Latihan Coaching Model Tirta
Latihan Coaching Model Tirta
CGP dapat melatih keterampilan coaching dengan berbagai studi kasus dan membentuk
komunitas praktisi untuk melakukan praktek coaching model TIRTA.
Coachee : Aziz
Saya Aziz, saya guru di SDN 2 Muruh. Saat ini saya merasa bingung karena siswa yang
ditunjuk untuk ikut lomba tidak mau karena merasa kurang percaya diri
Tujuan Umum (Tahap awal dimana kedua pihak coach dan coachee menyepakati
tujuan pembicaraan yang akan berlangsung. Idealnya tujuan ini datang dari coachee)
Aziz: Belum bu
Ika : Bagaimana kalau kita makan siang bersama sambil kita ngobrol-ngobrol
Ika: Pak Aziz saya ingin ngobrol-ngobrol berdua sama pak Aziz, pak Aziz keberatan tidak?
Aziz: tidak bu, alhamdulillah dengan senang hati, karena saya juga sedang butuh teman crita
dan dapat menyelesaikan masalah saya bu
Ika: baik lah pak semoga dari pembicaraan kita aini nantinya akan memberikan manfaat dan
solusi
Aziz: Begini bu, murid saya kelas V yang Bernama Reva tidak mau maju lomba mendongeng
bu
Ika : oh begitu, lalu apa yang menjadi tujuan akhir dari obrolan kita nanti pak
Aziz: saya ingin supaya dari obrolan kita nanti akan mendapatkan solusi agar Reva tetap mau
maju lomba mewaliki sekolah
Identifikasi (Coach melakukan penggalian dan pemetaan situasi yang sedang
dibicarakan, dan menghubungkan dengan fakta-fakta yang ada pada saat sesi)
Ika: baik lah kalau begitu pak, coba pak Aziz ceritakan kenapa Reva tidak mau ditunjuk
untuk ikut lomba
Aziz: kemarin kan saya tanya kepada Reva kenapa tidak mau ikut lomba, lalu katanya dia
takut dan merasa kurang percaya diri karena diperlombaan sebelumnya dia gagal
Ika: lalu sudah tau apa penyebab Reva merasa gagal diperlombaan sebelumnya
Aziz: Reva itu anak yang pemalu bu, dan kurang percaya diri kalau sedang berhadapan
dengan banyak orang bu
Aziz: Reva itu sebenarnya anak yang pintar bu, di itu suka membaca buku-buku apalagi buku
cerita dan terkadang kalau saya perhatikan setelah dia membaca lalu dia bisa menceritakan
kepada teman satu bangkunya bu
Rencana Aksi (Pengembangan ide atau alternatif solusi untuk rencana yang akan
dibuat)
Aziz: saya akan mencoba meminta kepada Reva agar mau bercerita apa yang sudah di abaca
di depan kelas
Ika: berarti pak Aziz punya rencana untuk membuat Reva lebih percaya untuk berbicara di
depan umum, begitu pak Aziz
Ika: adakah hal lain yang akan pak Aziz lakukan untuk membuat Reva lebih percaya diri
lagi?
Aziz: saya akan meminta Reva untuk bisa bercerita di depan bapak / ibu guru
TAnggungjawab (Membuat komitmen atas hasil yang dicapai dan untuk langkah
selanjutnya)
Ika: Berarti pak Aziz membutuhkan siswa dan guru untuk membuat Reva lebih percaya diri
agar lebih berani berbicara di depan umum , begitu pak?
Ika: suatu rencana yang bagus pak, lalu apa ada hal lain untuk menambah dan menyakinkan
reva agar reva bisa percaya diri dan mau ikut lomba mendongeng pak
Aziz: Saya akan meyakinkan Reva, kalua Reva pasti bisa dan mampu mengikuti lomba
dengan baik pada saat ini
AKSI
Ika: lalu kapan akan pak Aziz mulai untuk rencana yang sudah pak Aziz rencanakan
Aziz: saya akan memulainya besok pagi bu, lebih cepat lebih baik
Ika : Pak aziz mohon maaf, saya tinggal duluan ya. Saya mau mengambil alat peraga di
perpustaakan untuk mengajar nanti siang.
Ika : wasalamualaikum wr wb
Aziz : waaikumsalam wr wb
Lembar Observasi Proses Praktek Coaching Model Tirta (untuk Pengamat)