Anda di halaman 1dari 3

NAMA: ACHMAD SYAHRIEL RIZKY

NIM : 11190480000056

DOSEN PENGAMPU :

Prof.Dr.H.A.SALMAN MANGGALATUNG SH.MH

IRFAN KHAIRUL UMAM L.L.M

ULANGAN TENGAH SEMESTER HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

LEGAL OPINION

PEMBLOKIRAN INTERNET DI PAPUA

Kronologi

Tanggal 17 agustus 2019 telah terjadi kerusuhan dan sejumlah aksi protes terhadap

pemerintah di papua yang disebabkan oleh penangkapan sejumlah mahasiswa papua yang

terdapat didaerah jawa timur oleh polisi dan tentara. Tanggal 19 agustus 2019 mula mula

pemerintah beserta kominfo mulai memperlambat internet di daerah papua dalam rangka

menindak lanjuti kerusuhan tersebut. Menurut presiden banyaknya berita bohong menambah

parah kerusuhan tersebut dilansir dari CNN Indonesia. Kemudian pada tanggal 21 agustus 2019

pemerintah resmi melakukan pemblokiran internet di papua. Akibatnya masyarakat papua

sempat membakar gedung Telkom Indonesia di Jayapura. Kemudian pada tanggal 6 september

2019 pemerintah mulai kembali membuka internet hanya di sebagian daerah di papua.

Pemerintah bersikeran tidak akan mencabut pemblokiran internet di papua. Presiden juga tidak

pernah memberikan pengumuman secara langsung tentang pemblokiran internet dipapua.


Kemudian baru pada 11 september 2019 pukul 16.00 WIT pemerintah melalui keminfo

mencabut pemblokiran di papua dan papua barat.

Fakta kasus

1. Bahwa benar, Pada tanggal 19 agustus 2019, pemerintah melalui kominfo melakukan

perlambatan internet di daerah papua.

2. Bahwa benar pada tanggal 21 agustus 2019, pemerintah melalui kominfo melakukan

pemblokiran internet di daerah papua.

Dasar Hukum

1. UUD 1945 pasal 28 tentang menetapkan bahwa hak warga negara dan penduduk untuk

berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya.

2. pasal 28c ayat 2 yaitu tentang Setiap orang berhak memajukan dirinya dalam memperjuangkan

haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.

3. pasal 28 e ayat 3 yaitu tentang Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan

mengeluarkan pendapat.

4. pasal 28 f yaitu tentang Setiap org berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh komunikasi

untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,

memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan

menggunakan segala jenis saluran yang tersedi


Pendapat Hukum dan Kesimpulan

Pemutusan internet atau pemblokiran internet memang adalah langkah pemerintah yang

menurut mereka adalah langkah untuk memberhentikan berita hoaks yang dapat mengancam

integritas nasional akan tetapi pemerintah kurang jeli dalam membuat kebijakan tersebut

dikarenakan pemerintah tidak memperhatikan aturan aturan atau dasar hukum dalam membuat

kebijakan tersebut. Pemerintah tidak memperhatikan uu yang tadi saya cantumkan diatas. Oleh

karena itu pula pemerintah maupun kominfo digugat oleh para praktisi hukum yang mengawasi

kebijakan tersebut ke PTUN. Seharusnya pemerintah tidak langsung melakukan pemblokiran

internet. Itu sangat terkesan pemerintah mengambil jalan pintas dan tanpa memperhitungkan

landasan hukumnya. Akan tetapi pemerintah hanya harus memutus konten atau informasi yang

bermuatan negatif tanpa memutus internet. Dengan demikian apa yang telah diperbuat oleh

pemerintah harus menanggung segala kerugian terkait pemblokiran didaerah papua. Dan juga

pemerintah harus melakukan klarifikasi kepada public terkait masalah ini.

Anda mungkin juga menyukai