MATERI 4 - Personnel and PPE
MATERI 4 - Personnel and PPE
Protective Equipment
(PPE)
01 02
Kebutuhan dan Kualifikasi
Tanggung Jawab Personnel
Personnel
03 04
Personnel Personnel
Monitoring Protective
Equipment
“The most important variable
affecting microbial
contamination of admixtures
was the aseptic technique
of personnel, not the
environment in which the
drugs were compounded.”
Thomas, Mark D., Michael Sanborn, and Rick Couldry. "I.V. Admixture Contamination Rates: Traditional Practice
Site versus a Class 1000 Cleanroom." American Journal of Health System Pharmacy 62, no. 22 (2005): 2386-39
How many particles do we shed?
01
Kebutuhan
dan Tanggung
Jawab
Personnel
Kebutuhan Personnel
1 Compounding Personnel
2 Compounding Supervisor
dan/atau
2 Designated Person
Tanggung Jawab Compounding
Personnel
● Memahami kegiatan yang ● Akurat
dilakukan dan bahayanya ● Mempertahankan kondisi
● Melakukan evaluasi steril
prosedur secara kontinyu
● Melakukan evaluasi hasil
penyiapan sediaan steril
secara kontinyu
● Meminimalkan paparan
kepada personnel
● Meminimalkan
kontaminasi ke
lingkungan
Tanggung Jawab Designated
Person
● Memahami manajemen
resiko
● Mengembangkan dan
mengimplementasikan
prosedur yang sesuai
● Mengawasi kepatuhan
unit handling
● Memastikan kompetensi
personnel
● Memastikan control
lingkungan
● Mengawasi monitoring
fasilitas dan dokumentasi
02
Kualifikasi
Personnel
PERSONNEL HARUS TERLATIH
Pelatihan yang diberikan harus meliputi tetapi tidak terbatas pada :
Kesehatan Kompetensi
Dilakukan pemeriksaan Pemenuhan teknis aseptis
kesehatan minimal tiap ü Gloved fingertip
satu tahun testing
ü Media-fill testing
Gloved Fingertip Testing
Gloved Fingertip Testing dilakukan untuk mendeteksi keberadaan
mikroorganisme di ujung jari sarung tangan akibat dari cara mengenakan
sarung tangan steril yang tidak benar, teknik aseptik yang buruk dan
desinfeksi sarung tangan yang tidak tepat
Gloved Fingertip Testing
Media Fill Testing
Media Fill Test merupakan tes menggunakan media pertumbuhan
bakteri yang meniru/mensimulasikan proses peracikan paling kompleks
dan harus dilakukan dalam kondisi “worst-case"