Anda di halaman 1dari 51

Asal : Kota Dumai, Provinsi Riau

Domisili : Kota Bandung, Jawa Barat

Riwayat Pendidikan:
Strata 1 : Kimia (Institut Teknologi Bandung)
Strata 2 : Teknik Kimia (Institut Teknologi Bandung)

Riwayat Pekerjaan:
Researcher (Center for Research on Energy Policy, Institut Teknologi Bandung)
2018 - 2023

Lecturer (Chemical Engineering Study Program, Universitas Muhammadiyah Riau)


2021 - 2022

Lecturer (Bioprocess Engineering Study Program, Institut Teknologi Del)


2016 - 2018

Researcher (Center for Research on Energy Policy, Institut Teknologi Bandung)


2014 - 2016
Saat mendengarkan istilah ‘Gas Rumah Kaca’, apa yang adik-adik
pikirkan?
Gas Rumah Kaca
-> gas yang terkandung dalam atmosfer, baik alami (biogenik)
maupun antropogenik, yang menyerap radiasi gelombang
panjang yang dipancarkan oleh permukaan.

Emisi GRK Antropogenik


-> emisi GRK yang berasal dari aktivitas manusia.
-> emisi ini memiliki dampak yang lebih signifikan terhadap
perubahan iklim dibandingkan dengan emisi biogenik yang
berasal dari proses alami.
Sumber: DITJEN PPI KLHK pada Webinar Ekosistem Berketahanan Iklim - Ketahanan Ekosistem dan Lanskap Mangrove (2021)
Skala Emisi Perubahan Cepat
Aktivitas manusia seperti pembakaran bahan Emisi antropogenik menyebabkan peningkatan konsentrasi
bakar fosil, deforestasi menghasilkan jumlah GRK di atmosfer dalam skala waktu yang relatif singkat.
emisi GRK yang jauh lebih besar daripada Perubahan suhu global dan perubahan iklim dengan
emisi biogenik yang terjadi selama alami. dampak signifikan dalam rentang waktu yang lebih pendek.

Pengendalian Manusia Kewajiban


Aktivitas manusia dapat diubah dan dikontrol Umumnya perjanjian internasional, seperti Paris
untuk mengurangi emisi GRK. Agreement dalam Kerangka UNFCCC, mengatur
pengurangan emisi antropogenik untuk mencapai tujuan
mitigasi perubahan iklim.
Negara-negara penghasil
emisi GRK terbesar (2017):
1. Cina (27%)
2. Amerika Serikat (15%)
3. Uni Eropa (9,8%)
4. India (6,8%)

Indonesia (1,4%)
KOMITMEN INDONESIA

Paris Agreement (2016) disetujui


hampir 200 negara:
• Membatasi kenaikan suhu global
2 derajat Celcius, dan
• Sebaiknya di bawah 1,5 derajat
Celcius dari level pra-industri.
Peningkatan suhu di atas ambang
batas tertentu --> berdampak lebih
serius dan lebih sulit ditangani.
Sumber:
• https://earthobservatory.nasa.gov/world-of-change/global-temperatures
• Climate Action Tracker (2017)
• Enchanced Indonesia NDC (September 2022)
Top Down Global
Targets COP21 Paris Agreement - limit global warming 1.5C

Nasional (INDONESIA)
NDC (2030) dan NZE (2060)

Daerah
Rencana Aksi Daerah Pembangunan
Berkelanjutan

Bottom Up Swasta dan Masyarakat


Actions ISO, Voluntary
Inventarisasi Gas Rumah Kaca adalah kegiatan untuk
menghitung/menduga tingkat dan status emisi Gas Rumah Kaca dari
berbagai sumber emisi (source) dan penyerapnya (sink) akibat kegiatan
manusia (antropogenik)
• Tingkat emisi GRK adalah kondisi emisi GRK pada satu waktu
tertentu.
• Status emisi GRK adalah kondisi emisi GRK dalam satu kurun waktu
tertentu yang dapat diperbandingkan berdasarkan hasil perhitungan
GRK yang menggunakan metode dan faktor emisi/serapan yang
konsisten
• Pembakaran Bahan Bakar (transportasi,
Carbon Dioxide proses industri, dan lainnya)
(CO2) • Perubahan tataguna lahan dan kehutanan

• Minyak dan gas (flaring gas)


Methane (CH4) • Peternakan, budidaya lahan sawah, pengelolaan sampah
• Pembakaran biomassa

• Kegiatan industri
Nitrous Oxide
• Penggunaan pupuk nitrogen
(N2O)
• Pembakaran biomassa

Flourinated gases • Proses-proses industri


(HFC, PFC, SF6) • Pendingin dan alat pemadam kebakaran
Energy • Based on carbon content of fuel
• Fugitive (leaks) use emission factors

Industrial Processes • Based on chemistry or process


• Some use mass balance of product used

Land Use • Stock changes => emissions/removals


• Inputs (e.g. growth) - outputs (e.g. decay, harvest)
• Total Stock at end minus Total stock at beginning

Agriculture • Based on understanding of processes

Waste • Tracks carbon (fossil & biogenic) in waste


Scope 1
--> direct emissions from owned or
controlled sources

Scope 2
--> indirect emissions from the
generation of purchased electricity,
steam, heating and cooling consumed
by the reporting company.

Scope 3
--> includes all other indirect emissions
that occur in a company's value chain.
Emisi GRK = Data Aktivitas (DA) x Faktor Emisi (FE)

• Emisi GRK adalah lepasnya/terserapnya GRK ke/dari atmosfer


pada suatu area dalam jangka waktu tertentu akibat dari
pelaksanaan suatu kegiatan.

• Data Aktivitas (DA) adalah informasi tentang pelaksanaan


kegiatan atau aktivitas yang dapat melepaskan atau menyerap
GRK yang dipengaruhi oleh kegiatan manusia.

• Faktor emisi (FE) adalah besaran emisi GRK yang terjadi dari
pelaksanaan kegiatan atau aktivitas dimaksud. Faktor emisi juga
digunakan untuk menunjukkan jumlah serapan GRK dari
atmosfer kembali ke dan disimpan di sistem lahan melalui
aktivitas tertentu.
Tier 3: Pendekatan ordo tertinggi

Pemodelan dan/atau sistem pengukuran inventarisasi


dengan data aktivitas sangat rinci

Tier 2: Pendekatan lebih akurat

Faktor emisi lokal (spesifik negara atau wilayah)


Data aktivitas lebih rinci

Tier 1: Pendekatan sederhana

Faktor emisi default dari pedoman IPCC


Data aktivitas kasar berdasarkan data global
• IPCC Guideline 1996
• IPCC GPG 2000 (Petunjuk melakukan Uncertainty Analysis)
• IPCC GPG 2003 (Petunjuk Perhitungan Emisi GRK untuk LULUCF)
• IPCC Guideline 2006 (Petunjuk Perhitungan Emisi GRK semua sektor revisi
dari IPCC 1996)
• Refinement 2019 to the 2006 IPCC Guideline for the National GHG
Inventories
• Menggunakan IPCC Guideline 2006 (Petunjuk Perhitungan Emisi GRK semua sektor
revisi dari IPCC 1996)
• Tahun pelaporan IGRK adalah T-2
• Penghitungan ulang tahun sebelumnya diperlukan - harus (shall)
• Analisis Kategori Kunci diperlukan
• Pengaturan Kelembagaan Penyusunan IGRK diperlukan
• Harus (shall) menyusun dan melaporkan rencana QA/QC
• Harus (hall) melaporkan 7 jenis GRK dengan menggunakan nilai GWP AR5
• Harus (shall) menyampaikan nilai kuantitatif uncertainty (ketidakpastian) emisi GRK
GWP (100 Years)
No. Gas Chemical Formula
2nd AR 5th AR

1 CO2 Carbon dioxide 1 1

2 CH4 Methane 21 28

3 N2O Nitrous oxide 310 265

• GWP 100 Tahun --> merupakan singkatan dari Global Warming Potential for a 100-year time horizon (Potensi
Pemanasan Global selama 100 tahun)
• Digunakan untuk mengukur kontribusi relatif dari GRK terhadap pemanasan global dalam jangka waktu tertentu,
dibandingkan dengan gas CO2 yang memiliki GWP tetap sebesar 1.
• GWP dapat dihitung untuk berbagai periode waktu, seperti 20 tahun, 100 tahun, atau 500 tahun.
• GWP 100 tahun adalah suatu periode waktu yang umum digunakan untuk membandingkan efek pemanasan
berbagai gas secara konsisten, dan banyak digunakan dalam kerangka peraturan dan perjanjian perubahan iklim
internasional seperti Protokol Kyoto dan Paris Agreement.
Transparency Accuracy Consistency

Assumption and Measure the exactness • Should be consistent in


methodologies used of an emission or all its elements for the
should be clearly removal estimate same period of time.
explained • Use the same
metodologies

Comparability Completeness

The GHG emissions


Covers all sources and
should be comparable
sinks, as well as all gases
with the national
inventory
: pemakaian bahan bakar di pembangkit
PEMBANGKIT listrik untuk menghasilkan listrik
LISTRIK : unit berupa original unit (liter, BTU, ton, kWh)
ataupun unit energi (TJ, BOE, TOE)
: misalnya xx kilo liter HSD, yy MMBTU gas,
zz ton batubara, kWp PLTS terpasang.

TRANSPORTASI : pemakaian bahan bakar


: unit berupa original unit (liter, BTU, ton, kWh)
ataupun unit energi (TJ, BOE, TOE)
: misalnya pemakaian biosolar dalam xx liter,
pemakaian BBG dalam yy MMBTU.

: konsumsi bahan bakar maupun listrik di


BANGUNAN bangunan
: unit berupa original unit (liter, BTU, ton, kWh)
ataupun unit energi (TJ, BOE, TOE)
:misalnya konsumsi listrik di rumah tangga xx
kWh, pemakaian LPG sebanyak yy ton.
Direct emission - Tier 1 Direct emission - Tier 2 (khusus gas CO2) Indirect emission -
IPCC 2006 ESDM Ditjen GATRIK - ESDM

• FAKTOR EMISI BATUBARA

Carbon Dioxide Emission Factor Estimation From Indonesian


Coal
(Prakiraan Faktor Emisi Karbon Dioksida dari Batubara
Indonesia)
Indonesia Mining Journal, Vol, 21, No, 1, April 2018: 45-48

• FAKTOR EMISI BBM

Laporan Nilai Faktor Emisi CO2 Nasional Bahan Bakar Minyak


oleh Badan Penelitian & Pengembangan ESDM - 2021
Identifikasi
Data Aktivitas & Faktor Emisi

DATA AKTIVITAS

• Pemakaian LPG di rumah tangga


• Pemakaian minyak solar di sektor transportasi
• Konsumsi listrik untuk PJU

FAKTOR EMISI

• Direct emission: stationary combustion


• Direct emission: mobile combustion
• Indirect emission: faktor emisi pembangkit listrik
Identifikasi
Kondisi Baseline dan Mitigasi

BASELINE

• Pemakaian LPG di rumah tangga


• Pemakaian minyak solar di sektor transportasi
• Konsumsi listrik untuk PJU

MITIGASI

• Penggunaan biogas di rumah tangga


• Pemakaian biosolar di sektor transportasi
• Instalasi PJU-TS
Referensi Perhitungan
Reduksi Emisi GRK
BAPPENAS - 2015 KLHK - 2018 KLHK - 2021
Pedoman Umum, Petunjuk Teknis dan Manual Pedoman Metodologi Penghitungan Reduksi Buku Metodologi
Perhitungan Pemantauan, Evaluasi & Pelaporan Emisi dan/atau Serapan GRK dalam Kerangka Penghitungan Pengurangan Emisi GRK
(PEP) Pelaksanaan RAN dan RAD-GRK Validasi dan Verifikasi Pernyataan Capaian Aksi dan/atau Peningkatan Serapan Karbon
Mitigasi
Historis Produksi Minyak Kelapa Sawit Global

1961 1970 1990

2010 2020
Produksi Minyak Nabati Dunia
Hingga saat ini, minyak nabati
global didominasi oleh minyak
yang berasal dari kelapa sawit

Sumber: https://ourworldindata.org/palm-oil
Sumber: BPDPKS (2023)
Sumber: Kemenperin (2014)
Sumber: Kemenperin (2014)
Sumber: BRIN (2020)
Kasus dengan scope (ruang lingkup): Pabrik Kelapa Sawit
Mahasiswa mengidentifikasi sumber-sumber emisi GRK pada proses
produksi CPO.
Pada suatu Pabrik Kelapa Sawit (PKS) beroperasi memproduksi minyak kelapa sawit (crude
palm oil, CPO) dengan bahan baku tandan kelapa sawit.
• Identifikasi sumber bahan baku
utama dan pendukung.
• Identifikasi produk samping yang
dihasilkan.
• Identifikasi limbah yang dihasilkan.
• Dari proses yang disampaikan,
identifikasi sumber energi yang
digunakan.

• Identifikasi emisi GRK yang


dihasilkan pada setiap tahapan (baik
pada proses produksi maupun
pengolahan limbahnya.
• Perkiraan aksi mitigasi yang bisa
digunakan untuk mengurangi
produksi emisi GRK.

Anda mungkin juga menyukai