Fix - Metode Alur CP, TP, ATP)
Fix - Metode Alur CP, TP, ATP)
B. Pengurutan Deduktif Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh: mengajarkan
konsep hewan yang ada disekitar, untuk kemudian spesifik mengajarkan hewan sesuai klasifikasi
tempat hidup atau jumlah kaki.
C. Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara
bertahap. Contoh: dalam mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan
ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang diberik
an akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
D. Pengurutan dari Mudah ke Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit.
yang lebih Sulit Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas
bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
F. Pengurutan Prosedural Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari
sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh:
dalam mengajarkan cara melakukan keterampilan bina diri BAK. Guru mengajarkan tahapan
bagaimana melepas pakaian sendiri, membersihkan diri saat BAK, hingga menyiram sampai bersih
secara bertahap.
1.Elemen Nilai Agama Dan Budi Pekerti
B.Kesehatan Diri
C.Keselamatan Diri
1.Anak dapat menyebutkan hal-hal yang
dapat mengancam keselamatan diri
(misalnya, bermain di jalan raya, Perunutan dilakukan dari
melompat dari ketinggian atau konsep yang lebih konkret ke
menggunakan benda-benda yang berisiko konsep yang lebih abstrak,
tanpa tanpa pengawasan orang dewasa, yakni keselamatan diri
dsb) (hots C1) (misalnya: jika ada barang
2.Anak dapat menjelaskan hal-hal yang tajam, hindari) hingga
mendukung keselamatan diri (contohnya, keselamatan diri atas rasa
bermain di lingkungan yang tidak banyak syukur kepada Tuhan YME
kendaraan, tidak bepergian atau menerima (misalnya: menjaga tubuh dari
pemberian dari orang asing, dsb) dan yang benda tajam karena tubuh
dapat mengancam keselamatan diri karunia Tuhan YME)
(contohnya, bermain dengan benda-benda
tajam, perilaku orang yang membuat diri
anak tidak nyaman, dsb) (hots C1)
3.Anak dapat memilih tindakan yang
mendukung keselamatan diri (hots C5)
4.Anak memahami bahwa menjaga
keselamatan dirinya adalah bentuk rasa
syukur kepada Tuhan YME (hots C2)
4.Anak menghargai alam 1.Anak mampu menghargai alam sebagai Perunutan dari konsep yang
dengan cara merawatnya ciptaan Tuhan Yang Maha Esa lebih konkret ke konsep yang
dan menunjukkan rasa dilingkungan sekitar. (hots A3) lebih abstrak, yakni
sayang terhadap makhluk 2.Anak menunjukkan kesediaannya untuk pengalaman nyata anak
hidup yang merupakan berinteraksi dengan alam. (hots P3) berkegiatan di alam hingga
ciptaan Tuhan Yang konsep yang lebih abstrak,
Maha Esa 3.Anak menjelaskan cara-cara merawat yaitu mengaitkannya dengan
alam (hots C1) konsep ‘rasa sayang pada
4.Anak merawat alam sebagai bentuk rasa Tuhan YME’.
sayang terhadap ciptaan Tuhan (termasuk
menjaga lingkungan sekitar) (hots C3)
2.Jati Diri
Sublemen Alur Tujuan Pembelajaran Rasional penyusunan alur
B. Mengelola Emosi
1.Anak mampu menunjukkan respon Perunutan dengan
positif ketika ditenangkan oleh orang scaffolding, yaitu dari
lain (hots P3) kompetensi yang mampu
dilakukan dengan
2.Anak mengenali beberapa strategi pendampingan (ditenangkan
untuk menenangkan diri (hots C1) orang lain) hingga mencapai
3.Anak dapat memilih dan kompetensi yang dilakukan
menggunakan strategi pengelolaan secara mandiri, yakni dapat
emosi yang diperkenalkan oleh guru. memilih sendiri strategi dan
(hots A2) secara adaptif menggunakan
strategi tersebut
3.Anak dapat mempraktikkan strategi
pengelolaan emosi diri sesuai dengan
strategi yang ia pilih. (hots P2)
4.Anak dapat mempraktikkan strategi
pengelolaan emosi diri yang dapat
diterima oleh lingkungannya, dengan
tujuan menyelesaikan masalah. (hots
A2)
5.Anak mampu bermain berdampingan
bersama teman (parallel play) (hots
C1)
C. Membangun Hubungan Sosial Perunutan dari kompetensi
secara sehat yang paling sederhana, yaitu
bermain bersama (tanpa
1.Anak dapat bermain bersama 1-2 usaha untuk interaksi yang
teman dengan bantuan guru (hots C1) berarti) hingga yang lebih
2.Anak dapat menerima ajakan dan kompleks, mampu mengatasi
ikut bermain bersama beberapa (hots konflik saat bermain bersama
A1) dengan strategi tertentu
(misalnya, I message).
3.Anak dapat menginisiasi permainan,
meminta terlibat dalam permainan,
atau mengajak teman bermain
bersama. (hots A2)
4.Anak dapat menyelesaikan konflik
ketika bermain bersama dengan
bantuan guru (hots C4)
2.Anak mengenal dan A. Memiliki perilaku Positif Diri Perunutan dari konsep yang
memiliki perilaku positif lebih konkret ke konsep yang
terhadap diri dan 1.Anak mampu memilih hal yang ia lebih abstrak, yaitu konsep
lingkungan (keluarga, suka. (hots A2) terkait benda atau
sekolah, masyarakat, 2.Anak mampu menceritakan hal yang pengalaman nyata yang ia
negara, dan dunia) serta ia suka. (hots C2) sukai hingga konsep yang
rasa bangga sebagai anak lebih abstrak, seperti ‘rasa
Indonesia yang 3.Anak menunjukkan rasa bangga atas bangga’, dan ‘resiliensi /
berlandaskan Pancasila karya atau usahanya. (hots C1) menerima kegagalan untuk
4.Anak memiliki keinginan untuk mencoba lagi’
mencoba hal baru.
5.Anak memiliki keinginan untuk
menerima kegagalan dan kesalahan
untuk mencoba lagi. (hots A1)