1. Kenaikan harga masker berhubungan dengan teori hukum permintaan
dan penawaran. Hukum permintaan menyatakan apabila suatu harga naik maka jumlah barang yang diminta turun, sebaliknya jika harga suatu barang turun maka jumlah barang yang diminta akan bertambah. Jika permintaan harga masker naik maka jumlah barang masker yang diminta turun. Hukum penawaran menyatakan perbandingan lurus antara harga terhadap jumlah barang yang ditawarkan, yaitu jika harga naik maka penawaran akan meningkat, dan sebaliknya jika harga turun maka penawaran juga akan turun. Jika harga masker naik maka penawaran masker meningkat. Karena Kelangkaan masker ini menyebabkan harga barang-barang tersebut melambung tinggi, berkali kali lipat dari harga normalnya. Sebagian oknum mengambil kesempatan menimbun masker medik tersebut untuk kemudian dijual dengan harga fantastis. Bahkan, beberapa harga masker medik dijual berkisaran antara Rp340ribu hingga Rp1,5 Juta.
2. Menurut saya pemerintah Indonesia harus melakukan kebijakan
pengendaliann pasar yaitu regulation based policy dengan cara melakukan penggrebekan penimbunan masker. Selain itu pemerintah juga memberlakukan maksimal pembelian untuk setiap orang dan pemerintah juga menghimbau menggunakan barang substitusi yaitu dengan penggunaan masker kain untuk masyarakat.
3. Juru bicara Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Guntur
Saragih menyampikan bahwa KPPU tengah mempelajari kemungkinan adanya pelanggaran dalam perdagangan masker. Hal ini mengakibatkan langkanya masker di pasaran setelah virus Corona baru atau Covid-19 masuk ke Indonesia. Sebelumnya, KPPU menyatakan belum ada dugaan pelanggaran dalam perdagangan masker di pasaran menyusul lonjakan harga barang tersebut setelah pengumuman dua WNI terinfeksi virus Corona (Covid- 19).
KPPU mengatakan penelitian tersebut memang menunjukkan kenaikan
harga masker terutama jenis 3 ply mask dan N95 mask yang sangat signifikan. Namun saat ini kenaikan masih dipacu oleh peningkatan permintaan sebagai akibat merebaknya virus Corona di seluruh dunia.
Dalam rentang waktu penelitian tersebut, KPPU melihat adanya
kenaikan harga masker yang signifikan dari harga normal. KPPU juga melihat ada peningkatan permintaan yang tinggi di pasar yang tidak diiringi dengan peningkatan suplai dari produsen, di mana jumlah produksi antar produsen tidak sama. Menteri Perdagangan,mengimbau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI tidak menjual masker diatas harga normal di pasaran.Pernyataan ini untuk menanggapi pemberitaan tentang Perumda Pasar Jaya sebagai BUMD DKI menjual masker dengan harga Rp 300.000 per pack.
Ia kembali mengingatkan agar masyarakat atau pihak-pihak lain tidak
melakukan penimbunan masker untuk dapat menjualnya dengan harga tinggi. Karena pemerintah tidak akan tinggal diam melihat permasalahan tersebut. Penindakan secara hukum sudah mulai dilakukan aparat kepolisian kepada pelaku penimbunan masker.
pemerintah menjamin ketersediaan masker diIndonesia. Karena itu,
pemerintah akan meningkatkan produksi masker di dalam negeri. Sehingga tidak ada kelangkaan masker ditengah merebaknya virus corona di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Dia juga mengimbau produsen masker untuk tidak mengekspor masker ke luar negeri, melainkan memenuhi kebutuhan masker di dalam negeri terlebih dahulu