Anda di halaman 1dari 1

STUDI KASUS SEKOLAH INOVASI WBEIS

1. Bagaimana strategi yang dilakukan oleh WBEIS dalam bersaing?

Strategi yang dilakukan oleh WBEIST dalam bersaing adalah

- Mempersiapkan siswa muda agar sukses dengan pembelajaran fokus STEM sehingga
mereka lebih siap menuju jenjang selanjutnya sekolah menengah/kuliah /kerja
- Membentuk tim kepemimpinan inovasi yang terdiri dari kepala sekolah, dan 7 guru/staf.
Secara berkala selama 2 tahun mereka membentuk dan merevisi Rencana inovasi
- Bersinergi dengan kabupaten yang menginginkan perubahan yang kompleks dari semua
sekolah di seluruh Kabupaten dengan mengajukan Hibah Sekolah Inovasi dengan fokus
STEM
- Menjalankan otonomi dalam tiga aspek yakni: Aspek kurikulum, pengajaran dan Penilaian
yang didesain untuk lintas kurikulum. Aspek pengembangan profesional guru dan aspek
kemitraan
2. Apa saja risiko yang dialami oleh WBEIS dan strategi penanganan risiko seperti apa yang dipilih
oleh WBEIS?
- Adanya penolakan dari masyarakat dan guru karena kwatir akan turunnya hasil MCAS
untuk itu dilakukan komunikasi terbuka dan transparan dengan pihak terkait.
- Dibutuhkan biaya yang besar maka WBEIS mengajukan Hibah Sekolah Inovasi kepada
pihak kabupaten.
- Perlunya mendatangkan tenaga ahli untuk para guru maka diadakannya MOU dengan pihak-
pihak yang profesional di bidangnya terutama terkait STEM.
3. Apa lessons learned terkait dengan pengelolaan risiko yang relevan dan dapat diterapkan di unit
Anda berdasarkan kasus WBEIS tersebut?

Kunci keberhasilan dari WBEIS adalah tim kepemimpinan inovasi dengan cita-cita dan
harapannya yang tinggi. Mereka memiliki semangat juang dan kesetiaan yang tinggi serta selalu
ingin maju disertai dengan kemampuan berkomunikasi yang membangun bagi seluruh komunitas
kampus. Mereka berani mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak yang profesional di
bidangnya dan lebih utama lagi dengan dinas kabuten sehingga mereka mendapatkan dukungan
sepenuhnya.

Lesson learned untuk unik KB-TK Maria Assumpta adalah : Tim yang ada hendaknya lebih berani
lagi untuk bercita-cita dan memikirkan inovasi demi mempersiapkan anak menuju ke jenjang
selanjutnya. Perlu merancang kegiatan dengan fokus STEM dan berani menjalin kemitraan
dengan pihak atau instansi yang terkait baik untuk mendampingi guru maupun untuk pengalaman
belajar murid.

Anda mungkin juga menyukai