Anda di halaman 1dari 21

PANDUAN KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN LAINNYA

RUMAH SAKIT UMUM PURI ASIH

SALATIGA

RUMAH SAKIT UMUM

PURI ASIH SALATIGA


PEMERINTAH KOTA SALATIGA
RUMAH SAKIT UMUM PURI ASH SALATGA
Jl. Jendral Sudrman no 169 Salatiga
Tlp. (0298) 323209, 312049

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


PURI ASIH SALATIGA
NOMOR : ............../........../

TENTANG

PEMBERLAKUAN PANDUAN KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN LAINNYA


RUMAH SAKIT UMUM PURI ASIH SALATIGA

MENIMBANG : a. bahwa dalam penyelenggaraan panduan kredensianl tenaga


kesehatan lainnya.

b. bahwa agar penyelenggaraan panduan kredensial tenaga kesehatan


lainnya dapat melaksanakan dengan baik, perlu adanya kebijakan di
RSU Puri Asih Salatiga sebagai landasan penyelenggaraan panduan
kredensial tenega kesehatan lainnya.

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a


dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Utama RSU
Puri Asih Salatiga.

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009


tenntang Rumah Sakit.

3. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor.


HK.02.04/I/2790/11 tentang Satndar Akreditasi Rumah Sakit.

5. Keputusan Direktur Rumah Sakit Puri Asih Salatga


Nomor. ......../....../tentang Komite Tenaga Kesehatan Lainnya.

6. Surat Tugas Direktur Utama RSU Puri Asih Salatga


Nomor. ......../.../...../ tentang Tim Adhoc untuk melakukan
kredensial bagi Tenaga Kesehatan Lainnya.
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :

Pertama : Peraturan Direktur Utama RSU Puri Asih Salatiga tentang kebijakan
pemberlakuan Panduan Kredensial Tenaga Kesehatan Lainnya di RSU
Puri Asih Salatiga.

Kedua : Memberikan Panduan Kredensial Tenaga Kesehatan Lainnya

Ketiga : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN : DI SALATIGA
PADA TANGGAL : .............
DIREKTUR UTAMA
RSU PURI ASIH SALATGA

dr. HDAYAT WALUYO


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................... i

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN


TENAGA KESEHATAN LAINNYA .......................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. iv

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... v

BAB I DEFENISI .................................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1


B. Tujuan ................................................................................................................... 2
1. Tujuan Umum ................................................................................................ 2
2. Tujuan Khusus ............................................................................................... 2

BAB II RUANG LINGKUP .................................................................................................... 3

A. Kredensial Tenaga Kesehatan Lainnya ................................................................. 3


1. Defenisi Kredensial ....................................................................................... 3
2. Proses Kredensial .......................................................................................... 4
3. Proses Re-Kredensial .................................................................................... 4
4. Tahapan Proses Kredensial ........................................................................... 4
5. Kewenagan Klinis ......................................................................................... 5

B. Konsep Dasar Kredensial Tenaga Kesehatan Lainnya di RSU Puri Asih


Salatiga....................................................................................................................5

BAB III TATA LAKSANA ...................................................................................................... 7

A. Tugas Utama Tim Kredensial ............................................................................... 7


B. Tahapan Proses Kredensial ................................................................................... 7
C. Berakhirnya Kewenangan Klinis .......................................................................... 9

BAB IV DOKUMENTASI ..................................................................................................... 11


BAB I

DEFENISI

A. LATAR BELAKANG
Untuk mendapatkan tenaga kesehatan yang bermutu dan berkualitas, institusi rumah
sakit seharusnya membuat sistem mulai dari proses masuk tenaga kesehatan, karena
setiap tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit harus melakukan pekerjaan sesuai
dengan standar yang berlaku di rumah sakit. Hal ini sesuai dengan UU no.44 / 2009 pasal
13 yang menyatakan bahwa setiap tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit harus
bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan rumah sakit, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan mengutamakan
keselamatan pasien.
Salah satu faktor penting dalam keselamatan pasien adalah kewenangan klinis tenaga
kesehtan karena pada hakikatnya seseorang tidak mungkin menguasai semua bidang.
Dalam hal tenaga kesehatan yang kurang kompeten dalam melakukan tindakan
profesinya karena sebab apapun, belum ada mekanisme yang mencegah tenaga kesehatan
untuk melakukan tindakan profesinya di rumah sakit. Pada akhirnya ini meningkatkan
resiko terjadinya kecelakaan atau kejadian tidak diharapkan pada pasien.
Demi menjaga keselamatan pasien dari kesalahan tenaga kesehatan lainnya yang
kurang kompeten , rumah sakit perlu mengambil langkah-langkah pengamanan dengan
cara pemberian kewenangan klinis mealui proses kredensial. Proses kredensial
merupakan upaya untuk melindungi, mencegah kejadian yang tidak diharapkan karena
inkompetensi dari tenaga kesehatan lainnya.
Pemilihan proses tindak lanjut dari prose kredensial, diharapkan dapatkan tenaga-
tenaga kesehatan yang profesional dan berkualitas baik yang bekerja di Unit-unit Rumah
Sakit Umum Puri Asih Salatiga sesusai dengan keahlian tertentu sesuai kewenangannya,
sehingga akan meningkatkan kualitas tenaga dan mutu pelayanan kepada pelanggan
dengan mengedepankan patien safety. Hal ini akan berdampak secara langsung ataupu
tidak langsung, keselamatan pasien maupun keselamatan tenaga kesehatannya termasuk
di dalamnya adalah tenaga kesehatan lainnya.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Pedoman kredensial profesi tenaga kesehatan lainnya di Rumah Sakit Umum Pur
Asih Salatiga dibuat dengan tujuan umum untuk melindungi keselamatan pasien
melalui mekanisme kredensial masing-masing profesi di tenaga kesehatan lainnya di
Rumah Sakit Umum Puri Asih Salatiga.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan pedoman mekanisme kredensial dan re-kredensial bagi petugas-
petugas tenaga kesehatan lainnya di Rumah Sakit Umum Puri Asih Salatiga.
b. Memberikan pedoman bagi tim tenaga kesehatan lainnya untuk menyusun jenis
kewenangan klinis ( klinikal privilege ) bagi setiap tenaga profesi tenaga
kesehatan lainnya di RSU Puri Asih Salatiga.
c. Memberikan pedoman bagi jajaran manajemen lainnya untuk melakukan
tindakan RSU Puri Asih Salatiga.
d. Meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas tenaga kesehatan lainnya di
institusi fasilitas pelayanan kesehatan.

BAB II
RUANG LINGKUP

A. KREDENSIAL PROFESI TENAGA KESEHATAN LAINNYA

1. Defenisi Kredensial

Kredensial merupakan proses mencari, menemukan dan menarik profesi tenaga

kesehatan lainnya untuk ditugaskan atau dipekerjakan oleh suatu institusi rumah sakit

sebagai langkah awal calon tenaga kesehatan lainnya menduduki suatu pekerjaan.

Adapun profesi tenaga kesehatan lainnya yang akan di kredensial adalah sebagai

berikut :

a. Fisioterapi

b. Radiologi

c. Gizi

d. Rekam Medik

e. Laboratorium

f. Farmasi

g. Sanitarian

h. Teknik Elektro

i. Bidan

2. Proses Kredensial
Suatu proses evaluasi oleh rumah sakit terhadap tenaga kesehatan lainnya untuk

menentukan apakah yang bersangkutan layak diberi kewenangan klinis menjalankan

tindakan sesuai profesinya dalam lingkungan rumah sakit tersebut untuk suatu

periode tertentu.

Proses kredensial di RSU Puri Asih Salatiga adalah suatu proses evaluasi

terhadap tenaga kesehatan untuk menentukan apakah yang bersangkutan layak diberi

kewenangan klinis menjalankan tindakan sesuai profesinya dalam lingkungan RSU

Puri Asih Salatiga untuk suatu periode tertentu.

3. Proses Re-Kredensiall

Proses re-evaluasi oleh suatu rumah sakit terhadap profesi kesehatan yang telah

bekerja dan memiliki kewenangan klinis di rumah sakit untuk menentukan apakah

yang bersangkutan masih layak diberi kewenangan klinis tersebut untuk periode

tertentu.

Proses re-evaluasi di RSU Puri Asih Salatiga terhadap profesi tenaga kesehatan

yang telah bekerja dan memiliki kewenangan klinis di RSU Puri Asih Salatga untuk

menentukan apakah yang bersangkutan masih layak diberi kewenangan klinis

tersebut.

4. Tahapan Proses Kredensial

Seorang yang termasuk dalam tenaga kesehatan mengajukan permohonan untuk

memperoleh kewenangan klinis dengan metode self asesment; sub komite kredensial

mengkaji dan memberikan rekomendasi tindakan sesuai profesinya yang diajukan

oleh pemohon selanjutnya Direktur Utama RSU Puri Asih Salatiga menerbitkan surat

penugasan.

5. Kewenangan Klinis
Lingkup praktik bagi tenaga kesehatan yang spesifik, serta ditetapkan melalui

proses kredensialingberdasarkan pendidikan / pelatihan, pengalaman dan

keberhasilan yang telah dibuktikan dalam waktu yang cukup lama / terus menerus.

6. Surat Penugasan

Adalah surat yang diterbitkan oleh Direktur Utama RSU Puri Asih Salatiga

kepada seorang profesi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan di RSU Puri

Asih Salatiga berdasarkan daftar kewenangan klinis yang telah ditetapkan baginya.

7. Mitra Bestari

Adalah sekelompok orang dengan reputasi tinggi yang memiliki kesamaan

profesi dan atau dianggap dapat menilai kompetensi untuk melakukan tindakan

profesinya. Mitra Bestari adalah sekelompok orang yang ditunjuk dan diberi tugas

untuk dapat menilai kompetensi profesinya yang di tuangkan dalam bentuk Surat

Keputusan Direktur Utama.

B. KONSEP DASAR KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN LAINNYA DI RSU PURI

ASIH SALATIGA

Salah satu upaya RSU Puri Asih Salatiga dalam menjalankan tugas dan tanggung

jawabnya untuk menjaga keselamatan pasiennya adalah dengan menjaga standar profesi

dan kompetensi para tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas dan kewenangannya.

Upaya ini dilakukan dengan cara mengatur agar setiap tindakan yang dilakukan terhadap

pasien hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten.

Walaupun seorang tenaga kesehatan telah senior, maka rumah sakit wajib

melakukan verifikasi dalam kompetensi seseorang untuk melakukan tindakan profesinya

dalam lingkup spesialis tersebut, hal ini dikenal dengan proses credentialing.

Proses credentialing ini dilakukan dengan dua alasan utama. Alasan yang pertama,

banyak faktor yang mempengaruhi kompetensi setelah sesorang mendapat brevet


spesialis dari kolegium. Perkembangan ilmu dan teknologi berkembang pesat sehingga

kompetensi yang diperoleh saat brevet diterima sudah kadaluarsa, bahkan biasa dianggap

sebagai tindakan yang tidak aman bagi pasien. Alasan kedua, keadaan kesehatan

sesorang dapat menurun akibat penyakit tertentu atau bertambahnya usia sehingga

mengurangi keselamatan tindakan terhadap pasien.

Setelah seseorang dinyatakan kompetensi melalui proses kredensial, di rumah

sakit menerbitkan suatu izin bagi yang bersangkutan untuk melakukan serangkaian

tindakan- ttindakan tertentu di rumah sakit tersebut, hal ini dikenal sebagai kewenangan

klinis (clinikal privilege). Tanpa adanya kewenangan klinis tersebut seoarang yang

termasuk dalam tenaga kesehatan belum diperkenankan melakukan tindakan.Luasnya

kewenangan klinis tersebut antara satu kesehatan dengan tenaga kesehatan yang lain

dapat saja berbeda walaupun mempunyai jenjang lulusan yang sama. Dalam hal tindakan

yang dapat membahayakan pasien maka kewenangan klinis dapat saja dicabut sehingga

tidak diperkenankan untuk melakukan tindakan tersebut. Pencabutan ini dilakukan

melalui prosedur tertentu yang melibatkan komite kredensial masing-masing profesi.

BAB III

TATA LAKSANA
Tim kredensial yang ada pada tenaga kesehatan lainnya berperan penting dalam

mekanisme kredensial profesi di rumah sakit, karena tugas utama tim adalah menjaga

profesionalisme tenaga kesehatan dan melindungi pasien rumah sakit untuk hal-hal yang

berkaitan dengan tindakan yang dilakukan.

A. TUGAS UTAMA TIM KREDENSIAL

Tiga tugas utama tim kredensial adalah :

a. Rekomendasi pemberian izin untuk melakukan tindakan ( Entering to the pefession )

b. Memelihara kompetensi dan perilaku profesi ( Maintaining profesionalism )

Sub komite mutu profesi melalui audit tenaga kesehatan lainnya sesuai

profesi masing-masing dan pengembangan profesi berkelanjutan ( Continuing

profesional development )

c. Merekomendasikan penanggungan kewenangan klinis tertentu hingga pencabutan

izin melakukan tindakan / pekerjaan (Expelling from the profession )

Sub komite eti dan disiplin profesi.

B. TAHAPAN PROSES KREDENSIAL

Tahapan proses kredensial adalah :

1. Profesi tenaga kesehatan mengajukan permohonan untuk memeperoleh kewenangan

klinis dengan metode self assesment. Profesi tenga kesehatan mengisi formulir yang

isinya daftar tindakan ataau kompetensi yang akan diuji sesuai bidang aslinya. Profesi

tenaga kesehatan memilih kompetensi yang tertera dalam formulir dengan

mencontreng dan menyerahkan dokumen yang dipersyaratkan.

Syarat-syarat tersebut di antaranya syarat administrasi, meliputi :

a. Luluasan D III, DIV / S I / Profesi dan spesialis

b. Memiliki STR
c. Memiliki SIP/SIK

d. Memiliki sertifikat kompetensi ( jika sudah ada )

e. Sehat jasmani dan rohani

Setelah persyaratan lengkap rumah sakit menyerahkan kepada tim kredensial komite

nakes.

2. Rumah sakit menugaskan komite nakes lainnya dalam hal ini Tim kredensial ( Tim

adhoc ) untuk menyiapkan kredensial yang merupakan tim yang ditunjuk oleh RSU

Puri Asih Salatiga. Tim kredensial ( Tim adhoc ) mengkaji dan memberikan

rekomendasi tindakan Profesi tenaga kesehatan yang diajukan oleh pemohon.

Berdasarkan core kompetensi Profesi tenaga kesehatan lainnya yang terdiri dari :

a. Kemampuan menganalisis ilmu sebagai dasar praktik

b. Kemampuan menganalisis kebutuhan pasien / klien

c. Kemampuan merumuskan diagnosa

d. Kemampuan merencanakan tindakan

e. Kemampuan melakukan intervensi

f. Kemampuan melakukan evaluasi da re-evaluasi

g. Kemampuan berkomunikasi dan berkoordinasi yang efisien dan efektif

h. Kemampuan melakukan pendidikan ( edukasi pasien / klien )

i. Kemampuan menerapkan prinsip-prinsip manajemen dalam praktik

j. Kemampuan melaksanakan penelitian

k. Kemampuan melakukan tanggung jawab da tanggung gugat praktik masing-

masing profesi tenaga kesehatn lainnya.

3. Direktur RSU Puri Asih Salatiga menerbitkan surat penugasan.

Direktur Utama rumah sakit menerbitkan surat penugasan klinis kepada pemohon

berdasarkan rekomendasi tersebut. Surat penugasan tersebut memuat sejumlah daftar


kewenangan klinis untuk melakukan tindakan. Setiap tenaga kesehatan lainnya dapat

saja memeiliki kewenangan klinis yang berbeda di antara satu dengan yang lainnya.

C. BERAKHIRNYA KEWENANGAN KLINIS

Kewenangan klinis akan berakhir bila surat penugasan habis masa berlakunya atau

dicabut Direktur RSU Puri Asih Salatiga. Surat penugasan untuk setiap tenaga kesehatan

memiliki masa berlaku untuk periode tertentu, misalnya tiga tahun. Pada akhir masa

berlakunya surat penugasan tersebut rumah sakit harus melaksanakan re kredensial

terhadap tenaga kesehatan yang bersangkutan. Proses rekredensial ini lebih sederhana

dibandingkan dengan proses kredensial awal sebagaimana diuraikan di atas.

Surat penugasan dapat berakhir setiap saat bila seorang tenaga kesehatan tersebut

dinyatakan tidak kompeten untuk melakukan tindakan tertentu. Walaupun seorang tenaga

kesehatan yang bersangkutan sebelumnya telah memperoleh kewenangan untuk melakukan

tindakan tertentu, namun kewenangan tersebut dapat dicabut berdasarkan pertimbangan

tertentu. Atau bisa jadi kewenangan dicabut karena dapat terjadi kecelakaan yang diduga

karena inkompetensi atau karena tindakan disiplin dari komite medik / nakes lainnya.

Namun demikian kewenangan klinis dapat diberikan kembali setelah yang bersangkutan

pulih kembali dan direkomendasikan kembali oleh komite nakes lainnya setelah melalui

pembinaan.

Mekanisme kredensial dan rekredensial bagi tenaga kesehatan di rumah sakit adalah

tanggung jawab tim kredensial tenaga kesehatan yang telah ditugaskan oleh Direktur

Utama RSU Puri Asih Salatiga.

Pada proses kredensial dilakukan oleh tim kredensial dengan melakukan serangkaian

kegiatan berupa proses permohonan kebutuhan setiap profesi pada tenaga kesehatan. Tim

kredensial tenaga kesehatan melakukan proses kredensial melalui uji tulis dan wawancara
pada waktu tertentu. Pada akhir proses kredensialtim kredensial tenaga kesehatan

memberikan rekomendasi kepada jajaran direksi terkait.

Pada proses re-kredensial dilakukan oleh tim kredensial tenaga kesehatan dengan

melakukan serangkaian kegiatan orientasi tenaga baru, on the job training di unit kerja

melalui proses bimbingan preceptorship dan selanjutnya ada proses evaluasi yang

dilakukan oleh manajerial di unit kerja yang bersangkutan. Hasil evaluasi dapat dijadikan

sebagai data untuk memberikan rekomendasi untuk diterima atau tidak sebagai tenaga tetap

di lingkungan rumah sakit.

BAB IV

DOKUMENTASI
Dengan adanya pengaturanmekanisme kredensial tenaga kesehatan di rumah sakit oleh

tim kredensial / komite tenaga kesehatan lainnya diharapkan dapat :

1. Menjalankan tata kelolah klinik yang baik

2. Mendukung rumah sakit dan tenaga kesehatan lainnya agar dapat terhindar atau

meminimalis tuntutan pasien

3. Menjaga mutu pelayanan tenaga kesehatan lainnya

4. Menjaga disiplin tenega kesehatan khususnya kepatuhan mengikuti kebijakan, standar

dan SPO

5. Merinci dan menjaga kompetensi tenaga kesehatan lainnya.


LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran 1 : Form Pengajuan Kredensial

Lampiran 2 : Rincian Kewenangan Klinis Profesi Tenaga Kesehatan Lainnya

Lampiran 3 : Contoh Surat Penugasan Klinis


Lampiran 1 : Form pengajuan kredensial

RINCIAN KEWENANGAN KLINIS TENAGA KESEHATAN

Identitas :

Nama :

Unit Kerja : ..........................................................

Pendidikan Formal ........................................................... ( diisi dengan tempat pendidikan tenaga

kesehatan lainnya )

Pernyataan

Saya menyatakan bahwa saya kompeten untuk memberikan asuhan .......................... dengan
prosedur teknis seperti tercantum dibawah ini dengan bagian dari kewenangan klinis ( clinical
privilege ) berdasarkan status kesehatan saat ini. Pendidikan dan pelatihan yang telah saya jalani
serta pengalaman yang saya miliki.

Kode pengisian kewenangan klinik

Kode untuk .............................. Kode untuk Mitra bestari


( Penilaian mandiri untuk tenaga kesehatan ) ( sebagai rekomendasi )
Nilai 1 : kompeten Nilai 1 : Disetujui berwenang penuh
Nilai 2 : memerlukan supervisi Nilai 2 : Disetujui dibawah supervisi
Nilai 3 : belum berkompeten Nilai 3 : Tidak disetujui karena belum kompeten

Salatiga , ......................................

( ........................................................... )
DAFTAR TIM KREDENSIAL / MITRA BESTARI

NO NAMA SPESIALIS TANDA TANGAN

REKOMENDASI TIM KREDENSIAL

DISETUJUI
TIDAK DISETUJUI
KOMPETEN
(Berwenang Penuh ) DENGAN SUPERVISI

Tanggal :
Catatan :

Mengetahui Ka. Sub Komite Kredensial

Ketua Komite Tenaga Kesehatan Lainnya

( ................................... ) ( .......................................... )
Lampiran 2 : Contoh surat Penugasan Klinis

SURAT PENUGASAN KLINIS


NOMOR :

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : .............................................

Jabatan : Direktur Utama Rumah Sakit ..............................

Dengan ini memberi Kewenangan Klinis sebagaimana tercantum dalam lampiran Rincian

Kewenangan Klinis ......................., kepada :

Nama : ..........................................

NIK : ..........................................

Kualifikasi : Staf ..................................

Kepada yang bersangkutan berhak dan dapat memberikan asuhan ....................... kepada pasien

sesuai Rincian Kewenangan Klinis ..............................

Berlaku mulai ............................202.......... sampai dengan ........................202...

Demikian Surat Penugasan Kerja Klinis ini dibuat untuk dilaksanakan

Dikeluarkan di : ..................................................

Pada Tanggal : .................................................

........................................
Direktur
KREDENSIAL TENAGA KESEHATN LAINNYA

No. DOKUMEN : No. REVISI : HALAMAN :


.............. / ......./..... / 00 1/2
RSU PURI ASIH
Ditetapkan
SALATIGA
Direktur Utama
STANDAR TANGGAL TERBIT :
PROSEDUR ....................
OPERASIONAL Dr. Hidayat Waluyo, Mkm
( SPO ) Nip.

PENGERTIAN : Kredensial adalah proses evaluasi terhadap staf tenaga kesehatan


lainnya untuk menentukankelayakan diberikan kewenangan klinis.
Kewenangan klinis adalah hak khusus seorang staf tenaga kesehatan
lainnya untuk melakukan pelayanan sesuai profesinya dalam
lingkungan rumah sakit untuk suatu periode tertentu yang
dilaksanakan berdasarkan penugasan klinis.
Rekredensial adalah proses re-evaluasi terhadap staf tenaga kesehatan
lainnya yang telah memiliki kewenangan klinis untuk menentukan
kelayakan pemberian kewenangan klinis tersebut.

TUJUAN : 1. Tercapainya peningkatan mutu pelayanan di RSU Puri Asih


Salatiga.
2. Memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan lainnya yang profesional
dan beretika.
3. Menjaga disiplin, etika dan perilaku profesi tenaga kesehatan.
4. Memberikan rekomendasi untuk penempatan tenaga kesehatan
lainnya.

KEBIJAKAN : 1. Peraturan Direktur Nomor. ...../../...../ Tentang Pemberlakuan


Panduan Kredensial Tenaga Kesehatan RSU Puri Asih Salatiga.
2. Setiap tenaga kesehatan lainnya yang ingin mendapatkan
kewenangan klinis di RSU Puri Asih Salatiga akan melewati proses
kredensial terlebih dahulu.

PROSEDUR : 1. Staf tenaga kesehatan lainnya mengajukan permohonan ( berkas )


untuk mempeoleh kewenangan klinis kepada kabag SDM
kemudian diteruskan ke Komite tenaga kesehatan lainnya.
2. Ketua komite tenaga kesehatan lainnya menghubungi Sub Komite
Kredensial guna dilakukan pengkajian lebih lanjut, apakah yang
bersangkutan perlu dipanggil untuk dilakukan tes/penilaian sesuai
kebutuhan tenaga yang diperlukan RSU Puri Asih Salatiga.
3. Ketua komite tenaga kesehatan menugaskan sub komite kredensial
untuk melakukan pengkajian terhadap berkas tenaga kesehatan
lainnya yaitu pengkajian kompetensi sesuai dengan keahlian yang
dimiliki.
KREDENSIAL TENAGA KESEHATN LAINNYA

No. DOKUMEN : No. REVISI : HALAMAN :


RSU PURI ASIH .............. / ......./..... / 00 1/2
SALATIGA

4. Ketua Komite tenaga kesehatan lainnya menjadwalkan tes tahap


I/Forto folio dan tahap II/Wawancara.
5. Melakukan tes tahap I dan tahap II ( dapat dillakukan secara
individu atau kelompok )
6. Sub komite kredensial melakukan rapat untuk menentukan
seoarang tenaga kesehatan kompeten atau tidak sesuai dengan level
yang diusulkan
7. Memberikan rekomendasi kelulusan beserta hasil penelitian
disampaikan kepada Direktur Utama RSU Puri Asih Salatiga
meliputi profesionalitas dan kredibilitas tenaga kesehatan lain
tersebut sebagai bahan pertimbanagn Direktur Utama untuk
penempatannya ( penerbitan kewenangan klinis )
8. Direktur Utama RSU Puri Asih Salatiga akan menempatkan tenaga
nakes lain tersebut sesuai kebutuhan dengan berdasarkan
pertimbangan/rekomendasi yang ada
9. Segala urusan administrasi akan ditangani oleh Kabag. Sumber
Daya Manusia.

UNIT TERKAIT : 1. Bagian Sumber Daya Manusia


2. Sub Komite Kredensial
3. Komite Tenaga Kesehatan Lainnya

Anda mungkin juga menyukai