Anda di halaman 1dari 27

“PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP KEPUASAN

PELANGGAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PADA APLIKASI PROGRAM


PETANI DI TIMOR LESTE”

ESMERALD SKOLASTIKA JEANNE DOY XIMENES

No.Mhs : 225027014

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Dalam era 4.0 ini semakin meningkatnya penggunaan teknologi yang canggih
menuntut pembangunan sektor pertanian di Timor leste menjadi hal yang sangat penting.
Negara Timor leste jika dicari lagi lebih mendalam ternyata timor leste memiliki cukup
sumber daya alam yang bahkan beberapa diantaranya telah diekspor ke luar negeri. Seperti
di tanah Timor leste ternyata memiliki sumber daya alam berupa minyak bumi dan gas
dalam jumlah yang besar dan banyak perusahaan mencari minyak di Timor leste.
Pada tahun 2012 survey mengatakan bahwa terdapat 25,82% tanah subur menjadi salah
satu sumber daya alam milik timor leste,salah satu sektor yang paling memberikan
kontribusi langsung dilihat dari keberadaan tanah yakni pertanian dan pertanian di negara
Timor leste merupakan andalan utama dari pembangunan ekonomi di Timor leste. Data
tahun kemarin mengatakan bahwa pertanian di Timor leste menyumbang sekitar lebih dari
30% dari total PDb negara, hasil pertanian utama di Timor Leste berupa jagung, beras, ubi
jalar dan kayu hasil pertanian ini dapat dikonsumsi sebagai makanan local sedangkan hasil
pertanian seperti kopi, kelapa dan tembakau ataupun kacang ditanam sebagai tanaman
komersial. Semenjak perkembangan teknologi di era 4.0 terutama terkait dengan adanya
pandemic COVID-19 tahun sebelumnya pemerintah timor leste mulai mengeluarkan
keputusan untuk memulai “State Emergency” di mana semua kegiatan perekonomian dan
bisnis harus dilakukan dari rumah hal ini mengakibatkan adanya keterbatasan pergerakkan
masyarakat dan paling dampaknya sangat mempengaruhi sektor bisnis usaha kecil dan
menengah terutama dalam sektor pertanian. Dalam hal ini Telkomcel sendiri merupakan
operator telekomunikasi anak perusahaan dari Telkom Group di Timor-leste mulai
mengeluarkan beberapa aplikasi dan memabntu menjadi perantara untuk membangun
UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan menengah) di Timor Leste.
Menurut pengumpulan data knoema 2021, jumlah produksi utama sayuran Timor leste
adalah sekitar 34.359 ton, dengan pertumbuhan rata-rata tahunan sebesar 1,06%. Timor
Leste dikenal sebagai negara pemuda, dengan 35,29% penduduknya berusia 0-14 tahun
dan 59,42% berusia 15-64 tahun, karena angka harapan saat lahir di timor leste juga
meningkat dari 67,06 tahun menjadi 68,48 tahun pada tahun 2020. Ekonomi di Timor Leste
PDB Timor Leste pada tahun 2021 sekitar 3,621 miliar USD. Menurut pertumbuhan
konstan awal tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Timor Leste adalah 4,4%, dengan jumlah
kontribusi pertumbuhan PDB non-minyak 0,9% dan PDB minyak 3,5%.3 PDB per kapita
pada tahun 2021 adalah 2.741,39 USD. Berdasarkan survei HISS yang dilakukan pada
tahun 2011 menyatakan bahwa pendapatan rumah tangga bulanan adalah sekitar $ 378,
dengan perkotaan sebesar $ 634 dan pedesaan sebesar $ 292. Dengan mempertimbangkan
ukuran rumah tangga, pendapatan per kapita rata-rata mencapai $ 62 dan perkotaan sekitar
$ 93 dan pedesaan sebesar $ 50.4.
Dalam Survei pasar yang dilakukan oleh KOICA-PMC tahun 2023 ini untuk mengenal
system pasar dan membantu memahami perilaku pembelian pelanggan dan permintaan
dari individu dan bisnis, serta menemukan dan membangun kolaborasi baru antara petani
dan pasar. Timor Leste memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang menarik bagi
investor asing. Sebagian besar rumah tangga di Timor Leste terdiri dari rata-rata 6 orang
sehingga permintaan akan buah dan sayuran segar cukup tinggi, begitu pula dengan
anggaran belanja. Untuk studi pasar di Timor Leste sedang mulai mempertimbangkan dan
sudah membangun beberapa platfrom e-commerce besar dengan lebih dari 1000
pengunduh menurut google play. Layanan sederhana namun beragam dan
pengembangannya memahami system pembayaran di Timor Leste. Kendala yang terjadi
di Timor Leste adalah meskipun Timor leste memiliki bank, namun tidak kemungkinan
bagi orang penduduk disana melakukan pembayaran online. Oleh karena itu, beberapa
aplikasi Program Petani di Timor Leste seperti : Halo Dili, FarmPro Fresh, My-Timor,
menyediakan beberapa pilihan bagi konsumen untuk memilih metode pembayaran yang
berbeda-beda seperti :paypall, kartu kredit internasional, Alipay, dan pembayaran Tunai.
Untuk aplikasi Program Petani di Timor Leste beberapa terdiri dalam 2 format, yaitu
web dan aplikasi. Untuk melakukan pemesanan pengguna harus memilih waktu
pengiriman seperti halnya dalam pemesanan di muka,setiap aplikasi ini berfokus pada
pengiriman barang langsung dari pertanuan ke rumah tangga. Merapa memproduksi kotak
mingguan untuk pelanggan mereka dan menyediakan layanan pengiriman mingguan ke
restoran dan hotel juga. Salah satu aplikasi juga menyediakan transportasi yang dapat
diandalkan, membantu konsumen untuk menavigasi kota setempat dan mengirimkan
paket. Selain itu aplikasi ini juga memungkinkan pengguna untuk melakukan pemesanan
makanan dan bahan makanan atau melakukan penjemputan di toko tersebut.
Berdasarkan data yang terkumpul dan survey dari KOICA-PMC tahun 2023
menunjukkan bahwa mereka yang pernah mendapatkan layanan pengiriman sayuran
segar baik dari kerabat yang sedang berpergian, petani perorangan atau layanan aplikasi
seperti Farmpro Fresh, Halo Dili, dan My Timor. Selain itu, 70% peserta lebih memilih
untuk mengunjungi toko fisik untuk membeli bahan makanan segar daripada diantarkan
ke tempat tinggal karena beberapa alasan. Alasan pertama yang diberikan adalah kualitas
produk, yang kedua adalah sistem pengiriman yang tidak dapat diandalkan, dan yang
terakhir adalah ketersediaan gerobak keliling dan penjual keliling. Di sisi lain, 60% dari
peserta bersedia mencoba jika ada layanan pengantaran yang dapat diandalkan dengan
kualitas produk yang dijanjikan. Dengan perspektif tersebut, 59,8% lebih memilih media
sosial (Facebook, Instagram, dan Whatsapp) dan aplikasi seperti Farmpro Fresh, Halo
Dili, dan My Timor sebagai cara yang ideal untuk melakukan pemesanan pengiriman,
dan Berdasarkan data yang terkumpul dari survei menunjukkan bahwa lebih dari 80%
peserta belum pernah mengalami pengiriman sayuran segar ke tempat tinggal mereka.
Dapat kita ketahui bahwa Restoran dan perusahaan katering adalah pintu gerbang
kedua bagi para pelanggan di Dili. Perusahaan katering besar seperti Nimia Catering,
dan Visio Dei Lda yang menyediakan katering untuk FFTL, PNTL, dan Rumah Sakit
Nasional (HNGV) memiliki permintaan tertinggi untuk sayuran segar, dan secara kasar
menghabiskan sekitar 20.000 hingga 30.000 USD per bulan untuk produk segar. pasar di
Dili cukup bervariasi, yang memungkinkan pelanggan untuk membeli dari vendor yang
berbeda.
Namun Ketersediaan bisnis sayuran segar di Timor-Leste sangat luas, namun setiap
langkah dalam rantai nilai memiliki masalahnya sendiri yang perlu diselesaikan. Sektor
swasta, LSM, dan Pemerintah memainkan peran yang berbeda di dalam rantai nilai
dengan tujuan yang sama yaitu membantu meningkatkan kehidupan petani lokal dan
mengurangi ketergantungan mereka pada barang impor. Dengan terbatasnya akses ke alat
pertanian, kurangnya infrastruktur, kurangnya konsistensi dari produksi petani, dan
sedikitnya pengetahuan dan akses ke pasar, semua itu menunjukkan bahwa bagaimana
cara mengatasi masalah ini dan mempertahankan aliran produksi untuk jangka panjang
melalui aplikasi program petani di Timor Leste.
Untuk tetap dapat menjaga loyalitas pelanggan terhadap aplikasi program petani di
Timor leste ini dan menjaga ekspetasi eksperimen dalam berbelanja pada aplikasi diatas,
serta penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami lebih baik lagi tentang
kualitas layanan dan pengalaman pemasaran serta kepuasan pelanggan kemudian akan
menganalisis dampaknya terhadap loyalitas pelanggan. Dengan memahami berbagai
persepektif pelanggan dalam menggunakan aplikasi program petani di Timor leste dan
mengetahui mengapa masih terdapat besar persen yang belum menggunakan aplikasi
tersebut dan memahami berbagai bentuk keluhan atau kekecewaan, keterbatasan yang
dialami konsumen yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi Aplikasi Program
Pertanian ini untuk dapat mengelola nilai dan pengalaman pengguna guuna
meningkatakn kepuasaan penggunaan aplikasi Program Petani ini dan membantu
meningkatkan kehidupan petani lokal dan mengurangi ketergantungan mereka pada
barang impor.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dengan adanya latar belakang masalah dengan menyadari adanya kendala dalam
ketersediaan terbatasnya akses ke alat pertanian, kurangnya infrastruktur, kurangnya
konsistensi dari produksi petani, dan sedikitnya pengetahuan dan akses ke pasar,
semua itu menunjukkan bahwa bagaimana cara mengatasi masalah ini dan
mempertahankan aliran produksi untuk jangka panjang melalui aplikasi program
petani di Timor Leste. Maka dari itu dalam penelitian ini terdapat beberapa rumusan-
rumusan masalah untuk penelitian loyalitas pelanggan pada aplikasi program
pertanian di Timor Leste :
1. Bagaimana pengaruh experiental marketing (Sensor,Emotion,Social
Experience dan Service Quality) pada Kepuasan Pelanggan ?
2. Bagaimana pengaruh experiental marketing (Sensor,Emotion,Social
Experience dan Service Quality) pada loyalitas konsumen ?
3. Bagaimana pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap loyalitas konsumen ?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Tujuan dari penelitian ini :
1. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh experiental marketing
(Sensor,Emotion,Social Experience dan Service Quality) pada Kepuasan
Pelanggan.
2. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh experiental marketing
(Sensor,Emotion,Social Experience dan Service Quality) pada loyalitas
pelanggan.
3. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap
loyalitas konsumen.

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Penelitian ini diharapkan dapat menyampaikan beberapa manfaat bagi beberapa pihak
sebagai berikut:
1. Manfaat Akademis
Dalam manfaat penelitian ini diharapkan untuk akademik dapat melanjutkan penelitian
yang terjadi dan dan memberikan informasi serta ilmu yang telah diterapkan. Dengan
manfaat akademik ini menjadi referensi bagi pihak lain yang ingin melakukan
penelitian yang terkait dengan pengaruh Experiental Marketing terhadap Kepuasan
Pelanggan Dan Loyalitas Pelanggan pada Aplikasi Program Petani di Timor leste.

2. Manfaat Praktik
Diharapkan dengan penelitian yang dilakukan terhadap perusahaan, membantu
memberikan informasi kepada kepada pihak-pihak yang membutuhkan maupun untuk
menjadi masukan bagi Sektor swasta, LSM, dan Pemerintah memainkan peran yang
berbeda di dalam rantai nilai dengan tujuan yang sama yaitu membantu meningkatkan
kehidupan petani lokal dan mengurangi ketergantungan mereka pada barang impor.
Dengan terbatasnya akses ke alat pertanian, kurangnya infrastruktur, kurangnya
konsistensi dari produksi petani, dan sedikitnya pengetahuan dan akses ke pasar, semua
itu menunjukkan bahwa bagaimana cara mengatasi masalah ini dan mempertahankan
aliran produksi untuk jangka panjang melalui aplikasi program petani di Timor Leste..
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam penelitian ini terdapat hasil penelitian disusun berdasarkan sistematika penulisan
sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan ini mencakup pembahasan mengenai latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,manfaat penelitian dan bagian
terakhir adalah sistematika penulisan.
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab tinjauan pustaka ini mencakup pembahasan menganai landasan
teori,penelitian terdahulu, pengembangan hipotesis,dan model penelitian
(kerangka penelitian).
BAB 3 : METODE PENELITIAN
Mencakup pembahasan mengenai desain penelitian, identifikasi, definisi
operasional, dan pengukuran variabel, jenis dan sumber data, metode
pengumpulan data, populasi, sampel, teknik penyampelan hingga analisis data.
BAB 4 : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Mencakup pembahasan mengenai gambaran umum objek, deskripsi data, hasil
analisis data dan pembahasan.
BAB 5 : SIMPULAN,KETERBATASAN DAN SARAN
Merupakan bab terakhir dalam penelitian yang mencakup pembahasan mengenai
kesimpulan, keterbatasan selama penelitian dilaksanakan dan yang terakhir
adalah saran dan manfaat bagi peneliti selanjutnya yang ingin menggunakan
Objek pertanian.
BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 TINJAUAN KONSEPTUAL


2.1.1 Experiental Marketing
Dalam Marketing experiment menggambarkan sebuah pengalaman yang dapat
membangun sebuah koneksi dalam jangka Panjang.tentunya dengan sudut pandang
pandang yang berbeda-beda tedadap suatu kualitas produk/jasa yang telah diperoleh
dengan mengetahui experiental marketing melalui pengalaman konsumen menjadi
perhatian khusus bagi perusahaan. Menurut Yuliawan dan Ginting (2016), exeperiental
marketing adalah strategis pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan yang bertujuann
untuk pelanggan tidak hanya membeli produk/jasa yang disediakan, namun juga
bagaimana sebuah perusahaan memberikan pengalaman dan value kepada konsumen yang
menggunakan produk/jasa tersebut.
Persepsi pelanggan akan dibangun tergantung dari bagaimana experience yang
dialami olehnya seperti jika pengalamann yang didapatkan memuaskan dan berkesan akan
timbul rasa ingin Kembali dan tersimpan baik di benak pelanggan sebaliknya jika
menerima pengalaman yang kurang baik ataupun timbul rasa kecewa maka hal itu dapat
tersimpan dalam benak pelanggan juga maka dari itu sebuah pengalaman dapat melibatkan
seluruh kehidupan dan dapat diaplikasikan dalam suatu produk atau jasa atau membuat
pengalaman itu sendiri. Dalam (Schmitt, 1999:60) menyatakan bahwa adanya costumer
experience yang dapat dirasakan dan dialami melalui 3 dimensi yaitu :
1) Sensory Experience
Sensory experience atau pengalaman sensorik adalah memberikan pengalaman
kepada konsumen yang memberikan pengaruh kepada kelima panca indera
konsumen. kelima panca indera tersebut ialah penglihatan, penciuman, perasa,
pendengaran, dan peraba atau sentuhan (Schmitt, 1999:99). Gentle et al.,
(2007:398). mengungkapkan bahwa “tujuan dari sensory experience adalah untuk
memberikan kesan keindahan, kesenangan, kecantikan, dan kepuasan melalui
stimulus sensory”.
2) Emotional Experience
Menurut Schmitt (1999) dalam Nasermoedeli et al., (2012:129) mengatakan
bahwa Suasana hati dan emosi menentukan hasil ketika melakukan pembelian,
suasana hati positif dapat memberikan rasa kepuasan.
3) Social Experience
Schmitt (2003) dalam Nasemoadeli et al., (2012:129) menyatakan bahwa
setiap pengalaman sosial akan berdampak terhadap individu yang akan
merubah perilaku dalam bersosialisasi. Sedangkan Kartajaya (2006:230),
menyatakan bahwa manusia merasa bangga ketika bisa diterima
dikomunitasnya, karena manusia adalah bagian dari kelompok sosial tertentu.
Pada dasarnya manusia memiliki sifat sosialis, sehingga pengalaman sosial
yang positif dapat meningkatkan kualitas sesorang dalam bersosialisasi.

2.1.2 Kepuasan Pelanggan


Kualitas Kepuasan Pelanggan dalam marketing merupakan sebuah kondisi yang
berhubungan dengan produk, manusia /tenaga kerja, sebuah proses hingga lingkungan
yang memenuhi ekspetasi atau harapan konsumen (Garvin,1988). Dengan adanya
selera serta preferensi dari masing-masing konsumen kepuasaan pelanggan sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan suatu produk/jasa dapat dijadikan tolak ukur bagi
sebuah perusahaan.
Kepuasaan pelanggan sangat bergantung pada factor-faktor yang mempengaruhi
persepsi dan harapan konsumen pada saat malakukan transaksi pada suatu jasa atau
produk. Pengalaman pada saat berbelanja dan Ketika mengkonsumsi barang atau jasa
jika konsumen tersebut puas terhadap produk atau jasa yang ditawarkan maka
cenderung untuk Kembali pada produk dan menggunakan Kembali jasa pada saat yang
dibutuhkan.
Menurut Lupiyoadi (2001) menyebutkan Terdapat lima faktor yang mempengaruhi
tingkat kepuasan :
1) Kualitas produk dan jasa
konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa
produk dan jasa yang mereka gunakan berkualitas.
2) Kualitas pelayanan
terutama untuk industri jasa. Konsumen akan merasa puas bila mereka
mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai.
3) Emosional
konsumen akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain
akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dan jasa dengan merek
tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
4) Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang
relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi.
5) Biaya
pasien yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu
membuang waktu untuk mendapatkan jasa pelayanan, maka pasien cenderung
puas terhadap jasa pelayanan tersebut.

2.1.3 Loyalitas Pelanggan


Dalam sebuah perusahaan terutama perusahaan yang menggunakan jasanya untuk
menarik perhatian para konsumen tentunya tercipta kepuasaan memberikan beberapa
manfaat, dimana terciptanya hubungan antara perusahaan dengan pelanggan menjadi
suatu keharmonisan. Loyalitas pelanggan secara umum dapat diartikan sebagai ikatan
kesetiaan dari konsumen terhadap suatu produk/jasa yang ditawarkan. Loyalitas
konsumen dapat diartikan sebuah tahap selanjutnya dari terciptanya kepuasaan
pelanggan yang berkembang menjadi loyalitas pelanggan.
Griffin (2002) Faktor yang menentukan loyalitas pelanggan terhadap produk atau jasa
tertentu adalah pembelian berulang. Empat jenis loyalitas yang berbeda muncul bila
keterikatan rendah dan tinggi diklasifikasi silang dengan pola pembelian ulang yang
rendah dan tinggi:
1) Tanpa loyalitas
Untuk berbagai alasan, beberapa pelanggan tidak mengembangkan loyalitas
terhadap produk atau jasa tertentu.
2) Loyalitas yang lemah
Keterikatan yang rendah digabung dengan pembelian berulang yang tinggi
menghasilkan loyalitas yang lemah (inertia loyalty). Pelanggan ini membeli
karena kebiasaan. Ini adalah jenis pembelian “karena kami selalu
menggunakannya” atau “karena sudah terbiasa”. Dengan kata lain, faktor non
sikap dan faktor situasi merupakan alasan utama membeli.
3) Loyalitas tersembunyi
Tingkat preferensi yang relatif tinggi digabung dengan tingkat pembelian
berulang yang rendah menunjukkan loyalitas tersembunyi (latent loyalty). Bila
pelanggan memiliki loyalitas yang tersembunyi, pengaruh situasi dan bukan
pengaruh sikap yang menentukan pembelian berulang.
4) Loyalitas Premium
Loyalitas premium, jenis loyalitas yang paling dapat ditingkatkan, terjadi bila
ada tingkat keterikatan yang tinggi dan tingkat pembelian berulang yang juga
tinggi. Ini merupakan jenis loyalitas yang lebih disukai untuk semua
pelanggan di setiap perusahaan. Pada tingkat preferensi paling tinggi tersebut,
orang bangga karena menemukan dan menggunakan produk tertentu dan
senang membagi pengetahuan mereka dengan rekan dan keluarga.
2.2 PENELITIAN TERDAHULU

Tabel 2.1 Penelitain Terdahulu

Penelitian Variabel Alat dan Unit Hasil Penelitian


Analisis
Effect of Customer Customer Pengambilan sampel: Melalui PLS, nilai pelanggan
Value and Loyalty, Pengambilan sampel dan experiential pemasaran
Experiential Customer dalam penelitian ini terbukti memiliki pengaruh
Marketing to Satisfaction, menggunakan teknik positif dan berpengaruh positif
Customer atau metode purposive
Customer Loyalty dan signifikan terhadap
Value,
with Customer teknik atau metode kepuasan pelanggan terhadap
Experiential
Satisfaction as Marketing,
pengambilan sampel kepuasan pelanggan pada
Intervening Variable and secara purposive. transportasi online Gojek di
(Case Study on Transportati Makassar (mendukung H1 dan
Gojek Makassar on Analsis:Penelitian ini H3).
Consumers) menggunakan
Structural Equation Penelitian ini juga
Modeling (SEM) membuktikan bahwa customer
dengan berbasis value dan experiential
(Rahmat Riwayat varian yang disebut marketing berpengaruh positif
Abadi*,et.all,, 2020 Partial Least Square dan berpengaruh positif dan
) (PLS) dan SmartPLS signifikan terhadap loyalitas
versi 3.0 sebagai alat konsumen pada penyedia
bantu analisis. transportasi online Gojek di
(JURNAL Makassar (mendukung H2 dan
RUJUKAN H4).
UTAMA)
Penelitian ini juga
menyimpulkan bahwa kepuasan
pelanggan berpengaruh positif
dan dan signifikan terhadap
loyalitas pelanggan.Dalam
perspektif ini, faktor atau
indikator dari nilai pelanggan
dan pemasaran eksperiensial
merupakan anteseden dari
kepuasan pelanggan dalam
membentuk loyalitas pelanggan
pada perusahaan transportasi
transportasi Gojek.
The impact of customer Pengambilan sampel: 1. Pertama, SENSOR
customer experience experience, service Penelitian kami berhubungan secara
on customer quality, customer menggunakan survei signifikan dengan
satisfaction and satisfaction, berbasis kuesioner untuk SATIS. Temuan ini
customer loyalty, mengumpulkan data dari
customer loyalty Starbucks, coffee
pelanggan mungkin
335 responden dengan
industry. menggunakan teknik tidak terlalu fokus
convenience sampling. pada selera,
(Quarter, Linh Pemodelan Persamaan penampilan produk
Trung Ward, Thu Struktural Kuadrat dan musik ketika
Duc City, Ho Chi Terkecil Parsial (PLS- mereka .
Minh City, SEM) diterapkan untuk 2. Kedua, EMOSI
Vietnam, 2021) menganalisis kumpulan secara signifikan
berhubungan dengan
SATIS. Hasil ini
konsisten dengan
penelitian
sebelumnya,
termasuk Yang dan
He (2011) dan
Chandra (2014).
3. Demikian pula,
pengalaman sosial
secara signifikan
berhubungan dengan
(JURNAL SATIS. Kekuatan
RUJUKAN pengaru pengalaman
UTAMA) sosial pengalaman
sosial memiliki
pengaruh yang lebih
kuat terhadap SATIS
dibandingkan
EMOSI (0,146), yang
sesuai dengan
Chandra (2014).
Selain itu, SERVICE
juga terbukti secara
signifikan
berhubungan dengan
SATIS. Temuan ini
didukung oleh
penelitian Nadi̇ ri̇ &
Gunay (2013) dan
Adeleke & Suraju
(2012).
The Influence of Experiential Uji validitas dan Hasil penelitian ini
Experiential Marketing, reliabilitas dilakukan menjelaskan bahwa
Marketing and Customer untuk mengetahui experiential marketing
Customer Satisfaction bahwa variabel yang dan kepuasan pelanggan
Customer digunakan mampu
Satisfaction toward Loyalty, Hot
berpengaruh terhadap
Customer Loyalty menjawab tujuan dari loyalitas pelanggan.
Spring
on Cipanas Hot Tourism, penelitian ini. Sebelumnya, analisis
Spring Garut . experiential marketing
yang dilakukan oleh
Cipanas, menghasilkan
(Edwin Rizki dua dimensi yang paling
Sukmaputra, 2016) kuat, yaitu feel dan act
experience. Hal ini
dikarenakan pemandian
air panas Cipanas yang
memanfaatkan alam
sehingga pelanggan
(Artikel 3 ) merasakan pengaruhnya
terhadap perasaan dan
kesehatan. Secara
keseluruhan, penelitian
ini menunjukkan
pengaruh yang signifikan
dan positif antara antara
experiential marketing,
kepuasan pelanggan dan
loyalitas pelanggan.

Increasing Experiential Penelitian ini 1.Hasil analisis


Repurchase Marketing; Service merupakan penelitian persamaan struktural
Intention through quality; Customer kuantitatif dan pengujian hipotesis
Experiential satisfaction; menggunakan teknik dapat dibuktikan bahwa
Marketing, Service Repurchase analisis Structural experiential marketing
Quality, and intention. Equation Model berpengaruh signifikan
Customer (SEM). dan positif terhadap
Satisfaction repurchase intention di
Responden dalam restoran OJJU
(Lena Ellitan. et.al, penelitian ini
2022). berjumlah 175 orang 2.Statistik deskriptif
pelanggan restoran kualitas pelayanan
Korea di Surabaya menunjukkan nilai rata-
yang ditetapkan rata sebesar 4,059, yang
sebagai obyek dalam berarti responden setuju
penelitian ini. mengenai pengukuran
Penentuan responden
kualitas pelayanan. Hal
dilakukan dengan
(Artikel 4) ini dapat diartikan
menggunakan teknik
bahwa pelayanan yang
purposive sampling
diberikan oleh restoran
OJJU telah mampu
memfasilitasi kebutuhan
pelanggan mereka
dengan baik.

3. Hasil analisis
persamaan struktural
dan pengujian hipotesis
dapat membuktikan
bahwa experiential
marketing berpengaruh
signifikan dan positif
terhadap kepuasan
pelanggan di restoran
OJJU dengan loading
factor sebesar 0,46 dan
nilai t-value sebesar 2,75,
dimana cut-off nilai cut-
off > 1,96.

4. Hasil analisis
persamaan struktural
dan pengujian hipotesis
dapat dibuktikan bahwa
experiential marketing
berpengaruh signifikan
dan positif terhadap
kepuasan pelanggan
positif dan signifikan
terhadap kepuasan
pelanggan di restoran
OJJU

5. Hasil analisis
persamaan struktural
dan pengujian hipotesis
dapat dibuktikan bahwa
customer satisfaction
berpengaruh signifikan
dan positif terhadap
repurchase intention di
restoran OJJU

6. hasil persamaan
struktural dan uji
hipotesis telah terbukti
bahwa kepuasan
pelanggan dapat
dikatakan berhasil
memberikan mediasi
antara pengaruh
experiential marketing
terhadap repurchase
intention pada restoran
OJJU restoran OJJU

7. Hasil persamaan
struktural dan uji
hipotesis yang telah
dibuktikan kepuasan
pelanggan dapat
dikatakan berhasil
memberikan efek
mediasi antara pengaruh
kualitas pelayanan dan
niat beli ulang di restoran
OJJU .

PENGARUH Experiential 1. Experiential Marketing


EXPERIENTIAL Marketing, Penelitian ini berpengaruh positif
MARKETING Kepuasan merupakan penelitian terhadap kepuasan
TERHADAP Konsumen, Loyalitas kualitatif yang konsumen. Hal ini berarti
LOYALITAS Konsumen. menggunakan 140 experiential marketing
KONSUMEN sampel dengan melalui kelima
YANG menggunakan metode modulesnya sense, feel,
DIMEDIASI SEM (structural think, act, dan relate
VARIABEL equation modeling). akan meningkatkan
KEPUASAN kepuasan konsumen.
KONSUMEN
(Studi Kasus: 2. Kepuasan konsumen
Fitness First memiliki pengaruh positif
Cabang Oakwood) terhadap loyalitas
konsumen. Hal ini berarti
(Doan Fortio bahwa konsumen yang
Panjaitan,2017) puas akan meningkatkan
loyalitas konsumen
(Artikel 5) tersebut.

3. Experiential Marketing
memiliki pengaruh positif
terhadap loyalitas
konsumen. Hal ini berarti
experiential marketing
melalui kelima
modulesnya sense, feel,
think, act, dan relate
akan meningkatkan
loyalitas konsumen.

4. Kepuasan konsumen
memiliki pengaruh tidak
langsung sebagai variabel
mediasi dalam memediasi
kepuasan konsumen dan
loyakitas konsumen.

Penelitian ini mengacu pada model penelitian dari model penelitain dari (Edwin Rizki
Sukmaputra (2016) yang telah dimodifikasi. Tabel diatas menampilkan penelitian terdahulu.

2.3 PENGEMBANGAN HIPOTESIS


2.3.1 Pengaruh Experiental Marketing pada Kepuasan Pelanggan
Lionora & Santosa dalam (Lena Ellitan. et.al, 2022), mengatakan Experiential
marketing dilakukan oleh perusahaan dalam rangka menciptakan kepuasan pelanggan
melalui pengalaman nyata. Dengan menerapkan experiential marketing, diharapkan
pengalaman yang tak terlupakan dapat selalu tersimpan dalam benak konsumen dan
dapat menciptakan rasa kepuasan tersendiri bagi mereka. dan juga Beberapa penelitian
juga menemukan pengaruh positif experiential marketing terhadap kepuasan pelanggan
Alkilani et al., 2013; Ekoputra, Hartoyo, Nurrochmat, 2017; Kusumawati, 2011; Pham
& Huang, 2015 dalam (Rahmat Riwayat Abadi*,et.all, 2020). Berdasarkan uraian di
atas maka hipotesis kelima dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

H1: Experiential marketing berpengaruh pada kepuasan pelanggan

2.3.2 Pengaruh Experiental Marketing pada Loyalitas Konsumen


Penelitian yang dilakukan oleh Rahmat Riwayat Abadi*,et.all (2020), Penelitian ini
juga membuktikan bahwa customer value dan experiential marketing berpengaruh
positif dan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen pada
penyedia transportasi online Gojek di Makassar. dapat disimpulkan bahwa akses
cepat, kendaraan yang nyaman dan bagus, pilihan favorit, harga yang lebih
terjangkau, mendapatkan promo yang menarik) dan experiential marketing (desain
aplikasi yang menarik, aplikasi yang bagus aplikasi yang bagus, pengemudi yang
sopan, cara mengemudi yang baik pengemudi yang baik, menu yang bervariasi,
kemudahan dalam bertransaksi, reward yang menarik) yang kondusif, maka
pelanggan akan merasa puas dan cenderung loyal terhadap transportasi online Gojek
di Makassar. Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis kelima dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:

H2: Experiential marketing berpengaruh pada loyalitas konsumen

2.3.3 Pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Konsumen


Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rahmat Riwayat Abadi*,et.all (2020),
Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan
dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.Dalam perspektif ini, faktor atau indikator
dari nilai pelanggan dan pemasaran eksperiensial merupakan anteseden dari kepuasan
pelanggan dalam membentuk loyalitas pelanggan pada perusahaan transportasi
transportasi Gojek. Hal ini berarti konsumen merasa merasa puas karena mendapatkan
akses yang cepat, kendaraan yang nyaman dan bagus, pilihan harga yang lebih
terjangkau, dan promo yang menarik. Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis
kelima dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

H3: Kepuasan Pelanggan berpengaruh pada loyalitas konsumen

2.4 KERANGKA RISET


Dalam penelitian ini menggunakan rerangka riset yang diadaptasi dari penelitian yang
dilakukan Edwin Rizki Sukmaputra (2016) yang telah dimodifikasi :
Gambar 2.1. Model Penelitian,

Sumber: Edwin Rizki Sukmaputra (2016); diolah.

2.5 HIPOTESIS
Berdasarkan model penelitian di atas, maka formula hipotesis untuk diuji dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1: Experiential marketing berpengaruh pada kepuasan pelanggan.

H2: Experiential marketing berpengaruh pada loyalitas konsumen.

H3: Kepuasan Pelanggan berpengaruh pada loyalitas konsumen.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Desian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey.dimana
penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kusioner sebagai alat
pengumpulan data yang pokok Siyoto & Sodik (2015: 82). Survey merupakan studi yang
bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku
individu. Dalam penelitian ini menggunakan data primer. Data primer bisa diperoleh secara
langsung dari pertanyaan yang diberikan oleh peneliti dalam bentuk kusioner. Tujuan penelitian
ini adalah mengetahui Pengaruh Experiental Marketing terhadap Kepuasan Pelanggan dan
Loyalitas Pelanggan pada Aplikasi Program Petani di Timor Leste.

3.2 Identifikasi, Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel


3.2.1 Identifikasi Variabel
Dari Penelitian diatas, variabel-variabel penelitian berdasarkan judul dapat di
identifikasikan sebagai berikut:

A. Variabel Independen (X), terdiri dari :


X1 : Experiental Marketing
X2 : Kepuasan Pelanggan
B. Variabel Dependen (Y), terdiri dari :
Y1 : Loyalitas Pelanggan

3.2.2 Definisi Operasional


3.2.2.1 Experiental Marketing
Persepsi pelanggan akan dibangun tergantung dari bagaimana experience yang
dialami olehnya seperti jika pengalamann yang didapatkan memuaskan dan berkesan
akan timbul rasa ingin Kembali dan tersimpan baik di benak pelanggan sebaliknya jika
menerima pengalaman yang kurang baik ataupun timbul rasa kecewa maka hal itu dapat
tersimpan dalam benak pelanggan juga maka dari itu sebuah pengalaman dapat
melibatkan seluruh kehidupan dan dapat diaplikasikan dalam suatu produk atau jasa
atau membuat pengalaman itu sendiri. Dalam (Schmitt, 1999:60) menyatakan bahwa
adanya costumer experience yang dapat dirasakan dan dialami melalui 3 dimensi yaitu:

1) Sensory Experience
Sensory experience atau pengalaman sensorik adalah memberikan pengalaman
kepada konsumen yang memberikan pengaruh kepada kelima panca indera
konsumen. kelima panca indera tersebut ialah penglihatan, penciuman, perasa,
pendengaran, dan peraba atau sentuhan (Schmitt, 1999:99). Gentle et al.,
(2007:398). mengungkapkan bahwa “tujuan dari sensory experience adalah
untuk memberikan kesan keindahan, kesenangan, kecantikan, dan kepuasan
melalui stimulus sensory”.
2) Emotional Experience
Menurut Schmitt (1999) dalam Nasermoedeli et al., (2012:129) mengatakan
bahwa Suasana hati dan emosi menentukan hasil ketika melakukan pembelian,
suasana hati positif dapat memberikan rasa kepuasan.
3) Social Experience
Schmitt (2003) dalam Nasemoadeli et al., (2012:129) menyatakan bahwa setiap
pengalaman sosial akan berdampak terhadap individu yang akan merubah
perilaku dalam bersosialisasi. Sedangkan Kartajaya (2006:230), menyatakan
bahwa manusia merasa bangga ketika bisa diterima dikomunitasnya, karena
manusia adalah bagian dari kelompok sosial tertentu. Pada dasarnya manusia
memiliki sifat sosialis, sehingga pengalaman sosial yang positif dapat
meningkatkan kualitas sesorang dalam bersosialisasi.

3.2.2.2 Kepuasan Pelanggan


Kepuasaan pelanggan sangat bergantung pada factor-faktor yang
mempengaruhi persepsi dan harapan konsumen pada saat malakukan transaksi pada
suatu jasa atau produk. Pengalaman pada saat berbelanja dan Ketika mengkonsumsi
barang atau jasa jika konsumen tersebut puas terhadap produk atau jasa yang
ditawarkan maka cenderung untuk Kembali pada produk dan menggunakan Kembali
jasa pada saat yang dibutuhkan.
Menurut Lupiyoadi (2001) menyebutkan Terdapat lima faktor yang mempengaruhi
tingkat kepuasan :
1) Kualitas produk dan jasa
konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa
produk dan jasa yang mereka gunakan berkualitas.
2) Kualitas pelayanan
terutama untuk industri jasa. Konsumen akan merasa puas bila mereka
mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai.
3) Emosional
konsumen akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain
akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dan jasa dengan merek
tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
4) Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang
relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi.
5) Biaya
pasien yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu
membuang waktu untuk mendapatkan jasa pelayanan, maka pasien cenderung
puas terhadap jasa pelayanan tersebut.

3.2.2.3 Loyalitas Pelanggan


Griffin (2002) Faktor yang menentukan loyalitas pelanggan terhadap produk
atau jasa tertentu adalah pembelian berulang. Empat jenis loyalitas yang berbeda
muncul bila keterikatan rendah dan tinggi diklasifikasi silang dengan pola pembelian
ulang yang rendah dan tinggi:
1) Tanpa loyalitas
Untuk berbagai alasan, beberapa pelanggan tidak mengembangkan loyalitas
terhadap produk atau jasa tertentu.
2) Loyalitas yang lemah
Keterikatan yang rendah digabung dengan pembelian berulang yang tinggi
menghasilkan loyalitas yang lemah (inertia loyalty). Pelanggan ini membeli
karena kebiasaan. Ini adalah jenis pembelian “karena kami selalu
menggunakannya” atau “karena sudah terbiasa”. Dengan kata lain, faktor non
sikap dan faktor situasi merupakan alasan utama membeli.
3) Loyalitas tersembunyi
Tingkat preferensi yang relatif tinggi digabung dengan tingkat pembelian
berulang yang rendah menunjukkan loyalitas tersembunyi (latent loyalty). Bila
pelanggan memiliki loyalitas yang tersembunyi, pengaruh situasi dan bukan
pengaruh sikap yang menentukan pembelian berulang.
4) Loyalitas Premium
Loyalitas premium, jenis loyalitas yang paling dapat ditingkatkan, terjadi bila
ada tingkat keterikatan yang tinggi dan tingkat pembelian berulang yang juga
tinggi. Ini merupakan jenis loyalitas yang lebih disukai untuk semua
pelanggan di setiap perusahaan. Pada tingkat preferensi paling tinggi tersebut,
orang bangga karena menemukan dan menggunakan produk tertentu dan
senang membagi pengetahuan mereka dengan rekan dan keluarga.

3.2.3 Pengukuran Variabel


Teknik pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala Likert
lima poin. Skala Likert digunakan untuk mengukur respon seseorang terhadap suatu hal
tertentu. Menurut Sugiyono (2015:93) penelitian ini menggunakan skala likert untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang. Dalam skala Likert nanti akan
diberikan nilai skor 5 sampai dengan 1 untuk setiap jawaban yang diperoleh dari responden
adalah sebagai berikut:
1. Skor 5 untuk jawaban sangat setuju (SS)
2. Skor 4 untuk jawaban setuju (S)
3. Skor 3 untuk jawaban netral (N)
4. Skor 2 untuk jawaban tidak setuju (TS)
5. Skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS)

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dalam bentuk angka
yang didapatkan dari jawaban responden yang telah diberi skor. Data kuantitatif adalah
sekumpulan nilai numerik dan mempunyai arti.
Penelitian dalam metode ini berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik
Sugiyono, (2015:7). Jadi data kuantitatif merupakan data yang memiliki kecenderungan dapat
dianalisis dengan cara atau teknik statistik. Data tersebut dapat berupa angka atau skor dan
biasanya diperoleh dengan menggunakan alat pengumpul data yang jawabannya berupa
rentang skor atau pertanyaan yang diberi bobot.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer, yang diperoleh langsung di
lapangan dengan cara menyebarkan kuisioner Sugiyono, (2015:137). Menurut Menurut
Firdaus (2012:28) data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data
primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh langsung dari responden penelitian, yaitu
konsumen pengguna Aplikasi program pertanian di Timor leste.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono, (2015:142) Jenis Data yang digunakan adalah data metode
kuantitaif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuisioner
(angket). Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data dengan memberikan beberapa
pertanyaan dan pernyataan yang akan dijawab oleh responden tanpa perantara.

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penyampelan

3.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2013:89), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah
konsumen pengguna Aplikasi program pertanian di Timor leste.
3.5.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2013:81) sampel merupakan bagian dari populasi yang mempunyai
karakteristik dan sifat yang mewakili seluruh populasi yang ada. Sampel dalam penelitian ini
adalah konsumen pengguna Aplikasi program pertanian di Timor leste. Berdasarkan
persyaratan yang telah ada maka, jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini
sebanyak 150 responden, yang diharapkan akan mewakili konsumen pengguna Aplikasi
program pertanian di Timor leste.

3.5.3 Teknik Penyampelan


Menurut Soewadji (2012:132) sampel adalah sebagian saja dari seluruh jumlah
populasi, yang diambil dari populasi dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat dianggap
mewakili seluruh anggota populasi.

Teknik Penyampelan yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling
sebagaimana yang dinyatakan oleh Sinambela (2014:103) merupakan teknik penentuan sampel
untuk tujuan tertentu. Teknik ini berorientasi kepada pemilihan sampel dimana populasinya
adalah konsumen pengguna Aplikasi program pertanian di Timor leste. dengan tujuan yang
spesifik. Adapun kriteria responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Konsumen pengguna Aplikasi program pertanian di Timor leste.

2. Kosumen yang sudah menggunakan aplikasi ≥ 1 tahun, dikarena telah memiliki pengalaman
yang cukup atas penggunaaan konsumen pengguna Aplikasi program pertanian di Timor leste.

3.6 Teknik Analisis Data


Analisis data merupakan proses dalam penelitian dimana dilakukan setelah semua data
yang diperlukan untuk menjawab permasalahan yang diteliti sudah diperoleh semuanya.
Ketajaman dan ketepatan dalam penggunaan alat analisis sangat menentukan keakuratan
pengambilan kesimpulan, karena itu kegiatan analisis data merupakan kegiatan yang tidak
dapat diabaikan begitu saja dalam proses penelitian (Radjab dan jam’an 2017;127).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Statistical Package for
Sosial Science (SPSS). Aplikasi ini digunakan untuk melakukan analisis statistik seperti: uji
instrument, uji asumsi klasik, uji regresi, analisis jalur antara dua variabel atau lebih. Statistical
Package for Social Science (SPSS) melewati beberapa tahapan uji, yaitu uji hipotesis, uji model
Fit (uji F) dan Uji t, Uji regresi linear berganda.

3.6.1 Uji Reabilitas dan Uji Validitas

3.6.1.1 Uji Reliabilitas


Digunakan untuk melakukan pengukuran kuisioner yang dilakukan lebih dari satu
kali dari indikator suatu variabel untuk menghasilkan data yang konsisten (Sugiyono,
2015:124). Instrument yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama
(Sugiyono, 2013:172). Reliabel atau tidak hasil penelitian dapat dilihat dari uji statistik
pada SPPS. Variabel yang dapat dinyatakan reliabel jika hasil penelitian memiliki nilai
cronbach alpha harus > 0,60 (Ramadhayanti, 2019:86).

3.6.1.2 Uji Validitas


Berfungsi untuk mengukur valid atau tidaknya suatu data yang digunakan. Hasil penelitian
yang valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya. Kuisioner bisa dinyatakan valid apabila pertanyaan yang ada pada
kuisioner dapat mengungkapkan sesuatu yang ingin diukur oleh kuisioner tersebut. Valid
berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur
(Sugiyono, 2013:121). Nilai korelasi uji validasi harus
< 0,05 agar dapat dinyatakan valid.

3.6.2 Uji Regresi Linear Berganda


Purnomo (2016:161) analisis linear berganda menunjukkan hubungan
antara dua atau lebih variabel bebas dengan variabel terikat. Penggunaan analisis
ini guna memprediksi nilai variabel terikat jika nilai variabel bebas dinaik
turunkan untuk menunjukkan hubungan positif atau negatif. Persamaan regresi
linear berganda adalah sebagai berikut:
Y= a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
Y = Loyalitas Pelanggan
X1 = Experiental Marketing
X2 = Kepuasan Pelanggan
b1; b2 = Koefisien regresia
a = Konstanta
e = error

3.6.4 Koefisien Determinasi ( )

Menurut Ghozali (2018:97) koefisien determinasi ( ) yaitu suatu alat SPSS untuk
mengukur kemampuan model dalam menejelaskan berbagai jenis variabel dependen.
Nilai ( ) artinya kekuatan variabel independen menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memperoleh
informasi untuk memeperkirakan variabel dependen.

3.6.3 Uji Hipotesis


3.6.3.1 Uji t
Menurut Kuncoro (2013:224) Uji Statistik t adalah uji yang menunjukkan seberapa
jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel
terikat. Kuncoro (2013:245) mengatakan apabila nilai statistic t hasil perhitungan lebih tingi
dari t tabel (t perhitungan > t tabel) kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan
bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Jika
nilai t output memiliki nilai signifikansi ≥ 0,05 H0 ditolak. Jika nilai t output memiliki nilai
signifikansi < 0,05 Ha diterima.

3.6.3.2 Uji F
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel bebas yang terdapat dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat, apabila F hasil
perhitungan lebih besar daripada nilai F menurut tabel (F hasil perhitungan > F tabel) maka
hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan
signifikan mempengaruhi variabel dependen. Jika nilai probabilitas memiliki nilai
signifikan ≥ 0,05 H0 ditolak. Jika nilai probabilitas memiliki nilai signifikansi < 0,05 H1
diterima (Kuncoro, 2013: 245).

Anda mungkin juga menyukai