PERUBAHAN IKLIM adalah berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh
aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara global dan variabilitas
iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.
Emisi Gas Rumah kaca
yang Terbesar:
CO2 Potensial
dihasilkan dari
CH4 Sektor
Pengelolaan
N2O Limbah
Sumber: UNEP
Terdiri dari:
Limbah Padat (Domestik dan Industri)
Air limbah (Domestik dan Industri)
11%
Sektor
Limbah
Penanganan Sampah
di Sumber
Sumber Sampah:
Permukiman, Penanganan Sampah di Sumber:
Komersial, Industri dll Daur ulang, Pembuangan ke sungai, Open dumping,
Pengolahan biologi, Open Burning, dll
Pengumpulan Sampah:
Berbasis Motor dan Non-
Kendaraan Bermotor
GRK
Transportasi
Sungai, Danau
Off-Site
dll
Tidak Diolah
Pembuangan
ke Tanah
On-Site
(Tidak Terkumpul)
Sumber AL: Latrine (Cubluk)
RT, Komersial, dll Pengolahan
Setempat
Septic Tank
Sumber: Kerentanan dan Adaptasi Perubahan Iklim, Direktorat Adaptasi Perubahan Iklim, KLHK, 2016
Mitigasi adalah usaha pengendalian untuk mengurangi risiko akibat perubahan iklim
melalui kegiatan yang dapat menurunkan emisi/ meningkatkan penyerapan gas rumah
kaca dari berbagai sumber emisi
Adaptasi adalah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dalam
menyesuaikan diri terhadap perubahan iklim, termasuk keragaman iklim dan kejadian
iklim ekstrim sehingga potensi kerusakan akibat perubahan iklim berkurang, peluang
yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dapat dimanfaatkan, dan konsekuensi yang
timbul akibat perubahan iklim dapat diatasi.
Klasifikasi Aksi Mitigasi Nasional yang Layak
(NAMAs, Nationally Appropriate Mitigation Actions)
Sumber: Pedoman Penyusunan RAD Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca, Kementerian PPN / Bappenas, 2011
RAN Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
Kementerian PU
PerMenPU No.: 11/PRT/M/2012
JP 2
RAN Mitigasi Bidang Keciptakaryaan (1/2)
MRV = Measurement, Reporting, and Verification (PEP, Pengukuran, Pelaporan, dan Verifikasi)
• Melaksanakan RAN
BAPPENAS:
• Koordinasi evaluasi dan
Menko
GRK pada bidang
masing-masing
kaji ulang RAN GRK
• Menyusun Pedoman
Pereko-
Kemen- • Melakukan monitoring
terian / dan inventarisasi pada
RAD GRK
• Melaporkan hasil
nomian:
bidang masing-masing kepada Menko • Koordinasi
Lemba- • Melaporkan Perekonomian, pemantauan
ga pelaksanaan RAN GRK tembusan Menko Kesra
kepada Mendko dan
Perekonomian, KLH: pelaksanaan
Bappenas, dan KLH • Mengkoordinasikan RAN GRK
inventarisasi GRK
• Memfasilitasi • Melaporkan
penyusunan RAD GRK kepada
• Melaporkan hasil Presiden
• Menyusun RAD GRK kepada SIGN (Sistem
berdasarkan RAD Inventarisasi GRK
Kab./Kota Nasional) Center
Daerah • Menyampaikan Menko
(Gu- Laporan RAD GRK
kepada Menteri
Kemendagri: Kesra:
bernur) • Koordinator untuk
Dalam Negeri dan memfasilitasi • Koordinasi
Menteri PPN / Kepala penyusunan RAD GRK inventory
Bappenas GRK
Tahapan Penyusunan dan Pelaksanaan RAN GRK
1. Pengumpulan data:
- Total sampah yg dihasilkan dan komposisinya serta data populasi
Pembuatan penduduk dan laju timbulan sampah saat ini dan yang akan datang
BAU - Kondisi saat ini dan perencanaan: pengangkutan, pemrosesan
Baseline akhir, praktek pengolahan (pembakaran dan pengolahan biologi)
- Prosentase sampah diangkut ke TPA
Membuat dan menyepakati asumsi-asumsi dan Tier (Tingkat
kerincian data) yang diinginkan:
- Asumsi komposisi sampah
- Asumsi timbulan sampah per kapita
- Dll (Berhubungan dengan data diatas)
Menyusun BAU baseline:
Menghitung emisi GRK saat ini dan yang akan datang menggunakan
metode IPCC 2006
Sumber: Kem.PPN/Bappenas, 2011. Pedoman Pelaksanaan Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Contoh Usulan Aksi Mitigasi Bidang Limbah (1/3)
1. Pemanfaatan limbah hasil pembukaan lahan untuk bahan pembuatan
kompos
2. Mengembangkan penerapan kebijakan lingkungan hidup untuk prinsip
3R (reduce, reuse, recycle) dalam pengelolaan persampahan.
3. Pengurangan sampah (reduce) dari sumbernya sebanyak mungkin,
digunakan kembali (reuse) dan didaur ulang (recycle) (3R) sebelum
diangkut ke TPA.
4. Pengelolaan persampahan di TPAS dari open dumping menjadi
controlled landfill di kota kecil dan menengah; sanitary landfill di kota
besar dan metropolitan.
5. Peningkatan metoda pengelolaan gas sampah (landfill gas – LFG)
melalui pengumpulan dan pembakaran atau melalui penerapan energy
recovery system.
6. Mengembangkan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan
(dengan menjaga keseimbangan 3 pilar pembangunan, yaitu ekonomi,
sosial, dan lingkungan) dengan mengurangi emisi GRK (GRK) dan
meningkatkan penyerapan karbon.
Contoh Usulan Aksi Mitigasi Bidang Limbah (2/3)
7. Menyelenggarakan pembangunan infrastruktur bidang persampahan
yang lebih memperhatikan aspek peningkatan kapasitas (capacity
building) SDM dan institusi termasuk kompetensi dan kemandirian
pemda dalam pembangunan infrastruktur yang berwawasan
lingkungan serta mendorong peran bidang swasta dan masyarakat.
8. Mengembangkan teknologi pengelolaan sampah yang ramah
lingkungan dan antisipatif terhadap perubahan iklim.
9. Mengembangkan teknologi peningkatan kualitas landfill: (1) Controlled
Landfill (CLF) untuk kota kecil dan menengah, (2) Sanitary Landfill (SLF)
untuk kota besar dan kota metropolitan (3) Penghentian Open
Dumping.
10. Mengembangkan penerapan EPR (Extended Producer Responsibility)
untuk produsen dan importir limbah B3
11. Menyiapkan instansi yang bertanggung jawab untuk mengelola limbah
padat dan layanan air limbah dan penerbitan izin.
12. Meningkatkan kapasitas dan memfasilitasi kemitraan swasta, publik,
termasuk masyarakat dalam pengelolaan limbah padat.
Contoh Usulan Aksi Mitigasi Bidang Limbah (3/3)
Sumber: Pedoman Pelaksanaan Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca,
Kementerian PPN / Bappenas, 2011
Contoh Usaha Mitigasi di Sektor Persampahan LFG
Contoh Usaha Mitigasi di Sektor Air Limbah
Perhitungan Emisi GRK menggunakan Metode
IPCC 2006
Semakin tinggi Tier nya maka semakin teliti dan semakin akurat hasil
perhitungan Emisi GRK, dan akan lebih diapresiasi oleh dunia
internasional:
Penanganan Sampah
di Sumber
Sumber Sampah:
Permukiman, Penanganan Sampah di Sumber:
Komersial, Industri dll Daur ulang, Pembuangan ke sungai, Open dumping,
Pengolahan biologi, Open Burning, dll
Pengumpulan Sampah: GRK
Berbasis Motor dan Non-
Kendaraan Bermotor
IPCC 2006
Transportasi
Sungai, Danau
Off-Site
dll
Tidak Diolah
Pembuangan
ke Tanah
On-Site
(Tidak Terkumpul)
Sumber AL: Latrine (Cubluk)
RT, Komersial, dll Pengolahan
Setempat
Septic Tank
JP 3
Catatan: Penomoran ”4” pada gambar sesuai dengan penomoran pada IPCC 2006
Simulasi Perhitungan 1:
Kota X memiliki populasi penduduk 500.000 jiwa.
Tingkat pelayanan pengangkutan sampah ke TPA
90% dan semuanya ditimbun dengan sistem TPA
Open Dumping.
Hitung Emisi CO2 eq. dari TPA tersebut bila:
x = jenis sampah
RT = CH4 yang direcovery pada tahun T, Gg Open dumping = 0
OXT = Faktor oksidasi dimana CH4 dioksidasi tanah penutup di tahun T, fraksi
Open dumping = 0
Tahapan Perhitungan
8. Konversi CH4 ke CO2 equivalent, Gg CO2 eq.
Emisi CO2 equivalent = Emisi CH4 * GWP CH4
Simulasi Perhitungan 2:
Chaerul – 08139-543-6335
chaerul_2000@yahoo.com