Anda di halaman 1dari 9

NO.

1
A. Gambarkan Piramida Penduduk tahun 2019, dan berikan diskripsi yang menjelaskan
keadaan penduduk tersebut!

Jumlah Penduduk Provinsi DKI Jakarta Men-


urut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun
2019
65+ -228,911 254,708
60-64 -175,601 183,612
55-59 -239,492 246,068
50-54 -307,256 302,979
45-49 -371,257 359,079
40-44 -439,041 422,799
35-39 -501,470 482,121
30-34 -515,860 507,359
25-29 -445,352 483,771
20-24 -362,699 393,490
15-19 -362,525 357,569
10-14 -404,210 380,844
5-9 -478,490 462,403
0-4 -453,157 435,687
600,000 400,000 200,000 0 200,000 400,000 600,000

Laki-laki Perempuan

Dari Data di atas jumlah penduduk provinsi DKI Jakarta menurut kelompok umur dan
jenis kelamin dapat di lihat dari bentuk nya yang hampir berimbang di tiap tiap kelompok
umur.
Maka berbentuk Piramida penduduk dewasa ( stationer ).
Piramida stationer berbentuk granat atau segi empat. Piramida stasioner mirip dengan
piramida konstruktif. Pada piramida stasioner, semua kohor kira-kira berukuran sama,
kecuali yang tertua.
Karakteristik dari piramida stasioner yaitu:
 Angka kelahiran hampir sama dengan angka kematian
 Jumlah penduduk muda, dewasa, dan tua hampir sama
 Pertumbuhan penduduknya kecil - Rasio ketergantungan hampir nol
 Terjadi di beberapa negara maju

B. Hitunglah Sex Ratio Penduduk DKI pada tahun 2019, serta jelaskan apa makna dari
angka Sex Ratio tersebut!
Rumus : Pm / Pf x 100
Keterangan :
Pm adalah jumlah penduduk laki-laki
Pf adalah jumlah penduduk perempuan

Diketahui :
Jumlah penduduk laki-laki = 5.285.321
Jumlah penduduk perempuan = 5.272.489

Ditanyakan :
Hitunglah Sex Ratio Penduduk DKI pada tahun 2019

Jawab :
Jumlah Penduduk Laki−laki
Sex Ratio = X 100
Jumlah Penduduk Perempuan

5.285.321
= X 100
5.272.489

= 100,24 %

Jadi, Makna Nilai 100 pada sex ratio pada ukuran ini adalah nilai ideal.
Angka yang lebih tinggi menunjukan kelebihan penduduk laki-laki dan angka yang lebih
rendah menunjukan kelebihan penduduk perempuan. Dan nilai ukuran tersebut dengan
proporsi yang sama.

C. Hitunglah Angka Dependency Ratio Penduduk DKI pada tahun 2017 dan 2019!
Jelaskan apa makna dari angka Dependency Ratio tersebut!
Rumus :

P65+¿
P0−14 + X 100¿
P 15−64

2017
Diketahui :

Penduduk usia 0-14tahun = 2.598.948 Jiwa


Penduduk usia 15-64tahun = 7.415.725 jiwa
Penduduk usia 65 tahun ke atas = 452.956 jiwa

Jawaban :

P65+¿
¿ P0−14 + X 100 ¿
P 15−64

2.598.948+ 452.956
¿ X 100
7.415.725

3.051.904
¿ X 100=41 ,15 %
7.415.725

Maka, pada tahun 2017 di Provinsi DKI Jakarta 100 penduduk produktif menanggung
41 penduduk non produktif.
2019
Diketahui :

Penduduk usia 0-14tahun = 2.614.791 Jiwa


Penduduk usia 15-64tahun = 7.459.400 jiwa
Penduduk usia 65 tahun ke atas = 483.619 jiwa

Jawaban:

P65+¿
¿ P0−14 + X 100 ¿
P 15−64

2.614 .791+483.619
¿ X 100
7.459 .400

3.098.410
¿ X 100=41 ,53 %
7.459.400

Maka, pada tahun 2019 di Provinsi DKI Jakarta 100 penduduk produktif menanggung
42 penduduk non produktif.

D. Berdasarkan data penduduk tahun 2017 dan 2019 tersebut, hitunglah angka
pertumbuhan penduduknya (r) dengan menggunakan Rumus Aritmatika/linier!
Rumus :

Pn = P0 {1 + (r.n)}

Keterangan:
Pn = Jumlah penduduk setelah n tahun ke depan.
P0 = Jumlah penduduk pada tahun awal.
r = Angka pertumbuhan penduduk.
n = Jangka waktu dalam tahun.

Jawab :
10.557.810 = 10.467.629 (1 + (r.2)
10.557.810 = (10.467.629 x1) + (10.467629 x 2r)
90.181 = 10.467.629 x 2r
0,0086 = 2r
0,0043 = r
R = 0,0043 = 0,43%

Jadi, Berdasarkan data penduduk tahun 2017 dan 2019 tersebut angka pertumbuhan
penduduknya (r) dengan menggunakan Rumus Aritmatika/linier adalah 0,43%.

NO. 2
A. Mengapa ketika PBK masih dalam isu konseptual muncul kesulitan dalam
menerjemahkan secara operasional?
Terdapat dua isu terkait dengan pembangunan berkelanjutan (PBK), yaitu masalah yang
menyangkut isu konseptual dan operasionalisasi konsep. Dari sisi konsep, pembangunan
berwawasan kependudukan (PBK) dalam banyak kesempatan disetarakan dengan konsep
people centered development. Secara sederhana konsep ini menjelaskan bahwa
pembangunan harus menjadi penduduk sebagai pusat atau titik sentralnya. BKKBN telah
berusaha untuk menjabarkan konsep tersebut secara lebih jelas dengan memperjelas
posisinya dalam konsep pembangunan lain (Permana, 2012). Hal tersebut merupakan
langkah awal yang harus ditindaklanjuti, sebab pengertian PBK dapat ditarik ke perspektif
yang lebih luas dengan mengaitkannya dengan konsep yang lain, misalnya pembangunan
manusia (human development), dan pembangunan sumber daya manusia (human
resource development). Perluasan konsep tersebut juga telah dilakukan oleh BKKBN
melalui serangkaian diskusi dengan tim ahli dan melakukan pilot project serta analisis data
sekunder untuk seluruh Indonesia.

B. Jelaskan pengertian/rumusan pembangunan berwawasan kependudukan (PBK)!


Konsep pembangunan berwawasan kependudukan berhasil dirumuskan dengan
mengaitkannya dengan beberapa konsep pembangunan (laporan IPBK, 2015), yaitu:
1) Konsep Pembangunan Berkelanjutan.
2) Konsep Pembangunan Manusia.
3) Konsep Pembangunan Sumber Daya Manusia.
4) Konsep Pembangunan Berwawasan Kependudukan.

Berdasarkan kajian terhadap keempat konsep pembangunan tersebut di atas, maka


pengertian tentang pembangunan berwawasan kependudukan dapat di rumuskan
sebagai berikut : PBK adalah pembangunan yang meletakkan penduduk sebagai fokus,
baik sebagai subjek maupun objek, dalam rangka memperluan pilihan untuk mencapai
tujuan pembangunan, standar hidup layak, kesehatan prima, serta memiliki Pendidikan
dan/atau keterampilan, yang berkelanjutan.

C. Jelaskan 5 dimensi integral yang digunakan dalam menyusun konsep PBK!


Pembangunan berwawasan kependudukan mengandung lima dimensi yang integral.
Ada pun kelima dimensi tersebut diperoleh dengan cara menurunkan (devirasi) dari
konsep pembangunan yang di gunakan dalam menyusun konsep PBK, yaitu :

1. Population responsive: dimensi integrasi adalah bertujuan mengintegrasi- kan


persepsi dan perilaku elite dan massa yaitu dengan menghilangkan atau
mengurangi kesenjangan antara kelompok yang berpengaruh dengan kelompok
yang dipengaruhi.
2. Penduduk sebagai subjek: dimensi partisipasi dipandang dari segi kepentingannya
Dari segi kepentingannya, partisipasi dalam koperasi dapat berupa partisipasi
kontributif contributif participation dan partisipasi intensif incentif participation.
3. Penduduk sebagai objek: dimensi pro-poor;
4. Pembangunan berkelanjutan: dimensi keberlanjutan adalah mendapatkan
kehidupan yang lebih baik di masa mendatang tanpa membahayakan orang lain,
alam dan masyarakat dalam kualitas ruang dan waktu.
5. Prinsip penting dalam pembangunan: dimensi kesetaraan.

D. Jelaskan prinsip-prinsip yang digunakan untuk menyusun indikator operasional


sebagai penjabaran dari dimensi integral tersebut!
Ada beberapa prinsip yang di gunakan dalam menyusun indikator, yaitu :
1) Policy relevant : indicator yang disusun harus mempunyai relevansi dengan
perumusan, implementasi atau monitoring dan evaluasi kebijakan (nilai
kemanfaatan).
2) Specific : indicator yang disusun harus bersifat spesifik mengukur dimensi yang
telah ditentukan.

3) Valid dan reliable : data yang digunakan harus valid (akurat) dan dapat dipercaya
(reliable).
4) Sensitive : indicator yang digunakan harus sensitive.
5) Measurable : indicator yang digunakan harus terukur.
6) User-friendly : indicator harus mudah digunakan.
7) Cost effective : efektif dari segi waktu dan biaya.

NO. 3
A. Ketika kebijakan kependudukan negara Indonesia merujuk pada Konvensi
Internasional, maka segala kebijakan kependudukan harus bersifat bottom up. Anda
diminta menjelaskan, mengapa demikian?
Hal ini di karenakan bahwa penduduk harus di posisikan sebagai subjek dan objek
pembangunan secara bersamaan. Penduduk tidak boleh di posisikan sebagai sasaran saja
tetapi penduduk harus berpatisipasi dalam kebijakan kependudukan dengan
mendengarkan aspirasi rakyat dan kemudian menjadi pemikiran dalam perencanaan oleh
pemerintah.

B. Kebijakan yang terkait kependudukan di Indonesia bersifat “politis”. Coba Anda


jelaskan apa yang dimaksud!
Kebijakan kependudukan bersifat politis. Maksudnya adalah bahwa kebijakan
kependudukan, sebagaimana kebijakan pemerintah yang lain, merupakan hasil kompromi
berbagai kepentingan, baik eksekutif, legislatif maupun judikatif. Kompromi tersebut
dituangkan dalam bentuk undangundang sebagai dasar hukum implementasi kebijakan.
Undang-undang merupakan produk dari kompromi politik, sehingga pemerintah memiliki
"legal basis" dalam menerjemahkan kebijakan ke dalam program dan kegiatan
C. Kebijakan suatu negara untuk mempengaruhi fertilitas dapat berupa kebijakan pro
natalitas atau anti natalitas. Untuk Indonesia saat ini menurut Anda menganut
kebijakan apa dalam mempengaruhi fertilitas, dan jelaskan mengapa demikian!
Kebijakan antinatalist diarahkan untuk mengurangi fertilitas. Kebijakan ini dilakukan
berdasarkan teorinya Neo-Malthus yang memercayai bahwa jumlah penduduk yang besar
memiliki pengaruh negatif terhadap pembangunan ekonomi, sehingga jumlah penduduk
harus dikendalikan dengan mengendalikan kelahiran kelahiran. Ada dua pendekatan utama,
yaitu :
(1) program keluarga berencana yang disponsori oleh pemerintah dan
(2) berbagai bentuk pendekatan non keluarga berencana (non-family planning).

NO. 4
A. Salah satu tahap penting dalam perencanaan kependudukan adalah melakukan
proyeksi penduduk. Anda diminta menjelaskan apa yang dimaksud dengan “proyeksi
Penduduk”?
Proyeksi penduduk adalah usaha untuk mengetahui perubahan struktur penduduk di masa
yang akan datang. Lebih tepatnya, Proyeksi penduduk merupakan perhitungan ilmiah yang
didasarkan pada asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk, yaitu
kelahiran, kematian, dan perpindahan (migrasi). Ketiga komponen tersebut akan
menentukan jumlah dan struktur umur penduduk di masa depan. Untuk menentukan
masing-masing asumsi diperlukan data yang menggambarkan tren di masa lampau hingga
saat ini, faktor-faktor yang mempengaruhi tiap-tiap komponen, dan hubungan antara satu
komponen dengan yang lain, termasuk target yang diharapkan dicapai pada masa
mendatang.

B. Mengapa data perubahan jumlah dan komposisi penduduk sangat penting dalam
perencanaan kependudukan di suatu negara? Jelaskan!

Dalam suatu negara pasti akan mengalami perubahan pada jumlah penduduk yang
disebabkan oleh adanya kelahiran dan kematian. Pertumbuhan penduduk yang terjadi di
suatu wilayah yang ada di dalam suatu negara menandakan bahwa ada cukup banyak orang
yang mulai mengalami kelahiran. Namun, di sisi lain, pertumbuhan penduduk juga bisa
menandai akan adanya perubahan jumlah penduduk yang disebabkan karena adanya
kematian.

Maka dari itu, pertumbuhan penduduk itu bisa berupa ada pertambahan jumlah penduduk
dan ada juga pengurangan jumlah penduduk. Jika, di dalam suatu wilayah angka kematian
lebih rendah daripada angka kelahiran, maka wilayah tersebut mengalami pertambahan
jumlah penduduk. Sedangkan, jika, angka kematian lebih tinggi daripada angka kelahiran,
maka di wilayah tersebut mengalami pengurangan.

Baik itu, pertambahan atau pengurangan penduduk bisa dikatakan sebagai hal yang wajar.
Namun, apabila terjadi ketidakseimbangan antara pertambahan dan pengurangan jumlah
penduduk, maka sangat rentang terjadi permasalahan sosial.

Pertumbuhan penduduk ini perlu dicatat oleh lembaga resmi pemerintah yang bertugas
untuk melakukan pendataan ini. Data pertumbuhan penduduk ini sangat bermanfaat untuk
memajukan suatu wilayah, bahkan suatu negara karena dengan data pertumbuhan
penduduk, negara akan tahu wilayah yang mana yang memiliki permasalahan penduduk.

C. Dalam membuat perencanaan kebutuhan pangan, terdapat dua pekerjaan penting


yaitu (1) Memperkirakan Kebutuhan Pangan dalam (beras), dan (2) Merencanakan
Persediaan Pangan. Anda diminta menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang harus
dilakukan dalam memperkirakan kebutuhan persediaan pangan!

1. Memperkirakan Kebutuhan Pangan (beras)


Untuk memperkirakan kebutuhan pangan, langkah pertama yang harus dilakukan
adalah menyusun proyeksi penduduk. Metode proyeksi dapat menggunakan metode
geometrik yang hasilnya adalah perkiraan jumlah penduduk total tanpa dirinci menurut
umur atau jenis kelamin. Ini dilakukan karena kebutuhan beras diasumsikan sama pada
penduduk laki-laki dan perempuan ataupun menurut kelompok umur.

2. Merencanakan Persediaan Pangan


Persediaan beras dipengaruhi oleh luasan lahan pertanian serta produktivitas lahan.
Umumnya luas lahan pertanian di sebagian besar wilayah (provinsi) di Indonesia
mengalami penurunan karena alih fungsi lahan menjadi lahan permukiman, gedung dan
perkantoran.

Sumber:

 Sukamdi. 2020, BMP PWKL4101-Kependudukan (Edisi 2). Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai