Anda di halaman 1dari 35

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

WORKSHOP VENTILASI MEKANIK DASAR UNTUK PERAWAT


RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN
CV NARASUMBER

• Nama : Wahyu Yuni Cahyanti.Skep.Ns


• TTL : Klaten 12 juni 1981
• Alamat : Kleco RT 4 RW 6 Kadipiro
Banjarsari Surakarta
• Pendidikan : SI keperawatan
• Pekerjaan : Perawat Intensive care Unit
RSUP dr Soeradji
Tirtonegoro
ANATOMI SISTEM PERNAPASAN
ORGAN RESPIRASI
ATAS
1. Nose - nasal
passage
2. Mouth - oral
cavity
3. Pharynx
(throat)
4. Larynk

ORGAN RESPIRASI
BAWAH
1. Trakhea
2. Bronkus
3. Alveoli
SALURAN PERNAPASAN BAGIAN ATAS
ORGAN RESPIRASI
ATAS
1. Nose - nasal passage
2. Mouth - oral cavity
3. Pharynx (throat)
4. Larynk
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI ATAS

HIDUNG
Fungsi :
1. Pernafasan, melalui 3 proses :
a. Penyaringan (filtrasi) : epitel bersilia penghasil lendir
b. Penghangatan
c. Pelembaban
2. Epithellium olfactory pada bagian medial rongga hidung
memiliki fungsi dalam penerimaan sensasi bau
3. Rongga hidung juga berhubungan dengan pembentukkan
suara fenotik dimana ia berfungsi sebagai ruang resonansi.
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI ATAS

FARING
Faring dibagi 3 bagian yaitu :
 Faring atau tekak berada 1. Nasofaring ; terletak di
di antara rongga mulut belakang hidung (koane)
dan pangkal tenggorok dan di atas langit-langit
yang panjangnya 12-14 lunak (palatum),
cm menghubungkan
 Terdapat katup yang tenggorokan ke telinga
berfungsi sebagai 2. Orofaring : terletak
pengatur jalan masuk ke dibelakang rongga mulut
kerongkongan dan menghubungkan
tenggorokan, yang tenggorokan ke saluran
disebut epiglotis atau tempat udara, makanan dan
anak tekak. minuman turun
3. Laringofaring : diantara
tulang hioid sampai
belakang
laringmenghubungkan ke
kerongkongan di belakang
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI ATAS

LARING
• LARING menghubungkan Faring dengan
Trachea merupakan organ untuk
membuat suara karena terdapat pita
suara (plica vocalis).
• Laring diliputi membran mukosa yang
terdiri dari epitel berlapis pipih yang
cukup tebal dan kuat untuk menahan
getaran suara pada laring.

Membran mukosa membentuk 2 pasang lipatan :


1. Lipatan bawah disebut pita suara sejati ( vocal fold) dimana terdapat serat- serat elastis
yang berhubungan dengan otot otot laring dan tulang rawan sehingga pita suara dapat
dibuka , ditutup, diregangkan dan ditegangkan.
2. Lipatan atas disebut pita suara palsu ( ventricular fold ) dapat merapat untuk menahan
nafas.
SALURAN PERNAPASAN BAGIAN BAWAH

ORGAN
RESPIRASI
BAWAH
1. TRAKHEA
2. BRONKUS
3. ALVEOLI
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI BAWAH

• TRACHEA berbentuk
TRAKHEA
seperti tabung dan
LAPISAN TRAKHEA
merupakan saluran

udara sejati dengan
Lapisan Luar
panjang 10 cm dan
(terdiri atas
dinding trakhea terdiri
jaringan ikat)
dari otot polos dan

ditunjang oleh sejumlah
Lapisan Tengah
cincin tulang rawan
(otot polos dan
berbentuk huruf C.
cincin tulang
• Lapisan mukosa dinding
rawan)
trakhea terdiri dari

epitelium bersilia yang
Lapisan Dalam
mengandung kelenjar
(jaringan
mukosa untuk
epitelium bersillia
mensekresi mucus.
penghasil lendir)
• Bila timbul obstruksi
pada trakhea dapat
terjadi asfiksia.
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI BAWAH

• Terbagi menjadi bronkus kanan (3 lobus) dan


BRONKUS
kiri (2 lobus)
• Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10
bronkus segmental dan bronkus lobaris kiri
terbagi menjadi 9 bronkus segmental
• Bronkus segmentalis → bronkus
subsegmental yang dikelilingi oleh jaringan
ikat yang memiliki : arteri, limfatik dan saraf
• Bronkus Primer (Utama) kanan berukuran
lebih pendek, lebih tebal, dan lebih lurus
dibandingkan bronkus primer kiri karena
arkus aorta membelokkan trakea bawah ke
kanan. Objek asing yang masuk ke dalam
trakea kemungkinan di tempatkan dalam
bronkus kanan. (ETT)
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI BAWAH
PARU-PARU
Membran pleura membungkus dan melindungi
setiap paru-paru. Antara membran dan paru-
paru terdapat ruang berisi cairan yang disebut
rongga pleura yang melumasi dan mengurangi
gesekan antar membran.

Struktur mendasar dari kedua paru-paru adalah


percabangan brongkial yang selanjutnya :
1. Bronkus
2. Bronkiolus : Dinding bronkiolus mengandung otot
polos & dipersarafi oleh sistem saraf otonom, peka
terhadap hormon tertentu dan zat kimia tertentu
3. Bronkiolus terminal
4. Bronkiolus respiratorik
5. Duktus alveolar
6. Alveoli
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI BAWAH
ALVEOLI
• Terdapat sekitar 300 juta alveoli. Pertukaran O2dan CO2
terjadi di alveoli melalui membrane respirasi
• Terdiri atas 3 tipe :
1. Sel-sel alveolar tipe I : adalah sel epitel yang membentuk
dinding alveoli
2. Sel-sel alveolar tipe II : adalah sel yang aktif secara
metabolik dan mensekresi surfaktan (suatu fosfolipid yang
melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar agar tidak
kolaps)
3. Sel-sel alveolar tipe III : adalah makrofag yang merupakan
sel-sel fagotosis dan bekerja sebagai mekanisme pertahanan
FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI MANUSIA
Fungsi utama sistem respirasi adalah memenuhi kebutuhan O2 jaringan tubuh
dan membuang CO2 sebagai sisa metabolisme serta menjaga keseimbangan asam
dan basa.
SISTEM PERNAFASAN DIPENGARUHI OLEH :
Ventilasi paru :
1. Hukum Boyle : udara akan mengalir dari tempat
yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan
rendah shg udara masuk ke dalam paru-paru.
2. Otot pernafasan dan fungsinya memperbesar dan
memperkecil ukuran rongga dada
3. Faktor – factor yang berpengaruh terhadap ventilasi
Pengendalian pernafasan :
1. Kemoreseptor dalam pernafasan
2. Pusat pernafasan diotak yang mengendalikan otot
pernafasan
3. Faktor – factor yang berpengaruh terhadap pola
pernafasan
PERJALANAN O2 dan CO2

Dari atmosfer O2 masuk melalui Dari lubang hidung


hidung, faring, laring, trakea, sampai bronkiolus
bronkus, bronkiolus sampai ke terminalis disebut area
alveoli. konduksi (penghantar),
↓ sedangkan dari
O2 berdifusi masuk kedalam
bronkiolus sampai
darah dan dibawa oleh
eritrosit. Bronkus alveoli disebut area
↓ tersier respirasi (tempat
Di dalam darah O2 dibawa ke pertukaran gas)
Bronkeolus
jantung untuk dipompakan dan
diedarkan oleh pembuluh darah
keseluruh jaringan tubuh.
↓ Bronkeolus Pada proses pernafasan
O2 masuk kedalam sel dan di respiratori terjadi proses ganda yaitu
mitokondria akan digunakan :
untuk proses metabolisme 1. Respirasi
↓ eksternal/luar: terjadi
Sisa metabolisme berupa CO2 pertukaran gas di paru
akan berjalan kebalikan dari O2 2. Respirasi
dan dikeluarkan dari Internal/dalam :
pernafasan berupa hembusan terjadinya pertukaran
OTOT PERNAFASAN DAN FUNGSINYA
1. M. Intercostalis eksterna : menutup dan meregangkan
rongga interkostalis pada waktu inspirasi
2. M. Intercostalis interna : menutup dan menegangkan
rongga interkostalis pada waktu ekspirasi
3. M. Subkostalis : menegangkan dinding dada pada waktu
ekspirasi
4. M. Transversus torasikus : menegangkan dinding dada
ekspirasi
5. M. Diafragmatikus Pars kostalis ; membantu gerak
menekan perut pada waktu inspirasi
MEKANISME PERNAFASAN
1. Inspirasi
• Volume paru meningkat
• Penurunan tekanan intrapulmonal di bawah
tekana atmosfer
• Udara masuk
2. Ekspirasi
• Volume paru menurun
• Peningkatan tekanan intrapulmonal diatas
tekanan atmosfer
• Udara keluar
3. Komplians
• Kemampuan paru untuk meregang selama
inspirasi
• Paru dapat meregang ketika dalam tekanan
4. Elastisitas
• Kemampuan paru untuk recoil (kembali) ke
bentuk semula
• Elastin pada paru membantu proses recoil
PERUBAHAN VOLUME PARU PADA BERBAGAI KEADAAN PERNAFASAN
1. Volume tidal : yaitu volume udara yang
masuk/keluar dari hidung sewaktu bernafas
dalam keadaan istirahat sebesar 6-8 cc/kgBB
atau 500cc
2. Volume cadangan ekspirasi (suplemen) :
volume udara ekspirasi yang masih dapat
dikeluarkan setelah ekspirasi normal
sebesar 1500 cc
3. Volume cadangan inspirasi (Komplemen) :
volume udara inspirasi yang masih dapat
dihirup setelah inspirasi normal sebesar
3000 cc
4. Kapasitas Vital (Vital volume) : volume
suplemen + volume tidal + volume
komplemen = volume udara maksimal yang
dapat dikeluarkan dalam 1x ekspirasi
setelah inspirasi maksimal sebesar 4500 cc
5. Volume residu : Sisa udara didalam paru-
paru yang tidak dapat dikeluarkan dengan
Transporta
SISTEM RESPIRASI BEKERJA MELALUI 3 TAHAPAN : Ventilasi Difusi
si
VENTILASI
• Ventilasi merupakan proses Kemosensitif sentral
pertukaran udara antara (medula) sensitif terhadap
atmosfer dengan alveoli. perubahan pH dan
• Proses ini terdiri dari inspirasi kemosensitif perifer (aorta
dan ekspirasi dan badan karotis) sensitif
• Ventilasi terjadi karena terhadap perubahan pH,
adanya perubahan tekanan CO2, dan O2.
intra pulmonal Adanya perubahan pada pH,
• Ventilasi dipengaruhi oleh : CO2, dan O2 maka
1. Status asam basa dan dan menyebabkan medula dan
kadar PO2 dalam darah kemosnsitif perifer
2. Kerja sistem saraf mengirimkan impuls ke
(kemosensitif central dan sistem respirasi untuk
perifer) meningkatkan atau
3. Otot-otot pernafasan (Daya menurunkan pernafasan.
recoil & compliance)
Ventilasi semenit : banyaknya udara yang masuk atau
keluar dalam waktu 1 menit (volume tidal X frekwensi nafas)

Contoh :
Volume tidal 5 – 8 cc/ kgBB
Pasien BB 60 kg maka volume tidal 60 x 5 = 300 cc
Frekwensi nafas = 12 x/mnt
Maka ventilasi semenit = 12 x 300 = 3600 cc/mnt
Ventilasi alveoli = (Vt-Vd) x frekwensi
Ventilasi alveoli berkaitan erat dengan PaCo2
VENTILASI PARU
PROSES MEKANIK, KELUAR
MASUKNYA UDARA DARI LUAR KE
DALAM PARU DAN SEBALIKNYA 
YAITU BERNAFAS

EKSTERNA
PERTUKARAN GAS
TERJADI ANTARA UDARA DALAM
ALVEOLUS DENGAN DARAH DALAM
KAPILER, PROSESNYA DISEBUT
PROSES DIFUSI

RESPIRASI
UTILISASI O2
PEMAKAIAN OKSIGEN DALAM
SEL PADA REAKSI PELEPASAN
INTERNA ENERGI

PERTUKARAN GAS
PERTUKARAN GAS ANTARA DARAH
DENGAN SEL JARINGAN/TISUE
PUSAT SISTEM PERNAPASAN
• Pusat pernapasan otak di medula
oblongata dan pons.
• Pusat pernapasan adalah
sekelompok neuron (sel saraf) yang
tersusun 3 area:
1. Area ritme medula di medula
oblongata : mengontrol
pernapasan ritmis dasar (I : E =
2 : 3)
2. Area pneumotaksis di pons :
mengkoordinasikan transisi
antara inspirasi dan ekspirasi,
‘mematikan’ inspirasi sebelum
paru-paru terisi penuh
3. Area apneustik di pons :
mengkoordinasikan transisi
antara inspirasi dan ekspirasi,
mengaktifkan dan
memperpanjang inspirasi
setelah rangsangan saraf dari
pons.
Komponen Pengatur Pernapasan
REFLEKS HERING-BREUER
• Mekanisme paru dimana
Inspirasi mencapai batas tertentu terjadi
stimulasi pada reseptor regangan
dalam otot polos paru untuk menghambat
aktivitas neuron inspirasi.
• Dengan demikian reflek ini mencegah
terjadinya over inflasi paru-paru saat
aktivitas berat.
SISTEM RESPIRASI BEKERJA MELALUI 3 TAHAPAN : Transporta
Ventilasi Difusi
si
DIFUSI
• Adalah perpindahan molekul gas
dari konsentrasi tinggi menuju
konsentrasi rendah → sampai
terjadi keseimbangan yang
sama diantara kedua tempat.
• Perpindahan gas antara alveolus
dengan pembuluh darah kapiler
pulmoner dipengaruhi oleh :
1. Koefisien difusi gas terhadap
membran (kesesuaian V dan
Q)
2. Luasnya daerah permukaan
membran (200-300 milyar
alveoli, 70 m²)
3. Ketebalan membran
respirasi (normal 0,25
detk/0.75 detik TI)
4. Perbedaan tekanan gas
didalam alveoli.
Terjadinya difusi gas O2 dan CO2 di dalam paru-paru disebabkan perbedaan tekanan parsial.
Tekanan parsial adalah tekanan yang dihasilkan satu jenis gas dalam suatu kelompok gas.
SISTEM RESPIRASI BEKERJA MELALUI 3 TAHAPAN : Transporta
Ventilasi Difusi
si
TRANSPORTASI
• Setelah difusi maka selanjutnya terjadi proses
transportasi O2 ke sel-sel yang membutuhkan melalui
darah dan pengangkutan CO2 sebagai sisa metabolisme
ke kapiler paru.
• Setelah transportasi maka terjadilah difusi gas pada
sel/jaringan. Difusi gas pada sel/jaringan terjadi karena
tekanan parsial oksigen (PO2) intrasel selalu lebih rendah
dari PO2 kapiler karena O2 dalam sel selalu digunakan
oleh sel. Sebaliknya tekanan parsial karbondioksida
(PCO2) intrasel selalu lebih tinggi karena CO2 selalu
diproduksi oleh sel sebagai sisa metabolisme.
patofisiologi
gagal nafas
Etiologi dan Patogenesis

 Gagal napas  akut dan kronis (tergantung kapan proses gagal napas tersebut
muncul, beragam patogenitas, fisiologi)

 Dibedakan dengan pemeriksaan analisis gas darah (AGD) arteri.


GAGAL NAPAS AKUT

 Kehilangan kemampuan ventilasi


 Kebutuhan oksigen darah & organ terganggu
 Disfungsi sistem respirasi
Diagnosis gagal napas akut jika ada dua dari empat kriteria :
 Sesak napas akut
 PaO2 kurang dari 50 mmHg dengan pernapasan di udara ruangan
 PaCO2 lebih dari 50 mmHg
 PH sesuai dengan asidosis respiratorik.
 Perubahan status mental pasien.
Klasifikasi

• Hipoksemia + HIPO kapnea (CO2↓)


→Kegagalan Oksigenasi
= Gagal Napas Tipe I

• Hipoksemia + HIPER kapnea (CO2↑)


→Kegagalan Ventilasi
= Gagal Napas Tipe II
Patofisiologi & Etiologi

Kegagalan Ventilasi : - Paru normal dan tidak (penyakit paru)


 Paru Normal : ~ mekanisme hipoventilasi
- Penyakit neuromuskuler (GBS/ trauma Spinal Cord)
- Abnormalitas dinding dada
- Abnormalitas kontrol sistem respirasi:
(Overdosis obat, CVA, infeksi atau trauma SSP)
Patofisiologi….
• Penyakit paru :
- Asma bronkiale, bronkitis kronis, emfisema ,PPOK
V/Q mismatching dead space (Q↓),PaCO2↑Ventilasi↑

Kegagalan Oksigenasi :
Acute Lung Injury

Membrana alveoli-kapiler rusak

Infiltrasi cairan ke interstitial – alveoli

Alveoli kolaps

FRC ↓ V/Q imbalance Shunt
Mekanisme
1. Hipoventilasi ( menyebabkan retensi CO2)
 Penyebab : kerusakan sistem syaraf, gangguan neuromuskuler,obstruksi paru,
restriksi paru
2. V/Q mismatching ( ketidaksesuaian antara perfusi dengan ventilasi)
 Perfusi lebih besar dariventilasi  darah tdk teroksigenasi  hipoksemia
(asma, ateektasis,tumor, obstruksi partial)
 Ventilasi lebih besar dari perfusi  darah yang teroksigenasi tak dapat
diperfusikan  syok
3. Shunt/ Pirau ( darah yang lewat alveoli tidak mampu mengangkut oksigen
 dari jantung kanan dibawa ke sebelahkiri tanpa oksigenasi)
 Penyebab : kolaps alveoli (atelektasis,pnemothorraks,hematotoraks), alveoli
tersis benda asing/ cairan (ARDS, oedem pulmo)
4. Gangguan difusi--.> k penebalan membran alveolus kapier  hipoksemia 
pnemonia,fibrosis
JIKA SALAH “PERBAIKI”,
JIKA GAGAL “COBA LAGI”,
TAPI JIKA KAMU MENYERAH
SEMUANYA “SELESAI”

Anda mungkin juga menyukai