DisusunOleh :
Rubiatul nasuha:12120223744
Richa dewi:12120222651
Dosen Pengampu :
Ahmad mas’ari,SH.,I.,MA.HK
Segala puji bagi Allah Swt. Tuhan semesta alam yang telah memberikan taufiq serta inayah-Nya kepada
kami sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa adanya hambatan di luar kemampuan.
Shalawat beserta salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa
risalah dari Allah swt. Yang dengannya kita bisa memperoleh petunjuk dan berbagai macam ilmu.
Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah hadist ayat
ahkam selaku dosen pengampu pada mata kuliah Ushul Fiqh II yang telah memberikan tugas dan
bimbingan kepada kami sehingga kami dapat menyusun tugas makalah dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa dalam makalah kami masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan
yang itu memang kelemahan kami. Untuk itu, kami mohon untuk diberikan saran serta kritik untuk
kemajuan kita bersama khususnya kami sebagai pemakalah agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
bersama.
Aamiin...
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………...1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………..1
C.Tujuan……………………………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN…...................................................................................................2
A. binatang halal dan haram ……………………………………………….1
1. pengertian binatang lalal dan
haram…………………………………………………………………….1
2. macam-macam binatang halal dan haram ……………………………………1
3. mudharot binatang yang haram …………………………………………………….2
BAB III PENUTUP……………………………………………………………….………8
A.Kesimpulan……………………………………………………………………8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..…9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Hidup di dunia ini membutuhkan sebuah aturan agar kehidupan berjalan dengan baik dan teratur.
Sehingga dalam Islam juga mempunyai aturan dalam hidup termasuk aturan dalam memilih binatang
untuk dimakan dan produk olahan yang dijual di supermarket untuk dibeli. Semua binatang dan produk
olahan di dunia ini halal akan tetapi ada beberapa perkecualian yang diharamkan Allah SWT dan
Rasulnya sesuai Alqur’an dan As Sunnah.
Pada saat ini banyak orang Islam yang masih belum tahu dan mengerti apa saja binatang dan produk
olahan yang halal dan yang haram. Dengan kenyataan diatas, maka makalah ini kami buat untuk
menunjukkan apa saja binatang dan produk olahan yang dihalalkan dan diharamkan oleh Allah SWT
dan mengetahui akibat dari mengkonsumsi makanan tersebut. Sehingga kita terhindar dari binatang dan
produk olahan tersebut Dalam makalah ini juga akan di jelaskan dan di sebutkan macam-macam hewan
yang halal dan hewan yang haram menurut islam,beserta islam alas an madhorotnya, mengapa hewan itu
di haramkan.1
B. Rumusan masalah
1) Pengertian tentang binatang yang halal dan yang haram beserta haditsnya
C. Tujuan penelitian
1
Marzuki. Fiqih.(Yogyakarta;PT al husna zikra) hal 17
BAB II
PEMBAHASAN
A. Binatang yang halal dan haram
Binatang yang dihalalkan ialah binatang yang boleh dikonsumsi dagingnya oleh manusia khususnya
bagi orang-orang yang beriman. Binatang yang halal adalah sbb :
1. Binatang halal berdasarkan dalil umum dari Al Qur’an dan Hadis.
Dalil umum yang dimaksud di sini adalah dasar yang diambil dari Al Quran dan Hadis yang
menunjukkan helallnya binatang secara umum.2
Yang termasuk jenis binatang halal berdasarkan dalil umum adalah :
2
Syaikh Al-Imam Muhamad bin Ali bin Muhamad Asy-Asy-Syaukani, Ibid, hal
13 Muammal Hamidi, Imron AM, Umar Fanany, Op.Cit., hal: 53
Syaikh Al-Imam Muhamad bin Ali bin Muhamad Asy-Asy-Syaukani, Ibid, hal
13 Muammal Hamidi, Imron AM, Umar Fanany, Op.Cit., hal: 53
a. Binatang ternak darat.
Jenis-jenis binatang ternak darat seperti: kambing, domba,sapi, kerbau dan unta. Firman Allah ;
a) Kuda
Kuda merupakan binatang yang halal dimakan karena secara khusus dinyatakan dalam hadis Rasulullah
berikut ini
: )الجري ومسلم نحزنا علي عهد رسول هلل صلي هللا عليه وسلم فرسا فاكلنه (راوه
Artinya : “Pada zaman Rasulullah kami pernah menyembelih kuda dan kami memakannya” (HR.
Bukhari dan Muslim)
b) Keledai Liar
Keledai yang masih liar termasuk binatang yang halal dimakan karena secara khusus dinyatakan dalam
hadis Rasulullah berikut ini :Keledai Liar, Keledai yang masih liar termasuk binatang yang halal
dimakan karena secara khusus dinyatakan dalam hadis Rasulullah berikut ini
Artinya : “Pernah aku melihat Nabi SAW makan daging ayam” (HR. Bukhari dan Tirmizi) رايت النبي
)ملم صلي هللا عليه وسلم ياكل دجا جا (رواه بخار و
d) Belalang
Belalalng merupakan binatang yang halal dimakan karena secara khusus dinyatakan dalam hadis
Rasulullah berikut ini : البخا غزونا مع رسول هللا صلياهلل عليه وسلم سبع غزوا ت ف كل الجرد (رواه
)ري و مسلم
Artinya : “Kami berperang bersama Rasulullah SAW tujuh kali perang, kami memakan belalang” (HR.
Bukhari dan Muslim)
e) Kelinci
مررن فا ستنفهنا ارنبا بمر: ع انس بن ملك رضي هللا عنه قال
Dalam salah satu hadis dijelaskan
الظهران فسعوا عليه فلغبو قال فسعيت حتي ادركتها فاتنت بها ابا طلحة فدبحها فبعس بوار كها وفجديها
)الي رسلو هللا صلي هللا عليه وسلم فا تيت بها رسلو هللا صلي هللا عليه وسلم فقبلة (رواه البخاري و مسلم
Artinya : Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a katanya: Ketika kami berjalan melalui Daerah az-Zahran
tiba-tiba kami dikejutkan oleh seekor kelinci lalu kami mengejarnya sehinggga penat. Ia berkata lagi:
Aku telah mengejarnya sehingga dapat menangkapnya. Akupun membawanya kepada Abu Talhah lalu
beliau menyembelihnya. Beliau mengirimkan kaki dan kedua pahanya kepada Rasulullah s.a.w lalu aku
pun membawanya kepada Rasulullah s.a.w dan baginda menerimanya (HR Bukhari dan Muslim) 3
b. Binatang yang Haram
Umat Islam dapat mengetahui tentang haramnya suatu binatang melalui tiga hal, yaitu : Melalui dalil
umum:
3
Syaikh Al-Imam Muhamad bin Ali bin Muhamad Asy-Asy-Syaukani, Nailul
Authar, Libanon: Darul Kitab Ilmiyah, 1655, hadis ke-50, hal 69.
9 Muammal Hamidi, Imron AM, Umar Fanany, Op.Cit., hal: 51.
Dalil umum yaitu : dalil yang hanya menyebut sifat binatang, sehingga haram dikonsumsi oleh umat
Islam.
Ada tiga jenis binatang yang haram berdasarkan dalil umum karena memiliki sifat yang dikhawatirkan
sangat mudah beralih pada diri manusia. Ketiga jenis sifat binatang tersebut adalah :
1) Memiliki sifat buas dan bertaring, seperti : harimau, macan tutul, anjing, beruang.Nabi bersabda : كل
)ومسلم ذي نا ب من السبا ع حرام (رواه البجاري
Artinya : “Setiap binatang buas yang bertaring, haram dimakan” (HR. Muslim danTurmuzi)
2) Setiap binatang yang berkuku tajam, seperti : burung rajawali, burung elang, burung kakatua, dan
burung hantu. Nabi bersabdaالمسلم نها النبي صلي هللا عليه وسلم عن كل ذي محلب من الطير (رواه
Artinya : “Rasulullah telah melarang (memakan) setiap burung yang berkuku tajam”(HR.Muslim)
3) Setiap binatang pemakan kotoran, seperti : lalat, nabi bersabda :
artinya : “Dari Ibnu Umar r.a berkata, “Rasulullah SAW melarang memakan binatang ialah (binatang
pemakan kotoran) dan meminum susunya” (HR. Arba’ah kecuali Nasai).
Termasuk juga dalam kategori binatang ini adalah binatang-binatang yang kotor dan secara umum
menjijikkan, seperti : tungau, kutu, kecoa, dan sejenisnya.
ويحل لهم الطيبت ويحرم عليهم الخبئثArtinya : “Dan dihalalkan bagi mereka segala yang baik dan
diharamkan bagi mereka segala yang jelek (buruk)” (QS. Al A’raf : 157)
Binatang yang haram melalui dalil husus
Melalui dalil khusus yaitu, dalil yang langsung menyebut haramnya jenis binatang tertentu. Ada tujuh
jenis binatang yang haram dimakan oleh umat Islam karena masing-masing disebut oleh dalil yang
melarangnya. Ketujuh jenis binatang itu adalah :
1) Daging babi
Allah berfirman :
Artinya : “Diharamkan bagimu memakan bangkai, darah, dan daging babi … (Al Maidah :3) حرمت
عليكم الميتة وا لدم ولحم الجنز ير
عن ابي هريرة قال نهي رسول هللا صلي اهللا عليه وسلم عن قتل الصرد والضفد ع والهد هد (رواه
)احمد
4) Katak
Nabi bersabda yang artinya
Artinya : “Sesungguhnya seorang tabib bertanya kepada Rasulullah tentang katak untuk keperluan
obat,Rasulullah melarang membunuhnya” ( HR. An-Nasai )
2. Mudarat hewan yang di haramkan
Jika binatang yang halal banyak memberikan manfaat bagi manusia, tentu saja binatang yang haram
akan memberikan mudarat kepada manusia. Binatang yang diharamkan adalah binatang-binatang yang
memiliki sifat yang tidak baik,seperti kotor, menjijikkan, kejam, hidup di dua alam (darat dan air), dan
lain sebagainya. Jika kita mengkonsumsi makanan yang berasal dari binatang yang memiliki sifat-sifat
yang tidak baik itu dikhawatirkan kita juga akan memiliki sifat sifat yang sama seperti binatang tersebut.
Adapun beberapa mudarat hewan yang haram jika di konsumsi:
BAB III
KESIMPULAN
4
10 Syaikh Al-Imam Muhamad bin Ali bin Muhamad Asy-Asy-Syaukani, Op. Cit,,
A. Kesimpulan
Yang dimaksud dengan binatang yang dihalalkan adalah jenis-jenis binatang yang
dihalalkan (dibolehkan) untuk dikonsumsi karena memang dihalalkan dari segi jenisnya dan disembelih
dengan cara yang benar. Sedang yang dimaksud binatang yang diharamkan adalah jenis-jenis binatang
yang diharamkan (dilarang) untuk dikonsumsi karena secara hakiki memang ditentukan keharamannya,
atau diharamkan karena proses penyembelihannya yang tidak benar, meskipun dari jenisnya termasuk
binatang yang halal. Dengan demikian hukum halal dan haramnya binatang ini tidak hanya sekedar oleh
al-Quran dan hadis ditentukan halal atau haram, tetapi bisa juga binatang yang ditentukan halal dapat
menjadi haram karena cara menyembelihnya yang tidak benar. Karena binatang yang mati karena
penyembelihan yang tidak benar sama hukumnya seperti bangkai. Al-Quran dengan tegas menyatakan
bahwa hukum bangkai itu haram. Allah SWT melarang memakan makanan yang bersumber dari hewan
yang diharamkan pasti mempunyai dampak dari negatif bagi pemakannya. Oleh karena itu hindarilah
makanan tersebut supaya kita terbebas dari pengaruh yang dihasilkan dari makanan yang diharamkan
itu.
Adapun cara menghindari makanan yang bersumber dari binatang yang di haramkan sbb:
a. Selalu waspada terhadap makanan yang bersumber dari binatang yang diharamkan.
b. Selektif dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi.
c. Mencari informasi tentang makanan yang bersumber dari binatang yang diharamkan baik melalui dari
surat kabar, buku, internet dll.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, kami menyadari tentunya makalah ini tak lepas dari kesalahan-
kesalahan, baik itu kesalahan tulisan atau kesalahan materi, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari segenap pembaca dan dosen pengampu senantiasa kami harapkan, demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA