Tanggal mulai :
berlaku
Halaman : 1/2
dr. Yanuar Wisnu W
KLINIK
GIRI HUSADA
Referensi Permenkes No. 5 Tahun 2014, Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Kesehatan Primer
b. Pelaksanaan
1. Siapkan alat kedekat pasien dan menjelasakan
kepasien atau keluarga pasien (informed concern)
2. Cuci tangan dan memakai handscoen
3. Dep luka dengan kasa steril, kemudian bersihkan
dengan cairan NaCl. Apabila kotor siram dengan H2O2
4. Olesi daerah luka dengan betadine
5. Olesi dengan kapas alcohol, lalu suntikan lidokain
injeksi ± 2 cc disekitar pingiran luka tunggu ± 5
menit kemudian Anastesi
6. Pasang Duk bolong sesuaikan dengan ukuran luka
7. Dep lagi luka dengan kasa steril kemudian bila ada
pembuluh darah yang terpotong diklem diikiat
dengan benang catgut
8. Pegang bibir luka dengan pinset chirugis, kalau ada
kotoran ambil dengan pinset anatomi
9. Pasang jarum kulit dan benang kulit dinalvolder,
lalu jahit bibir luka dengan rapi, setelah luka ditutup
olesi dengan betadine. Lalu tutup dengan kasa steril
dan verband.
10. Bersihkan daerah bekas luka
11. Duk bolong dibuka
12. Cuci tangan dan Rapihkan alat
13. Konseling pada pasien (anjuran untuk menjaga
sterilitas didaerah luka)
'
PENATALAKSANAAN ANESTESI LOKAL Pimpinan Klinik
Pratama Rawat Inap
No. Dokumen : 026/SOP/KRI-GH/2022 Giri Husada
No. Revisi :
Referensi Permenkes No. 5 Tahun 2014, Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Kesehatan Primer
No. Revisi :
Referensi Permenkes No. 5 Tahun 2014, Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Kesehatan Primer
No. Revisi :
Referensi Permenkes No. 5 Tahun 2014, Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Kesehatan Primer
b. Pelaksanaan 1. Alat
a. Multi Check Pemeriksaan asam urat
b. Blood lancet
c. Kapas alcohol
d. Tisu
e. Strip asam urat
2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur tindakan
yang akan dilakukan
b. Petugas mencuci tangan
c. Dekatkan alat dengan pasien
d. Pastikan alat bisa digunakan
e. Pasang strip asam urat pada alat
f. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
g. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
h. Memasukkan darah pasien ke dalam strip
yang telah terpasang pada alat
i. Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
i. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca
hasil
No. Revisi :
b. Pelaksanaan 1. Alat
a. Multi Check Pemeriksaan Gula Darah
b. Blood lancet
c. Kapas alcohol
d. Tisu
e. Strip Gula Darah
2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur tindakan
yang akan dilakukan
b. Petugas mencuci tangan
c. Dekatkan alat dengan pasien
d. Pastikan alat bisa digunakan
e. Pasang strip Gula Darah pada alat
f. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
g. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
h. Memasukkan darah pasien ke dalam strip
yang telah terpasang pada alat
i. Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
j. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca
hasil
No. Revisi :
Referensi Permenkes No. 5 Tahun 2014, Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Kesehatan Primer
b. Pelaksanaan 1. Alat
a. Multi Check Pemeriksaan Kolesterol
b. Blood lancet
c. Kapas alcohol
d. Tisu
e. Strip Kolesterol
2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur
tindakan yang akan dilakukan
b. Petugas mencuci tangan
c. Dekatkan alat dengan pasien
d. Pastikan alat bisa digunakan
e. Pasang strip Kolesterol pada alat
f. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
g. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
h. Memasukkan darah pasien ke dalam
strip yang telah terpasang pada alat
i. Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
k. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca
hasil
Tanggal mulai :
berlaku
Halaman :1
dr. Yanuar Wisnu W
KLINIK
GIRI HUSADA
Referensi Permenkes No. 5 Tahun 2014, Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Kesehatan Primer
No. Revisi :
Referensi Permenkes No. 5 Tahun 2014, Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Kesehatan Primer
No. Revisi :
Tata cara mengukur tekanan darah dengan menggunakan tensi meter untuk
Pengertian
mengetahui tekanan darah
Referensi Permenkes No. 5 Tahun 2014, Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Kesehatan Primer
b. Pelaksanaan 1. Alat
a. Stetoskop
b. Tensi Meter
c. Buku Catatan
d. Alat Tulis
2. Langkah-langkah
a. Informed Consent
b. Lengan baju dibuka atau digulung
c. Manset tensi meter dipasang pada lengan
atas dengan pipa karetnya berada disisi
luar tangan.
d. Pompa tensi meter dipasang
e. Denyut arteri brachialis diraba lalu
stetoskop di tempatkan pada daerah
tersebut.
f. Sekrup balon karet ditutup, pengunci
air raksa dibuka, selanjutnya balon
dipompa sampai denyut arteri tidak
terdengar lagi dan air raksa didalam
pipa gelas naik.
g. Sekrup balon dibuka perlahan –
lahan sambil memperhatikan
turunnya air raksa, dengarkan bunyi
denyutan pertama dan terakhir.
h. Hasil dicatat
No. Revisi :
Referensi Permenkes No. 5 Tahun 2014, Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Kesehatan Primer
2. Langkah-langkah
a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Gunakan sarung tangan
d. Atur posisi pasien.
e. Tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila
dengan menggunakan tisu.
f. Letakan termometer pada daerah aksila dan lengan
pasien fleksi diatas dada.
g. Setelah 3-10 menit angkat termometer dan baca
hasilnya.
h. Catat hasil.
i. Bersihkan termometer dengan kertas tisu.
j. Cuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas dengan
air bersih, dan keringkan.
k. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
No. Revisi :
b. Pelaksanaan 1. Alat
a. Arloji (jam) atau stop-watch.
b. Buku catatan nadi.
c. Pena
2. Langkah-langkah
a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Atur posisi pasien.
d. Letakkan kedua tangan penderita telentang
disisi tubuh.
e. Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan
dihitung)
f. Periksa denyut nadi (arteri) dengan
menggunakan ujung jari telunjuk, jari
tengah, dan jari manis.
g. Tentukan frekuensi permenit,keteraturan
irama dan kekuatan denyutan.
h. Catat hasil
i. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
No. Revisi :
Tanggal mulai :
berlaku
Halaman :1
KLINIK dr. Yanuar Wisnu W
GIRI HUSADA
Referensi Permenkes No. 5 Tahun 2014, Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Kesehatan Primer
b. Pelaksanaan 1. Alat
a. Arloji (jam) atau stop-watch.
b. Buku catatan.
c. Pena
2. Langkah-langkah
a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Atur posisi pasien.
d. Hitung frekuensi dan irama pernapasan.
e. Catat hasil.
f. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Alat Pelindung Diri selanjutnya disingkat APD adalah suatu alat yang
Pengertian
mempunyai
Referensi Permenkes No. 5 Tahun 2014, Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Kesehatan Primer
No. Revisi :
Pengertian Proses pemasukan terapi melalui pembuluh darah vena (pembuluh darah)
1. Pasien yang tidak bisa mendapatkan terapi secara oral
Tujuan 2. Pasien dengan kontraindikasi obat oral
3. Pasien tidak sadar
Kebijakan Pimpinan Klinik Rawat Inap Giri Husada
Referensi Permenkes No. 5 Tahun 2014, Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Kesehatan Primer
No. Revisi :
Injeksi yang dilakukan untuk mengantarkan suatu zat ke dalam otot, dengan
Pengertian
tujuan dapat diserap dengan cepat oleh pembuluh darah.
Memasukkan terapi pengobatan pada jaringan otot agar cepat terserap oleh
Tujuan
tubuh
Kebijakan Pimpinan Klinik Rawat Inap Giri Husada
Referensi Permenkes No. 5 Tahun 2014, Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Kesehatan Primer
No. Revisi :
Penyuntikan obat atau vaksin ke dalam hipodermis, yaitu lapisan kulit yang
Pengertian
berada di antara dermis dan epidermis.
Memasukkan terapi pengobatan pada jaringan subcutan (dibawah kulit) untuk
Tujuan
diarbsorbsi
Kebijakan Pimpinan Klinik Rawat Inap Giri Husada
Referensi Permenkes No. 5 Tahun 2014, Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Kesehatan Primer
No. Revisi :
Referensi Permenkes No. 5 Tahun 2014, Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Kesehatan Primer
No. Revisi :
APAR ( Alat Pemadam Api Ringan) adalah alat yang ringan serta mudah
Pengertian dilayani untuk satu orang guna memadamkan api/kebakaran pada mula terjadi
kebakaran
Tujuan Pedoman langkah – langkah pemakaian APAR ( Alat Pemadam Api Ringan)
Kebijakan Pimpinan Klinik Rawat Inap Giri Husada
Referensi Permenkes No. 5 Tahun 2014, Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Kesehatan Primer
No. Revisi :
Kursi beroda dua yang dapat didorong yang berfungsi untuk memindahkan /
Pengertian
mobilisasi klien dari satu tempat ke tempat lainnya
Referensi Permenkes No. 5 Tahun 2014, Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Kesehatan Primer
No. Revisi :
Referensi Permenkes No. 5 Tahun 2014, Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Kesehatan Primer
No. Revisi :
No. Revisi :
Prosedur penyimpanan obat – obat ( obat paten, obat generik, injeksi, infus, di
Pengertian
instalasi farmasi
1. Untuk menjaga mutu sediaan farmasi
Tujuan
2. Untuk memudahkan pelayanan
Kebijakan Pimpinan Klinik Rawat Inap Giri Husada
Referensi Permenkes No. 5 Tahun 2014, Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Kesehatan Primer
No. Revisi :
Kursi beroda dua yang dapat didorong yang berfungsi untuk memindahkan /
Pengertian
mobilisasi klien dari satu tempat ke tempat lainnya
Tujuan 3. Untuk transportasi memindahkan pasien
Kebijakan Pimpinan Klinik Rawat Inap Giri Husada
Referensi Permenkes No. 5 Tahun 2014, Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Kesehatan Primer
No. Revisi :
Keadaan darurat adalah suatu kejadian, kondisi atau peristiwa yang akan
membahayakan kesehatan/keselamatan karyawan, dan mengganggu
Pengertian
keberlangsungan operasional kerja, di mana bila terjadi keadaan tersebut harus
dilakukan tindakan pengendalian dan penanggulangan sesegera mungkin
Prosedur ini digunakan untuk mengatur tata cara melaksanakan kesiagaan dan
tanggapan dalam mencegah, mengendalikan, menanggulangi dan mengevaluasi
Tujuan terulangnya kembali suatu keadaan darurat yang dapat menyebabkan dampak
penting terhadap lingkungan, kesehatan/keselamatan pekeerja dan
kelangsungan pekerjaan
Kebijakan Mencegah terjadinya suatu keadaan darurat yang dapat menyebabkan
mengganggunya keberlangsungan operasional kerja dan terganggunya
kesehatan atau keselamatan pekerja.
Referensi
SOP Tanggap Darurat IPAL (no date) Scribd. Available at:
https://www.scribd.com/document/366954373/020-Sop-Tanggap-
Darurat-Ipal (Accessed: 16 June 2023).
1. Apabila hasil analisa air limbah melebihi Standard Baku Mutu :
a. Periksa proses yang berlangsung di IPAL. Lakukan penanganan
sesuai penyimpangan yang ditemukan.
b. Periksa seluruh mesin dan peralatan IPAL.
2. Apabila aliran listrik utama di IPAL padam lebih dari 1 jam : menghubungi
petugas Teknik untuk menghidupkan genset.
Prosedur
3. Apabila terjadi kebocoran / keretakan bak atau kolam di IPAL (akibat
gempa bumi, dll) : Proses IPAL dihentikan sementara. Selanjutnya
melakukan pemeriksaan dan perbaikan setelah kondisi dinilai aman.
4. Apabila terjadi kecelakaan kerja di IPAL :
Diberi pertolongan pertama di tempat kejadian, selanjutnya segera dibawa
ke Klinik untuk memperoleh pertolongan medis lanjutan
PENGOLAHAN LIMBAH B3 KLINIK Pimpinan Klinik
Pratama Rawat Inap
No. Dokumen : 049/SOP/KRI-GH/2022 Giri Husada
No. Revisi :