PERKERASAN ASPAL
DIVISI 7. STRUKTUR
- Mandor
- Pekerja biasa
- Dump Truck, kapasitas 3 -4 m3
- Alat Penggali (Excavator) 80 - 140 PK
- Marka Jalan Thermoplastic
- Rambu Jalan Tunggal dengan permukaan Pemantul Engineer Grade
- Rambu Jalan Ganda dengan permukaan Pemantul Engineer Grade
- Rambu Jalan Tunggal dengan permukaan Pemantul High Intensity Grade
- Rambu Jalan Ganda dengan permukaan Pemantul High Intensity Grade
- Patok Pengarah
- Patok Kilometer
- Patok Hektometer
Metode Pelaksanaan |2
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
A. LINGKUP PEKERJAAN
DIVISI 1. UMUM :
- Mobilisasi
- Manajemen dan keselamatan lalu lintas
- Pengujian Parameter Kebisingan dan/atau Getaran Lainya
- Pengujian Parameter Udara Emisi dan Ambien lainnya
- Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Pengeboran, termasuk SPT dan Laporan
- Manajemen Mutu
DIVISI 2. DRAINASE
- Galian Biasa
- Galian Batu Lunak
- Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter
- Galian Struktur dengan kedalaman 2 - 4 meter
- Timbunan Biasa dari sumber galian
- Timbunan Biasa dari hasil galian
- Timbunan Pilihan dari sumber galian
- Timbunan Pilihan dari dari galian
- Penimbunan kembali berbutir (Granular Backfill)
- Penyiapan Badan Jalan
- Pemotongan Pohon Pilihan dia. 15 - 30 cm
- Pemotongan Pohon Pilihan dia. 30 - 50 cm
- Pemotongan Pohon Pilihan dia. 50 - 75 cm
Metode Pelaksanaan |1
- Rel Pengaman
- Paku Jalan memantul bujur sangkar
- Paku Jalan memantul bulat
- Kereb Pracetak jenis 2 (penghalang/Barrier)
- Kereb Pracetak jenis 6 (kereb dengan bukaan)
- Unit Lampu penerangan jalan Lengan Tunggal, Tipe LED
- Stabilitas dengan tanaman
- Pohon Jenis trembesi
Semua item-item pekerjaan tersebut diatas akan dilaksanakan sesuai
spesifikasi teknis dan menurut volume pekerjaan yang tersedia dalam Daftar
Kuantitas dan Harga (BQ)
Metode Pelaksanaan |3
BAB. II
Berikut penjelasannya:
a. SKPPBJ
Setelah Pengumuman Pemenang Lelang maka dilaksanakan Masa
Sanggah dan bila masa sanggah ini berakhir tanpa ada sanggahan maka
segera dikeluarkan Surat Keputusan Tentang Penetapan Pengadaan
Barang/Jasa (SKPPBJ) yang isinya adalah:
o Penunjukkan Pemenang Lelang untuk melaksanakan Pekerjaan Yang
dilelangkan
o Untuk segera melakukan Kontrak untuk mengatur segala hal yang
berhubungan dengan pelaksaan pekerjaan tersebut di atas.
o Kontraktor yang ditunjuk segera menyiapkan jaminan pelaksanaan
dengan besaran dan jangka waktu yang telah ditetapkan.
o Kontraktor segera menyiapkan Draft kontrak untuk disetujui oleh
Pengguna Jasa.
b. Jadwal Pelaksanaan
Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan, Jadwal penugasan personil,
jadwal pengadaan dan penggunaan material, jadwal penggunaan alat dan
Membuat program pelaksanaan dalam bentuk Critical Path Method (CPM)
Network dibuat dalam dua bentuk yaitu bar-chart dan daftar yang
memperlihatkan setiap kegiatan. Atau kami akan membuat Rencana Mutu
Kontrak (sesuai dengan Permen PU Nomor: 04/PRT/M/2009 tentang
Sistem Manajemen Mutu) yang didalamnya sudah tertuang jadwal
pelaksanaan pekerjaan, Jadwal penugasan personil, jadwal pengadaan
dan penggunaan material, jadwal penggunaan alat, jadwal arus kas, dll,
sehingga seluruh proses kegiatan yang mencakup mutu/ kualitas,
kuantitas dan waktu, serta tata cara pelaksanaan dan tahapan
pelaksanaan sudah tercover didalam Rencana Mutu Kontrak (RMK).
Metode Pelaksanaan |4
mengkoordinasikan dan mengkondisikan pelaksanaan Pekerjaan. Pre
Contruction Meeting berisi antara lain:
1. Persepsi yang tercantum dalam dokumen lelang yang nantinya
Penjelasan atau uraian tambahan yang belum tercantum dalam
spesifikasi yang disepakati oleh kedua pihak.
2. Memberi penjelasan fisik dan non fisik dalam dokumen lelang.
3. Menyamankan disepakati dan dimasukkan dalam Dokumen Kontrak.
d. Dokumen Kontrak
Tahapan selanjutnya adalah penandatanganan Dokumen Kontrak yang
telah disetujui oleh kedua belah pihak dalam dokumen kontrak ini diatur
beberapa hal meliputi:
o Tujuan Kontrak
o Bagian-bagian dari Dokumen Kontrak
o Pengawas Pekerjaan
o Jenis dan Nilai Kontrak
o Jangka waktu Pelaksanaan Pekerjaan
o Jangka Waktu Pemeliharaan
o Jangka Waktu Kontrak
o Uang Muka yang akan diberikan
o Tata Cara Pembayaran
o Sanksi
o Perselisihan
o Domisili
o Keadaan Kahar
o Ketentuan penutup
f. Mutual check
Melaksanakan pengukuran kembali (uitsetten) MC.0% menggunakan alat
waterpas dan ukur thedolith (bila perlu) dengan berpedoman tender
drawing bersama-sama dengan PTLK Dinas yang terkait
g. Pelaporan
Kontraktor diwajibkan membuat pelaporan tentang pelaksanan pekerjaan
tersebut, yang meliputi beberapa hal, yaitu:
Metode Pelaksanaan |5
• Surat Pemberitahuan Mulai Pekejaan
Surat Pemberitahuan Mulai Pekejaan adalah surat pemberitahuan yang
ditujukan kepada dinas terkait dan kepada Muspika serta aparat Desa
setempat bertujuan untuk memberitahukan ataupun surat ijin nruk
melakukan perkerjaan
• Laporan Harian
Yaitu laporan pelaksanaan kegiatan dilapangan yang didalamnya
memuat hasil pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaan
dan lokasi pekerjaan tersebut dikerjakan, selain itu juga membuat
laporan penggunaan tenaga kerja, jenis bahan dan peralatan yang
digunakan, kondisi cuaca yang terjadi pada hari itu.
• Laporan Mingguan
Laporan Mingguan adalah laporan yang memuat progress hasil
pelaksanaan selama satu minggu, laporan mingguan ini dilampiri back
up perhitungan volume pekerjaan yang telah dilaksanakan dalam
minggu tersebut. Laporan mingguan ini dibuat oleh kontraktor dan
diperiksa serta disetujui oleh Direksi Pengawas pekerjaan.
• Laporan Bulanan
Laporan Bulanan adalah laporan yang memuat semua kejadian yang
berlangsung pada bulan tersebut, yaitu proses yang telah dilaksanakan
serta tenaga kerja, bahan dan peralatan yang digunakan, kemudian
foto-foto hasil pelaksanaan selama bulan tersebut. Laporan bulanan ini
dibuat oleh kontraktor dan diperiksa serta disetujui oleh direksi
pengawas.
• Buku Direksi
Buku Direksi berisi perintah, instruksi dan penjelasan langsung dari
Direksi Pekerjaan kepada pihak kontraktor mengenai pekerjaan yang
akan atau sedang dilaksanakan.
Metode Pelaksanaan |6
• Buku Tamu
Buku ini berisi saran, instruksi, dan penjelasan dari tinjauan yang
dilakukan instansi terkait atau tamu lain yang masih ada sangkutan
berkenaan dengan pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
• Asbuilt Drawing
Asbuilt drawing adalah gambar purna laksana, yaitu gambar yang
memuat semua pelaksanaan bangunan yang telah dikerjakan oleh
kontraktor dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Managemen personil dan sistem informasi yang jelas dan terstruktur secara
sistematis turut menunjang keberhasilan pelaksaan suatu pekerjaan konstrusi.
Oleh karena itulah, kami selaku penyedia akan menyediakan personil sesuai
dengan yang dipersyaratkan serta menugaskan sesuai dengan keahlian
masing – masing personil sehingga menciptakan sistem kerja yang baik dan
tepat sasaran.
Metode Pelaksanaan |7
C. PEKERJAAN PERSIAPAN
Persiapan pekerjaan yang akan kami laksanakan berupa:
• Kegiatan Mobilisasi, dimulai setelah rapat PCM dengan jadual
kegiatan telah disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
setelah dikoreksi/diperiksa oleh konsultan supervisi.
• Mobilisasi Personil
• Mobilisasi peralatan dan fasilitas lapangan (Direksi Keet/Barak kerja)
• Selain memobilisasi personil, peralatan dan fasilitas lapangan juga
kegiatan kaji ulang untuk menyesuaikan kondisi lapangan dengan
kontrak juga melakukan pengujian-pengujian antara lain: Test
karakteristik bahan, pembuatan JMD oleh bidang uji yang akan
ditindak lanjuti dengan pembuatan JMF dan melakukan Trial MIx dan
Trial Compaction untuk pekerjaan :
- Timbunan Biasa atau Pilihan dengan berapa passing dengan test
kepadatan dengan alat Sand Cone Methode dan kepadatan
sesuai dengan spesifikasi teknis
- Agregat Kelas A berapa passing sampai dengan kepadatan
terpenuhi yaitu 98 % (cek sesuai spek)
- Pekerjaan Aspal dengan beberapa methode 18 passing, 20
passing dan 22 passing agar bisa tercapai kepadatan min 98% -
100% dan tebal sesuai desain untuk AC-Base Mod, AC-BC Mod,
dan AC-WC Mod
• Kegiatan lain menurunkan team survey kaji ulang sesuai kondisi
kebutuhan lapangan untuk menyusun MC 0 dengan periode 30 hari
setelah diterima SPMK dan dilanjutkan evaluasi kajian dan
Judgemant Engineer yang akan dituangkan dalam Draft Justifikasi
Teknis periode 45 hari terhitung tanggal SPMK
Berikut pekerjaan persiapan yang akan kami laksanakan pada pekerjaan ini:
1. Sosialisasi
Metode Pelaksanaan |9
Selain personil manajerial yang dipersyaratkan pada dokumen, kami juga
akan menyediakan personil pendukung seperti logistik, juru gambar, mandor
pekerjaan, kepala tukang, dan lainya semaksimal mungkin untuk dapat
mendukung terlaksananya konsep penugasan personil yang efektif dan
efisien demi tercapainya metode kerja yang baik.
PERALATAN UTAMA
Metode Pelaksanaan |8
2. Pembuatan kantor direksi di lapangan dan pembuatan Direksi Keet bahan
maupun alat Kantor proyek di bangun sebagai tempat bekerja bagi para staf
baik staf dari kontraktor, pengawas, maupun pemilik proyek di lapangan.
Pembuatan direksi keet. Pembangunan tidak di bangun secara permanen
karena hanya bersifat sementara, namun tetap mengutamakan kenyaman
yang mengacu pada spesifikasi teknis dokumen pelelangan.
Untuk Direksi Keet akan Kami sewa pada daerah yang paling dekat dengan
lokasi kerja, sehingga efektifitas kerja tidak terganggu akibat jarak tempuh
pekerja ke lokasi pekerjaan. Pondok kerja akan kami sewa dengan kondisi
yang layak serta memiliki penerangan yang cukup bagi pekerja ketika malam
tiba. Gudang juga kami sewa dengan ukuran yang mampu menampung bahan
dan material yang didatangkan untuk kebutuhan pelaksanaan pekerjaan.
Gudang kami buat dengan bangunan yang berlantai panggung, hal ini kami
perkirakan agar bahan dan material yang disimpan sementara tidak terkena
rembesan air yang terjadi akibat hujan atau hal lain yang mungkin terjadi.
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan ini kontraktor menyediakan dan
mendirikan Direksi Keet berupa bangunan sementara yang berukuran 36 m2.
Bangunan sementara ini dilengkapi dengan toilet atau WC dan kamar mandi
yang khusus dimanfaatkan oleh Direksi / pengawas. Selain dilengkapi dengan
bak air, closet, dilengkapi juga dengan septictank & sumur resapan. Sebagai
kelengkapan direksi keet guna penyelesaian administrasi dilapangan, maka
sebelum pelaksanaan pekerjaan ini dimulai terlebih dahulu melengkapi
peralatan antara lain
- Soft board menempel di dinding
Pembersihan lokasi pekerjaan ini terdiri dari pembersihan lahan dari semua
pohon, halangan - halangan, semak – semak, sampah, dan bahan lainnya
yang tidak dikehendaki atau menggangu keberadaannya sesuai dengan yang
diperintahkan oleh direksi Pekerjaan.
a. Data Ukur
b. Gambar Situasi
c. Gambar Profil Memanjang dan Melintang
d. Contruction Drawing (CD)
I. MOBILISASI
Mobilisasi harus diselesaikan dalam jangka waktu 60 hari terhitung mulai
tanggal mulai kerja, kecuali penyediaan Fasilitas dan Pelayanan
Pengendalian Mutu yang terdiri dari tenaga ahli, tenaga terampil, dan
sumber daya uji mutu lainnya yang siap operasional, harus diselesaikan
dalam waktu paling lama 45 hari
Dalam waktu paling lambat 7 hari setelah SPMK, Penyedia Jasa harus
melaksanakan Rapat Persiapan Pelaksanaan (PCM) yang dihadiri
Pengguna Jasa, Direksi Pekerjaan, Direksi Teknik (bila ada), dan Penyedia
Jasa untuk membahas semua hal baik yang teknis maupun yang non teknis
dalam kegiatan ini:
o Pendahuluan
o Sinkronisasi Struktur Organisasi
- Struktur Organisasi Pengguna Jasa
- Struktur Organisasi Penyedia Jasa
- Struktur Organisasi Direksi Pekerjaan
o Masalah-masalah Lapangan
- Ruang Milik Jalan (RUMIJA)
- Sumber-sumber Bahan
- Lokasi Base Camp
o Wakil Penyedia Jasa
o Pengajuan
o Persetujuan
o Dokumen Penyelesaian Pekerjaan/Penyerahan Pertama Pekerjaan
Selesai
o Rencana Kerja
- Bagan Jadwal Pelaksanaan kontrak yang menunjukkan waktu dan
urutan kegiatan utama
- Rencana Mobilisasi
- Rencana Relokasi
- Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K)
o Program Mutu dalam bentuk Rencana Mutu Kontrak (RMK)
o Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas (RMKL)
o Rencana Inspeksi dan Pengujian
o Dokumen Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (jika
ada), Dokumen Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (jika
ada), atau sekurang-kurangnya standar dan prosedur pengelolaan
lingkungan yang berlaku khusus untuk kegiatan tersebut.
o Komunikasi dan Korespondensi
Tempat Kerja:
o Laboratorium haruslah merupakan bangunan terpisah (18x6 m2)
o Bangunan harus dilengkapi dengan lantai beton beserta fasilitas
pembuangan air kotor, dan dilengkapi dengan 2 buah AC masing-
masing berkapasitas minimum 1,5 PK.
o Perlengkapan di dalam ruangan bangunan.
• Field Engineering
Dengan petunjuk Direksi Teknis survey/rekayasa lapangan dilaksanakan
untuk menentukan kondisi fisik dan strucktural dari pekerjaan dan
fasilitas yang ada dilokasi pekerjaan, sehingga dimungkinkan untuk
• Direksi Keet
Penyedia Jasa menyediakan kantor lapangan untuk para pelaksana
lapangan dan gudang material tempat menyimpan bahan material serta
alat-alat yang akan dan sedang dipakai selama pelaksanaan pekerjaan.
Barak kerja dan gudang material harus dipelihara dan dijaga sehingga
bahan material yang akan dipakai tidak rusak saat akan digunakan.
Semua administrasi pendukung untuk pelaksanaan pekerjaan seperti
gambar-gambar kerja,buku laporan kemajuan phisik, data cuaca, buku
saran direksi, buku tamu, Foto-Foto pelaksanaan dan lain sebagainya
harus selalu ada dan dipelihara serta disimpan secara baik dikantor
lapangan.
• Mobil Patroli Double Cabin Min. Tahun 2017 (sewa 2 unit) selama
11 bulan
Pengaturan lalu lintas merupakan salah satu hal terpenting dalam pekerjaan
pemasangan Trash Rack Selama masa konstruksi, lalu lintas harus diatur dan
dikontrol terus untuk mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas terutama pada
saat siang hari dengan volume lalu lintas yang padat. Pihak-pihak yang terkait
dalam hal koordinasi adalah Polres/Polsek untuk pengaturan lalu lintas dan
DLLAJ untuk pengaturan parkir dan pengalihan arus lalu lintas.
Penanganan lalu lintas untuk kontrol dan pengaturan selama masa konstruksi
sebagai berikut :
1. Jalan tidak boleh ditutup tanpa ijin dari pihak yang berwajib, dalam hal ini
Polda/Poltabes dan DLLAJ
2. Jika jalan terpaksa harus ditutup, lalu lintas harus dialihkan ke jalur lain
3. Lalu lintas harus dikontrol oleh petugas khusus atau Plug man Rambu-
rambu lalu lintas tidak boleh dalam ukuran kecil, harus jelas dan
ditempatkan di posisi yang benar
4. Lampu penerangan kerja dan lampu isyarat/putar (rotary lamp) harus
disiapkan saat waktu malam
Pelaksanaan
Pengendalian lalu lintas dilaksanakan oleh suatu Tim yang bukan hanya
menguasai masalah lalu lintas saja tapi juga masalah teknik serta langsung
bertanggungjawab pada General Superintendent. Bagian ini juga melakukan
koordinasi aktif kepada Konsultan dan pihak pemberi tugas tentang waktu,
perubahan jalur dan lainnya sehingga dapat diperkecil segala kemungkinan
buruk yang akan terjadi.
Untuk jalan dengan lalu lintas padat, konstruksi harus dikontrol lebih khusus
sebagai berikut :
1. Konstruksi harus di siang hari jika pelaksanaan di malam hari tidak
memungkinkan
2. Koordinasi dengan polisi lalu lintas untuk mengatur lalu lintas
3. Tidak menggunakan alat-alat berat yang besar jika tidak memungkinkan
4. Lalu lintas akan dialihkan ke jalur lain jika memungkinkan penduduk harus
merasa aman baik di trotoir maupun di dalam rumah, jembatan sementara
akan disediakan untuk akses sementara ke rumah
B. URUTAN KERJA:
1. Penyedia menyiapkan perlengkapan keselamatan jalan selama periode
konstruksi sesuai ketentuan
2. Buat rencana kerja manajemen lalu-lintas sesuai schedule pekerjaan dan
koordinasikan dengan seluruh personil yang terkait
3. Kelompok kerja pengatur lalu-lintas selama konstruksi menggunakan tenaga
pengatur dan flagman dengan 3 shift
4. Pengalihan arus lalu-lintas harus ijin PPK dan pihak terkait
5. Semua rambu harus jelas dan terbaca oleh Pengguna Jalan
D. TENAGA / PERSONIL
1. Pekerja (Flagman)
2. Koordinator / Pengatur
B. URUTAN KERJA:
1. Penyedia menyiapkan perlengkapan pengujian lingkungan (air, udara, dan
kebisingan)
2. Buat Rencana kerja pengujian lingkungan sesuai schedule pekerjaan dan
koordinasikan dengan seluruh personil yang terkait
3. Pemilihan lokasi pengujian
4. Melaksanakan pengujian
D. TENAGA / PERSONIL
Estimasi kedalaman boring per titik 40 M
1. Tenaga Ahli Pengeboran 1 OH
2. Tenaga Pendukung 8 OH
3. Mobilisasi dan Demobilisasi Tenaga 1 Ls
Penyelidikan tanah dengan metode ini bertujuan menentukan jenis dan sifat-
sifat tanah (soil properties) pada lokasi yang akan dibangun pondasi dari tiap
tebal lapisannya. Pengambilan sample tanah ini dikenal dengan sebutan
undisturbed soil sample (pengambilan tanah tidak terganggu). Pengambilan
sample tanah ini adalah dengan cara menge-bor sampai kedalaman tertentu
dengan menggunakan tabung (pipa) logam berongga kedalam tanah. Di
proyek transmisi biasanya dengan metode Hand Auger (manual), kedalaman
umum dengan cara ini bisa sampai 5-6m, kedalaman ini mungkin memadai
untuk penyelidikan tanah pondasi pada tipe pad and chimney. Tapi tentu saja
tidak cukup untuk rencana pondalam (pile foundation), untuk itu dengan
pengeboran dengan mesin diperlukan (deep boring). Lembaga penyelidikan
tanah seperti halnya konsultan tanah, lembaga PU (Pekerjaan Umum) dan
universitas2 tertentu yang memiliki peralatan dan laboratorium mekanika tanah
biasanya jasa mereka selalu dimanfaatkan dalam melakukan investigasi ini.
B. URUTAN KERJA:
1. Penyedia memobilisasi peralatan pengeboran ke lokasi yang telah disetujui
PPK
2. Pengeboran dilakukan dengan mengambil SPT dan sampel tanah terganggu
(Distrub) dengan interval maks. 2 meter atau setiap ada perubahan strata
tanah
3. Benda uji diambil dan dilakukan pengujian laboratorium Pengeboran
dilakukan hingga mencapai tanah keras atau nilai SPT hingga nilai > 40
4. Dibuat laporan hasil pengujian
Gambaran Pekerjaan
Pekerjaan Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air dilaksanakan
di laksanakan di sisi luar kanan dan/ kiri bahu jalan atau saluran yang
melintang jalan sesuai dengan gambar perencanaan.
Penggalian tanah biasa untuk selokan Drainase dan saluran air yang
umumnya berada dibahu jalan dilakukan dengan menggunakan Excavator
kemudian dituangkan ke dalam Dump Truck lalu Dump Truck membuang
material hasil galian keluar lokasi sejauh + 2 Km.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
• Menggali.
Penggalian dibuat sedemikian rupa agar pada saat hujan, air tidak
menggenang di tempat galian, sehingga aktifitas penggalian tidak
terganggu.
Ruang lingkup:
1. Penggalian tanah
2. Pengangkutan material hasil galian ke luar lokasi
PENANGGUNG JAWAB
NO KEGIATAN GS ADKON SM PEL. SURV. GA
KET
PLAN
1 Melakukan penjabaran rencana kerja
dengan mengacu kepada quality plan,
meliputi :
- Sasaran mutu, volume, durasi & K3
- Proses kerja , sitem, urutan tahapan dan
metode dan kapasitas
- Skedul pelaksanaan dan sumber daya
2
Memeriksa apakah semua persyaratan/
kelengkapan yang terkkait dengan proses
(termasuk revisi danperubahannya telah
dipenuhi antara lain :
- Shop drawing terkait telah disetujui oleh
pemberi tugas sebelum pekerjaan
dilaksanakan
- Referensi pengukuran terkait telah
disetujui oleh pemberi tugas sebelum
pekerjaan dilaksanakan
- Metode Kerja terkait telah disetujui oleh
pemberi tugas sebelum pekerjaan
dilaksanakan
- Raw Material telah disetujui oleh pemberi
tugas sebelum pekerjaan dilaksanakan
3 DO
Briefing dan koordinasi untuk memastikan
rencana kerja dan metode kerja dimengerti
dan dilaksanakan di lapangan
4
Mengajukan Request for Work/Inspection
dan memastikan request disetujui oleh
pemberi tugas
5
Penentuan lokasi elevasi dan kemiringan
dilapangan sehingga air diharapkan dapat
mengalir dengan lancar
6 6
6
Penyiapan lokasi galian dengan
pemasangan patok untuk membentuk
profil dan elevasi pinjaman untuk a
mengecheck elevasi hasil galian
C H E CK
a. Lakukan pemeriksaan mutu, waktu dan
10 bandingkan parameter lainnya dgn
parameter pada QC Table
b. Check elevasi dan kemiringan dari galian 11 11 11
sesuai dgn kemiringan rencana saluran
MUL
AI
Survey shop
drawing
Mobilisasi Alat
Checking
Tidak
Recheck
disetujui
owner
Ya
Penggalian
Excavator
Kontrol Tidak
Recheck
elevasi
Ya
Finishing
SELESAI
o Bahan:
o Gorong-gorong dan U Ditch beton bertulang pracetak memenuhi
persyaratan AASHTO M170 – 07
o Penempatan U ditch :
o Lidah sambungan harus diletakkan di bagian hilir, lidah sambungan
harus dimasukkan sepenuhnya ke dalam alur sambungan dan sesuai
dengan arah serta kelandaiannya
o Setelah terpasang, sambungan yang belum terisi harus diisi dengan
adukan, dan adukan tambahan harus diberikan untuk membentuk
selimut adukan di sekeliling sambungan
o Bahan untuk penimbunan kembali terdiri dari tanah atau kerikil yang
bebas dari gumpalan lempung/ tanah liat dan tetumbuhan serta yang
tidak mengandung batu yang tertahan pada ayakan 25 mm
o Penimbunan kembali (Back Fill)
o Bilamana perpanjangannya mempunyai desain yg berbeda,
sambungan standar tidak mungkin dilakukan, maka suatu sambungan
(collar) beton harus dibuat untuk membentuk sambungan (connection)
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau yg diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan
• Galian Biasa
Mencakup galian bahan, tanah gambut, organik, lunak, ekspansif, yg tidak
dikehendaki, tergumpal, daya dukung sedang.
Kelandaian akhir, garis dan formasi sesudah galian selain galian
perkerasan beraspal dan/ atau perkerasan beton tidak boleh berbeda >
tinggi 2 cm atau < rendah 3 cm pada setiap titik, dan 1 cm pada setiap titik
untuk galian bahan perkerasan lama.
Pemotongan permukaan lereng yang telah selesai tidak boleh berbeda
dari garis profil rencana > 10 cm untuk tanah dan 20 cm untuk batu di
mana pemecahan batu yang berlebihan tak dapat terhindarkan.
o Pengamanan Pekerjaan Galian
o Selama pelaksanaan pekerjaan galian, lereng galian harus dijaga
tetap stabil sehingga mampu menahan pekerjaan, struktur atau mesin
di sekitarnya, harus dipertahankan sepanjang waktu, penyokong
(shoring) dan pengaku (bracing) yang memadai harus dipasang
bilamana permukaan lereng galian mungkin tidak stabil.
o Bilamana diperlukan, Penyedia Jasa harus menyokong atau
mendukung struktur di sekitarnya, yang jika tidak dilaksanakan dapat
menjadi tidak stabil atau rusak oleh pekerjaan galian tsb
o Untuk menjaga stabilitas lereng galian dan keselamatan pekerja maka
galian tanah > 5 m harus dibuat bertangga dengan teras selebar 1
meter atau yg diperintahkan Direksi Pekerjaan
o Peralatan berat tidak diijinkan berada ≤ 1,5 m dari tepi galian parit,
terkecuali bilamana pipa atau struktur lainnya yang telah terpasang
dan galian tersebut telah ditimbun kembali dengan bahan yang
disetujui dan telah dipadatkan
o Semua galian terbuka harus diberi rambu peringatan dan penghalang
(barikade) yang cukup untuk mencegah pekerja atau orang lain
terjatuh ke dalamnya.
Pekerjaan Galian biasa ini kami rencanakan di awal pekerjaan. Pekerjaan ini
termasuk galian dan membuang hasil galian ke disposal area. Penggalian
berupa galian bahu jalan untuk pelebaran jalan sesuai penampang yang
digambar kerja sehingga tercapai dimensi dan elevasi sesuai gambar kerja
yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Peralatan yang digunakan adalah
excavator untuk menggali dan memuat, dump truck untuk mengangkut
material hasil galian. Disposal Area akan ditentukan disekitar lokasi
pekerjaan atau pada daerah lain atas persetujuan Direksi. Lokasi yang
diambil diusahakan tidak mengganggu lingkungan
1. Pekerjaan persiapan
2. Pelaksanaan
PENANGGUNG JAWAB
NO KEGIATAN GS ADKON SM PEL. SU GA
KET
PLAN
1 Melakukan penjabaran rencana kerja 1 1 1 1
dengan mengacu kepada quality plan,
meliputi :
- Sasaran mutu, volume, durasi & K3
- Proses kerja, sitem, urutan tahapan dan
metode dan kapasitas
- Skedul pelaksanaan dan sumber daya
DO
CHECK
10 a. Lakukan pemeriksaan mutu, waktu dan
bandingkan parameter lainnya dgn
parameter pada QC Table
b. Check elevasi dan kemiringan galian.
Kemudian bandingkan dengan rencana
sebagaimana yang tertera dalam gambar
kerja
ACTION
12 Lakukan tindakan perbaikan produk sesuai
dengan prosedur pengendalian
ketidaksesuaian (Control of non
Comformance). Bila hasil pemeriksaan (No.
10) menunjukkan mutu produk di bawah
standar, bisa dilakukan langkah langkah
sebagai berikut : d
- Dikerjakan ulang
- Diterima dengan atau tanpa perbaikan
melalui konsesi
- Ditolak
MUL
AI
SURVEY
SHOP
DRAWING
Ya
Penggali
an
Excavat
or
Ya
FINISHING
SELESAI
Ruang lingkup:
1. Penggalian tanah batu exciting
2. Pengangkutan material hasil galian ke luar lokasi stok yard/pembuangan
PENANGGUNG JAWAB
NO KEGIATAN GS ADKON SM PEL. SURV. GA
KET
PLAN
1 Melakukan penjabaran rencana kerja 1 1 1 1
dengan mengacu kepada quality plan,
meliputi :
- Sasaran mutu, volume, durasi & K3
- Proses kerja , sitem, urutan tahapan dan
metode dan kapasitas
- Skedul pelaksanaan dan sumber daya
DO
3 Briefing dan koordinasi untuk memastikan 3
3 3
rencana kerja dan metode kerja dimengerti
dan dilaksanakan di lapangan
C H E CK
a. Lakukan pemeriksaan mutu, waktu dan
10 bandingkan parameter lainnya dgn
parameter pada QC Table
b. Check elevasi dan kemiringan dari galian 11 11 11
sesuai dgn kemiringan rencana saluran
MUL
AI
Survey shop
drawing
Mobilisasi Alat
Ya
Penggalian
Excavator &
Rock Drill
Breaker
Ya
Finishing
SELESAI
Tahapan Pelaksanaan:
4. Penghamparan Timbunan
5. Pemadatan Timbunan
PLAN
1 Melakukan penjabaran rencana kerja
dengan mengacu kepada quality plan, 1 1 1 1
meliputi :
- Sasaran mutu, volume, durasi & K3
- Proses kerja , sitem, urutan tahapan
dan metode dan kapasitas
- Skedul pelaksanaan dan sumber daya
DO
Briefing dan koordinasi untuk
memastikan rencana kerja dan metode 3 3 3
3
kerja dimengerti dan dilaksanakan di
lapangan
a
7 Dump Truck mengambil material dari
stock pile material timbunan yang sudah
di uji material oleh direksi pekerjaan
7
CHECK
a. Lakukan pemeriksaan mutu, waktu
10 dan bandingkan parameter lainnya
dgn parameter pada QC Table
b. Check elevasi dan kemiringan dan
kerataan pasangan dan bandingkan
dengan rencana 10 10 10
c. Check kepadatan dengan sand
cone hingga memenuhi 95% max
dry density
ACTION
Lakukan tindakan perbaikan produk
12 sesuai dengan prosedur pengendalian
ketidaksesuaian (Control of non
Comformance). Bila hasil pemeriksaan
(No. 11) menunjukkan mutu produk di
bawah standar, bisa di lakukan langkah 12 12 12
langkah sebagai berikut :
- Dikerjakan ulang
- Diterima dengan atau tanpa
perbaikan melalui konsesi
- Ditolak
d c
Pelaksanaan Pekerjaan
MUL
AI
Penyiapan lokasi
Dan pemasangan
patok
Pengaturan
penempatan
Material
timbunan
Penghamparan
material
Timbunan
perlayer
Ya
Pemadatan material
Timbunan per layer dan
Pengaturan elevasi padat
Ya
Layer
selanjutnya
4. Penghamparan Material.
Penghamparan material dilaksanakan dengan menggunakan Motor Grader,
dimana perlu diperhatidan dilakukan sebagai berikut:
• Timbunan ditempatkan dipermukaan yang telah disiapkan dan disebar
dalam lapisan yang merata yang bila dipadatkan akan memenuhi toleransi
tebal lapisan yang disyaratkan. Bilamana timbunan dihampar lebih dari satu
lapis, lapisan-lapisan tersebut sedapat mungkin dibagi rata sehingga sama
tebalnya.
• Tanah timbunan diangkut langsung dari lokasi sumber bahan atau dari
Stock Pile ke lokasi/permukaan yang telah disiapkan pada saat cuaca
cerah dan disebarkan.
PLAN
1 Melakukan penjabaran rencana kerja
dengan mengacu kepada quality plan, 1 1 1 1
meliputi :
- Sasaran mutu, volume, durasi & K3
- Proses kerja , sitem, urutan tahapan
dan metode dan kapasitas
- Skedul pelaksanaan dan sumber daya
DO
3 Briefing dan koordinasi untuk
memastikan rencana kerja dan metode 3 3 3
kerja dimengerti dan dilaksanakan di
lapangan
a
7 Dump Truck mengambil material dari
stock pile material timbunan yang sudah
di uji material oleh direksi pekerjaan
7
CHECK
a. Lakukan pemeriksaan mutu, waktu
10 dan bandingkan parameter lainnya
dgn parameter pada QC Table
b. Check elevasi dan kemiringan dan
kerataan pasangan dan bandingkan
dengan rencana 10 10 10 10
c. Check kepadatan dengan sand
cone hingga memenuhi 95% max
dry density
ACTION
Lakukan tindakan perbaikan produk
12 sesuai dengan prosedur pengendalian
ketidaksesuaian (Control of non
Comformance). Bila hasil pemeriksaan
(No. 11) menunjukkan mutu produk di
bawah standar, bisa di lakukan langkah 12 12 12
langkah sebagai berikut :
- Dikerjakan ulang
- Diterima dengan atau tanpa
perbaikan melalui konsesi
- Ditolak
d c
Penyiapan lokasi
Dan pemasangan
patok
Pengaturan
penempatan
Material
timbunan
Penghamparan
material
Timbunan
perlayer
Ya
Pemadatan material
Timbunan per layer dan
Pengaturan elevasi padat
Ya
Layer
selanjutnya
2. Material
Material harus kerikil pecah, batu, timbunan batu atau pasir alam atau
campuran yang baik dari kombinasi material-material ini. Gradasi atau bukan
bergradasi menerus, Ketentuan gradasi dari material ini adalah sebagai
berikut :
• Ukuran maksimum 10 cm
• Lolos ayakan 4,75 mm 25% to 90%
• Lolos ayakan 0,075 mm 0% to 10%
• Indeks Plastisitas maks. 10.
3. Pelaksanaan
a. Urugan material berbutir harus ditempatkan sebagai lapisan tidak lebih
dari 15 cm, dan dipadatkan sampai kepadatan 95 % dari kepadatan kering
maksimum menurut ketentuan AASHTO T 180.
d. Bila ada material dari zona pengaruh yang harus dipindahkan akibat dari
metoda kerja Kontraktor, maka Kontraktor harus menggantinya dengan
urugan material berbutir atas biaya sendiri. Bila ada Pasal dari Spesifikasi
ini yang memerintahkan penggalian pada zona pengaruh, maka
pengurugan galian harus dengan material berbutir.
Tahapan Pelaksanaan:
1. Pekerjaan dimulai dengan melakukan pengukuran untuk
menentukan elevasi dasar badan jalan dan batasan pekerjaan.
2. Dilanjutkan dengan pembentukan badan jalan menggunakan motor
grader/bulldoser.
3. Setelah selesai pembentukan badan jalan, dilakukan pemadatan
menggunakan Vibro Roller.
Untuk mencapai kepadatan optimum tanah yang disyaratkan, selama
pemadatan tanah disiram air secukupnya menggunakan Water Tanker
o Uraian:
Pembersihan dan pengupasan lahan terdiri dari pembersihan semua pohon
dengan diameter <15 cm, pohon-pohon yang tumbang, halangan-halangan,
semak-semak, tumbuh- tumbuhan lainnya, sampah, dan semua bahan yang
tidak dikehendaki, dan harus termasuk pembongkaran tunggul, akar dan
pembuangan semua ceceran bahan yang diakibatkan oleh pembersihan dan
pengupasan
Pemotongan pohon yang dipilih harus terdiri dari pemotongan semua pohon
yang ditunjukkan dalam Gambar atau ditetap- kan oleh Direksi Pekerjaan dng
diameter≥ 15 cm yg diukur 1 meter diatas permukaan tanah. Pekerjaan ini
termasuk tidak hanya penyingkiran dan pembuangan sampai dapat diterima
oleh Direksi Pekerjaan atas setiap pohon tetapi juga tunggul dan akar-akarnya.
Staking Out
Staking out di lapangan untuk menentukan:
1. Patok Referensi. (elevasi dan koordinat)
2. Patok Centre Line.
3. Patok Batas Lapis pondasi aggregate Kelas A
Penghamparan Material.
Pengujian
PLAN
1 Melakukan penjabaran rencana kerja dengan 1 1 1 1
mengacu kepada quality plan, meliputi :
- Sasaran mutu, volume, durasi & K3
- Proses kerja , sitem, urutan tahapan dan
metode dan kapasitas
- Skedul pelaksanaan dan sumber daya
DO
3 Briefing dan koordinasi untuk memastikan
rencana kerja dan metode kerja dimengerti 3 3 3
dan dilaksanakan di lapangan
13 CHECK
a. Lakukan pemeriksaan mutu, waktu dan
bandingkan parameter lainnya dgn
parameter pada QC Table
b. Check elevasi dan kemiringan dan 13 13 13
kerataan pasangan dan bandingkan
dengan rencana
c. Check kepadatan dengan sand cone
hingga memenuhi spek
14
Lakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
kinerja proses kerja dan bandingkan
dengan rencana kerja yang telah dibuat,
meliputi :
- Time movement, untuk menghitung
kapasitas, produktivitas, efektifitas 14 14 14
dan efisiensi sistem dan metode
kerja yang digunakan
- Evaluasi volume pekerjaan
- Evaluasi metode kerja
- Evaluasi sumber daya
- Evaluasi program kerja
15 ACTION
Lakukan tindakan perbaikan produk sesuai
dengan prosedur pengendalian
ketidaksesuaian (Control of non
Comformance). Bila hasil pemeriksaan
(No. 13) menunjukkan mutu produk di
bawah standar, bisa di lakukan langkah
15 15 15
langkah sebagai berikut :
- Dikerjakan ulang
- Diterima dengan atau tanpa perbaikan
Supplier
Pemeriksaan Properties
Agregat
Cek gradasi No
dan CBR
lab
Ya
Blending Aggr A
dgn Blending
Equipment Base Camp
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Site/Lokasi Proyek
Pengiriman
Persiapan Lapangan
Material
Base A
Pengaturan
Material
Base A
Penghamparan
material Base A per
layer
Tidak
Cek tebal
gembur
Ya
Pemadatan
material
Base A
Tidak
Cek tebal &
Repair
tes kepadatan
lapangan
Ya
Pekerjaan Selanjutnya
Langkah kerja:
a) Sebelum Lapis Agregat Kelas S di datangkan ke lokasi pekerjaan maka perlu
diselesaikan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan sebelum pekerjaan ini,
seperti: Overlay telah selesai dilaksanakan. Bahan-bahan untuk Agregat
Kelas S sebelum di campur untuk digunakan dilapangan perlu dilaksanakan
percobaan campuran di base camp terlebih dahulu disertai dengan bukti
tertulis dari hasil percobaan tersebut agar material di lapangan bisa langsung
diterima.
b) Material didatangkan ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump truck.
Material yang didatangkan adalah material hasil campuran berdasarkan hasil
percobaan yang telah diterima oleh direksi pekerjaan.
c) Setelah material datang dilapangan, hampar material dengan menggunakan
Motor Grader dengan ketebalan sesuai dengan keadaan dilapangan dan
dengan lebar sesuai dengan rencana. Selama Motor Grader bekerja,
beberapa tenaga merapihkan hasil hamparan.
d) Setelah selesai penggelaran, siram agregat dengan water tank truck dan
dipadatkan dengan vibratory roller.
e) Setelah pekerjaan ini selesai, maka dapat dilaksanakan pekerjaan
selanjutnya.
Material yang digunakan pada lapis pondasi agregat adalah Agregat kelas S
digunakan sebagai lapis sebagai bahu jalan.
Material dicampur dan dibuat dengan peralatan Continous Mixing Plant dengan
sistem ukuran berat guna menjamin kebenaran porsi setiap bahan yang
digunakan. Dimana bahan yang digunakan adalah Agregat, semen dan Air
dengan komposisi sesuai JMF.
4. Motor Grader meratakan CTB tersebut sesuai dengan Elevasi dan Sloove
(kemiringan badan jalan).
6. Setelah Elevasi dan sloove tercapai sesuai gambar rencana. Maka mulai
dipadatkan dengan menggunakan Vibro Roller
Tahapan Pelaksanaan:
1. Pembuatan Job Mix Formula (JMF) sebagai dasar acuan
pelaksanaan pekerjaan.
2. Pekerjaan dimulai dengan melakukan pengukuran untuk batas-
batas serta elevasi kelandaian jalan agar terbentuk crown jalan
sesuai dengan desain.
3. Hasil pengukuran dituangkan dalam gambar dan diajukan ke
Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan (request).
4. Sebelum penghamparan Hotmix dilakukan penyemprotan Tack
Coat dan Prime Coat.
5. Material penyusun AC Base Mod, AC BC Mod dan AC WC Mod
dicampur di dalam Asphalt Mixing Plant (AMP) dengan kapasitas
produksi yang cukup.
Setelah material aspal tercampur merata, campuran aspal diangkut
ke lokasi pekerjaan menggunakan Dump Truck tertutup terpal
rangkap 2 untuk menghindari kehilangan panas (penurunan suhu)
pada waktu pengangkutan dan menunggu dituang ke dalam paver
atau finisher.
Di lokasi pekerjaan, campuran aspal dihampar menggunakan
asphalt finisher dan diukur suhu dengan termometer.
Tebal dari hamparan gembur sesuai dengan desain dan trial paving
yang disepakati, sehingga bila dipadatkan tebal, kelandaian, elevasi
serta bentuk penampang melintangnya sesuai dengan rencana.
Pemadatan pertama menggunakan Tandem Roller kemudian
Pneumatic Tire Roller dan finishing dengan Tandem Roller dengan
passing yang disepakati sesuai dengan trial paving.
Pelaksanaan Pekerjaan
Persiapan:
- Memeriksa kondisi alat penyemprot dan nosel, apakah sudah berfungsi
dengan baik.
- Melakukan trial.
- Melakukan uji coba untuk meyakinkan hasil penyemprotan (pelaburan),
sesuai dengan persyaratan Spesifikasi.
Pelaksanaan:
- Sebelum penyemprotan dimulai, debu dan bahan kotoran disingkirkan
terlebih dahulu dari permukaan dengan memakai sikat mekanis atau
semprotan angin (air compressor) atau kombinasi kedua-duanya, jika belum
bersih harus dibersihkan lagi dengan sapu baja.
- Penyemprotan dilakukan dengan cara sedemikian rupa agar tidak
menganggu lalu lintas dan memungkinkan lalu lintas satu arah tanpa
merusak hasil pekerjaan.
- Pembersihan dilanjutkan/melewati 20 cm dari tepi bidang yang akan
disemprot. Jika ada tonjolan benda asing atau lainnya harus segera
disingkirkan dari permukaan dengan memakai penggaruk baja atau cara
lainnya yang disetujui pengawas.
- Panjang permukaan yang akan disemprot oleh setiap lintasan penyemprot
harus diukur dan ditandai.
- Permukaan yang akan disemprot harus benar-benar kering.
- Asphalt sprayer harus mulai bergerak tak boleh kurang 5 meter di muka
daerah yang disemprot dengan demikian kecepatan jelajahnya tepat sesuai
ketentuan bila batang semprot mencapai lembaran kertas, dan kecepatan ini
harus tetap dipertahankan sampai melalui titik akhir dari pemakaian bahan
pengikat dan sisa prime coat dalam tangki tidak boleh kurang dari 10 % dari
kapasitas tangki.
- Ketentuan jumlah penyemprotan prime coat dan komposisi material yang
dipergunakan harus mengikuti Spesifikasi.
Ketentuan lainnya:
Selama lapis resap pengikat belum ditutup dengan lapis perkerasan
diatasnya, maka petugas yang terkait harus melarang lalu lintas melewatinya
Metode Pelaksanaan |88
ketentuan bila batang semprot mencapai lembaran kertas dan kecepatan ini
harus tetap dipertahankan sampai melalui titik akhir dari pemakaian bahan
pengikat
- Penyemprotan segera dihentikan jika ternyata ada ketidaksempurnaan
peralatan semprot pada saat beroperasi dan penyemprotan ulangan sama
sekali tak diperkenankan sebelum diadakan pekerjaan perbaikan alat
Ketentuan Lainnya:
Selama lapis pengikat belum ditutup dengan lapis perkerasan diatasnya,
maka petugas-petugas yang terkait harus melarang lalu lintas melewatinya
serta melindungi kerusakan kerusakan yang mungkin terjadi
Persiapan:
- Memeriksa kondisi alat penyemprot dan nosel, apakah sudah berfungsi
dengan baik. Melakukan uji coba untuk meyakinkan hasil penyemprotan
(pelaburan), sesuai dengan kebutuhan Spesifikasi.
- Melakukan trial.
- Perlengkapan alat tersebut harus meliputi sebuah tachometer (pengukur
kecepatan putaran), meteran tekanan, satu tongkat celup yang sudah
dikalibrasi, sebuah thermometer untuk mengukur temperatur isi tangki,
dan peralatan untuk mengukur kecepatan pada kecepatan lambat
Pelaksanaan:
- Sebelum penyemprotan dimulai, debu dan bahan kotoran disingkirkan
terlebih dahulu dari permukaan dengan memakai sikat mekanis atau
semprotan angin (air compressor) atau kombinasi kedua-duanya, jika
belum bersih harus dibersihkan lagi dengan sapu baja.
- Penyemprotan dilakukan dengan cara sedemikian rupa agar tidak
menganggu lalu lintas dan memungkinkan lalu lintas satu arah tanpa
merusak hasil pekerjaan
- Pembersihan dilanjutkan/melewati 20 cm dari tepi bidang yang akan
disemprot, jika ada tonjolan benda asing atau lainnya harus disingkirkan
dari permukaan dengan memakai penggaruk baja atau cara lainnya yang
disetujui Direksi
- Panjang permukaan yang akan disemprot oleh setiap lintasan penyemprot
harus diukur dan ditandai
- Permukaan yang akan disemprot benar-benar harus kering dan bersih
- Asphalt sprayer mulai bergerak tak boleh kurang 5 meter di muka daerah
yang disemprot dengan demikian kecepatan jelajahnya tepat sesuai
PENANGGUNG JAWAB
NO KEGIATAN GS ADKON SM PEL. SURV. GA
KET
PLAN
1 Melakukan penjabaran rencana kerja 11 11 11 11
dengan mengacu kepada quality plan,
meliputi :
- Sasaran mutu, volume, durasi & K3
- Proses kerja, sitem, urutan tahapan dan
metode dan kapasitas
- Skedul pelaksanaan dan sumber daya
DO 33 33 33
3 Briefing dan koordinasi untuk memastikan
rencana kerja dan metode kerja dimengerti
dan dilaksanakan di lapangan
9 Permasangan pelapisan
- Permukaan yang akan disemprot diukur & 8
ditandai
- Penyemprotan harus merata di selururh
permukaan
- Check pemakaian aspal pada setiap
semprotan lari dengan meteran tongkat
celup
- Pemasangan tack coat dan prime coat
dilakukan sesaat sebelum penghamparan
Hotmix
- Pada daerah perbatasan permukaan yang
akan disemprot diberi overlapping
- Lapisan ini dipelihara dari lalu lintas atau
kerusakan lain sebelum pekerjaan
pelapisan lataston lapis Aus
CHECK
11 a. Lakukan pemeriksaan mutu, waktu dan 10101 10101 10101 10101
bandingkan parameter lainnya dgn
parameter pada QC Table
b. Check elevasi dan kemiringan dan
kerataan pasangan dan bandingkan
dengan rencana
c. Check pemakaian aspal pada setiap
semprotan lari dengan meteran tongkat
celup
11111 11111 11111
12 Lakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
kinerja proses kerja dan bandingkan dengan
rencana kerja yang telah dibuat, meliputi :
- Time movement, untuk menghitung
kapasitas, produktivitas, efektifitas dan
efisiensi sistem dan metode kerja yang
digunakan
bbb c
- Evaluasi volume pekerjaan
- Evaluasi metode kerja
- Evaluasi sumber daya
- Evaluasi program kerja
bbb
13 ACTION
Lakukan tindakan perbaikan produk sesuai
dengan prosedur pengendalian
12121 12121 12121
ketidaksesuaian (Control of non
Comformance). Bila hasil pemeriksaan (No.
11) menunjukkan mutu produk di bawah
standar, bisa dilakukan langkah langkah cdc
sebagai berikut :
- Dikerjakan ulang
- Diterima dengan atau tanpa perbaikan
melalui konsesi
- Ditolak
ASPA
L
Pemeriksaan
Properties
Aspal
Produksi
Base Camp
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lokasi Proyek
Pengiriman
Tack Coat
Emulsi
Pembersihan Area
Kerja
Paper Test
0,15 - Tidak
0,35
ltr/m
2
Ya
Penghampa
ran Tack
Coat
Cek
kerataan
dan koef
penyemprot
an2
✓ Kerataan Hamparan :
o Penggunaan penggaruk (rake) tidak dilakukan kecuali sangat diperlukan
o Memasukkan kembali campuran yang telah mengalami segregasi dan
tercecer di luar lajur hamparan tidak di perbolehkan karena justru akan
menimbulkan keadaan tekstur permukaan yang kasar (segregasi)
o Operator mesin penghampar akan bekerja dengan baik mengikuti garis
pedoman, tidak maka dapat diharapkan tidak diperlukannya pekerjaan
hand raking di belakang mesin tersebut
✓ Kemiringan melintang :
o Kemiringan melintang dapat dilakukan dengan mengatur screed
sedemikian rupa sesuai dengan kemiringan yang dikehendaki dalam
desain
A. Pemeriksaan Peralatan
o Mesin Penghampar (asphalt finisher) meliputi :
• Kebersihan alat
• Berfungsi atau tidak berfungsinya setiap bagian penting
• Pemeliharaan dilakukan juga pada saat menghentikan suatu operasi
o Alat penggilas
Alat penggilas roda besi (tandem roller), meliputi pemeriksaan:
• Permukaan roda besi
• Keausan atau goresan-goresan
• Scapeers
• Sistim transmisi, rem kemudi
o Alat Pendukung :
- Pompa dan pemanas aspal (bila diperlukan)
- Dump truck, meliputi pemeriksaan :
Bak pengangkut
Harus bersih, rata, halus
✓ Sambungan Melintang :
o Sambungan melintang ini terjadi antara lajur yang telah dipadatkan pada
hari operasi sebelumnya dan lajur hamparan baru
o Untuk memperoleh hasil yang baik maka diharuskan menggunakan balok
sepanjang lebar melintang dari lajur hamparan dengan tebal yang
diletakan diatas lapisan lama sama dengan tebal yang diinginkan untuk
lapis aspal beton yang baru, kemudian digelar material disebelah balok
tadi yang berfungsi sebagai oprit bagi penggilas
o Penggunaaan balok ini dilakukan pada akhir dari operasi hari berikutnya
akan diperoleh permukaan joint dari lajur yang telah dipadatkan yang
terbentuk vertical dan rata setelah balok tersebut diangkat
o Kemudian penghamparan baru dimulai dari akhir permukaan yang rata
tersebut
1. Persiapan material
Material yang akan dipakai untuk pekerjaan Hotmix terlebih dahulu dilakukan
pengujian properties masing-masing material dan kombinasinya. Dari hasil
pengujian ini akan dijadikan dasar untuk komposisi campuran Hotmix yang
akan digunakan sesuai dengan persyaratan.
Trial Mix dilaksanakan berdasarkan analisa dari hasil tes material yaitu dari
Design Mix Formula (DMF). Trial mix dilaksanakan untuk mengadakan Trial
Compaction.
Dimana dari Trial Compaction akan didapat gambaran mengenai
pelaksanaan yang sebenarnya yaitu berupa:
• jenis alat pemadat dan kapasitasnya
• suhu hotmix pada saat pengamparan dan pemadatan
• Tebal gembur pada saat pemadatan
• jumlah lintasan yang diperlukan untuk memadatkan material
Penghamparan Hotmix
Hotmix dari Asphalt Mixing Plan (AMP) diangkut dengan dump truck ke
lokasi pekerjaan. Pada saat pengangkutan temperatur Hotmix dijaga
dengan jalan menutupinya dengan terpal. Penghamparan Hotmix
dilakukan dengan cara menuangkan Hotmix dari dump truck ke asphalt
finisher, selanjutnya asphalt finisher tersebut melakukan penggelaran
Hot Mix.
Pemadatan Hotmix
1. Patok referensi elevasi Hotmix, centre line, batas-batas Hotmix dan patok
kemiringan agar dibuat dengan jelas, diupdate sesuai dengan elevasi
3. Pemadatan pada jalan lurus dimulai dari tepi perkerasan sejajar as jalan
menuju ke tengah. Pada tikungan, pemadatan dimulai dari bagian yang
rendah sejajar as jalan menuju ke bagian lebih tinggi. Pada bagian tanjakan
dan turunan harus dimulai dari bagian yang rendah sejajar as jalan menuju
ke bagian yang tinggi.
5. Pada waktu pemadatan roda Tandem Roller dibasahi (dilap) dengan air
sabun/minyak solar secukupnya.
Sambungan
a. Sambungan memanjang maupun melintang pada lapisan yang berurutan
harus diatur sedemikian rupa agar sambungan pada lapis satu tidak
terletak segaris yang lainnya. Sambungan memanjang harus diatur
sedemikian rupa agar sambungan pada lapisan teratas berada di pemisah
jalur atau pemisah lajur lalu lintas.
b. Campuran aspal tidak boleh dihampar di samping campuran aspal yang
telah dipadatkan sebelumnya kecuali bilamana tepinya telah tegak lurus.
Sapuan aspal sebagai lapis perekat untuk melekatkan permukaan lama
dan baru harus diberikan sesaat sebelum campuran aspal dihampar di
sebelah campuran aspal yang telah digilas sebelumnya.