Pada zaman dulu hiduplah seorang gadis berkerudung merah. Si gadis tinggal di sebuah pondok kecil
di pinggirin kota ia sering mengenakan jubah berwarna merah yang dikerudungkan ke kepalanya
maka para penduduk desa memanggilnya Gadis Kerudung Merah. Pagi itu, ia sedang memanggang
roti untuk neneknya yang sedang sakit parah. Gadis itu menyiapkan buah-buahan, teh, susu, biskuit,
sup jagung yang nantinya akan ia bawa dalam sebuah keranjang untuk neneknya saat selesai
memanggang roti. Nenek tinggal di sebuah pondok ditengah hutan. Sebetulnya ini pertama kalinya
gadis berkerudung merah berkunjung ke rumah neneknya sendirian. Yaitu berada di Bekasi dan harus
melewati beberapa negara yaitu Indonesia, malaysia, bekasi weeeeee.
Gadis: "Akhirnya makanan buat nenek sudah matang... sekarang tinggal berangkat ke rumah nenek."
(sambil mengambil keranjang dan pergi keluar rumah)
Gadis berkerudung merah berjalan menelusuri hutan melalui jalan setapak kecil tanpa disadarinya
suara bergemerisik dari balik semak di belakangnya
(SRAK!!SRAK)
Serigala: "Wah, ada anak gadis di tengah hutan begini? Pasti dagingnya enak!" (kembali
bersembunyi)
Di dalam hutan gadis berekerudung merah merasa kebingungan, karena dia kehilangan arah di tengah
jalan.
Lewatlah seorang penebang kayu. Lalu ia bertanya kepada si gadis berkerudung merah itu.
Penebang Kayu: "Maaf kelihatannya kamu sedang kebingungan?.. mau kemana kamu nak?...
Gadis
Gadis : “ Indonesia, Malaysia, Bekasi, nah nenek saya ada di bekasi. Namanya Susan! Nenek Susan,
beliau seorang penjahit."
Penebang Kayu: "Ooh... Nenek Susan si penjahit. la tinggal di dekat tempatku sering bekerja, belok
kiri di jalan setapak delapan meter dari sini maka kamu akan menemukan sebuah rumah kecil dengan
pohon apel. Itulah rumah Nenek Susan." (dengan menunjuk arah jalan yang diujarkannya)
Gadis: "OH! Terima kasih banyak. Aku akan mengikuti arah yang kamu katakan tadi." (menundukan
kepala sambil mulai berjalan menjauh)
Setelah Gadis itu melanjutkan perjalanannya kembali. Si Serigala yang sedari tadi menguntit Gadis
Serigala: "Bagus! Aku bisa lewat jalan pintas ke rumah nenek sebelum Kerudung Merah!" (berlari
Di rumah Nenek ternyata Si Serigala lebih dulu tiba, Nenek sedang tidur di atas kasurnya yang hangat
(TOK! TOK!)
Serigala: "Ini aku Nek, Kerudung Merah..." (sambil menyamarkan suaranya) Nenek: "Oh.... Kerudung
Merah. Masuklah cucuku."
Serigala:" (mengencangkan tali di genggamannya)
Nenek: "!!!!!"
Serigala: "Hmph! Aku tidak berniat memakan daging kadaluarsa punyamu! Aku berniat memangsa
Serigala: "Silakan saja! Tidak akan ada yang mendengar suara lusuhmu Nenek! WAHAHAHA."
Serigala meninggalkan Nenek sendirian di gudang. Lalu ia mulai menyamar menyerupai Nenek untuk
mengelabui si Kerudung Merah.
[15.47, 26/11/2023] albana: Gadis Kerudung Merah dengan santainya berjalan tiba di depan pintu
rumah Nenek. la mengetuk pintu itu tanpa tahu apa yang menunggunya di dalam.
Gadis: "Nenek?!"
Serigala..............
Gadis: "Lho?? Nek, kenapa telingamu besar sekali?" (menunjuk telinga Serigala)
Serigala: "Supaya bisa mencium aroma roti buatanmu lebih wangi, Nak."
Serigala: "Supaya...... BISA MEMAKANMU DENGAN LAHAP!!!" (berbalik dari tempat tidur dan
mengejar Kerudung Merah)
Penebang Kayu: "Seperti ada suara minta tolong." (berjalan ke arah gudang) Nenek: "Tolong....
Tolong..."
Gadis Berkerudung Merah terus berlari memutar di hutan. la kebingungan harus kabur kemana lalu ia
tiba tempat si Penebang Kayu bekerja. Disana ada si Penebang Kayu dan Neneknya.
Gadis: "Neneeek!" (masih berlari dengan kencang)
Nenek: "Cucuku!"
Penebang Kayu: "Kalau begitu ayo kita kagetkan dia!" (memperlihatkan kapaknya)
Ketiga orang itu sudah bersiap mengagetkan Si Serigala. Penebang Kayu sudah siap dengan kapaknya
lalu Serigala berlari ke arah mereka dan.....
(ZEEB)
Kapak itu membunuh Serigala jahat. Gadis Berkerudung Merah dan Nenek bernapas lega kini hutan.
mulai lebih aman daripada sebelumnya.