Anda di halaman 1dari 75

DIKLAT DARING MASIF TERBUKA (DIDAMBA)

ANGKATAN 16
12-22 APRIL 2022

Pembicara : Ir.Santa, M.P.,M.Sc


TEKNOLOGI DAN DAMPAK
LINGKUNGANNYA

DIDAMBA
Kurikulum 2013
TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN
Komptensi Inti
1.1Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
1.2. . tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri,
berinteraksi...
1.3 ......pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural....tentang ilmu pengetahuan, teknologi, .
1.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji.... membaca, menghitung, .....

Kompetensi Dasar:
3.10. Menganalisis proses dan produk teknologi ramah lingkungan
untuk keberlanjutan kehidupan
4.10. Menyajikan karya tentang proses dan produk teknologi sederhana
yang ramah lingkungan

Webinar Series PPPPTK IPA ke-6


Teknologi dan Dampak Lingkungannya

Sesi 1a • Apakah Teknologi Itu?


Sesi 1b • Apakah Teknologi Ramah Lingkungan Itu?
Sesi 1c • Apa Dampak Lingkungan Itu?
Fokus: Analisis Teknologi Ramah lingkungan

• Prasyarat:
• Memahami dampak Lingkungan
• Memahami Pemanasan Global
• Mampu menggunakan Excel.
Identifikasi Teknologi

Tunjukkan manayang termasuk teknologi,dan manayang bukan


Tugas 1a

LK 1a: Identifikasi Produk Teknologi


Formulir: Identifikasi ProdukTeknologi .
No Karakteristik Ya Tisak
1 Apa ada pengetahuan yang menjadi dasar untuk menghasilkan benda
tersebut
2 Apakah ada teknik untuk menghasilkan benda tessebut
3 Apakah ada informasi tentang pemanfaatan benda tersebut untuk hidup
manusia?
5 Apakah ada informasi untuk mengembangkan benda tersebut menjadi
produk yang lebih berguna?
7 Apakah benda tersebut berguna bagi manusia? Untuk apa?

8 Silakan lengkapi......................
Definisi Teknologi
Etimologi:
• Technology berasal dari kata Yunani “Techne” dan “Logos”
• “Techne” artinya “art” dan “skill” atau “ciptaan”
• “Logos” artinya pemikiran yang mendalam atau logis

• Penafsiran:
“ Untuk menghasilkan suatu ciptaan dibutuhkan
keterampilan,seni, dan ilmu pengetahuan
Definisi Komprehensif (Carrol,2017)
Teknologi adalah :
• sesuatu yang secara inheren memiliki fungsi atau digunakan untuk
berfungsi, atau ditingkatkan kualitas fungsinya dengan
kemampuan pemahaman manusia.
• sesuatu yang dibuat, didisain,ditemukan oleh manusia untuk
mencapai tujuan tertentu.
• suatu pengetahuan yang diwariskan secara rasional yang bisa
“digunakan untuk tujuan tertentu” tanpa harus diterjemahkan
dalam wujud fisik atau benda yang digunakan untuk “melakukan
sesuatu”.
Carrol,L.S. (2017) A Comprehensive Definition of Technology from an Ethological Perspective
Graduate School of Education. Soc.Sci.2017:6:126 www.mdpi.com/journal/socsci
Penguatan
Menurut UU No 2 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Imu
Pengetahuan danTeknologi (Bab I Pasal 2)

• Teknologi adalah cara, metode, atau proses penerapan dan


pemanfaatan berbagai disiplin llmu Pengetahuan yang
bermanfaat dalam pemenuhan kebutuhan, kelangsungan,
dan peningkatan kualitas kehidupan manusia’.
Ilmu
Pengehatuan Teknologi
Sains

ENGINEERING
(REKAYASA) MATEMATIKA
APAKAH LINGKUNGAN ITU?
Definisi Lingkungan
Kamus Oxford:
• Alam dunia secara keseluruhan atau wilayah geografi tertentu yang
dipengaruhi oleh aktivitas manusia.

• Contoh kalimat:
• “Pestisida berdampak buruk terhadap lingkungan”
Kamus Myriam Webster

• berbagai situasi, kondisi atau objek-objek yang ada di sekitar kita


• faktor-faktor fisik, kimia, dan biotik (seperti iklim, tanah, berbagai
mahluk hidup) yang berpengaruh terhadap organisme atau
komunitas dan ekologinya yang menetukan bentuk akhir dan
kelangsungan hidupnya.
UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Bab I Pasal 1
• Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, sumber daya, keadaan,
dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu
sendiri, kelangsungan hidup, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

Bab I Pasal 9
• Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya hayati
dan nonhayati yang secara keseluruhan membentuk kesatuan ekosistem.

Bab I Pasal 29
• Ekoregion adalah wilayah geografis yang memiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air, flora,
dan fauna asli, serta pola interaksi manusia dengan alam yang menggambarkan
integritas sistem alam dan lingkungan hidup
Komponen Lingkungan Hidup
• Komponen biotik (Biologis): mahluk hidup: Manusia, hewan,
tumbuhan, virus, bakteri
• Komponen abiotik (Fisik) : tanah, sungai, cahaya, udara, bentang
alam, gunung lembah ,mineral, air dan lain-lain
Batas Batas Lingkungan
Ekologi
Organisasi Kehidupan
Geografi
APAKAH DAMPAK LINGKUNGAN ITU?
Aspek Lingkungan dan Dampak Lingkungan
Aspek lingkungan adalah kegiatan (penggunaan sumerdaya)yang
dilakukan sepanjang daur hidup produk yang dapat menimbulkan
dampak lingkungan.
Contoh:
Pada daur hidup padi/beras terdapat aspek lingkungan:
• Penggunaan bahan bakar untuk mengoperasikan traktor berdampak
pada emisi karbondioksida dan perubahan iklim
• Penggunaan pupuk urea berdampak pada eutrofikasi
• Penggunaan pestisida berdampakpada toksisitas ekosistem perairan
Dampak Lingkungan
Perubahan kualitas lingkungan baik yang bersifat
positif maupun negatif akibat adanya kegiatan
manusia atau aktivitas alam.

Sumber dampak Lingkungan:


• Kegiatan mansia (Antropogennik)
• Alam (Natural)
Kategori Dampak Lingkungan
• Perubahan Iklim/Pemananasan Global
• Penipisan lapisan ozon
• Hujan asam
• Eutrofikasi
• Pembentukan ozon fotokimia
• Toksisitas manusia
• Toksisitas lingkungan darat
• Toksisitas lingkungan air tawar
• Toksisisitas lingkungan air laut
• Penyusutan sumberdaya abiotik
• Penyusutan sumberdaya lahan
PEMANASAN GLOBAL
(PERUBAHAN IKLIM)
1.Pemanasan Global/Perubahan Iklim

Pemanasan global adalah peningkatan Suhu Global Tahunan


Realatif Terhadap Tahun 1880-2000
suhu bumi yang sangat lambat, bisa 1,2
memakan waktu ratusan tahun tahun 1
untuk meningkatkan suhu hingga 0.1-0.5 0,8
oC. Pemanasan global ini dapat

Suhu Anomali (oC)


berdampak pada semua sistem iklim 0,6 y = 0,0075x - 14,614

(darat, laut, gunung, es, udara, hutan dan 0,4

sebagainya) sehingga menyebabkan 0,2

perubahan iklim. Penyebab pemanasan 0


1880 1900 1920 1940 1960 1980 2000 2020
global adalah adanya emisi gas rumah -0,2

kaca. Gas rumah kaca utama penyebab -0,4

pemanasan global adalah CO2, CH4, N2O -0,6


Tahun

dan gas-gas fluorin.


SUMBER GRK
Alami (Natural)
• Respirasi, perombakan, bahan organik, rawa, sawah

Aktivitas manisia (Antropogenik)


• Kegiatan manusia (penggunaan bahan bakar fosil
mulai jaman Revolusi industri sampai sekarang dan
perubahan guna lahan.
Pengukuran Dampak

Kemampuan meningkatan suhu udara


(Potensi pemanasan global)
Perhitungan Dampak
𝑁

𝐼𝑘 = 𝑒 × 𝑀𝑛
𝑛=1
𝐼𝑘 = dampak kategori k; e= nilai setara (faktor potensi pemanasan global suatu
gas); 𝑀𝑛 = massa emisi material 𝑛

Contoh :
I1 ; adalah Potensi Pemanasan Global (PPG) atau Global Warming
Potential (GWP)
Tabel 1. Data Karakteristik Gas Rumah Kaca

Karakteristi Gas Rumah Kaca


Nama Gas Rumah Kaca Rumus Kimia Faktor Kesetaraan Masa Aktif

Karbondioksida CO2 1 500 tahun


Metana CH4 25 12 tahun
Nitro Oksida N2O 300 114 tahun
Gas-gas Fluorinasi
Hidrofluorocarbon HFC 14800 270 tahun
Perfluorocarbon PFC 12200 2600-50000 tahun
Nitrogen trifluorida NF3 17 200 740 tahun
Sulfurheksafluorida SF6 22800 3200 tahun
Potensi Pemanasan Global (CO2-eq)
Contoh: Jawab:
Dari suatu cerobong asap dihasilkan PPG CO2 = 1x 7 = 7 kg CO2-eq/tahun
gas-gas per tahun sebagai berikut: PPG CH4 = 25 x 0,05 = 1,25 kg CO2-eq
/tahun.
• 7 kg gas CO2
PPG N2O = 300 x 0,0005 =0,15 kg CO2-
• 0.05 kg gas CH4 eq/tahun
• 0,0005 kg gas N2O
• Hitung potensi pemanasan global Gas-gas tercampur sempurna:
(PPG). PPG= Σex M
PPG= (1x7)+ (25x0,05) +(300x0,0005) =
7+1,25+0,15 =8. 4 kg CO2-eq/tahun.
Potensi Pemanasan Global
Kemampuan meningkatkan suhu
• Andaikan ke dalam ruang dihembuskan GRK. Jika 1 kg CO2 dapat
menaikkan suhu ruang setinggi 0.5 oC, maka kemampuan masing-
masing GRK dalam menaikkan suhu ruang adalah sebagai berikut:
• 7 kg CO2 dapat meningkatkan suhu 7x 1x0,5 =3,5 oC
• 0,05 kg CH4 dapat meningkatkan sunu 0,05 x25x0,5 =0,5 oC
• 0,0005 kg N2O dapat meningkatkan suhu 0,0005 x 300 x 0,5 =0,075.
oC

• 8.4 kg campuran gas di atas dapat meningkatkan suhu = 8.4 x 0,5 =


4,2 oC

PENIPISAN LAPISAN OZON
• Ozon yang mengalami penipisan adalah ozon pelinddung bumi yang
berada di lapisan stratosfir pada atmosfir bumi. Penipisan ini terjadi
karena ozon bereaksi dengan berbagai gas perusak ozon yang salah
satunya adalah kloro fluoro karbon (CFC-11). Oleh karena itu CFC-11
dijadikan acuan untuk mengukur dampak penipisan lapisan ozon.
Kemapuan gas untuk menipiskan lapisan ozon dinyatakan dalam
potensi penipisana lapisan ozon (PPLO) dan dinyatakan dengan
satuan setara CFC-11 (CFC-11-eq/tahun).
HUJAN ASAM
Hujan asam adalah suatu fenomena alam dimana air hujan yang
turun dari langit memiliki pH asam karena mengandung SO2. Air
hujan yang asam dapat meningkakan pH perairan sehingga merusak
eosistem perairan, Di darat air hujan ini dpat merusak tanaman dan
bangunan-bangunan, Potensi pengasaman dihitung berdasarkan
hilangnya zat-zat basa (kalsium, magnesium, kalium) dalam ekosistem
dan digantikan oleh unsur-unsur penghasil asam yang berasal dari
polusi udara.
• Pengasaman berasal dari emissi sulfur dioksida dan
nitrogen oksida. Di atmosfir, oksida-oksida tersebut
bereaksi dengan uap air dan membentuk asam yang
kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk hujan atau salju
sehingga disebut ‘hujan asam’. Hujan asam ini dapat
merusak tanah, air, flora dan fauna, dan bahkan
bangunan-bangunan. Akibat yang sangat dikenal dari
hujan asam ini adalah rusaknya hutan dan danau.
Kemampuan suatu bahan dapat menyebabkan hujan
asam disebut dengan potensi pengasaman
Iacidificationpotential, AP). AP diukur dengan satuan
massa setara SO2 ( kg SO2-eq/tahun).
EUTROFIKASI
Eutrofikasi atau, disebut juga nutrifikasi, adalah ledakkan
populasi tumbuhan air yang disebabkan oleh emisi
berbagai unsur-unsur makro (makro nutrien) ke udara, air
dan tanah. Zat yang paling kuat dalam menimbulkan
eutrofikasi adalah nitrogen (NO3-) dan dan fosfor (PO43- )
yang berasal dari limbah dan pupuk. Nitrogen dan fosfor
yang melimpah dalam ekosistem menyebabkan
produktivitas ekosistem meningkat secara abnormal, yang
diindikasikan oleh meledaknya pertumbuhan tanaman air
seperti algae dan eceng gondok. Peledakkan pertumbuhan
tanaman air ini menenyebabkan kualitas air sangat
menurun dan matinya hewan-hewan karena kekurangan
oksigen. Kemampuan suaru bahan untuk memberikan
dampak eutrofiksi disebut potensi eutrificasi
(eutrophycation potential, OP). Potensi eutrofikasi diukur
dalam satuan setara fosfat (kg PO43-eq/ tahun).
PEMBENTUKAN OZON FOTOKIMIA
• Selain berada di lapisan stratosfir- suatu tempat
yang tinggi di atas bumi, ozon kadang-kadang
terdapat juga di lapisan troposfir di atas tanah.
Namun fungsi kedua jenis Ozon itu berbeda, ozon
stratosfir berfungsi untuk melindungi bumi dari
penetrasi radiasi sinar ultraviolet, sedangkan ozon
troposfir dalam konsentrasi tinggi bisa
beracun/toksik bagi manusia dimana kanker
adalah salah satu akibatnya. Ozon troposfir yang
disebut “ozon di atas tanah” ini diindikasikan
dengan adanya aspa kabut atau “smog” di daerah
terdampak
Ozon trofosfir terbentuk dari reaksi senyawaan
organik mudah menguap (volatile organic carbon,
VOC) yang terdapat dalam bahan bakar minyak
dengan nitrogen oksida (NOx) dengan adanya sinar
matahari, sehingga disebut dengan ozon fotokimia.
Kemampuan bahan untuk memberikan dampak pada
pembetukan ozon fotokimia disebut potensi
pembentukan ozon fotokimia (PPOFK). Zat VOC,
etena (C2H2) dan NOx, dijadikan acuan untuk
mengukur potensi pembentukan ozon fotokimia.
Oleh karena itu PPOFK diukur dengan setara etena
atau setara NOx (C2H2-eq/tahun atau NOx-eq/tahun).
TOKSISITAS PADA MANUSIA
Toksisitas pada manusia (human toxicity) menunjukkan dampak
negatif emisi berbagai bahan kimia dan bahan-bahan lainnya terhadap
kesehatan manusia. Efek bahan terhadap tubuh bisa terjadi akibat
inhalasi, ingesti atau paparan terhadap angguta tubuh. Salah satu
bahan toksik yang banyak digunakan dalam industri adalah
Diklorobenzena 1,4. Efek keracunan bisa terjadi dengan cepat setelah
tubuh terpapar bahan tersebut. Oleh karena itu bahan ini dijadikan
acuan dalam pengukuran dampak toksisitas pada manusia.
• Penentuan tingkat toksisitas suatu bahan dilakukan melalui
ekspermimen pada hewan-hewan model yang diekstraspolasi pada
manusia. Hasil eksperimen selanjutnya dibandingkan dengan bahan
acuan yaitu diklorobenzena 1.4. Potensi toksisitas manusia diukur
dalam satuan setara diklorobenzena 1.4 (1,4 DB-eq/tahun).
• Dampak toxisitas terhadap manusia juga dinyatakan dengan (CTUh,
human toxicity comparative unit). CTUh menyatakan prediksi
peningkatan gangguan kesehatan (morbiditas) pada total populasi
manusia per unit massa zat toksik yang diemisikan. 1 CTUh = kasus
kejadian penyakit per kilogram emisi zat ke lingkungan.

• Pernyataan CTUh= 1000 /kg artinya ada 1000 orang yang sakit dari
suatu populasi manusia akibat dilepaskannya 1 kg zat toksik ke
lingkungan.
TOKSISITAS PADA EKOSISTEM
• Ekotoksisitas adalah berbagai efek toksik baik akut maupun kronis
terhadap berbagai spesies mahluk hidup di dalam tanah dan air.
Ekotoksisitas disebabkan oleh bahan kimia persisten, yaitu bahan yang tak
bisa terdegradasi secara alami dan bersifat toksik. Jenis-jenis bahan
tersebut diantaranya adalah dioksin dari pembakaran limbah, asbes yang
merupakan bahan insulator, dan logam berat, polutan organik persisten
(DDT), dan pestisida. Ekotoksisitas diukur dengan eksperimen yang
memperhatikan metaboslisme, paparan dan efek zat beracun terhadap
lingkungan. Ekotoksisitas diukurdalam tigakategori:
• Ekotoksisitas akuatik air tawar
• Ekotoksisitas tanah darat
• Ekotoksisitas air laut
• Kemampuan suatu zat dalam memberikan dampak
toksisitas pada ekosistem disebut potensi
ekotoksisitas.
• Potensi ekotoksisitas diukur dalam satuan acuan setara
kg 1,4-dichlorobenzene (1,4-DB)

• Ukuran toksisitas dinyatakan juga dengan Comparative


Toxicity Unit (CTU). CTU adalah ukuran yang
menyatakan fraksi spesies yang terdampak dalam
volume kompartemen dan waktu tertentu jika ke
dalamnya diemisikan 1 kg agen toksik. Satuannya
adalah PAF.m3.hari/kg (dimana PAF=potential affected
fraction, potensi fraksi organisme terdampak ). Jika
ada zat beracun memiliki CTU =50 m3.hari/kg, artinya
50 persen populasi organisme mati dalam 1 hari kika
jika ke dalam lingkungan 1 m3 dilepaskan emisi zat
tersebut sebanyak 1 kg.
7.1.Toksisitas pada ekosistem darat
Toksisitas pada pada lingkungan darat seting disebut dengan ekotoksisitas
tanah (terrestrial ecotoxicity). Ekotoksisitas Tanah merujuk pada dampak
terhadap tanah darat dan mahluk hidup penghuninya dari emisi bahan-
bahan beracun yang dilepaskan ke lingkungan. Dampak terhadap tanah
darat didominasi oleh emisi pestidida ke dalam tanah atau asam sulfat yang
digunakan dalam proses pembuatan bahan tersebut. Kekuatan bahan untuk
memberi dampak toksisitas disebut dengan potensi ekkotoksisitas Potensi
ekotoksisitas lingkungan darat diukur dalam massa setara diklorobenzena
1,4 (1,4-DB-eq/tahun).
7.2.Toksisitas pada ekosistem air tawar
Toksisitas lingkungan air tawar adalah dampak terhadap ekosistem air
tawar sebagai akibat dari emisi berbagai bahan beracun ke udara, air
dan tanah. Kekuatan bahan untuk mmberi dampak ekotoksisitas pada
lingkungan air tawar disebut dengan potensi ekotoksisitas air tawar
(freshwater aquatic ecotoxicity). Potensi ekotoksisitas air tawar diukur
dalam setara diklorobenzena 1,4 (1,4-DB-eq/tahun).
Potensi dampak ekotoksisitas akuatik air tawar juga dinyatakan
dengan satuan (CTUe, comparative ecotoxicity unit). CTUe
menyatakan prediksi potensi fraksi spesies terdampak (PAF) dalam
waktu tertentu dan volume kompartemen air tawar, per unit massa zat
kimia toksik yang diemisikan. 1 CTUe= 1 PAF × m³ × hari per kg emisi. .
7.3.Toksisisitas pada ekositem air laut

Ekotoksisitas pada lingkungan lautan


(marine ecotoxicity) adalah dampak
terhadap organisme air laut dari bahan-
bahan toksik yang diemisiken ke
lingkungan. Ekotoksisitas lautan
didominasi eleh emisi logam berat ke
udara dan air. Potensi Ekotoksisitas lautan
diukur dalam setara diklorobenzena 1,4
(1,4-DB-eq/kg emisi).
PENIPISAN SUMBERDAYA
• Penipisan sumberdaya adalah konsumsi sumberdaya yang lebih cepat
dariipada penyediaannnya. Sumberdaya alam dibagi dua yaitu sumberdaya
terbarukan daan sumberdaya tak terbarukan (lihat klasifikasi sumber
mineral. Jikan penggunaan kedua sumberdaya itu melebihi dari laju
penyediaannya, maka dianggap sebagai penipisan sumberdaya. Nilai dar
suatu sumberdaya tergantung kepada ketersediaannya di alam dan harga
dari ekstrasi sumberdaya, semakin menipis suatu sumberdaya , semakin
meningkat nilai dari sumberdaya tersebut.
• Penipisan sumberdaya terbagi dalam dua kategori:
• Peniipisan sumberdaya biotik
• Penipisan sumberdaya abiotik
Penipisan Sumberdaya Biotik
Sumberdaya biotik adalah sumberdaya berupa mahluk-mahluk hidup.
Sumberdaya terbagi dalam dua kategori yaitu yang ada secara alami
di alam misalnya pohon pohonan di hutan, ikan di laut, hewan-hewan
liar, bakteri dan lain-lain’ Sumberdaya biotik yang tidak alami (ada
campur tangan manusia) adalah tanaman budidaya, hewan ternak,
tanaman industri dan tanaman perkebuna,
Manusia menggunakan sumberdaya biotik untuk berbagai tujuan,
misalnya pohon kayu ditebang, bukan saja untuk menghasilkan bahan
bangunan dan perabot tapi juga untuk menghasilkan energi.
Penipisan sumberdaya biotik merupakan yang isu relevan dengan
efisiensi penggunaan sumberdaya karena persediaannya terbatas.
Misalnya penggunaan kayu yang dibakar untuk mendapatkan energi
atau membuat produk bagaimana dibandingkan dengan sumber-
sumber lainnya.
• Penipisan sumberdaya biotik adalah berkurangnya menipisnya aliran sumberdaya
biotik ke sink atau stok sehingga tidak dapat diakses lagi untuk digunakan oleh
generasi yang akan datang karena ada kendala yang berbeda (misalnya karena
kendala teknologi dan ekonomi).
• Contoh:
• Di laut terdapat stok ikan yang disebut dengan populasi lestari. Dengan adanya
ikan-ikan baru yang menambah stock tersebut (flows), maka populasi ikan akan
bertambah, dan ikan dapat ditangkap secara berkelanjutan oleh nelayan.
• Dengan beroperasinya penangkap ikan pukat harimau (cantrang) makaikan yang
tertangakap menjadi lebih banyak daripada ikan-ikan baru, bahkan dapat
mengurangi ikan stok. Pada akhirnya jumlah ikan di laut menjadi sangat sedikit.
Akibat kecilnya jumlah ikan maka generasi yang akan datang tidak lagi bisa
memanfaatkan ikan dilaut karena kendala berikut:
• Kendala teknologi: perahu-perahun nelayan yang ada tidak lagi bisa digunakan
untuk menangkap ikan
• Kendala ekonomi : butuh biaya yang ebih besar untuk menangkap ikan
• Istilah yang sering digunakan berkaitan dengan penipisan sumberdaya biotik:
deforestasi, desertifikasi, defaunasi.

Penipisan Sumberdaya Abiotik
Sumberdaya abiotik adalah sumberdaya yang tidak terbarukan ,
cadangannya di alam akan habis dengan penggunaan besar secara
terus-menerus. Contoh sumberdaya abiotik adalah bahan bakar fosil,
logam, bijih logam dan mineral lainnya, yang berpotensi menyebabkan
kelangkaan dan peningkatan harga dipasaran dari waktu ke waktu.
Sumberdaya abiotik berupa bahan tambang mineral adalah berupa
bijih-bijih mineral yang mengandung berbagai unsur.
Sumberdaya Energi
Penipisan cadangan sumberdaya abiotik berupa
bahan bakar fosil seperti seperti gas alam,
batubara, lignit dan minyak bumi diukur dari
banyaknya penggunaan produk tersebut dan energi
yang terkandung di dalamnya dinyatakan dalam
dalam mega joule (MJ/tahun).

Penipisan penggunaan sumber enegi seringjuga


dinyatakan dalam ton oil equivalent (toe):
• 1 toe = 11.63 megawatt-hours (MWh)
• 1 toe = 41.868 gigajoules (GJ)
• 1 toe = 10 gigacalories (Gcal) –
Sumberdaya MIneral
Antimon (Stibium, Sb) adalah unsur yang paling
banyak ditemukan bersenyawa dengan unsur
unsur lain dalam bijih mineral.

Oleh karena itu antimon adalah unsur dapat


mewakili berbagai unsur lainnya yang
terkandung dalam sumberdaya abiotik. Dengan
demikian penipisan sumberdaya abiotik diukur
dalam setara antimon per satuan massa
sumberdaya yang digunakan (kg Sb-aq/tahun).
PENYUSUTAN SUMBERDAYA LAHAN
Kebutuhan akan lahan produktif makin lama makin meningkat untuk
memenuhi kebutuhan manusia dalam menghasilkan pangan, pakan,
papan, bahan bakar dan bahan-bahan hayati lainnya. Penggunaan
lahan dibagi dalam dua kategori, yaitu penguasaan lahan dan alih
guna lahan. Penguasaan lahan merujuk pada penggunaan areal lahan
untuk kegiaan-kegiatan yang dikendalikan oleh manusia seperti
pertanian, kehutanan dan pendirian bangunan. Alih guna lahan atau
transformasi adalah perubahan penggunaan lahan dari satu kategori
ke kategori lainnya misalnya lahan hutan diubah menjadi lahan
pertanian. Alih guna lahan menyebabkan berubahnya penutupan
permukaan lahan oleh vegetasi sehingga dapat berdampak pada
penguapan dan emisi gas rumah kaca.
Dampak lain yang bisa ditumbulkan adalah hilangnya biodiversitas,
perubahan kualitas tanah, penipisan sumberdaya hayati, fungsi ekosistem
dan perubahan iklim. Penggunaan untuk menghasilkan suatu produk diukur
dalam jumlah lahan yang digunakan, waktu penggunaannya dan jumlah
produk yang dihasilkan, saatuan yang biasa digunakan adalah m2.a/produk
dimana m2 adalah luas dan a tahun dan produk dinyatakan dalam unit.

Semakin banyak lahan yang digunakanuntuk mengasilkan suatu produk


maka penggunaan lahan tersebut tidak intensif. Semakin sedikit lahan yang
digunakan untuk menhasilkan produk ang banyak mak penggunaan lahan
tersebut adalah intensi. Hilangnya lahan subur, misalnya karena erosi, adalah
dampak yang biasa tampak jika lahan digunakan terlalu intensfif.
KELANGKAAN AIR
Air adalah sumberdaya terbarukan, artinya
walaupun air diambil dari sumbernya terus
menerus, air tersebut akan diganti dengan air-air
baru, sehingga tidak akan pernah habis. Namun
demikian, jika penggunaanya berlebihan, maka
akan terjadi kelangkaan air karena air baru tidak
dapat mengimbangi penggunaannya.
Kelangkaan air bisa merupakan dampak
lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas
manusia dalam menggunakan air yang berlebihan
dibandingkan dengan ketersediaan air.
Indeks kelangkaan
𝑃𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑎𝑛 𝐴𝑖𝑟
• 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑎𝑛 𝐴𝑖𝑟 (𝐼𝐾𝐴) =
𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝐴𝑖𝑟

• Potensi Kelangkaan Air (PKA) sebagai dampak dari produksi suatu produk
𝐼𝐾𝐴
• 𝑃𝐾𝐴 =
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
• Penggunaan air (PA) untuk memproduksi suatu produk dinyatakan dengan
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
• 𝑃𝐴 =
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
MATERIAL PARTIKULAT
• Material Partikulat adalah suatu campuran
kompleks dari partikel-partikel yang sangat
kecil. Partikulat, merupakan polutan yang
terbuat dari berbagai komponen termasuk
asam(seperti nitrat dan sulfat), kimia organik,
logam, dan partikel debu. Berbagai masalah
kesehatan, terutama penyakit saluran
pernapasan, berkaitan dengan polusi partikel.
PM diukur dalam setara materi partikel
berukuran 10 µm (PM10 –eq) atau particles
berukuran 2.5 µm (PM2.5-eq/tahun)

RADIASI IONISASI
Radiasi ionisasi adalah radiasi yang dihasilkan dari zat-zat radioktif ,
seperti Uranium 235 Plutonium, Tritrium, Karbon 14-, Kripton-85, Iodin
129, yang mengalami peluruhan atau ionisasi. Paparan radiasi terhadap
manusia bisa menyebabkan perubahan pada faktor keturunan (DNA)
yang merupakan tahap awal terjadinya kanker dan cacat pada bayi
yang dilahirkan. Efek serupa bisa terjadi juga pada orgnisme hidup.
Dampak pada kerusakan ekosistem belum diketahui, maka sekarang
pencegahan radiasi ionisasi hanya memiliki satu dimensi yaitu
melindungi kesehatan manusia. Zat radiokatif bisa terlepas dalam
berbagai kegiatan manusia. Misalnya pada penambangan pengolahan,
penggunaan dan penanganan limbah nuklir atau pada pembakaran
batubara pembangkit listrik.
Zat radiokatif yang terbang di udara dapat terhirup oleh
manusia,sedangkan zat radioaktif yang mencemari air dapat teringesti
saat berenang di air terbuka, saat meneguk air minum dari air
permukaan. Zat radioaktif bisa juga masuk ke dalam tubuh saat
menyantap makanan yang berasal dari tanaman yang mengandung zat
radioaktif. Radiasi ionisasi diukur dalam satuan per kiloBq. Satuan
Becquerel (Bq) adalah jumlah inti atom yang meluruh per detik (1kBq =
peluruhan 1000 inti per detik). Keparahan dampak radiasi dipengaruhi
oleh dosis zat, waktu dan tan tempat paparan.
DIMENSI RUANG
• Dampak Lokal : adalah dampak yang terhadap komponen lingkungan
dalam teritorial hingga 1 km2 mempengaruh tahan dan kompleks geografi
daru sumbernya.
• Dampak terbatas – adalah dampak terhadap komponen-komponen
lingkungan pada jangkauan hingga 10 km2 mempengaruhi kompleks
geografi tanah dan kelompok penduduk lokal..
• Dampak Area – dampak yang mempengaruhi komponen lingkungan pada
daerah terbatas dai lokasi objek atau daurah tidak lebih dari luas 100 km2
mempengaruhi kompleks geografi elementer pada level bentang alam ..
• Dampak Regional – dampak yang berpengaruh terhadao komponen
lingkungan dalam skala regional dalam luas tak lebih dari 100 km2
mempengaruhi tanah geografi kompleks pada semua distrik atau provinsi .
ekosistem grup bentang
SKALA DAMPAK LINGKUNGAN
SKALA :
LOKAL
REGIONAL
GLOBAL
• Dampak jangka pendek – damap yang tampak
DIMENSI WAKTU pada jangka pendek (pada saat konstruksi,
pengeboran atau pemongkaran), setelah kegiatan
selesai maka dampak tidak nampak lagi kira-kira
dalam 3 bulan

• Dampak sedang – dampak yang teramati lebih
dari 3 bulan hingga 1 tahun .
• Dmpak jangka Panjang –dampak yang tampak
pada periode panjang (lebih dari satu tahun tetapi
kurang dari 3 tahun) termasuk saat konstruksi.

• Dampak tahun jamak dan permanen – dampak
yang teramati dari 3 hingga 5 tahun dan lebih
(termasuk kebisaingan saat opresional) atau
dampak periodik atau sewaktu-waktu (mialnya
dampak saaat opreasioanl perawatan tahunan).
Umumnya berkaitan dengan periode kapasitas
disain tercapai.
HUBUNGAN
SKALA TEMPORAL
DAN SPASIAL
Gambar 7. Skala
Dampak Temporal dan
Spasial dari
Pertambangan Minyak
HUBUNGAN
KALA
TEMPORAL
DAN SPASIAL
DAMPAK LANGSUNG DAN
TIDAK LANGSUNG
DAMPAK LANGSUNG Dampak langsung adalah dampak
DAN TAK LANGSUNG yang teradi dari manusia yang
melakukan kegiatan scara langsung.

Dampak tidak langsung adalah


dampak yang dihasilkan oleh pihak
lain waklaupun pihak pertama yang
melakukan kegiatan.
Sesi 1b.

Apakah Teknologi Ramah Lingkungan Itu?


• Definisi Teknologi Ramah Lingkungan
• Jenis-Jenis Teknologi Ramah Lingkungan
• Idenifikasi Teknologi Ramah Lingkungan
Tugas 1b

Identifikasi Teknologi Ramah Lingkungan

Tunjukkan mana yang termasuk terknologi ramah linggkungan danyang tidak...


Tugas 1 b
LK 1b. Identifikasi Teknologi Ramah Lingkungan
Format Identifikasi Teknologi Ramah Lingkungan
No Kriteria Ya Tidak Ragu-ragu Keterangan
1 Pembuatan dan penggunaannya menggunakan
bahan yang ramah lingkungan
2 Pproses yang efektif dan efisien
3 Mengeluarkan limbah yang minimal
4 Pemenuhan terhadap regulasi/legalitas
5 Efisien dalam penggunaan sumber daya (air,
energi, penggunaan bahan baku, pengunaan
bahan kimia).
6 verifikasi teknologi ramah lingkungan.
7 ramah lingkungan seluruh aspek lingkungan hidup
sepanjang daur hidup produk;
8 keberlanjutan proses produksi;
9 berberlanjutan sumber daya alam;
Teknologi Ramah Lingkungan adalah.................
Penguatan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
Nomor.5/MENLHK /SETJEN/KUM.1/2/2019 tentang Tata Cara
Penerapan Label Ramah Lingkungan Hidup Untuk Pengadaan Barang
Dan Jasa Ramah Lingkungan Hidup (Bab II Pasal 6).

Teknologi ramah lingkungan adalah teknologi yang dalam


pembuatan dan penerapannya :
• menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan,
• proses yang efektif dan efisien dan mengeluarkan limbah yang
minimal sehingga dapat mengurangi dan mencegah terjadinya
pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup’
Penguatan
Teknologi ramah lingkungan harus memenuhi persyaratan:
(1) Pemenuhan terhadap regulasi, dan
(2) Efisien dalam penggunaan sumber daya (air, energi,
penggunaan bahan baku, pengunaan bahan kimia).

Perlu “VERIFIKASI RAMAH LINGKUNGAN”


Penguatan
Klaim teknologi ramah lingkungan yang telah dibuktikan bisa
memperoleh label atau sertifikat ramah lingkungan yang diterbitkan
oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau organisasi
lannya.
Kriteria persyaratan perolehan Label Ramah Lingkungan Hidup adalah :
(a) ramah lingkungan hidup yang meliputi seluruh aspek lingkungan
hidup sepanjang daur hidup produk;
(b) keberlanjutan proses produksi;
(c) keberlanjutan sumber daya alam; dan
(d) legalitas
Ramah lingkungan hidup yang meliputi seluruh aspek
lingkungan hidup sepanjang daur hidup produk
DiperlukanTeknik Penilaian yang disebut..
Lyfe Cycle Assessment
Life Cycle Anaysis
Penilaian Daur Hidup

Life Cycle Assessment


Barang Jasa Sistem Metode
Prioritas Dampak
• Dampak global dan skala bahaya
• Dampak lokal dan skala bahaya
Kerjakan Tukas :LK1a,LK 1b,LK 1c

Anda mungkin juga menyukai