Anda di halaman 1dari 2

PENGAMAT: DEASY

COACH: AYU

COACHEE: AMANDA

PRASUPERVISI

Pengamat: Apa kabar, Bu Ayu?

Ayu: alhamdulillah baik, Bu Deasy

Pengamat: Ini kita persiapan kegiatan coaching yang akan dilakukan bu ayu nggih. Sebagai pengamat
kegiatan coaching, saya ingin ngobrol dulu sebelum coaching berlangsung.

Ayu: iya, bu deasy

Pengamat: Apakah bu ayu sudah paham terkait pengamatan selama kegiatan coaching yang akan sy
lakukan? Apakah bu ayu sudah paham rubrik penilaiannya nggih?

Ayu: sudah, Bu Deasy.

Pengamat: dalam kegiatan coaching, ada prinsip yang harus dicapai yaitu kemitraan, proses
kreatif, dan memaksimalkan potensi. Kompetensi apakah yang menjadi target bu ayu untuk
dikembangkan dalam kegiatan coaching nanti?

Coach: saya ingin fokus pada memaksimalkan potensi dengan mengajukan pertanyaan berbobot, Bu
Deasy.

Pengamat: kalau boleh tau, mengapa Bu Ayu ingin memaksimalkan potensi dengan mengajukan
pertanyaan berbobot menjadi hal yang secara spesifik ingin diobservasi?

Coach: fokus identifikasi kepada coachee agar lebih detail. Berharap dengan pertanyaan berbobot
saya, bisa lebih terbuka kepada saya.

Pengamat: Apakah indikator ketercapaian dari tujuan pengembangan yang diinginkan bu Ayu?

Coach: indicator ketercapaian coaching saya nanti adalah coachee mampu menggali masalahnya dan
menemukan solusi dari permasalahannya sendiri.

Pengamat: Baik, Bu Ayu. Saya kira sudah cukup nggih, Bu. Semoga kegiatan coaching bu ayu dan bu
manda nanti berjalan lancar. Aamiin.

PASCACOACHING

Pengamat: Apa saja yang sudah ibu lakukan selama kegiatan coaching terkait indikator ketercapaian
pengembangan yang diinginkan?

Coach: Selama coaching, saya sudah melakukan alur TIRTA

Pendapat pengamat: Baik Bu Ayu. Menurut saya, coaching tadi sudah berjalan baik sudah sesuai alur
TIRTA, Bu Ayu sudah berusaha menggali, dan coaching sudah dilaksanakan sesuai prinsip coaching
Pengamat: Menurut Bu Ayu, kompetensi apa lagi yang ingin dikembangkan, berdasarkan hasil
melakukan coaching yang baru saja Bu Ayu dilakukan?

Coach: Lebih memahami alur TIRTA agar coaching dapat berjalan lebih baik lagi

Anda mungkin juga menyukai