Anda di halaman 1dari 2

Kreditur Bank, Rumah Dilelang Tanpa Pemberitahuan

Monitor, Bekasi – Mempunyai rumah adalah impian setiap orang. Ada baiknya memang jika
ingin membeli sebuah rumah, semuanya diperhitungkan terlebih dahulu, apakah akan
membeli tunai dengan konsekuensi menabung tiap bulannya dan menunggu tabungan itu
cukup untuk membeli sebuah rumah atau membeli secara kredit. Dengan banyaknya opsi
bantuan untuk KPR atau sejenisnya, Kita bisa memilih mana yang terbaik yang sesuai dengan
kemampuan. Jika mengambil rumah secara kredit, jangan sampai Kita tidak bisa melunasi
kredit rumah. Jadi, perhitungkan dengan baik segala sesuatu yang akan menjadi kewajiban
Kita saat akan membeli rumah. Karena ketidak mampuannya menyelesaikan kredit atau pun
tagihan per bulannya, Anda akan diganjar denda sebesar kurang lebih 0,5% per hari, yang
dihitung dari cicilan bulanan Anda. Bila debitur telat membayar cicilan, biasanya bank akan
mengirimkan surat teguran untuk segera melunasi cicilan plus dendanya. Bila sudah
mengirimkan surat sebanyak tiga bulan berturut-turut. Adapun yang bisa dilakukan oleh bank
tersebut : Langsung menyita rumah Anda untuk dilelang atau dijual, Menawarkan negosiasi
untuk penjadwalan ulang (rescheduling), dan Menawarkan over-credit kepada konsumen
baru.

Bank memiliki hak untuk menguasai aset rumah jika debitur tak membayar kewajiban
kreditnya. Bank bakal memberikan tenggat waktu tiga bulan sampai rumah debitur benar-
benar disita. Dalam perjanjian akad kredit, dijelaskan oleh bank mengenai peraturan dan
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pemohon kredit atau debitur. Jika dilanggar, maka
bank bisa bertindak sesuai aturan yang sudah disepakati.

Seperti yang dialami oleh Kreditur BTN Niken Fitriani yang memilki tunggakan cicilan
rumah. Kepada Monitor, Niken menceritakan perasaan kecewanya karena rumah yang
selama ini dicicilnya dengan susah payah tiba-tiba sudah berpindah tangan karena sudah
dilelang oleh pihak bank. Berikut Kronologinya :

"Selasa, 20 Juni 2017

Saya datang ke bank BTN cabang kranji bekasi, lantaran dapat informasi dari sodara yg
tinggal di lokasi perumahan bahwa rumah saya sudah di Lelang. Dan yg mengaku pemilik
baru datang ke lokasi rumah saya.

Untuk konfirmasi informasi tersebut, Saya mendatangi Bank BTN cabang kranji bekasi. Saya
pribadi tidak mendapatkan penjelasan selain bahwa rumah saya sudah dilelang.

Saya marah kenapa tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu mengenai pelelangan rumah
saya. Tidak ada jawaban, selain pihak Bank BTN hanya mengatakan bahwa ini sudah
prosedur yang disebabkan karena ada tunggakan pembayaran.

Saya memang mengalami penunggakan pembayaran selama kurang lebih 2 tahun. Hal
tersebut karena kesulitan ekonomi yang saya alami 3 tahun terakhir..

Yang saya tidak bsa terima adalah pihak BTN mengatakan dari hasil lelang saya tidak
mendapakat sepeser-pun dari pelelangan rumah..

Sungguh ironis bagi saya..


Lalu pembayaran yg sdh saya bayarkan selama ini kemana larinya?

Pihak Bank BTN Juga tidak bsa menunjukan surat Lelang kepada saya..

Apakah ini murni pelelangan atau kah hanya permainan dari pihak bank???"

Jika merujuk pada prosedur lelang jaminan, apa yang dialami Niken seperti dilansir dari
hukumonline merupakan Metode Lelang Eksekusi berdasarkan UU Hak
Tanggungan dan UU Fidusia ialah melalui Parate Eksekusi, yaitu Pemegang Hak
Tanggungan, dalam hal ini Bank, menjual obyek Hak Tanggungan melalui pelelangan umum
serta mengambil pelunasan piutang dari hasil pelelangan umum tersebut.

Bagaimana prosedur lelangnya?

Lelang Eksekusi atas Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud Pasal 6 Undang-Undang


Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda yang
Berkaitan Dengan Tanah (“UU Hak Tanggungan”) apabila objek jaminan berupa tanah
dan/atau bangunan; atau Lelang Eksekusi atas Fidusia sebagaimanadimaksud Pasal 29 ayat
(1) huruf b Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia (“UU
Fidusia”) apabila objek jaminan berupa barang bergerak, seperti kendaraan

Adapun Prosedur atas Lelang Eksekusi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengajuan permohonan tertulis perihal eksekusi kepada Kepala Kantor Pelayanan


Kekayaan Negara dan Lelang (“KPKNL”2)

2. KPKNL/Balai Lelang Swasta akan melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen lelang

3. Setelah dokumen tersebut di atas dianggap lengkap, maka KPKNL akan mengeluarkan
penetapan jadwal lelang secara tertulis kepada Bank;

4. Bank melakukan Pengumuman Lelang.

Jika barang yang dilelang adalah barang tidak bergerak atau barang tidak bergerak yang
dijual bersama-sama dengan barang bergerak, maka pengumuman dilakukan sebanyak 2 kali,
berselang 15 hari.

5. Bank melakukan pemberitahuan lelang kepada debitur.

Pelaksanaan Pelelangan

Apabila terdapat potensi keberatan/penolakan atau bahkan gugatan dari debitur/ tereksekusi,
maka Bank pada prakteknya akan mengupayakan alternatif pelaksanaan lelang dengan fiat
eksekusi dari Ketua Pengadilan Negeri. Dimana Pengadilan Negeri akan
menyampaikan aanmaning kepada debitur agar debitur datang menghadap pada hari yang
ditentukan dan melaksanakan kewajibannya pada Bank, apabila aanmaning tidak dipatuhi
oleh debitur, maka Pengadilan Negeri akan melakukan sita eksekusi atas jaminan debitur
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai