Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIKUM

3D PRINTING

PERIODE SEMESTER GANJIL 2022/2023

Disusun oleh :
KELOMPOK : 5
WAHYU LUTHFI IZZU (1411210022)
KHOTIB LUGIANTO (1411220095)
NICO BINTANG PRADITA (1411220100)
IKHWANUS SYAFA (1411220102)
KAKA MARYANDRA (1411220103)

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN

2023
LEMBAR PERSETUJUAN
LABORATORIUM MANUFAKTUR INTEGRASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE
TUBAN

PRAKTIKUM 3D PRINTING

Disusun oleh:
KELOMPOK: 5
WAHYU LUTHFI IZZU (1411210022)
KHOTIB LUGIANTO (1411220095)
NICO BINTANG PRADITA (1411220100)
IKHWANUS SYAFA (1411220102)
KAKA MARYANDRA (1411220103)

Tuban, Juni 2023


Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Dosen Pembimbing Kepala Laboratorium

Abdul Wahid N.S.T., M.T. Moh Muhyidin Agus W.S.T., M.T.


NIDN.0723128804 NIDN.0730088705

Ketua Program Studi


Teknik Industri

Anggia Kalista S.T., M.T.


NIDN. 0702108403
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
PRAKTIKUM MANUFAKTUR
INTEGRASI

Disusun oleh:
Nama :: 1. Wahyu luthfi izzu (1411210022)
2. Khotib lugianto (1411220095)
3. Nico bintang pradita (1411220100)
4. Ikhwanus syafa (1411220102)
5. Kaka maryandra (1411220103)
Kelompok : 5 (Lima)
Angkatan : 2022
Semester : 2 (Dua)

Tuban, Juni 2023


Telah diperiksa, Disetujui dan Dievaluasii oleh:

Koordinator Asisten Asisten Pendamping

Rikki Romansyah Ahmad Muhklisin


NPM. 1411210027 NPM. 1411210007

Mengetahui,
Dosen Pembimbing

Abdul Wahid N.S.T., M.T.


NIDN. 0723128804
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan hidayahnya
kami dapat menyelesaikan laporan praktikum (3D printing).
Laporan praktikum ini tidak akan dapat terwujud tanpa bantuan dan dukungan
berbagai pihak. Kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen pengampu mata kuliah proses manufaktur yang telah memberikan bimbingan,
saran, dan pengetahuan yang berharga dalam pelaksanaan praktikum ini. Kami juga
berterima kasih kepada asisten praktikum yang telah membantu kami dalam
memahami proses kerja di laboratorium dan memberikan panduan teknis yang
dibutuhkan.
Praktikum ini dilakukan untuk membahas tugas mata kuliah proses manufaktur.
Semoga, laporan praktikum ini dapat bermanfaat memberikan pengetahuan dan
wawasan tentang ilmu (3D printing) kepada pembaca.
Tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Abdul Wahid N. S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Praktikum.
2. Bapak Muhyidin Agus Wibowo, ST. MT. selaku Kepala Laboratorium Teknik
Industri
3. Ibu Anggia Kalista, ST. MT. selaku kaprodi Teknik Industri.
4. Seluruh Asisten Laboratorium dan teman-teman yang telah membantu.
Mungkin laporan praktikum kami masih banyak kesalahan dan perlu banyak
bimbingan untuk mengevaluasi dan memperbaiki laporan kami

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan praktikum...................................................................................... 1
1.4 Batasan masalah ......................................................................................... 3
1.5 Tujuan praktikum...................................................................................... 4
1.6 Sistematika penulisan ................................................................................ 5
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian Manufaktur ............................................................................. 6
2.2 Klasifikasi Proses Produksi ....................................................................... 8
2.2.1 Proses Pemesinan (machining) ............................................................... 8
2.2.2 Proses Pembentukan (forming) .............................................................. 8
2.2.3 Proses Pengecoran(casting) .................................................................... 8
2.2.4 Proses Penyambungan (joining)............................................................. 8
2.2.5 Metalurgi Serbuk (powder metallurgy) .................................................. 9
2.3 Pengertian 3D Printing .............................................................................. 10
BAB III
PENGETAHUAN LAYAR MESIN 3D PRINTING
3.1 Pengetahuan Mengenai Layar Mesin ....................................................... 12
3.2 Pengertian dan Sejarah 3d Printing ......................................................... 14
3.3 Prinsip dan Proses Kerja Mesin 3D Printer............................................. 14
4.1 PROSEDUR PENGOPERASIAN MESIN .............................................. 18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 20
5.2 Saran32 ....................................................................................................... 20

ii
i
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.1 Keterangan Layar ........................................................................... 12
Tabel 3.3.1 Fungsi Kode ..................................................................................... 15

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1.1 Layar Informasi .................................................................12


Gambar 3.1.2 Layar Informasi .................................................................12
Gambar 3.1.3 Tampilan Layar Prepare ..................................................13
Gambar 3.3.1 Menu Pada Layar ..............................................................15
Gambar 3.3.2 Menu Pada Layar ..............................................................17
Gambar 3.3.3 Menu Pada Layar ..............................................................17

iv
PRAKTIKUM 3D PRINTING
LABORATORIUM MANUFAKTUR INTREGASI
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN

LEMBAR PENGESAHAN BAB I

Nama praktikum : 3D PRINTING


Tanggal praktikum : 20 Juni 2023
Tanggal asistensi :
Dosen pembimbing : Abdul wahid Nuruddin, S.T., M.T.

Tuban, Juni 2023

Ahmad Muhklisin
NPM. 1411210007
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


3D Printing merupakan evolusi dari teknologi cetak, yaitu mampu
menghasilkan atau memproduksi dan merancang struktur yang canggih dalam
satu kesatuan. 3D printing adalah salah satu proses fabrikasi fused deposition
modelling (FDM) yaitu teknologi additive manufacturing (AM) yang sistem
kerjanya pembentukan benda dengan penambahan bahan lapis demi lapis.
Beberapa tahun terakhir, teknologi 3D printing telah mengalami
peningkatan yang signifikan dalam kontribusinya mengenai kualitas cetak dan
biaya cetak dalam prosedur pembuatan prototipe cepat. Rapid prototyping
seperti 3D printer merupakan alat yang efektif dalam pengembangan produk.
Dalam dunia industri, 3D printing sangat digemari karena untuk
pembuatan prototipe yang biasanya membutuhkan waktu yang lama dapat
dibuat dalam waktu yang lebih singkat. Hal tersebut sangat berpengaruh
terhadap biaya yang keluarkan dalam menghasilkan produk yang berkualitas.
Sebelum produk dibuat secara massal terlebih dahulu dibuat prototipe produk
untuk mengetahui bentuk, dimensi, dan ergonominya agar dapat dilakukan
evaluasi. Selain dalam bidang teknik, 3D Printing juga digunakan dalam
bidang medikal. Salah satu contoh penerapan pada dunia medis adalah
pembuatan organ tubuh tiruan seperti telinga, tangan, kaki, dan lain-lain.
Proses rapid prototyping diawali dengan membuat desain model CAD 3D
menggunakan software seperti solidworks, autocad, sketchup, dan sebagainya.
Model yang sudah valid kemudian diorientasikan kepada ruang pembuatan
(part orientation). Konsep dari rapid prototyping adalah dengan membagi
benda dengan ketebalan yang sesuai dengan penampang dari benda tersebut.

1
2

Selanjutnya, mesin 3D printer membuat produk tiga dimensi dengan


menambahkan bahan atau material secara lapis demi lapisan sesuai dengan
pembagian penampang benda. Kualitas dari permukaan benda tergantung
pada tebal lapisan dari mesin 3D printer. Semakin kecil tebal lapisan maka
kualitas permukaan semakin baik (Chua, Dkk., 200).
Berdasarkan latar belakang tersebut maka tugas akhir ini merakit sebuah
alat 3D printer tipe prusa i3. Alat ini akan digunakan untuk mencetakan
produk 3 dimensi yang berasal dari desain CAD sehingga dapat membantu
dosen atau mahasiswa dalam pengerjaan project seperti penelitian, komponen
robot, modul maupun benda-benda lainnya. Hal yang harus diperhatikan
dalam pencetakan produk adalah bahan baku cetak yang akan digunakan.
Dalam penulisan tugas akhir ini akan dibahas mengenai alat dan bahan yang
dibutuhkan untuk merakit 3D printer, mendesain produk, penentuan bahan
baku cetak, metodologi pengoperasian alat hingga hasil akhir yang akan dibuat
oleh 3D printer.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari 3D printing?
2. Bagaimana cara kerja 3D printing?
3. Apa fungsi dan peran 3D printing?
1.3 Tujuan praktikum
Tujuan dari praktikum 3D printing yaitu :
1. Memahami Prinsip Dasar 3D Printing
Praktikum ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang
prinsip-prinsip dasar di balik teknologi 3D printing, termasuk jenis-jenis
mesin 3D printing, prosesnya, dan bahan yang digunakan.
2. Memahami Perangkat Lunak 3D Printing
Praktikum dapat membantu mahasiswa pelatihan untuk menguasai
perangkat lunak yang digunakan dalam proses 3D printing, seperti
perangkat lunak desain 3D dan perangkat lunak slicing yang digunakan
3

untuk mempersiapkan model sebelum mencetak.


3. Mengoperasikan Mesin 3D Printer
Praktikum ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar
mengoperasikan mesin 3D printer secara langsung, termasuk mengatur
parameter cetak, pemeliharaan dasar, dan troubleshooting sederhana.
4. Membuat Model 3D
Tujuan utama dari praktikum ini adalah memberikan mahasiswa peluang
untuk merancang dan membuat model 3D mereka sendiri. Hal ini
memungkinkan mereka untuk mengaplikasikan pengetahuan desain 3D dan
memahami proses konversi model digital menjadi objek fisik menggunakan
mesin 3D printer.
1.4 Batasan masalah
Batasan masalah dalam praktikum 3D printing dapat mencakup beberapa hal
berikut:
1. Skala Cetak
Praktikum mungkin memiliki batasan pada ukuran maksimum objek yang
dapat dicetak menggunakan mesin 3D printer yang tersedia. Hal ini dapat
membatasi peserta dalam hal dimensi dan skala proyek yang dapat mereka
kerjakan.
2. Bahan Cetak
Tergantung pada jenis mesin 3D printer yang digunakan, praktikum
mungkin memiliki batasan pada jenis bahan yang dapat digunakan untuk
mencetak. Misalnya, beberapa mesin 3D printer hanya dapat mencetak
dengan bahan plastik tertentu, sementara yang lain dapat mencetak dengan
logam atau bahan lainnya.
3. Keterampilan Teknis
Praktikum 3D printing biasanya didesain untuk siswa atau peserta yang
memiliki pengetahuan dasar tentang desain 3D dan operasi komputer. Oleh
4

karena itu, praktikum dapat memiliki batasan pada tingkat keterampilan


teknis yang diperlukan sebelum mengikuti praktikum tersebut.
1.5 Tujuan praktikum
1. Pemahaman Praktis tentang Teknologi 3D memberikan kesempatan bagi
mahasiswa untuk mengalami secara langsung bagaimana teknologi 3D
printing bekerja. Dengan mencetak objek secara nyata, mahasiswa akan
mendapatkan pemahaman praktis tentang proses, parameter cetak, dan
tantangan yang terkait dengan teknologi ini.
2. Pengembangan Keterampilan Praktis membuat mahasiswa dapat
mengembangkan keterampilan praktis dalam berbagai aspek 3D printing,
termasuk desain 3D, pengoperasian mesin 3D printer, pengaturan cetak, dan
penanganan bahan cetak. Keterampilan ini sangat berharga dalam industri
yang terus berkembang seperti manufaktur, desain produk, dan prototyping.
3. Kreativitas dan Inovasi mendorong mahasiswa untuk menjadi kreatif dan
inovatif dalam merancang dan mencetak objek 3D. Ini dapat menginspirasi
mahasiswa untuk menghasilkan ide baru, prototipe produk, dan solusi
desain yang unik.
5

1.6 Sistematika penulisan


BAB I PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan,
batasan masalah, dan sistematika laporan.

BAB II DASAR TEORI


Bab ini merupakan landasan teori yang membahas tentang
teori-teori yang mendukung dalam penyelesaian masalah.

BAB III PENGETAHUAN LAYAR MESIN 3D PRINTING


Bab ini berisikan tentang pengetahuan menu pengoprasian
mesin 3D printing dan berisikan tentang proses pengerjaan dari
produk yang diinginkan, serta cara kerja mesin.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN


Pada bab ini berisi tentang analisa dan pembahasan terhadap
produk yang dibuat, kemudian dianalisis, sehingga
menghasilkan kesimpulan dari produk yang telah dibuat

BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran
PRAKTIKUM 3D PRINTING
LABORATORIUM MANUFAKTUR INTREGASI
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN

LEMBAR PENGESAHAN BAB II

Nama praktikum : 3D PRINTING


Tanggal praktikum : 20 Juni 2023
Tanggal asistensi :
Dosen pembimbing : Abdul Wahid Nuruddin, S.T., M.T.

Tuban, Juni 2023

Ahmad Muhklisin
NPM. 1411210007
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Manufaktur


Pada dasarnya pengertian manufaktur adalah membuat atau menghasilkan
dengan tangan atau mesin. Bisa juga diartikan sebagai proses mengubah bahan
mentah menjadi barang untuk dapat digunakan atau dikonsumsi oleh manusia. Kita
juga bisa membagi definisi manufaktur dari dua sisi, yaitu sisi teknologi dan
ekonomi. Dari sisi teknologi, manufaktur adalah aplikasi dari proses fisika dan
kimia untuk mengubah sifat, geometri dan tampilan material awal menjadi
komponen atau produk.
Manufaktur juga memiliki cakupan di bidang perakitan beberapa komponen
untuk membuat produk. Dalam prosesnya, manufaktur melibatkan kombinasi dari
permesinan, pengerjaan alat, daya/energi, dan tenaga kerja. Sementara itu, dari sisi
ekonomi, manufaktur adalah proses perubahan material menjadi barang-barang
yang bernilai ekonomi lebih tinggi melalui proses perakitan. Intinya, manufaktur
akan mengubah bentuk atau sifat barang atau material dengan
mengkombinasikannya dengan material lain untuk menaikkan nilai ekonominya.
Manufaktur adalah proses produksi untuk menghasilkan produkproduk fisik.
Manufaktur merupakan proses mengubah bahan baku menjadi produk-produk
fisik melalui serangkaian kegiatan yang membutuhkan energi yang masing-masing
menciptakan perubahan pada karakteristik fisik atau kimia dari bahan tersebut.
Dalam melakukan pengolahan bahan mentah untuk menjadi barang jadi diperlukan
sumber daya lain seperti tenaga manusia, mesin–mesin, dan peralatan pendukung.
Kegiatan pengolahan ini disebut juga dengan istilah manufaktur, dimana dilakukan
dalam skala besar dengan tujuan untuk dijual ke masyarakat luas sehingga
mendapat keuntungan. Manufaktur sebagai serangkaian operasi dan kegiatan yang
saling berhubungan yang meliputi perancangan (design), pemilihan bahan

6
7

(material selection), perencanaan (planning), pembuatan (manufacturing),


penjaminan mutu (quality asurance), serta pengelolaan dan pemasaran produk-
produk (management and marketing of product). Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa manufaktur adalah pengolahan bahan mentah menjadi barang
jadi berupa bentuk fisik melalui serangkaian kegiatan menggunakan sumber daya
perusahaan. Sumber daya tersebut adalah tenaga manusia, mesin–mesin, dan
peralatan pendukung lainnya.
Definisi industri manufaktur menurut para ahli adalah industri yang kegiatan
utamanya adalah mengubah bahan baku, komponen, atau bagian lainnya menjadi
barang jadi yang memenuhi standar spesifikasi. Industri manufaktur pada
umumnya mampu memproduksi dalam skala besar. Industri manufaktur adalah
industri pengolahan, yaitu suatu usaha yang mengolah atau mengubah bahan
mentah menjadi barang jadi ataupun barang setengah jadi yang mempunyai nilai
tambah, yang dilakukan secara mekanis dengan mesin, ataupun tanpa
menggunakan mesin (BPS: 2008). Industri manufaktur diartikan sebagai
kelompok perusahaan yang melakukan pengolahan bahan mentah menjadi suatu
jenis barang jadi yang diproduksi dalam jumlah besar dan dijual ke masyarakat
untuk mendapatkan keuntungan. Hampir semua barang-barang yang kita gunakan
sehari-hari merupakan hasil dari pengolahan industri manufaktur. Sebuah industri
manufaktur tidak hanya berfungsi dalam proses produksi, ada beberapa fungsi lain
untuk mendukung terlaksananya seluruh kegiatan dan tujuan industri manufaktur,
diantaranya fungsi pemasaran, fungsi administrasi dan umum, dan fungsi
keuangan. Fungsi produksi merupakan kegiatan pokok dari industri manufaktur,
tanpa adanya fungsi produksi maka tidak akan ada barang yang dihasilkan yang
dapat dijual.
8

2.2 Klasifikasi Proses Produksi


Proses produksi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, yaitu:
2.2.1 Proses Pemesinan (machining)
Proses pemesinan adalah suatu proses produksi dengan menggunakan
mesin perkakas, dimana memanfaatkan gerak relatif antara pahat dengan benda
kerja sehingga menghasilkan material sisa berupa geram. Proses pemesinan
bisa juga didefenisikan sebagai suatu proses pemotongan benda kerja yang
menyebabkan sebagian dari material benda kerja terbuang dalam bentuk geram
sehingga terjadi deformasi plastis yang menghasilkan produk yang sesuai
dengan spesifikasi geometris yang diinginkan. Contoh produk yang dapat
dibuat dengan proses pemesinan adalah poros idler, leveling block dan yang
lain-lain.
2.2.2 Proses Pembentukan (forming)
Proses pembentukan adalah proses produksi dengan pemberian beban
terhadap material hingga terjadi deformasi plastis sehingga terbentuk produk
sesuai dengan bentuk dan ukuran yang di inginkan.
Contohnya adalah pengerolan (rolling) penempaan, dan lain-lain.
2.2.3 Proses Pengecoran(casting)
Proses pengecoran adalah proses produksi berupa penuangan logam cair ke
dalam cetakan sehingga terbentuk produk sesuai dengan cetakan yang ada.
Proses penuangan/pengecoran merupakan proses tertua yang dikenal manusia
dalam pembuatan benda logam. Contoh produk yang dapat dibuat dengan
proses ini adalah pahat, paku, dan lain-lain.
2.2.4 Proses Penyambungan (joining)
Penyambungan adalah proses produksi berupa penggabungan dua buah
material atau lebih untuk mendapatkan suatu produk yang di inginkan. Proses
penyambungan ini dapat berupa pengelasan, mematri, soldering, pengelingan,
9

perekatan dengan lem, penyambungan dengan baut dan lain-lain. Proses


penyambungan dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
1. Penyambungan permanen

Penyambungan permanen adalah penyambungan yang tidak dapat


dipisahkan lagi, apabila dipisahkan akan dapat merusak komponennya.
Contohnya adalah penyambungan pada pengelasan, patri, solder, paku keling
dan lain-lain.

2. Penyambungan Sementara

Penyambungan sementara adalah penyambungan yang dapat


dipisahkan kembali, contohnya penyambungan dengan menggunakan baut.

2.2.5 Metalurgi Serbuk (powder metallurgy)


Metalurgi serbuk adalah proses produksi dengan cara memasukan serbuk
logam ke dalam sebuah cetakan kemudian serbuk logam tersebut di beri
tekanan. Finishing dari proses metalurgi serbuk ini adalah dengan memberikan
perlakuan panas agar serbuk logam yang telah di tekan tadi menjadi rigid.
Biasanya proses metalurgi serbuk ini di gunakan untuk pembuatan produk yang
berdimensi sangat kecil. Contoh produk yang dibuat dengan cara metalurgi
serbuk ini adalah roda gigi pada jam tangan.
2.2.6 Perlakuan Panas (heat treament)
Proses perlakuan panas adalah perlakuan thermal terhadap logam untuk
mendapatkan sifat mekanik yang baru. Proses heat treament ini di lakukan
secara merata pada logam.
Selain itu ada juga Surface Treament, dimana pada dasarnya pemberian
perlakuan panas pada logam untuk mendapatkan sifat mekanik yang bari.
Namun surface treament ini perlakuan panas yang di berikan hanya pada
permukaan logam saja.
10

2.3 Pengertian 3D Printing


3D printing atau dikenal juga sebagai additive layer manufacturing adalah
proses membuat objek padat 3 dimensi atau bentuk apapun dari model digital. Cara
kerjanya hampir sama dengan printer 2 dimensi dengan teknik membuat objek dari
sejumlah lapisan yang masing-masing dicetak diatas lapisan lainnya. Teknologi
printing ini sendiri sebenarnya sudah berkembang sejak sekitar 1980-an namun
belum begitu dikenal hingga tahun 2010-an ketika mesin cetak 3D ini dikenalkan
secara komersial. Dalam sejarah printer 3D pertama yang bekerja dengan baik
dibuat oleh Chuck Hull dari 3D sistem corp pada tahun 1987 sejak saat itu
teknologi 3D printing semakin berkembang dan digunakan dalam prototyping
(model) maupun industri secara luas seperti dalam arsitektur, otomotif, militer,
industri medis, fashion, sistem informasi geografis, sampai biotech (penggantian
jaringan tubuh manusia).
3D printing adalah sebuah inovasi di dalam dunai teknologi. Banyak orang
yang memberikan apresiasi prositif ketika teknologi ini pertama kali
diperkenalkan. Banyak yang beranggapan bahwa penemuan teknologi ini akan
berdampak baik terhadap kesejahteraan masyarakat. Lalu sebenarnya apa sih
pengertian dari 3D printing ini?

3D printing adalah printer yang memiliki kemampuan khusus. Jika printer


pada umumnya hanya digunakan untuk mencetak dokumen, baik itu warna
maupun tidak. Namun 3D printing berada ditingkatan yang berbeda. Alat ini
memiliki kemampuan mencetak sebuah benda dengan tingkat kemiripan yang
hampir 100%. Tentunya benda yang dicetak tersebut berupa gambar 3D yang
bukan hanya berupa hasil gambar di atas kertas saja.

Keunikan dari penggunaan 3D printing ini adalah hasil objek yang dicetak
tersebut tidak akan diletakkan atau ditampilkan di atas kertas. Dengan adanya 3D
printing, maka manusia akan mulai terbangun dan semakin terbangun
11

imajinasinya untuk membuat sebuah duplikat atau tampilan dari suatu benda
menjadi lebih nyata alias persis dengan objek aslinya.

Inilah yang kemudian memberikan banyak manfaat kepada masyarakat


dimana mereka sudah tidak perlu lagi harus bersusah payah mencetak dan
mengatur ulang agar supaya hasil cetakannya tersebut memiliki tingkat kemiripan
yang tinggi. Dengan 3D printing, maka semua impian tersebut bisa langsung
terwujud tanpa menunggu waktu yang lama.
PRAKTIKUM 3D PRINTING
LABORATORIUM MANUFAKTUR INTREGASI
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN

LEMBAR PENGESAHAN BAB III

Nama praktikum : 3D PRINTING


Tanggal praktikum : 20 Juni 2023
Tanggal asistensi :
Dosen pembimbing : Abdul Wahid Nuruddin, S.T., M.T.

Tuban, Juni 2023

Ahmad Muhklisin
NPM. 1411210007
BAB III

PENGETAHUAN LAYAR MESIN 3D PRINTING

3.1 Pengetahuan Mengenai Layar Mesin

Gambar 3.1.1 Layar Informasi


Sumber : modul

Gambar 3.1.2 Layar Informasi


Sumber : modul

Tabel 3.1.1 Keterangan Layar

Kode Keterangan
30/.0 Suhu mesin saat ini dan 0 adalah suhu yang ingin
dicapai mesin.
39/.0 39 adalah suhu bed saat ini dan 0 adalah salah suhu
yang ingin Dicapai bed.
X Posisi penggerak mesin cetak ke samping kanan kiri.
Y Posisi penggerak bed ke depan belakang.

12
13

Z Posisi penggerak mesin cetak keatas bawah.


100% Presentasi yang akan dicapai mesin 3D saat mencetak.

SD Presentasi yang saat ini dapat mesin 3D saat


mcencetak.
0.09 Waktu yang saat ini dicapai mesin 3D saat mencetak.
Err: Too Keterangan mesin saat ini.
far
Sumber: modul

Gambar 3.1.3 Tampilan Layar Prepare


Sumber:modul
Menu prepare digunakan untuk mengatur persiapan mesin sebelum
proses pengoperasian pembuatan benda kerja.
14

3.2 Pengertian dan Sejarah 3d Printing


3D printing atau dikenal juga sebagai additve layer manufacturing adalah
proses membuat objek padat tiga dimensi atau bentuk apapun dari model digital.
Cara kerjanya hampir sama dengan printer dua dimensi dengan teknik membuat
objek dari sejumlah lapisan yang masing-masing dicetak diatas setiap lapisan
lainya. Teknologi printing ini sendiri sebenarnya sudah berkembang sejak sekitar
1980-an namun belum begitu dikenal hingga tahun 2010-an ketika mesin cetak 3D
ini dikenalkan secara komersial. Dalam sejarahnya printer 3D pertama yang
bekerja dengan baik dibuat oleh Chuck Hull dari 3D sistem corp pada tahun 1984.
Sejak saat itu teknologi 3D printing semakin berkembang dan digunakan dalam
prototyping (model) maupun industri secara luas seperti dalam arsitektur, otomotif,
militer industri medis, fashion, sistem informasi geografis, sampai biotech
(penggantian jaringan tubuh manusia).

3.3 Prinsip dan Proses Kerja Mesin 3D Printer


Pada dasarnya, cara kerja membuat cetakan 3 dimensi sama dengan printer 2
dimensi dimana printer membuat layer atau lapisan cetakan warna untuk membuat
sebuah objek terlihat seperti seharusnya. Hanya saja pada 3D printer yang
digunakan bukanlah tinta tetapi plastik molten wax dan material lainya sehingga
menjadi sebuah objek yang diinginkan. Prinsip utama untuk percetekan 3D printer
yang membutuhkan data yang berbentuk tiga dimensi juga atau yang dibuat
dengan data digital tiga dimensi. Dalam dunia teknik biasa disebut dengan CAD
(Computer Aided design).
15

Berbeda dengan teknologi seperti pada mesin CNC (Computer Numerical


Control) yaitu substractive manufacturing, 3D printing menganut teknologi
additive manufacturing di mana objek terbangun dengan membentuk layer
material, bukan membuang material seperti pada laser cutting milling machine.
Proses kerja mesin 3D printer secara umum terbagi pada 3 tahapan proses yaitu:
1) Model objek 3D
Model Objek 3D dapat dibuat dengan menggunakan software khusus untuk
model desain 3D yang printernya mendukung contohnya seperti tinkercad,
solidwork, catia, delcam dll.
2) Proses printing
Besar dan ukuran model. Proses printing menggunakan prinsip dasar
Additive Layer dengan rangkaian proses mesin membaca rancangan 3D dan
mulai menyusun lapisan secara berturut-turut untuk membangun model virtual
digabungkan secara otomatis untuk membentuk susunan lengkap yang utuh.
3) Finishing
Pada tahap ini anda dapat menyempurnakan bagian-bagian kompleks
yang bisa jadi disebabkan oleh penggunaan support, penggunaan brim, lubang
yang perlu di rapikan dan sebagainya. Teknik tambahan untuk
menyempurnakan proses ini dapat pula menggunakan teknik dempul, amplas,
painting.

Tabel 3.3.1 Fungsi Kode


Kode Kegunaan
Main Kembali ke menu utama
AutoHome Untuk mengembalikan posisi mesin cetak
dan bed
Home X Untuk menggerakan mesin cetak dari arah
samping
16

Home Y Untuk menggerakan mesin cetak dari arah


depan
Home Z Untuk menggerakan mesin cetak dari arah
atas
Set Home Untuk mengatur batasan gerak mesin cetak

Offset
Level Bed Untuk mengatur 9 titik ketinggian mesin
cetak
Move Axis Untuk menggeser posisi X,Y,Z.
Disable Untuk melepaskan pengunci pada mesin
Steppers cetak
Preheat Untuk memanaskan mesin cetak sesuai

PLA bahan Untuk memanaskan mesin cetak


sesuai bahan
Preheat Untuk mendinginkan mesin sebelum

ABS dimatikan.

Cooldwon Untuk memanaskan mesin cetak sesuai


bahan

Control Untuk mengontrol fungsi mesin.


Sumber: modul
17

Gambar 3.3.2 Menu Pada Layar


sumber: modul

Keterangan:

Temperature = Untuk mengatur suhu mesin cetak dan bed.


Motion = Untuk mengatur suhu mesin cetak dan Bed.
Filament = Untuk mengatur ukuran filament (Bahan).
Save Setting = Untuk menyimpan settingan mesin saat ini.
Load Setting = Untuk memuat settingan yang pernah dibuat.
Reset factory = Untuk kembali ke settingan pabrik
PRINT FROM SD = Untuk memilihfile desain yang akan dicetak

Gambar 3.3.3 Menu Pada Layar


Sumber modul

Reset Factory = Untuk kembali ke settingan pabrik.


Print for sd = Untuk memilih file desain yang akan dicetak.
PRAKTIKUM 3D PRINTING
LABORATORIUM MANUFAKTUR INTREGASI
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN

LEMBAR PENGESAHAN BAB IV

Nama praktikum : 3D PRINTING


Tanggal praktikum : Juni 2023
Tanggal asistensi :
Dosen pembimbing : Abdul Wahid Nuruddin, S.T., M.T.

Tuban, Juni 2023

Ahmad Muhklisin
NPM. 1411210007
18

4.1 PROSEDUR PENGOPERASIAN MESIN

Berikut merupakan Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam


pengoperasian mesin pembuatan purarupa (prototype) benda 3D: Petunjuk
Pengoperasian Mesin
1. Sebelum Proses Pembuatan
a) Membuat dan mempelajari gambar kerja untuk menentukan langkah kerja
yang efektif dan efisien.
b) Menetapkan kualitas prototype yang diinginkan.
c) Membersihkan permukaan bed.
d) Menentukan bahan yang akan digunakan.
2. Selama Proses Pembuatan
a) Menyalakan mesin.
b) Mengembalikan posisi motor ke posisi awal (auto home).
c) Memanaskan mesin sampai suhu yang di tetapkan (preheat).
d) Memasukkan bahan ke dalam mesin.
e) Mengatur ketinggian mesin (level bed) dengan settingan -3,000+ 0,025.
f) Menonaktifkan pengunci motor dan bed (disable stappers).
g) Mengatur secara manual ketinggian motor dari bed dari kiri ke kanan dengan
ketinggian yang sama.
h) Membersihkan nozzle.
i) Mencetak prototype.
3. Setelah Proses Pembuatan
a) Mengembalikan posisi motor ke posisi awal (auto home).
b) Mendinginkan mesin (cooldown).
c) Ambil prototype yang sudah jadi.
d) Matikan mesin.
e) Alat-alat dikembalikan pada tempatnya.
19

4. Alat-alat yang Digunakan


a) Mesin 3D printing.
b) Filament.
c) Kunci L lengkap.
d) Cutter.
e) Kapas.
f) Alkohol.
g) Sarung tangan.
PRAKTIKUM 3D PRINTING
LABORATORIUM MANUFAKTUR INTREGASI
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN

LEMBAR PENGESAHAN BAB V

Nama praktikum : 3D PRINTING


Tanggal praktikum : 20 Juni 2023
Tanggal asistensi :
Dosen pembimbing : Abdul wahid Nuruddin, S.T., M.T.

Tuban, Juni 2023

Ahmad Muhklisin
NPM. 1411210007
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasakan hasil praktikum yang diperoleh, maka dapat dibuat beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang akan kerjakan menggunakan modul
praktikum dengan lebih baik, dengan menggunakan panduan praktikum yang
dilakukan di laboratoruim.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan mahasiswa dengan
peningkatan hasil belajar para mahasiswa dengan menggunakan modul
praktikum yang telah dilakukan.
3. Telah dilakukan suatu praktikum 3D printing dengan tujuan dapat mengetahui
cara pengukuran data tersebut, serta dapat memahami cara menggunakan alat
pengukuran.
4. Dapat disimpulkan bahwa 3D printing adalah ilmu yang mempelajari tentang
proses pembuatan suatu benda berbahan plastik serta untuk menunjukkan
kepada kita bagaimana pembelajaran 3D printing ini berlangsung.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka terdapat
beberapa saran yang dapat diberikan. Berikut saran pengembangan yang diajukan
untuk meningkatkan modul praktikum ini adalah sebagai berikut
1. Diharapkan kepada para asisten laboratorium, agar pada saat dilaksanakan
pembekalan dan pengenalan alat-alat paktikum untuk lebih memberikan
penjelasan tentang cara merangkai alat dan cara membaca hasil pengukuran.

20
21

2. Diharapkan kepada para asisten laboratorium, agar pada saat dilaksanakan


pembekalan untuk memberikan penjelasan tentang cara penentuan variabel,
cara pengolahan data menggunakan angka penting, dan cara menganalisis data.
3. Mengembangkan apa yang dilakukan pada saat praktikum agar dapat
diterapkan secara langsung pada kondisi nyata.

Anda mungkin juga menyukai