Anda di halaman 1dari 2

Nama : Zahwa Alya Maharani

Kelas : XI MIPA 7
No : 36

Muhammad bin Abdul Wahab

Di Arabia timbul suatu aliran Wahabiyah, yang mempunyai pengaruh pada pemikiran pembaharuan di
abad ke-19. Pencetusnya ialah Muhammad bin Abdul Wahab (1703-1787) yang lahir di Uyainah, Nejd,
Arab Saudi.

Setelah menyelesaikan pelajarannya di Madinah ia pergi merantau ke Basrah dan tinggal di kota ini
selama empat tahun. Selanjutnya ia pindah ke Bagdad dan di sini ia menikah dengan seorang wanita
kaya.

Lima tahun kemudian, setelah istrinya meninggal dunia, ia pindah ke Kurdistan, selanjutnya ke Hamdan,
dan ke Isfahan. Di Kota Isfahan, ia sempat mempelajari filsafat dan tasawuf. Setelah bertahun-tahun
merantau, ia akhirnya kembali ke tempat kelahirannya di Nejed.

Pemikiran yang dicetuskan Muhammad bin Abd Wahab untuk memperbaiki kedudukan umat Islam
timbul bukan sebagai reaksi terhadap suasana politik seperti yang terdapat di Kerajaan Utsmani dan
Kerajaan Mughal, tetapi sebagai reaksi terhadap paham tauhid yang terdapat di kalangan umat Islam di
waktu itu. Kemurnian paham tauhid mereka telah dirusak oleh ajaran-ajaran tarekat yang semenjak abad
ketiga belas memang tersebar luas di dunia Islam.

Pendapat Muhammad bin Abdul Wahhab


a. Yang boleh dan harus disembah hanyalah Allah Swt., dan orang yang menyembah selain Allah Swt.
telah menjadi musyrik dan boleh dibunuh.

b. Kebanyakan orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang sebenarnya karena mereka
meminta pertolongan bukan lagi dari Allah, tetapi dari syekh atau wali dari kekuatan gaib. Orang Islam
demikian juga telah menjadi musyrik.
c. Menyebut nama nabi, syekh, atau malaikat sebagai perantara dalam doa juga merupakan syirik.

d. Meminta syafa’at selain dari kepada Allah Swt. adalah juga syirik.

e. Bernazar kepada selain dari Allah Swt. juga syirik.

f. Memperoleh pengetahuan selain dari al-Qur’ān, hadis dan qias (analogi) merupakan kekufuran.

g. Tidak percaya kepada qada dan qadar Allah Swt. juga merupakan kekufuran.

h. Demikian pula menafsirkan al-Qur’ān dengan ta’wil (interpretasi bebas) adalah kufur.

Pemikiran-pemikiran Muhammad bin Abd Wahhab yang mempunyai pengaruh pada perkembangan
pemikiran pembaharuan di abad ke-19 antara lain seperti berikut.

https://www.synaoo.com/tokoh-tokoh-pembaharuan-dunia-islam-masa-modern/

Anda mungkin juga menyukai