02 Tujuan Umum
Tujuan 1. Konsep Respirasi
2. Konsep Oksigenasi
3. Cara Edukasi latihan nafas,
4. Cara Konsep Edukasi pengaturan posisi,
5. Cara pemberian oksigen dengan masker rebreathing
atau non rebreathing,
6. Cara pemberian oksigen dengan masker wajah,
7. Cara pemberian oksigen dengan nasal kanul.
LATAR BELAKANG
Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang
di gunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh
mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ atau sel.
Dalam keadaan biasa manusia membutuhkan sekitar 300 cc
oksigen setiap hari (24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit.
Sehingga di perlukan fungsi respirasi yang adekuat. Respirasi
juga berarti gabungan aktifitas mekanisme yang berperan dalam
proses suplai O2 ke seluruh tubuh dan pembuangan CO2
Oksigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhan oksigen (O2 Kebutuhan fisiologis oksigenasi merupakan
kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk
mempertahankan hidupnya, dan untuk aktivitas berbagai organ atau sel. Apabila lebih dari 4 menit orang
tidak mendapatkan oksigen maka akan berakibat pada kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki dan
biasanya pasien akan meninggal (Asmadi, 2008).
STRUKTUR SISTEM RESPIRATORI
ANATOMI, FISIOLOGI SIS-
1. Struktur Utama
a. Saluran Pernapasan Atas,
TEM RESPORATORI
Bronchus
Bronchiolus
Alveoli
Anatomi fungsional system pernapasan
Anestesiologi dan Terapi Intensif (2019). Buku Teks KATI PERDATIN . Bab 2, Hal 10-11
Nasal anatomy, physiology, and function . Journal allergy and immunology
LARIN
G
Fungsi utamanya sebagai alat suara
Secara fungsional,
bronkiolus dibagi 2
bagian
Dinding Dada
Bagian yang melindungi paru dari kerusakan. Terdiri dari kulit, iga dan otot interkosta. Terdapat
pleura (membrane serosa) yang menempel pada paru, kemudian melipat otomatis dan menempel
erat juga pada dinding dada. Membran yang melapisi paru disebut pleura viseralis, sedangkan
membran yang melapisi rongga paru (terluar) disebut pleura parietalis. Terdapat area di antara
pleura disebut rongga pleura. Normalnya terdapat cairan pleura sebagai pelumas yang memenuhi
rongga pleura, sehingga kedua lapisan tersebut dapat bergerak atau bergeser tanpa terpisah.
Terdapat Otot-otot utama dan otot-otot tambahan
Otot inspirasi utama: Diafragma dan m.interkostalis eksterna (otot di antara iga)
Otot inspirasi tambahan: m. sternocleidomastoideus dan scalenus.
Otot ekspirasi utama: tidak ada karena proses ekspirasi bersifat pasif.
Otot ekspirasi tambahan: m. interkostalis internal dan m.abdomen (m. eksternal oblique dan internal
oblique, m.rectus abdominis, transversus abdominis)
OKSIGENASI
Kebutuhan Oksigenasi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang digunakan
untuk kelangsungan metabolisme tubuh dalam mempertahankan kelangsungan hidup
dan berbagai aktivitas sel tubuh dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan oksigenasi
dipengaruhi oleh beberapa factor seperti fisiologis, perkembangan, perilaku, dan
lingkungan (Ernawati, 2012).
Oksigenasi merupakan proses penambahan oksigen (O2) ke dalam sistem tubuh baik itu
bersifat kimia atau fisika. Oksigen ditambahkan kedalam tubuh secara alami dengan cara
bernapas. Pernapasan atau respirasi merupakan proses pertukaran gas antara individu
dengan lingkungan yang dilakukan dengan cara menghirup udara untuk mendapatkan
oksigen dari lingkungan dan kemudian udara dihembuskan untuk mengeluarkan karbon
dioksida ke lingkungan (Saputra, 2013).
PROSES OKSIGENASI Transportasi Gas dalam
darah vena pulmonalis,
Difusi gas merupakan pertukaran masuk dalam darah secara
Ventilasi Merupakan antara oksigen di alveoli dengan difusi). Transportasi Gas
proses keluar masuknya kapiler paru dan CO2 di kapiler merupakan proses
oksigen dari atmosfer dengan alveoli. Proses pertukaran pendistribusian O2 kapiler ke
ke dalam alveoli atau ini dipengaruhi oleh beberapa jaringan tubuh dan CO2
dari alveoli ke atmosfer. faktor, yaitu luasnya permukaan Faktor-Faktor Yang
Proses ventilasi di paru, tebal membrane Mempengaruhi Kebutuhan
pengaruhi oleh respirasi/permeabilitas yang terdiri Oksigenasi jaringan tubuh ke
beberapa hal, yaitu atas epitel alveoli dan interstisial kapiler. Transportasi gas
adanya perbedaan (keduanya dapat mempengaruhi dapat dipengaruhi oleh
tekanan antara proses difusi apabila terjadi proses beberapa faktor, yaitu curah
atmosfer dengan paru- penebalan). Perbedaan tekanan jantung (Cardiac output),
paru, semakin tinggi dan konsentrasi O2 (hal ini kondisi pembuluh darah,
tempat maka tekanan sebagaimana O2 dari alveoli latihan (exercise),
udara semakin rendah, masuk kedalam darah oleh karena perbandingan sel darah
demikian sebaliknya, tekanan O2 dalam rongga alveoli dengan darah secara
semakin rendah tempat lebih tinggi dari tekanan O2 dalam keseluruhan (hematokrit),
tekanan udara semakin darah vena pulmonalis, masuk serta eritrosit dan kadar Hb.
tinggi. dalam darah secara difusi) (Hidayat, 2006)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN
OKSIGENASI
a. Saraf Otonomik Rangsangan simpatis dan parasimpatis dari saraf otonomik dapat
dipengaruhi kemampuan untuk dilatasi dan konstriksi, hal ini dapat terlihat simpatis maupun
parasimpatis.Ketika terjadi rangsangan, ujung saraf dapat mengeluarkan neurotransmitter
(untuk simpatis dapat mengeluarkan norodrenalin yang berpengaruh pada bronkodilatasi dan
untuk parasimpatis mengeluarkan asetilkolin yang berpengaruh bronkhokonstriksi) karena pada
saluran pernafasan terdapat reseptor adrenergenik dan reseptor kolinergik.
AWESOME
b. Alergi pada Saluran Nafas Banyak faktor yang dapat menimbulkan alergi, antara lain debu
SLIDE
yang terdapat dalam hawa pernafasan, bulu binatang, serbuk benang sari bunga, kapuk,
makanan, dan lain-lain.
Lanjutan FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN OKSIGENASI
AWESOME
e. Perilaku Faktor perilaku yang dapat memengaruhi kebutuhan oksigenasi
adalah perilaku dalam mengkonsumsi makanan atau status nutrisi (Wartonah,
Tarwoto, 2006) SLIDE
Gangguan Oksigenasi
1) Sistem aliran rendah ditujukan pada klien yang memerlukan oksigen dan masih mampu
bernapas sendiri dengan pola pernafasan yang normal.
a. Nasal kanula/binasal kanula. Nasal kanula merupakan alat yang sederhana dan dapat
memberikan oksigen dengan aliran 1 -6 liter/menit dan konsentrasi oksigen sebesar 20% - 40%
b) Sungkup muka sederhana diberikan secara selang-seling atau dengan aliran 5 – 10
liter/menit dengan konsentrasi oksigen 40 - 60 %.
c) Sungkup muka dengan kantong rebreathing memiliki kantong yang terus mengembang
baik pada saat inspirasi dan ekspirasi. Pada saat pasien inspirasi, oksigen akan masuk
dari sungkup melalui lubang antara sungkup dan kantong reservoir, ditambah oksigen dari
udara kamar yang masuk dalam lubang ekspirasi pada kantong. Aliran oksigen 8 – 10
liter/menit, dengan konsentrasi 60 – 80%.
d) Sungkup muka dengan kantong nonrebreathing mempunyai dua katup, satu katup terbuka
pada saat inspirasi dan tertutup pada saat ekspirasi dan satu katup yang fungsinya
mencegah udara masuk pada saat inspirasi dan akan membuka pada saat ekspirasi.
Pemberian oksigen dengan aliran 10 – 12 liter/menit dengan konsentrasi oksigen 80 –
100%.
2. Sistem aliran tinggi
Sistem ini memungkinkan pemberian oksigen dengan FiO2 lebih stabil dan tidak terpengaruh
oleh tipe pernapasan, sehingga dapat menambah konsentrasi oksigen yang lebih tepat dan
teratur. Contoh dari sistem aliran tinggi adalah dengan ventury mask atau sungkup muka
dengan ventury dengan aliran sekitar 2 – 15 liter/menit. Prinsip pemberian oksigen dengan
ventury adalah oksigen yang menuju sungkup diatur dengan alat yang memungkinkan
konsenstrasi dapat diatur sesuai dengan warna alat, misalnya : warna biru 24%, putih 28%,
jingga 31%, kuning 35%, merah 40%, dan hijau 60%.
Fisioterapi dada
Fisioterapi dada merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan dengan cara postural
drainase, clapping, dan vibrating, pada pasien dengan gangguan sistem pernapasan.
Tindakan ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan efisiensi pola pernapasan dan
membersihkan jalan napas (Hidayat, 2009)..
1. Vibrasi merupakan suatu tindakan keperawatan dengan cara memberikan getaran yang
kuat dengan menggunakan kedua tangan yang diletakkan pada dada pasien secara
mendatar, tindakan ini bertujuan untuk meningkatkan turbulensi udara yang dihembuskan
sehingga sputum yang ada dalam bronkus terlepas.
2. Perkusi adalah suatu tindakan menepuk-nepuk kulit tangan pada punggung pasien yang
menyerupai mangkok dengan kekuatan penuh yang dilakukan secara bergantian dengan
tujuan melepaskan sekret pada dinding bronkus sehingga pernapasan menjadi lancar
4) Napas dalam dan batuk efektif. Latihan napas dalam merupakan cara bernapas
untuk memperbaiki ventilasi alveolus atau memelihara pertukaran gas, mencegah
atelektasis, meningkatkan efisiensi batuk, dan mengurangi stress. Latihan batuk
efektif merupakan cara yang dilakukan untuk melatih pasien untuk memiliki
kemampuan batuk secara efektif dengan tujuan untuk membersihkan laring, trakea,
dan bronkiolus, dari sekret atau benda asing di jalan napas (Hidayat, 2009).
5) Penghisapan lendir (suction) merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan
pada pasien yang tidak mampu mengeluarkan sekret atau lender sendiri. Tindakan
ini memiliki tujuan untuk membersihkan jalan napas dan memenuhi kebutuhan
oksigen (Hidayat, 2009).
ASUHAN
KEPERAWATAN
A. Anamnase
Batuk
Menanyakan keluhan batuk, kapan dimulai, apakah sering atau jarang? Kapan batuk itu muncul? Apakah batuk kering atau
berdahak, bila berdahak apakah banyak atau dikit, dan warna dahak. Apakah ada batuk berdarah ? bagaimana wrna dan jumlah
darah?
Sesak nafas
Apakah ada sesak nafas? Sejak kapan dan berapa lama? Kapan sesak itu muncul? Kegiatan apa yang dapat menambah sesak, posisi
apa yang dapat membuat sesak dapat berkurang?
Nyeri dada
Apakah ada nyeri dada, dimana posisinya, sejak kapan? Bagaimana nyeri dada yang dirasa? Terbakar atau seperti ditusuk?
Demam/ keringat di malam hari
Apakah pernah merasa demam, sejak kapan, dan waktu kapan demam itu bisa muncul?
Penurunan berat badan
Apakah selama batuk ada penurunan berat badan atau tidak nafsu makan? Kalau ada berapa berat badan turun, dan mulai kapan?
Riwayat penyakit lain dan penyakit pernapasan
Adakah penyakit penyerta lain, seperti jantung, dm, tbc dll
Riwayat obat dan alergi
Aadakah pemakaian obat rutin? Oabat apa saja? Adakah alergi obat?
Riwayat keluarga (Riwayat penyakit pernapasan)
Adakah keluarga mempunyai riwayat sakit yang sama saat ini, atau adakah riwayat sakit pernapasan pada keluarga?
Keadaan rumah (debu, ventilasi, dll)
Bagimana kondisi rumah, apakah mempunyai ventilasi, apakah dilakukan pembersihan berkala, apakah banyak
kotoran atau debu?
Riwayat merokok
Adakah merokok? Bila ada berapa habis rokok dalam sehari?
Riwayat pekerjaan
Menanyakan pekerjaan dan aktivitas sehari-hari? Apakah pekerjaan terasa berat, melelahkan atau bekerja di kondisi
seperti apa
Masalah Keperawatan Berkaitan dengan Kebutuhan Oksigen
Masalah keperawatan yang umum terjadi terkait dengan
kebutuhan oksigen ini, antara lain:
4 . Intoleransi aktivitas
Intoleransi aktivitas adalah keadaan dimana seseorang mengalami penurunan kemampuan untuk
melakukan aktivitasnya. Penyebabnya antara lain karena ketidak seimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen, produksi yang dihasilkan menurun, dan lain-lain
5. Perubahan pola tidur
Gangguan kebutuhan oksigen dapat mengakibatkan pola tidur terganggu. Kesulitan bernafas (sesak
nafas) menyebabkan seseorang tidak bisa tidur. Perubahan pola tidur juga dapat terjadi karena
kecemasan dengan penyakit yang dideritanya.
Sebagai rencana tindakan dari diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada
gangguan oksigenasi North American Nursing Diagnosis Association-Internasional
(NANDA), Nursing Intervention Classification (NIC), dan Nursing Outcome Classification
(NOC)
Daftar pustaka
Huether. (2019). Buku Ajar Patofisiologi. Singapore. Elsevier
Bickley. L.S (2017). Bate’s Guide to Physical Examination And History Taking. Twelfth edition.
Philadelphia. Wolters Kluwer.
Jarvis. (2016). Physical Examination and Health Assessment. Eight Edition. Missouri. Elsevier
Macleod. J. (2018). Clinical Examination. Edition 14. Europe. Elsevier Ltd
Smeltzer. S. (2003). Brunner & Suddarth Textbook of Medical-Surgical Nursing. Edition 10. USA.
LWW
Thank You