Anda di halaman 1dari 6

TABEL TEORI BAB II

JUDUL ARTIKEL KARYA ILMIAH : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Tentang Alat
Pencernaan Manusia Menggunakan Media Puzzle

TABEL TEORI
No Variable/ No Penulis Tahun Teori Kutipan Langsung Teori Kutipan Tidak
Sub dan Langsung
Variable/ Halaman
Focus/ Sub
Focus
1 IPA 1 Hisbullah, 2018 : 01 IPA merupakan cabang pengetahuan Sains adalah sebuah
S.Pd., yang di bangun berdasakan bidang pengetahuan yang
M.Pd. pengamatan dan klasifikasi data, dan berasal dari pengamatan
biasanya disusun dan diverifikasi dan pengelompokan data.
Nurhayati dalam hukum-hukum yang bersifat Ini umumnya dilakukan
Selvi, kuantitatif, yang melibatkan aplikasi dengan metode yang
S.Pd., penalaran matematis dan analisis terstruktur dan diperiksa
M.Pd. data terhadap gejala-gejala alam. dengan menggunakan
Dengan demikian pada hakikatnya hukum kuantitatif,
ipa merupakan ilmu pengetahuan termasuk penerapan
tentang gejala alam yang di tuangkan matematika dan analisis
berupa fakta, konsep prinsip dan data pada fenomena alam.
hukum yang teruji kebenarannya dan Oleh karena itu, esensi
melalui suatu rangkaian kegiatan ilmu pengetahuan adalah
dalam metode ilmiah memahami gejala alam
melalui peristiwa, konsep,
prinsip, dan hukum yang
telah terbukti
kebenarannya melalui
serangkaian pengujian,
menggunakan metode
ilmiah.

2 Prastyani 2018: 307 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Pengajaran IPA di tingkat
ng merupakan pondasi awal dalam dasar memberikan
Hidayah, menciptakan siswa-siswa Landasan awal bagi siswa
Dkk yang memiliki pengetahuan, untuk mengembangkan
keterampilan dan sikap ilmiah. pengetahuan,
Pembelajaran IPA diarahkan dengan keterampilan, dan sikap
cara ilmiah. Pendidikan
mencari tahu tentang alam secara saintifik menekankan
sistematis, sehingga IPA bukan eksplorasi alam secara
hanya merupakan penguasaan terstruktur, sehingga sains
kumpulan pengetahuan yang berupa tidak hanya berarti
fakta-fakta, konsep-konsep, atau menghafal fakta, konsep,
prinsip-prinsip saja, tetapi juga atau prinsip, tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan melibatkan proses
dan pembentukan sikap ilmiah penemuan dan
pembentukan pemahaman
ilmiah
3

2 Hakikat Biasri 2021 : 78 Belajar merupakan suatu perubahan Belajar adalah


Belajar 1 Suarim, yang terjadi melalui latihan atau transformasi yang terjadi
Neviyarn pengalaman, dalam arti melalui latihan atau
i, perubahan-perubahan yang pengalaman, yang berarti
disebabkan oleh pertumbuhan atau pertumbuhan atau
kematangan tidak dianggap hasil kedewasaan tidak
belajar; dianggap sebagai hasil
seperti perubahan-perubahan yang dari belajar, mirip dengan
terjadi pada diri seorang bayi. Begitu perubahan yang terjadi
pula jika dilihat dari sudut ilmu pada bayi. Dari perspektif
mendidik, belajar berarti perbaikan pendidikan, belajar
dalam tingah laku dan kecakapan- mencakup meningkatkan
kecakapan manusia, atau perilaku dan keterampilan
memperoleh kecakapan-kecakapan manusia, serta
dan tingkah laku yang baru. Jadi, memperoleh keterampilan
perubahan yang terjadi pada proses dan perilaku baru. Oleh
belajar itu merupakan karena itu, perubahan
perubahan/perbaikan dari fungsi- dalam proses belajar
fungsi psikis yang menjadi adalah perubahan atau
syaratyang mendasari peningkatan fungsi
perbaikan tingkah laku dan psikologis yang menjadi
kecakapan-kecakapan. dasar untuk
meningkatkan perilaku
dan keterampilan.
2 Ujang 2023:22 Dalam Undang-Undang Dalam UU Nomor 20
Hartono, Sisdiknasnomor 20 tahun 2003 Tahun 2003 tentang
risal pendidikan adalah usahasadar Sistem Pendidikan
Qory dan terencana untuk Nasional, pendidikan
mewujudkan suasanabelajar dan adalah usaha yang sadar
proses pembelajaran agar peserta dan direncanakan untuk
didik secara aktif mengembangkan menciptakan lingkungan
potensi dirinya untuk dan proses pembelajaran
memiliki kekuatan spiritual yang memungkinkan
keagamaan, pengendalian diri, peserta didik untuk aktif
kepribadian, kecerdasan, akhlak mengembangkan potensi
mulia, serta keterampilan yang mereka guna mencapai
diperlukan dirinya, masyarakat keberhasilan, kekuatan
bangsa dan negara.Dalam spiritual keagamaan,
keseluruhan proses pendidikandi pengendalian diri,
sekolah/madrasahBelajar merupakan kepribadian, kecerdasan,
aktivitas yang sengaja dilakukan akhlak mulia, dan
agar terjadi perubahan kemampuan keterampilan yang
diri, dengan belajar anak yang berguna untuk diri
tadinya tidak tahu, tidak terampil, mereka sendiri,
menjadi tahu dan terampil. masyarakat, dan negara.

Selama proses pendidikan


di sekolah, belajar adalah
aktivitas yang disengaja
untuk membawa
perubahan pada
kemampuan seseorang,
seperti anak-anak yang
awalnya memiliki
keterbatasan menjadi
mahir dan kompeten.
3 M. Ismail 2019: 01 Belajar merupakan kegiatan yang Belajar adalah tindakan
Makki, dilakukan dengan yang dilakukan oleh
M. Psi. sengaja atau tidak sengaja oleh setiap setiap individu, entah
Aflahah, individu, sehingga disengaja atau tidak, yang
M. Pd. terjadi perubahan dari yang tidak menghasilkan perubahan
tahu menjadi tahu, dari dari ketidaktahuan
yang tidak bisa berjalan menjadi bisa menjadi pengetahuan,
berjalan, tidak bisa dari ketidakmampuan
membaca menjadi bisa membaca dan menjadi kemampuan,
sebagainya. Belajar seperti dari
adalah suatu proses perubahan ketidakmampuan berjalan
individu yang berinteraksi menjadi mampu berjalan,
dengan lingkungan sekitarnya ke atau dari
arah yang baik maupun ketidakmampuan
tidak baik. membaca menjadi
mampu membaca, dan
sebagainya. Proses
belajar ini melibatkan
interaksi individu dengan
lingkungannya, yang
dapat mengarah pada
perkembangan baik
maupun tidak baik.
Endang 2021 : 09 Belajar merupakan kegiatan sehari- Belajar adalah bagian dari
Sri hari bagi siswa sekolah. Kegiatan rutinitas harian para siswa
Suyati & belajar tersebut ada yang dilakukan di sekolah. Aktivitas
Achmad di sekolah, di rumah, dan di tempat pembelajaran ini dapat
Zainul lain terjadi di berbagai tempat,
Rozikin seperti di museum, perpustakaan, baik di dalam sekolah, di
kebun binatang, sawah, sungai, atau rumah, maupun di lokasi
hutan. lain seperti museum,
Ditinjau dari segi guru, kegiatan perpustakaan, kebun
belajar siswa tersebut ada yang binatang, ladang, sungai,
tergolong atau hutan. Dari
dirancang dalam desain perspektif guru, sebagian
instruksional. Kegiatan belajar yang dari kegiatan belajar
termasuk siswa terencana sebagai
rancangan guru, bila siswa belajar di bagian dari rencana
tempat-tempat tersebut untuk pengajaran. Ini berarti
mengerjakan tugas-tugas belajar siswa melakukan tugas-
sekolah. Di samping itu ada juga tugas sekolah mereka di
kegiatan lokasi-lokasi tersebut
belajar yang tidak termasuk berdasarkan perancangan
rancangan guru. Artinya, siswa guru.
belajar karena
keinginannya sendiri. Pengetahuan Di samping itu, ada juga
tentang "belajar, karena ditugasi"kegiatan belajar yang
dan berjalan tanpa campur
"belajar, karena motivasi diri" tangan guru, di mana
penting bagi guru dan calon guru. siswa belajar karena
dorongan intrinsik
mereka sendiri.
Memahami perbedaan
antara "belajar karena
diberi tugas" dan "belajar
karena motivasi pribadi"
merupakan hal penting
bagi guru dan calon guru.
3 Media Leny 2020 : 87 pembelajaran menggunakan media Penggunaan media dalam
Puzzle Suryanin sudah seharusnya dijadikan salah pembelajaran seharusnya
g satu solusi untuk mengatasi hasil menjadi salah satu upaya
Astutik,D belajar siswa yang rendah. Media untuk mengatasi
kk konkret seperti Puzzlemerupakan rendahnya hasil belajar
saran pendukung dalam kegiatan siswa. Media konkret
pembelajaran agar tujuan seperti puzzle adalah
pembelajaran tercapai dan hasil sarana pendukung dalam
belajar maksimal. Puzzlemerupakan proses pembelajaran
media konkret dimana media dapat untuk mencapai tujuan
diamati dan dirasakan langsung pembelajaran yang
keberadaannya optimal dan hasil belajar
yang lebih baik. Puzzle
adalah jenis media
konkret yang dapat
diamati dan dirasakan
langsung oleh siswa.

3 Hasil Belajar 1 Tedy, 2023 :187 Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian
Menggunak Dkk kegunaan atau konsekuensi menunjukkan manfaat
an Media logis atas media puzzle bahwa media atau implikasi logis dari
Puzzle puzzle tersebut mampu penggunaan media
membangkitkan kedisiplinan murid puzzle, yakni media
berdasarkan kesadaran dan puzzle mampu
penggalian arti baik mematuhi meningkatkan disiplin
maupun melanggar peraturan dalam siswa dengan cara yang
ruang sadar, serta membantu
disiplin murid itu sendiri. Ranah mereka memahami dan
kognitif, melalui media puzzle mengingat aturan di
menjadi penting, tidak hanya dalam lingkungan disiplin
membuat sekolah. Selain membuat
murid senang bermain, namun siswa senang bermain,
membantu anak untuk menghafal ranah kognitif juga
dan/atau mengingat kejadian atas menjadi penting melalui
mereka melalui permainan puzzle penggunaan media puzzle
karena membantu siswa
mengingat peristiwa-
peristiwa melalui
aktivitas bermain puzzle.
4 Ratna 2022 : 114 Keberhasilan pendidikan kesehatan Keberhasilan dalam
Lestari, dipengaruhi oleh alat bantu atau pendidikan kesehatan
Dewi media. Media yang dipengaruhi oleh alat
Utari, digunakan dalam penelitian ini bantu atau media yang
, Rahayu berbeda dengan penelitian digunakan. Dalam
Iskandar sebelumnya, penelitian ini penelitian ini, digunakan
menggunakan puzzle sebagai media media yang berbeda dari
edukasi dalam mencegah COVID penelitian sebelumnya,
-19 untuk anak sekolah. Puzzle yaitu puzzle, sebagai alat
merupakan permainan merangkai edukasi untuk mencegah
potongan-potongan gambar menjadi COVID-19 pada anak
kesatuan gambar yang utuh. Puzzle sekolah. Puzzle adalah
akan melatih konsentrasi, kreatifitas permainan yang
dan keteraturan siswa dalam melibatkan penyusunan
memahami materi yang diberikan potongan-potongan
sehingga 90% akan gambar menjadi satu
diingat dan dipraktikkan gambar utuh. Penggunaan
puzzle akan membantu
melatih konsentrasi,
kreativitas, dan
keteraturan siswa dalam
memahami materi,
sehingga sekitar 90% dari
materi tersebut akan
diingat dan diaplikasikan.

Anda mungkin juga menyukai