Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KD 3.12 Menganalisis Gejala Pemanasan Global dan Dampaknya Bagi


Kehidupan serta Lingkungan

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Termodinamika, Gelombang, dan Optika untuk
Sekolah
Dosen Pengampu: Drs. Sutrisno, M.Pd.

Disusun oleh :
1. Rohmiati Zakiah (1805714)
2. Sumiati (1802161)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2020
1. Kompetensi Inti
1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
1.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bahan dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
1.3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
1.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

2 Kompetensi Dasar

3.12 Menganalisis Gejala Pemanasan Global dan Dampaknya Bagi Kehidupan serta
Lingkungan.

3 Indikator
3.12.1 Menjelaskan konsep pemanasan global.
3.12.2 Menganalisis gejala pemanasan global.
3.12.3 Menjelaskan proses terjadinya efek rumah kaca.
3.12.4 Mengidentifikasi penyebab pemanasan global.
3.12.5 Menjelaskan dampak pemanasan global.

4 Materi Ajar
a. Materi Prasyarat
1) Teori Kinetik Gas
2) Suhu dan Kalor
3) Gelombang

b. Materi Pokok
1) Pemanasan Global

c. Sub Materi Pokok


1) Pengertian Pemanasan Global
2) Gejala dan Penyebab Pemanasan Global
3) Dampak Pemanasan Global

5 Bagan Materi

Pengertian
Efek Rumah Kaca

Gejala dan
Penyebab
Pemanasan Global Emisi Karbon dan
Pemanasan Global Perubahan Iklim

Bagi Kehidupan

Dampak
Pemanasan Global Bagi Lingkungan

6 Konsep Esensial
a. Suhu
b. Kalor
c. Efek Rumah Kaca
d. Energi Kinetik Gas
e. Emisi Karbon
7 Peta Konsep

Suhu dan Kalor Teori Kinetik Gas

Pemanasan Global

Efek Rumah Kaca Emisi Karbon

8 Aspek dan Dimensi Pengetahuan

ASPEK DIMENSI PENGETAHUAN


KONSEP/MATERI Psiko- Meta
Kognitif Afektif Faktual Konseptual Prosedural
motor Kognitif
Pengertian
   
Pemanasan Global
Gejala dan
Penyebab       
Pemanasan Global
Efek Rumah Kaca       
Emisi Karbon dan
      
Perubahan Iklim
Dampak
      
Pemanasan Global
9 Uraian Materi
A. Pengertian
Pemanasan global adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem dibumi
akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan
dibumi. Peningkatan suhu permukaan bumi ini dihasilkan oleh adanya radiasi sinar
matahari menuju ke atmosfer bumi kemudian sebagian sinar ini berubah menjadi
energi panas dalam bentuk sinar infra merah yang kemudian diserap oleh udara di
permukaan bumi. Sebagian sinar infra merah ini di pantulkan kembali ke atmosfer
dan ditangkap oleh gas rumah kaca sehingga menyebabkan suhu bumi meningkat.
Menurut Foster, (2014) hal.293 energi yang terserap oleh gas tersebut menyebabkan
partikel-partikel gas bergerak dengan energi kinetik tertentu berdasarkan struktur
molekul gas tersebut dan nilai derajat kebebasannya. Menurut penelitian, selama
kurang lebih seratus tahun terakhir suhu rata-rata di permukaan bumi telah meningkat
0.74% atau setara dengan 0.18̊C.
Pemanasan global merupakan salah satu isu lingkungan utama yang sedang
dihadapi dunia. Menurut NASA pemanasan global adalah naiknya suhu rata-rata
permukaan bumi akibat meningkatnya kadar gas rumah kaca. The American Heritage
mengemukakan bahwa pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfer
bumi terutama peningkatan terus menerus yang cukup besar dan menyebabkan
perubahan iklim global.
Pemanasan global tidak dapat terlepas dari fenomena pencemaran udara di
dunia. Volume peningkatan karbondioksida dan gas rumah kaca lainnya yang
dikeluarkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, pembukaan lahan, pertanian, dan
aktivitas manusia lainnya menjadi sumber utama kenaikan suhu dunia selama 50
tahun terakhir ini.

B. Gejala dan Penyebab Pemanasan Global


I. Gejala Pemanasan Global
Pemanasan global, ditandai dengan proses berikut ini.
1) Efek Rumah Kaca
Matahari merupakan sumber energi utama dari setiap sumber energi yang
terdapat di bumi. Energi matahari sebagian terbesar dalam bentuk radiasi
gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Energi ini mengenai permukaan
bumi dan berubah dari cahaya menjadi panas. Permukaan bumi kemudian
menyerap sebagian panas sehingga menghangatkan bumi, dan sebagian
dipantulkannya kembali ke luar angkasa.
Menumpuknya jumlah gas rumah kaca seperti uap air, karbon dioksida,
dan metana di atmosfer mengakibatkan sebagian dari panas ini dalam bentuk
radiasi infra merah tetap terperangkap di atmosfer bumi, kemudian gas-gas ini
menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan
oleh permukaan bumi. Akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan
Bumi. Kondisi ini dapat terjadi berulang sehingga mengakibatkan suhu rata-
rata tahunan bumi terus menigkat. Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh
segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpa efek rumah kaca planet
bumi akan menjadi sangat dingin lebih kurang -18°C, sehingga sekuruh
permukaan bumi akan tertutup lapiesan es. Dengan temperatur rata-rata
sebesar 15°C, bumi sebenarnya telah lebih panas 33°C dengan efek rumah
kaca. Akan tetapi jika gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, maka akan
terjadi sebaliknya dan mengakibatkan pemanasan global.
2) Emisi Karbon dan Perubahan Iklim
Perubahan iklim akibat adanya pemanasan global yang diakibatkan suhu
permukaan bumi meningkat oleh berlebihnya CO2 sebagai sumber emisi
terbesar dan gas/senyawa lainnya yang menimbulkan efek rumah kaca
terhadap bumi. Ada fakta menyebutkan sumber emisi gas buang (transportasi)
ini menyumbang 13% dari total sumber emisi di seluruh dunia yang
merupakan penghasil emisi terbesar kedua setelah peternakan yaitu 18%. Dari
sini kita tahu bahwa emisi gas buang baik dari CO2 dan gas lainnya sangat
berpengaruh terhadap perubahan iklim.
Pergeseran pola perubahan iklim terjadi pada aspek curah hujan, suhu
bumi, dan tinggi permukaan air laut. Pergeseran pola curah hujan dapat
berupa peningkatan maupun penurunan curah hujan. Peningkatan suhu bumi
diperkirakan meningkat dan pada tahun 2020-2050 akan mencapai
peningkatan 0,8-1 derajat celcius relative terhadap periode iklim terakhir
diabad ke-20. Perubahan suhu ini dapat menimbulkan ancaman ekosistem
salah satunya evaporasi berlebihan pada tumbuhan.

II. Penyebab Pemanasan Global


Pemanasan global diantaranya disebabkan oleh hal-hal dibawah ini.
1) Konsumsi energi bahan bakar fosil
Bahan bakar fosil mengandung karbon pembakaran karbon menghasilkan gas
rumah kaca karbon dioksida. Sampai tahun 2006, Amerika Serikat
mengemisikan 20 ton karbon dioksida perorang pertahun dengan jumlah
penduduk 1,1 miliyar. Cina mengemisikan 3 ton karbon dioksida perorang
pertahun dengan jumlah penduduk 1,3 miliyar. India mengemisikan 1,2 ton
karbon dioksida perorang pertahun dengan jumlah penduduk 1 milyar.
Berdasarkan hal ini dapat kita ketaui bahwa banyaknya gas rumah kaca yang
dibuang ke atmosfer berkaitan dengan gaya hidup dan jumlah penduduk. Perlu
diperhatikan pada tahun 2007 emisi CO 2 China melampaui Amerika karena
pemerintah China telah memacu sektor industrinya secara pesat. Peningkatan
ini tentu memerlukan bahan bakar fosil terutama batubara yang menghasilkan
begitu banyak emisi CO 2 ke atmosfer sehingga emisi CO 2 meningkat tajam.
2) Sampah organik
Sampah organik menghasilkan gas rumah kaca Metana (CH 4). Dari 1 ton
sampah padat diperkirakan dapat menghasilkan 50kg gas metana. Menurut
kementrian lingkungan hidup, pada tahun 1995 rata-rata orang indonesia di
perkotaan menghasilkan sampah sebanyak 0,8kg perhari dan setiap tahun
cenderung terus meningkat. Diperkirakan pada tahun 2020 di perkotaan
Indonesia akan dihasilkan sampah 500juta kg/hari. Dengan demikian sampah
di perkotaan berpotensi besar mempercepat proses terjadinya pemanasan
global.
3) Kerusakan hutan
Salah satu fungsi tumbuhan adalah menyerap karbon dioksia (CO 2) kemudian
mengubahnya menjadi oksigen (O2). Kerusakan hutan seperti penggundulan
hutan secara besar-besaran, pembukaan lahan dsb menyebabkan hilangnya
tumbuhan sebagai penyerap gas rumah kaca (karbon dioksida) di atmosfer.
Dengan kerusakan maka pneyerapan karbon dioksida tidak optimal sehingga
mempercepat terjadinya pemanasan global.
4) Pertanian dan peternakan
Bidang pertanian memberikan kontribusi terhadap peningkatan emisi gas
rumah kaca melalui sawah-sawah yang tergenang, yang menghasilkan gas
metana, penggunaan pupuk pembakaran sisa tanaman dan pembusukan sisa
pertanian. Begitu pula dengan peternakan, PBB mencatat bahwa industri
peternakan merupakan penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar yaitu
18%. Peternakan sudah menyebabkan 80% penggundulan hutan Amazon.
Menurut laporan World Watch Institute menyatakan bahwa peternakan
bertanggung jawab terhadap sedikitnya 51% dari pemanasan global.

C. Dampak Pemanasan Global


1) Dampak Pemanasan Global Bagi Kehidupan
a. Timbulnya berbagai penyakit yang menyebar dengan cepat.
Dalam dua dekade terakhir ini salah satu dampak pemanasan global adalah
timbulnya beberapa penyakit yang menyebar dengan cepat. Hal ini
dikarenakan beberapa mikroorganisme mengalami tahap istirahat pada suhu
rendah kemudian apabila suhu naik dia akan berkembang dengan pesat. Kasus
ini sudah di teliti oleh para ilmuan sejak dua daswarsa lalu sebagai akibat
terjadinya pemanasan global.

b. Suhu dibumi terasa semakin panas.


Perubahan suhu dirasakan langsung oleh masyarakat di suatu daerah.
Beberapa kota atau negara yang dulunya sejuk kini menjadi panas. Perubahan
suhu yang menjadi semakin panas juga berakhir pada terancamnya kehidupan
makhluk hidup.
c. Maraknya penyakit kulit.
Suhu udara yang terlalu panas akan mengakibatkan kulit manusia
terbakar. Ketika terkena panas cahaya matahari, sel-sel dan jaringan kulit
mengalami kerusakan. Dampak yang paling parah adalah maraknya kanker
kulit.

d. Meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim.


Perubahan iklim menyebabkan musim sulit diprediksi. Petani tidak
dapat memprediksi perkiraan musim tanam akibat musim yang juga tidak
menentu. Akibat musim tanam yang sulit diprediksi dan musim penghujan
yang tidak menentu maka musim produksi panen juga demikian. Hal ini
berdampak pada masalah penyediaan pangan bagi penduduk, kelaparan,
lapangan kerja bahkan menimbulkan kriminal akibat tekanan tuntutan hidup.

2) Dampak Pemanasan Global Bagi Lingkungan


a. Mencairnya lapisan es di kutub Utara dan Selatan.
Peristiwa ini mengakibatkan naiknya permukaan air laut secara
global, hal ini dapat mengakibatkan sejumlah pulau-pulau kecil tenggelam.
Kehidupan masyarakat yang hidup di daerah pesisir terancam. Permukiman
penduduk dilanda banjir rob akibat air pasang yang tinggi, dan ini berakibat
kerusakan fasilitas sosial dan ekonomi. Jika ini terjadi terus menerus maka
akibatnya dapat mengancam sendi kehidupan masyarakat.

b. Punahnya berbagai jenis Flora dan fauna.


Flora dan fauna memiliki batas toleransi terhadap suhu, kelembaban,
kadar air dan sumber makanan. Kenaikan suhu global menyebabkan
terganggunya siklus air, kelembaban udara dan berdampak pada pertumbuhan
tumbuhan sehingga menghambat laju produktivitas primer. Kondisi ini pun
memberikan pengaruh habitat dan kehidupan fauna.
c. Habitat hewan berubah
Akibat perubahan faktor-faktor suhu, kelembaban dan produktivitas
primer sehingga sejumlah hewan melakukan migrasi untuk menemukan
habitat baru yang sesuai. Migrasi burung akan berubah disebabkan perubahan
musim, arah dan kecepatan angin, arus laut (yang membawa nutrien dan
migrasi ikan).

d. Ketinggian gunung-gunung tinggi berkurang akibat mencairnya es pada


puncaknya.

e. Perubahan tekanan udara, suhu, kecepatan dan arah angin menyebabkan


terjadinya perubahan arus laut. Hal ini dapat berpegaruh pada migrasi ikan,
sehingga memberi dampak pada hasil perikanan tangkap.

f. Mengancam kerusakan terumbu karang di kawasan segitiga terumbu karang


yang ada di enam negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Kepulauan Salomon,
Papua Nugini, Timor Leste, dan Philipina.
Dikhawatirkan merusak kehidupan masyarakat lokal yang berada di
sekitarnya. Masyarakat lokal yang pertama kali menjadi korban akibat
kerusakan terumbu karang ini. Untuk menyelamatkan kerusakan terumbu
karang akibat pemanasan global ini, maka para aktivis lingkungan dari enam
negara tersebut telah merancang protokol adaptasi penyelamatan terumbu
karang. Lebih dari 50 persen spesies terumbu karang dunia hidup berada di
kawasan segitiga ini. Berdasarkan data Intergovernmental Panel on Climate
Change (IPCC), sebanyak 30 persen terumbu karang dunia telah mati akibat
badai el nino pada 1998 lalu. Diprediksi, pada 10 tahun ke depan akan
kembali terjadi kerusakan sebanyak 30 persen.
DAFTAR PUSTAKA

Foster, Bob. 2014. “Akselerasi Fisika”. Bandung: Penerbit Duta


Cahyono,W. “Pengaruh Pemanasan terhadap Lingkungan Bumi ”.
Penelitian bidang pengkajian ozon dan polusi udara:
LAPAN.
Kanginan, Marthen. 2017. “FISIKA UNTUK SMA/MA KELAS XI”.
Jakarta: Penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai