Anda di halaman 1dari 25

9/16/2022

1
ANATOMI DAN FISIOLOGI
SISTEM PERNAFASAN

Anas Tamsuri, S.Kep., Ns., M.Kes.

Organ sistem respirasi


2

1
9/16/2022

ORGAN SISTEM RESPIRASI


3

• Organ sistem repirasi bagian atas


Hidung
Faring
Laring
Trakhea
• Organ sistem respirasi bagian bawah
Paru-paru
Bronkus
Alveoli

4 ORGAN SISTEM REPIRASI BAGIAN ATAS

2
9/16/2022

Hidung
5

 Terdiri dari eksternal dan internal.


 Eksternal : menonjol dari wajah dan
disangga oleh tulang hidung dan
kartilago.
 Internal : rongga berlorong yang
dipisahkan menjadi rongga hidung kanan
dan kiri oleh pembagi vertikal yang
sempit, yang disebut septum

• Masing-masing rongga hidung dibagi • Rongga hidung dimulai dari Vestibulum,


menjadi 3 saluran oleh penonjolan turbinasi yakni pada bagian anterior ke bagian
atau konka dari dinding lateral. posterior yang berbatasan dengan
nasofaring. Rongga hidung terbagi atas 2
• Rongga hidung dilapisi dengan membran bagian, yakni secara longitudinal oleh
mukosa yang sangat banyak mengandung septum hidung dan secara transversal
vaskular yang disebut mukosa hidung. oleh konka superior, medialis, dan
inferior.
• Lendir di sekresi secara terus-menerus oleh
sel-sel goblet yang melapisi permukaan
mukosa hidung dan bergerak ke belakang
ke nasofaring oleh gerakan silia.

3
9/16/2022

Fungsi Hidung
7

 Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan


dari paru-paru. Jalan napas ini berfungsi sebagai penyaring
kotoran dan melembabkan serta menghangatkan udara yang
dihirupkan ke dalam paru-paru.
 Hidung bertanggung jawab terhadap olfaktori atau penghidu
karena reseptor olfaksi terletak dalam mukosa hidung.
 Fungsi ini berkurang sejalan dengan pertambahan usia.

3 fungsi Rongga Hidung


8

1. Pernafasan
udara yang diinspirasi melalui rongga hidung menjalani 3 proses :
a. penyaringan (filtrasi) : oleh membran mukosa pada rongga hidung yang sangat
kaya akan pembuluh darah dan glandula serosa yang mensekresikan mukus
cair untuk membersihkan udara sebelum masuk ke Oropharynx.
b. penghangatan : oleh jaringan pembuluh darah yang sangat kaya pada ephitel
nasal dan menutupi area yang sangat luas dari rongga hidung.
c. pelembaban : oleh concha, yaitu suatu area penonjolan tulang yang dilapisi
oleh mukosa.
2. Epithellium olfactory pada bagian medial rongga hidung memiliki fungsi dalam
penerimaan sensasi bau.
3. Rongga hidung juga berhubungan dengan pembentukkan suara
fenotik dimana ia berfungsi sebagai ruang resonansi.

4
9/16/2022

Faring
9

 Faring merupakan saluran yang


memiliki panjang kurang lebih 13 cm
yang menghubungkan nasal dan rongga
mulut kepada larynx pada dasar
tengkorak.
 Terdiri dari :
1. Nasofaring
2. Orofaring
3. Laringofaring

Nasofaring
10

• ada saluran penghubung antara


nasopharinx dengan telinga bagian
tengah, yaitu Tuba Eustachius dan Tuba
Auditory

• ada Phariyngeal tonsil (adenoids), terletak


pada bagian posterior nasopharinx,
merupakan bagian dari jaringan
Lymphatic pada permukaan posterior lidah

5
9/16/2022

Orofaring
11

• Merupakan bagian tengah faring antara palatum


lunak dan tulang hyoid.

• Refleks menelan berawal dari orofaring


menimbulkan dua perubahan, makanan terdorong
masuk ke saluran pencernaan (oesephagus) dan
secara simultan katup menutup laring untuk
mencegah makanan masuk ke dalam saluran
pernapasan

• Fungsi faring adalah untuk menyediakan saluran


pada traktus respiratorius dan digestif

Laringofaring
12

 Merupakan posisi terendah


dari faring. Pada bagian
bawahnya, sistem respirasi
menjadi terpisah dari sistem
digestil. Makanan masuk ke
bagian belakang, oesephagus
dan udara masuk ke arah
depan masuk ke laring.

6
9/16/2022

Laring
13

• Laring tersusun atas 9 Cartilago ( 6 Cartilago kecil


dan 3 Cartilago besar ).

• Terbesar adalah Cartilago thyroid yang berbentuk


seperti kapal, bagian depannya mengalami
penonjolan membentuk “adam’s apple”, dan di
dalam cartilago ini ada pita suara.
• Sedikit di bawah cartilago thyroid terdapat
cartilago cricoid.

• Laring menghubungkan Laringopharynx dengan


trachea, terletak pada garis tengah anterior dari
leher pada vertebrata cervical 4 sampai 6.

14

Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi. Laring juga melindungi jalan
napas bawah dari obstruksi benda asing dan memudahkan batuk. Laring sering disebut sebagai
kotak suara dan terdiri atas:
a. Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama menelan
b. Glotis : ostium antara pita suara dalam laring
c. Kartilago Thyroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago ini membentuk jakun
(Adam’s Apple )
d. Kartilago Krikoid : satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring ( terletak di bawah
kartilago thyroid )
e. Kartilago Aritenoid : digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago thyroid
f. Pita suara : ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan bunyi suara; pita suara
melekat pada lumen laring.

7
9/16/2022

15

16

Ada 2 fungsi lebih penting selain sebagai produksi suara, yaitu :

a. Laring sebagai katup, menutup selama menelan untuk mencegah aspirasi cairan
atau benda padat masuk ke dalam tracheobroncial
b. Laring sebagai katup selama batuk

8
9/16/2022

Trakea
17

 Trakea merupakan suatu saluran rigid


yang memiliki panjang 11-12 cm dengan
diameter sekitar 2,5 cm.
 Terdapat pada bagian oesephagus yang
terentang mulai dari cartilago cricoid
masuk ke dalam rongga thorax.

18

 Tersusun dari 16 – 20 cincin tulang rawan


berbentuk huruf “C” yang terbuka pada bagian
belakangnya.
 Didalamnya mengandung pseudostratified ciliated
columnar epithelium yang memiliki sel goblet yang
mensekresikan mukus.
 Terdapat juga cilia yang memicu terjadinya refleks
batuk/bersin.
 Trakea mengalami percabangan pada carina
membentuk bronchus kiri dan kanan.

9
9/16/2022

Organ respirasi bagian bawah

Organ respirasi bagian bawah


20

 Paru-paru
 (Bronkus)
 (Alveoli)

10
9/16/2022

BRONKUS
21

 Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri


 Disebut bronkus lobaris kanan (3
lobus) dan bronkus lobaris kiri (2
bronkus)
 Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi
10 bronkus segmental dan bronkus
lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus
segmental
 Bronkus segmentalis ini kemudian
terbagi lagi menjadi bronkus
subsegmental yang dikelilingi oleh
jaringan ikat yang memiliki : arteri,
limfatik dan saraf

22

1. Bronkus Primer(Utama) kanan


berukuran lebih pendek, lebih tebal,
dan lebih lurus dibandingkan bronkus
primer kiri karena arkus aorta
membelokkan trakea bawah ke
kanan. Objek asing yang masuk ke
dalam trakea kemungkinan di
tempatkan dalam bronkus kanan.
2. Setiap bronkus primer bercabang
senbilan sampai dua belas kali untuk
membentuk bronki sekunder dan
tertier dengan diameter yang
semakin kecil. Saat tuba semakin
menyempit, batang atau lempeng
kartilago mengganti cincin kartilago.

11
9/16/2022

23

 Struktur mendasar dari kedua paru-


paru adalah percabangan brongkial
yang selanjutnya: bronki, bronkiolus,
bronkiolus terminal, bronkiolus
respiratorik, duktus alveolar, dan
alveoli. Tidak ada kartilago dalam
bronkiolus; silia tetap ada sampai
bronkiolus respiratorik terkecil.

 Bronkiolus  Bronkiolus Terminalis


Bronkus segmental bercabang-cabang Bronkiolus membentuk percabangan
menjadi bronkiolus menjadi bronkiolus terminalis (yang
Bronkiolus mengadung kelenjar tidak mempunyai kelenjar lendir dan
submukosa yang memproduksi lendir silia)
yang membentuk selimut tidak terputus  Bronkiolus respiratori
untuk melapisi bagian dalam jalan napas. Bronkiolus terminalis kemudian
Dinding bronkiolus mengandung otot menjadi bronkiolus respiratori
polos & dipersarafi oleh sistem saraf Bronkiolus respiratori dianggap
otonom, peka terhadap hormon tertentu sebagai saluran transisional antara
dan zat kimia tertentu jalan napas konduksi dan jalan udara
Reaksi alergi  histamin pertukaran gas
bronchocontriction.  Duktus alveolar dan Sakus alveolar
Sympatik action  bronchodilatation Bronkiolus respiratori kemudian
mengarah ke dalam duktus alveolar dan
sakus alveolar dan kemudian menjadi
alveoli

12
9/16/2022

Alveoli
25

 Pertukaran O2dan CO2 terjadi di alveoli


 Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu
membentuk satu lembar akan seluas 70 m2

Respiratory Zone
26

13
9/16/2022

Alveoli dan kapiler polmuner


27

 Arteri polmuner membawa


O2 dari jantung ke paru-
paru.
 Melalui vena polmuner

darah kembali ke jantung

28

Terdiri atas 3 tipe :


- Sel-sel alveolar tipe I : adalah sel epitel yang
membentuk dinding alveoli
- Sel-sel alveolar tipe II : adalah sel yang aktif secara
metabolik dan mensekresi surfaktan (suatu fosfolipid
yang melapisi permukaan dalam dan mencegah
alveolar agar tidak kolaps)
- Sel-sel alveolar tipe III : adalah makrofag yang
merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja sebagai
mekanisme pertahanan

14
9/16/2022

Struktur membran respirasi


29
( dinding alveoli )
 O2 dan CO2 berdifusi melalui membran respirasi

PARU-PARU
30

 Paru-paru adalah organ berbentuk pramid seperti spons


dan berisi udara, terletak dalam rongga toraks.
 Paru Kanan memiliki 3 Lobus; paru kiri memiliki 2 lobus.
 Setiap paru memiliki sebuah apeks yang mencapai bagian
atas iga pertama, sebuah permukaan diafragmatik(bagian
dasar)terletak di atas diafragma, sebuah permukaan
mediastinal(medial) yang terpisah dari paru lain oleh
mediastinum, dan permukaan kostal terletak diatas
kerangka iga.
 Permukaan mediastinal memiliki Hilus(akar), tempat
masuk dan keluarnya pembuluh darah bronki, pulmonary,
dan bronkial dari paru.

15
9/16/2022

31

32

 Setiap paru2 dilindungi oleh


selaput membran yang
disebut PLEURA.
 Pleura viseral dan parietal.

16
9/16/2022

33

Pleura Viseral dan Parietal


34

 Pleura viseral adalah yang menyelubingi setiap paru-paru


 Pleura parietal adalah yang melapisi rongga toraks(kerangka iga,
diafragma, mediastinum).
 Rongga Pleura(ruang intrapleural) adalah ruang potensial antara
pleura parietal dan visceral yang mengandung lapisan tipuis Pleura parietal
cairan pelumas. Cairan ini disekresi oleh sel-sel pleural sehingga
paru-paru dapat mengembang tanpa melakukan friksi. Tekanan
cairan(tekanan intrapleural) agak negative dibandingkan tekanan
atmosfer.
 Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir,
hal ini untuk mencegah kolap paru-paru

17
9/16/2022

35

FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN

18
9/16/2022

 Fungsi utama sistem respirasi adalah memenuhi kebutuhan


oksigen jaringan tubuh dan membuang karbondioksida
sebagai sisa metabolisme serta berperan dalam menjaga
keseimbangan asam dan basa.

Sistem respirasi bekerja melalui 3 tahapan

1. Ventilasi
2. Difusi
3. Transportasi

19
9/16/2022

ventilasi
 Ventilasi merupakan proses pertukaran udara antara atmosfer
dengan alveoli.
 Proses ini terdiri dari inspirasi (masuknya udara ke paru-paru) dan
ekspirasi (keluarnya udara dari paru-paru).
 Ventilasi terjadi karena adanya perubahan tekanan intra pulmonal,

20
9/16/2022

 Ventilasi dipengaruhi oleh :


 Kadar oksigen pada atmosfer
 Kebersihan jalan nafas

 Daya recoil & complience (kembang kempis) dari paru-paru

 Pusat pernafasan

difusi
 Difusi dalam respirasi merupakan proses pertukaran gas
antara alveoli dengan darah pada kapiler paru. Proses
difusi terjadi karena perbedaan tekanan, gas berdifusi dari
tekanan tinggi ke tekanan rendah.

21
9/16/2022

transportasi
 Setelah difusi maka selanjutnya terjadi proses transportasi oksigen
ke sel-sel yang membutuhkan melalui darah dan pengangkutan
karbondioksida sebagai sisa metabolisme ke kapiler paru.

22
9/16/2022

 Setelah transportasi maka terjadilah difusi gas pada sel/jaringan.


Difusi gas pada sel/jaringan terjadi karena tekanan parsial oksigen
(PO2) intrasel selalu lebih rendah dari PO2 kapiler karena O2 dalam
sel selalu digunakan oleh sel. Sebaliknya tekanan parsial
karbondioksida (PCO2) intrasel selalu lebih tinggi karena CO2 selalu
diproduksi oleh sel sebagai sisa metabolisme.

23
9/16/2022

REGULASI
 Kebutuhan oksigen tubuh bersifat dinamis, berubah-ubah
dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah aktivitas.
Saat aktivitas meningkat maka kebutuhan oksigen akan meningkat
sehingga kerja sistem respirasi juga meningkat.

 Pengaturan respirasi dipengaruhi oleh :


1. Korteks serebri yang dapat mempengaruhi pola respirasi.
2. Zat-zat kimiawi : dalam tubuh terdapat kemoresptor yang sensitif
terhadap perubahan konsentrasi O2, CO2 dan H+ di aorta,
arkus aorta dan arteri karotis.

24
9/16/2022

3. Gerakan : perubahan gerakan diterima oleh proprioseptor.


4. Refleks Heuring Breur : menjaga pengembangan dan pengempisan
paru agar optimal.
5. Faktor lain : tekanan darah, emosi, suhu, nyeri, aktivitas spinkter ani
dan iritasi saluran nafas

Terimakasih

25

Anda mungkin juga menyukai