Anda di halaman 1dari 97

PEDOMAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

RSUD dr. SALIM ALKATIRI NAMROLE

RSUD dr. SALIM ALKATIRI NAMROLE


KABUPATEN BURU SELATAN
Jl. Dr. J. Leimena No. 01 – Namrole
Email : office@rsuddrsalimalkatiri.burselkab.go.id
DAFTAR ISI

COVER
DAFTAR ISI
SK DIREKTUR TENTANG PEMBERLAKUAN PEDOMAN
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang …………………………………………………… 1
B. Tujuan ……………………………………………………………… 1
BAB II DEFENISI …………………………………………………………………. 2
BAB III RUANG LINGKUP ……………………………………………………….. 4
1. Kebijakan Manajemen SDM …………………………………… 4
2. Perencanaan Kebutuhan Pegawai …………………………… 4
3. Standar Kompetensi Tenaga Kesehatan ……………………. 4
a. Tenaga Medis ………………………………………………….. 4
b. Tenaga Keperawatan dan Kebidanan ……………………. 6
c. Tenaga Kesehatan Lain ……………………………………... 6
d. Penilaian Kinerja ……………………………………………… 8
e. Proses Kredensial dan Re-Kredensial ……………………. 8
f. Kesehatan dan Keselamatan Kerja ………………………. 9
BAB IV KEBIJAKAN ……………………………………………………………… 10
BAB V TATA LAKSANA PELAYANAN ……………………………………….. 11
A. Perencanan Kebutuhan Staf ………………………………….. 11
B. Evaluasi Perencanaan Kebutuhan SDM …………………… 15
C. Persyaratan Jabatan dan Uraian Tugas ……………………. 15
D. Rekrutmen Staf ………………………………………………….. 68
E. Seleksi Staf ……………………………………………………….. 69
F. Orientasi Staf …………………………………………………….. 70
G. Penempatan Staf ………………………………………………… 73
H. Kredensial dan Re-Kredensial Tenaga Kesehatan ……….. 74
I. Evaluasi Praktek Profesional Berkelanjutan (OPPE) …….. 79
J. Pendidikan dan Pelatihan ……………………………………… 79
K. Manajemen Karier ……………………………………………….. 80
L. Penilain Kinerja ………………………………………………….. 81
M. Disiplin dan Cuti ………………………………………………… 83
N. Pemberhentian Pegawai ………………………………………… 87
O. Kesehatan dan Keselamatan Kerja ………………………….. 89
BAB VI DOKUMENTASI …………………………………………………………. 93

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
PEMERINTAH KABUPATEN BURU SELATAN
RSUD dr. SALIM ALKATIRI NAMROLE
Jl. Or J Leimena No. 0't - Namrole
Email : offi ce@lsuddrsalimalkatiri.burselkab oo.id

KEPUTUSAI{ DIREKTUR RSUD dr. SAUM ALKATIRI NA ROLE


NoMOR : 44s.83/SK-DIR/RSUD/VIII/2023

TEI{TAI{G

PENETAPAN PEDOMAIT MANAJEMEIT SDM


RSUD dr. aAJ.IM ALKATIRI I{AMROLE TAIIUN 2023

DIREKTUR RSUD dT. SAIIM ALKATIRI NAMROLE

Menimbang : a) Bahwa salah satu unsur utama pendukung kualitas pelayanan


Kesehatan di Rumah Sakit adalah Sumber Daya Manusia (SDM)
yarg ada di Rumah Sakit, serta pengelolaai manajemen SDM
yang terpola dan sistematis;
b) Bahwa dalam melaksanakan pengelolaan Sumber Daya
Manusia (SDM) diperlukan konsep dasar dar prinsip yarlg dapat
digunakan sebagai acua! dalam melaksaJtakal pengelolaan
SDM maka perlu untuk dibuatkan pedoman Sumber Daya
Manusia di RSUD dr Sa-lim Alkatiri Namrole:
c) Bahwa berdasarkai pertimba-ngan sebagaimana dimal<sud
dalam huruf a dan b diatas maka perlu ditetapkan keputusan
direktur RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole tentang Pedoman
Pengelolaan Sumber Daya Manusia di RSUD dr. Salim Alkatiri
Namrole;

Mengingat 1. Undang Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan


penyelenggaraan Jaminan Sosial ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran
Negara Nomor Republik lndonesia Nomor 5256);
2- Undang-Undarig Nomor 36 Tahurr 2009 tentang Kesehatan
(kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan t,emba-ran Nega-ra Republik lndonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan t embaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
4. Undaig Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan (l,embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5607);
5. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan;
6. Unda-ng-Undalg Republik lndonesia Nomor 4 Tahun 2019
tentang Kebidanan;
7. Undang-Undaig Nomor 32 Tahun 2008 Tenta-ng Pembentukan
Kabupaten Buru Selatan di Provinsi Maluku (Lembaran Negara
Republik tndonesia Talun 2008 Nomor 105, Tarnbahan
Lembaran Negara Noraor 4878);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 33
Tahun 2015 tentang Pedoman Pen,.usunan Perencanaan
Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 5l Tahun 2009 Tentang
Pekeqaan Kefarmasian (l,embaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 NoEor 124, Tambahan l,embaran
Negara Nomor
Republik Indonesia Nomor SO44);
10. Peratu.an Bupati Buru Selatan
Nomor 20 Tahun 2019 tentang
Pembentukan Unit pelaksana Teknis Daerai paaa
Oinas Oari
Badan Daerah Di Lingkungan pemerintah fabupaten
Selatan;
euru

MEMUTUSKA}I
Menetapkair

Kesatu I{EPUTUSAN DIREKTUR RSUD


&. SAIIM ALKATIRI NAMROLE
I{ABUPATEN BURU SELATAN TENTANG PEDOMAN
MAMJEMEIY SUMBER DAYA MANUSIA RSTUD
ALXATIRI ITAMROLE
dr. SAJ,IM

Kedua Memberlakukan pedoman Manajemen Sumber Daya


Malusia ini
sebagai acuan untuk mengelola Sumber Daya
frianL.,sia ISOU|
yarlg ada di RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole;
Ketiga Keputusan ini mulai berlaku sejal< tanggal ditetapkan,
dengan
ketentuan apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini
diada&an perbaikan sebagaimana mestinya.
Jan

Ditetapkan di Namrole
Pada Taneqal 30 Aqustus 2023

Direktur RSUD

Pe Muda - IVlc
NIP. 19650.s07 198803 1 026
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber Daya Manusia (SDM) Sumber daya manusia rumah sakit adalah
salah satu sumber daya yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam
proses penyelenggaraan rumah sakit demi terwujudnya mutu pelayanan dan
keselamatan pasien rumah sakit. Dalam Undang Undang Rumah Sakit
Nomor 44 Tahun 2009, bagian kelima, pasal 12 menyatakan bahwa rumah
sakit harus memiliki tenaga tetap yang meliputi tenaga medis dan penunjang
medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga manajemen rumah
sakit, dan tenaga non kesehatan, dimana jumlah dan jenisnya harus sesuai
dengan jenis dan klasifikasi rumah sakit dan data tersebut berupa data
ketenagaan yang melakukan praktik atau pekerjaan dalam penyelenggaraan
rumah sakit.
Oleh karena itu untuk terwujudnya rumah sakit yang berorientasi kepada
terjaminnya mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien, perlu
melakukan pengelolaan sumber daya manusia rumah sakit secara profesional
mulai dari perencanaan, rekrutmen, pengangkatan/penempatan evaluasi,
pembinaan, kesejahteraan, dan pemberhentian sehingga ada kejelasan dalam
mewujudkan hak dan kewajiban sumber daya manusia rumah sakit.
Dalam memenuhi sumber daya manusia khususnya sumber daya manusia
kesehatan disesuaikan dengan standar profesi dan kompetensi yang dapat
dipertanggungjawabkan serta disesuaikan dengan permintaan atau
kebutuhan dari setiap unit kerja yang ada di rumah sakit. Untuk dapat
menunjang pencapaian dalam hal pelayanan maka proses manajemen sumber
daya manusia diperlukan sebuah pedoman kerja sehingga didapatkan hasil
yang baik dan bermutu. Pelayanan yang bermutu di rumah sakit akan
membantu setiap pegawai untuk dapat berkarya sesuai dengan profesi,
pendidikan serta kemampuan yang dimiliki.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Pedoman ini merupakan konsep dasar dan prinsip dalam melaksanakan
pengelolaan SDM dan dapat digunakan oleh pimpinan dan pelaksana di
RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole sebagai acuan dalam melaksanakan
pengelolaan SDM di Rumah Sakit.
2. Tujuan khusus :
a. Tercapainya persamaan persepsi dan komitmen bersama antar
pengambil kebijakan dan pelaksana kebijakan tentang pengelolaan
SDM di RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole;
b. Terlaksananya program pengelolaan SDM RSUD dr. Salim Alkatiri
Namrole;
c. Tersedianya SDM profesional di RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole;
d. Terlaksananya Rekrutmen staf untuk posisi yang tersedia;
e. Tersedianya data sebagai dasar evaluasi pelatihan, keterampilan dan
pengetahuan calon pegawai;
f. Terlaksananya penugasan seseorang sebagai staf di RSUD dr. Salim
Alkatiri Namrole;

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
BAB II
DEFENISI

1. Pedoman SDM
Pedoman Sumber Daya Manusia yang selanjutnya disingkat Pedoman
Manajemen SDM adalah sumber atau acuan pengelolaan sumber daya
manusia di RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole untuk mencapai sumber daya
manusia yang berkualitas.

2. Sumber Daya Manusia (SDM)


Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan adalah semua orang yang bekerja
secara aktif dan profesional di bidang kesehatan, berpendidikan formal
kesehatan atau tidak, yang untuk jenis tertentu memerlukan upaya
kesehatan. SDM Kesehatan juga merupakan tenaga kesehatan profesi
termasuk tenaga kesehatan strategis dan tenaga kesehatan non profesi serta
tenaga pendukung/penunjang kesehatan yang terlibat dan bekerja serta
mengabdikan dirinya seperti dalam upaya dan manajemen kesehatan.

3. Manajemen SDM
Manajemen SDM adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup pegawai untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau
perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan antara lain dalam
proses dan upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi, serta
melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap SDM yang dibutuhkan
perusahaan dalam mencapai tujuan.

4. Perencanaan kebutuhan pegawai


Perencanaan kebutuhan pegawai adalah suatu proses peramalan kebutuhan
pegawai dengan memperhatikan dan mempertimbangkan 16 beban kerja
RSUD SALAK, misi RSUD SALAK, perpaduan antara pasien yang dilayani
dengan kompleksitas kebutuhan pasien, jenis pelayanan yang disediakan, dan
teknologi yang digunakan oleh RSUD SALAK dalam asuhan pasien.

5. Rekruitment SDM
Rekrutmen SDM adalah proses mencari, menemukan, mengajak dan
menetapkan sejumlah sejumlah orang dari dalam maupun dari luar rumah
sakit sebagai calon pegawai dengan karakteristik tertentu yang telah
ditetapkan dalam perencanaan sumber daya manusia. Hasil yang didapatkan
dari proses rekruitmen adalah sejumlah pegawai yang akan memasuki proses
seleksi, yakni proses untuk menentukan kandidat yang mana yang paling
layak untuk mengisi jabatan tertentu yang tersedia di rumah sakit.

6. Proses Seleksi
Proses seleksi adalah langkah-langkah yang dilalui oleh para pelamar dari
mengajukan lamaran sampai akhirnya memperoleh keputusan ditolak atau
diterima sebagai karyawan baru.

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
7. Orientasi
Orientasi adalah program yang dirancang untuk menolong pegawai baru (yang
lulus seleksi) maupun pegawai pindahan dari tempat lain agar mengenal
pekerjaannya.
Program orientasi sering juga disebut dengan induksi. Yakni memperkenalkan
para pegawai dengan peranan atau kedudukan mereka, dengan organisasi dan
dengan pegawai lain. Orientasi dilaksanakan karena semua pegawai baru
membutuhkan waktu untuk dapat menyesuaikan diri atau beradaptasi
dengan lingkungan kerjanya yang baru.
Orientasi pegawai baru adalah proses pengenalan dan penyesuaian pegawai
baru terhadap pekerjaan yang akan dilakukan dan dihadapi.

8. Penempatan
Penempatan (placement) adalah tindak lanjut dari seleksi, yaitu menempatkan
calon karyawan yang diterima (lulus seleksi) pada jabatan/pekerjaan yang
membutuhkannya dan mendelegasikan wewenang kepada orang tersebut.
(Hasibuan :2009).

9. Kredensial dan Re-Kredensial Tenaga Kesehatan


Kredensial tenaga kesehatan adalah proses evaluasi terhadap tenaga
kesehatan yang terdiri dari tenaga medis, tenaga keperawatan, dan tenaga
profesional pemberi asuhan lainnya untuk menentukan kelayakan pemberian
kewenangan klinis.
Re-Kredensial tenaga kesehatan adalah proses re-evaluasi terhadap tenaga
kesehatan yang telah memiliki kewenangan klinis untuk menentukan
kelayakan pemberian kewenangan klinis tersebut.
Proses kredensial menjamin tenaga kesehatan kompeten dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada pasien sesuai dengan standar profesi masing-
masing. Proses kredensial mencakup tahapan review, verifikasi dan evaluasi
terhadap dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kinerja tenaga
kesehatan.

10. Evaluasi Penilaian Kinerja


Evaluasi Penilaian Kinerja adalah suatu sistem penilaian secara berkala
terhadap kinerja pegawai untuk mengukur prestasi kerja pegawai
berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan, dengan cara membandingkan
capaian hasil kerja dengan standar pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
jangka waktu bulanan maupun tahunan.

11. Evaluasi Praktek Profesional Berkelanjutan (OPPE)


OPPE adalah evaluasi praktek provesional yang dilakukan secara terus
menerus terhadap kualitas dan keamanan pelayanan yang diberikan kepada
pasien oleh setiap anggota staf medis setidaknya setiap tahun.

12. Pemberhentian Pegawai


Pemberhentian adalah pengakhiran tugas yang mengakibatkan pegawai
kehilangan statusnya sebagai pegawai RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole.

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
BAB III
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole meliputi
manajemen terhadap Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Non PNS
(Pegawai Tidak Tetap) yang terdiri dari :
1. Kebijakan Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole yang dimulai
dari proses rekrutmen dan seleksi staf, orientasi staf, penempatan staf,
penilaian kinerja staf klinis dan non klinis, Pendidikan dan pelatihan staf,
manajemen karir serta disiplin dan cuti bagi staf RSUD dr. Salim Alkatiri
Namrole.
2. Perencanaan kebutuhan pegawai
Perencanaan kebutuhan staf klinis dan non klinis di RSUD dr. Salim Alkatiri
Namrole berdasarkan permintaan dari masing-masing unit kerja.
3. Standar kompetensi tenaga kesehatan
a. Tenaga Medis
NO JABATAN URAIAN JABATAN PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN
1 Dokter Melakukan pelayanan  Dokter Spesialis bedah
Spesialis spesialis bedah, tindakan berlatar belakang
Bedah medik spesialistik bedah pendidikan Spesialis
dalam rangka pemulihan bedah
pasien rawat jalan dan rawat  Memiliki STR dan SIP
inap sesuai dengan standar Aktif.
prosedur pelayanan yang  Mengikuti pelatihan
berlaku serta melaksanakan BHD, PPI, BTCLS dan
tugas lain guna menunjang pelatihan lainnya
pengembangan profesi. sesuai dengan bidang
tugasnya.

2 Dokter Melakukan pelayanan  Dokter Spesialis


Spesialis spesialis penyakit dalam, penyakit dalam
Penyakit tindakan medik spesialistik berlatar belakang
Dalam penyakit dalam, dalam pendidikanSpesialis
rangka pemulihan pasien penyakit dalam.
rawat jalan dan rawat inap
 Memiliki STR dan SIP
sesuai dengan standar
Aktif.
prosedur pelayanan yang
berlaku serta melaksanakan  Mengikuti pelatihan
tugas lain guna menunjang BHD, PPI, BTCLS dan
pengembangan profesi. pelatihan lainnya
Pemeriksaan fisik. sesuai dengan bidang
tugasnya.
3 Dokter Melakukan pelayanan  Dokter Spesialis
Spesialis spesialis anastesi, tindakan anastesi berlatar
Anastesi medik spesialistik anastesi belakang pendidikan
sesuai dengan standar Spesialis anastesi.
prosedur pelayanan yang  Memiliki STR dan SIP
berlaku serta melaksanakan Aktif.
tugas lain guna menunjang  Mengikuti pelatihan
pengembangan profesi. BHD, PPI, BTCLS dan
4

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
NO JABATAN URAIAN JABATAN PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN
pelatihan lainnya
sesuai dengan bidang
tugasnya.

4 Dokter Melakukan pelayanan  Dokter Spesialis anak


Spesialis spesialis anak, tindakan berlatar belakang
Anak medik spesialistik anak pendidikan Spesialis
dalam rangka pemulihan anak.
pasien rawat jalan dan rawat  Memiliki STR dan SIP
inap sesuai dengan standar Aktif.
prosedur pelayanan yang  Mengikuti pelatihan
berlaku serta melaksanakan BHD, PPI, BTCLS dan
tugas lain guna menunjang pelatihan lainnya
pengembangan profesi. sesuai dengan bidang
tugasnya.

5 Dokter Melakukan pelayanan  Dokter Spesialis obgyn


Spesialis spesialis obgyn, tindakan berlatar belakang
Obgyn medik spesialistik obgyn pendidikan Spesialis
dalam rangka pemulihan obgyn.
pasien rawat jalan dan rawat  Memiliki STR dan SIP
inap sesuai dengan standar Aktif.
prosedur pelayanan yang  Mengikuti pelatihan
berlaku serta melaksanakan BHD, PPI, BTCLS dan
tugas lain guna menunjang pelatihan lainnya
pengembangan profesi. sesuai dengan bidang
tugasnya.

6 Dokter Melakukan pelayanan  Dokter Spesialis


Spesialis spesialis patologi anatomi, Patologi Anatomi
Patologi sesuai dengan standar berlatar belakang
Anatomi prosedur pelayanan yang pendidikan Spesialis
berlaku serta melaksanakan Patologi Anatomi.
tugas lain guna menunjang  Memiliki STR dan SIP
pengembangan profesi. Aktif.
 Mengikuti pelatihan
BHD, PPI, BTCLS dan
pelatihan lainnya
sesuai dengan bidang
tugasnya.

7 Dokter Melakukan pelayanan  Dokter Spesialis


Spesialis spesialis patologi klinik, Patologi Klinik berlatar
Patologi sesuai dengan standar belakang pendidikan
Klinik prosedur pelayanan yang Spesialis patologi
berlaku serta melaksanakan Klinik.
tugas lain guna menunjang  Memiliki STR dan SIP
pengembangan profesi. Aktif.
Mengikuti pelatihan
BHD, PPI, BTCLS dan
5

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
NO JABATAN URAIAN JABATAN PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN
pelatihan lainnya sesuai
dengan bidang tugasnya.
8 Dokter Melakukan pelayanan  Dokter umum berlatar
Umum kedokter umum dalam belakang pendidikan SI
rangka pemulihan pasien kedokteran
rawat jalan dan rawat inap  Memiliki STR dan SIP
sesuai dengan standar Aktif.
prosedur pelayanan yang  Mengikuti pelatihan
berlaku serta melaksanakan BHD, PPI, BTCLS dan
tugas lain guna menunjang pelatihan lainnya
pengembangan profesi. sesuai dengan bidang
tugasnya.

b. Tenaga Keperawat dan Kebidanan


No Jabatan Uraian Jabatan Kualifikasi Pendidikan
Dan Pelatihan
1 Perawat Melaksanakan kegiatan  Tenagape rawat
asuhan keperawatan di UGD, berlatar belakang
IBS, ruang rawat inap dan pendidikan SI
rawat jalan sesuai standar Keperawatan + NERS,
D-III Keperawatan.
prosedur operasional yang
 Memiliki STR dan SIP
berlaku serta melaksanakan Aktif.
tugas tambahan yang  Mengikuti pelatihan
diberikan. BHD, PPI Dasar,
BTCLS, BLS dan
pelatihan lainnya
sesuai dengan bidang
tugasnya.

2 Bidan Melaksanakan kegiatan  Tenaga Kebidanan


asuhan kebidanan di ruang berlatar belakang
Ponek, rawat inap dan rawat pendidikan D-IV
jalan sesuai standar prosedur Kebidanan, D-III
Kebidanan.
operasional yang berlaku
 Memiliki STR dan SIP
serta melaksanakan tugas Aktif.
tambahan yang diberikan.  Mengikuti pelatihan
BHD, PPI Dasar,
Asuhan Persalinan
Normal (APN),
Midwifery Update (MU)
dan pelatihan lainnya
sesuai bidang
tugasnya.

c. Tenaga Kesehatan Lain


No Jabatan Uraian Jabatan Kualifikasi Pendidikan
Dan Pelatihan
1 Apoteker Melakukan pekerjaan  Tenaga apoteker
kefarmasian yang meliputi berlatar belakang
6

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
No Jabatan Uraian Jabatan Kualifikasi Pendidikan
Dan Pelatihan
pengawasan, pengendalian, pendidikan SI Farmasi
penyiapan rencana kerja + Profesi Apoteker.
kefarmasian, pengelolaan  Memiliki STR dan SIP
perbekalan farmasi dan Aktif.
 Mengikuti pelatihan
kegiatan pelayanan
BHD, PPI, APAR dan
kefarmasian di Instalasi pelatihan lainnya
Farmasi sesuai tanggung sesuai bidang
jawabnya. tugasnya.

2 Asisten Melakukan pekerjaan  Asisten apoteker


Apoteker kefarmasian yang meliputi berlatar belakang
penerimaan, penyimpanan pendidikan D-III
pelayanan obat, pencatatan Farmasi.
 Memiliki STR dan SIP
dan pelaporan serta
Aktif.
penyampaian informasi obat  Mengikuti pelatihan
kepada pasien. BHD, PPI, APAR dan
pelatihan lainnya
sesuai bidang
tugasnya.

3 Analis Melakukan kegiatan  Tenaga analis


Kesehatan Laboratorium yang meliputi kesehatan berlatar
pelayanan patologi anatomi belakang pendidikan
dan patologi klinik. Serta D-IV Analis kesehatan,
D-III Analis
melakukan tugas lain guna
Kesehatan.
menunjang pengembangan  Memiliki STR dan SIP
profesi. Aktif.
 Mengikuti pelatihan
BHD, PPI, APAR dan
pelatihan lainnya
sesuai bidang
tugasnya
4 Tenaga Gizi Melakukan pelayanan  Tenaga Nutrisionis
bidang gizi sesuai dengan berlatar belakang
standar operasional yang pendidikan minimal SI
berlaku. Gizi, D-IV Gizi dan D-
III Gizi.
 Memiliki STR dan SIP
Aktif.
 Mengikuti pelatihan
BHD, PPI, APAR dan
pelatihan lainnya
sesuai bidang
tugasnya.

5 Tenaga Melakukan pengamatan  Tenaga sanitarian


Kesehatan kesehatan lingkungan, lingkungan berlatar
Lingkungan pengawasan kesehatan belakang pendidikan
lingkungan dan minimal SI Kesehatan,
dan D-III kesehatan
pemberdayaan masyarakat
lingkungan.
7

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
No Jabatan Uraian Jabatan Kualifikasi Pendidikan
Dan Pelatihan
dalam rangka perbaikan  Memiliki STR dan SIP
kualitas kesehatan Aktif.
lingkungan.  Mengikuti pelatihan
BHD, PPI, APAR dan
pelatihan lainnya
sesuai bidang
tugasnya.

6 Perekam Melakukan kegiatan  Tenaga Perekam medis


Medis pelayanan rekam medis berlatar belakang
informasi kesehatan yang pendidikan minimal
meliputi persiapan, D-IV perekam medis
dan D-III perekam
pelaksanaa, pelaporan dan
medis.
evaluasi.  Memiliki STR Aktif.
 Mengikuti pelatihan
BHD, PPI, APAR dan
pelatihan lainnya
sesuai bidang
tugasnya.

7 Radiografer Melakukan kegiatan  Tenaga Radiografer


pelayanan radiologi meliputi berlatar belakang
kegiatan persiapan, pendidikan minimal
pelaksanaan, pelaporan dan D-III Radiologi.
 Memiliki STR dan SIP
evaluasi kegiatan.
Aktif.
 Mengikuti pelatihan
BHD, PPI, APAR dan
pelatihan lainnya
sesuai bidang
tugasnya.

8 Tenaga Melakukan kegiatan  Tenaga Kesehatan


Kesmas pengawasan, pengendalian, masyarakat berlatar
penyiapan rencana kerja, belakang pendidikan
pencatatan, pelaporan dan minimal SI Kesehatan
Masyarakat.
evaluasi kegiatan kesehatan
 Memiliki STR Aktif.
di rumah sakit sesuai tugas
 Mengikuti pelatihan
dan tanggung jawabnya. BHD, PPI, APAR dan
pelatihan lainnya
sesuai bidang
tugasnya.

4. Penilaian kinerja staf RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole dilakukan 1 (satu)
tahun sekali dan dinilai oleh masing-masing kepala unit tempatnya bekerja.
5. Proses Kredensial dan Rekredensial Pegawai / staf

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
Proses kredensial dan rekredensial staf kesehatan di RSUD dr. Salim Alkatiri
Namrole di lakukan di masing-masing komite (Komite Medis, Komite
Keperawatan dan Komite Kesehatan Lain).
6. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a. Adanya denah dan tanda – tanda K3 di Rumah Sakit.
b. Adanya Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3RS) di Rumah Sakit
sebagai upaya perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja bagi
pegawai, pasien dan pengunjung
c. Pemeriksaan kesehatan pegawai, pemberian vaksin dan imunisasi untuk
pegawai beresiko tertular penyakit karena pekerjaan, bekerja sama
dengan komite K3RS dan bidang pelayanan medis.

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
BAB IV
KEBIJAKAN

1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan


2. Undang – Undang No 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan
3. Undag – Undang No. 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan.
4. Undang – Undang RI Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
5. PERPRES RI Nomor 77 Tahun 2015 Tentang pedoman Organisasi Rumah
Sakit.
6. PERMENPAN-RB Nomor 41 Tahun 2018 Tentang Nomenklatur Jabatan
Pelaksana Bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Instasi Pemerintah.
7. PERMENKES Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah
Sakit.
8. Pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole
pada Visi, Misi serta nilai-nilai RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole
9. Pengaturan SDM memperhatikan Rencana Strategis (Renstra) RSUD dr. Salim
Alkatiri Namrole.
10. Struktur organisasi RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole mengacu pada
Peraturan Bupati Buru Selatan Nomor 20 Tahun 2019.
11. Pengaturan Sumber Daya Manusia RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole mengacu
kepada mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
12. Pedoman Manajemen SDM mengacu pada Surat Keputusan Direktur Nomor :
445.86/SK-DIR/RSUD/III/2021

10

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. PERENCANAAN KEBUTUHAN STAF


Perencanaan SDM adalah suatu proses sistematis yang digunakan untuk
memprediksi permintaan dan penyediaan SDM di masa datang.
Salah satu upaya penting yang harus dilakukan rumah sakit adalah
merencanakan kebutuhan SDM secara tepat sesuai dengan fungsi pelayanan
setiap unit, bagian dan instalasi rumah sakit. Metode perencanaan kebutuhan
tenaga yang digunakan yaitu metode perhitungan kebutuhan SDM
berdasarkanpada beban pekerjaan yang dilaksanakan oleh tiap kategori SDM
pada tiap unit kerja.
Perencanaan kebutuhan SDM di RSUD Namrole dengan menggunakan
metode sebagai berikut :
1. Metode WISN
Metode perhitungan kebutuhan SDM berdasarkan beban kerja yang
dilaksanakan oleh SDM kesehatan pada tiap unit kerja di bagian fasilitas
pelayanan kesehatan.
Adapun 5 langkah perhitungan kebutuhan SDM berdasarkan metode
WISN ini meliputi 5 langkah, yaitu :
a. Menetapkan waktu kerja tersedia;
b. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM;
c. Menyusun standar beban kerja;
d. Menyusun standar kelonggaran;
e. Perhitungan kebutuhan tenaga per unit kerja.
1) Langkah Pertama, Menetapkan Waktu Kerja Tersedia
Menetapkan waktu kerja tersedia tujuannya adalah diperolehnya
waktu kerja tersedia masing masing kategori SDM yang bekerja di
Rumah Sakit selama kurun waktu satu tahun. Data yang
dibutuhkan untuk menetapkan waktu kerja tersedia adalah
sebagai berikut :
a. Hari kerja,
Sesuai ketentuan yang berlaku di RS atau Undang-undang No.
13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, pada umumnya
dalam 1 minggu 6 hari kerja. Dalam 1 tahun ada 312 hari kerja
(6 hari kerja x 52 minggu).
b. Cuti tahunan, sesuai ketentuan setiap SDM memiliki hak cuti
12 hari kerja setiap tahun.
c. Pendidikan dan pelatihan, sesuai ketentuan yang berlaku di RS
untuk memprtahankan dan meningkatkan
kompetensi/profesionalisme setiap kategori SDM memiliki hak
untuk mengikuti pelatihan/kursus/lokakarya dalam 6 hari
kerja.
d. Hari libur nasional, berdasarkan Keputusan Bersama Menteri
terkait tentang hari libur nasional dan cuti bersama.
e. Ketidak hadiran kerja, sesuai data rata-rata ketidak hadiran
kerja (selama kurunwaktu 1 tahun) karena alasan sakit, tidak
masuk dengan atau tanpa pemberitahuan/ijin sebanyak 6 hari
kerja.
11

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
f. Waktu kerja, sesuai ketentuan yang berlaku di RS atau
Undang-undang No.13 Tahun 2003 umumnya waktu kerja
dalam 1 hari adalah 7 jam untuk 6 hari kerja untuk pekerja
non Shift dan 8 jam untuk 5 hari kerjauntuk pekerja shift.
Berdasarkan data tersebut selanjutnya dilakukan perhitungan
untuk menetapkan waktu tersedia dengan rumus sebagai
berikut :
Waktu kerja yang tersedia = (A-(B+C+D+E)xF
Keterangan :
A = Hari Kerja B = Cuti Tahunan
C = Pendidikan dan Pelatihan
D = Hari Libur Nasional E = Ketidak hadiran F=
Waktu Kerja
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat simulasi perhitungan
berdasarkan rumus waktu kerja tersedia sebagaimana diuraikan
pada tabel di bawah ini :
KATEGORI SDM
KODE FAKTOR Dokter KETERANGAN
Perawat Sp.X

A Hari kerja 260 260 Hari/tahun


B Cuti tahunan 12 12 Hari/tahun
C Pendidikan dan 5 10 Hari/tahun
Pelatihan
D Hari libur 19 19 Hari/tahun
E Ketidakhadiran
nasional 10 12 Hari/tahun
F Waktu
kerja kerja 8 8 Jam/hari
Waktu kerja 1,71 1,656 Jam/tahun
tersedia 2
Hari kerja tersedia 214 207 Hari kerja/tahun

2) Langkah Kedua, Menetapkan Unit Kerja dan Kategori SDM


Untuk menetapkan unit kerja dan kategori sumber daya manusia
maka data dan informasi yang dibutuhkan adalah:
a. Bagan Struktur Organisani RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole
dan uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing unit kerja.
b. Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang pembentukan Unit
Kerja struktural dan fungsional, misalnya : Komite Medik,
c. Data pegawai berdasarkan pendidikan yang bekerja pada
setiap unit RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole
d. PP 32 Tahun 1996 tentang tenaga kesehatan.
e. Standar profesi, standar pelayanan dan standar prosedur
operasional (SPO) pada tiap unit kerja RSU dr. Salim Alkatiri
Namrole.
f. Analisa Organisasi
Fungsi utama rumah sakit adalah menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang mengutamakan pelayanan
kesehatan perorangan meliputi pelayanan kesehatan kuratif,
rehabilitatif secara serasi dan terpadu dengan pelayanan

12

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
preventif dan promotif. Berdasarkan fungsi utama tersebut,
unit kerja RSUD dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a) Unit kerja fungsional langsung, adalah unit kerja yang
langsung terkait dengan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan perorangan di dalam dan di luar RS, misalnya :
Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Gawat
Darurat, Instalasi Laboratorium, Instalasi Radiologi,
Instalasi Farmasi/Apotik, dan lain-lain.
b) Unit kerja fungsional penunjang, adalah unit dan sub-unit
kerja yang tidak langsung berkaitan dengan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
c) Setelah unit kerja dan sub-unit kerja di RS telah ditetapkan,
langkah selanjutnya adalah menetapkan kategori SDM
sesuai kompetensi atau pendidikan untuk menjamin mutu,
efisien dan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan/pelayanan
di tiap unit kerja RS.

3) Langkah Ketiga, Menyusun Standar Beban Kerja


Standar beban kerja adalah volume atau kuantitas beban kerja
selama satu tahun per kategori SDM. Standar Beban kerja untuk
suatu kegiatan pokok disusun berdasarkan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan (rata-rata waktu) dan waktu
yang tersedia atau yang dimiliki oleh masing-masing kategori
tenaga. Data dan informasi yang dibutuhkan untuk menetapkan
beban kerja masing- masing kategori SDM utamanya adalah
sebagai berikut :
a. Beban Kerja masing-masing kategori SDM di tiap unit kerja RS
meliputi :
1. Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh masing-masing
kategori SDM
2. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap
kegiatan pokok.
3. Standar beban kerja per 1 tahun masing-masing kategori
SDM.
b. Kegiatan Pokok
Kegiatan pokok adalah kumpulan berbagai jenis kegiatan sesuai
standar pelayanan dan standar operasional prosedur (SOP)
untuk menghasilkan pelayanan kesehatan/medik yang
dilaksanakan oleh SDM kesehatan dengan kompetensi tertentu.
Langkah selanjutnya untuk memudahkan dalam menetapkan
beban kerja masing- masing kategori SDM, perlu disusun
kegiatan pokok serta jenis kegiatan pelayanan yang berkaitan
langsung/tidak langsung dengan pelayanan kesehatan
perorangan
c. Rata –Rata Waktu
Rata-rata waktu adalah suatu waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu kegiatan pokok oleh masing-masing
kategori SDM pada tiap unit kerja. Kebutuhan waktu untuk
menyelesaikan kegiatan sangat bervariasi dan dipengaruhi:
standar pelayanan, SOP, sarana prasarana yang tersedia dan
kompetensi SDM.
13

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
Rata-rata waktu ditetapkan berdasarkan pengamatan dan
pengalaman selama bekerja dan kesepakatan bersama. Agar
diperoleh data rata-rata waktu yang akurat serta dapat
dijadikan acuan, sebaiknya ditetapkan berdasarkan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok oleh
SDM yang memiliki kompetensi, kegiatan pelaksanaan, standar
pelayanan, SOP dan memiliki etos kerja yang baik.
d. Standar Beban Kerja
Standar beban kerja adalah volume atau kuantitas beban kerja
selama satu tahun per kategori SDM yang disusun
berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
(waktu rata-rata) dan waktu kerja tersedia yang dimiliki oleh
masing-masing kategori SDM.
Adapun rumus perhitungan standar beban kerja adalah
sebagai berikut:

4) Langkah ke empat, Penyusunan Standar Kelonggaran


Tujuan dari diperolehnya faktor kelonggaran tiap kategori SDM
meliputi jeniskegiatan dan kebutuhan waktu untuk
menyelesaikan suatu kegiatan yang tidak terkait langsung atau
dipengaruhi tinggi rendahnya kualitas atau jumlah kegiatan
pokok atau pelayanan.
Beberapa contoh dari faktor kelonggaran adalah sebagai berikut :
a. Frekuensi kegiatan dalam suatu hari, minggu dan bulan.
b. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan.
c. Rapat, penyusunan laporan kegiatan, dan lain sebagainya.
Selama pengumpulan data kegiatan penyusunan standar beban
kerja, sebaiknya mulai dilakukan pencatatan tersendiri apabila
ditemukan kegiatan yang tidak dapat dikelompokkan atau sulit
dihitung beban kerjanya karena tidak/kurang berkaitan dengan
pelayanan pada pasien untuk selanjutnya digunakan sebagai
sumber data penyusunan faktor kelonggaran tiap kategori SDM.
Setelah faktor kelonggaran tiap kategori SDM diperoleh, langkah
selanjutnya adalah menyusun standar kelonggaran dengan
melakukan perhitungan berdasarkan rumus di bawah ini.

5) Langkah Ke Lima, Perhitungan Kebutuhan SDM Per Unit


Perhitungan kebutuhan SDM per unit kerja tujuannya adalah
diperolehnya jumlah danjenis kategori SDM per unit kerja sesuai
beban kerja selama 1 tahun. Sumber data yang dibutuhkan
untuk perhitungan kebutuhan SDM per unit kerja meliputi :
a. Data yang diperoleh dari langkah-langkah sebelumnya yaitu :
1. Waktu kerja tersedia.
2. Standar beban kerja.
3. Standar kelonggaran masing-masing kategori SDM.
14

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
b. Kuantitas kegiatan pokok tiap unit kerja selama kurun waktu
satu tahun.
Kuantitas kegiatan pokok disusun berdasarkan berbagai data
kegiatan pelayanan yang telah dilaksanakan di tiap unit kerja
RS selama kurun waktu satu tahun. Perhitungan kebutuhan
SDM dapt diperoleh dengan menggunakan rumus :

2. Aplikasi renbut Kemenkes


Aplikasi yang digunakan untuk melakukan perhitungan kebutuhan SDM
kesehatan khususnya di Puskesmas dan Rumah Sakit.

B. EVALUASI PERENCANAAN KEBUTUHAN SDM


Evaluasi perencanaan kebutuhan SDM merupakan kegiatan melakukan
evaluasi dan pemutakhiran rencana kebutuhan SDM di masing-masing unit
kerja Rumah Sakit agar didapatkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan unit
kerja yang mampu mengatasi tuntutan pelayanan pasien RSUD dr. Salim
Alkatiri Namrole. Evaluasi dilakukan setiap 1 tahun sekali atau sesuai
kebutuhan pada kondisi terkini SDM dan dari masing-masing ruangan.

C. PERSYARATAN JABATAN DAN URAIAN TUGAS PADA RSUD dr.


SALIM ALKATIRI NAMROLE
Struktur Organisasi Rumah Sakit mengacu pada Peraturan Bupati
Kabupaten Buru Selatan Nomor 20 Tahun 2019 tentang Pembentukan Unit
Pelaksana Teknis Daerah Pada Dinas dan Badan Daerah Di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Buru Selatan. Sekaitan dengan Peraturan Bupati
tersebut, susunan organisasi RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole, terdiri dari:
1. Direktur;
2. Sub Bagian Perencanaan dan Penyusunan Program;
3. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum;
4. Sub Bagian Keuangan;
5. Seksi Pelayanan;
6. Seksi Keperawatan;
7. Komite Medis;
8. Komite Keperawatan;
9. Komite Kesehatan Lain;
10. Kelompok Jabatan Fungsional

1. Direktur
 Persyaratan Jabatan
1. Berstatus Pegawai Negeri Sipil
2. Direktur Rumah Sakit harus seorang tenaga medis / Tenaga
Kesehatan / tenaga professional yang memiliki kompetensi
manajemen Rumah Sakit.
3. Direktur Rumah Sakit telah mengikuti pelatihan perumah sakitan
paling lama I (satu) tahun pertama setelah menduduki jabatan
struktural.
15

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
4. Direktur Rumah Sakit pernah memimpin Pemberi Pelayanan
Kesehatan Tingkat pertama paling singkat selama I (satu) tahun.
 Tugas Pokok dan Fungsi
Direktur pejabat yang diangkat oleh pemilik RSUD dr. Salim Alkatiri
Namrole dan mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan Rumah
Sakit Umum Daerah dr. Salim Alkatiri Namrole. Dalam
melaksanakan tugasnya mempunyai fungsi :
1. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian penyusunan
rancangan strategi (RENSTRA) RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole
sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah
(RPJMD);
2. Perumusan kebijakan, penyelenggaran, pemantauan dan
evaluasi, pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia
(SDM) serta pengawasan pelayanan medis dan non medis serta
pengelolaan system informasi;
3. Pelaksanaan koordinasi dan pembinaan terhadap seluruh
kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah yang meliputi bagian Tata
Usaha, Bidang Pelayanan, Bidang Keperawatan, dan Bidang
Sarana, Prasarana dan Pengembangan Sumber Daya Rumah
Sakit;
4. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dan fungsi unsur
organisasi;
5. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait tentang
pelaksanaan kegiatan Rumah Sakit baik secara horizontal
maupun vertical;
6. Penetapan kebijakan penyelenggaraan Rumah Sakit Umum
Daerah sesuai dengan kewenangannya;
7. Penyelenggaraan tugas dan fungsi Rumah Sakit Daerah;
8. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas
dan fungsi unsur organisasi;
9. Pengkoordinasian administrasi Rumah Sakit Umum Daerah;
10. Pelaksanaan evaluasi, pencatatan dan pelaporan
penyelenggaraan kebijakan, program dan kegiatan Rumah Sakit
Umum Daerah kepada Kepala Dinas;
11. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian akuntabilitas kiinerja
Instansi Pemerintah (AKIP);
12. Pembinaan kelompok jabatan fungsional di bawah koordinasi
Rumah Sakit umum Daerah, dan
13. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan.
 Tanggung Jawab
1. Direktur bertanggung jawab mengelola rumah sakit mencapai visi,
misi, serta tujuan yang telah ditetapkan.
 Wewenang
1. Meminta informasi dan petunjuk dari pimpinan daerah;
2. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan daerah;
3. Memberi tugas dan perintah kepada seluruh staf rumah sakit;
4. Mengadakan pemantauan penggunaan sarana da prasarana
rumah sakit;
5. Menandatangani dan menjalankan dokumen serta kebijakan
tertulis yang ditetapkan rumah sakit.

16

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
2. Sub Bagian Perencanaan dan Penyusunan Program
 Persyaratan Jabatan
1. Berstatus Pegawai Negeri Sipil;
2. Sub Bagian Perencanaan dan Penyusunan Program berlatar
belakang pendidikan D-III / S-I Bidang ekonomi/sosial,
Administrasi negara / Pemerintahan / kebijakan public atau
bidang yang lain yang relevan dengan tugas jabatannya.
3. Sub Bagian Perencanaan dan Penyusunan Program telah
mengikuti pelatihan sesuai bidang ketugasannya paling lama I
(satu) tahun pertama setelah menduduki jabatan struktural.
4. Sub Bagian Perencanaan dan Penyusunan Program diutamakan
memiliki pengalaman jabatan paling singkat I (satu) tahun dalam
bidang tugasnya.
 Tugas Pokok dan Fungsi
Kepa Sub Bagian Perencanaan dan Penyusunan Program mempunyai
tugas melaksanakan pengelolaan perencanaan dan penyusunan
program Rumah Sakit Daerah. Untuk melaksanakan tugas Kepala
Sub Bagian Perencanaan dan Penyusunan Program
menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas Sub Bagian Perencanaan
dan Penyusunan Program;
2. Penyusunan rencana strategi dan rencana kerja Rumah Sakit
Umum Daerah;
3. Penyusunan dan pelaksanaan standar pelayanan public dan
standar operasional prosedur di Sub Bagian;
4. Koordinasi dan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP);
5. Penyiapan, pengkoordinasian dan penyusunan rencana program
dan anggaran Rumah Sakit Umum Daerah;
6. Pengkoordinasian, pengevaluasian, penyusunan dan
penyampaian laporan pelaksanaan program dan kegiatan Sub
Bagian secara berkala;
7. Pelaksanaan pengendalian, evaluasi serta pelaporan program dan
kegiatan Sub Bagian Perencanaan dan Penyusunan Program; dan
8. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
 Tanggung jawab
Bertanggung jawab melakukan kegiatan analisis dan penelaahan
dalam rangka penyusunan rekomendasi program di bidang
perencanaan, evaluasi dan pelaporan.
 Wewenang
1. Meminta bahan rencana strategis dan program kerja;
2. Meminta bahan program kerja dan kegitan tahunan rumah sakit
3. Meminta bahan program, prosedur dan pedoman bagian
perencanaan ;
4. Meminta bahan laporan pemantauan dan evaluasi kegiatan.
3. Sub Bagian Keuangan
 Persyaratan Jabatan
1. Berstatus Pegawai Negeri Sipil;
2. Sub Bagian Keuangan berlatar belakang pendidikan D-III / S-I
bidang akuntansi / studi pembangunan / manajemen atau bidang
lain yang relevan dengan tugas jabatan.

17

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
3. Sub Bagian Keuangan telah mengikuti pelatihan sesuai bidang
ketugasannya paling lama I (satu) tahun pertama setelah
menduduki jabatan struktural.
4. Sub Bagian Keuangan diutamakan memiliki pengalaman jabatan
paling singkat I (satu) tahun dalam bidang tugasnya.
 Tugas Pokok dan Fungsi
Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas merencanakan,
melaksanakan mengevaluasi serta melakukan koordinasi
pengelolaan keuangan. Untuk melaksanakan tugas Kepala Sub
Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas Sub Bagian Keuangan;
2. Pelaksanaan pengendalian evaluasi serta pelaporan program dan
kegiatan Sub Bagian Keuangan;
3. Penyusunan dan pelaksanaan standar pelayanan public dan
standar operasional prosedur di Sub Bagian Keuangan;
4. Penyiapan bahan kebijakan dan petunjuk teknis yang berkaitan
dengan urusan keuangan;
5. Pengkoordinasian, pengevaluasian, penyusunan dan
penyampaian laporan pelaksanaan program dan kegiatan Sub
Bagian secara berkala;
6. Penghimpunan dan penyusunan program pelaksanaan keuangan
anggaran Rumah Sakit Umum Daerah;
7. Pengelolaan anggaran Rumah Sakit Umum Daerah;
8. Penatausahaan administrasi keuangan Rumah Sakit Umum
Daerah;
9. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
tugas perbendaharaan;
10. Penyusunan dan pelaporan realisasi fisik dan keuangan Sub
Bagian secara berkala;
11. Pengelolaan dan penatausahaan barang milik daerah di
lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah;
12. Penyiapan bahan kebijakan dan petunjuk teknis yang berkaitan
dengan urusan keuangan dan pengelolaan barang milik daerah
di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah
13. Pengevaluasian pengendalian dan pelaporan pelaksanaan tugas
Sub Bagian Keuangan; dan
14. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
 Tanggung Jawab
Bertanggung jawab melakukan kegiatan analisis dan penelaahan
dalam rangka penyusunan rekomendasi kebijakan di bidang
keuangan.
 Wewenang
1. Mengatur semua kegiatan di bidang keuangan.
2. Mengkoordinir semua kegiatan di bidang keuangan.
3. Mengawasi kinerja di bidang keuangan.

4. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian


 Persyaratan Jabatan
1. Berstatus Pegawai Negeri Sipil;

18

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
2. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum berlatar belakang
pendidikan S-I bidang manajemen / Administrasi atau bidang lain
yang relevan dengan tugas jabatannya.
3. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum telah mengikuti pelatihan
sesuai bidang ketugasannya paling lama I (satu) tahun pertama
setelah menduduki jabatan struktural.
4. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum diutamakan memiliki
pengalaman jabatan paling singkat I (satu) tahun dalam bidang
tugasnya.
 Tugas Pokok dan Fungsi
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi serta melakukan
koordinasi pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian. Untuk
melaksanakan tugas Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian;
2. Penyusunan dan pelaksanaan pelayanan public dan standar
operasional prosedur di sub bagian umum dan kepegawaian;
3. Pelaksanaan administrasi surat menyurat dan pengelolaan
kearsipan serta dokumentasi;
4. Pelaksanaan administrasi, pembinaan kepegawaian internal dan
pengelolaan system informasi kepegawaian di lingkungan Rumah
Sakit Umum Daerah;
5. Pelaksanaan pengendalian, evaluasi dan pelaporan program dan
kegiatan sub bagian umum dan kepegawaian;
6. Penyiapan bahan kebijakan dan petunjuk teknis yang berkaitan
dengan urusan administrasi umum dan kepegawaian;
7. Pelaksanaan pengelolaan urusan ketatausahaan dan rumah
tangga Rumah Sakit Umum Daerah;
8. Pelaksanaan pengelolaan komunikasi, informasi dan publikasi
serta hubungan masyarakat;
9. Koordinasi penyiapan bahan angka kredit jabatan fungsional
tertentu dan pengusulan kenaikan pangkat;
10. Pengkoordinasian, pengendalian, pengevaluasian, penyusunan
dan penyampaian laporan pelaksanaan program dan kegiatan
sub bagian secara berkala;
11. Penyusunan dan pelaporan realisasi fisik dan keuangan sub
bagian secara berkala; dan
12. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan.
 Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab dalam pelaksana dan pengadministrasi
Organisasi dan Administrasi Pegawai;
2. Merencanakan kebutuhan ketenagaan sesuai analisa jabatan ;
3. Bertanggung jawab terhadap Semua peralatan atau inventaris
yang ada di lingkup Bagian Organisasi dan Kepegawaian;
4. Merencanakan kebutuhan fasilitas dan sarana pendukung kinerja
di Bagian Organisasi dan Kepegawaian;
5. Bertanggung jawab dalam melakukan kegiatan analisis dan
penelaahan dalam rangka pelaksanaan kegiatan di bagian
kepegawaian.
19

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
 Wewenang
1. Memberi petunjuk dan pengarahan serta menilai bawahan;
2. Memberikan masukan, saran dan pertimbangan kepada atasan
yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas Sub Bagian
Organisasi dan Administrasi;
3. Memberikan fasilitas pelayanan Organisasi dan Administrasi
pegawai;
4. Memeriksa dan memaraf konsep naskah dinas;
5. Menindaklanjuti disposisi pimpinan;
6. Meminta data bahan perencanaan dan laporan.

5. Seksi Pelayanan
 Persyaratan Jabatan
1. Berstatus Pegawai Negeri Sipil;
2. Seksi Pelayanan berlatar belakang pendidikan S-I Keperawatan +
Ners / S-I Kesehatan lainnya.
3. Seksi Pelayanan telah mengikuti pelatihan sesuai bidang
ketugasannya paling lama I (satu) tahun pertama setelah
menduduki jabatan struktural.
4. Seksi Pelayanan diutamakan memiliki pengalaman jabatan paling
singkat I (satu) tahun dalam bidang tugasnya.
 Tugas Pokok dan Fungsi
Kepala Seksi Pelayanan mepunyai tugas melaksanakan perumusan,
pelaksanaan kebijakan operasional dan pengendalian pelayanan
medis dan pelayanan penunjang. Untuk melaksanakan tugas Kepala
Seksi Pelayanan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut;
1. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di seksi pelayanan
medis dan pelayanan penunjang di Rumah Sakit;
2. Penyiapan pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan operasional
di Seksi Pelayanan medis dan pelayanan penunjang Rumah Sakit;
3. Pengkoordinasian kegiatan dan kebutuhan sarana di bidang
pelayanan medis dan penunjang Rumah Sakit;
4. Pengkoordinasian kegiatan pengawasan dan pengendalian
pelayanan medis dan penunjang Rumah Sakit;
5. Pengkoordinasian kegiatan pengendalian logistic medis;
6. Pengkoordinasian kebutuhan tenaga medis dan non medis;
7. Penyiapan bimbingan teknis dan supervise di bidang pelayanan
medis dan pelayanan penunjang;
8. Pengkoordinasian, pengendalian, pengevaluasian, penyusunan
dan penyampaian laporan pelaksanaan program dan kegiatan di
bidang pelayanan medis dan pelayanan penunjang secara berkala;
dan
9. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
 Tanggung jawab
Bertanggung jawab melaksanakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan teknis operasional di bidang pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit.
 Wewenang
1. Membuat standar perencanaan di bidang pelayanan kesehatan;
2. Membuat standar pengorganisasian di bidang pelayanan
kesehatan;
20

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
3. Membuat standar supervise di bidang pelayanan kesehatan;
4. Membuat standar evaluasi di bidang pelayanan kesehatan;
5. Membuat standar pengendalian mutu di bidang pelayanan
kesehatan.

6. Seksi Keperawatan
 Persyaratan Jabatan
1. Berstatus Pegawai Negeri Sipil;
2. Seksi Keperawatan berlatar belakang pendidikan S-I Keperawatan
+ Ners.
3. Seksi Keperawatan telah mengikuti pelatihan sesuai bidang
ketugasannya paling lama I (satu) tahun pertama setelah
menduduki jabatan struktural.
4. Seksi Keperawatan diutamakan memiliki pengalaman jabatan
paling singkat I (satu) tahun dalam bidang tugasnya.
 Tugas Pokok dan Fungsi
Kepala Seksi Keperawatan mempunyai tugas Penyiapan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan
supervise, serta pemantauan, pengendalian, evaluasi, pelaporan dan
pelayanan bidang keperawatan. Untuk melaksanakan tugas Kepala
Seksi Kepererawatan menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas seksi keperawatan;
2. Penyiapan pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan operasional
di seksi keperawatan;
3. Penyusunan rencana pemberian pelayanan keperawatan;
4. Pengkoordinasian kegiatan dan kebutuhan sarana di bidang
keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah;
5. Pengkoordinasian kegiatan pengawasan dan pengendalian
keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah;
6. Pelaksanaan koordinasi dan pelaksanaan pelayanan keperawatan;
7. Pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya dan keselamatan pasien
di bidang keperawatan;
8. Pengkoordinasian kegiatan administrasi dan bimbingan umum
bidang keperawatan;
9. Pengkoordinasian kegiatan penilaian kinerja, seluruh perawat
yang bertugas pada unit-unit fungsional Rumah Sakit Umum
Daerah;
10. Pengkoordinasian kegiatan pengendalian etika dan mutu asuhan
keperawatan, kegiatan supervise keperawatan dan kegiatan
bimbingan asuhan keperawatan;
11. Pemantauan dan evaluasi pelayanan keperawatan;
12. Penyiapan bimbingan teknis dan supervise di bidang
keperawatan;
13. Pengkoordinasian, pengendalian, pengevaluasian, penyusunan
dan penyampaian laporan pelaksanaan program dan kegiatandi
bidang keperawatan; dan
14. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
 Tanggung Jawab
1. Kelancaran tugas pelayanan administrasi keperawatan;
2. Pemberian asuhan keperawatan yang professional;
3. Menjamin dan meningkatkan mutu asuhan keperawatan;
21

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
4. Perencanaan, pembinaan, dan pengembangan ketenagaan
dibidang keperawatan;
5. Sistem regulasi ketenagaan dibidang keperawatan;
6. Penerapan etika keperawatan dalam pemberian asuhan
keperawatan.
 Wewenang
1. Membuat standar perencanaan keperawatan;
2. Membuat standar pengorganisasian keperawatan;
3. Membuat standar supervise keperawatan;
4. Membuat standar evaluasi keperawatan;
5. Membuat standar pengendalian mutu keperawatan.

7. Komite Medis
 Persyaratan Jabatan
1. S1 Kedokteran + Spesialis
2. Telah mengikuti pelatihan sesuai bidang ketugasannya paling
lama 1 (satu) tahun pertama setelah menduduki jabatannya.
3. Sudah memiliki pengalaman jabatan paling singkat 1 (satu) tahun
sesuai dengan bidang tugasnya.
 Uraian Tugas
Komite medik mempunyai tugas meningkatkan profesionalisme staf
medis yang bekerja di rumah sakit dengan cara:
1. Melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang akan
melakukan pelayanan medis di rumah sakit;
Dalam melaksanakan tugas kredensial komite medik memiliki
fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan dan pengkompilasian daftar kewenangan klinis
sesuai dengan masukan dari kelompok staf medis
berdasarkan norma keprofesian yang berlaku;
b. penyelenggaraan pemeriksaan dan pengkajian kompetensi,
kesehatan fisik dan mental, perilaku dan etika profesi.
c. Evaluasi data pendidikan profesional
kedokteran/kedokteran gigi berkelanjutan;
d. wawancara terhadap pemohon kewenangan klinis;
e. penilaian dan pemutusan kewenangan klinis yang adekuat.
f. pelaporan hasil penilaian kredensial dan menyampaikan
rekomendasi kewenangan klinis kepada komite medik;
g. melakukan proses rekredensial pada saat berakhirnya masa
berlaku surat penugasan klinis dan adanya permintaan dari
komite medik; dan
h. rekomendasi kewenangan klinis dan penerbitan surat
penugasan klinis.
2. Memelihara Mutu Profesi Staf Medis
Dalam melaksanakan tugas memelihara mutu profesi staf medis
komite medik memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Pelaksanaan audit medis;
b. Rekomendasi pertemuan ilmiah internal dalam rangka
pendidikan berkelanjutan bagi staf medis;
c. Rekomendasi kegiatan eksternal dalam rangka
Pendidikan berkelanjutan bagi staf medis rumah sakit tersebut;
dan
22

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
d. Rekomendasi proses pendampingan (proctoring) bagi staf medis
yang membutuhkan.
3. Menjaga Disiplin, Etika, dan Perilaku Profesi Staf Medis.
Dalam melaksanakan tugas menjaga disiplin, etika,dan perilaku
profesi staf medis komite medik memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Pembinaan etika dan disiplin profesi kedokteran;
b. Pemeriksaan staf medis yang diduga melakukan
pelanggaran disiplin;
c. Rekomendasi pendisiplinan pelaku profesional di rumah sakit;
dan
d. Pemberian nasehat/pertimbangan dalam pengambilan
keputusan etis pada asuhan medis pasien.
 Wewenag
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya komite medik berwenang:
1. Memberikan rekomendasi rincian kewenangan klinis
(delineation of clinical privilege);
2. Memberikan rekomendasi surat penugasan klinis (clinical
appointment);
3. Memberikan rekomendasi penolakan kewenangan klinis (clinical
privilege) tertentu; dan
4. Memberikan rekomendasi perubahan/modifikasi rincian
kewenangan klinis (delineation of clinical privilege).
5. Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit medis;
6. Memberikan rekomendasi pendidikan kedokteran berkelanjutan;
7. Memberikan rekomendasi pendampingan (proctoring); dan
8. Memberikan rekomendasi pemberian tindakan disiplin;

8. Komite Keperawatan
 Persyaratan Jabatan
1. S1 Keperawatan + Ners
2. Berstatus Pegawai Negeri
3. Telah mengikuti pelatihan sesuai bidang ketugasannya paling
lama 1 (satu) tahun pertama setelah menduduki jabatannya.
4. Sudah memiliki pengalaman jabatan paling singkat 1 (satu) tahun
sesuai dengan bidang tugasnya.
 Uraian Tugas
Komite Keperawatan mempunyai fungsi meningkatkan
profesionalisme tenaga keperawatan yang bekerja di Rumah Sakit
dengan cara:
1. Melakukan Kredensial bagi seluruh tenaga keperawatan yang
akan melakukan pelayanan keperawatan dan kebidanan di
Rumah Sakit; Dalam melaksanakan fungsi Kredensial, Komite
Keperawatan memiliki tugas sebagai berikut:
a. Menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis dan Buku Putih;
b. Melakukan verifikasi persyaratan Kredensial;
c. Merekomendasikan Kewenangan Klinis tenaga keperawatan;
d. Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis;
e. Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang
ditetapkan;

23

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
f. Melaporkan seluruh proses Kredensial kepada Ketua Komite
Keperawatan untuk diteruskan kepada kepala/direktur
Rumah Sakit;
2. Memelihara mutu profesi tenaga keperawatan.
Dalam melaksanakan fungsi memelihara mutu profesi, Komite
Keperawatan memiliki tugas sebagai berikut:
a. Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area
praktik;
b. Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional
berkelanjutan tenaga keperawatan;
c. Melakukan audit keperawatan dan kebidanan; dan
d. Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan.
3. Menjaga Disiplin, Etika, dan Perilaku Profesi Perawat dan Bidan.
Dalam melaksanakan fungsi menjaga disiplin dan etika profesi
tenaga keperawatan, Komite Keperawatan memiliki tugas sebagai
berikut:
a. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan;
b. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga
keperawatan;
c. Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran disiplin
dan masalah etik dalam kehidupan profesi dan pelayanan
asuhan keperawatan dan kebidanan;
d. Merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis; dan
e. Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis
dalam asuhan keperawatan dan kebidanan.
 Tanggung jawab
 Wewenang

9. Komite Kesehatan Lain


 Persyaratan Jabatan
1. Sarjana SI Tenaga Kesehatan
2. Telah mengikuti pelatihan sesuai bidang ketugasannya paling
lama 1 (satu) tahun pertama setelah menduduki jabatannya.
3. Sudah memiliki pengalaman jabatan paling singkat 1 (satu) tahun
sesuai dengan bidang tugasnya.
 Uraian Tugas
Dalam menjalankan tugas meningkatkan mutu dan profesinalisme
tenaga Kesehatan lain yang bekerja di Rumah Sakit dengan fungsi,
tugas dan wewenang:
1. Fungsi dan tugas Komite Kesehatan Lain
a. Meningkatkan mutu dan profesionalisme tenaga kesehatan lain
yang bekerja di rumah sakit dengan tugas :
1. Menyusun data dasar profil tenaga kesehatan lain sesuai
area praktik;
2. Merekomendasikan perencanaan pengembangan
professional berkelanjutan tenaga kesehatan lainnya;
3. Melakukan audit profesi tenaga kesehatan lainnya;
4. Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan;
b. Melaksanakan kredensial terhadap tenaga kesehatan lainnya
yang bekerja di rumah sakit dengan tugas :

24

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
1. Menyusun daftar rincian kewenangan klinis dan buku
putih;
2. Melakukan verifikasi persyaratan kredensial;
3. Merekomendasikan kewenangan klinis tenaga kesehatan
lainnya;
4. Merekomendasikan pemulihan kewenangan klinis tenaga
kesehatan lainnya;
5. Melakukan kredensial ulang secara berkala sesuai waktu
yang ditetapkan;
6. Melaporkan seluruh proses kredensial kepada ketua komite
kesehatan lainnya untuk diteruskan kepada direktur rumah
sakit;
c. Menjaga disiplin, etika dan perilaku tenaga kesehatan lainnya
yang bekerja di rumah sakit dengan tugas :
1. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga kesehatan
lainnya;
2. Melakukan pembinaan etika dan disiplin profesi tenaga
kesehatan lainnya;
3. Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran
disiplin dan masalah etik profesi dalam pelayanan
kesehatan;
4. Merekomendasikan pencabutan kewenangan klinis
5. Memberikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
 Wewenang komite tenaga kesehatan lain
1. Memberikan rekomendasi kewenangan klinis;
2. Memberikan rekomendasi perubahan rincian kewenangan klinis;
3. Memberikan rekomendasi penolakan kewenangan klinis
tertentu;

10. Kelompok Jabatan Fungsional


1) Unit Gawat Darurat (UGD)
a. Kepala Instalasi Gawat Darurat
 Persyaratan Jabatan Kepala Instalasi IGD
1. Kepala Instalasi UGD berlatar belakang pendidikan Medis.
2. Berstatus pegawai ASN.
3. Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun sesuai dengan
bidang tugasnya.
4. Memiliki STR dan SIP Aktif.
5. Mengikuti pelatihan BHD, PPI Dasar, BTCLS, ATLS, BLS/ACLS
Instrukture course, Neonatus Life Suport, Pediatric Life Suport,
USLS, EMS Director course, Basic Course/FCCS, Airway
Management, PONEK/PONED, Triage.
 Uraian Tugas Kepala Instalasi Gawat Darurat
1. Mengatur dan mengkoordinir seluruh kegiatan pelayanan
UGD;
2. Melaksanakan pelayanan medik, penegakan diagnosa dan
ketepatan pengobatan di UGD;
3. Mengkoordinir peralatan medis serta obat-obatan yang
dibutuhkan di UGD;
4. Mengkoordinir tenaga pelaksana di UGD;
5. Memastikan pelayanan sesuai SOP;
25

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
6. Mengoptimalkan tenaga pelaksana yang ada di UGD;
7. Mengahadiri undangan rapat yang bersifat koordinasi dibidang
pengelolaan obat dan BHP;
8. Memberikan peran serta dan bekerja sama dengan tim
kesehatan lainnya dalam meningkatkan mutu pelayanan
perawatan dalam keadaan khusus;
9. Memberikan laporan, usulan dan saran kepeda atasan;
 Tanggung Jawab
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan di
IGD;
 Wewenang
1. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan kesehatan di
UGD
2. Mengadakan pertemuan interen UGD
3. Menyusun program kerja, laporan program kerja, dan
mengevaluasi kegiatan UGD setiap tahun
4. Mengadakan koordinasi vertikal, horizontal, dan diagonal dalam
rangka meningkatkan mutu pelayanan UGD.

b. Kepala Ruangan UGD


 Persyaratan Jabatan
1. Kepala Ruangan UGD berlatar belakang pendidikan minimal D-III
Keperawatan .
2. Berstatus pegawai ASN.
3. Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun sesuai dengan bidang
tugasnya.
4. Memiliki STR dan SIP Aktif.
5. Mengikuti pelatihan BHD, PPI Dasar, BTCLS, BLS dan pelatihan
lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
 Uraian Tugas Kepala Ruangan Gawat Darurat
1. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di UGD sesuai
tanggung jawabnya.
2. Melakukan asuhan keperawatn di UGD
3. Mengatur dan mengkoordinir seluruh kegiatan pelayanan UGD
4. Mengatur dan mengkoordinir pemeliharaan alat dan obat agar
selalu dalam keadaan siap pakai
5. Mendampingi dokter dalam pemeriksaan dan tindakan pasien
6. Memelihara dan melaksakan sisten pencatatan dan pelaporan
7. Membuat laporan jumlah kunjungan pasien
8. Membuat laporan persedian obat dan alat kesehatan
9. Mengaprah obat dan alatkesehatan untuk menunjang dalam
pelayanan perawatan
10. Mengamprah perbaikan dan pergantian alat medis dan ruangan
11. Memelihara dan mencatat alat-alat medis dan inventaris lainnya
12. Membantu menyiapkan fasilitas dan lingkungan untuk
kelancaran pelayanan perawatan
13. Memberikan peran serta dan bekerja sama dengan tim kesehtan
26

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
lainnya dalam meningkatkan mutu pelayanan perawatan dalam
keadaan khusus.
 Tanggung Jawab
1. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di UGD.
 Wewenang
1. Mengatur dan membina bawahan
2. Menetapkan standar asuhan keperawatan
3. Menyusun usulan kebutuhan tenaga dan alat keperawatan
4. Menilai kinerja staf di UGD
5. Mengatur jadwal Shift di UGD
6. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi
wewenangnya.

c. Staf Unit Gawat Darurat


 Persyaratan Jabatan
1. Staf Klinis di Unit Gawat Darurat berlatar belakang pendidikan
minimal D-III Keperawatan .
2. Memiliki STR dan SIP Aktif.
3. Mengikuti pelatihan BHD, PPI Dasar, BTCLS, BLS dan pelatihan
lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
 Uraian tugas :
1. Melaksanakan asuhan keperawatan di unit Gawat Darurat;
2. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan UGD untuk kelancaran
pelayanan dan memudahkan pasien dalam menerima pelayanan;
3. Menerima pasien baru sesuai proses dan ketentuan yang berlaku;
4. Membantu dokter dalam meberikan pelayanan / pertolongan
pertama kepada pasien dalam keadaan gawat darurat;
5. Melaksanakan perawatan peralatan medis agar selalu dalam
keadaan siap pakai;
6. Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang instalasi
gawat darurat dan lingkungannya;
7. Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan pasien dan
keluarganya maupun sesame petugas;
8. Mengkaji keadaan pasien (tanda vital, kesadaran, keadaan mental
dan keluhan utama);
9. Melaksanakan anamesa ;
10. Menyusun rencana perawatan sesuai batas kemampuan;
11. Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai pengobatan.
 Tanggung Jawab
1. Melakukan tugas pokok dan tugas tambahan dari atasan;
 Wewenang
1. Melaksanakan asuhan keperawatan, memberi informasi dan
meminta petunjuk dari kepala ruangan

2) Ruangan Ponek
a. Kepala Ruangan Ponek
 Persyaratan Jabatan
1. Kepala Ruangan PONEK berlatar belakang pendidikan minimal D-
III Kebidanan.
2. Berstatus pegawai ASN.

27

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
3. Mempunyai pengalaman kerja minimal 1 tahun sesuai dengan
bidang tugasnya.
4. Memiliki STR dan SIP Aktif.
5. Mengikuti pelatihan BHD, Asuhan Persalinan Normal (APN),
Midwifery Update (MU) dan pelatihan lainnya sesuai bidang
tugasnya.
 Uraian Tugas
1. Mengkoordinir seluruh kegiatan dalam ruang PONEK
2. Mengawasi pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan untuk
pasien kegawararuratan dengan standard operasional prosedur
(SPO)
3. Memimpin pelaksanaan teknis penyusunan program kerja di
ruang PONEK
4. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas setiap bidan
pelaksana di unit ruang PONEK
5. Menyelenggarakan pertemuan kerja dalam upaya memperbaiki
dan meningkatakan mutu pelyanan kesehatan
6. Memonitor pelaksanaan sisten pencatatan dan tindakan asuhan
kebidanan yanag dilakukan setiap bidan pelaksana
 Tanggung Jawab
1. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di ruang
genekologi
 Wewenang
1. Mengatur dan membina bawahan;
2. Menetapkan standar asuhan kebidanan;
3. Menyusun usulan kebutuhan tenaga dan alat keperawatan.

b. Staf Ponek
 Persyaratan Jabatan
1. Staf Klinis di ruang Ponek berlatar belakang pendidikan minimal
D-III Kebidanan.
2. Memiliki STR dan SIP Aktif.
3. Mengikuti pelatihan BHD, PPI Dasar, Asuhan Persalinan Normal
(APN), Midwifery Update (MU) dan pelatihan lainnya sesuai bidang
tugasnya.
 Uraian Tugas:
1. Melaksanakan asuhan kebidanan di ruang Ponek meliputi Asuhan
kebidanan pada masa kehamilan normal, masa persalinan, dan
masa nifas;
2. Melakukan pertolongan pertama kegawat daruratan ibu hamil,
bersalin, nifas dan rujukan;
3. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan UGD untuk kelancaran
pelayanan dan memudahkan pasien dalam menerima pelayanan;
4. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang
berlaku;
5. Melaksanakan perawatan peralatan medis agar selalu dalam
keadaan siap pakai;
6. Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang instalasi
gawat darurat dan lingkungannya;
7. Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan pasien dan

28

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
keluarganya maupun sesame petugas;
8. Mengkaji keadaan pasien (tanda vital, kesadaran, keadaan mental
dan keluhan utama);
9. Melaksanakan anamesa;
10. Menyusun rencana perawatan sesuai batas kemampuan;
11. Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai pengobatan;
 Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab terhadap tugas pokok dan tugas tambahan
yang diberikan kepala ruangan.
 Wewenang
1. Melaksanakan asuhan kebidanan, memberi informasi dan
meminta petunjuk dari kepala ruangan.

3) Ruang HCU
a. Kepala Ruangan HCU
 Persyaratan Jabatan
1. Kepala Ruangan High Care Unit (HCU) berlatar belakang
pendidikan D-III Keperawatan.
2. Berstatus pegawai ASN.
3. Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun sesuai dengan bidang
tugasnya.
4. Memiliki STR dan SIP Aktif.
5. Mengikuti pelatihan BHD, PPI Dasar, BTCLS, BLS dan pelatihan
lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
 Uraian Tugas Kepala Ruangan Rawat Inap
1. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di ruang
perawatan rawat inap sesuai tanggung jawabnya.
2. Menunjuk perawat primer dan tugas masing-masing
2. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya
3. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien dibantu perawat
primer
4. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan
aktivitas dan tingkat ketergantungan pasien dibantu perawat
pimer
5. Merencankan strategi pe;aksanaan perawatan
6. Mengikuti visite dokter untuk mengetehui kondisi, patovisiologi,
tindakan medis yang dilakukan, progam pengobatan, dan
mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan
dilakukan terhadap pasien.
7. Mengatur dan menegendalikan asuhan perawatan:
 Membimbing pelaksanaan asuhan perawatan
 Membimbing penerapan proses keperawatan
 Menilai asuhan keperawatan
 Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah
 Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru
masuk
8. Membantumengembangkan niat pendidikan dan latihan diri
9. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan
10. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit
 Tanggung Jawab
1. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di UGD.
29

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
 Wewenang
1. Mengatur dan membina bawahan
2. Menetapkan standar asuhan keperawatan
3. Menyusun usulan kebutuhan tenaga dan alat keperawatan

b. Staf Ruang HCU


 Persyaratan Jabatan
1. Staf Klinis di Ruang High Care Unit (HCU) berlatar belakang
pendidikan minimal D-III Keperawatan.
2. Memiliki STR dan SIP Aktif.
3. Mengikuti pelatihan BHD, PPI Dasar, BTCLS, BLS dan pelatihan
lainnya sesuai bidang tugasnya.
 Uraian Tugas Staf Rawat Inap HCU
1. Melaksanakan asuhan keperawatan meliputi tingkat kesadaran,
fungsi pernafasan dan sirkulasi dengan interval waktu, oksigen
dengan menggunakan oksimeter secara terus – menerus, dan
menjaga keseimbangan cairan dengan interval waktu atau
disesuaikan dengan keadaan pasien
2. Melakukan pendokumentasian rekam medis
3. Membuat laporan perkembangan dan pengkajian pada pasien
4. Melakukan entry data
5. Mengirim pasien ke unit rawat inap / unit lain
6. Melakukan serah terima jaga
7. Mengajukan permintaan barang kebutuhan rutin/cito
8. Menjaga kualitas pelayanan HCU
9. Melaksanakan kedisiplinan pelayanan sesuai protap/SPO
 Tanggung Jawab :
1. Menjaga kelancaran kegiatan pelayanan di HCU
2. Menjaga mutu pelayanan
a. penampilan Tim
b. Etika Tim
c. Keterampilan tindakan
3. Menjamin kedisiplinan pelaksanaan protab
 Wewenang :
1. Menerima arahan, bimbingan, pelatihan, evaluasi, teguran dan
motivasi atasan
2. Melaksanakan susunan formasi tim
3. Melaksanakan tugas yang bersifat insidentil
4. Meminta arahan dari atasan
5. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja lain yang terkait
6. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan

4. Kepala Ruangan Rawat Inap Dewasa


a. Kepala Ruangan Rawat Inapa Dewasa
 Persyaratan Jabatan
1. Kepala Ruangan Perawatan Dewasa berlatar belakang pendidikan
minimal D-III Keperawatan .
2. Berstatus pegawai ASN.

30

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
3. Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun sesuai dengan bidang
tugasnya.
4. Memiliki STR dan SIP Aktif.
5. Mengikuti pelatihan BHD, PPI Dasar, BTCLS, BLS dan pelatihan
lainnya sesuai bidang tugasnya.
 Uraian Tugas :
1. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di ruang
perawatan rawat inap sesuai tanggung jawabnya.
2. Menunjuk perawat primer dan tugas masing-masing
3. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya
4. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien dibantu perawat
primer
5. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan
aktivitas dan tingkat ketergantungan pasien dibantu perawat pimer
6. Merencankan strategi pe;aksanaan perawatan
7. Mengikuti visite dokter untuk mengetehui kondisi, patovisiologi,
tindakan medis yang dilakukan, progam pengobatan, dan
mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan
dilakukan terhadap pasien.
8. Mengatur dan menegendalikan asuhan perawatan:
 Membimbing pelaksanaan asuhan perawatan
 Membimbing penerapan proses keperawatan
 Menilai asuhan keperawatan
 Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah
 Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru
masuk
9. Membantumengembangkan niat pendidikan dan latihan diri
10. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan
11. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit
 Tanggung Jawab
1. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di UGD.
 Wewenang
1. Mengatur dan membina bawahan
2. Menetapkan standar asuhan keperawatan
3. Menyusun usulan kebutuhan tenaga dan alat keperawatan

b. Staf Ruang Rawat Inap Dewasa


 Persyaratan Jabatan
1. Staf Klinis di Ruang Perawatan Dewasa berlatar belakang
pendidikan minimal D-III Keperawatan .
2. Memiliki STR dan SIP Aktif.
3. Mengikuti pelatihan BHD, PPI Dasar, BTCLS, BLS dan pelatihan
lainnya sesuai bidang tugasnya.
 Uraian Tugas Perawat Pelaksana
1. Memberi pelayanan keperawatan secara langsung berdasarkan
proses keperawatan dengan sentuhan kasih sayang :
a. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan masalah
pasien
b. Melaksanakan tindakan keperawatan seuai dengan rencana
c. Mengevaluasi tindakan perawatan yang telah diberikan
d. Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan dan
31

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
respon pasien pada catatan perawatan
2. Melaksanakan program medis dengan penuh tanggung jawab
a. Pemberian obat
b. Pemeriksaan Laboratorium
c. Persiapan pasien yang akan dioperasi
3. Meperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, mental, respon dari
pasien
a. Memelihara kebersihan pasien dan lingkungan
b. Mengurangi penderitaan pasien secara fisik dan mental untuk
menghadapi tindakan keperawatan dan pengobatan atau
diagnosis
c. Pendekatan dan komunikasi teraupik
4. Melatih pasien untuk menolong dirinya sendiri sesuai dengan
kemampuannya
a. Memberi pertolongan segera pada pasien gawat atau sakratul
maut
b. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada di ruangan
menurut fungsinya
c. Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan dan
kenyamanan ruangan
d. Memberikan penyuluhan sesuai dengan penyakitnya
e. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan pasien
f. Membuat laporan pasien
 Tanggung Jawab
1. Melaksanakan Tugas Pokok dan tugas tambahan yang diberikan
kepala ruangan.
 Wewenang
1. Melaksanakan asuhan kebidanan, memberi informasi dan
meminta petunjuk dari kepala ruangan.

5. Ruang Rawat Inap Anak


a. Kepala Ruangan Rawat Inap Anak
 Persyaratan Jabatan :
1. Kepala Ruangan Perawatan Anak berlatar belakang pendidikan
minimal D-III Keperawatan.
2. Berstatus Pegawai ASN.
3. Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun sesuai dengan bidang
tugasnya.
4. Memiliki STR dan SIP Aktif.
5. Mengikuti pelatihan BHD, PPI Dasar, BTCLS, BLS dan pelatihan
lainnya sesuai dengan bidng tugasnya.
 Uraian Tugas :
1. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di ruang
perawatan rawat inap sesuai tanggung jawabnya.
2. Menunjuk perawat primer dan tugas masing-masing
3. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya
4. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien dibantu perawat
primer
5. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan
aktivitas dan tingkat ketergantungan pasien dibantu perawat
pimer
32

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
6. Merencankan strategi pe;aksanaan perawatan
7. Mengikuti visite dokter untuk mengetehui kondisi, patovisiologi,
tindakan medis yang dilakukan, progam pengobatan, dan
mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan
dilakukan terhadap pasien.
8. Mengatur dan menegendalikan asuhan perawatan:
 Membimbing pelaksanaan asuhan perawatan
 Membimbing penerapan proses keperawatan
 Menilai asuhan keperawatan
 Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah
 Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru
masuk
9. Membantumengembangkan niat pendidikan dan latihan diri
10. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan
11. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit
 Tanggung Jawab
1. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di Ruang Rawat
Inap Anak.
 Wewenang
1. Mengatur dan membina bawahan
2. Menetapkan standar asuhan keperawatan
3. Menyusun usulan kebutuhan tenaga dan alat keperawatan

b. Staf Ruang Rawat Inap Anak


 Persyaratan Jabatan :
1. Staf Klinis di Ruangan Bangsal Anak berlatar belakang pendidikan
minimal D-III Keperawatan .
2. Memiliki STR dan SIP Aktif.
3. Mengikuti pelatihan BHD, PPI Dasar, BTCLS, BLS dan pelatihan
lainnya sesuai bidang tugasnya.
 Uraian Tugas Staf Rawat Inap Anak :
1. Memberikan pelayanan keperawatan
a. Memberi asuhan keperawatan pada pasien di ruang rawat inap
anak;
b. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan masalah pasien;
c. Melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien seuai dengan
rencana;
d. Memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai
dengan kompetensi;
e. Memberikan konsultasi keperawatan dan berkolaborasi dengan
dokter;
f. Mengevaluasi tindakan perawatan yang telah diberikan;
g. Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan dan
respon pasien pada catatan perawatan;
c. Melaksanakan tindakan program medis sesuai perintah dengan
penuh tanggung jawab
a. Pemberian obat
b. Pemeriksaan Laboratorium
d. Meperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, mental, respon dari
pasien
a. Memelihara kebersihan pasien dan lingkungan
33

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
b. Mengurangi penderitaan pasien secara fisik dan mental untuk
menghadapi tindakan keperawatan dan pengobatan atau
diagnosis
c. Pendekatan dan komunikasi teraupik
e. Melatih pasien untuk menolong dirinya sendiri sesuai dengan
kemampuannya
a. Memberi pertolongan segera pada pasien gawat atau sakratul
maut
b. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada di ruangan
menurut fungsinya
c. Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan dan
kenyamanan ruangan
d. Memberikan penyuluhan sesuai dengan penyakitnya
Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan pasien.
 Tanggung Jawab
1. Melaksanakan Tugas Pokok dan tugas tambahan yang diberikan
kepala ruangan.
 Wewenang
1. Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai tugas dan tanggung
jawab;
2. Memberi informasi dan meminta petunjuk dari kepala ruangan.

6. Rawat Inap Bedah


a. Kepala Ruangan Rawat Inap Bedah
 Persyaratan Jabatan
1. Kepala Ruangan Perawatan Bedah berlatar belakang pendidikan
minimal D-III Keperawatan.
2. Berstatus pegawai ASN.
3. Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun sesuai dengan bidang
tugasnya.
4. Memiliki STR dan SIP Aktif.
5. Mengikuti pelatihan BHD, PPI Dasar, BTCLS, BLS dan pelatihan
lainnya sesuai bidang tugasnya.
 Uraian Tugas Kepala Ruangan:
1. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di ruang
perawatan rawat inap sesuai tanggung jawabnya.
2. Menunjuk perawat primer dan tugas masing-masing
3. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya
4. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien dibantu perawat
primer
5. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan
aktivitas dan tingkat ketergantungan pasien dibantu perawat
pimer
6. Merencankan strategi pe;aksanaan perawatan
7. Mengikuti visite dokter untuk mengetehui kondisi, patovisiologi,
tindakan medis yang dilakukan, progam pengobatan, dan
mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan
dilakukan terhadap pasien.
8. Mengatur dan menegendalikan asuhan perawatan:
 Membimbing pelaksanaan asuhan perawatan

34

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
Membimbing penerapan proses keperawatan
Menilai asuhan keperawatan
Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah
Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru
masuk
9. Membantumengembangkan niat pendidikan dan latihan diri
10. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan
11. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit
 Tanggung Jawab
1. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di Rawat Inap
Bedah.
 Wewenang
1. Mengatur dan membina bawahan
2. Menetapkan standar asuhan keperawatan
3. Menyusun usulan kebutuhan tenaga dan alat keperawatan

b. Staf Ruang Rawat Inap Bedah


 Persyaratan Jabatan :
1. Staf Klinis di Ruangan Perawatan Bedah berlatar belakang
pendidikan minimal D-III Keperawatan .
2. Memiliki STR dan SIP Aktif.
3. Mengikuti pelatihan BHD, PPI Dasar, BTCLS, BLS dan pelatihan
lainnya sesuai bidang tugasnya.
 Uraian tugas staf :
1. Memberika pelayanan keperawatan
a. Memberi asuhan keperawatan pada pasien;
b. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan masalah
pasien;
c. Melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien seuai
dengan rencana;
d. Memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai
dengan kompetensi;
e. Memberikan konsultasi keperawatan dan berkolaborasi dengan
dokter;
f. Mengevaluasi tindakan perawatan yang telah diberikan;
g. Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan dan
respon pasien pada catatan perawatan;
2. Melaksanakan tindakan program medis sesuai perintah dengan
penuh tanggung jawab
a. Pemberian obat
b. Pemeriksaan Laboratorium
c. Persiapan pasien yang akan dioperasi
3. Meperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, mental, respon dari
pasien
a. Memelihara kebersihan pasien dan lingkungan
b. Mengurangi penderitaan pasien secara fisik dan mental untuk
35

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
menghadapi tindakan keperawatan dan pengobatan atau
diagnosis
c. Pendekatan dan komunikasi teraupik
4. Melatih pasien untuk menolong dirinya sendiri sesuai dengan
kemampuannya
a. Memberi pertolongan segera pada pasien gawat atau sakratul
maut
b. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada di ruangan
menurut fungsinya
c. Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan dan
kenyamanan ruangan
d. Memberikan penyuluhan sesuai dengan penyakitnya.
e. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan pasien.
 Tanggung jawab
1. Melaksanakan Tugas Pokok dan tugas tambahan yang
diberikan kepala ruangan.
 Wewenang
1. Melaksanakan asuhan keperawatan, memberi informasi dan
meminta petunjuk dari kepala ruangan.

7. Ruangan Kebidanan
a. Kepala Ruangan Kebidanan (VK)
 Persyaratan Jabatan
1. Kepala Ruangan Kebidanan (VK) berlatar belakang pendidikan
minimal D-III Kebidanan.
2. Berstatus pegawai ASN.
3. Mempunyai pengalaman kerja minimal 1 tahun sesuai dengan
bidang tugasnya.
4. Memiliki STR dan SIP Aktif.
5. Mengikuti pelatihan BHD, Asuhan Persalinan Normal (APN),
Midwifery Update (MU) dan pelatihan lainnya sesuai bidang
tugasnya.
 Uraian Tugas Kepala Ruangan Kebidanan
1. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di ruang
genekologi sesuai tanggung jawabnya;
2. Mengkoordinir seluruh kegiatan dalam ruang VK
3. Mengawasi pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan untuk
pasien bersalin dengan standard operasional prosedur(SPO);
4. Memimpin pelaksanaan teknis penyusunan program kerja di
ruang bersalin;
5. Menilai dan mengevaluasi pelaksanaan tugas setiap perawat
pelaksana di unit ruang bersalin;
6. Menyelenggarakan pertemuan kerja dalam upaya memperbaiki
dan meningkatakan mutu pelyanan kesehata;
7. Memonitor pelaksanaan sisten pencatatan dan tindakan asuhan
kebidanan yanag dilakukan setiap perawat pelaksana.
 Tanggung Jawab
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di ruang
kebidanan sesuai tanggung jawabnya.
 Wewenang

36

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
1. Memberikan bimbingan kepada anggotanya terhadap
pelaksanaan Asuhan Kebidanan;
2. Mengusulkan kebutuhan tenaga dan alat kebidanan yang di
butuhkan ruangan;
3. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan bila
diminta.
b. Staf Ruang Kebidanan (VK)
 Persyaratan Jabatan
1. Staf Klinis di Ruangan Kebidanan (VK) berlatar belakang
pendidikan minimal D-III Kebidanan.
2. Memiliki STR dan SIP Aktif.
3. Mengikuti pelatihan BHD, PPI Dasar, Asuhan Persalinan Normal
(APN), Midwifery Update (MU) dan pelatihan lainnya sesuai
bidang tugasnya.
 Uraian Tugas Staf Ruangan Kebidanan
1. Tugas Pokok
a. Memberikan asuhan kebidanan pada masa kehamilan;
b. Memberikan asuhan kebidanan pada masa persalinan dan
menolong persalinan normal;
c. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir;
d. Memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas;
e. Melakukan pelayanan awal pada pasien maternal dan
neonatal di ruang kebidanan;
f. Mencatat dan melaporkan setiap kondisi dan keluhan pasien
pada dokter spesialis kandungan;
g. Melaksanakan setiap advise atau perintah dokter spesialis
kandungan yang ditunjuk untuk pengobatan pasien;
h. Mengecek ketersediaan obat-obatan dan barang habis pakai
(BHP);
i. Bertanggung jawab penuh selama 24 jam asuhan kebidanan
pasien mulai dari masuk sampai keluar rumah sakit;
j. Melaporkan perkembangan pasien kepada kepala ruangan;
k. Melaporkan pelaksanaan dan hasil pekerjaan kepada atasan;
l. Melakukan tugas dan fungsi lain yang diberikan atasan.
 Tanggung Jawab
Bertanggung jawab terhadap tugas pokok dan tugas tambahan yang
diberikan oleh kepala ruangan.
 Wewenang
Melaksanakan asuhan kebidanan, memberi informasi dan meminta
petunjuk dari kepala ruangan.

8. Ruangan Perinatalogi
a. Kepala Ruangan Perinatalogi
 Persyaratan Jabatan
1. Kepala Ruangan Perinatologi berlatar belakang pendidikan
minimal D-III Keperawatan.
2. Berstatus pegawai ASN.
3. Mempunyai pengalaman kerja minimal 1 tahun sesuai dengan
bidang tugasnya.
4. Memiliki STR dan SIP Aktif.

37

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
5. Mengikuti pelatihan BHD, BTCLS dan pelatihan lainnya sesuai
bidang tugasnya.
 Uraian Tugas Kepala Ruangan Perinatalogi
1. Merencanakan kegiatan asuhan medis dan pelayanan neonatal
intensif
2. Merencanakan kebutuhan tenaga, peralatan dan obat-obatan
dan sarana laiannya untuk pelayanan rawat neonatal intensif
3. Mengatur penempatan tenaga, pembagian peralatan dan obat-
obatan yang dibutuhkan untuk pelayanan asuhan medis dan
kebidanan, rawat neonatal intensif
4. Melaksanakan pembinaan untuk pengembangan mutu dan
kebidanan rawat neonatal
5. Memimpin, mengatur dan mengkoordinasi pelaksanaan asuhan
medic dan asuhan kebidanan pelayanan rawat neonatal intensif
6. Menyelengarakan pelaksanakan kegiatan medic, kebidanan dan
diagnostik pengobatan, asuhan perawatan pasien rawat neonatal
intensif, termasuk didalamnya :
 Membuat prosedur tetap rawat neonatal intensif
 Menilai mengevaluasi dan memperbaiki pelaksanaan-
pelaksanaan pelayanan asuhan medis dan keperawatan rawat
neonatal intensif
7. Memeriksa obat-obatan dan sarana yang ad di ruang rawat
neonatal intensif
 Tanggung Jawab
Mengawasi dan mengendalikan Pelayanan di ruang perinatologi
sesuai tanggung jawabnya.
 Wewenang
1. Memberikan bimbingan kepada anggotanya terhadap
pelaksanaan Asuhan Kebidanan;
2. Mengusulkan kebutuhan tenaga dan alat kebidanan yang di
butuhkan ruangan;
3. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan bila
diminta.
b. Staf Ruang Perinatalogi
 Persyaratan Jabatan
1. Staf Klinis di ruang Perinatologi berlatar belakang pendidikan
minimal D-III Keperawatan / D-III Kebidanan.
2. Memiliki STR dan SIP Aktif.
3. Mengikuti pelatihan BHD, PPI Dasar, dan pelatihan lainnya
sesuai bidang tugasnya.
 Uraian Tugas Staf Ruang Perinatalogi
1. Mendampingi dokter saat visite;
a) Merawat bayi dengan penuh tanggung jawab terutama bayi
bermasalah dan lebih memperhatikan advise dokter ;
b) Menyiapkan fasilitas dan lingkungan perawatan untuk
kelancaran pelayanan dengan cara
 Menjaga kebersihan lingkungan
 Menjaga kebersihan incubator
 Mengatur tata ruangan untuk mempermudah dan
memperlancar pelayanan

38

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
Menyiapkan obat dan bahan yang diperlukan di ruangan
seperti oksigen, obat-obatan emergensi dan lain-lain.
c) Memberikan tindakan perawatan bagi bayi baru lahir
seperti:
 Resusitasi
 Perawatan tali pusat
 Perawatan terhadap suhu yang ekstrim
 Mencatat identitas
d) Menyiapkan bayi untuk pemeriksaan oleh dokter;
e) Melakukan Pengkajian dan Perawatan Bayi Sehat;
f) Mengawasi bayi selama dalam perawatan seperti kepatenan
jalan nafas, cairan dan nutrisi, kebersihan, kestabilan suhu,
dan lain-lain.
g) Melakukan penerimaan Bayi Baru Lahir sesuai dengan SPO;
h) Melakukan prosedur penggunaan incubator;
i) Memberikan edukasi tentang pentingnya ASI eksklusif;
j) Melakukan edukasi pada ibu tentang tata cara memandikan
bayi, merawat tali pusat, perawatan payudara, menyusui
dengan baik dan benar.
k) Melakukan tugas dan fungsi lain yang diberikan kepada
atasan
 Tanggung Jawab
Bertanggung jawab terhadap tugas pokok dan tugas tambahan
yang diberikan oleh kepala ruangan.
 Wewenang
Melaksanakan asuhan kebidanan, memberi informasi dan meminta
petunjuk dari kepala ruangan.

9. Instalasi Rawat Jalan


a. Kepala Instalasi Rawat Jalan
 Persyaratan Jabatan
1. Kepala Instalasi Rawat Jalan (Poliklinik) berlatar belakang
pendidikan Medis.
2. Berstatus pegawai ASN.
3. Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun sesuai dengan
bidang tugasnya.
4. Memiliki STR dan SIP Aktif.
5. Mengikuti pelatihan BTCLS, BLS dan pelatihan lainnya sesuai
dengan bidang tugasnya.

 Uraian Tugas Kepala Instalasi Rawat Jalan (Poliklinik)


1. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di Instalasi
Rawat Jalan (Poliklinik) sesuai tanggung jawabnya
2. Menyusun rencana dan program kerja instalasi rawat jalan;
3. Melaksanakan pengelolaan administrasi dan ketatausahaan
instalasi rawat jalan;
4. Memelihara dan mencatat alat-alat medis dan inventaris lain
serta koordinasi perbaikan atau penggantian peralatan medis
dan ruangan;
5. Mengecek ketersediaan obat-obatan dan barang habis pakai
(BHP) di Instlasi Rawat Jalan;
6. Menyusun daftar bon dan BHP untuk keperluan Instalasi

39

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
Rawat Jalan ke Instalasi Farmasi;
7. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat-alat agar
selalu dalam keadaan siap pakai;
8. Melakukan evaluasi hasil kerja instalasi rawat jalan;
9. Mengahadiri undangan rapat yang bersifat koordinasi dibidang
pengelolaan obat dan BHP;
10. Memberikan usulan untuk menyusun rencana kebutuhan
Alkes tahunan.
 Tanggung Jawab
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan di
Poliklinik Rawat Jalan;
 Wewenang
1. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan kesehatan
di Poliklinik Rawat Jalan;
2. Menyusun program kerja, laporan program kerja, dan
mengevaluasi kegiatan di rawat jalan setiap tahun;
3. Mengadakan koordinasi vertikal, horizontal, dan diagonal
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rawat jalan.

10. Poliklinik
a. Penanggung Jawab Poliklinik
 Persyaratan Jabatan
1. Penanggung Jawab Poliklinik berlatar belakang pendidikan
minimal D-III Keperawatan / D-III Kebidanan.
2. Berstatus pegawai ASN.
3. Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun sesuai dengan
bidang tugasnya.
4. Memiliki STR dan SIP Aktif.
5. Mengikuti pelatihan BHD, PPI Dasar, BTCLS, BLS dan
pelatihan lainnya sesuai bidang tugasnya.
 Uraian Tugas Penganggung Jawab Poliklinik
1. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di ruang
poliklinik (Rawat Jalan) sesuai tanggung jawabnya
2. Melaksanakan Asuhan keperawatan
3. Melaksankan tugas limpah
4. Memelihara dan mencatat alat-alat medis dan inventaris lain
serta koordinasi perbaikan atau penggantian peralatan medis
dan ruangan
5. Mengecek ketersediaan obat-obatan dan barang habis pakai
(BHP) di Instlasi Rawat Jalan
6. Menyusun daftar bon dan BHP untuk keperluan Instalasi
Rawat Jalan ke Instalasi Farmasi
7. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat-alat agar
selalu dalam keadaan siap pakai
8. Mengahadiri undangan rapat yang bersifat koordinasi dibidang
pengelolaan obat dan BHP
9. Memberikan usulan untuk menyusun rencana kebutuhan
Alkes tahunan
 Tanggung Jawab
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di Poliklinik
Umum
40

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
 Wewenang
1. Mengatur dan membina bawahan
2. Menetapkan standar asuhan keperawatan
3. Menyusun usulan kebutuhan tenaga dan alat keperawatan
b. Staf Poliklinik
 Uraian Tugas Staf Poliklinik
1. Memberikan pelayanan Keperawatan kepada pasien dan
keluarganya dengan sikap yang ramah dan sopan.
2. Menjaga kebersihan ruangan dan mengatur tata ruang
poliklinik agar memudahkan dan memperlancar pelayanan
yang diberikan kepada pasien.
3. Mempersiapkan alat medik agar selalu dalam keadaan siap
pakai.
4. Mempersiapkan struk pembayaran, resep, surat sakit, surat
konsul, dll yang diperlukan dokter.
5. Melaksanakan asuhan keperawatan
6. Melaksanakan tugas limpah
7. Melakukan pengkajian dan dicatat dalam catatan rekam
medik.
8. Menyerahkan berkas catatan medik pasien kepada dokter yang
bertugas
9. Mendampingi dokter sebagai asisten dokter dalam
melakukanpemeriksaan dan terapi pada pasien di poliklinik.
10. Memberi penjelasan / informasi pada pasien mengenai asuhan
pasca tindakan.
11. Berperan serta dalam membuat laporan harian dan bulanan
mengenai pelaksanaan asuhan keperawatan dan kegiatan lain
di poliklinik
12. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh penanggung
jawab perawat unit rawat jalan / poliklinik
13. Memberikan usulan untuk menyusun rencana kebutuhan
alkes tahunan
 Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab terhadap pelayanan keperawatan / kebidanan
perawat gigi di unit rawat jalan.
 Wewenang
Melaksanakan asuhan Keperawatan / kebidanan, memberi
informasi dan meminta petunjuk dari kepala ruangan.
c. Staf Kebidanan di Poliklinik
 Persyaratan Jabatan
1. Staf Klinis di Poliklinik berlatar belakang pendidikan minimal D-
III Kebidanan.
2. Memiliki STR dan SIP Aktif.
3. Mengikuti pelatihan BHD, Asuhan Persalinan Normal (APN),
Midwifery Update (MU) dan pelatihan lainnya sesuai bidang
tugasnya.
 Uraian Tugas Ruang Poli Kebidanan
1. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan Poliklinik untuk
kelancaran pelayanan sertamemudahkan pasien dalam
menerima pelayanan dengan cara :
a. Mengawasi kebersihan lingkungan
41

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
b. Mengatur tata ruang Poliklinik agar memudahkan dan
memperlancar pelayanan yangdiberikan kepada pasien.
c. Memeriksa persiapan peralatannya diperlukan dalam
memberikan pelayanan.
2. Mengkaji kebutuhan pasien dengan cara :
a. Mengamati keadaan pasien (kesadaran, keadaan mental dan
keluhan utama)
b. Melaksanakan anamnesa sesuai batas kemampuan dan
kewenangan, meliputi :
1. Alasan kunjungan ke poliklinik
2. Saat dirasakan timbulnya keluhan
3. Riwayat keluhan
4. Riwayat penyakit (pasien ginekologi)
5. Upaya yang telah dilakukan laboratorium sesuai
kebutuhan
c. Melakukan pemeriksaan fisik pasien, seperti : tanda vital,
pemeriksaan heat to toe pasien.
d. Melakukan kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk
pemeriksaan sesuaikebutuhan.
3. Melakukan tindakan darurat sesuai kebutuhan pasien,
khususnya pada pasien gawatdarurat seperti pendarahan.
4. Membantu pasien selama pemeriksaan Antara lain :
a. Memberikan penjelasan kepada pasien tentang pemeriksaan
yang akan dilakukan.
b. Menyiapkan pasien untuk tindakan pemeriksaan USG
dengan cara :
1. Mengatur posisi pasien
2. Menciptakan rasa aman dan nyaman selama tindakan
pemeriksaan berlangsung
5. Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan
yang ditentukan oleh dokter.
6. Memberikan penyuluhan kesehatan sesuai kebutuhan dengan
cara :
a. Memberikan penjelasan kepada pasien / keluarganya b.
b. Memberikan KIE kebidanan kepada pasien
1. Menyarankan kunjungan ulang.
2. Melaporkan adanya temuan penyakit inkfeksi / menular
kepada dokter / atasan untuktindakan selanjutnya.
3. Merujuk pasien kepada anggota tim kesehatan lain sesuai
dengan kebutuhan.

 Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab terhadap pelayanan kebidanan di Poliklinik.
 Wewenang
Melaksanakan asuhan kebidanan, memberi informasi dan meminta
petunjuk dari kepala ruangan.

11. Instalasi Bedah Sentral (IBS)


a. Kepala Instalasi Bedah Sentral
 Persyaratan Jabatan

42

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
1. Kepala Instalasi Bedah Sentral berlatar belakang pendidikan
minimal D-III Keperawatan .
2. Berstatus pegawai ASN.
3. Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun sesuai dengan
bidang tugasnya.
4. Memiliki STR dan SIP Aktif.
5. Mengikuti pelatihan BHD, PPI Dasar, BTCLS, BLS dan pelatihan
lainnya sesuai bidang tugasnya.
 Uraian Tugas Kepala Ruangan IBS
1. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di ruang
Instalasi Bedah Sentral;
2. Menunjuk perawat primer dan tugas masing-masing;
3. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya;
4. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien dibantu perawat
primer;
5. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan
aktivitas dan tingkat ketergantungan pasien dibantu perawat
pimer;
6. Merencankan strategi pe;aksanaan perawatan;
7. Mengikuti visite dokter untuk mengetehui kondisi, patovisiologi,
tindakan medis yang dilakukan, progam pengobatan, dan
mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan
dilakukan terhadap pasien;
8. Mengatur dan menegendalikan asuhan perawatan:
a. Membimbing pelaksanaan asuhan perawatan
b. Membimbing penerapan proses keperawatan
c. Menilai asuhan keperawatan
9. Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah
10. Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru
masuk
11. Membantumengembangkan niat pendidikan dan latihan diri
12. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan;
13. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah
sakit.
 Tanggung Jawab
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di Instalasi
Bedah Sentral.
 Wewenang
1. Mengatur dan membina bawahan
2. Menetapkan standar asuhan keperawatan
3. Menyusun usulan kebutuhan tenaga dan alat keperawatan
4. Menilai kinerja staf di IBS
5. Mengatur jadwal shift IBS
6. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi
tugasnya.
b. Staf Instalasi Bedah Sentral
 Persyaratan Jabatan
1. Staf Klinis di Instalasi Bedah Sentral berlatar belakang pendidikan
minimal D-III Keperawatan .
2. Memiliki STR dan SIP Aktif.

43

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
3. Mengikuti pelatihan BHD, PPI Dasar, BTCLS, BLS dan pelatihan
lainnya sesuai bidang tugasnya.
 Uraian Tugas Staf Ruang IBS
1. Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan standar yang
ditetapkan;
2. Menerima, memeriksa kelengkapan dan persiapan pasien yang
akan dilakukan pembedahan sesuai dengan jenis tindakan;
3. Menyiapkan alat atau instrument untuk pelaksanaan
pembedahan atau operasi;
4. Membantu tim pembedahan sesuai dengan peran dan fungsinya;
5. Merapikan pasien dan alat segera setelah selesai tindakan operasi;
6. Menginformasikan kepada perawat di rawat inap bahwa pasien
telah dioperasi agar segera menyiapkan segala sesuatu untuk
perawatan selanjutnya;
7. Menyerah terimakan pasien kepada perawat di rawat inap lengkap
dengan petunjuk dokter;
 Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab terhadap pelayanan keperawatan / kebidanan di
ruang IBS.
 Wewenang
Melaksanakan asuhan keperawatan, memberi informasi dan
meminta petunjuk dari kepala ruangan.
12. Instalasi Laboratorium
a. Kepala Instalasi Laboratorium
 Persyaratan Jabatan
1. Kepala Instalasi Laboratorium berlatar belakang pendidikan Medis
(Dokter Spesialis Patologi Klinik).
2. Berstatus pegawai ASN.
3. Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun sesuai dengan bidang
tugasnya.
4. Memiliki STR Aktif.
5. Mengikuti pelatihan sesuai bidang tugasnya.
 Uraian Tugas Kepala Instalasi Laboratorium
1. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis laboratorium;
2. Menentukan pola dan tata cara kerja;
3. Memimpin pelaksanaan kegiatan teknis laboratorium;
4. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan
laboratorium;
5. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan
pemantauan mutu;
6. Memberikan pendapat terhadap hasil pemeriksaan laboratorium;
7. Memberikan konsultasi atas dasar hasil pemeriksaan
laboratorium; dan
8. Memberikan masukan kepada manajemen laboratorium mngenai
pelaksanaan kegiatan laboratorium.
 Tanggung Jawab
Bertanggung jawab mengawasi dan mengendalikan kegiatan
pelayanan di Instalasi Laboratorium sesuai tanggung jawabnya.

44

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
b. Kepala Ruangan Laboratorium
 Persyaratan Jabatan
1. Kepala Ruangan Instalasi Laboratorium berlatar belakang
pendidikan minimal D-III Analis Kesehatan.
2. Berstatus pegawai ASN.
3. Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun sesuai dengan bidang
tugasnya.
4. Memiliki STR Aktif.
5. Mengikuti pelatihan sesuai bidang tugasnya.
 Uraian Tugas
1. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di Instalasi
Laboratorium sesuai tanggung jawabnya. Dengan uraian tugas
sebagai berikut :
2. Melaksanakan fungsi perencanaan :
 Menyusun rencana kerja Unit Laboratorium
 Berperan dalam menyusun pedoman pelayanan laboratorium
 Menyusun rencana kebutuhan tenaga pelayanan laboratorium
3. Melaksanakan fungsi penggerak dan pelaksanaan
 Mengikuti morning report bersama Komite Medik dan Bidang
Pelayanan dan Keperawatan
 Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiataan
pelayanan di laboratorium baik melalui kerjasama dengan
antar petugas di laboratorium maupun unit lain yang terkait
 Menyusun jadwal/daftar dinas petugas di laboratorium sesuai
kebutuhan dan peraturan yang berlaku di rumah sakit
 Melaksanakan orientasi kepada tenaga ATLM yang baru
 Membimbing petugas untuk melaksanakan layanan
laboratorium yang sesuai dengan standar
 Mengadakan pertemuan berkala/sewaktu-waktu dengan
petugas di laboratorium
 Mengadakan pertemuan bulanan dengan Bidang Pelayanan
dan Keperawatan
 Mengusulkan pengadaan sarana dan prasarana sesuai dengan
kebutuhan berdasar ketentuan/kebijakan rumah sakit
 Mengusulkan program-program yang berkaitan dengan
pelayanan dan pengembangan laboratorium kepada Direktur
Rumah Sakit
 Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar
selalu dalam keadaan siap pakai
 Mengendalikan kualitas pencatatan dan pelaporan seluruh
pelayanan yang dilakukan di laboratorium
4. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian, dan penilaian
 Melakukan penilaian kinerja tenaga ATLM yang bekerja di
bawahnya
 Mengawasi dan menilai mutu pelayanan laboratorium
 Mengawasi dan memberikan teguran baik lisan maupun lisan
kepada staf yang melakukan pelanggaran dan mengembalikan
staf yang bersangkutan ke manajemen rumah sakit jika tidak
dapat di bina.
c. Staf Laboratorium
45

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
 Persyaratan Jabatan
1. Staf klinis di Instalasi Laboratorium berlatar belakang pendidikan
minimal D-III Analis Kesehatan.
2. Memiliki STR Aktif.
3. Mengikuti pelatihan BLS dan pelatihan lainnya sesuai bidang
tugasnya.
 Uraian Tugas Staf Laboratorium

 Penanggung Jawab Laboratorium Patologi Klinik

d. Uraian Tugas Staf Laboratorium Patologi Klinik


1. Menyiapkan alat dan bahan untuk pemeriksaan di
Laboratorium
2. Melaksanakan pengambilan dan penanganan bahan
pemeriksaan laboratorium sesuai standar pelayanan dan
standar oprasional prosedur;
3. Melakukan pengambilan sampling di ruangan
Laboratorium, UGD, dan ruang perawatan dalam lingkup
RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole;
4. Melaksanakan kegiatan pemantapan mutu, pencatatan dan
pelaporan;
5. Melaksanakan kegiatan keselamatan dan keamanan kerja
laboratorium;
6. Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab teknis
laboratorium dan tenaga teknis lainnya;
7. Melaporkan segala hasil nilai kritis pasien;
8. Bertanggung jawab terhadap kebersihan ruangan.
 Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanan pelayanan di
ruang Laboratorium
2. Bertanggung jawab terhadap efisiensi penggunaan
bahan/reagen serta alat yang digunakan
3. Bertanggung jawab melaksanakan quality control
 Wewenang
1. Melaksanakan kegiatan di ruang Laboratorium sesuai tugas
dan tanggung jawabnya;
2. Memberi informasi dan meminta petunjuk dari kepala
ruangan.

13. Instalasi Farmasi


a. Kepala Instalasi Farmasi
 Persyaratan Jabatan
1. Kepala Instalasi Farmasi berlatar belakang pendidikan SI
Farmasi + Profesi Apoteker.
2. Berstatus pegawai ASN.
3. Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun sesuai dengan
bidang tugasnya.
4. Memiliki STR Aktif.
5. Mengikuti pelatihan BHD dan pelatihan lainnya sesuai bidang
tugasnya.
 Uraian Tugas Kepala Instalasi Farmasi

46

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
1. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di Instalasi
Farmasi sesuai tanggung jawabnya. Dengan uraian tugas
sebagai berikut :
2. Mengawasi dan mengendalikan pelayanan di Instalasi Farmasi
di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Salim Alkatiri Namrole
 Mempelajari program rumah sakit, kebijakan Direktur
Rumah Sakit sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas
 Menyusun standar prosedur operasional Instalasi Farmasi
dengan menganalisa rencana kerja tahun sebelumnya dan
kegiatan yang akan datang berdasarkan arahan dari
pimpinan agar pelaksanaan pelayanan di Instalasi Farmasi
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien
 Merencanakan rencana kebutuhan rutin obat-obatan, alat
kesehatan di rumah sakit dan mengoreksi daftar yang akan
diajukan guna di usulkan sebagai rencana kebutuhan obat di
rumah sakit
3. Pelaksana
 Menyusun tata cara kerja di Instalasi Farmasi pelaksanaan
tugas, pendistribusian tugas dan pengendalian
pelaksanaannya
 Mengadakan pertemuan secara berkala dengan staf di
Instalasi Farmasi
 Melakukan koordinasi dengan satuan unit terkait mengenai
hal yang berhubungan dengan pelayanan di Instalasi Farmasi
agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien
 Membuat laporan berkala dan laporan khusus di Instalasi
Farmasi dan menganalisa data pelaksanaannya, informasi,
dokumen dan laporan yang akan disampaikan ke pimpinan
 Membuat surat pesanan kebutuhan obat-obat dan alat
kesehatan (BMHP) sesuai kebutuhan rumah sakit
 Memeriksa dan menandatangani persetujuan permintaan
kebutuhan obat-obatan dan BMHP untuk diajukan
pengadaanya sesuai dengan prosedur yang berlaku
 Melaksanakan supervise di ruang pelayanan farmasi dan
gudang farmasi terkait pelayanan farmasi, penyimpanan dan
kebersihan ruangan
 Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan dalam rangka
memperlancar pelaksanaan kegiatan di Instalasi Farmasi dan
rumah sakit
 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang
kefarmasian melalui pertemuan ilmiah, seminar, dan
symposium lainnya
4. Pengawasan
 Membimbing dan menilai mutu pelayanan di Instalasi
Farmasi yang berkaitan dengan SDM agar kegiatan dapat
berjalan dengan baik
 Memantau dan menilai mekanisme kerja tugas staf melalui
laporan atau memeriksa langsung hasil kerja staf untuk
mengetahui adanya permasalahan dan memberi petunjuk
permasalahannya
47

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
5. Evaluasi
 Membuat analisa staf yang berkaitan dengan Instalasi
Farmasi dengan menganalisa data, permasalahan yang ada,
alternative pemecahan masalah sebagai bahan masukan
dalam pengambilan keputusan Direktur Rumah Sakit
 Tanggung Jawab
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di Instalasi
Farmasi.
 Wewenang
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan;
2. Memberikan petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf
di lingkungan Instalasi Farmasi;
3. Mengkoordinasikan, mengendalikan dan memantau
penggunaan fasilitas dan kegiatan kefarmasian;
4. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan
menjadi wewenang Kepala Instalasi Farmasi;
5. Memberi saran dan pertimbangan kepada pimpinan;
6. Menilai kinerja semua tenaga yang bekerja di Instalasi
Farmasi;
7. Mengatur jadwal shift di instalasi Farasi;
8. Menegur staf bila melanggar disiplin kerja.
b. Staf Instalasi Farmasi
 Persyaratan Jabatan
1. Staf klinis di Instalasi Farmasi berlatar belakang pendidikan
minimal D-III Farmasi.
2. Memiliki STR Aktif.
3. Mengikuti pelatihan BHD dan pelatihan lainnya sesuai bidang
tugasnya.
 Uraian Tugas Staf Instalasi Farmasi
1. Uraian Tugas Apoteker Pelaksana
 Mengkoordinasikan, melaksanakan pelaksanaan kegiatan
kefarmasian di lingkungan instalasi farmasi;
 Merekap penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika yang
digunakan;
 Membuat laporan penggunaan obat dan BMHP tiap bulan;
 Melaksanakan rekonsiliasi obat dengan gudang
penyimpanan perbekalan farmasi;
 Mengecek dan mengawasi perbekalan farmasi setiap hari;
 Melaksanakan pelayanan informasi obat untuk pasien
rawat jalan;
 Melaksanakan konseling;
 Melaksanakan pelayanan farmasi klinik di ruang perawatan
(Pengisian CPPT, interaksi obat dengan makanan, catatan
pemberian obat.
 Melaksanakan pengecekan kelengkapan resep Melakukan
pengecekan kelengkapan resep secara administrative dan
farmasetik serta klinik
 Melaksanakan rekonsiliasi obat pada pasien ( pada saat
admisi, Penyerahan ke unit pelayanan dan pada saat pasien
pulang)

48

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
Pemantauan terapi Obat
Menyerahkan obat pada pasien
Stok of name perbulan
Mencatat dan membuat laporan penggunaan obat generik
dan non generic
 Menyiapkan obat sesuai dengan resep yang diberikan dokter
 Mengecek suhu penyimpanan di ruang Instalasi farmasi
 Mengisi kartu berobat (untuk pasien rawat inap)
 Melaksanakan Monitoring dan evaluasi efek samping obat
 Melaksanakn tugas lain yang di berikan kepala instalasi
farmasi
 Tanggung jawab
1. Bertangung jawab terhadap seluruh kelancaran kegiatan di
instalasi yang menyangkut penerimaan, penyimpanan
pelayanan dan informasi obat kepada pasien;
2. Bertanggung jawab terhadap tata tertib, disiplin , kebersihan
keamanan dan kelencaran tugas di lingkungan apotek;
3. Bertanggung jawab atas semua laporan kegiatan di apotek
 Wewenang
1. Melaporkan hal-hal yang menghambat pelaksanaan tugas
baik secara lisan maupun tulisan kepada instalasi farmasi;
2. Mengendalikan kinerja di lapangan

2. Tenaga Teknis Kefarmasian


 Uraian Tugas tenaga teknis kefarmasian
1. Pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP
a. Membantu Membuat Perencanaan sediaan farmasi dan
BMHP dan membuat laporan penggunaan obat( LPO )
tiap bulan
b. Mencatat kebutuhan sediaan farmasi dan BMHP yang
akan di gunakan
c. Mencatat kebutuhan obat kosong
d. Menerima sediaan farmasi dan BMHP sesuai dengan
permintaan dan kontrak
e. Melakukan pengecekan terhadap sediaan farmasi dan
BMHP yang diterima sesuai dengan faktur atau
dokumen
f. Menyimpan sediaan farmasi di sesuaikan dengan
bentuk dan jenis sediaan, suhu penyimpanan, cahaya
dan kelembaban, mudah terbakar, narkotik dan
psikotropika
g. Mencatat jumlah sediaan farmasi dan BMHP yang
masuk dan keluar disertai nomor batch dan tanggal
kadaluarsa pada kartu stok
h. Melaksanakan pendistribusian sediaan farmasi dan
BMHP untuk memenuhi kebutuhan sediaan farmasi
dan BMHP ruangan
i. Monitoring ED sediaan farmasi dan BMHP
j. Monitoring suhu penyimpanan di gudang farmasi

49

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
k. Melakukan pencatatan terhadap pendistribusian
sediaan farmasi dan BMHP dan pengarsipan LPO
(laporan penggunaan obat)
l. Melakukan stok of name

2. Pelayanan farmasi :
a. Menerima resep
b. Melakukan pengecekan kelengkapan resep secara
administrative dan farmasetik
c. Menyiapkan atau meracik obat serta memberikan label
atau etiket
d. Memberikan informasi obat
e. Melakukan pencatatan dan pelaporan :
 Memisahkan resep rawat jalan dan rawat inap serta
resep narkotika dan psikotropik
 Menghitung dan mencatat penggunaan obat dan BMHP
berdasarkan resep yang dikeluarkan
 Membuat laporan penggunaan obat berdasarkan resep
yang keluar
 Melakukan stok of name
 Monitoring suhu penyimpanan
 Melakukan pengarsipan resep
 Melaksanakn tugas lain yang di berikan kepala instalasi
farmasi
3. Asisten Apoteker
 Persyaratan Jabatan
1. Staf klinis di Instalasi Farmasi berlatar belakang
pendidikan minimal D-III Farmasi.
2. Memiliki STR Aktif.
3. Mengikuti pelatihan BHD dan pelatihan lainnya sesuai
bidang tugasnya.
 Uraian Tugas Asisten Apoteker:
a. Mengecek persediaan obat dan BMHP yang tersedia di
apotek pelayanan
b. Melakukan peracikan obat
c. Menghitung dan mencatat penggunaan obat dan BMHP
berdasarkan resep yang dikeluarkan
d. Membuat laporan penggunaan obat berdasarkan resep yang
keluar
e. Melakukan stock of name
f. Monitoring suhu penyimpanan
g. Melakukan pengarsipan resep
h. Melakukan tugas lain yang diberikan kepala Instalasi
Farmasi
 Tanggung Jawab
1. Bertangung jawab terhadap seluruh kelancaran kegiatan di
instalasi yang menyangkut penerimaan, penyimpanan
pelayanan dan informasi obat kepada pasien;
2. Bertanggung jawab terhadap tata tertib, disiplin ,
kebersihan keamanan dan kelencaran tugas di lingkungan
apotek;
50

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
3. Bertanggung jawab atas semua laporan kegiatan di apotek.
 Wewenang
1. Melaporkan hal-hal yang menghambat pelaksanaan tugas
baik secara lisan maupun tulisan kepada kepala instalasi
farmasi;
2. Mengendalikan kinerja di lapangan

14. Instalasi Gizi


a. Kepala Instalasi Gizi
 Persyaratan Jabatan
1. Kepala Ruangan Instalasi Gizi berlatar belakang pendidikan
D-III Gizi/SI Gizi.
2. Berstatus pegawai ASN.
3. Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun sesuai dengan
bidang tugasnya.
4. Memiliki STR Aktif.
5. Mengikuti pelatihan sesuai bidang tugasnya.
 Uraian Tugas Kepala Instalasi Gizi
1. Menyusun dan merencanakan program pelayanan gizi
2. Mengawasi pengadaan, pengolahan dan penyaluran
makanan sesuai dengan Peraturan Pemberian Makanan
Rumah Sakit (PPM-RS) dan Kebijakan Direktur Rumah
Sakit
3. Melakukan koordinasi dengan semua koordinator dan staf
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan gizi
4. Membina dan memelihara terus-menerus kemampuan
berprestasi para pegawai dilingkungannya
5. Menilai kinerja Koordinator dan staf melalui penilaian tiap
tahun dan penilaian performance kinerja tiap 6 bulan
6. Menyusun standar prosedur operasional Instalasi Gizi
dengan menganalisa rencana kerja tahun sebelumnya dan
kegiatan yang akan datang berdasarkan arahan dari
pimpinan agar pelaksanaan pelayanan di Instalasi Gizi
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien
7. Melakukan koordinasi dengan satuan unit terkait mengenai
hal yang berhubungan dengan pelayanan di Instalasi Gizi
agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien
8. Menyusun alur kerja di Instalasi Gizi pelaksanaan tugas,
pendistribusian tugas dan pengendalian pelaksanaannya
9. Mengadakan pertemuan secara berkala dengan staf di
Instalasi Gizi
10. Melaksanakan orientasi kepada tenaga/petugas/staf gizi
yang baru
11. Mengusulkan kebutuhan tenaga, sarana, dan prasarana
yang dibutuhkan di Instalasi Gizi.
12. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan
menjadi wewenang Kepala Instalasi Gizi
13. Mengawasi dan memberikan teguran baik lisan maupun
lisan kepada staf yang melakukan pelanggaran dan
mengembalikan staf yang bersangkutan ke manajemen
rumah sakit jika tidak dapat di bina
51

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
14. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
langsung atau yang terkait dengan kegiatan Instalasi Gizi
 Tanggung Jawab
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di Instalasi
Gizi
 Wewenang
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan;
2. Memberikan petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas
staf di lingkungan Instalasi Gizi;
3. Mengkoordinasikan, mengendalikan dan memantau
penggunaan fasilitas dan pelayanan gizi;
4. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan
menjadi wewenang Kepala Instalasi Gizi;
5. Menilai kinerja semua tenaga yang bekerja di Instalasi Gizi;
6. Membuat jadwal shift di instalasi Gizi.
b. Staf Instalasi Gizi
 Persyaratan Jabatan
1. Staf klinis di Instalasi Gizi berlatar belakang pendidikan
minimal D-III Gizi;
2. Memiliki STR Aktif;
3. Mengikuti pelatihan sesuai bidang tugasnya.
 Uraian Tugas Staf Instalasi Gizi
1. Melaksanakan kegiatan pelayanan asuhan gizi terstandar
(PAGT/NCP) dan memberikan konsultasi / edukasi gizi di
ruang rawat inap;
2. Melaksanakan visite dengan DPJP dan tim kesehatan lain di
ruangan;
3. Mengawasi penyajian dan distribusi makanan pasien sesuai
dengan diet dan kondisi pasien;
4. Melaksanakan pencatatan asuhan gizi dalam catatan medis
pasien sesuai dengan PAGT / NCP;
5. Mencatat dan melaporkan kegiatan NCP dalam buku
konsultasi gizi dan instalasi gizi;
6. Mendiskusikan permasalahan NCP pasien dengan
koordinator pelayanan dan asuhan gizi rawat inap dan
DPJP;
7. Menjalin kerja sama yang baik dengan tenaga kesehatan
lainnya
8. Mencatat nama pasien, mengecek makanan pasien sesuai
dengan diet pasien
9. Membuat daftar makanan pasien
10. Membuat etika diet
11. Mendistribusikan makanan ke masing-masing pasien
sesuai dietnya
12. Menjalin kerja sama yang baik dengan tenaga gizi di
instalasi gizi
13. Menjaga kebersihan instalasi gizi dan sekitarnya
 Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab kepada kepala instalasi Gizi melalui
koordinator pelayanan dan asuhan gizi rawat inap;
2. Melakukan tugas pokok dan tugas tambahan dari atasan
52

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
 Wewenang
1. Melaksanakan kegiatan pelayanan di instalasi gizi sesuai
tugas dan tanggung jawab,
2. Memberi informasi dan meminta petunjuk dari kepala
ruangan.
15. Instalasi CSSD
a. Kepala Instalasi CSSD
 Persyaratan Jabatan
1. Kepala Instalasi CSSD berlatar belakang pendidikan minimal D-
III Keperawatan / SI kesehatan lainnya / SI jurusan lainnya.
2. Berstatus pegawai ASN.
3. Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun sesuai dengan
bidang tugasnya.
4. Mengikuti pelatihan BHD, PPI dan pelatihan lainnya sesuai
bidang tugasnya.
 Uraian Tugas Kepala Ruangan CSSD
1. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di CSSD
sesuai tanggung jawabnya. Dengan uraian tugas sebagai
berikut :
2. Mengarahkan semua aktifitas staf yang berkaitan dengan
supplay alat medis yang steril bagi perawatan pasien di rumah
sakit
3. Bertanggung jawab agar staf mengerti akan prosedur dan
penggunaan mesin sterilisasi secara benar
4. Mengkoordinir pelaksana di CSSD dalam menjalankan tugas
sehari-hari
5. Membuat perencanaan kerja dan membuat laporan kinerja
pusat sterilisasi
6. Memastikan teknik aseptik yang diterapkan pada saat
penyiapan dan penanganan alat steril baik yang hanya sekali
pakai maupun alat yang dapat dipakai ulang
7. Melakukan seleksi untuk calon tenaga di pusat sterilisasi,
menyiapkan konsep dan rencana kerja serta melakukan
evaluasi pada waktu yang telah ditentukan
8. Membuat jadwal dinas jaga setiap bulan
9. Melakukan kerjasama dengan instalasi lain di rumah sakit dan
melakukan koordinasi yang bersifat interm dan eksterm
10. Memimpin rapat rutin yang dilakukan pada Instalasi CSSD
11. Menegur staf yang melakukan pelanggaran kerja
12. Menyampaikan perintah atasan kepada pelaksana bila ada
informasi baru
13. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
 Tanggung Jawab
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di Instalasi
CSSD
 Wewenang
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan;
2. Memberikan petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf di
lingkungan Instalasi CSSD;
3. Mengkoordinasikan,mengendalikan dan memantau penggunaan
fasilitas dan pelayanan di Instalasi CSSD;
53

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
4. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi
wewenang Kepala Instalasi Gizi;
5. Menilai kinerja semua tenaga yang bekerja di Instalasi CSSD;
6. Membuat jadwal shift di instalasi CSSD.
b. Staf Instalasi CSSD
 Persyaratan Jabatan
1. Staf di Instalasi CSSD berlatar belakang pendidikan minimal D-
III bidang Kesehatan.
2. Memiliki STR Aktif.
3. Mengikuti pelatihan BHD dan pelatihan lainnya sesuai bidang
tugasnya.
 Uraian Tugas Staf Ruangan CSSD
1. Mengambil instrument serta alat-alat yang telah di pakai dari
unit-unit;
2. Melakukan proses sterilisasi alat serta bahan/tenun sesuai
prosedur;
3. Mendistribusikan alat yang dibutuhkan ke unit-unit dan
membuat catatan buktiserah terima;
4. Melakukan inventarisasi barang;
5. Mendokumentasikan setiap ada kegiatan pembersihan,
sterilisasi dan pendistribusian alat;
6. Melaporkan kegiatan dan kondisi alat/bahan rutin bulanan
7. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan kepala ruangan.
 Tanggung jawab
1. Melaksanakan kegiatan pelayanan di instalasi CSSD sesuai
tugas dan tanggung jawab;
2. Melakukan tugas pokok dan tugas tambahan dari atasan;
 Wewenang
1. Melaksanakan kegiatan pelayanan di instalasi CSSD sesuai tugas
dan tanggung jawab
2. Memberi informasi dan meminta petunjuk dari kepala ruangan.

16. Instalasi Sanitasi


a. Kepala Instalasi Sanitasi
 Persyaratan Jabatan
1. Kepala Instalasi Sanitasi Lingkungan berlatar belakang
pendidikan minimal D-III Sanitarian.
2. Berstatus pegawai ASN.
3. Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun sesuai dengan
bidang tugasnya.
4. Mengikuti pelatihan BHD, PPI dan pelatihan lainnya sesuai
bidang tugasnya.
 Uraian Tugas
1. Mengontrol semua pegawai yang ada pada Instalasi Sanitasi;
2. Mengevaluasi kinerja dari semua staf yang menjadi bagian dari
Instalasi Sanitasi;
3. Membuat program kerja Instalasi Sanitasi;
4. Melaporkan hasil kinerja dari semua staf kepada Bagian
Kepegawaian dan Direktur Rumah Sakit;
5. Membuat rincian anggaran untuk keperluan Instalasi Sanitasi
 Tanggung Jawab
54

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di Instalasi
Sanitasi.
 Wewenang
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan;
2. Memberikan petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf
di lingkungan Instalasi Sanitasi;
3. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi
wewenang Kepala Instalasi Sanitasi;
4. Menilai kinerja semua tenaga yang bekerja di Instalasi Sanitasi;
5. Mengatur jadwal shift di instalasi Sanitasi.
b. Staf Instalasi Sanitasi
 Persyaratan Jabatan
1. Staf di Instalasi Sanitasi Lingkungan berlatar belakang
pendidikan minimal D-III bidang Kesehatan.
2. Memiliki STR Aktif.
3. Mengikuti pelatihan BHD dan pelatihan lainnya sesuai bidang
tugasnya.

 Uraian Tugas Staf Instalasi Sanitasi


1. Melaksanakan / mengkoordinir pemilahan dan pengumpulan
sampah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dari
kementerian RI
2. Melaksanakan / mengkoordinir kebersihan sarana dan
prasarana umum
3. Membantu mengkoordinir kebersihan sarana dan pra sarana
4. Melaksanakan pengawasan kelengkapan penggunaan APD
5. Memastikan ketersediaan air bersih di rumah sakit
6. Melakukan pengawasan terhadap kinerja Cleaning Service
(CS)
7. Melakukan koordinasi dengan CS dan penganfrakan kantong
sampah dan safety box
8. Melakukan monitoring pembuangan sampah medis I ruangan
9. Melaporkan pelaksanaan dan hasil pekerjaan kepada atasan
10. Melakukan tugas dan fungsi lain yang diberikan oleh atasan
 Tanggung Jawab
1. Melaksanakan kegiatan pelayanan di instalasi Sanitasi sesuai
yang telah ditetapkan;
2. Memberi informasi dan meminta petunjuk dari kepala ruangan;
3. Melakukan tugas pokok dan tugas tambahan dari atasan;
 Wewenang
1. Melaksanakan kegiatan pelayanan di instalasi Sanitasi sesuai
tugas dan tanggung jawab
2. Memberi informasi dan meminta petunjuk dari kepala ruangan.

17. Instalasi Rekam Medik


a. Kepala Instalasi Rekam Medik
 Persyaratan Jabatan
1. Kepala Instalasi Rekam Medis berlatar belakang pendidikan
minimal D-III Rekam Medis;
2. Berstatus pegawai ASN;

55

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
3. Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun sesuai dengan
bidang tugasnya;
4. Memiliki STR Aktif;
5. Mengikuti pelatihan Pengelolaan Rekam Medis, Pelatihan BPJS
dan pelatihan lainnya sesuai bidang tugasnya.
 Uraian Tugas Kepala Instalasi Rekam Medik
1. Menyusun sistem dan SPO, tentang :
 Penerimaan pasien
 Pencatatan rekam medis
 Pengelolaan data medis
 Penyimpanan berkas rekam medis
 Pengembalian dan pendistribusian berkas rekam medis
2. Membuat dan mengevaluasi sistem penerimaan pasien rawat
jalan dan rawat inap
3. Membuat dan mengevaluasi prosedur pencatatan rekam medis
4. Merencanakan dan menetapkan formulir rekam medis
5. Merencanakan dan mengevaluasi sistem dan prosedur
penyimpanan berkas rekam medis
6. Merencanakan dan mengevaluasi sistem dan prosedur
peminjaman dan pendistribusian berkas rekam medis
7. Merencanakan dan membuat kriteria dalam rangka retensi
berkas rekam medis
8. Memeriksa kebenaran kode penyakit dank ode tindakan medis
9. Membuat dan menyajikan laporan kegiatan medis rumah sakit
untuk kepentingan manajemen maupun pihak lain yang
berkepentingan
10. Menyediakan laporan dan analisa data morbiditas, mortalitas,
dan tindakan operasi
11. Melaksanakan penilaian terhadap rekam medis in aktif untuk
menilai berkas rekam medis bernilai guna atau tidak
12. Merencanakan kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan
untuk penyelenggaraan rekam medis di rumah sakit
13. Membuat jadwal kerja, mengatur shift dinas, jadwal cuti dan
libur
14. Membuat permintaan kebutuhan sumber daya, ATK, ART, dan
kebutuhan lain untuk pelaksanaan kegiatan Instalasi Rekam
Medis
15. Menyediakan laporan intern dan ekstern rumah sakit secara
berkala serta analisanya
16. Membuat uraian pekerjaan bagi bawahan
17. Mengawasi terhadap pelaksanaan kegiatan
18. Memeriksa laporan kegiatan kunjungan rawat jalan, rawat inap,
dan pengunjung sebagai bahan pelaporan dan analisa
19. Menyelesaikan masalah yang timbul di lingkungan Instalasi
Rekam Medis sehubungan dengan kegiatan pelayanan yang
tidak dapat diselesaikan oleh bawahan
20. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung
atau yang terkait dengan kegiatan Instalasi Rekam Medis.
 Tanggung Jawab
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di Instalasi
Rekam Medik.
56

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
 Wewenang
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan;
2. Memberikan petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf di
lingkungan Instalasi Rekam Medik;
3. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi
wewenang Kepala Instalasi Rekam Medik;
4. Menilai kinerja semua tenaga yang bekerja di Instalasi Rekam
Medik;
5. Mengatur jadwal shift di instalasi Rekam Medik.
b. Staf Instalasi Rekam Medik
 Persyaratan Jabatan
1. Staf di Instalasi Rekam Medis berlatar belakang pendidikan
minimal D-III Rekam Medis / S-I Kesehatan
2. Memiliki STR Aktif.
3. Mengikuti pelatihan Pengelolaan Rekam Medis dan pelatihan
lainnya sesuai bidang tugasnya.
 Uraian Tugas Staf Instalasi Rekam Medik
 Penanggung Jawab Pendaftaran Pasien Rawat Inap dan Rawat
Jalan Serta Pelayanan Surat Keterangan Medis.
1. Menyusun sistem dan SPO sebagai pedoman kerja, tentang :
 Penerimaan pasien.
 Pencatatan identifikasi pasien.
 Pelayanan informasi kepada pengunjung rumah sakit.
 Surat Keterangan Medis
2. Memberi petunjuk dilingkungan Pendaftaran Pasien Rawat
Inap dan Rawat Jalan Serta Pelayanan Surat Keterangan Medis
sesuai dengan bidang tugasnya.
3. Menyelia pelaksanaan kegiatan Pendaftaran Pasien Rawat Inap
dan Rawat Jalan Serta Pelayanan Surat Keterangan Medis serta
menilai hasilnya sebagai bahan untuk pembinaan.
4. Memeriksa hasil kerja dilingkungan Pendaftaran Pasien Rawat
Inap dan Rawat Jalan Serta Pelayanan Surat Keterangan Medis
berdasarkan hasil pelaksanaan tugas agar tidak terjadi
kekeliruan.
5. Memproses pengajuan cuti petugas Pendaftaran Pasien Rawat
Inap dan Rawat Jalan Serta Pelayanan Surat Keterangan Medis
dan membuat laporan kepada atasan sebagai bahan
pengaturan.
6. Memproses kebutuhan ATK, ART, dan sarana lain.
7. Mengkoordinir semua kegiatan Pendaftaran Pasien Rawat Inap
dan Rawat Jalan Serta Pelayanan Surat Keterangan Medis
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan untuk
menyelesaikan/ menangani bila terjadi penyimpangan/kasus
yang terjadi pada kegiatan pendaftaran pasien,
pengambilan/penyimpanan rekam medis dan distribusi ke
poliklinik.
9. Membuat laporan kegiatan pelayanan Pendaftaran Pasien
Rawat Inap dan Rawat Jalan Serta Pelayanan Surat Keterangan
Medis untuk kepentingan laporan Instalasi Rekam Medis
secara keseluruhan.
 Staf Pendaftaran Pasien Rawat jalan dan Rawat inap
57

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
1. Menerima pendaftaran pasien rawat jalan dan rawat inap;
2. Melakukan wawancara untuk memperoleh informasi identitas
pasien secara lengkap/admission detail untuk kebutuhan
pelayanan pasien rawat jalan, dan rawat inap;
3. Mengidentifikasi pengisisan Formulir identitas social;
4. Entry data identitas social;
5. Mempersilahkan pasien ke poliklinik;
6. Mencetak gelang identifikasi pasien, menjelaskan dan
menandatangani pernyataan persetujuan umum;
7. Menyerahkan berkas rekam medis pasien baru ke petugas
penyimpanan untuk didistribusikan;
8. Meminta berkas rekam medis pasien lama dari petugas
penyimpanan;
9. Membuat laporan harian pendaftaran pasien rawat jalan dan
rawat inap.
 Staf surat keterangan medis
1. Menerima permintaan surat keterangan medis dari pasien /
ahli waris. Jika, pihak ketiga ( keluarga pasien, asuransi, dsb)
dengan melampirkan surat kuasa dari pasien / ahli waris;
2. Meminta kepetugas penyimpanan dan menyediakan berkas
rekam medis untuk pengisian form asuransi , perusahaan
rekanan, visum et refertum atau pihak ketiga yang berhak;
3. Mengetik surat keterangan medis , mencetak surat keterangan
medis dan meminta tanda tangan dari dokter yang berwenang;
4. Mengontrol kebenaran surat keterangan medis;
5. Meminta nomor surat dan stempel dari bagian tata usaha
6. Menyerahkan surat keterangan medis kepada peminta dan
mengisi buku ekspedisi;
7. Membuat laporan kegiatan pengurusan surat keterangan
medis;
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
 Penanggung Jawab Assembling, Analisa dan Kode Penyakit.
1. Menyusun sistem dan SPO sebagai pedoman kerja, tentang :
 Assembling dan analisi kuantitatif/kualitatif
 Koding morbiditas/mortalitas dan tindakan kedokteran
 Indeks Kode Penyakit
2. Memberi petunjuk dilingkungan rekam medis sesuai dengan
bidang tugasnya
3. Menyelia pelaksanaan kegiatan assembling, analisa dan kode
penyakit serta menilai hasilnya sebagai bahan pembinaan
4. Memeriksa hasil kerja dilingkungan assembling, analisa dank
ode penyakit berdasarkan hasil pemeriksaan tugas agar tidak
terjadi kekeliruan
5. Memproses kebutuhan ATK, ART, dan sarana lain
6. Mengkoordinir semua kegiatan assembling, analisa dank ode
penyakit
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan untuk
menyelesaikan/ menagani bila terjadi penyimpanan/ kasus
yang terjadi pada assembling , analisa dank ode penyakit
8. Membuat laporan kinerja assembling, analisa dank ode
penyakit untuk keperluan laporan Instalasi Rekam Medis
58

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
 Staf Pencatatan Assembling, analisa dan kode penyakit
1. Melaksanakan pencatatan penerimaan BRM dan assembling
Rawat Jalan dan Rawat Inap yang meliputi :
 Menerima berkas rekam medis rawat jalan dan rawat inap
dari petugas
 Memeriksa kelengkapan lembar berkas rekam medis.
 Mencatat berkas rekam medis yang telah dikembalikan
 Menyusun berkas rekam medis sesuai urutan yang telah
ditentukan
 Menulis nomor dan nama pasien pada berkas rekam medis
serta ceklis tahun kunjungan terakhir.
 Mensortir berkas rekam medis berdasarkan nomor angka
langsung
 Menyerahkan berkas rekam medis yang telah diassembling
ke petugas analisa kelengkapan pengisisan berkas rekam
medis
2. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan untuk
menyelesaikan, menangani bila terjadi penyimpangan / kasus
yang terjadi dikegiatan assembling pasien rawat jalan,IGD dan
rawat inap.
 Analisis kuantitatif/Kualitatif
1. Melaksanakan kegiatan analisis yang meliputi :
 Menerima berkas rekam medis rawat inap dan rawat jalan
dari petugas pencatatan penerimaan dan assembling berkas
rekam medis.
 Memeriksa kelengkapan isi berkas rekam medis
2. Memisahkan berkas rekam medis yang belum lengkap isinya
dan diserahkan kepada yang berhak / berkewajiban
melengkapi isi berkas rekam medis tersebut.
3. Membuat laporan kelengkapan pengisian berkas rekam medis
 Kode diagnose
1. Melaksanakan kegiatan koding diagnosa dan tindakan setiap
berkas rekam medis pasien yang berobat.
2. Menyerahkan berkas rekam medis yang telah diberi kode
penyakit ke petugas penyimpanan.
3. Mengentry kode penyakit ke dalam SIRS
4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan untuk
menyelesaikan, menangani bila terjadi penyimpangan / kasus
yang terjadi dikegiatan assembling dan kode penyakit pasien
rawat jalan dan rawat inap.
 Penanggung Jawab Penyimpanan Berkas Rekam Medis
1. Menyusun sistem dan SPO sebagai pedoman kerja tentang
Penyimpanan dan pendistribusian Berkas Rekam Medis
2. Memberi petunjuk dilingkungan Penyimpanan berkas rekam
medis,
3. Menyelia pelaksanaan kegiatan Penyimpanan dan
pendistribusian berkas rekam medis serta menilai hasilnya
sebagai bahan untuk pembinaan.

59

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
4. Memeriksa hasil kerja dilingkungan Penyimpanan dan
pendistribusian berkas rekam medis berdasarkan hasil
pelaksanaan tugas agar tidak terjadi kekeliruan.
5. Memproses pengajuan cuti petugas Penyimpanan dan
membuat laporan kepada atasan sebagai bahan pengaturan.
6. Memproses kebutuhan ATK, ART, dan sarana lain.
7. Mengkoordinir semua kegiatan Penyimpanan dan
pendistribusian berkas rekam medis
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan untuk
menyelesaikan/ menangani bila terjadi penyimpangan/kasus
yang terjadi pada kegiatan Penyimpanan dan pendistribusian
berkas rekam medis.
 Staf Pengambilan/peminjaman dan Penyimpanan Berkas Rekam
Medis
1. Koordinasi permintaan dan pendistribusian berkas rekam
medis, meliputi :
 Menerima permintaan berkas rekam medis dari
pendaftaran.
 Menyiapkan tracer untuk berkas rekam medis yang keluar.
 Mengeluarkan berkas rekam medis sesuai dengan nomor
berkas rekam medis yang diminta, dengan menempatkan
tracer pada posisi rekam medis yang keluar.
 Memberikan berkas rekam medis pasien yang diambil dari
ruang penyimpanan ke pendaftaran untuk disiapkan
berkasnya oleh petugas registrasi maupun admission
sebelum diantar ke ruang pemeriksaan atau perawatan.
 Melaksanakan serah terima berkas rekam medis dengan
petugas Registrasi dan Admission.
 Menerima berkas rekam medis rawat jalan dan rawat inap
dari petugas assembling, analisa dan kode penyakit
2. Mencocokkan berkas rekam medis yang kembali dan keluar
dengan buku ekspedisi.
3. Menerima berkas rekam medis dari petugas kode penyakit
untuk disortir menurut dua angka akhir, dan memasukkan
berkas ke dalam rak penyimpanan sesuai nomor.
4. Melayani permintaan peminjaman berkas rekam medis dengan
menggunakan bon peminjaman, mencari dan mengantar
berkas rekam medis yang dipinjam.
5. Mengontrol pengembalian rekam medis yang dipinjam dengan
mencocokkan rekam medis yang kembali dengan bon
peminjaman.
6. Memasukan hasil penunjang medis susulan dari unit lain.
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan untuk
menyelesaikan / menangani bila terjadi penyimpangan/kasus
yang terjadi di kegiatan penjajaran dan pendistribusian rekam
medis pasien rawat jalan/inap.
 Staf Distribution Rekam Medis
1. Mencatat berkas rekam medis yang akan dikirim ke poliklinik
atau ruang perawatan dalam buku ekspedisi.

60

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
2. Memberikan berkas rekam medis pasien rawat jalan ke masing-
masing .
3. Melaksanakan serah terima berkas rekam medis dengan
petugas poliklinik.
4. Mengontrol pengembalian rekam medis rawat jalan dengan
mencocokkan pencatatan distribusi rekam medis sesuai
poliklinik.
5. Membuat laporan berkas rekam medis yang belum kembali
dalam waktu tertentu.
6. Memasukan hasil penunjang medis susulan dari unit lain.
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan untuk
menyelesaikan/ menangani bila terjadi penyimpangan/kasus
yang terjadi di kegiatan penjajaran dan pendistribusian rekam
medis pasien rawat jalan/inap.
 Penanggung Jawab Indeks, Statistik dan Pelaporan
1. Menyusun sistem dan SPO sebagai pedoman kerja, tentang
indeks statistic dan pelaporan
2. Memberi petunjuk dilingkungan rekam medis sesuai dengan
bidang tugasnya.
3. Menyelia pelaksanaan kegiatan pengolahan data dan pelaporan
serta menilai hasilnya sebagai bahan untuk pembinaan.
4. Memeriksa hasil kerja dilingkungan pengolahan data dan
pelaporan berdasarkan hasil pelaksanaan tugas agar tidak
terjadi kekeliruan.
5. Memproses pengajuan cuti petugas pengolahan data dan
pelaporan, serta membuat laparon kepada atasan sebagai
bahan pengaturan.
6. Memproses kebutuhan ATK,ART, dan sarana lain.
7. Mengkoordinir semua kegiatan pengolahan data dan pelaporan
rekam medis.
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan untuk
menyelesaikan/menangani bila terjadi penyimpanan/kasus
yang terjadi pada penyelenggaraan rekam medis.
9. Membuat laporan kinerja mutu pelayanan rekam medis untuk
kepentingan laporan instalasi rekam medis secara
keseluruhan.
 Staf Statistik dan Pelaporan

1. Melaksanakan kegiatan statistik dan pelaporan yang meliputi:


 Menerima laporan bulanan data kunjungan dari unit lain
terkait dengan laporan kegiatan rumah sakit.
 Mengontrol kebenaran dan ketepatan laporan bulanan
rawat jalan, rawat inap dan penunjang medis
 Membuat laporan kunjungan pasien rawat jalan, rawat inap
dan penunjang.
 Laporan morbiditas, mortalitas dan trend penyakit.
 Membuat laporan ekstern ke Dinas Kesehatan Provinsi
2. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
3. Membuat laporan kegiatan pelaporan dan statistik untuk
kepentingan laporan Unit Rekam Medis secara keseluruhan.
 Tanggung Jawab
61

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
1. Bertanggung jawab kepada kepala instalasi Rekam Medik;
2. Melakukan tugas pokok dan tugas tambahan dari atasan.
 Wewenang
1. Melaksanakan kegiatan pelayanan di instalasi gizi sesuai tugas
dan tanggung jawab.
2. Memberi informasi dan meminta petunjuk dari kepala ruangan.

18. Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit


a. Kepala Instalasi Pemeliharan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
 Persyaratan Jabatan
 Uraian Tugas
1. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan IPSRS
2. Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan pihak
kedua
3. Mengkoordinasikan urusan administrasi pegawai IPSRS
4. Menyusun program kegiatan IPSRS
5. Menyusun SPO(standar prosedur operasional) kegiatan IPSRS
6. Menyusun RAB(rencana anggaran biaya) kegiatan
7. Memeriksa laporan/lembar kerja seluruh kegiatan
8. Memeriksa laporan bulanan seluruh kegiatan
9. Membuat evaluasi dan usulan tindak lanjut kegitan bulanan
seluruh kegiatan
10. Membuat usulan penghapusan barang
11. Mengkoordinasikan usulan biaya kegiatan
12. Menyusun laporan tahunan kegiatan IPSRS.
 Tanggung Jawab
Mengawasi dan mengendalikan seluruh kegiatan di IPSRS.
 Wewenang
1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan;
2. Menyusun usulan kebutuhan tenaga dan alat di IPSRS
3. Memberikan petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf di
IPSRS;
b. Staf Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
 Persyaratan Jabatan
 Uraian Tugas
1. Membuat rencana operasional kegiatan bulanan
2. Melaksanakan pemeriksaan/pengawasan rutin fisik bangunan
dan gedung kerja baik operasional maupun masa renovasi atau
pembangunan yang berkaitan keselamatan, keamanan dan
kenyamanan
3. Melaksanakan perbaikan fisik bangunan gedung dan gedung
kerja
4. Melaksanakan perbaikan fasilitas sanitasi (KM/WC, Washtafel,
tempat cuci, kran)
5. Melakukan perbaikan instalasi air bersih dan air limbah
6. Melaksanakan perbaikan mebeler
7. Melaksanakan perbaikan rutin pemeliharaan dan perbaikan
hydrat
8. Melaksanakan perbaikan papa nama, tata petunjuk arah, tanda
bahaya dan tanda penanganan bencana
9. Mengevaluasi dan memperbaharui denah gedung dan
62

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
bangunan rumah sakit
10. Mengevaluasi dan memperbaharui denah instalasi dan jaringan
air bersih dan limbah
11. Mengevaluasi dan memperbaharui dokumen luas lahan
bangunan dan peruntukannya
12. Mengevaluasi dan memperbaharui dokumen jumlah fasilitas
sanitasi (KM/WC, Wastafel)
 Tanggung Jawab
Melaksanakan Tugas Pokok dan tugas tambahan yang diberikan
kepala Instalasi.
 Wewenang
1. Melaksanakan kegiatan di IPSRS sesuai tugas dan tanggung
jawab;
2. Memberi informasi dan meminta petunjuk dari kepala Instalasi.

11. Kelompok Jabatan Non Klinik di RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole
1) Petugas Kebersihan / Cleaning Service
 Persyaratan Jabatan
1. Petugas Kebersihan di Rumah sakit berlatar belakang pendidikan
SLTA sederajat.
2. Mengikuti pelatihan PPI dasar dan pelatihan lainnya sesuai
jabatannya.
3. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
 Uraian Tugas Petugas Cleaning Service
1. Menyapu dan mengepel ruangan sesuai dengan pembagian
ruangan yang telah ditentukan oleh kepala ruangan / penanggung
jawab ruangan
2. Membersihkan seluruh perabotan yang ada di dalam ruangan agar
bebas dari debu, sampah dan sawang
3. Membersihkan kaca bagian dalam dan luar
4. Membersihkan halaman rumah sakit
5. Membersihkan kamar mandi dan perabotan yang berada di
dalamnya
6. Menguras dan membersihkan bak kamar mandi
7. Membuang semua sampah domestic di TPS dan
8. Membersihkan / mencuci tempat sampah / tong sampah
9. Membersihkan wastafel dan cermin kamar mandi
10. Melaporkan pelaksanaan dan hasil pekerjaan kepada atasan
11. Melakukan tugas dan fungsi lain yang diberikan oleh atasan
 Tanggung Jawab
Bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kerapian di lingkungan
Rumah Sakit.
 Wewenang
1. Melaksanakan tugas pokok dan tugas tambahan yang diberikan.
2. Memeberikan informasi dan meminta petunjuk dari kepala instalasi
Sanitasi Lingkungan terkait kebersihan lingkungan Rumah Sakit.

2) Petugas Binatu/Petugas Linen


 Persyaratan jabatan
1. Petugas Binatu/Petugas Linen di Rumah sakit berlatar belakang
pendidikan SLTA sederajat.
63

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
2. Mengikuti pelatihan PPI dasar dan pelatihan lainnya sesuai
jabatannya.
3. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
 Uraian Tugas petugas Binatu/petugas linen
1. Mengambil linen kotor dari unit-unit/ruang rawat inap/ruang
rawat jalan
2. Pemilahan bahan linen sesuai jenis atau kondisi bahan
3. Membersihkan serta mencuci dan menyetrika linen
4. Penyimpanan dan penataan linen sesuai bahan dan fungsi
5. Mendistribusikan linen bersih ke unit-unit
6. Inventaris barang
7. Melaporkan pelaksanaan dan hasil pekerjaan kepada atasan
8. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan
 Tanggung Jawab
Bertanggung jawab terhadap kebersihan dan distribusi linen di Rumah
Sakit.
 Wewenang
1. Melaksanakan tugas pokok dan tugas tambahan yang diberikan.
2. Memeberikan informasi dan meminta petunjuk dari kepala instalasi
Sanitasi Lingkungan terkait kebersihan dan pendistribusian linen
Rumah Sakit.

3) Tenaga Driver/Sopir Ambulance


 Persyaratan Jabatan
1. Petugas Driver/Sopir Ambulance di Rumah sakit berlatar belakang
pendidikan SLTA sederajat.
2. Memiliki SIM A / SIM B
3. Memiliki pegetahuan umum tentang kendaraan.
4. Mengikuti pelatihan BHD dan pelatihan lainnya sesuai jabatannya.
5. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
 Uraian Tugas Supir Ambulance
1. Memeriksa kelengkapan kendaraan dengan cara mengecek rem,
oli, lampu mesin, air radiator, air aki, tekanan udara ban supaya
kenderaan dapat dikenderai dengan baik
2. Memeriksa kelengkapan dan kelayakan peralatan kesehatan dalam
ambulance secara berkala sesuai dengan standar
3. Memanaskan mesin ambulance guna mengetahui kelainan mesin
4. Merawat kendaraan dengan cara membersihkan mesin, ruangan
dalam dan luar kendaraan agar kendaraan terlihat bersih
5. Mengemudi kendaraan berdasarkan tujuan dan ketentuan lalu
lintas yang berlaku agar kendaraan dapat tiba di tujuan dengan
selamat
6. Mengantar pasien rujukan sesuai jadwal jaga
7. Mengantar jenazah pasien yang meninggal dunia ke kampung
halaman sesuai dengan jadwal jaga
8. Memperbaiki kerusakan kecil kenderaan agar kenderaan dapat
berfungsi dengan baik
9. Melaporkan pelaksanaan dan hasil pekerjaan kepada atasan
10. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan
 Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan mobil ambulance;
64

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
2. Bertanggung jawab terhadap kelancaran kegiatan rujukan pasien
di Rumah Sakit.
 Wewenang
1. Melaksanakan tugas pokok dan tugas tambahan yang diberikan.
2. Memeberikan informasi dan meminta petunjuk dari atasan terkait
kegiatan sopir ambulance di Rumah Sakit.

4) Petugas Keamanan / Security


 Persyaratan Jabatan
1. Petugas keamanan / security di Rumah sakit berlatar belakang
pendidikan SLTA sederajat.
2. Mengikuti pelatihan BHD dan pelatihan lainnya sesuai jabatannya.
3. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
 Uraian Tugas Petugas Satpam
1. Melaksanakan pengamanan secara menyeluruh di lokasi RS
2. Melakukan tugas dan fungsi sesuai dengan penempatan di lokasi
masing-masing
3. Melakukan pemeriksaan pada tamu/pemilik yang akan masuk ke
area RS
4. Melakukan kontrol bagi pengunjung yang merokok di areal Rumah
Sakit
5. Melakukan pengamanan terhadap setiap ganguan yang terjadi
yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban.
6. Melakukan pengamanan terhadap pengunjung atau keluarga
pasien yang membuat keributan
7. Melakukan pengamanan terhadap pengunjung yang
mendokumentasikan kegiatan diareal RS
8. Memeriksa setiap kendaran yang dan keluar area RS
9. Melakukan pemantauan setiap saat melalui HT keadaan sekitar
atau situasi ke posko
10. Pintu pagar/gernamg/portal harus selalu tertutup. Anggota harus
stand-bay di tempat
11. Menjaga dan memelihara asset dan inventaris RS
12. Menertibkan parkir motor dan mobil pada saat parker
13. Petugas harus membantu mengarahkan jika pasien atau keluarga
pasien atau tamu rumah sakit ke tempat tujuan mereka
14. Petugas wajib melerai keributan yang terjadi baik itu antara
sesame tamu, antar tamu dan karyawan RS atau antar sesama
karyawan RS di area RS tanpa memihak salah satu di antaranya
15. Menjalin kerjasama dengan petugas lainnya
16. Anggota bertanggung jawab atas tugas dan fungsi selama
melaksanakan tugas
17. Memasang dan menurunkan bendera di lapangan apel
18. Melakukan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan

 Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab terhadap keamanan dan kenyamanan pegawai
dan pasien dengan kegiatan patroli, pengawasan dan pemantauan
di lingkungan Rumah Sakit.
 Wewenang
1. Melaksanakan tugas pokok dan tugas tambahan yang diberikan.
65

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
2. Melakukan pengamanan fisik berupa mengarahkan, mencegah,
membina, menindak bahkan menangkap pelaku kejahatan di
Rumah Sakit.

5) Tenaga Teknisi Listrik


 Persyaratan Jabatan
1. Tenaga Teknisi Listrik di Rumah sakit berlatar belakang pendidikan
SLTA sederajat.
2. Memiliki pengetahuan tentang mekanik.
3. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
 Uraian Tugas Teknisi Listrik
1. Melakukan pengawasan/pemeliharaan terhadap listrik di RSUD dr.
Salim Alkatiri Namrole;
2. Melaksanakan Pemeliharaan dan pengecekan pada mesin genset;
3. Melaksanakan tugas penggantian bola lampu yang rusak di seluruh
ruangan;
4. Melakukan pengawasan/pemeliharaan penggunaan genset.
 Tanggung Jawab
1. Kelengkapan laporan kerusakan
2. Kelengkapan peralatan kerja
3. Kelancaran operasional listrik
 Wewenang
1. Melaksanakan tugas pokok dan tugas tambahan yang diberikan;
2. Menilai kelayakan system listrik;
3. Mengganti suku cadang sesuai kebutuhan.

6) Petugas Pekarya Gizi / Juru Masak


 Persyaratan Jabatan
1. Tenaga Pekarya gizi / juru masak di Rumah sakit berlatar belakang
pendidikan SLTA sederajat.
2. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
 Uraian Tugas Pekarya Gizi/juru masak
1. Menyajikan dan mendistribusikan makanan untuk pasien sesuai
dengan diet pasien dan pesanan makanan pasien dengan tepat
waktu dan tidak terjadi kesalahan dalam pemeberian makanan
2. Melihat menu dan membaca buku laporan dinas pagi, siang dan
malam
3. Mempersiapkan alat pengolahan dan bahan makanan untuk diolah
4. Mengolah makanan sesuai denga menu yang telah ditentukan
5. Menyiapkan peralatan makanan yang digunakan sesuai dengan
standar dan fungsinya
6. Mendistribusikan makanan pasien bersama staf gizi / nutrisionis
ruangan
7. Mengambil / mengembalikan alat makan pasien ke instalasi gizi
8. Membersihkan dan mencuci alat makan pasien dan alat
pengolahan makanan pasien
9. Membersihkan dan merapikan ruang produksi / pengolahan
10. Menjaga kebersihan instalasi gizi
 Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan juru masak.
2. Ketepatan, keamanan dan kebenaran hasil kerja.
66

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
3. Ketepatan, kebenaran dan kelayakan penggunaan bahan kerja.
 Wewenang
1. Melaksanakan tugas pokok dan tugas tambahan yang diberikan.
2. Memeberikan informasi dan meminta petunjuk dari atasan terkait
kegiatan juru masak di Rumah Sakit.

7) Bendahara
 Persyaratan Jabatan
1. Jabatan Bendahara berlatar belakang pendidikan D-III, S-I bidang
Akuntasi/Manajemen/ atau bidang lain yang relefan dengan tugas
jabatan.
2. Berstatus Pegawai ASN.
3. Memiliki pengalaman bekerja paling singkat 1 (satu) tahun sesuai
bidang tugasnya.
4. Memiliki Sertifikat Bendahara
5. Mengikuti pelatihan sesuai bidang tugasnya paling lama 1 tahun
pertama setelah menduduki jabatannya.
 Uraian Tugas Bendahara
1. Menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan
mempertanggung jawabkan uang untuk keperluan belanja Satker
2. Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan
pejabat yang berwenang.
3. Menguji kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum dalam
perintah pembayaran
4. Menguji ketersediaan dana yang bersangkutan
5. Menyediakan uang persediaan dan merencanakan penarikan dana
sesuai keperluanbelanja Satker
6. Melaksanakan penatausahaan dan pengarsipan surat kedinasan,
SPJK, SPP, SP2D dan dokumen-dokumen keuangan lainnya
7. Melaksanakan pembukuan sesuai peraturan perundangundangan
yang berlaku
8. Membantu memeriksa keabsahan dan kelengkapan dokumen
SPJK termasuk bukti-bukti pengeluaran/tagihan pembayaran
9. Meneliti kesediaan dana dalam ROK dan DIPA serta ketepatan
pembebanan anggaran sesuai mata anggaran pengeluaran
10. Menyiapkan surat perintah pembayaran (SPP-UP, SPP-GU, SPP-LS
dan SPP-TU)
11. Menyampaikan SPP berikut dokumen kelengkapannya kepada
Pejabat Penguji danPerintah Pembayaran
12. Menyiapkan data realisasi pelaksanaan anggaran belanja Satker
13. Membuat Laporan Keadaan Kas dan realisasi anggaran belanja
sesuai peraturanperundang-undangan yang berlaku
14. Menyampaikan pendapatan dari PNBP kepada Bendahara
Penerimaan
15. Melaksanakan pembayaran setelah mendapat persetujuan KPA
atas tagihan /permintaan pembayaran tersebut.
16. KPA meneliti/memeriksa dokumen permintaan uang/penyelesaian
SPJ
 Tanggung Jawab
Bertanggung jawab terhadap kegiatan penerimaan, pengeluaran dan
pembukuan terkait transaksi keuangan.
67

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
 Wewenang
1. Menyiapkan anggaran kas
2. Menerbitkan surat perintah pencairan dana

D. REKRUTMEN STAF
Setelah jumlah kebutuhan pegawai dan kualifikasi ditetapkan, selanjutnya
dilakukan proses rekruitmen dalam rangka memenuhi kebutuhan pegawai
di RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole. Proses rekrutmen di RSUD dr Salim
Alkatiri antara lain :
1. Rekrutmen pegawai dilakukan minimal 1 (satu) tahun sekali dan atau
sesuai dengan kebutuhan.
2. Proses penerimaan calon dari luar RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole ini
dapat dilaksanakan dengan cara
a. Dari mulut ke mulut
b. Iklan
c. Lembaga-lembaga pendidikan
d. Melalui Web site/Media sosial
3. Persyaratan menjadi staf
a. Syarat-syarat untukmenjadi staf RSUD dr.Salim Alkatiri Namrole
adalah sebagai berikut :
1) Diutamakan warga negara Indonesia.
2) Umur serendah-rendahnya 18 (delapan belas) tahun dan
setinggi-tingginya 35 (tiga puluh lima) tahun.
3) Berkelakuan baik yang diterangkan oleh pihak berwajib
4) Berbadab dan jiwa sehat dibuktikan dengan hasil pemeriksaan
dokter.
5) Tidak terikat oleh minuman keras, narkotika atau obat-obat
terlarang lainnya
6) Berijazah serendah-rendahnya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
(SLTA) atau sederajat (untuk tenaga non klinis)
7) Tidak terlibat organisasi terlarang
8) Tidak terlibat aktif dalam organisasi politik
9) Lulus seleksi yang diadakan oleh RS
10) Bersedia mematuhi semua peraturan yang berlaku di RS
b. Penerimaan staf baru didasarkan oleh kualifikasi dan kemampuan.
c. Penerimaan staf dilakukan secara adil tanpa membeda-bedakan jenis
kelamin, suku, agama dan ras kecuali tuntutan jabatan menghendaki
jenis kelamin tertentu.
d. Calon yang memenuhi syarat dapat diterima sebagai staf dengan
kontrak 1 tahun terhitung sejak dia mulai bekerja. Adanya masa
kontrak tersebut diberitahukan kepada yang bersangkutan.
e. Selama masa kontrak masing-masing pihak dapat memutuskan
hubungan kerja setiap saat tanpa perlu memberitahukan dan RS dan
RS tidak mempunyai kewajiban dalam bentuk apapun kepada staf.
4. Penerimaan staf secara khusus
a. Dokter
1) Komitmen di dalam etik profesi
2) Mempunyai kemampuan profesionalisme di bidangnya yang
disahkan secara formal oleh lembaga pendidikan / instansi
yang terkait (STR).
68

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
3) Belum pernah mengalami cacat 2okum di dalam menjalankan
profesinya serta taat pada peraturan perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia.
4) Memenuhi persyaratan yang diberlakukan oleh Departemen
Kesehatan RI.
5) Surat keterangan lolos butuh dari Departemen Kesehatan (bagi
dokter tetap).
6) Surat Tanda Registrasi (STR)
7) Surat Izin Praktek (SIP).
8) Surat Penugasan (SP)
9) Surat izin dari atasan langsung (untuk dokter tidak tetap)
b. Perawat / Bidan
1) Memiliki SIP / SIB
2) Tidak bekerja di instansi lain
c. Farmasi, Gizi, Radiologi, Fisioterapi, Analis Kesehatan, Sanitarian
1) Sesuai dengan profesinya
2) Pendidikan minimal Sarjana Muda
d. Non medis dan lainnya
1) Tidak bekerja di instansi lain
e. Syarat Administrasi dan Prosedur Lamaran
1) Syarat administrasi staf klinis
a) Daftar riwayat hidup.
b) Foto copi ijazah dan transkip nilai
c) STR, SIP, SIB.
d) Surat Keterangan Sehat untuk bekerja dari dokter.
e) Sertifikat keahlian / kursus / pelatihan (bila ada).
f) Pas foto berwarna ukuran 4x6 dan 3x4 masing-masing
sebanyak 2 lembar.
g) Foto copy KTP / identitas lain.
h) Surat lamaran tersebut beserta lampiran-lampirannya
ditempatkan di dalam amplop.
2) Syarat administrasi staf non klinis:
a. Daftar riwayat hidup
b. Foto Copy Ijazah dan transkrip nilai
c. Surat pemeriksaan kesehatan
d. Foto copy KTP
e. Foto copy KK
f. Surat lamaran

5. Pelaksanaan ujian
Ujian diselenggarakan oleh tim perekrutan yang dibentuk oleh Direktur
RS.
a. Pelaksanaan tes tulis biodata calon staf , pengetahuan umum sesuai
dengan bidang yang dibutuhkan oleh kepala bidang masing-masing
b. Tes kesehatan oleh staf medis.
c. Pelaksanaan tes tulis pengetahuan akademik oleh bidang / bagian
d. Kredensial oleh komite (Staf klinis dan staf medis)

6. Secara umum (baik internal maupun eksternal) alur proses rekrutmen


adalah sebagai berikut :

69

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
a. Masing-masing unit / ruang / divisi / bagian mengisi formulir
permintaan tenaga kerja .
b. Formulir permintaan tenaga kerja harus diketahui oleh atasannya
dan disetujui oleh manager SDM dan sarana
c. Formulir yang telah disetujui akan diproses
d. Departemen SDM dan Sarana akan mengevaluasi untuk melihat
kebutuhan tenaga kerja berdasarkan formulir permintaan tenaga
kerja tersebut
e. Departemen SDM dan Sarana akan mencari kandidat / pelamar yang
sesuai dan akan melakukan proses rekrutmen sesuai dengan kriteria
yang dibutuhkan.

E. SELEKSI PEGAWAI
1. Proses Tahap-Tahap Seleksi
Proses seleksi adalah langkah-langkah yang dilalui oleh para pelamar
dari mengajukan lamaran sampai akhirnya memperoleh keputusan
ditolak atau diterima sebagai karyawan baru. Proses ini berbeda di tiap
rumah sakit ataupun perusahaan, tetapi pada umumnya meliputi
evaluasi persyaratan (administratif), tes tertulis, wawancara dan ujian
fisik. Tahap proses Seleksi di RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole sebagai
berikut:
a. Membuat pengumuman penerimaan staf;
b. Lamaran diberikan kepada Sub bagian Kepegawaian dan Umum
oleh calon pelamar;
c. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum melakukan seleksi berkas
administrasi meliputi :
1. Surat Lamaran
2. Daftar Riwayat hidup
3. Surat tanda registrasi (STR)
4. Surat Izin Praktek (SIP)
5. Surat Pengalaman Kerja (Bila Ada)
6. Sertifikat Pelatihan
7. Foto Coppy KK
8. Foto Copy KTP
d. Berkas yang lulus persyaratan akan dilanjutkan ke Direktur
Rumah Sakit
e. Apabila berkasnya perlu ditindak lanjutti maka direktur
meneruskan ke komite medis, komite keperawatan dan komite
Kesehatan lain untuk dilakukan seleksi berkas dengan predikat
baik, cukup atau kurang.
f. Selanjutnya predikat tersebut ke direktur untuk dimintai
persetujuan
g. Untuk Profesi Perawat dan PPA lainnya nama-nama yang lolos
berkas akan mengikuti tes keterampilan / tertulis
h. Untuk profesi Dokter tidak dilakukan tes tertulis
i. Hasil ujian tulis diperiksa dan dinilai oleh bagian terkait di atas
j. Jika calon staf lulus tes wawancara maka akan diterima menjadi
staf dan akan dilakukan orientasi sampai menunggu SPMT oleh
direktur RSUD
k. Staf akan dievaluasi minimal 3 bulan dan akan dievaluasi oleh
kepala unit tempat bertugas minimal 1 tahun.
70

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
2. Kualifikasi Yang Menjadi Dasar Seleksi
Kualifikasi yang menjadi dasar proses seleksi antara lain:
a. Keahlian
Merupakan salah satu kualifikasi utama yang menjadi dasar dalam
proses seleksi, kecuali bagi jabatan yang tidak memerlukan
keahlian. Penggolongan keahlian dapat dikemukakan sebagai
berikut :
a. Technical skill Yaitu keahlian teknik yang harus dimiliki
para pegawai pelaksana.
b. Human skill Yaitu keahlian yang harus dimiliki oleh mereka
yang akan memimpin beberapa orang bawahan.
c. Conceptual skill Yaitu keahlian yang harus dimiliki oleh
mereka yang akanmemangku jabatan puncak pimpinan
sebagai figur yang mampu men gkoordinasi berbagai aktivitas
untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Pengalaman
Dalam proses pelamaran suatu pekerjaan, pengalaman pelamar
cukup penting. Suatu organisasi atau perusahaan cenderung akan
memilih pelamar yang berpengalaman dari pada yang tidak
berpengalaman karena dipandang lebih mampu melaksanakan
tugasnya.
c. Jenis kelamin
Jenis kelamin memang sering pula diperhatikan,
terlebih- lebih untuk jabatan tertentu. Jabatan-jabatan memang
dikhususkan untuk pria, ada juga yang khusus untuk wanita.
Tetapi banyak juga yang terbuka untuk kedua jenis kelamin
tersebut.
d. Pendidikan
Kualifikasi pelamar merupakan cermin dari hasil pendidikan dan
pelatihan sebelumnya, yang akan menentukan hasil seleksi
selanjutnya dan kemungkinan penempatanya dalam organisasi bila
pelamar yangbersangkutan diterima.
e. Kondisi fisik
Kondisi fisik seseorang pelamar kerja turut memegang peranan
penting dalam proses seleksi. Bagaimana pun juga suatu
organisasi secara optimalakan senantiasa ingin memperoleh
tenaga kerja yang sehat jasmani dan rohani kemudian memiliki
postur tubuh yang cukup baik terutama untuk jabatan-jabatan
tertentu
f. Bakat
Bakat atau aptitube seseorang calon pelamar tenaga kerja turut
juga pemegang kunci sukses dalam proses seleksi. Bakat ini dapat
tampak padates-tes, baik fisik maupun psikolog. Dari tes-tes
tersebut dapat diketahui bakatyang tersembunyi, yang suatu saat
dapat dikembangkan.

F. ORIENTASI STAF/PEGAWAI
Seluruh pegawai baru di lingkungan RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole baik
yang berasal dari pengadaan CPNS, PNS pindahan maupun pegawai Non

71

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
PNS (Pegawai tidak tetap) sebelum menjalankan tugas dan kewajibannya
wajib melaksanakan proses orientasi.
1. Jenis Orientasi
Orientasi bagi staf baru meliputi:
a. Orientasi Umum
Orientasi umum adalah orientasi yang berupa pembekalan umum
rumah sakit yang dikoordinir oleh bagian organisasi dan
kepegawaian RSUD.
1. Orientasi Umum diberikan kepada staf baru.
2. Orientasi umum diselenggarakan oleh kepegawaian, Tim K3 dan
Tim PPI
3. Pelaksanaan orientasi umum selama 1 hari.
4. Materi orientasi umum terdiri dari :
c. Visi, misi, motto, tujuan dan nilai-nilai yang berlaku di
Rumah Sakit.
d. Susunan organisasi, pejabat structural dan fungsional serta
tata kerja Rumah Sakit.
e. Peraturan kepegawaian Rumah Sakit.
f. Produk layanan Rumah Sakit.
g. Pengendaliaan dan pencegahan infeksi.
h. K3 Rumah Sakit.
b. Orientasi Khusus
1. Orientasi khusus diberikan kepada staf baru.
2. Orientasi khusus diselenggarakan di unit kerja masing-masing
sesuai dengan penempatan staf.
3. Pelaksanaan orientasi khusus untuk staf baru diatur sebagai
berikut :
1) Dokter Umum : 1 Bulan
2) Perawat/Bidan : 3 Bulan
3) Penunjang dan Non Medis : 3 Bulan
2. Pencatatan dan Pelaporan
a. Pelaporan orientasi umum dilaksanakan oleh bagian kepegawaian
b. Pelaporan kegiatan orientasi khusus dilaksanakan oleh kepala
ruangan masing-masing staf ditujukan kepada kepegawaian sebagai
salah satu penilaian kelayakan staf dengan menggunakan form
laporan evaluasi orientasi
c. Bagian kepegawaian melaporkan hasil orientasi umum dan khusus
serta evaluasi dari unit kerja ke direktur rumah sakit.
3. Evaluasi Orientasi
Ketentuan evaluasi orientasi sebagai berikut:
a. Evaluasi orientasi dilakukan oleh kepala ruangan / penanggung jawab
ruangan tempat staf melakukan orientasi.
b. Evaluasi orientasi umum dan khusus di dalam bentuk penilaian
kualitatif
1. Sangat baik : 91-100
2. Baik : 76- 90
3. Cukup : 61-75
4. Kurang : 51-60
5. Sangat Kurang : <50
c. Peserta orientasi umum dinyatakan lulus dilihat dari penilaian post
basic life support (BLS) dan mendapatkan nilai minimal “baik”.
72

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
d. Peserta orientasi umum dinyatakan tidak lulus apabila mendapatkan
nilai post test basic life support (BLS) “kurang”.
e. Setelah satu hari selesainya pelaksanaan orientasi, bagian
kepegawaian akan menghubungi calon staf untuk mengikuti post tes
remedial maksimal 3 hari dari orientasi yang telah dilaksanakan.
f. Evaluasi orientasi khusus dalam bentuk penilaian kualitatif
1. Sangat baik : 91-100
2. Baik : 76-90
3. Cukup : 61-75
4. Kurang : 51-60
5. Sangat Kurang : <50
g. Peserta orientasi umum dan khusus dinyatakan lulus jika
mendapatkan nilai minimal ‘baik’
h. Bila peserta orientasi khusus mendapat nilai cukup atau kurang
maka unit kerja yang bersangkutan akan mengembalikan peserta/staf
kepada bidang kepegawaian untuk dialih tugaskan ke unit yang lain
atau diproses pemutusan hubungan kerja (untuk staf kontrak) sesuai
ketentuan yang berlaku.

G. PENEMPATAN PEGAWAI/STAF
Penempatan pegawai atau staf
1. Penempatan Pertama / Penempatan Awal
Penempatan pertama ditujukan kepada calon pegawai negeri sipil
daerah yang baru lulus seleksi di tingkat daerah yang ditempatkan di
RSUD dr. Sali Alkatiri Namrole sesuai dengan SK pengangkatan dari
daerah, sedangkan bagi calon tenaga honor atau kontrak merupakan
staf yang dinyatakan lulus dalam seleksi yang dilakukan oleh Rumah
Sakit melalui Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Rumah Sakit
2. Penempatan Kembali
Penempatan Kembali staf di RSUD pada prinsipnya dalah berbasis
analisis beban kerja dan kompetensi serta efektif efisien untuk
menghasilkan produktifitas yang optimal. Penempatan Kembali staf
dilakukan atas dasar beberapa pertimbangan:
a. Hasil penilaian kinerja
Hasil penilaian untuk Pegawai ASN didasarkan pada SKP masing-
masing pegawai yang sesuai dengan kualifikasi Pendidikan yang
dinilai oleh atasan langsung
b. Tujuan organisasi dan pengembangan pelayanan
Didasarkan atas tujuan RS dan diselaraskan dengan pengembangan
jenis pelayanan yang ada di RS
c. Kompetensi Staf
Didasarkan pada kualifikasi Pendidikan yang sesuai dengan uraian
tugas yang ada pada jenis jabatan yang ada pada struktur organisasi
RS
d. Kebutuhan Pasien
Didasarkan pada analisis kebutuhan pasien di RSUD yang
diselenggarakan dengan jumlah kunjungan dan indicator-indikator
pelayanan lainnya pada RSUD sehingga penempatan Kembali staf
sesuai dengan beban kerja yang ada di instalasi-instalasi pelayanan.
e. Nilai-nilai kepercayaan dan agama staf
Dalam penempatan Kembali staf di RS dikenal istilah :
73

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
a. Mutasi/Rotasi Jabatan
Perpindahan staf dari 1 unit kerja ke unit kerja lain dalam lingkup
RS. Perpindahan staf tersebut dilakukan setelah ada penilaian Subag
Kepegawaian, kepala bagian serta kepala unit terkait. Setelah dinilai
selanjutnya staf tersebut dibuatkan Surat Penempatan Tugas yang
baru untuk ditempatkan pada unit kerja yang baru
b. Promosi
Promosi adalah proses pemindahan staf dari 1 jabatan ke jabatan
yang lain yang lebih tinggi. Promosi dilakukan setelah ada penilaian
yang sesuai dengan Analisa beban kerja antara Subbag Kepegawaian
dan atasan langsung serta atasan tidak langsung dari staf yang
bersangkutan.
c. Demosi
Demosi adalah proses pemindahan staf dari satu jabatan ke jabatan
lain yang lebih rendah. Dasar pertimbangan demosi adalah hasil
penilaian kinerja yang tidak sesuai dengan standar yang ditentukan
/ diharapkan.

H. KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL TENAGA KESEHATAN


1. Proses Kredensial dan Rekredensial Tenaga Medis
a. Proses Kredensial
Untuk Melaksanakan Kredensial dibutuhkan beberapa istrumen,
antara lain daftar rincian kewenangan klinis untuk setiap spesialis
medis, daftar mitra bestari yang mempresentasikan tiap spesialisasi
medis dan buku putih (White paper) untuk setiap pelayanan medis.
Secara garis besar proses kredensial tenaga medis di RSUD dr. Salim
Alkatiri Namrole yaitu sebagai berikut :
1) Staf medis yang telah dinyatakan baik hasil psikotesnya, MCU dan
interview oleh kepala devisi medis diajukan kepada Direktur
dilakukan Kredensial
2) Direktur membuat surat kepada komite medik dan diteruskan ke
Sub komite kredensial perihal permohonan kredensial tenaga
medis.
3) Berkas permohonan staf medis yang telah lengkap diserahkan
kepada sekretaris komite medik untuk diverifikasi.
4) Sekretaris melakukan verifikasi berkas. Berkas yang dibutuhkan
untuk proses kredensial antara lain:
a) Ijazah Pendidikan Dokter Umum dan atau dokter spesialis
b) Surat tanda registras (STR) staf medis.
c) SIP (Surat Izin Praktek).
d) Sertifikat ATCLS, ATLS, Resusitasi Neonatus, dan hiperkes
(untuk dokter umum)
e) Surat rekomendasi dari teman sejawat minimal 2 orang
f) Sertifikat kompetensi kolegium atau sertifikat pendukung lain.
5) Sebelum Kredensial di mulai, staf medis mengajukan permohonan
kewenangan klinis kepada direktur dengan mengisi form daftar
kewenangan kewenangan klinis yang telah disediakan di RSUD dr.
Salim Alkatiri Namrole.
6) Pada saat kredensial, sub komite kredensial Sub Komite
kredensial membentuk panel atau panitia adhoc dengan

74

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
melibatkan mitra bestari dari berbagai disiplin yang sesuai dengan
kewenangan klinis yang diminta.
7) Permohonan kewenangan klinis yang diajukan oleh staf medis
tersebut dikaji oleh sub komite kredensial dan mitra bestari
tersebut yang meliputi cakupan derajat kompetensi dan praktik.
8) Sub komite kredensial mengajukan rekomendasi kewenangan
klinis staf medis kepada komite medis.
9) Komite medis merekomendasikan kewenangan klinis kepada
Direktur.
10) Direktur menerbitkan surat penugasan klinis kepada staf medis
tersebut sesuai hasil kredensial. Jika staf medis tersebut sudah
bergabung dengan rumah sakit, berkas kredensial dan
rekredensial dokter umum dan spesialis diserahkan kepada staf
SDM untuk memasukan ke dalam file karyawan.

b. Proses Rekredensial tenaga medis.


Rekredensial adalah proses re evaluasi terhadap staf medis
dokter umum, dokter gigi dan dokter spesialis yang telah memiliki
kewenangan klinis (clinical privilege) dan surat penugasan klinis
untuk menentukan kelayakan kembali pemberian kewenangan klinis
tersebut. Seorang dokter telah mendapatkan surat penugasan dari
direktur namun surat penugasan tersebut mempunyai masa berlaku.
Masa berlaku surat penugasan dari direktur RSUD yaitu selama 3
tahun, hal tersebut sesuai dengan kebijakan devisi pelayanan medis.
Selain itu surat penugasan tersebut dapat berakhir setiap saat bila
tenaga medis tersebut dinyatakan tidak kompeten untuk melakukan
tindakan medis tertentu.
Pada akhir masa berlakunya surat penugasan tersebut RS
harus melakukan rekredensial terhadap tenaga medis. Proses
rekredensial ini lebih sederhana dibandingkan dengan proses
kredensial awal sebagaimana diuraikan di atas karena RS telah
memiliki informasi setiap dokter yang melakukan tindakan medis di
RS tersebut .
 Proses Rekredensial mempertimbangkan sebagai berikut :
1. Perawatan pasien praktir RS menyediakan perawatan pasien
dengan belas kasih, tepat dan evektif untuk promosi
kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, dan
perawatan pasien terminal.
2. Pengetahuan medis / klinis akan bidang biomedis, klinis dan
ilmu social yang ada berkembang serta aplikasi pengetahuan
tersebut pada perawatan pasien dan menyalurkan ilmu kepada
orang lain.
3. Pembelajaran dan perbaikan berbasis praktek dengan
menggunakan bukti dan metode ilmiah untuk menyelidiki
mengevaluasi dan memperbaiki praktek-praktek perawatan
pasien.
4. Keterampilan interpersonal dan komunikasi yang
memungkinkan mereka untuk membangun dan
mempertahankan hubungan professional dengan pasien, dan
anggota-anggota tim perawat kesehatan lainnya.

75

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
5. Profesionalisme tercermin dari komitmen untuk
pengembangan professional berkelanjutan, praktek etis,
pemahaman dan kepekaan terhadap keragaman, sikap
bertanggung jawab terhadap pasien, profesi mereka dan
masyarakat.
6. Praktik berbasis system melalui pemahaman konteks dan
system dimana pelayanan kesehatan disediakan.
 Proses Rekredensial didokumentasikan dalam formulir penilaian
kinerja dokter spesialis. Berdasarkan hasil kesepakatan dari
komite medis dan sub komite kredensial, secara garis besar
proses rekredensial di RS yaitu sebagai berikut :
1. Direktur Rumah Sakit mengajukan permohonan kepada
komite medik dan dilanjutkan kepada sub komite kredensial
untuk melakukan rekredensial kepada staf medik.
2. Sub komite kredensial dan secretariat komite mengumpulkan
berkas para kandidat rekredensial yaitu :
a. STR dan SIP yang masih berlaku
b. Surat sehat atau hasil medical cheek up
c. Surat rekomendasi dari sub komite medik
d. Sertifikat terbaru sesuai kompetensi 3 (tiga) tahun terakhir
e. Salinan asuransi profesi yang dimiliki
f. Kandidat rekredensial mengajukan permohonan
kewenangan klinis kembali kepada direktur dengan
mengisi formulir daftar kewenangan klinis yang telah
disediakan RS.
3. Berkas diefaluasi oleh sub komite kredensial dan mitra bestari
(tim rekredensial).
4. Tim rekredensial mengajukan rekomenasi penambahan atau
pengurangan kewenangan klinis staf medis tersebut kepada
komite medik.
5. Ketua komite medik meneruskan dan merekomendasikan
kewenangan klinis tersebut kepada direktur RS untuk
dijadikan penugasan klinis.
6. Direktur RS menetapkan dan menerbitkan kembali surat
penugasan klinis kepada para staf medis.

2. Proses Kredensial Tenaga Perawat / Bidan


a. Proses kredensial tenaga perawat dan bidan
1. Perawat/bidan mengajukan permohonan kepada Direktur dan
diteruskan kepada ketua komite keperawatan untuk dilakukan
proses kredensial;
2. Berkas perawat/bidan yang dibutuhkan untuk proses kredensial
terdiri dari :
a) Surat lamaran dan CV
b) Ijazah
c) Sertifikat kompetensi dari kolegium
d) STR (Surat Tanda Registrasi)
e) SIP (Surat Izin Praktik)
f) Sertifikat pelatihan yang dimiliki
g) Surat keterangan sehat (Pemeriksaan Kesehatan)

76

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
3. Ketua komite keperawatan menugaskan kepada sub komite
kredensial untuk melakukan proses kredensial.
4. Sub komite kredensial membentuk panitia adhoc untuk
melakukan review, verifikasi dan evaluasi dengan metode yang
telah disepakati.
5. Sub komite memberikan laporan kepada ketua komite
keperawatan hasil kredensial sebagai bahan rapat menentukan
kewenangan klinis.
6. Seluruh proses kredensial dan hasil rapat penentuan kewenangan
klinis selanjutnya dilaporkan secara tertulis oleh sub komite
kredensial kepada ketua komite keperawatan untuk diteruskan
kepada direktur dan dijadikan bahan rekomendasi kepada
direktur.
7. Direktur mengeluarkan penugasan klinis terhadap perawat atau
bidan bersangkutan berdasarkan hasil kredensial.
b. Proses rekredensial perewat dan bidan
1. Perawat/Bidan dan tenaga kesehatan lain yang sudah habis masa
berlaku kewenangan klinis mengajukan permohonan untuk
memperoleh kewenangan klis baru kepada ketua komite
keperawatan.
2. Pengajuan permohonan rekredensial dilaksanakan paling lambat
3 bulan sebelum masa berlaku kewenangan klinis lama habis
(setelah 3 tahun sejak ditetapkan).
3. Ketua komite keperawatan menugaskan sub komite kredensial
untuk melakukan proses rekredensial (dapat dilakukan secara
individu atau kelompok)
4. Sub komite kredensial melakukan riview, verifikasi dan evaluasi
dengan berbagai metode : porto folio, asesmen kompetensi.
5. Sub komite kredensial melakukan rapat untuk menentukan
seorang tenaga perawat dan bidan kompeten atau tidak sesuai
dengan level yang diusulkan.
6. Bagi tenaga keperawatan, dan kebidanan yang kompeten sesuai
dengan levelnya akan direkomendasikan oleh ketua komite untuk
mendapatkan surat kewenangan klinis dari Direktur Rumah sakit.
7. Bagi tenaga perawat bidan dan tenaga kesehatan lain yang tidak
kompeten ditindaklanjuti dengan program pembinaan.
8. Rekredensial biasa dilaksanakan setiap saat jika dipandang perlu
terkait dengan adanya dugaan kesalahan tindakan yang
berhubungan dengan kurang kompetennya perawat, bidan dan
tenaga kesehatan lain dalam melaksanakan tugas kompetensinya.
3. Proses Kredensial Tenaga Kesehatan Lain
Tim kredensial yang ada pada tenaga kesehatan lainnya berperan
penting dalam mekanisme kredensial profesi di Rumah Sakit, karena
tugas utama tim adalah menjaga profesionalisme tenaga kesehatan dan
melindungi pasien Rumah Sakit untuk hal-hal yang berkaitan dengan
tindakan yang dilakukan.
a. Tugas Utama Tim Kredensial
Tiga tugas utama tim kredensial adalah :
1. Rekomendasi pemberian izin untuk melakukan tindakan
(Entering to the profession)

77

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
2. Memelihara kompetensi dan perilaku profesi (maintaining
profesionalisme) sub komite mutu profesi melalui audit tenaga
kesehatan lainnya sesuai profesi masing-masing dan
pengembangan profesi berkelanjutan (Continuing professional
development)
3. Merekomendasikan penanggungan kewenangan klinis tertentu
hingga pencabutan izin melakukan tindakan / pekerjaan
(Expelling From the profesion) sub komite etik dan disiplin profesi.
b. Tahapan proses kredensial
Tahapan proses Kredensial adalah :
1. Profesi tenaga kesehatan lain mengajukan permohonan untuk
memperoleh kewenangan klinis kepada Direktur dan diteruskan
kepada ketua komite kesehatan lain untuk dilakukan proses
kredensial;
2. Berkas pemohon yang dibutuhkan untuk proses kredensial di
antaranya meliputi:
a. Ijazah lulusan D III, DIV/ SI/ Profesi dan spesialis
b. Memiliki STR
c. Memiliki SIP/SIK
d. Memiliki sertifikat kompetensi (jika sudah ada)
e. Sehat jasmani dan rohani
Setelah persyaratan lengkap rumah sakit menyerahkan kepada
tim kredensial komite nakes.
3. Rumah sakit menugaskan komite nakes lainnya dalam hal ini Tim
kredensial (Tim adhoc) untuk menyiapkan kredensial yang
merupakan tim yang ditunjuk. Tim kredensial (Tim adhoc)
mengkaji dan memberikan rekomendasi tindakan Profesi tenaga
kesehatan yang diajukan oleh pemohon.
4. Direktur Rumah Sakit menerbitkan surat penugasan.
Direktur Rumah Sakit menerbitkan surat penugasan klinis
kepada pemohon berdasarkan hasil Kredensial. Surat penugasan
tersebut memuat sejumlah daftar kewenangan klinis untuk
melakukan tindakan. Setiap tenaga kesehatan lainnya dapat saja
memiliki kewenangan klinis yang berbeda di antara satu dengan
yang lainnya.
c. Berakhirnya kewenangan klinis
Kewenangan klinis akan berakhir bila surat penugasan habis
masa berlakunya atau dicabut oleh Direktur Rumah Sakit. Surat
penugasan untuk setiap tenaga kesehatan memiliki masa berlaku
untuk periode tertentu.
Surat penugasan dapat berakhir setiap saat bila seorang tenaga
kesehatan tersebut dinyatakan tidak kompeten untuk melakukan
tindakan tertentu. Walaupun seorang tenaga kesehatan yang
bersangkutan sebelumnya telah memperoleh kewenangan untuk
melakukan tindakan tertentu, namun kewenangan tersebut dapat
dicabut berdasarkan pertimbangan tertentu. Atau bisa jadi
kewenangan dicabut karena dapat terjadi kecelakaan yang diduga
karena inkompetensi atau karena tindakan disiplin dari komite
medik/nakes lainnya. Namun demikian kewenangan klinis dapat
diberikan kembali setelah yang bersangkutan pulih kembali dan

78

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
direkomendasikan kembali oleh komite nakes lainnya setelah melalui
pembinaan.

I. PROSES EVALUASI PRAKTIK PROVESIONAL BERKELANJUTAN (OPPE)


dan PENILAIAN KINERJA YANG TERFOKUS (FPPE)
1. Penilaian Kinerja Profesional bagi tenaga kesehatan (Medis,
Perawat/Bidan, Tenaga Kesehatan lainnya)
Dalam hal ini penilaian kinerja professional dilakukan oleh masing –
masing profesi guna mengukur mutu profesionalismenya dalam bekerja,
dimana nantinya hal ini digunakan untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien. OPPE dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam
memenuhi persyaratan pengajuan rincian kewenangan klinis pada
proses kredensial maupun proses re-kredensial. Adapun tata cara
penilaian dan mekanismenya di atur tersendiri dalam panduan –
panduannya.
2. Penilaian Kinerja Professional yang Terfokus / FPPE
Penilaian Kinerja Profesional yang Terfokus ini adalah proses penilaian
rumah sakit terhadap praktek yang telah dilakukan oleh tenaga
kesehatan apakah sesuai dengan kewenangan klinis yang dimiliki
ataupun penilaian spesifik terhadap kewenangan klinis yang baru
dimiliki oleh tenaga kesehatan. Hal ini berguna untuk mendukung
program mutu dan keselamatan pasien. Adapun tata cara penilaian dan
mekanismenya diatur tersendiri dalam panduan-panduannya.

J. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


1. Rumah sakit menyelenggarakan proram pendidikan dan pelatihan
untuk memastikan dan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan
pegawai.
2. Yang dimaksud dengan pendidikan dan pelatihan (diklat) adalah setiap
kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kognitif,
ketrampilan maupun psikologispegawai yang dapat menunjang
peningkatan pelayanan di bidangnya masing-masing.
3. Perencanaan kegiatan diklat dapat dilakukan dengan cara :
a. Mengidentifikasi kebutuhan dari seluruh bidang/bagian
b. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan pelayanan (survey kepuasan
pasien) maupun evaluasi kegiatan safety dan hasil pengukuran mutu
lainnya.
4. Yang termasuk dalam program diklat adalah
a. Pelatihan yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit yaitu In House
Training, termasuk program orientasi.
b. Pelatihan yang dilakukan di luar Rumah Sakit yaitu Ex House
Training (workshop/seminar/training).
5. Setiap pegawai harus mengikuti program diklat yang telah dicanangkan
oleh Rumah Sakit seuai dengan kebutuhan di unit/bagiannya masing-
masing.
6. Setiap pegawai berhak mendapatkan kesempatan untuk mengikuti
pendidikan formal atau informal untuk menunjang bidang pekerjaan
masing-masing.

79

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
7. Rumah Sakit menjamin ketersediaan waktu, sarana dan prasarana,
termasuk narasumber yang dibutuhkan untuk mendukung
pelaksanaan diklat bagi setiap pegawai.

K. MANAJEMEN KARIER
Manajemen Karier terdiri dari Pengembangan karier (pola karier, rotasi)
pengembangan kompetensi. Adapun tujuan dari penyelengaraan
Manajemen Karier adalah untuk :
1. Memberikan kejelasan dan kepastian karier pegawai
2. Menyeimbangkan antara pengembangan karier pegawai dan
kebutuhan instansi
3. Meningkatkan kompetensi dan kinerja pegawai
4. Mendorong peningkatan profesionalias pegawa
a. PENGEMBANGAN KARIER
Pengembangan karier pegawai dilakukan berdasarkan kualifikasi,
kompetensi, penilaian kinerja dan kebutuhan organisasi serta
mempertimbangkan integritas dan moralitas. Pengembangan karir
berlaku untuk semua pegawai, kecuali untuk posisi tertentu menduduki
jabatan struktural tetap mengacu kepada peraturan dan perundangan
yang berlaku saat ini.
1) Pola Karier pegawai
Pola karir ini dibuat :
a) agar pemberdayaan sumber daya manusia dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan
jenjang dan kompetensinya
b) untuk membina kemampuan, kecakapan dan keterampilan
secara efektif, efisiensi dan rasional sehingga potensi, energi,
bakat, minat dan motivasi pegawai tersalur secara obyektif kearah
prestasi kerja yang optimal
c) menciptakan iklim kerja yang kondusif dan transparan sehingga
mampu memberi motivasi kerja dan pengembangan potensi diri
bagi pegawai untuk mencapai tujuan organisasi
d) meningkatkan profesionalisme dan kinerja pegawai secara adil
dan transparan.
2) Dengan kejelasan pola karir maka pegawai dapat
mempertimbangkan sejak awal untuk mendalami bidang kompetensi
yang ditempuh dalam rangka meniti karir di rumah sakit.
3) Pembinaan dan pengembangan karir dilaksanakan mulai dari
pengangkatan sebagai pegawai sampai dengan pensiun atau
berhenti, dan dalam promosi pengembangan karir lebih difokuskan
kepada pegawai yang berprestasi dan melakukan inovasi yang
bemanfaat bagi organisasi rumah sakit.
4) Pola karier dapat berbentuk :
1. Horizontal, yaitu perpindahan dari suatu posisi Jabatan ke
posisi Jabatan lain yang setara.
2. Vertikal, yaitu perpindahan dari satu posisi Jabatan ke posisi
Jabatan yang lain yang lebih tinggi
3. Diagonal, yaitu perpindahan dari satu posisi Jabatan ke
posisi Jabatan lain yang lebih tinggi antar kelompok

80

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
Pola karir kepangkatan jabatan umum saat ini tidak lagi berupa
kenaikan pangkat regular. Namun didasarkan pada penilaian terhadap
penilaian kinerja.
b. PENGEMBANGAN KOMPETENSI
1. Pengembangan kompetensi merupakan upaya untuk pemenuhan
kebutuhan kompetensi pegawai dengan standar jabatan dan
rencana pengembangan karir.
2. Setiap pegawai memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk
diikutsertakan dalam pengembangan kompetensi dengan
memperhatikan penilaian kinerja dan penilaian kompetensi
pegawai yang bersangkutan.
3. Kebutuhan dan rencana pengembangan kompetensi terdiri dari :
a. Inventarisasi jenis dan jenjang kompetensi yang perlu
ditingkatkan dari setiap pegawai
b. Rencana pelaksanaan pengembangan kompetensi.
4. Jenjang kompetensi pegawai pada dasarnya merupakan sistem
pengembangan karir profesional pegawai yang bertujuan untuk :
a. Meningkatkan moral kerja dan mengurangi kebuntuan karir
(dead end job/career)
b. Menurunkan jumlah pegawai yang keluar dari pekerjaannya
(turn- over)
c. Menata sistem promosi berdasarkan persyaratan jabatan dan
kriteria yang telah ditetapkan sehingga mobilitas karir berfungsi
dengan baik dan benar
5. Jenjang kompetensi bagi profesi diatur oleh masing-masing profesi
dan telah dijadikan panduan dalam kenaikan jenjang kompetensi
pegawai.
6. Proses usulan kenaikan jenjang kompetensi dilakukan sesuai
dengan SPO yang berlaku.
7. Pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan dalam bentuk
pendidikan dan pelatihan.
8. Yang dimaksud dengan pengembangan kompetensi dalam bentuk
pendidikan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan
keahlian pegawai melalui pendidikan formal (Tugas belajar) sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan
ketentuan RSU. Tugas belajar diberikan dalam rangka memenuhi
kebutuhan sandar kompetensi jabatan dan pengembangan karir.
9. Pengembangan kompetensi dalam bentuk pelatihan dilakukan
melalui jalur pendidikan klasikal dan nonklasikal. Pelatihan
klasikal dilakukan melalui proses pembelajaran tatap muka di
kelas, paling kurang melalui pelatihan, seminar, kursus, dan
penataran. Sedangkan non klasikal paling kurang dilakukan
melalui e-learning, bimbingan tempat kerja, pelatihan jarak jauh,
magang.
10. Bagian SDM melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pegawai
dan unit kerja yang telah mengikuti pengembangan kompetensi
terkait peningkatan kinerja pegawai dan / atau kinerja unit.

L. PENILAIAN KINERJA

81

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
Penilaian kinerja pegawai RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole bagi pegawai
ASN berupa SKP dan bagi pegawai tidak tetap (PTT) berupa form lembar
penilaian pegawai.
1. Penilaian Kinerja PNS
Penilaian Kinerja PNS Terkait Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
a. Penilaian kinerja ini bertujuan untuk menjamin obyektifitas
pembinaan yang didasarkan sistem prestasi dan sistem karir.
b. Penilaian kinerja dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja pada
tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi, dengan
memperhatikan target, capaian, hasil, dan manfaat yang dicapai,
serta perilaku pegawai.
c. Penilaian kinerja ini dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel,
partisipasif dan transparan.
d. Untuk melakukan evaluasi dan monitoring kinerja pegawai maka
dilakukan penilaian berkala. Penilaian yang baik dan berkeadilan
dilakukan dengan mempertimbangkan semua aspek sehingga
harus dipilih parameter-parameter kunci yang dapat meningkatkan
kinerja sehingga kuantitas dan kualitas pelayanan dapat
ditingkatkan.
e. Penilaian prestasi kerja bagi pegawai yang sedang menjalankan
tugas belajar di dalam negeri dilakukan oleh pejabat penilai dengan
menggunakan bahan-bahan penilaian prestasi akademik yang
diberikan oleh pimpinan perguruan tinggi atau sekolah yang
bersangkutan.
f. Penilaian kinerja dilaksanakan melalui suatu proses monitoring
yang dilaksanakan secara terus menerus oleh Kepala Satuan Kerja
dan dievaluasi setiap satu tahun sekali.
g. Penilaian kinerja pegawai terdiri dari penilaian terhadap:
1) Sasaran kerja pegawai, yaitu target kerja yang ditetapkan bersama
atau sesuai kesepakatan antara pegawai yang bersangkutan
dengan atasannya / Kepala Satuan Kerja yang mengacu kepada
tugas pokok dan fungsi masing-masing pegawai, dengan
ketentuan sebagai berikut :
a) Target kerja bagi pegawai yang menduduki jabatan
manajerial, maka target kinerja yang dinilai harus meliputi
Aspek fungsi (PDCA) yaitu, perencanaan (plan),
pelaksanaan (do), pengawasan (controlling), dan Tindak
lanjut (Action).
b) Target kerja bagi staf medis (dokter) meliputi target kinerja
pelayanan
c) Target Kerja staf professional lainnya yang mempunyai
tugas pokok meliputi aspek pelayanan, maka aspek
penilaian target kinerja meliputi aspek tersebut.
d) Target kerja staf pendukung operasional (non medis) maka
penilaian kinerja mengacu kepada target yang ditetapkan
berdasarkan Perilaku kerja pegawai, yaitu penilaian atas
faktor–faktor perilaku kerja pegawai terdiri dari faktor
orientasi pelayanan, integritas, komitmen, kerjasama,
disiplin, dan kepemimpinan.

2. Penilaian Kinerja Pegawai Non PNS (PTT)


82

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
Penilaian kinerja pegawai non ASN (PTT) untuk rekomendasi
perpanjangan kontrak kerja. Penilaian evaluasi pekerjaan pegawai PTT
(Pegawai Tidak Tetap) non PNS dilaksanakan oleh pejabat penilai sekali
dalam 1 (satu) tahun dan dilaksanakan setiap akhir bulan desember
pada tahun yang bersangkutan atau yang paling lama akhir januari
tahun berikutnya.
Aspek penilaian kinerja pegawai non PNS terdiri atas 3 yaitu :
1. Etika (Sikap Pribadi)
2. Keterampilan
3. Pendokumentasian
Penilaian ini dilakukan untuk memberikan evaluasi terhadap pegawai
PTT Non PNS yang bersifat sepihak yaitu penilaian atasan terhadap
bawahan yang berguna untuk menilai kelayakannya apakah akan
dilanjutkan atau diberhentikan.
Kriteria :
1. Sangat baik : 91 – 100
2. Baik : 76 – 90
3. Kurang : 51 – 60
4. Sangat Kurang : < 50

M. DISIPLIN DAN CUTI


1 . Disiplin.
a . Disiplin pegawai adalah kesanggupan / kesadaran pegawai untuk
mentaati kewajiban dan mengindari larangan yang ditentukan dalam
perundang – undangan yang berlaku, bila tidak mematuhi ketentuan
tersebut, maka pegawai dianggap melanggar aturan yang telah
ditetapkan, sehingga perlu dilakukan pembinaan dalam rangka
memperbaiki atau meningkatkan kinerja pegawai.
b. Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan
pegawai yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan
ketentuan disiplin pegawai, baik yang dilakukan di dalam maupun di
luar jam kerja.
c. Pembinaan pegawai adalah suatu kegiatan pengawasan terhadap
kedisiplinan pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya. RS sebelum memberikan hukuman disiplin terhadap
pegawai melakukan terlebih dahulu pembinaan. Adapun tahapan
pembinaan sebagai berikut:
1) Pelanggaran disiplin oleh pegawai.
a) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap pegawai
dilaksanakan secara terus menerus oleh Kepala Unit Kerja
terkait
b) Pencatatan seluruh pelanggaran disiplin yang dilakukan
oleh pegawai yang bersangkutan
c) Pelanggaran disiplin oleh pegawai karena yang
bersangkutan tidak melaksanakan kewajiban dan
melanggar larangan yang telah ditetapkan oleh Manajemen
RSUD.
2) Pelaksanaan pembinaan oleh Kepala Satuan Kerja terkait.
a) Atas dasar monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan
oleh Kepala Unit Kerja, apabila pegawai yang bersangkutan
melanggar disiplin pegawai, maka Kepala Unit Kerja
83

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
mempunyai kewenangan untuk melakukan pembinaan
dengan cara memanggil dan dilakukan wawancara / diskusi
untuk menggali permasalahan yang menyebabkan
pegawai yang bersangkutan melanggar disiplin
b) Setiap pemanggilan selalu dilakukan pencatatan pada buku
khusus yang meliputi antara lain : tanggal pemanggilan,
alasan pegawai yang bersangkutan dipanggil, proses
pemanggilan, tindak lanjut, dan evaluasi, serta tanda
tangan/paraf kedua belah pihak.
c) Apabila pegawai yang bersangkutan mengulangi perbuatan
indispliner, maka Kepala Satuan Kerja mempunyai
kewenangan untuk memberikan tegoran lisan dengan cara
menyatakan secara tegas bahwa pegawai yang
bersangkutan dikenakan hukuman disiplin berupa teguran
lisan, dan diusahakan didepan saksi.
a) Pengiriman laporan pegawai indisplin oleh Kepala Satuan
Kerja terkait kepada Direktur melalui sub bagian
kepegawaian dan umum;
b) Apabila setelah dilakukan pembinaan ole Kepala Unit
kerja dan tidak ada perubahan dari pegawai yang
bersangkutan, maka Kepala Unit kerja terkait melaporkan
kepada Direktur melalui Kepala Bagian Administrasi,
Umum dan Keuangan.
c) Direktur menuliskan perintah tindak lanjut pada lembar
disposisi dan diteruskan ke Bagian SDM melalui
Kepala bagian Administrasi, Umum dan Keuangan.
3) Pemeriksaan pegawai indisplin.
a) Pembuatan surat panggilan kepada pegawai yang
bersangkutan.
1. Surat panggilan dibuat rangkap 3 (tiga).
2. Surat panggilan pertama dan kedua ditandatangani
Direktur
3. Jarak waktu antara Surat Panggilan Pertama dan
Surat Panggilan Kedua dan ketiga adalah 3 (tiga) hari
dari jadwal yang ditetapkan.
b) Pemeriksaan bagi pegawai yang ancaman hukumannya
Tingkat Sedang dan Berat dilakukan oleh Tim Pemeriksa
yang dibentuk oleh Direktur sedangkan untuk pemeriksaan
bagi pegawai yang ancaman hukumannya Tingkat
Ringan dilaksanakan oleh Kepala Bagian Umum dan SDM
atau Ka Sub Bagian yang diberi wewenang
1. Pemeriksaan dilaksanakan untuk menggali
permasalahan yang menyebabkan pegawai indisplin.
2. Sebelum wawancara dimulai, tanyakan lebih dahulu
apakah sudah menerima surat panggilan dan apakah
kondisinya dalam keadaan sehat.
3. Sebaiknya antara pertanyaan yang satu dengan
pertanyaan berikutnya saling berkaitan.
4. Materi pertanyaan fokus kepada inti permasalahan dan
ada unsur -unsur motivasi untuk mengarah agar

84

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
pegawai ybs menyadari akan kesalahan sikap dan
perilakunya.
5. Hasil wawancara berupa Berita Acara Pemeriksaan
(BAP).
6. Berita Acara Pemeriksaan ditanda tangani oleh
Pemeriksa dan Pegawai Yang Bersangkutan.
7. BAP dapat digunakan sebagai bahan untuk
pengambilan keputusan dalam penjatuhan disiplin
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
8. Dalam hal pegawai yang bersangkutan tidak bersedia
menandatangani Berita Acara Pemeriksaan, maka
Berita Acara Pemeriksaan tersebut tetap dijadikan
sebagai dasar pengambilan keputusan.
4) Pelaporan hasil pemeriksaan oleh Bagian SDM disampaikan
kepada Direktur RSUD melalui Kepala Bagian Umum,
Administrasi dan Keuangan.
5) Penentuan keputusan hukuman disiplin lebih lanjut atas
pegawai indisplin oleh Pejabat Berwenang.
a) Pelanggaran terhadap kewajiban masuk kerja dan mentaati
ketentuan jam kerja dihitung secara komulatif sampai
dengan akhir tahun berjalan
b) Keputusan hukuman disiplin dijatuhkan setelah
mempertimbangkan hasil telaah/kajian dan BAP yang
dibuat oleh Bagian SDM.
c) Untuk hukuman disiplin merupakan kewenangan
Direktur
d) Jenis hukuman disiplin sebagai berikut:
1. Ringan :
a. Teguran Lisan
b. Teguran tertulis
c. Pernyataan tidak puas secara tertulis
2. Sedang:
a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu)
tahun
b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun
c. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1
(satu) tahun
3. Berat:
a. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3
(tiga) tahun
b. Penurunan jabatan/peringkat jabatan (demosi)
c. Pembebasan dari jabatan sementara(skorsing)
d. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri sebagai pegawai
e. Pemberhentian dengan tidak hormat
6) Penyampaian keputusan hukuman disiplin kepada pegawai.
a) Keputusan disampaikan secara langsung oleh Pejabat
berwenang didampingi oleh saksi.
b) Cantumkan tanda tangan/paraf, tanggal dan nama jelas
pegawai setelah menerima Surat Keputusan.

85

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
2. CUTI
a. cuti tahunan;
b. cuti besar;
c. cuti sakit;
d. cuti melahirkan;
e. cuti karena alasan penting;
f. cuti bersama; dan
g. cuti di luar tanggungan negara.

No Jenis Cuti Ketentuan


1 Cuti Tahunan Diberikan kepada PNS dan staf non
PNS selama 12 (dua belas) hari kerja
selama 1 tahun bekerja di RSUD
2 Cuti Besar Diberikan kepada PNS yang akan
melahirkan anak ke empat dst
3 Cuti Sakit 1. Pegawai sakit 1-2 hari kerja
dalam 1 (satu) bulan wajib
memberitahukan kepada
atasannya dengan
memberikan surat keterangan
sakit dari dokter
2. Pegawai sakit lebih dari 2
(dua) s/d 14 (empat belas) hari
kerja dalam 1 (satu) bulan:
a. Tidak dirawat tetapi
dengan surat keterangan
dokter yang dikeluarkan
dari instansi pelayanan
Kesehatan pemerintah /RS
disertai bukti hasil
pemeriksaan medis
b. Dirawat dengan bukti surat
keterangan rawat atau
resume medis
3. Pegawai sakit >14 (empat
belas) hari kerja dalam 1 (satu)
bulan dengan surat
keterangan sakit dari dokter
yang dikeluarkan oleh
instansi pelayanan
pemerintah/RS disertai bukti
hasil pemeriksaan medis.
4. Cuti Sakit
a. Berdasarkan hasil
pemeriksaan Kesehatan
oleh MPK atau dokter yang
ditunjuk oleh Kementerian
Kesehatan
b. Paling lama 1 (satu) tahun

86

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
No Jenis Cuti Ketentuan
c. Dapat diperpanjang selama
6 (enam) bulan setelah
dilakukan pemeriksaan
Kesehatan Kembali sesuai
rekomendasi Dokter.
4 Cuti Melahirkan Diberikan kepada pegawai ASN
selama 3 bulan dan tenaga non ASN
(tenaga kontrak diberikan selama 3
(tiga) bulan melahirkan
5 Cuti Alasan Penting
6 Cuti Bersama a. Cuti Bersama menunggu
ketetapan dari Presiden /
Keputusan Menteri
b. Tidak mengurangi hak cuti
tahunan
c. Bagi pegawai yang karena
jabatannya tidak diberikan
cuti Bersama, hak cuti
tahunannya ditambah sesuai
dengan jumlah cuti bersama
7 Cuti di luar tanggungan a. Diberikan kepada pegawai
negara yang telah bekerja paling
singkat 5 tahun secara terus
menerus karena alas an
pribadi dan mendesak
b. Diberikan paling lama 3 tahun
dapat diperpanjang paling
lama 1 tahun apabila ada
alasan-alasan yang penting
untuk memperpanjangnya.

N. PEMBERHENTIAN PEGAWAI
Pemberhentian pegawai merupakan pemutusan sebagai status pegawai
rumah sakit yang mengakibatkan pegawai yang bersangkutan tidak
bekerja lagi dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-
undanganyang berlaku dengan maksud untuk menjamin kepastian arah
pengembangan karir pegawai dan terciptanya iklim kerja yang produktif di
rumah sakit.
Jenis Pemberhentian Pegawai :
1. Pemberhentian Atas Permintaan Sendiri
a. Diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai.
b. Permintaan dapat ditunda untuk paling lama 1 (satu) tahun
apabila ada kepentingan mendesak.
c. Permintaan dapat ditolak apabila pegawai yang bersangkutan masih
terikat dalam keharusan bekerja pada Rumah Sakit atau
Pemerintah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
d. Permintaan berhenti sebagai pegawai ajukan secara tertulis kepada
Direktur bersangkutan dengan alasannya.
87

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
e. Penundaan atas permintaan berhenti diberitahukan secara tertulis
kepada yang bersangkutan dengan alasannya.

2. Pemberhentian Karena Mencapai Batas Usia Pensiun


a. Pegawai yang telah mencapai batas usia pensiun diberhentikan
dengan hormat sebagai pegawai dan diberikan hak-hak kepegawaian
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
b. Batas usia pensiun adalah 58 ( lima puluh delapan ) tahun untuk
jabatan structural / pelaksana dan 60 (enam puluh) tahun untuk
jabatan fungsional kesehatan.
c. Selambat-lambatnya satu tahun sebelum mencapai batas usia
pensiun, Bagian Sumber Daya Manusia memberitahukan secara
tertulis kepada pegawai yang bersangkutan.
d. Dari pemberitahuan tersebut pada point 4, pegawai yang
bersangkutan mengajukan permohonan berhenti dengan hak
pensiun sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
e. Pegawai yang akan mencapai batas usia pensiun, dapat
dibebaskan dari jabatannya untuk paling lama 1 (satu) tahun dengan
mendapatkan penghasilan berdasarkan ketentuan yang berlaku
kecuali tunjangan jabatan.
f. Pegawai yang bermaksud menjalankan bebas tugas dan baik penuh
maupun sebagaian ataupun yang tidak bermaksud akan
menjalankan tugas, wajib mencantumkan maksudnya itu dalam
surat permintaan pensiun.
g. Dalam masa 1 (satu) tahun merupakan waktu untuk
menyelesaikan administrasi kepegawaian, sehingga pegawai
menerima hak-haknya tepat waktu, antara lain :
1. Surat Keputusan Pemberhentian dengan hormat sebagai pegawai
sudah terbit paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum pelaksanaan
pensiun.
2. Penyelesaian kenaikan pangkat pengabdian, apabila pegawai
yang bersangkutan berhak atas hal tersebut.
h. Pegawai yang sudah mencapai batas usia pensiun tapi tidak
mengajukan permintaan berhenti, diberhentikan dengan hormat
dengan mendapat hak-hak kepegawaian sesuai peraturan yang
berlaku.
i. Pegawai yang menjabat jabatan, apabila yang bersangkutan tidak
menjabat lagi jabatan tersebut dan tidak ada rencana untuk
mengangkatnya yang setingkat atau lebih tinggi, maka sebelum yang
bersangkutan diberhentikan sebagai pegawai kepadanya diberikan
bebas tugas selama 1 (satu) tahun dengan mendapat
penghasilan berdasarkan peraturan yang berlaku kecuali tunjangan
jabatan.
3. Pemberhentian karena adanya penyederhanaan organisasi
Rumah sakit merupakan organisasi tempat untuk melaksanakan tugas
dimana susunan organisasi harus disesuaikan dengan perkembangan
tugas pokok, sehingga bila terjadi kelebihan tenaga perlu disalurkan
ke tempat lain :
a. Bila pegawai mencapai usia 50 tahun dengan masa kerja
sekurang- kurangnya 10 tahun, maka diberhentikan dengan hormat
dengan hak pensiun.
88

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
b. Uang tunggu diberikan paling lama 1 tahun dan dapat
diperpanjang 3 tahun, perpanjangan maksimal 5 tahun.
c. Pada saat berakhirnya pemberian uang tunggu dan usia belum
mencapai 50 tahun dengan masa kerja sekurang- kurangnya 10
tahun, maka pegawai yang bersangkutan diberhentikan dengan
hormat dengan hak pensiun setelah 50 tahun.
d. Uang tunggu tidak diberikan apabila pada saat pensiun usia pegawai
mencapai 50 tahun tetapi masa kerja kurang dari 10 tahun.
Dengan hormat dengan diberi kompensasi
4. Pemberhentian Karena Melakukan Pelanggaran / Tindak Pidanan
/Penyelewengan
5. Pemberhentian Karena Tidak Cakap Jasmani atau Rohani
6. Pemberhentian Karena Meninggalkan Tugas
7. Pemberhentian Karena Meninggal Dunia atau Hilang
8. Pemberhentian Karena Lain-lain
9. Pemberhentian karena melakukan Pelanggaran Berat
Pegawai yang melakukan pelanggaran berat dapat diberhentikan
dengan tidak hormat.

O. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


Kesehatan dan keselamatan kerja di Rumah Sakit menjamin kesehatan dan
keselamatan bagi para pekerja di lingkungan RSUD dr. Salim Alkatiri
Namrole.
1. Kesehatan kerja pegawai/staf
Menjamin kesehatan setiap pegawai terhadap resiko kesehatan yang
ditimbulkan paling sedikit oleh bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomic
dan psikososial dengan melaksanakan pengelolaan kesehatan kerja
berupa :
a. Pemeriksaan kesehatan awal
Dilakukan pada pegawai baru sebelum pegawai tersebut diterima
untuk melakukan tugas.
b. Pemeriksaan berkala
Dilakukan paling kurang 1 (satu) tahun sekali atau paling lambat
dilakukan paling kurang 2 (dua) tahun sekali.
c. Pemeriksaan khusus
Dilakukan utuk pegawai dengan tingkat resiko khusus / resiko tinggi
/ sebelum seorang pegawai mengakhiri masa kerja.

2. Pelayanan kesehatan kerja


a. Promotif
Dilakukan sosialisasi mengenai kesehatan kerja kepada pegawai
melalui lisan.
b. Kuratif
Berkoordinasi dengan tim manajemen mengenai status pengobatan
pegawai yang sedang menjalani masa pengobatan agar tidak ada
kendala / halangan.
c. Rehabilitatif
Berkoordinasi dengan tim manajemen untuk melakukan follow up
terkait karyawan yang sedang sakit dan menjalani masa pemulihan
agar dapat kembali bekerja dengan kondisi prima.

89

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
3. Penanganan Kekerasan Di Tempat Kerja
Kekerasan di tempat kerja adalah tindak kekerasan (termasuk ancaman
dan kekerasan fisik) yang ditunjukkan kepada seseorang yang sedang
bekerja atau sedang bertugas. Adapun area berisiko terjadi kekerasan di
RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole serta pengendalian resikonya.

NO AREA RESIKO PENGENDALIAN


RESIKO
1 Loket 1. Perselisihan petugas di 1. Pemasangan kamera
Pendaftaran loket pendaftaran cctv
dengan keluarga 2. Pelayanan Keamanan
pasien. Security
3. Penggunaan identitas
lengkap bagi seluruh
staf
2 Poliklinik 1. Perselisihan petugas 1. Pemasangan kamera
dengan keluarga cctv
pasien. 2. Pelayanan Keamanan
Security
3. Penggunaan identitas
lengkap bagi seluruh
staf
3 IGD 1. Perselisihan petugas 1. Pemasangan kamera
dengan keluarga cctv
pasien 2. Pelayanan Keamanan
Security
3. 4Penggunaan
identitas lengkap bagi
seluruh staf
4 Apotik 1. Peselisihan petugas 1. Pemasangan kamera
dengan keluarga cctv
pasien 2. Pelayanan Keamanan
Security
3. Penggunaan identitas
lengkap bagi seluruh
staf
5 HCU 1. Perselisihan petugas 1. Pemasangan kamera
dengan keluarga cctv
pasien 2. Pelayanan Keamanan
Security
3. Penggunaan identitas
lengkap bagi seluruh
staf
6 Ruang Rawat 1. Perselisihan petugas 1. Pemasangan kamera
Inap Tengah dengan keluarga cctv
(Bangsal pasien 2. Pelayanan Keamanan
Anak, Security
Kebidanan 3. Penggunaan identitas
VK, lengkap bagi seluruh
Perinatalogi) staf

90

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
NO AREA RESIKO PENGENDALIAN
RESIKO
7 Rawat Inap 1. Perselisihan petugas 1. Pemasangan kamera
Belakang dengan keluarga cctv
(Bangsal pasien 2. Pelayanan Keamanan
Dewasa dan Security
rawat inap 3. Penggunaan identitas
VIP) lengkap bagi seluruh
staf
8 Rawat Inap 1. Perselisihan petugas 1. Pemasangan kamera
Bedah dengan keluarga cctv
pasien 2. Pelayanan Keamanan
2. Kekerasan terhadap Security
petugas 3. Penggunaan identitas
lengkap bagi seluruh
staf
9 Instalasi Gizi, 1. Pencurian barang di 1. Pemasangan kamera
CSSD, dalam ruangan cctv
Loundry 2. Pelayanan Keamanan
Security
3. Penggunaan identitas
lengkap bagi seluruh
staf
10 Instalasi 1. Perselisihan petugas 1. Pemasangan kamera
Bedah dengan keluarga cctv
Sentral (IBS) pasien 2. Pelayanan Keamanan
Security
3. Penggunaan identitas
lengkap bagi seluruh
staf
11 Laboratorium 1. Perselisihan petugas 1. Pemasangan kamera
dengan keluarga cctv
pasien 2. Pelayanan Keamanan
Security
3. Penggunaan identitas
lengkap bagi seluruh
staf
12 Tempat 1. Risiko Kejahatan 1. Pelayanan Keamanan
Parkir Pencurian (sepeda Security
motor, helm, spion 2. Penggunaan identitas
mobil, pembobolan lengkap bagi seluruh
mobil) staf
2. Resiko Perselisihan
Petugas dan
Pengunjung
13 Loket Risiko Kejahatan 1. Pemasangan CCTV
Keuangan pencurian/perampokan 2. Patroli Satpam Pada
jam Pelayanan Loket
14 Ruang Arsip Pencurian Dokumen Pemasangan CCTV
Rekam Medik Rekam Medik

91

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
NO AREA RESIKO PENGENDALIAN
RESIKO
15 Ruang Resiko Perselisihan Pemasangan CCTV
Operasi Dokter dan Perawat
16 Lorong Resiko kejahatan di 1. Pemasangan CCTV
Koridor tempat sepi 2. Patroli Satpam

92

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023
BAB VI
DOKUMENTASI

Laporan pelaksanaan Kegiatan Manajemen Sumber Daya Manusia RSUD dr.


Salim Alkatiri:
1. Dokumen Penetapan Perencanaan SDM
2. Laporan Kegiatan Rekruitmen
3. Laporan Kegiatan Orientasi Pegawai
4. Laporan Penempatan Pegawai
5. Laporan Penilaian Kinerja Pegawai
6. Laporan Kredensial dan Rekredensial Tenaga Kesehatan
7. Laporan Pembinaan Pegawai

93

Pedoman Manajemen SDM RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole Tahun 2023

Anda mungkin juga menyukai