Anda di halaman 1dari 8

e-Journal WM M J

Warmadewa Minesterium Medical Journal


Vol. 2 No. 2 | Mei 2023 | Hal. 112-119

E ISSN: 2828-6138
P ISSN: 2829-0127 Terbit: 28/05/2023

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sebagai Upaya Pencegahan


Stunting di SDN 2 Kerta, Kabupaten Gianyar
Komang Trisna Sumadewi1*, Saktivi Harkitasari2, Luh Gede Evayanti1,
Dewa Ayu Agung Alit Suka Astini1, Ni Putu Diah Witari1
1*
Bagian Anatomi-Histologi
2
Bagian Neurologi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa
*
Email: drtriscel@gmail.com

Abstrak
Kesehatan merupakan salah satu indikator untuk menentukan kesejahteraan suatu bangsa. Salah satu masalah
kesehatan yang saat ini menjadi fokus pemerintah adalah stunting. Untuk menurunkan angka kejadian stunting
diperlukan suatu upaya yang dapat meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat akan
pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Usia sekolah dasar sangat baik dalam pemberian stimulus
dan efektif untuk mengubah perilaku yang lebih baik. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk
meningkatkan wawasan dan pemahaman siswa mengenai PHBS serta melatih siswa mencuci tangan yang
benar. Berdasarkan hasil wawancara terhadap Kepala Sekolah SDN 2 Kerta didapatkan permasalahan antara
lain kurangnya pengetahuan siswa mengenai PHBS dan penerapannya karena keterbatasan informasi yang
didapatkan serta keterampilan siswa dalam mencuci tangan yang benar juga masih rendah. Dari permasalahan
tersebut, maka ditetapkan solusi berupa sosialisasi mengenai PHBS, simulasi mencuci tangan yang benar dan
pendampingan kepada siswa dalam mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Kegiatan ini dilaksanakan
di SDN 2 Kerta dan diikuti oleh 35 orang siswa. Program pengabdian ini terlaksana dengan lancar dan seluruh
siswa (100%) hadir saat kegiatan berlangsung. Seluruh siswa (100%) memiliki peningkatan pengetahuan
setelah sosialisasi yang dilihat dari nilai pretest dan posttest. Rerata pretest sebesar 6,17 sedangkan untuk
rerata posttest sebesar 9,66 (peningkatan pengetahuan sebesar 56,5%). Hasil observasi selama pendampingan
menunjukkan peningkatan keterampilan siswa dalam mencuci tangan secara mandiri. Untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat serta penyebaran informasi yang lebih luas, hendaknya kegiatan seperti ini
dapat terus dilaksanakan dengan melibatkan peserta yang lebih luas.

Kata kunci: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Sekolah Dasar, Banjar Pilan

Abstract
[ Clean and Healthy Living Behavior as an Effort to Prevent Stunting at SDN 2 Kerta, Gianyar Regency]
Stunting is one of the health issues that the Indonesian government is currently focusing on. An effort to
enhance public awareness about Clean and Healthy Behavior (PHBS) is needed to reduce the prevalence of
stunting. Elementary school students are excellent at stimulating change in behavior and changing it for the
better. With this service project, students are expected to understand PHBS and could learn how to wash their
hands properly. Based on interviews with Headmaster of SDN 2 Kerta, issues were discovered, such as the
students' still-low proficiency in proper hand washing and their need for knowledge of PHBS and its
application. A remedy for these issues was PHBS socialization, simulation of correct hand washing, and
support for students to wash their hands with soap and running water. There were 35 students present for this
activity, which was held in SDN 2 Kerta. All students (100%) were presented for the action, and the service
program was completed without any problem. According to the pretest and posttest results, all students'
knowledge (100%) has increased. Average scores on the pretest were 6.17, whereas average scores on the
follow-up test were 9.66 (a 56.5% gain in knowledge). The results of observations during the mentoring
showed increased students' skills in washing hands independently. To improve clean and healthy living
behavior and broader dissemination of information, activities like this should continue to be carried out by
involving a more comprehensive range of participants

Keywords: Clean and Healthy Behavior, Elementary School, Banjar Pilan

Hal. 112 Warmadewa Minesterium Medical Journal | Vol. 2 No.2 | Mei | 2023
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sebagai Upaya Pencegahan Stunting di SDN 2 Kerta, Kabupaten Gianyar

PENDAHULUAN dilaksanakan dengan memperdayakan


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat siswa, guru dan masyarakat yang ada di
(PHBS) merupakan semua perilaku atau lingkungan sekolah. Pembinaan dapat
kegiatan kesehatan yang dilakukan atas berupa pemberian informasi mengenai
kesadaran sendiri sehingga dapat manfaat PHBS untuk meningkatkan
mendorong meningkatkan kesehatan diri kesadaran seluruh warga sekolah serta
dan berperan aktif dalam kegiatan menerapkannya. Indikator PHBS di tatanan
kesehatan masyarakat.(1) Permasalahan gizi sekolah antara lain mencuci tangan dengan
ataupun penyakit infeksi yang dihadapi sabun dan air mengalir, mengonsumsi
oleh anak-anak sering dikaitkan dengan makanan sehat dan bergizi yang terdapat di
PHBS. Berbagai faktor internal dan kantin sekolah, olahraga yang teratur,
eksternal memengaruhi perilaku setiap menggunakan jamban yang bersih,
individu meskipun mendapat stimulus yang memberantas jentik nyamuk, tidak
sama. Kurangnya pengetahuan mengenai merokok, menimbang berat dan mengukur
PHBS beserta implementasinya dapat tinggi badan secara rutin minimal 6 bulan
menjadi faktor risiko tingginya angka sekali serta membuang sampah pada
penyebaran penyakit infeksi.(2) Penyakit tempatnya.(8,9) Keberhasilan penerapan
infeksi berulang ataupun perilaku yang PHBS di tatanan sekolah bergantung pada
kurang bersih dan sehat dapat peran aktif siswa, guru dan warga sekolah
memengaruhi status gizi dari anak tersebut serta kesadaran akan pentingnya PHBS.
dan berisiko menderita stunting.(3,4) Anak Banjar Pilan merupakan salah satu
dengan stunting memiliki dampak yang banjar yang terdapat di Desa Kerta,
perlu diperhatikan. Tidak hanya berdampak Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar.
kesehatan, namun juga berdampak pada Luas wilayah Banjar pilan yaitu 297 Ha.
tingkat kecerdasan anak dan perkembangan Mayoritas luas wilayah tersebut digunakan
kognitif sehingga memengaruhi sebagai wilayah perkebunan. Komoditas
produktivitas di masa mendatang.(5,6) Oleh perkebunan di Banjar Pilan ini berupa
karena itu, penerapan PHBS sangat penting sayur-sayuran (kangkung, kubis, bayam),
dalam kehidupan sehari-hari yang dapat buah-buahan (jeruk, apel, pisang, kelapa),
memengaruhi status kesehatan masyarakat. daun pisang, bambu, dan kayu-kayuan.
(2)
Selain itu, masyarakat Banjar Pilan
Faktor lingkungan memiliki hubungan sebagian besar memiliki ternak seperti
erat dengan perilaku hidup bersih dan babi, sapi, ayam. Banjar Pilan juga
sehat. Kebiasaan yang diterapkan di rumah, merupakan area agrowisata di Kabupaten
sekolah ataupun di masyarakat dapat Gianyar, yang dikemas dalam bentuk
memengaruhi perilaku anak. Selain itu, kebun raya (Botanical Garden Gianyar),
kurangnya contoh PHBS yang benar dari area historikal, dan Bumi Perkemahan
orang tua ataupun guru juga menjadi salah Puncak Sari. Di Banjar ini terdapat satu
satu faktor yang menyebabkan penerapan sekolah dasar yaitu SDN 2 Kerta, di mana
PHBS anak belum maksimal.(7) Mencuci seluruh siswa/i merupakan penduduk asli
tangan, membuang sampah pada Banjar Pilan ini.
tempatnya, mengkonsumsi makanan Berdasarkan wawancara bersama
dengan gizi seimbang dan rajin berolahraga Kepala Sekolah SDN 2 Kerta serta
merupakan langkah awal dalam observasi terhadap aktivitas di sekolah
menerapkan PHBS. Perilaku hidup yang tersebut, didapatkan beberapa masalah
kurang sehat dapat dengan mudah yang berkaitan dengan PHBS antara lain:
memengaruhi kualitas kesehatan anak. 1. Informasi mengenai bentuk penerapan
Pembinaan PHBS tidak hanya dilakukan PHBS masih kurang. Hal ini terlihat
di tatanan rumah tangga, namun juga dari kebiasaan mencuci tangan sebelum
dilakukan di tatanan sekolah, tempat kerja, makan dan setelah bermain yang masih
fasilitas umum maupun tempat layanan kurang.
kesehatan. Di tatanan sekolah, pembinaan

Warmadewa Minesterium Medical Journal | Vol. 2 No.2 | Mei | 2023 Hal. 113
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sebagai Upaya Pencegahan Stunting di SDN 2 Kerta, Kabupaten Gianyar

2. Masih rendahnya kesadaran Perilaku B. Pelaksanaan


Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Hal ini Tahap ini meliputi beberapa kegiatan
berkaitan dengan kurangnya informasi antara lain:
melalui sosialisasi mengenai pentingnya 1. Untuk meningkatkan pengetahuan
PHBS pada masyarakat khususnya siswa mengenai PHBS dilakukan
warga SDN 2 Kerta. edukasi mengenai perilaku hidup
3. Kesadaran dalam membuang sampah bersih dan sehat meliputi mencuci
pada tempatnya masih sangat kurang tangan, jajan di kantin sekolah yang
meskipun sudah tersedia tempat sampah sehat, membuang sampah pada
di beberapa lokasi sekolah, terutama tempatnya, mengikuti kegiatan
pada anak-anak usia sekolah di SDN 2 olahraga di sekolah, menimbang
Kerta. berat badan dan mengukur tinggi
Berdasarkan narasi di atas, maka fokus badan minimal 6 bulan sekali, bebas
pendampingan dilakukan pada 3 faktor asap rokok, bersihkan jentik nyamuk
yaitu peningkatan pengetahuan warga dan BAB dan BAK di jamban
sekolah mengenai PHBS, sosialisasi sekolah. Pada kegiatan ini
mengenai implementasi 8 indikator PHBS disampaikan mengenai pengertian,
di tatanan sekolah serta demonstrasi cuci manfaat dan bentuk penerapan PHBS
tangan yang teratur dan benar sebagai dalam bentuk dialog interaktif.
bentuk penerapan PHBS. Sasaran dari Metode ini dipilih untuk
program ini adalah guru dan siswa SDN 2 mengenalkan dan memberikan
Kerta yang bertujuan mengenalkan dan wawasan pada siswa bagaimana
memberikan wawasan mengenai PHBS implementasi PHBS dalam
sejak dini. Disamping itu, tujuan dari kehidupan sehari-hari baik dirumah,
program ini juga membantu adanya sekolah ataupun fasilitas umum. Pada
perubahan perilaku hidup bersih dan sehat tahap ini menggunakan media PPt
yang dimulai dari siswa SDN 2 Kerta. dan video edukasi.

METODE
Kerangka Kerja Pengabdian
Kegiatan ini diikuti oleh 35 siswa
sekolah dasar yang didampingi oleh 3
orang guru. Dalam pelaksanaannya,
kegiatan ini dibagi menjadi 3 tahap antara
lain:
A. Persiapan
Koordinasi dengan pihak sekolah
dilakukan 2 minggu sebelum pelaksaan Gambar 2. Edukasi PHBS
kegiatan. Pada tahap ini disepakati
mengenai jadwal kegiatan, jumlah siswa 2. Untuk meningkatkan keterampilan
yang terlibat, metode yang digunakan siswa dalam mencuci tangan
serta sarana dan penunjang yang dilaksanakan melalui simulasi
diperlukan. mengenai cara mencuci tangan yang
benar. Kegiatan ini menggunakan
pamflet dan demonstrasi oleh tim
pengabdian. Metode ini dipilih untuk
memudahkan siswa meniru setiap
langkahnya secara detail. Pada akhir
demonstrasi, siswa secara acak
diminta memimpin teman-temannya
untuk mendemostrasikan cara
Gambar 1. Pelaksanaan koordinasi mencuci tangan yang benar.

Hal. 114 Warmadewa Minesterium Medical Journal | Vol. 2 No.2 | Mei | 2023
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sebagai Upaya Pencegahan Stunting di SDN 2 Kerta, Kabupaten Gianyar

program dilakukan dengan metode


observasi langsung yang dilakukan
setiap satu bulan setelah kegiatan
pelatihan dilaksanakan selama 3 bulan.
Hal-hal yang diperhatikan dalam
observasi antara lain kondisi sampah di
lingkungan sekolah, kebersihan jamban,
makanan yang tersedia di kantin serta
kebiasaan mencuci tangan yang
dilakukan oleh siswa. Untuk cuci
tangan terdapat hal-hal yang
diobservasi yaitu ketepatan gerakan,
urutan gerakan serta penggunaan sabun
dan air mengalir.

Analisis Data
Gambaran mengenai hasil evaluasi
didapatkan dari analisis data pretest dan
Gambar 3. Materi yang digunakan untuk posttest. Data ditampilkan menggunakan
demonstrasi grafik yang membandingkan kedua nilai
tersebut.
3. Kegiatan ditutup dengan diskusi
antara tim pengabdian dan peserta HASIL DAN PEMBAHASAN
serta penyerahan handsanitizer dan Kegiatan pengabdian dilaksanakan di
sabun cuci tangan. Di samping itu SDN 2 Kerta pada tanggal 7 Mei 2022
juga terdapat pembagian doorprize setelah berkoordinasi dengan pihak
untuk siswa yang menjawab sekolah. Kegiatan ini diikuti oleh siswa
pertanyaan dengan benar. kelas 4, 5 dan 6 sebanyak 35 siswa yang
dibuka oleh Kepala Sekolah SDN 2 Kerta.

Gambar 4. Diskusi dan tanya jawab Gambar 5. Pembukaan kegiatan pengabdian

C. Evaluasi Pretest dilakukan sebelum penyampaian


Evaluasi kegiatan meliputi kehadiran materi untk mengetahui pengentahuan awal
peserta, peningkatan pengetahuan siswa. Sedangkan untuk posttest
melalui pretest dan posttest serta dilaksanakan di akhir kegiatan untuk
peningkatan keterampilan siswa dalam mengetahui keberhasilan program.
melakukan cuci tangan secara mandiri. Perbandingan antara nilai pretest dan
Pretest dan posttest dilakukan kepada postest peserta dapat dilihat pada grafik
siswa dengan menggunakan 10 soal. berikut:
Untuk mengevaluasi keberhasilan

Warmadewa Minesterium Medical Journal | Vol. 2 No.2 | Mei | 2023 Hal. 115
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sebagai Upaya Pencegahan Stunting di SDN 2 Kerta, Kabupaten Gianyar

Gambar 6. Perbandingan nilai pretest dan postest pengetahuan siswa tentang PHBS

Berdasarkan gambar diatas, terlihat tempat cuci tangan di lingkungan sekolah.


adanya peningkatan pengetahuan siswa Siswa sekolah dasar merupakan usia yang
mengenai PHBS serta 8 pilar PHBS yang mudah dan cepat menerima perubahan
tertuang dalam soal pretest dan posttest. sehingga pemberian edukasi PHBS dapat
Berdasarkan grafik 1 diatas, didapatkan lebih efektif.(10)
rerata pretest anak sebesar 6,17 sedangkan Kegiatan pengabdian ini memberikan
untuk rerata posttest anak sebesar 9,66. Hal wawasan kepada siswa SDN 2 Kerta
ini menunjukkan terdapat peningkatan mengenai PHBS serta memberikan
pengetahuan anak-anak sebesar 56,5%. motivasi siswa untuk menerapkan PHBS
Dengan demikian, dapat disimpulkan secara mandiri dalam aktivitas sehari-hari.
seluruh siswa (100%) mengalami Dari hasil pengamatan, lingkungan sekolah
peningkatan pengetahuan mengenai PHBS tampak bersih, terdapat beberapa tempat
setelah dilakukan sosialisasi dan edukasi. sampah, kantin sekolah juga tampak bersih.
Antusiasme siswa juga terlihat pada sesi Kondisi tersebut berbeda dengan kondisi
diskusi dan tanya jawab. Banyaknya lingkungan sebelum dilakukan PKM. Hal
pertanyaan ataupun antusiasme dalam ini menunjukan bahwa PKM telah berhasil
menjawab pertanyaan menjadi indikator meningkatkan motivasi dan penerapan
keberhasilan program. Keterampilan siswa PHBS di sekolah. Tahir dkk (2019) juga
dalam melakukan cuci tangan yang teratur mendapatkan hasil yang sejalan dimana
dan benar juga sudah mengalami terdapat peningkatan pengetahuan
peningkatan berdasarkan hasil observasi mengenai PHBS setelah edukasi dan
oleh tim pengabdian dengan menunjuk perbaikan kebersihan di lingkungan
siswa secara acak untuk memperagakan sekolah.(11)
cara mencuci tangan yang benar. Pelatihan mencuci tangan juga
Dari hasil wawancara terhadap guru di membantu meningkatkan keterampilan
sekolah yang dilakukan oleh tim siswa sehingga dapat terhindar dari
pengabdian setiap bulannya, didapatkan berbagai penyakit infeksi. Dari wawancara
adanya perubahan perilaku siswa dalam dengan guru sekolah, didapatkan adanya
menerapkan PHBS setelah dilaksanakannya peningkatan keterampilan dan perbaikan
edukasi. Masing-masing kelas juga sudah kebiasaan siswa dalam mencuci tangan
dilengkapi dengan handsanitizer karena yang benar. Siswa memcuci tangan
sekolah belum dapat menambah jumlah sebelum dan setelah mengambil makanan
Hal. 116 Warmadewa Minesterium Medical Journal | Vol. 2 No.2 | Mei | 2023
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sebagai Upaya Pencegahan Stunting di SDN 2 Kerta, Kabupaten Gianyar

serta setelah bermain. Hal ini menujukkan ditentukan oleh keyakinan (behavioral
bahwa program pengabdian sudah berhasil beliefs). Sikap merupakan respon terhadap
memperbaiki perilaku bersih siswa. stimulus yang melibatkan pendapat ataupun
Kesadaran untuk mau dan mampu emosi seseorang. Semakin kuat sikap maka
melaksanakan hidup bersih dan sehat akan semakin besar kemungkinan hal itu
mewujudkan derajat kesehatan suatu negara memengaruhi perilaku.(5)
yang optimal.(12) Kesadaran dan perilaku Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian
hidup bersih dan sehat memiliki banyak ini tidak terdapat hambatan atau kendala
manfaat khususnya bagi anak sekolah dasar dari tahap persiapan hingga evaluasi.
karena sengat berkaitan dengan risiko Koordinasi bersama pihak terkait dan
terinfeksi penyakit menular.(13) dukungan dari sekolah sangat membantu
Mencuci tangan merupakan salah satu kelancaran kegiatan. Kehadiran siswa
indikator penting PHBS. Penerapan dalam kegiatan ini adalah 100%.
mencuci tangan sebelum dan setelah Berdasarkan observasi dan diskusi
makan, setelah buang air besar maupun dengan siswa, tidak ditemukan kendala
buang air kecil dan setelah beraktivitas dalam menerapkan PHBS khususnya
dapat mencegah kuman masuk ke dalam mencuci tangan yang benar. Kedisiplinan
tubuh sehingga dapat terhindar dari siswa dalam melaksanakan PHBS menjadi
penyakit. Sarana mencuci tangan yang catatan penting. Kebiasaan mencuci tangan
mudah diakses juga mendukung sebelum dan setelah makan serta setelah
terwujudnya kebiasaan mencuci tangan.(14) beraktivitas masih perlu ditingkatkan.
Mencuci tangan dengan air mengalir dapat Pemberian pemahaman dan mengenalkan
mengurangi jumlah kuman sebesar 25%.(11 perilaku hidup bersih dan sehat sangat tepat
Pemenuhan gizi sesuai kebutuhan dilakukan pada siswa sekolah dasar karena
masing-masing anak juga memiliki peran usia ini sangat peka terhadap stimulus yang
penting dalam menerapkan hidup sehat. diberikan.
Status gizi yang baik dapat membantu Dalam pelaksanaannya, terdapat
tumbuh kembang anak yang optimal. Peran kelemahan dalam kegiatan pengabdian ini
orang tua dan guru dalam pemilihan seperti belum melibatkan guru secara
makanan sangat penting. Orang tua ataupun maksimal untuk mendukung keberhasilan
guru disekolah harus lebih selektif dalam program serta meningkatkan jumlah sarana
menyediakan makanan dirumah ataupun mencuci tangan di lingkungan sekolah
makanan yang tersedia di kantin.(4,14) ataupun sarana lain yang dibutuhkan untuk
Sampah dibedakan menjadi 3 jenis yaitu penerapan PHBS. Ke depannya, akan lebih
sampah organik yang dapat mengalami efektif bila melibatkan guru sebagai salah
pembusukan secara alami, sampah non- satu motor penggerak dalam meningkatkan
organik yang tidak dapat mengalami PHBS. Di samping itu, perbaikan sarana
pembusukan alami dan sampah berbahaya untuk menunjang implementasi PHBS juga
seperti jarum suntik, botol racun dan sangat diperlukan.
sebagainya. Sampah dipilah berdasarkan
jenisnya.(11) Membuang sampah pada SIMPULAN
tempatnya sangat membantu siswa Berdasarkan hasil analisis data dari
terhindar dari penyakit serta menanamkan kegiatan ini didapatkan adanya peningkatan
karakter cinta lingkungan.(14) pengetahuan peserta mengenai PHBS
Untuk memperkirakan perilaku setelah diberikan sosialisasi. Keterampilan
seseorang digunakan Theory of Reasoned siswa dalam menerapkan PHBS khususnya
Action oleh Ajzen dan Fishbein. Attitude mencuci tangan yang benar secara mandiri
toward the behavior dan subjective norm juga meningkat meskipun masih perlu
merupakan dua prediksi yang digunakan peningkatan kedisiplinan mengenai waktu
untuk memperkirakan perilaku sesorang. mencuci tangan. Kegiatan seperti ini dapat
Motivasi menentukan perilaku seseorang dilaksanakan secara rutin dengan
kedepannya. Selain itu, sikap juga melibatkan masyarakat yang lebih luas

Warmadewa Minesterium Medical Journal | Vol. 2 No.2 | Mei | 2023 Hal. 117
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sebagai Upaya Pencegahan Stunting di SDN 2 Kerta, Kabupaten Gianyar

sehingga PHBS dapat diterapkan tidak 6. Witari NPD, Kerans FFA, Sumadewi
hanya di tatanan sekolah namun juga di KT, Dewi AAAIP, Putri NLP.
rumah tangga, fasilitas umum dan Pendampingan Gizi Seimbang pada
pelayanan kesehatan. Kader Posyandu Banjar Tengah Desa
Blahbatuh Gianyar Bali. J Pengabdi
UCAPAN TERIMA KASIH Kpd Masy - Aphelion [Internet].
Ucapan terima kasih disampaikan 2015;5(1):75–9. Available from:
kepada Fakultas Kedokteran dan Ilmu http://
Kesehatan Universitas Warmadewa, Kelian jurnal.globalhealthsciencegroup.com/
Banjar Pilan dan seluruh pihak sekolah index.php/JPM
yang telah mendukung terlaksananya 7. Purbo MZ, Sari AP, Anaqoh JS, Arnes
kegiatan ini baik dari tahap persiapan CA, Putri NS, Fakhriyah, et al.
hingga evaluasi. Pengenalan dan Implementasi Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam
DAFTAR PUSTAKA Pencegahan Stunting di PAUD Desa
1. Julianti R, Nasirum H, Wembrayarli. Ngoro. J MANGENTE [Internet].
Pelaksanaan PHBS Di Lingkungan 2022;2(1):1–10. Available from:
Sekolah. Ilm potensia. 2018;3(2):11–7. https://jurnal.iainambon.ac.id/
2. Humaizi H, Yusuf M. Peningkatan index.php/PN/article/view/2746/pdf
Kesadaran Perilaku Hidup Bersih dan 8. Lia S. Faktor-Faktor Yang
Sehat (PHBS) pada Anggota Karang Mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih
Taruna Desa Paya Rengas Kecamatan Dan Sehat Di Tatanan Rumah Tangga.
Hinai Kabupaten Langkat. Dharma J Keperawatan [Internet]. 2022;2
Raflesia J Ilm Pengemb dan (8.5.2017):2003–5. Available from:
Penerapan IPTEKS. 2021;19(1):146– https://www.who.int/news-room/fact-
53. sheets/detail/autism-spectrum-
3. Komang Trisna Sumadewi, Harkitasari disorders
S, Lestarini A. Pencegahan Stunting 9. Andriansyah Y, Rahmantari DN.
melalui Perbaikan Gizi di Banjar Penyuluhan Dan Praktik Phbs
Gadungan, Desa Bresela, Kecamatan ( Perilaku Hidup Bersih. Inov dan
Payangan. Warmadewa Minesterium Kewirausahaan. 2013;2(1):45–50.
Med J [Internet]. 2022;1(3):68–75. 10. Salim MF, M. Syairaji MS, Santoso
Available from: https:// DB, Pramono AE, Askar NF. Edukasi
www.ejournal.warmadewa.ac.id/ Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
index.php/wmmj/article/view/5704 (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar
4. Purwanto D, Rahmad RE. Pengaruh Negeri 2 Samigaluh Kulonprogo. J
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pengabdi dan Pengemb Masy. 2022;4
Terhadap Stunting Pada Balita di Desa (1):19.
Jelbuk Kabupaten Jember. 11. Tahir M, Suhaenah A, Aminah A.
JIWAKERTA J Ilm Wawasan Kuliah Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih
Kerja Nyata. 2020;1(1):10–3. Dan Sehat (Phbs) Di Sd Inpres
5. Ulum RB, Ulya U, Munawaroh S, Borisallo Kecamatan Parangloe
Salsabila AN, Assyauqi SA. Kabupaten Gowa. J Balireso J
Implementasi Pola Hidup Sehat Pada Pengabdi pada Masy. 2019;4(2):110–
Masyarakat Desa Banjarsari 20.
Kecamatan Ngajum Kabupaten 12. Fadila RAF, Rachmayanti2, Diana R.
Malang Sebagai Upaya Pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Penanggulangan Stunting. 2023;4 pada Tatanan Rumah Tangga di Kota
(2):93–101. Surabaya, Indonesia. Semin Nas
Keperawatan Univ Muhammadiyah
Surakarta 2020. 2015;73–9.

Hal. 118 Warmadewa Minesterium Medical Journal | Vol. 2 No.2 | Mei | 2023
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sebagai Upaya Pencegahan Stunting di SDN 2 Kerta, Kabupaten Gianyar

13. Damayanti AY. Perilaku hidup bersih


dan sehat (PHBS) dan status gizi
remaja di pondok pesantren.
Darussalam Nutr J. 2020;4(2):143.
14. Amalia A, Dewi PAPL, Salsabilla LR,
Wardan IGANRK, Sakti HF, Yanseda
YT, et al. Penerapan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) Sebagai
Upaya Pencegahan Stunting di Desa
Eyat Mayang Kecamatan Lembar
Kabupaten Lombok Barat. J Pengabdi
Magister Pendidik IPA. 2022;5(4):338
–42.

Warmadewa Minesterium Medical Journal | Vol. 2 No.2 | Mei | 2023 Hal. 119

Anda mungkin juga menyukai