Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

HEWAM HALAL DAN HARAM

DisusunOleh :
Rubiatul nasuha:12120223744
Richa dewi:12120222651
Dosen Pengampu :
Ahmad mas’ari,SH.,I.,MA.HK

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. Tuhan semesta alam yang telah memberikan taufiq serta inayah-Nya kepada
kami sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa adanya hambatan di luar kemampuan.
Shalawat beserta salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa
risalah dari Allah swt. Yang dengannya kita bisa memperoleh petunjuk dan berbagai macam ilmu.
Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah hadist ayat
ahkam selaku dosen pengampu pada mata kuliah Ushul Fiqh II yang telah memberikan tugas dan
bimbingan kepada kami sehingga kami dapat menyusun tugas makalah dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa dalam makalah kami masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan
yang itu memang kelemahan kami. Untuk itu, kami mohon untuk diberikan saran serta kritik untuk
kemajuan kita bersama khususnya kami sebagai pemakalah agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
bersama.
Aamiin...

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………...1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………..1
C.Tujuan……………………………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN…...................................................................................................2
A. binatang halal dan haram ……………………………………………….1
1. pengertian binatang lalal dan
haram…………………………………………………………………….1
2. macam-macam binatang halal dan haram ……………………………………1
3. mudharot binatang yang haram …………………………………………………….2
BAB III PENUTUP……………………………………………………………….………8
A.Kesimpulan……………………………………………………………………8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..…9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Hidup di dunia ini membutuhkan sebuah aturan agar kehidupan berjalan dengan baik dan teratur.
Sehingga dalam Islam juga mempunyai aturan dalam hidup termasuk aturan dalam memilih binatang
untuk dimakan dan produk olahan yang dijual di supermarket untuk dibeli. Semua binatang dan produk
olahan di dunia ini halal akan tetapi ada beberapa perkecualian yang diharamkan Allah SWT dan
Rasulnya sesuai Alqur’an dan As Sunnah.

Pada saat ini banyak orang Islam yang masih belum tahu dan mengerti apa saja binatang dan produk
olahan yang halal dan yang haram. Dengan kenyataan diatas, maka makalah ini kami buat untuk
menunjukkan apa saja binatang dan produk olahan yang dihalalkan dan diharamkan oleh Allah SWT
dan mengetahui akibat dari mengkonsumsi makanan tersebut. Sehingga kita terhindar dari binatang dan
produk olahan tersebut Dalam makalah ini juga akan di jelaskan dan di sebutkan macam-macam hewan
yang halal dan hewan yang haram menurut islam,beserta islam alas an madhorotnya, mengapa hewan itu
di haramkan.1
B. Rumusan masalah

1) Pengertian tentang binatang yang halal dan yang haram beserta haditsnya

2) Macam-macam binatang yang halal dan yang haram

3) Madhorot tentang binatang yang di haramkan

C. Tujuan penelitian
1
Marzuki. Fiqih.(Yogyakarta;PT al husna zikra) hal 17

: Muammal Hamidi, Imron AM, Umar Fanany, Op.Cit., hal: 52.


1. Untuk mengetahui pengertian binatang halal dan haram
2. Untuk mengetahui macam-macam yang halal dan haram
3. Untuk mengetahui mudhorot tentang binatang yang di haramkan

BAB II
PEMBAHASAN
A. Binatang yang halal dan haram

1. Pengertian Halal dan Haram


Halal adalah segala sesuatu yang diperbolehkan oleh Allah S.W.T untuk dimakan dan mengandung
manfaat bagi tubuh kita. Sedangkan Haram adalah segala sesuatu yang tidak diperbolehkan oleh Allah
SWT untuk dimakan dan tidak mengandung manfaat melainkan kemudharatan.
Karenanya Nabi Muhammad S.A.W pernah bersabda :

‫َأُّيَم ا َلْح ٍم َنَبَت ِم َن اْلَحَر اِم َفالَّناُر َأْو َلى َلُه‬


“Daging mana saja yang tumbuh dari sesuatu yang haram maka neraka lebih pantas untuknya”.
Asal dari semua makanan adalah boleh dan halal sampai ada dalil yang menyatakan haramnya. Allah -
Ta’ala- berfirman:

: ‫َجِم يًعا‬ ‫ُهَو اَّلِذ ي َخ َلَق َلُك ْم َم ا ِفي اَأْلْر ِض‬


“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu”. (QS. Al-Baqarah: 29)
Ayat ini menunjukkan bahwa segala sesuatu ( termasuk makanan ) yang ada di bumi adalah nikmat dari
Allah, maka ini menunjukkan bahwa hukum asalnya adalah halal dan boleh, karena Allah tidaklah
memberikan nikmat kecuali yang halal dan baik.[1]

a. Binatang yang halal

Binatang yang dihalalkan ialah binatang yang boleh dikonsumsi dagingnya oleh manusia khususnya
bagi orang-orang yang beriman. Binatang yang halal adalah sbb :
1. Binatang halal berdasarkan dalil umum dari Al Qur’an dan Hadis.
Dalil umum yang dimaksud di sini adalah dasar yang diambil dari Al Quran dan Hadis yang
menunjukkan helallnya binatang secara umum.2
Yang termasuk jenis binatang halal berdasarkan dalil umum adalah :
2
Syaikh Al-Imam Muhamad bin Ali bin Muhamad Asy-Asy-Syaukani, Ibid, hal
13 Muammal Hamidi, Imron AM, Umar Fanany, Op.Cit., hal: 53

Syaikh Al-Imam Muhamad bin Ali bin Muhamad Asy-Asy-Syaukani, Ibid, hal
13 Muammal Hamidi, Imron AM, Umar Fanany, Op.Cit., hal: 53
a. Binatang ternak darat.

Jenis-jenis binatang ternak darat seperti: kambing, domba,sapi, kerbau dan unta. Firman Allah ;

Artinya: ... dihalalkan bagimu binatang ternak…. (QS.Al-Maidah:1)

) ‫االنعم‬ ‫احلت لكم بهيمة‬


b. Binatang laut (air)
Semua binatang yang hidupnya di dalam air baik berupa ikan atau lainnya, kecuali yang menyerupai
binatang haram seperti anjing laut, menurut syariat Islam hukumnya halal dimakan.
Artinya :”Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan yang berasal dari laut yang lezat
bagimu dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan …”.(QS. Al-Maidah : 96)
2. Binatang halal berdasarkan dalil khusus.
Yang dimaksud dengan dalil khusus adalah dalil yang langsung menyebut jenis binatang tertentu. Yang
termasuk jenis binatang halal yang langsung disebut melalui dalil tertentu adalah:

a) Kuda
Kuda merupakan binatang yang halal dimakan karena secara khusus dinyatakan dalam hadis Rasulullah
berikut ini

: )‫الجري ومسلم‬ ‫نحزنا علي عهد رسول هلل صلي هللا عليه وسلم فرسا فاكلنه (راوه‬

Artinya : “Pada zaman Rasulullah kami pernah menyembelih kuda dan kami memakannya” (HR.
Bukhari dan Muslim)
b) Keledai Liar
Keledai yang masih liar termasuk binatang yang halal dimakan karena secara khusus dinyatakan dalam
hadis Rasulullah berikut ini :Keledai Liar, Keledai yang masih liar termasuk binatang yang halal
dimakan karena secara khusus dinyatakan dalam hadis Rasulullah berikut ini

: ‫فيقصة الحمار الحش فاكل منه النبي صلي هللا‬


)‫مسلم‬ ‫وسلم (راوه البخري و‬
Artinya : “Tentang kisah keledai liar, maka Nabi SAW makan sebagian dari daging keledai itu” . (HR.
Bukhari dan Muslim).
c) Ayam
Ayam juga termasuk binatang yang halal dimakan karena secara khusus dinyatakan dalam hadis
Rasulullah berikut ini :

Artinya : “Pernah aku melihat Nabi SAW makan daging ayam” (HR. Bukhari dan Tirmizi) ‫رايت النبي‬
)‫ملم‬ ‫صلي هللا عليه وسلم ياكل دجا جا (رواه بخار و‬
d) Belalang
Belalalng merupakan binatang yang halal dimakan karena secara khusus dinyatakan dalam hadis
Rasulullah berikut ini : ‫البخا‬ ‫غزونا مع رسول هللا صلياهلل عليه وسلم سبع غزوا ت ف كل الجرد (رواه‬
)‫ري و مسلم‬

Artinya : “Kami berperang bersama Rasulullah SAW tujuh kali perang, kami memakan belalang” (HR.
Bukhari dan Muslim)

e) Kelinci

‫مررن فا ستنفهنا ارنبا بمر‬: ‫ع انس بن ملك رضي هللا عنه قال‬
Dalam salah satu hadis dijelaskan
‫الظهران فسعوا عليه فلغبو قال فسعيت حتي ادركتها فاتنت بها ابا طلحة فدبحها فبعس بوار كها وفجديها‬
)‫الي رسلو هللا صلي هللا عليه وسلم فا تيت بها رسلو هللا صلي هللا عليه وسلم فقبلة (رواه البخاري و مسلم‬
Artinya : Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a katanya: Ketika kami berjalan melalui Daerah az-Zahran
tiba-tiba kami dikejutkan oleh seekor kelinci lalu kami mengejarnya sehinggga penat. Ia berkata lagi:
Aku telah mengejarnya sehingga dapat menangkapnya. Akupun membawanya kepada Abu Talhah lalu
beliau menyembelihnya. Beliau mengirimkan kaki dan kedua pahanya kepada Rasulullah s.a.w lalu aku
pun membawanya kepada Rasulullah s.a.w dan baginda menerimanya (HR Bukhari dan Muslim) 3
b. Binatang yang Haram
Umat Islam dapat mengetahui tentang haramnya suatu binatang melalui tiga hal, yaitu : Melalui dalil
umum:

3
Syaikh Al-Imam Muhamad bin Ali bin Muhamad Asy-Asy-Syaukani, Nailul
Authar, Libanon: Darul Kitab Ilmiyah, 1655, hadis ke-50, hal 69.
9 Muammal Hamidi, Imron AM, Umar Fanany, Op.Cit., hal: 51.
Dalil umum yaitu : dalil yang hanya menyebut sifat binatang, sehingga haram dikonsumsi oleh umat
Islam.
Ada tiga jenis binatang yang haram berdasarkan dalil umum karena memiliki sifat yang dikhawatirkan
sangat mudah beralih pada diri manusia. Ketiga jenis sifat binatang tersebut adalah :

1) Memiliki sifat buas dan bertaring, seperti : harimau, macan tutul, anjing, beruang.Nabi bersabda : ‫كل‬
)‫ومسلم‬ ‫ذي نا ب من السبا ع حرام (رواه البجاري‬
Artinya : “Setiap binatang buas yang bertaring, haram dimakan” (HR. Muslim danTurmuzi)
2) Setiap binatang yang berkuku tajam, seperti : burung rajawali, burung elang, burung kakatua, dan
burung hantu. Nabi bersabda‫المسلم‬ ‫نها النبي صلي هللا عليه وسلم عن كل ذي محلب من الطير (رواه‬

Artinya : “Rasulullah telah melarang (memakan) setiap burung yang berkuku tajam”(HR.Muslim)
3) Setiap binatang pemakan kotoran, seperti : lalat, nabi bersabda :
artinya : “Dari Ibnu Umar r.a berkata, “Rasulullah SAW melarang memakan binatang ialah (binatang
pemakan kotoran) dan meminum susunya” (HR. Arba’ah kecuali Nasai).
Termasuk juga dalam kategori binatang ini adalah binatang-binatang yang kotor dan secara umum
menjijikkan, seperti : tungau, kutu, kecoa, dan sejenisnya.

‫ ويحل لهم الطيبت ويحرم عليهم الخبئث‬Artinya : “Dan dihalalkan bagi mereka segala yang baik dan
diharamkan bagi mereka segala yang jelek (buruk)” (QS. Al A’raf : 157)
Binatang yang haram melalui dalil husus
Melalui dalil khusus yaitu, dalil yang langsung menyebut haramnya jenis binatang tertentu. Ada tujuh
jenis binatang yang haram dimakan oleh umat Islam karena masing-masing disebut oleh dalil yang
melarangnya. Ketujuh jenis binatang itu adalah :
1) Daging babi
Allah berfirman :

Artinya : “Diharamkan bagimu memakan bangkai, darah, dan daging babi … (Al Maidah :3) ‫حرمت‬
‫عليكم الميتة وا لدم ولحم الجنز ير‬

2) Khimar atau keledai jinak


Nabi bersabda yang artinya : “Nabi telah melarang makan daging khimar jinak dan mengijinkan daging
kuda” (HR. Bukhari dan Muslim)
3) Dilarang membunuhnya, seperti : burung suradi, katak, semut, dan burung hud-hud. Nabi bersabda:
artinya : “Rasulullah telah melarang membunuh burung suradi, katak, semut, dan burung hudhud” (HR.
Ahmad)

‫عن ابي هريرة قال نهي رسول هللا صلي اهللا عليه وسلم عن قتل الصرد والضفد ع والهد هد (رواه‬
)‫احمد‬

4) Katak
Nabi bersabda yang artinya
Artinya : “Sesungguhnya seorang tabib bertanya kepada Rasulullah tentang katak untuk keperluan
obat,Rasulullah melarang membunuhnya” ( HR. An-Nasai )
2. Mudarat hewan yang di haramkan
Jika binatang yang halal banyak memberikan manfaat bagi manusia, tentu saja binatang yang haram
akan memberikan mudarat kepada manusia. Binatang yang diharamkan adalah binatang-binatang yang
memiliki sifat yang tidak baik,seperti kotor, menjijikkan, kejam, hidup di dua alam (darat dan air), dan
lain sebagainya. Jika kita mengkonsumsi makanan yang berasal dari binatang yang memiliki sifat-sifat
yang tidak baik itu dikhawatirkan kita juga akan memiliki sifat sifat yang sama seperti binatang tersebut.
Adapun beberapa mudarat hewan yang haram jika di konsumsi:

1. Menyebabkan terjangkitnya penyakit.

2. Berpengaruh pada mental dan prilaku manusia.

3. Mendorong perbuatan yang dilarang Allah.

4. Berdosa dan mendapat azab dari neraka.

5. Mengakibatkan amal ibadah dan doa ditolak oleh Allah

3. Manfaat hewan yang di halalkan


Manusia diciptakan di dunia ini sebagai khalifah yang berarti pemimpin di muka bumi ini.
Allah juga memberikan derajat yang mulia kepada manusia, yakni sebagai makhluk yang terbaik. Semua
makhluk yang diciptakan oleh Allah selain manusia adalah difungsikan untuk manusia, termasuk
binatang.
Binatang memiliki fungsi dan manfaat yang cukup banyak untuk manusia, seperti untuk tunggangan
(alat transportasi), membantu membawa beban manusia, untuk membajak sawah, dan dagingnya dapat
dimakan. Binatang yang halal ini membantu manusia untuk mencukup kebutuhan hidupnya dalam hal
makanan.
Dari daging binatang ini manusia mendapatkan protein dan gizi yang cukup tinggi yang sangat
dibutuhkan badan kita untuk memperkuat stamina. Dengan mengkonsumsi binatang yang halal ini maka
ada keseimbangan protein yang ada dalam tubuh kita antara protein nabati (yang berasal dari tumbuhan)
dan protein hewani (yang berasal dari binatang).
Binatang yang kita sembelih lalu kita makan tidak pernah akan menaruh dendam nanti di akhirat, karena
binatang tersebut tidak memiliki akal dan tidak akan dihidupkan lagi di akhirat seperti manusia.
Binatang ini akan lebih senang dapat mati dengan cepat dengan disembelih kemudian dimakan, daripada
mati dengan sia-sia dan menderita karena tua atau sakit yang berkepanjangan.4

1. Adapun beberapa manfaat hewan yang di halalkan:

2. Menyehatkan badan dan terhindar dari penyakit.

3. Menenangkan jiwa sehingga hidupnya tidak gelisah.

4. Mendorong seseorang untuk menjadi hamba yang bersih.

5. Mendorong sesoerang untuk selalu bersyukur atas nikmat Allah.

6. Menambah khusyu dalam ibadah

BAB III

KESIMPULAN

4
10 Syaikh Al-Imam Muhamad bin Ali bin Muhamad Asy-Asy-Syaukani, Op. Cit,,
A. Kesimpulan

Yang dimaksud dengan binatang yang dihalalkan adalah jenis-jenis binatang yang
dihalalkan (dibolehkan) untuk dikonsumsi karena memang dihalalkan dari segi jenisnya dan disembelih
dengan cara yang benar. Sedang yang dimaksud binatang yang diharamkan adalah jenis-jenis binatang
yang diharamkan (dilarang) untuk dikonsumsi karena secara hakiki memang ditentukan keharamannya,
atau diharamkan karena proses penyembelihannya yang tidak benar, meskipun dari jenisnya termasuk
binatang yang halal. Dengan demikian hukum halal dan haramnya binatang ini tidak hanya sekedar oleh
al-Quran dan hadis ditentukan halal atau haram, tetapi bisa juga binatang yang ditentukan halal dapat
menjadi haram karena cara menyembelihnya yang tidak benar. Karena binatang yang mati karena
penyembelihan yang tidak benar sama hukumnya seperti bangkai. Al-Quran dengan tegas menyatakan
bahwa hukum bangkai itu haram. Allah SWT melarang memakan makanan yang bersumber dari hewan
yang diharamkan pasti mempunyai dampak dari negatif bagi pemakannya. Oleh karena itu hindarilah
makanan tersebut supaya kita terbebas dari pengaruh yang dihasilkan dari makanan yang diharamkan
itu.
Adapun cara menghindari makanan yang bersumber dari binatang yang di haramkan sbb:
a. Selalu waspada terhadap makanan yang bersumber dari binatang yang diharamkan.
b. Selektif dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi.
c. Mencari informasi tentang makanan yang bersumber dari binatang yang diharamkan baik melalui dari
surat kabar, buku, internet dll.

B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, kami menyadari tentunya makalah ini tak lepas dari kesalahan-
kesalahan, baik itu kesalahan tulisan atau kesalahan materi, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari segenap pembaca dan dosen pengampu senantiasa kami harapkan, demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Drs Marzuki. Fiqih.(Yogyakarta;PT al husna zikra) hal 17


: Muammal Hamidi, Imron AM, Umar Fanany, Op.Cit., hal: 52.
12 Syaikh Al-Imam Muhamad bin Ali bin Muhamad Asy-Asy-Syaukani, Ibid, hal
69.
13 Muammal Hamidi, Imron AM, Umar Fanany, Op.Cit., hal: 53
: Syaikh Al-Imam Muhamad bin Ali bin Muhamad Asy-Asy-Syaukani, Nailul
Authar, Libanon: Darul Kitab Ilmiyah, 1655, hadis ke-50, hal 69.
9 Muammal Hamidi, Imron AM, Umar Fanany, Op.Cit., hal: 51.
10 Syaikh Al-Imam Muhamad bin Ali bin Muhamad Asy-Asy-Syaukani, Op. Cit,,
BIOGRAFI SINGKAT
Nama : Rubiatul nasuha
Nim : 12120223744
Ttl : selatpanjang 1 juni 2024
Prodi : hukum ekonomi syariah
Agama : islam
Alamat : selatpanjang kab.kep meranti
Pengalaman : lomba fahmil qur’an
Motto : “balas dendam terbaik adalah dengan memperbaiki diri sendiri”

Anda mungkin juga menyukai