Anda di halaman 1dari 12

Focus:

ISSN: 2620-3367 Vol. 2 No: 1 Hal: 97 - 108 Juli 2019


Jurnal Pekerjaan Sosial

ANAK SEBAGAI KELOMPOK RENTAN YANG TERDAMPAK KONFLIK


BERSENJATA DAN SITUASI KEKERASAN LAINNYA

Hana Hanifah1, Meilanny Budiarti Santoso2, Dessy Hasanah Siti Asiah3


1
Program Studi Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran
2
Departemen Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran
1
hana16007@mail.unpad.ac.id, 2meilannybudiarti13@gmail.com, 3dessyhasanenoch@gmail.com

ABSTRAK

Isu perlindungan anak merupakan isu yang mendunia. Segala bentuk aturan mengenai hak anak telah
ditetapkan dan disetujui oleh hampir semua negara di dunia. Namun, aturan mengenai hak-hak anak yang
telah dibuat sejak dulu tidak menjamin pelanggaran hak anak berakhir. Konflik bersenjata dan situasi
kekerasan lainnya yang sampai saat ini masih sering terjadi dan membuat pemenuhan serta perlindungan hak
anak harus menjadi perhatian utama semua pihak. Dampak konflik bersenjata dan kekerasan lainnya,
membuat pemerintah, masyarakat dan organisasi pelayanan sosial harus bekerjasama untuk melakukan upaya
pencegahan dan penanganan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh anak yang terkena dampak tersebut.
Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode studi literatur dengan mencari relevansi
antara teori yang sesuai dengan kasus atau permasalahan yang dikaji. Hasil kajian menunjukkan bahwa
pemerintah, aparat keamanan dan penegak hukum, para profesional termasuk pekerja sosial, serta
masyarakat harus ikut andil dalam mengusut kasus-kasus konflik dan kekerasan yang melibatkan anak-anak
dalam upaya pemenuhan dan perlindungan terhadap hak anak. Upaya menciptakan lingkungan yang peduli
terhadap perlindungan anak dari konflik dan situasi kekerasan lainnya dapat menggunakan pendekatan
manajemen kasus, para professional dan spesialis perlindungan anak dapat memfasilitasi penguatan
lingkungan di sekitar anak untuk melakukan perlindungan terhadap anak dengan memastikan bahwa
pendekatan yang dilakukan terstruktur dan diambil untuk mengidentifikasi, menilai, merencanakan, dan
meninjau kebutuhan perlindungan terhadap anak.

Kata kunci: Hak anak, konflik bersenjata, perlindungan anak.

ABSTRACT

The issue of child protection is a global problem. All forms of rules regarding children's rights have been
established and approved by almost all countries in the world. However, the rules regarding children's rights
that have been made since long ago do not guarantee violations of children's rights end. Armed conflict and
other violent situations that still occur frequently and make the fulfillment and protection of children's rights
must be the main concern of all parties. The impact of armed conflict and other violence, makes the

97
Focus:
ISSN: 2620-3367 Vol. 2 No: 1 Hal: 97 - 108 Juli 2019
Jurnal Pekerjaan Sosial

government, society and social service organizations must work together to make efforts to prevent and deal
with various problems faced by the affected children. The method used in writing this article is a literature
study method by looking for relevance between theories that are in accordance with the case or problem being
studied. The results of the study show that the government, security forces and law enforcement, professionals
including social workers, and the community must take part in investigating cases of conflict and violence
involving children in efforts to fulfill and protect children's rights. Efforts to create an environment that cares
for the protection of children from conflict and other violent situations can use a case management approach,
professionals and child protection specialists can facilitate strengthening the environment around children to
protect children by ensuring that the approach taken is structured and taken to identify, assess, plan and
review child protection needs.

K eyw ord: Children Rights, armed conflict, child protection

I. PENDAHULUAN memungkinkan akan mempengaruhi tumbuh dan


kembangnya hingga ia beranjak menjadi manusia
Setiap manusia berhak untuk
dewasa (Singgih D. Gunarsa, 2008).
mendapatkan lingkungan tempat tinggal yang
Psikologi perkembangan membahas
layak, yang bebas dari keributan dan berhak pula
bahwa pola kepribadian dasar seseorang terbentuk
atas rasa aman. Jaminan hak tersebut termuat
pada saat anak-anak sudah dapat memahami apa
dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor
saja hal yang ditangkap oleh inderanya.
39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Pasal 9
Pengalaman-pengalaman kurang menyenangkan
Ayat (3), Pasal 30, dan Pasal 35.
dan kurang menguntungkan bagi diri seorang anak
Kondisi lingkungan yang baik, sehat, dan
pada masa tumbuh dan kembangnya akan
terjamin atas rasa aman dari segala bentuk
memudahkan timbulnya masalah gangguan
ancaman ketakutan merupakan kondisi ideal bagi
penyesuaian diri di saat dirinya tumbuh dewasa.
setiap orang, tak terkecuali untuk anak-anak. Anak
Anne Anastasi (dalam Gunarsa, Singgih D.,
adalah setiap individu yang dikategorikan karena ia
2008) mengemukakan adanya pengaruh
berusia di bawah 18 (delapan belas) tahun,
lingkungan yang memicu timbulnya faktor
termasuk pula yang masih berada dalam
segmental, maksudnya adalah lingkungan memiliki
kandungan.
pengaruh langsung yang ada kalanya berlangsung
Menciptakan kondisi ideal bagi anak
dalam satuan waktu yang singkat, ada pula yang
merupakan suatu hal yang penting karena perilaku
berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Ada
dan karakter seseorang mulai dibentuk sejak ia
saat di mana pengaruh lingkungan sangat kecil dan
kecil atau saat ia masih dikategorikan sebagai
sebaliknya ada saat di mana pengaruhnya sangat
anak-anak. Di dalam proses perkembangan yang
besar bagi anak. Peristiwa-peristiwa traumatis
terjadi pada seorang anak meliputi pengetahuan
dapat menjadi contoh pengalaman yang
dan pengalaman yang juga dialami dan diterima
menimbulkan reaksi dan akibat atau dampak yang
selama masa kanak-kanaknya, yang lama
mungkin lama sekali hilangnya bagi anak, bahkan
kelamaan seiring berjalannya waktu

98
Focus:
ISSN: 2620-3367 Vol. 2 No: 1 Hal: 97 - 108 Juli 2019
Jurnal Pekerjaan Sosial

kadang-kadang terus diingat, membekas dan tidak terkena dampak konflik dan situasi kekerasan
bisa diperbaiki. Hal-hal yang terjadi di lingkungan lainnya.
sekitar anak merupakan faktor yang dapat Disadur dari detik.news.com (2018),
berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian menurut organisasi amal Save the Children, lebih
dan kehidupan psikis anak. dari 350 juta anak-anak, berada di daerah konflik
Lingkungan kondusif yang tidak diliputi dan berisiko mengalami kematian dan tindak
rasa takut akan menciptakan karakter seseorang kekerasan. Anak-anak dari bagian Timur Tengah
yang ada dalam keadaan normal atau dapat adalah kelompok anak-anak yang paling banyak
dikatakan baik-baik saja. Kita mengenal bahwa tinggal di daerah konflik. Suriah, Afghanistan dan
seseorang dipengaruhi oleh aspek biologis, Somalia disebut sebagai negara terburuk bagi
psikologis, spritual, dan sosialnya. Baik lingkungan anak-anak dan kaum muda. Dalam sebuah
fisik atau lingkungan sosial menunjang tumbuh laporan, organisasi amal global Save the Children
kembang anak-anak. Kondisi yang ideal bagi mengatakan setidaknya ada 357 juta anak atau
seorang anak adalah kondisi yang menjamin satu dari enam anak di seluruh dunia berada dan
perlindungan atas dirinya. Perlindungan anak tinggal di zona konflik, angka yang disebukan
adalah segala bentuk usaha yang tujuannya untuk meningkat 75 persen sejak awal 1990an (sumber:
menjamin dan melindungi anak bersamaan dengan https://news.detik.com/abc-australia/d-
hak-hak yang melekat pada dirinya agar mereka 3869475/satu-dari-enam-anak-di-dunia-tinggal-di-
dapat tetap hidup, tumbuh, berkembang, dan zona-konflik, diakses pada tanggal 20 Mei 2019
berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat pukul 18:33).
dan martabat kemanusiaannya, serta mendapat Angka yang menunjukkan jumlah anak-
perlindungan dari segala bentuk tindak kekerasan anak yang meninggal atau terluka akibat terlibat
dan diskriminasi (Dwiatmodjo, 2011). secara langsung ataupun tidak langsung dalam
Pengertian dari perlindungan anak konflik dianggap tidak dapat dipastikan mengingat
tercantum pada Pasal 1 Ayat (2) UU Nomor 23 sulitnya menggali informasi di wilayah konflik.
Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Isu Namun yang pasti sudah ratusan juta anak-anak di
mengenai perlindungan anak tidak hanya menjadi seluruh dunia dilanggar haknya karena konflik dan
perhatian dan urusan lingkup regional atau dalam situasi kekerasa lainnya yang menimpa mereka.
negeri saja, melainkan menjadi isu yang Dampak dari konflik dan situasi kekerasan lainnya
diperhatikan oleh dunia internasional. seperti situasi kerusuhan di dalam lingkungan anak
Perlindungan anak merupakan konsep yang tidak secara tidak langsung dapat menunjukkan tingkat
sederhana, di seluruh belahan dunia terdapat pula kesejahteraan dan tingkat perhatian serta
permasalahan yang berkaitan dengan kesadaran terhadap HAM di suatu negara. Anak
perlindungan anak. Salah satu permasalahan yang merupakan aset bagi dunia yang sudah seharusnya
berkaitan dengan perlindungan anak adalah dijaga, dan pemerintah bersama dengan
mengenai penyelesaian dari anak-anak yang organisasi-organisasi non-pemerintah
pemperhatikan isu anak wajib mengupayakan

99
Focus:
ISSN: 2620-3367 Vol. 2 No: 1 Hal: 97 - 108 Juli 2019
Jurnal Pekerjaan Sosial

pemenuhan dan perlindungan hak anak. Upaya- Hak-Hak Anak adalah perjanjian antar bangsa-
upaya tersebut dapat dimulai dari langkah bangsa mengenai hak-hak anak, yang terdiri dari
pencegahan sampai langkah kuratif oleh Pasal 1 sampai dengan Pasal 54.
stakeholder (pemerintah, pihak swasta, Begitu istimewanya anak, sehingga banyak
masyarakat dan setiap individu) dengan tujuan jaminan hak yang diberikan kepada anak.
agar dapat menciptakan lingkungan yang ideal Mengingat dibalik istimewanya anak sudah menjadi
bagi anak dan menurunkan angka pelanggaran tanggung jawab bersama pula bahwa anak harus
HAM di dunia. dalam perlindungan karena anak termasuk dalam
individu yang rentan. Maksud dari seseorang atau
II. METODE
sekelompok orang yang rentan disebutkan dalam
Metode yang digunakan dalam penulisan Pasal 5 Ayat (3) Undang-undang Nomor 39 Tahun
artikel ini adalah dengan menggunakan metode 1999 tentang Hak Asasi Manusia, isi dari pasal
studi literatur. Studi literatur adalah cara penulisan tersebut menyebutkan bahwa setiap orang yang
penelitian dengan mencari relevansi antara teori termasuk kelompok masyarakat rentan berhak
yang sesuai dengan kasus atau permasalahan yang mendapatkan perlakuan dan perlindungan khusus.
ditemukan. Referensi dapat berasal dari buku, Pasal tersebut dapat dijelaskan bahwa yang
jurnal, artikel laporan penelitian, dan situs internet disebut dengan kelompok masyarakat rentan
yang mumpuni. Hasil dari studi literatur adalah adalah lansia, anak-anak, kelompok masyarakat
terkoleksinya referensi yang relevan dengan miskin, wanita mengandung, dan penyintas
perumusan masalah penelitian. difabel. Human Rights Reference menyebutkan
bahwa kelompok masyarakat rentan adalah: para
III. PEMBAHASAN
pengungsi, Internally Displaced Persons (IDPs),
1. Anak Sebagai Kelompok Rentan
kaum minoritas, para pekerja migran, indigenous
Jaminan hak yang menyebutkan bahwa
people, anak-anak, dan kaum perempuan. Akibat
setiap anak di Indonesia perlu dilindungi dari
dari kondisinya tersebut, kelompok rentan menjadi
keterlibatan saat sengketa, konflik bersenjata,
lebih beresiko terlanggar hak-haknya dan lebih
kerusuhan sosial, dan peristiwa yang mengandung
mudah menjadi korban dalam suatu situasi yang
unsur kekerasan termasuk peperangan terjadi
merugikan.
tercantum dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun
Anak-anak dan remaja memiliki kebutuhan
2014 Tentang Perubahan Atas Undang-undang
dan kerentanan khusus dalam konflik bersenjata
Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. atau situasi kekerasan lainnya. Mengapa perhatian
Jauh hari sebelumnya pemerintah dan masyarakat dunia difokuskan pada anak-anak dan remaja?
Indonesia telah memperhatikan berbagai isu Angela Gussing selaku Wakil Direktur Operasi ICRC
terkait pemenuhan dan perlindungan hak anak. menyebutkan bahwa dalam kehancuran yang
Upaya pemenuhan dan perlindungan hak-hak anak menyertai konflik bersenjata, anak-anak
di tingkat dunia dilakukan oleh Perserikatan merupakan salah satu segmen yang paling rentan

Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1989 dengan dari penduduk sipil, dan dapat mudah dipengaruhi

mengeluarkan Konvensi Hak-Hak Anak. Konvensi dalam berbagai cara. Adapun kaum muda

100
Focus:
ISSN: 2620-3367 Vol. 2 No: 1 Hal: 97 - 108 Juli 2019
Jurnal Pekerjaan Sosial

(remaja), mereka cenderung menjadi protagonis namun ratusan hingga ribuan anak tetap direkrut
utama, serta korban utama dari kekerasan oleh kelompok bersenjata hanya untuk
terorganisir (Robin, 2011). Kekerasan yang dimanfaatkan sebagai pelaku bom bunuh diri.
terorganisir sering kali memiliki konsekuensi untuk Anak-anak yang terpaksa tinggal di daerah konflik
tindakan pelanggaran kemanusiaan yang lebih pun kerap menerima berbagai tindak kekerasan.
parah daripada yang berasal dari konflik bersenjata Dari hasil laporan LSM internasional pemerhati isu
yang lebih “konvensional”, baik dalam hal jumlah anak, anak-anak disebut sebagai pihak yang paling
kematian karena kekerasan yang terjadi maupun rentan dalam situasi dan kondisi konflik. Beragam
jumlah korban kekerasan yang terjadi pada aksi teror yang mengancam dan konflik yang tak
keluarga dan masyarakat ketika tatanan sosial kunjung reda ini membuat setiap tahunnya
dihancurkan. Dalam situasi demikian, masyarakat terdapat headline di media massa atau media cetak
adalah salah satu sumber utama perlindungan yang menyatakan situasi tersebut menjadi “tahun
yang tersedia untuk anak-anak dan remaja yang paling brutal bagi anak-anak”.
terkena dampaknya. Manuel Fontaine yang menjabat sebagai
Konflik bersenjata dan kekerasan sangat Direktur Program Darurat UNICEF mengungkapkan
merugikan kehidupan anak-anak di berbagai bahwa anak-anak memiliki tingkat kesempatan
belahan dunia. Anak-anak tidak hanya menderita yang lebih besar terancam hidupnya dibandingkan
sebagai akibat langsung dari perang dan kekerasan dengan orang dewasa untuk menjadi sasaran dan
bersenjata (perekrutan dalam angkatan bersenjata terkena serangan juga kekerasan brutal di rumah,
atau kelompok, cedera fisik, kematian), mereka sekolah dan tempat bermain mereka. Kejadian-
juga secara tidak langsung dipengaruhi oleh kejadian menyeramkan itu terjadi di berbagai
pemindahan, kehilangan kerabat dan trauma yang belahan dunia, mengingat di hampir setiap negara
terkait dengan menyaksikan tindakan kekerasan. di dunia terdapat situasi konflik dan kekerasan
Anak-anak yang terkena dampak dari lainnya seperti kerusuhan yang secara tidak
konflik bersenjata dan situasi kekerasan lainnya langsung mengancam keselamatan anak-anak. Hal
tergolong menjadi dua, yakni anak-anak yang itu menyebabkan jutaan orang terbunuh dan
terlibat dalam permusuhan secara langsung atau terluka, termasuk anak-anak.
ikut menjadi pelaku tindak kekerasan karena Komisi Perlindungan Anak Indonesia
dipaksa atau dipengaruhi oleh oknum pembuat menetapkan aturan, menghimbau kepada seluruh
konflik, dan anak-anak yang tidak terlibat dengan pihak apabila menjumpai anak-anak berada di
segala tindakan permusuhan atau penyerangan sekitar lokasi kericuhan, kerusuhan, bentrokan,
(Enny Narwati, 2008). situasi yang terdapat kekerasan apapun dan di
Dilansir oleh tirto.id, tahun 2017 menjadi manapun agar segera mengevakuasi atau
tahun paling brutal bagi anak-anak di wilayah membawa anak-anak ke zona atau tempat aman
konflik. Tanpa melihat aturan hukum humaniter, agar terhindar dari kegiatan yang membahayakan
anak-anak terus menjadi sasaran yang sengaja diri mereka. Pada situasi kericuhan atau kerusuhan
dikorbankan (red: dirugikan) dalam perang. Anak- yang terdapat bentrokan akan sangat disayangkan
anak kerap terlibat dalam sejumlah aksi apabila peristiwa kericuhan yang terjadi
mengancam dan berbahaya yang diinstruksikan menimbulkan kekerasan dan korban terhadap
oleh kelompok bersenjata. Tahun silih berganti, anak-anak.

101
Focus:
ISSN: 2620-3367 Vol. 2 No: 1 Hal: 97 - 108 Juli 2019
Jurnal Pekerjaan Sosial

Konflik bersenjata, baik itu perang atau IS mengaku bahwa pada tahun 1999 sampai
kerusuhan seperti bentrokan akan berdampak dengan tahun 2000 mereka berusia 10 dan 13
terhadap anak-anak. Akibat terjadinya peristiwa tahun serta termasuk anak yang ikut terlibat dalam
membahayakan tersebut mendatangkan dampak konflik. Mereka mengungkapkan, ikut terlibat
yang besar bagi anak-anak. Tindakan pemaksaan dalam perang membuatnya menyesal. Ada trauma
dan kekerasan lainnya yang sering diterima anak- mendalam yang dialami oleh mereka ketika
anak yang terjebak dalam daerah konflik yaitu megingat pengalaman masa kanak-kanak dan
dijadikan budak, dilecehkan hingga diperkosa, mati remajanya. RR dan IS sangat trauma ketika wajah-
terbunuh dan berbagai kekerasan lainnya menimpa wajah orang yang pernah dibunuh ada dalam tidur
mereka. Sebagai contoh dalam sebuah press dan mimpi mereka. Kemudian menjadi sesuatu
release (UNICEF, 2017) menyebutkan di yang sulit dilupa. Pada usia yang masih muda,
Afganistan misalnya, konflik telah mengakibatkan remaja, RR dan IS dihadapkan pada kenyataan
banyak anak terbunuh dengan sia-sia. Contoh lain mengerikan yakni, “membunuh atau dibunuh”
di Kongo, sekitar 850.000 anak harus pergi untuk dapat bertahan hidup.
meninggalkan rumah tempat tinggalnya karena Dilihat dari dampak yang ditimbulkan,
terjadi perang. UNICEF melaporkan, hampir permasalahan anak-anak yang terkena dampak
sebagian besar dari anak-anak yang berada dalam konflik bersenjata dan situasi kekerasan lainnya
zona/daerah konflik menderita gizi buruk. menjadi urusan yang bersifat darurat. Pencegahan
Sebagai contoh lain yang menegaskan dan penanganannya patut menjadi isu perhatian
bahwa anak-anak yang terkena dampak konflik nasional dan global. Perlu adanya upaya-upaya
akan mengalami kesulitan sampai ia tumbuh yang dapat mencegah anak-anak terlibat dalam
dewasa jika tidak ditangani dengan tepat dan konflik dan upaya-upaya penanganan yang tepat
serius terdapat pada artikel yang ditulis oleh BBC jika peristiwa konflik melibatkan anak-anak sudah
Indonesia (2018). Pada tahun 2018 BBC Indonesia terjadi.
merilis artikel yang menceritakan kisah mantan 2. Upaya Penanganan Anak-Anak
tentara anak Islam dan Kristen di Ambon, Maluku, Terkena Dampak Konflik Bersenjata
dan Situasi Kekerasan Lainnya
Indonesia. Ratusan anak diperkirakan terlibat
Untuk mengatasi permasalahan anak-anak
dalam konflik yang pecah pada tahun 1999 di
yang terkena dampak konflik bersenjata dan
Ambon. Dituliskan dalam artikel bahwa di usianya
kekerasan lainnya termasuk mencegah
yang masih belasan tahun anak-anak itu terseret
ke dalam kesadisan dan kengerian situasi perang. keterlibatan anak-anak Indonesia dalam konflik

Kala konflik antara umat Islam dengan Kristen di besenjata, pemerintah mulai menggunakan Pasal

Ambon terjadi, anak-anak itu ikut membunuh 20 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 yang
dengan menggunakan parang sampai senjata api menyatakan bahwa negara, pemerintah,
rakitan, adapula yang sampai melemparkan bom. pemerintah daerah, masyarakat, keluarga, dan
Bentuk kekerasan seperti itu menjadi bagian hidup orang tua atau wali berkewajiban dan bertanggung
sehari-hari bagi anak-anak di sana. Narasumber jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan
dilibatkan dalam penulisan artikel BBC Indonesia, anak (Rendy H. Pratama, 2017).
adalah pengalaman yang dirasakan oleh RR dan IS Peran pemerintah setelah membuat
yang dijadikan kisah dalam artikel tersebut. RR dan
kebijakan adalah memastikan aturan itu tidak

102
Focus:
ISSN: 2620-3367 Vol. 2 No: 1 Hal: 97 - 108 Juli 2019
Jurnal Pekerjaan Sosial

dilanggar. Jika dilanggar, maka akan ada 20.000 anak-anak pengungsi Rohingya yang
konsekuensi yang harus ditanggung oleh sangat rentan pada tahun 2018, menangani
pelanggarnya. Pihak aparat keamanan dan masalah-masalah seperti perpisahan keluarga,
penegak hukum harus ikut andil dalam mengusut kekerasan berbasis gender dan gender, pekerja
kasus-kasus konflik dan kekerasan yang anak, penculikan dan perdagangan manusia
melibatkan anak-anak. Pemerintah pusat dan (George Graham, 2019). Manajemen kasus adalah
pemerintah daerah pun harus bersatu dalam upaya pekerjaan yang menantang, seringkali
pemenuhan dan perlindungan terhadap hak anak. membutuhkan keterlibatan yang signifikan dengan
Profesi pekerjaan sosial sebagai profesi yang masing-masing anak dan kerja kolaboratif dengan
berlandaskan dan memegang nilai kemanusiaan keluarga dan masyarakat untuk memastikan
dalam praktiknya ikut serta memperhatikan dan perlindungan anak-anak dan akses ke bantuan dan
menangani isu ini. layanan multisektoral. Walaupun padat waktu dan
Dalam laporannya untuk Save the sumber daya, ketika dianggap sebagai bagian
Children, George Graham, dkk. (2019) integral dari respons kemanusiaan secara
mengemukakan beberapa upaya yang dapat keseluruhan, manajemen kasus perlindungan anak
dilakukan untuk perlindungan anak diantaranya memastikan bahwa setiap anak dapat menerima
adalah dengan melakukan manajemen kasus dan respons kemanusiaan yang diperlukan untuk
perlindungan anak dengan berbasis masyarakat. bertahan hidup dan berkembang.
Manajemen kasus adalah pendekatan yang Perlindungan anak berbasis masyarakat
efektif untuk menangani kebutuhan anak secara merupakan upaya perubahan berkelanjutan oleh
tepat, sistematis dan tepat waktu melalui mereka yang paling dekat dengan anak-anak.
dukungan langsung dan/atau rujukan. Dengan Untuk sebagian besar anak-anak yang berkonflik,
menggunakan pendekatan manajemen kasus, para keluarga dan komunitas mereka menawarkan
professional dan spesialis perlindungan anak perlindungan yang paling cepat dan signifikan.
memfasilitasi penguatan lingkungan di sekitar Berdasarkan berbagai studi etnografi dan tinjauan
anak-anak untuk melakukan perlindungan praktik, perlindungan anak berbasis komunitas
terhadap anak dengan memastikan bahwa paling efektif ketika itu adalah 'pekerjaan berbasis
pendekatan yang dilakukan terstruktur dan diambil komunitas yang bersifat bottom-up yang
untuk mengidentifikasi, menilai, merencanakan, memungkinkan kolaborasi dan penyelarasan
dan meninjau kebutuhan perlindungan setiap nonformal-formal, lebih banyak menggunakan
anak. Dalam konteks kemanusiaan, hal ini sering layanan formal, perubahan sosial yang didorong
dilakukan sebagai perpanjangan dari sistem secara internal dan kepemilikan masyarakat yang
manajemen kasus pemerintah formal untuk tinggi'. Di Yerusalem Timur, lembaga-lembaga
memenuhi kebutuhan yang luar biasa. perlindungan telah mendukung YMCA untuk
Di Bangladesh, lembaga perlindungan membantu masyarakat yang rentan di Tepi Barat
anak bekerja dengan otoritas nasional untuk untuk merancang dan mengimplementasikan
menyediakan manajemen kasus kepada sekitar intervensi perlindungan dan ketahanan mereka

103
Focus:
ISSN: 2620-3367 Vol. 2 No: 1 Hal: 97 - 108 Juli 2019
Jurnal Pekerjaan Sosial

sendiri melalui 'tanggapan krisis yang selamat dan masyarakat dan lembaga serta penyedia layanan
dipimpin masyarakat', suatu pendekatan yang lain di sekitar anak.
telah ditemukan untuk mempromosikan ketahanan Kegiatan rekreasi yang melibatkan anak,
masyarakat dan rasa martabat, pemberdayaan remaja dan orang tua secara bersamaan bertujuan
masyarakat dan kaum muda, dan akuntabilitas untuk meningkatkan atau membangun kembali
otoritas lokal kepada masyarakat (Grundin, 2018). hubungan diantara masyarakat dengan anak-anak
Anak-anak juga dapat menjadi agen aktif dan remaja, serta memfasilitasi reintegrasi mereka
untuk perubahan dalam komunitas mereka. Proyek di lingkungan sekolah, di rumah, dan di dalam
Save the Children Engagement Lokal untuk masyarakatnya.
Advokasi untuk Perdamaian / Local Engagement to Menyadari pentingnya masalah yang
Advocate for Peace (LEAP) di tiga provinsi yang semakin global ini, bekerja bersama untuk
terkena dampak konflik di Thailand selatan mengembangkan di semua tingkatan program
mendukung sepuluh organisasi masyarakat sipil pencegahan dan pengurangan kekerasan yang
lokal untuk memberdayakan anak-anak melalui komprehensif dalam rangka membangun
kegiatan langsung dan melalui advokasi untuk komunitas yang lebih aman melalui langkah-
masyarakat yang lebih ramah anak dan inklusif langkah praktis yang mempertimbangkan tujuan
dengan mengatasi ketidakadilan dan pembangunan sosial dan ekonomi, dan untuk
ketidaksetaraan (George Graham, 2019). memfasilitasi rehabilitasi kaum muda yang terkena
Pendekatan membangun kapasitas organisasi lokal dampak kekerasan (IFRC, 2007).
untuk mendukung pemberdayaan anak telah 3. Peran Pekerjaan Sosial
sangat efektif dalam memungkinkan anak-anak Perlindungan anak adalah suatu bidang
untuk mengartikulasikan pandangan dan ide-ide yang penting di mana menjadi bahan kajian
mereka di tingkat masyarakat dan provinsi. pekerjaan sosial sebagai sebuah profesi. Pekerja
Pemahaman holistik, anak-anak tidak sosial sangat dibutuhkan dalam menjalankan
dianggap terpisah; sebaliknya, situasi mereka perannya sebagai seorang yang profesional pada
dianalisis secara holistik, artinya semua faktor yang persoalan perlindungan anak ini, terlebih pada
dapat mempengaruhi perkembangan dan anak-anak yang terkena dampak konflik bersenjata
kesejahteraan mereka diperiksa. Ini adalah dasar dan situasi kekerasan lainnya. Pekerja sosial
dari dukungan psikososial berbasis masyarakat, berkompeten untuk menerima pekerjaan ini karena
yang bertujuan untuk memperkuat sumber daya pekerja sosial adalah seseorang yang memilik
yang ada di sekitar anak dan mendorong anggota kewenangan dan keahlian yang sesuai dalam
masyarakat untuk saling mendukung. Kegiatan menyelenggarakan berbagai pelayanan sosial.
yang menangani kebutuhan psikososial Akibat perkembangan kebutuhan
memperhitungkan sumber daya anak dan orang- masyarakat yang semakin hari semakin besar
orang dari jaringan dukungan langsungnya, seperti dalam membutuhkan pelayanan sosial beserta
orang tua atau teman sebaya, dan sumber daya perangkat keahliannya, maka peran pekerja sosial
bukan hanya sebagai penyedia pelayanan langsung

104
Focus:
ISSN: 2620-3367 Vol. 2 No: 1 Hal: 97 - 108 Juli 2019
Jurnal Pekerjaan Sosial

(direct social services), lebih dari itu pekerja sosial sosial pun dapat bekerjasama dengan
pun memiliki kewenangan untuk ikut serta dalam psikolog dalam usaha menghilangkan
urusan kebijakan atau perundang-undangan dan trauma pasca konflik atau kerusuhan.
perencanaan sosial (Budhi Wibhawa, 2015). Hal ini Kerjasama dengan pemerintah dan
didukung karena dalam pengembangan organisasi pelayanan sosial dalam
pengetahuan, sikap, keterampilan, dan nilai yang memenuhi segala kebutuhan anak-anak
terdapat dalam profesi pekerjaan sosial yang terkena dampak dari konflik
memperhatikan atau menganggap penting cara bersenjata.
berpikir holistik yang mana artinya adalah pekerja 2) Mediator
sosial dianggap sebagai seseorang yang Pekerja sosial dapat membantu
memikirkan dan memeriksa semua faktor yang menyelesaikan konflik, pertikaian ataupun
dapat memengaruhi perkembangan, perselisihan dengan mengandalkan
keberfungsian sosial, dan kesejahteraan dalam komunikasi diantara pihak yang bertikai.
urusan anak-anak yang terkena dampak konflik 3) Edukator
bersenjata dan situasi kekerasan lainnya (Adi, Pekerja Sosial dapat memberikan
2015). Selain dianggap memiliki pemikiran holistik, informasi baru mengenai dilarangnya
pekerjaan sosial pun memiliki nilai keadilan sosial melibatkan anak-anak dalam situasi konflik
yang dianutnya di mana pekerja sosial percaya dan situasi kekerasan lainnya, dampak
semua orang berhak mendapatkan keadilan tak yang ditimbulkan jika itu terjadi, dan
terkecuali anak-anak yang terjebak dalam zona himbauan agar setiap orang dapat
konflik. menjaga anak-anak dari situasi dan kondisi
Peran pekerja sosial dalam menghadapi yang membahayakan tersebut.
anak-anak yang terkena dampak konflik bersenjata Pencegahan saat dini sangat dibutuhkan,
dan situasi kekerasan lainnya diantaranya adalah oleh karena itu peran pekerja sosial
sebagai berikut (Brammer 2007; Adi 2015; sebagai edukator menjadi bagian penting
Wibhawa 2015): dalam upaya pencegahan anak-anak
1) Broker terlibat dalam konflik ataupun situasi
Pekerja sosial dapat menjadi semacam kekerasan lainnya.
penghubung antara klien, di mana kliennya 4) Konselor
adalah anak-anak yang terkena dampak Pekerjaan sosial dapat mengadakan
dari konflik dengan pihak-pihak yang dapat konseling. Konseling terkadang dianggap
membantu mereka. Pekerja sosial dapat sebagai konsep asing. Itulah mengapa
membantu untuk mengembalikan anak sangat penting untuk mengakui praktik
yang terpisah kepada keluarganya dengan penyembuhan tradisional dan
cara bekerjasama dengan kepolisian atau memperhitungkannya. Memahami
dengan suatu komisi, misalnya dalam kebiasaan setempat dan memasukkannya
menangani kasus orang hilang. Pekerja ke dalam program juga merupakan cara

105
Focus:
ISSN: 2620-3367 Vol. 2 No: 1 Hal: 97 - 108 Juli 2019
Jurnal Pekerjaan Sosial

untuk memfasilitasi penerimaan anak-anak Di samping melakukan monitor


oleh masyarakat. (pengawasan) dan evaluasi, dalam upaya
5) Advokat penanganannya bagi klien harus menyertakan
Kadang-kadang adalah tepat atau perlu tahap terminasi atau pengakhiran pelayanan.
bagi seorang anak (atau orang dewasa) Terminasi atau pengakhiran pelayanan
untuk mendapatkan dukungan advokat dimaksudkan agar klien dan sasaran-sasaran dari
untuk berbicara atas nama mereka. upaya penanganan anak terdampak konflik dapat
Memberikan dukungan untuk anak-anak bangkit kembali atau dapat memanajemen
dan remaja yang rentan untuk membuat lingkungannya menjadi lingkungan yang tidak akan
representasi dan keluhan kepada layanan membiarkan anak-anak terlibat dalam konflik
sosial tentang aspek penyediaan layanan kembali.
adalah peran penting bagi advokat. Peran Namun setelah terminasi atau pemutusan
advokat adalah untuk memastikan pelayanan bukan berarti sudah selesai, pihak-pihak
keinginan dan perasaan anak-anak dan yang terkait dalam upaya penanganan anak-anak
remaja dan memastikan suara mereka terkena dampak konflik bersenjata dan situasi
didengar di semua forum pengambilan kekerasan lainnya terus melakukan pengawasan
keputusan. Ini juga berarti bersikap dan evaluasi. Hingga pada akhirnya, dapat
proaktif dalam memastikan bahwa anak- disimpulkan bahwa pengawasan, evaluasi, dan
anak dan remaja menerima bagian yang terminasi merupakan proses yang berulang.
adil dari sumber daya yang mereka
IV. SIMPULAN DAN SARAN
butuhkan untuk memenuhi potensi mereka
sebagai orang dewasa dan warga negara Pemerintah memilki tanggung jawab untuk
di masa depan. memastikan terdapatnya kebijakan yang
4. Monitor dan Evaluasi melindungi warga negaranya dari konflik
Memonitor dan melakukan evaluasi bersenjata, khususnya menunjukkan komitmen
menjadi hal yang selanjutnya harus dilakukan jika dan memiliki ketetapan langkah upaya menjamin
upaya dalam penanganan anak-anak terkena keselamatan anak-anak dari konflik dan situasi
dampak konflik bersenjata dan situasi kekerasan kekerasan lainnya. Pemerintah beserta setiap
lainnya ingin bertahan lama. Evaluasi dari upaya lapisan masyarakat dan organisasi swasta wajib
pelayanan yang diberikan ini dimaksudkan agar mendukung terciptanya pemenuhan dan
dapat memperbaiki kelanjutan kualitas pelayanan. perlindungan hak anak. Mengingat anak
Memonitor kan mencegah terjadinya kesalahan merupakan aset negara.
treatment dan evalusi akan membantu pihak Upaya penanganan anak-anak yang
terkait dalam upaya penanganan ini mendapatkan terkena dampak konflik dan situasi kekerasan
hasil atau cara penanganan yang dirasakan paling lainnya dilakukan oleh seluruh elemen bangsa.
sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Upaya tersebut dapat melibatkan organisasi-
organisasi yang memiliki pengalaman dalam

106
Focus:
ISSN: 2620-3367 Vol. 2 No: 1 Hal: 97 - 108 Juli 2019
Jurnal Pekerjaan Sosial

melakukan aksi kemanusiaan di zona yang policy_brief_ae_rentan_fokus_kesejahtera


terpengaruh konflik dan dalam memfasilitasi akses an_anak_2016..pdf
kemanusiaan kepada para korban. Organisasi yang
Brammer, A. (2007). Social Work Law Second
memiliki pengalaman dalam melakukan aksi
Edition. London: Pearson Education
kemanusiaan juga membangun kontak dan
Limited .
reputasi internasional bagi negara.
CNN. (2019). KPAI Buka Posko Pengaduan Korban
Anak-anak berhak hidup dengan rasa
Anak dalam Kerusuhan 22 Mei. Jakarta:
aman, diterima oleh keluarga dan masyarakat,
CNN Indonesia.
dihargai dan dapat dengan bebas membayangkan
masa depan adalah elemen penting dalam Debora, Y. (2017). 2017: Tahun Paling Brutal Bagi
keberhasilan dari upaya pencegahan dan Anak-Anak di Wilayah Konflik. Jakarta
penanganan anak-anak yang terkena dampak Selatan: tirto.id.
konflik dan kekerasan lainnya. Dukungan
Dwiatmodjo, H. (2011). Pelaksanaan Perlindungan
psikososial, pelatihan kejuruan/minat anak,
Hukum Terhadap Anak yang Menjadi
kegiatan yang menghasilkan pengalaman yang
Korban Tindak Pidana di Wilayah Hukum
menyenangkan, dan kegiatan rekreasi dapat
Pengadilan Negeri Banyumas. Jurnal
disediakan oleh pemerintah, organisasi pelayanan
Dinamika Hukum Vol. 11 No. 2, 201-213.
sosial, dan bahkan masyarakat dalam mencegah
Enny Narwati, L. H. (2008). Perlindungan Hukum
atau membangun kembali diri anak-anak yang
Terhadap Anak dalam Konflik Bersenjata.
terkena dampak konflik. Maka dari itu diperlukan
J. Penelit. Din. Sos. Vol. 7, No. 1, 1-9 .
penguatan di segala aspek baik itu manusia,
sistem, dan sarana-prasarana agar tujuan George Graham, M. K. (2019). Protecting Childen
pemenuhan dan perlindungan hak anak tercapai. in 21st Century Conflict. London: Save The
Children.
DAFTAR PUSTAKA
Grundin, S. (2018, September). Learning from
ABC, A. P. (2018). Satu dari Enam Anak di Dunia
Community-led Resilience Respon in The
Tinggal di Zona Konflik. Jakarta Selatan:
Occupied Palestinian Territories. Dipetik
news.detik.com.
Mei 27, 2019, dari
Adi, I. R. (2015). Kesejahteraan Sosial (Pekerjaan resourcecentre.savethechildren.net:
Sosial, Pembangunan Sosial, dan Kajian https://resourcecentre.savethechildren.ne
Pembangunan). Depok: RajaGrafindo. t/node/14119/pdf/learning_from_commun
ity-
BPHN. (2016). Policy Brief Analisis dan Evaluasi
led_resilience_responses_in_the_occupied
Hukum dalam Rangka Melindungi
_palestinian_territories.pdf
Kelompok Rentan Fokus Kesejahteraan
Anak. Dipetik Mei 21, 2019, dari IFRC. (2007). Declaration: Together for Humanity.
www.bphn.go.id: 30th International Conference and Council
https://www.bphn.go.id/data/documents/

107
Focus:
ISSN: 2620-3367 Vol. 2 No: 1 Hal: 97 - 108 Juli 2019
Jurnal Pekerjaan Sosial

of Delegates : Resolutions (hal. 71-77).


Jenewa: IFRC Organization.

KOMNASHAM. (t.thn.). Undang-Undang Republik


Indonesia Nomor 39 Tahun 1999. Dipetik
Mei 20, 2019, dari www.komnasham.go.id:
https://www.komnasham.go.id/files/1475
231474-uu-nomor-39-tahun-1999-
tentang-$H9FVDS.pdf

Nurdin, E. (2018). Saling bunuh, saling bakar


sampai... ’sayang kamu semua’: Mantan
tentara anak Islam dan Kristen Ambon.
Jakarta: BBC Indonesia.

Rendy H. Pratama, S. S. (2017). Perlindungan


Terhadap Anak yang Berhadapan dengan
Hukum . PROSIDING KS: RISET & PKM Vol
2, No. 1, 8-13.

Robin, A.-L. (2011). Children Affected by Armed


Conflict and Other Situations of Violence.
Jenewa: ICRC Organization.

Singgih D. Gunarsa, Y. S. (2008). Psikologi


Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta:
BPK Gunung Mulia.

UNICEF. (2017, Desember 28). Children under


attack at shocking scale in conflicts around
the world, says UNICEF. Dipetik Mei 27,
2019, dari www.unicef.org:
https://www.unicef.org/media/media_102
357.html

Wibhawa, B., Raharjo, S. T. & Santoso, M. B.


(2015). Pengantar Pekerjaan Sosial.
Sumedang: UNPAD PRESS.

108

Anda mungkin juga menyukai