan/pengeluaran, Valve


Kondensat harus diperiksa apakah berfungsi atau tidak. Untuk yang
menggunakan Valve Automatic pemeriksaan dilakukan dengan
mengoperasikan Compressor, sedangkan untuk yang menggunakan
sistem manual pemeriksaan dilakukan dengan cara memutar Valve
dengan tangan.

- Plate Penyaring Kondensat


______________________

Penyaring Kondensat yang terdapat pada lantai dalam Rebusan


harus diperiksa apakah ada Brondolan yang sangkut, sebab jika hal
ini diabaikan dapat menghambat pengeluaran Air Kondensat pada
saat pengoperasian.
Genangan Air Kondensat ini akan mempercepat rusaknya Packing
Pintu.
I. DASAR-DASAR PENGOLAHAN KELAPA SAWIT

Dasar-dasar pengolahan Halaman : 9


Minyak sawit 1.2. PEREBUSAN (STERILISASI)

- Katup Pengaman
______________

Periksa Mekanisme dari katup pengaman (Safety Valve) apakah


sudah berfungsi baik.

- Cantilever (Jembatan untuk keluar/masuk lorry rebusan)


_____________________________________________

Periksa apakah cantilever dalam keadaan baik dan tidak “Baling”


(Twisted). Hal ini harus benar-benar diperhatikan agar lorry yang
masuk/keluar dari Rebusan tidak terganggu (jatuh).

- Condensat Pit Pump (Pompa air kondensat)


___________________________________

Periksa apakah pompa dapat beroperasi dengan baik dan normal.

Catatan :

Kepada para operator Rebusan perlu dijelaskan dan


ditekankan bahwa :

“DILARANG KERAS” membuka pintu Rebusan sebelum


tekanan pada Manometer menunjukkan angka Nol
Kg/Cm2, karena hal ini dapat berakibat fatal dan
mencelakakan Operator itu sendiri disamping merusak
Packing dan pintu Rebusan.

1.2.5. Perawatan Rebusan


________________

Dalam Perawatan, semua peralatan memerlukan perhatian.


Setiap Rebusan harus dibersihkan bahagian dalamnya minimal setiap 2
minggu untuk dilakukan pemeriksaan, perawatan dan perbaikan yang
diperlukan.
I. DASAR-DASAR PENGOLAHAN KELAPA SAWIT

Dasar-dasar pengolahan Halaman : 10


Minyak sawit 1.2. PEREBUSAN (STERILISASI)

Selain hal tersebut diatas, maka Perawatan rutin yang harus dilakukan
antara lain sebagai berikut :

- Periksa kebocoran Pipa-pipa uap dan Pipa Kondensat secara rutin.


Jika ada kebocoran agar segera dilas/ganti, sebab jika hal ini
dibiarkan akan mengganggu proses Perebusan Buah (pemborosan
uap) dan akan mengotori sekitar Stasiun Rebusan.
Setiap kebocoran agar segera dilas pada keesokan harinya pada saat
Rebusan Dingin. Kawat las yang digunakan adalah : Philips PH 36 S
atau Equivalent.
Untuk mengetahui apakah perbaikan sudah baik dan tidak ada lagi
bahagian lain yang masih bocor, maka perlu diadakan pemadatan
dengan air dingin bertekanan Max. 2 Kg/Cm2. Apabila masih terdapat
kebocoran segera lakukan pengelasan ulang.

- Safety Valve (katup pengaman) yang terdapat pada Rebusan agar


diperiksa setiap bulan apakah bekerjanya masih akurat.
Bila diperlukan (kalau ada kebocoran) maka katup dan tempat
kedudukannya harus dibersihkan dan di-Skur, untuk kemudian
dilakukan penyetelan ulang terhadap kepegasan dari per (spring)
yang menekan katup tersebut.
Penyetelan-penyetelan semacam ini tidak boleh dilakukan oleh
sembarang orang, melainkan oleh seorang tukang yang cukup
berpengalaman dan dibawah pengawasan salah seorang “Staff”.
Selanjutnya pada safety Valve dipasang Segel atau Seal kembali dan
siapapun dilarang membuka Segel atau Seal tersebut tanpa izin dari
Mill Manager.

Anda mungkin juga menyukai