Anda di halaman 1dari 2

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2021 / 2022

Nama : Hendra Tri Wibowo


NIM : 213010302032
Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Mikro
Hari/tanggal : Senin / 18 Oktober 2021
Jurusan : Manajemen
Kelas :B
Pengampu : Jonathan Giovanni, S.Si., M.M

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!

Pada pertengahan Februari, harga masker melonjak. Di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, harga masker
N95 saat itu menyentuh Rp 1,6 juta per boks yang berisi 20 buah. Padahal, harga normalnya hanya
berkisar Rp 195.000 per boks. Selain itu, harga masker biasa pun juga tidak kalah melonjak. Kini,
harga masker biasa mencapai Rp 170.000 hingga Rp 350.000 per boksnya yang berisi 50 buah. Harga
normalnya padahal hanya sekitar Rp 15.000 hingga Rp 25.000 per boks. Melonjaknya harga masker
di Indonesia menjadi sorotan beberapa media internasional. Isu masker kemudian menjadi perhatian
pemerintah, lembaga non pemerintah, polisi, dan masyarakat. Polisi misalnya melakukan sidak
penjualan masker ke pasar-pasar untuk merespon kelangkaan masker akibat mewabahnya virus
corona atau Covid-19. Saat itu, Polda Metro Jaya Pasar mendatangi Pasar Pramuka, Matraman,
Jakarta Timur, Rabu (4/3/2020). Sidak dipimpin Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes
Yusri Yunus, Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Iwan Kurniawan, dan Direktur Reserse Narkoba
Polda Metro Jaya Kombes Herry Heryawan. Iwan mengingatkan para pedagang untuk tidak
menaikkan harga penjualan karena bisa dijerat tindak pidana. "Distributor dan pedagang jangan
memanfaatkan hal ini untuk keuntungan pribadi. Kita akan tindak tegas," kata Iwan kepada para
pedagang pada saat sidak. Sementara itu, pedagang mengaku hanya menjual masker sesuai harga
yang dipatok para distributor. Pembelian masker juga sempat dibatasi. Pada saat langkanya masker,
setiap orang hanya diperbolehkan membeli maksimal 5 boks masker. Hal ini guna mengantisipasi
penimbunan masker yang menyebabkan kelangkaan barang di pasaran. (Sumber. Kompas.com)

1. Buatlah ringkasan kasus di atas!

2. Bagaimana penerapan hukum permintaan dan penawaran pada kasus di atas?

3. Menurut Anda mengapa situasi di atas dapat terjadi?

4. Jika Anda adalah pemangku kepentingan dalam kasus tersebut. Bagaimana usaha Anda mengatasi
masalah yang ada?
JAWABAN

1. Pada pertengahan Februari, harga masker melonjak. Salah satunya harga masker N95 saat itu
menyentuh Rp 1,6 juta per boks yang berisi 20 buah. Padahal, harga normalnya berkisar Rp 195.000
per boks. Selain itu, harga masker biasa pun juga ikut melonjak dari Rp 170.000 hingga Rp 350.000
per boksnya yang berisi 50 buah. Awalnya harga normalnya sekitar Rp 15.000 hingga Rp 25.000 per
boks. Melonjaknya harga masker di Indonesia menjadi sorotan beberapa media internasional. Isu
masker kemudian menjadi perhatian pemerintah, lembaga non pemerintah, polisi, dan masyarakat.
Polisi melakukan sidak yang dipimpin Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus,
Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Iwan Kurniawan, dan Direktur Reserse Narkoba Polda Metro
Jaya Kombes Herry Heryawan tentang penjualan masker ke pasar-pasar untuk merespon kelangkaan
masker akibat mewabahnya virus corona atau Covid-19. Pada saat sidak, Iwan mengingatkan kepada
distributor dan para pedagang untuk tidak menaikkan harga penjualan karena bisa dijerat tindak
pidana. Sementara itu, pedagang mengaku hanya menjual masker sesuai harga yang dipatok para
distributor. Pembelian masker juga sempat dibatasi. Pada saat langkanya masker, setiap orang hanya
diperbolehkan membeli maksimal 5 boks masker. Hal ini guna mengantisipasi penimbunan masker
yang menyebabkan kelangkaan barang di pasaran.

2. Hukum penawaran akan berkebalikan dengan permintaan yakni saat harga barang naik akan
mendorong meningkatnya penawarn suatu barang. Jika suatu barang harganya meningkat maka
produsen akan memasok barang lebih banyak.

3. Situasi di atas dapat terjadi karena naiknya permintaan barang berupa masker sehingga produsen
memanfaatkan situasi tersebut untuk menaikkan harga masker di saat melonjaknya wabah virus
Covid-19 untuk menaikan pendapatan. Karena hal tersebut Pemerintah membatasi pembelian
masker agar tidak terjadi kelangkaan masker, hal ini guna menghindari atau mengantisipasi
penimbunan masker.

4. Jika saya menjadi pemangku kepentingan dalam kasus tersebut saya tidak akan menaikkan harga
barang (Masker) terlalu tinggi dan saya akan memberikan Batasan pembelian masker kepada
konsumen atau menjualnya secara eceran agar masyarakat tidak melakukan penimbunan barang
(Masker) sehingga masker dapat dibeli oleh masyarakat luas.

Anda mungkin juga menyukai