Anda di halaman 1dari 5

Pak Anjar : Selamat siang bu lilis, bolehkah saya meminta waktunya?

Saya mau bercerita


tentang apa yang saya rasakan akhir-akhir ini di kelas Pak...
Coach : Baik Pak Anjar, apa yang mau bapak ceritakan?
Pak Anjar : Begini Bu lilis... akhir- akhir ini saya merasa murid-murid di kelas saya kurang
antusias dalam menerima pembelajaran, selain itu jumlah murid-murid saya
yang mengerjakan tugas hanya 40%, banyak yang tidak mengerjakan tugas
Coach : Jadi menurut Pak Anjar, apa yang bapak harapkan dari obrolan kita hari ini pak?
Pak Anjar : Saya mengharapkan solusi atas permasalahan saya tentang antusiasme murid-
murid yang saya ajar Pak...

Coach : Menurut Pak Anjar, hal apa saja yang membuat murid-murid bapak kurang
antusias dalam pembelajaran Bersama bapak?
Pak Anjar : hal yang menyebabkan murid-murid saya kurang antusias adalah yang pertama,
pembelajaran saya sepertinya sedikit membosankan, terlalu monoton, saya
jarang menggunakan media ajar, yang kedua saya tidak memberikan
kesempatan buat murid saya untuk berpendapat atau aktif dalam pembelajaran
Coach : O...begitu pak... kira-kira apa saja yang dapat membuat murid bapak antusias
dalam pembelajaran bapak?
Pak Anjar : Menurut saya, murid-murid pasti menginginkan pembelajaran yang asyik, tidak
monoton, tidak membosankan...
Coach : Wah... saya sependapat dengan bapak... Lalu menurut pendapat bapak, apa saja
yang bisa membuat murid-murid asyik dan tidak bosan pada pembelajaran
bapak?
Pak Anjar : Menurut saya, pembelajaran harus terpusat pada murid, murid diminta untuk
aktif dalam pembelajaran, kemudian adanya ice breaking, ataupun games dan
media ajar yang sesuai supaya pembelajaran lebih menarik
Coach : Lalu pak mengenai tugas yang diberikan kepada murid-murid bapak apakah
penyebabnya sehingga anak-anak kurang antusias dalam pengumpulan tugas?
Pak Anjar : Kemungkinan karena tugas saya terlalu banyak, dan berisi banyak pertanyaan,
tanpa saya memberikan sumber belajar yang beragam dan mengasyikkan...
Coach : Kalau boleh tahu, bapak menggunakan sumber belajar apa saja di kelas?
Pak Anjar : Saya biasa menggunakan buku teks yang ada di perpustakaan
Coach : adakah sumber belajar selain buku teks?
Pak Anjar : saya pikir banyak ya pak... sumber belajar seperti video You Tube , tulisan artikel
di internet, atau bisa juga kita menggunakan aplikasi yang sedang trend ya pak...
seperti Tiktok atau Reels di IG
Coach : Nah... betul sekali bapak... saya yakin sekali bila bapak bisa menggunakan
berbagai macam sumber belajar pasti akan membuat murid-murid antusias
dalam pembelajaran

Coach : Jadi sekarang apa rencana bapak untuk untuk menyelesaikan masalah ini?
Pak Anjar : yang pertama saya merancang pembelajaran yang menyenangkan dengan
menggunakan media dan sumber belajar yang beragam seperti video You tube,
powerpoint dan artikel dari internet. Kemudian yang kedua saya akan meberikan
tugas tidak terlalu banyak, kemudian bentuk tugas nya juga sesuai dengan
minat dan bakat murid-murid saya, istilahnya saya akan melaksanakan
pembelajaran diferensiasi, sehingga murid tidak terkesan dipaksa tetapi mereka
memang senang mengerjakan tugasnya. Misal menggunakan bentuk drama,
lagu, puisi, pantun, laporaan digital
Coach : bagus sekali rencana bapak, nah kira-kira ini ya dengan rencana Pak Anjar tadi,
kira-kira bisa membantu tidak untuk merubah anak-anak yang motivasinya
rendah menjadi lebih antusia gitu ?
Pak Anjar : Kalau itu saya kira, sangat memotivasi anak-anak, karena nantinya pembelajaran
yang akan saya lakukan menggunakan media dan sumber belajar yang beragam,
pemberian tugas yang sesuai dengan minat dan bakat anak, ini nanti membuat
anak lebih bersemangat dalam pembelajaran
Coach : Dari pembicaraan kita ini, Sebenarnya pak Anjar sudah menemukan solusi dari
permasalahan yang bapak hadapi
Pak Anjar : Iya pak,…

Coach : lalu komitmen apa yang akan bapak lakukan untuk menjalankan rencana
tersebut?
Pak Anjar : Saya berkomitmen untuk membuat rencana pembelajaran yang menyenangkan
menggunakan media dan sumber belajar yang beragam misalnya:
menggunakan powerpoint, video pembelajaran, game pembelajaran, pemberian
tugas yang tidak terlalu banyak sesuai dengan minat dan bakat anak dan untuk
selingannya saya juga akan menggunakan ice breaking sehingga pembelajaran
tidak terkesan monoton dan anak-anak dapat berpartisipasi aktif dalam KBM
dan dapat mewujudkan merdeka belajar bagi murid
coach : wah bagus sekali bapak... Saya sangat mendukung. Mudah- mudahan semua
berjalan lancar dan sesuai harapan ya pak...
Pak Anjar : terima kasih bu lilis atas waktunya untuk sharring, kalau begitu saya pamit dulu
ya pak, karena ini ada jam untuk mengajar
Coach : Ya ya , pak.. silahkan..semangat semangat pak

Lembar Observasi Proses Praktek Coaching Model Tirta (untuk Pengamat)

No Langkah dalam model TIRTA Komentar

1. Tujuan: Menyampaikan Menurut saya, Tujuan yang disampaikan


tujuan coaching oleh Pak Anjar sangat jelas yaitu ingin
mencari solusi atas permasalahan yang
dihadapi tentang penurunan antusiasme
murid dalam pembelajaran
2. Identifikasi:Memberikan Coach memberikan pertanyaan yang dapat
pertanyaan-pertanyaan dan umpan membuat Pak Anjar menyadari bahwa
balik yang mengarah pada pembelajaran yang dilakukan harus
identifikasi potensi Pak Anjar mengayikkan, banyak sumber belajar dan
tugas harus sesuai

3. Rencana Aksi: Memberikan Coach memberikan pertanyaan yang dapat


pertanyaan-pertanyaan dan umpan membuat Pak Anjar merencanakan hal-hal
balik mengenai rencana aksi Pak dalam menyelesaikan permasalahan baik
Anjar dalam menyelesaikan tentang antusiasme murid-murid dalam
pembelajaran
permasalahannya

4. Tanggung jawab: memberikan Coach menanyakan tentang komitmen


pertanyaan-pertanyaan dan umpan terhadap rencana yang diambil oleh Pak
balik mengenai komitmen Pak Anjar dan ternyata membuat Pak Anjar
Anjar dalam menjalankan rencana menjadi yakin akan keputusan dalam
solusi yang dia ambil.
aksinya

Anda mungkin juga menyukai