Disusun Sebagai Tugas Akhir Modul Pembelajaran Dalam Jaringan Program Profesi Guru Dalam
Jabatan
Oleh :
YULINDA VITA ANGGRAINI
NIM. 19050209710454
TUGAS
Dampak-dampak pemanasan global kian nyata dan mengancam kehidupan. Meski tak bisa
dihentikan secara total, tetapi dengan upaya kolektif, kita bisa memperlambatnya. Jika bukan kita
yang merawat planet ini, siapa lagi? Strategi atau solusi apa yang akan Anda terapkan untuk
mengatasi permasalahan tersebut? Kemukakan pernyataan Anda dengan pendekatan prinsip
pemecahan masalah (problem solving) yang meliputi:
Memahami masalah (Understanding the Problem), meliputi:
Problem apa yang dihadapi?
Apa yang diketahui?
Apa yang ditanya?
Apa kondisinya?
Bagaimana memilah kondisi-kondisi tersebut?
Menyusun rencana pemecahan (Devising a Plan)
Menemukan hubungan antara data dengan hal-hal yang belum diketahui, atau mengaitkan hal-
hal yang mirip secara analogi dengan masalah.
Melaksanakan rencana (Carrying out the Plan)
Menjalankan rencana untuk menemukan solusi, melakukan dan memeriksa setiap langkah
apakah sudah benar, bagimana membuktikan bahwa perhitungan, langkah-langkah dan
prosedur sudah benar.
Memeriksa kembali (Looking Back)
Melakukan pemeriksaan kembali terhadap proses dan solusi yang dibuat untuk untuk
memastikan bahwa cara itu sudah baik dan benar. Selain itu utuk mencari apakah dapat dibuat
generalisasi, untuk menyelesaikan masalah yang sama, menelaah untuk pendalaman atau
mencari kemungkinan adanya penyelesaian lain.
JAWAB :
Memahami masalah (Understanding the Problem), meliputi:
Problem apa yang dihadapi?
Pemanasan global bisa diartikan sebagai menghangatnya permukaan Bumi selama
beberapa kurun waktu karena temperatur yang terus meningkat. Organisasi Meteorologi Dunia
menyatakan bahwa tahun 2016 sebagai tahun terpanas dalam sejarah. Suhu atmosfer Bumi rata-
rata dalam setahun naik 1,1oC. Kenaikan suhu dan konsentrasi gas rumah kaca menyebabkan es
di Kutub Utara dan Selatan meleleh lebih cepat. Kenaikan suhu di Kutub Utara dua kali lebih
cepat. Kenaikan suhu dan melelehnya es di kutub memicu perubahan cuaca, iklim, dan pola
sirkulasi laut di belahan dunia lain
Pemanasan pada permukaan bumi dikenal dengan istilah ‘Efek Rumah Kaca’
atau Greenhouse Effect. Efek rumah kaca merupakan naiknya suhu bumi yang disebabkan oleh
adanya perubahan komposisi pada atmosfer. Hal itu menyebabkan sinar matahari tetap berada di
bumi, dan tidak dipantulkan dengan sempurna untuk keluar dari atmosfer tersebut.
20000
Jumlah Emisi CO2
Negara
15000 Indonesia
10000 India
China
5000
Amerika
0
Negara Lain
1980 1985 1990 1995 2000 2005
Tahun
Sumber: https://www.methanelevels.org/
Solusi
Menurunkan produktivitas yang dapat meningkatkan gas rumah kaca dan merubah pola hidup
yang dapat menurunkan emisi gas rumah kaca
Berdasarkan data yang diperoleh, gas penyumbang terbanyak rumah kaca adalah gas
karbondoksida (76%) dan gas metana (16%). Gas karbondioksida perlu untuk mendapatkan
perhatian lebih karena gas tersebut memilki waktu tinggal di atmosfer paling lama yaitu seratus
tahun. Selain gas karbondioksida, gas metana juga merupakan gas yang paling banyak dihasilkan
dari kegiatan makhluk hidup itu sendiri seperti perternakan, sisa pembuanagan makanan dan zat
organik, sisa pembuangan kotoran kambing, domba, babi, kerbau dan sapi. Hasil dari pembakaran
gas metana sendiri juga menghasilkan gas karbondioksida sehingga menyebabkan penumpukan gas
CO2 di atmosfer.
Melaksanakan Rencana
Setelah menyusun rencana penyelesaian, langkah selanjutnya yaitu melaksanakan rencana.
Langkah-langkah penyelesaian dimulai dari merubah kebiasaan hidup dari diri kita sendiri. Adapun
pelaksanaan rencana sebagai berikut:
1. Melakukan 3R yaitu Reuse (Menggunakan Kembali), Reduse (Mengurangi/Menghemat)
& Recycle ( Mendaur Ulang) Sampah.
Sampai sekarang cara ini adalh hal terbaik dalam mengelola dan menangani sampah
dengan berbagai macam permasalahan. Berikut adalah kegiatan 3R ( Reuse, Reduse, & Recycle)
yang dapat dilakukan di rumah, sekolah, kantor, ataupun ditempat umum lainnya. Sebelum
melaksanakan 3R langkah pertama yang dilakukan adalah memilah sampah organic dan
anorganik di rumah. Di tempat tinggal saya yaitu kecamatan Tarik Sidoarjo telah disediakan
tempat sampah kering dan basah di depan masing-masing rumah warga. Tujuannya agar
mempermudah pengolahan sampah rumah tangga sesuai dengan jenisnya.
Gambar 7. Tempat sampah warga
Sumber diambil tanggal 12 Februari 2019
Reuse, kegiatan reuse yang dapat kita lakukan misalnya, menggunakan kembali kantong plastik
untuk membawa belanjaan, membawa tas kertas sendiri dari rumah saat berbelanja,
menggunakan koran dan daun untuk membungkus makanan.
Reduse, kegiatan reduse yang dapat kita lakukan misalnya, mengurangi makanan cepat saji
karena bungkus makanan cepat saji sering berbahan plastik, mengurangi penggunaan pestisida,
tidak merusak tanaman, dan mengurangi kegiatan yang meghasilkan limbah rumah tangga.
Recycle, kegiatan recycle yang dapat kita lakukan misalnya, mengkreasikan barang bekas
menjadi barang yang memiliki nilai jual tinggi, memisahkan sampah organik dan anorganik,
memanfaatkan sampah organic sebagai bahan kompos dan larutan ekoenzim
2. Melakukan pengelolaan sampah organic dan anorganik
Gambar 10. Pemanfaatan kotoran ternak menjadi pupuk kandang untuk budidaya tanaman jeruk
Sumber diambil tanggal 12 Februari 2019
Memeriksa kembali (Looking Back)
ANGKET PENGAMATAN
Berikan tanda check list (√) dari pilihan jawaban berikut ini.
No Pertanyaan Pilihan Jawaban
1 Apakah sumber sampah terbanyak di Kertas
rumah ? Plastic
Kaca
Kaleng
Sisa makanan
2 Adakah tempat sampah organik dan Ada
anorganik di rumah ? Tidak
3 Bagaimana cara mengelola sampah Dibakar
organik ? Ditimbun
Dibiarkan menumpuk
Dibuang ke sungai
Didaur ulang
Lain-lain……………..
4 Bagaimana cara mengelola sampah Dibakar
anorganik ? Ditimbun
Dibiarkan menumpuk
Dibuang ke sungai
Didaur ulang
Lain-lain……………..
5 Darimana sumber pakan hewan ternak Sisa makanan
yang digunakan? Produk jadi
Memanfaatkan lingkungan
6 Pernahkan mengelola zat sisa ternak ? Pernah
Tidak
7 Berapa jumlah kendaraan bermotor di Tidak punya
rumah? < 3 (kurang dari 3)
>3 (lebih dari 3)
8 Pernahkan menanam tanaman hijau Pernah
disekitar ? Tidak
9 Seberapa sering mengkonsumsi Sering
daging? Jarang
Tidak pernah
Berdasarkan hasil pembahasan bahwa Tempat Pengolahan Sampah 3R (reduce, reuse, recycle)
memiliki dampak positif. Dampak positif di lingkungan masyarakat yaitu tertatanya lingkungan
menjadi bersih dan nyaman, meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan,
terbentuknya bank sampah, berubahnya kultur masyarakat dengan tidak membuang sampah
sembarangan dan mampu memilah jenis-jenis sampah dengan baik, interaksi masyarakatnya
menjadi lebih aktif dengan adanya kegiatan gotong-royong yang rutin masyarakat menjadi peduli
lingkungan, karena sampah juga banyak manfaatnya seperti dapat dipergunakan untuk pupuk
sebagai penyubur tanaman. Begitu pun dengan ekonomi masyarakat yang aktif dalam bank sampah
bisa menghasilkan karya-karya dari sampah daur ulang juga bisa dengan menjual sampah-sampah
di bank sampah.
Rujukan:
https://abrar4lesson4tutorial4ever.wordpress.com/2010/02/20/penyebab-pemanasan-global/
diakses tanggal 11 Februari 2019
https://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-37942460 diakses tanggal 11 Februari 2019
http://www.tzuchi.or.id/mobile/ruang-hijau/6 diakses tanggal 11 Februari 2019
https://www.methanelevels.org/ diakses tanggal 11 Februari 2019
https://www.n2olevels.org/ diakses tangga 11 Februari 2019
https://thegorbalsla.com/efek-rumah-kaca/ diakses tanggal 12 Februari 2019