A. Binatang yang halal : binatang yang diperbolehkan untuk dimakan oleh manusia.
1. Binatang ternak:
o Menurut ijma’ (kesepakatan para ulama) : Unta,sapi,kerbau,kambing,sapi liar,unta liar,rusa, biri2,
kambing jawa
o Menurut sunah: ayam, kuda, himar liar ,unta liar, biawak, kelinci, hyena ,belalang dan burung
burung kecil
o Al maidah ayat 1
أُ ِحلَّتْ لَ ُك ْم بَ ِهي َمةُ األ ْن َع ِام إِال َما يُ ْتلَى َعلَ ْي ُك ْم uhillat lakum bahimatul Hewan ternak dihalalkan
bagimu, kecuali yang akan disebutkan kepadamu..”
o Adapun tatacara penyembelihan binatang adalah sebagai berikut:
1. Niat menyembelih (penyembelih harus seorang muslim atau ahli kitab dan berakal sehat).
2. Binatang yang disembelih adalah binatang yang halal.
3. Alat yang digunakan menyembelih harus tajam,
4. Sebelum menyembelih harus membaca basmalah.
5. Hewan dihadapkan arah kiblat.
6. Binatang dibaringkan kesebelah rusuknya yang kiri agar mudah bagi penyembelihnya.
7. Dipotong kedua urat lehernya (saluran ,makan dan nafas) agar cepat mati.
B. Binatang yang haram : binatang yang tidak diperbolehkan untuk dimakan manusia.
1. Binatang yang haram karena dilarang dalam nash Al-Qur'an dan hadis yaitu:
a. Bangkai, kecuali bangkai ikan dan belalang
b. Darah yang mengalir,
c. Daging babi,
d. Binatang yang disembelih tanpa menyebut nama Allah,
e. Binatang yang mati karena dicekik,
f. Binatang yang mati karena dipukul,
g. Binatang yang mati karena terguling.
h. Binatang yang mati karena ditanduk binatang lain,
i. Binatang yang mati karena digigit binatang buas,
j. Binatang yang disembelih untuk persembahan berhala,
Al-Maidah ayat 3:
Wa'anibni 'abbasin radiyallahu'anhuma qala: naha rasulullahi sallallahu ‘alaihi wa sallama 'an qatli
arba’in minad dawabbi wan-namlati wan -nakhlati wal hud-hud, was- suradi
Artinya: “Dari Ibnu Abbas ra, dia berkata: Rasulullah Saw. melarang membunuh empat
binatang, yaitu semut, lebah, burung hud-hud, dan burung suradi.” (HR. Ahmad dan Abu Daud).
D. Menghindari Makanan yang Bersumber dari Binatang yang Diharamkan
Beberapa dampak negatif dari memakan makanan yang haram, antara lain:
1. Dapat merusak tubuh
2. Mengganggu kesehatan tubuh;
3. Mempengaruhi kesehatan mental manusia;
4. Mendapatkan dosa karena melanggar larangan Allah Swt.
BAB 15: PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN PADA MASA ABBASIYAH
A. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam sampai Masa Abbasiyah
Perkembangan ilmu pengetahuan di kalangan kaum muslimin dimulai sejak zaman
Rasulullah saw. Kita telah diperintahkan untuk menuntut ilmu dunia maupun akhirat, seperti hadis
Nabi Muhammad saw: Dari Anas bin malik ra. yang berbunyi: