Anda di halaman 1dari 14

Elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti

Elemen nilai agama dan budi pekerti adalah sebagai berikut :


1. nak percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, mulai mengenal dan mempraktikkan ajaran
pokok sesuai dengan agama dan kepercayaanNya.
2. Anak berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan, kesehatan dan keselamatan diri sebagai
bentuk rasa sayang terhadap dirinya dan rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Anak menghargai sesama manusia dengan berbagai perbedaannya dan
mempraktikkan perilaku baik dan berakhlak mulia.
4. Anak menghargai alam dengan cara merawatnya dan menunjukkan rasa sayang terhadap
makhluk hidup yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

1
Tabel 1. Contoh penahapan penguasaan kompetensi dan konsep pengetahuan yang ada di dalam subelemen menjadi alur tujuan pembelajaran pada elemen
Nilai Agama dan Budi Pekerti

Contoh alur tujuan pembelajaran Dasar penyusunan alur


Subelemen
Usia 3-6 tahun tujuan pembelajaran*)

Anak percaya Anak dapat Anak memahami bahwa Anak dapat menjelaskan adanya simbol-simbol yang Perunutan berdasarkan
kepada Tuhan Yang menyebutkan nama makhluk hidup di sekitarnya merefleksikan praktik agamanya (seperti hari besar agama, kompetensi yang mudah ke
Maha Esa, mulai Tuhannya dan agama merupakan ciptaan Tuhan. tempat ibadah, dan lainnya). yang lebih sulit. Mengenal
mengenal dan yang dipeluknya. nama lebih mudah daripada
Mempraktikkan memahami bahwa makhluk
ajaran pokok sesuai hidup di sekitar merupakan
dengan agama dan ciptaan Tuhan.
Kepercayaannya

Anak ikut serta dalam kegiatan ibadah sesuai agama Anak mengidentifikasi kegiatan ibadah dan mempraktikkan Perunutan berdasarkan
dan kepercayaannya. kegiatan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya. scaffolding. Awalnya anak
dilibatkan dengan diajak ikut
serta, perlahan mulai diajak
mempraktikkan mandiri.

Anak berpartisipasi A. Kebersihan Diri


aktif dalam menjaga
kebersihan,
kesehatan dan Anak dapat Anak melakukan kegiatan bina Anak melakukan kegiatan bina Anak berpartisipasi aktif Perunutan berdasarkan kompetensi
keselamatan diri menyebutkan diri (contohnya: bersih diri diri (contohnya: bersih diri membersihkan diri sendiri bina diri (contohnya bersih diri
sebagai bentuk rasa karakteristik diri yang BAK/BAB, mencuci tangan, BAK/BAB, mencuci tangan, dan lingkungan sekitarnya BAK/BAB, mencuci tangan,
sayang terhadap bersih (contoh: menggosok gigi, memakai menggosok gigi, memakai menggosok gigi, memakai
dirinya dan rasa mengekspresikan rasa pakaian, memakai pakaian pakaian, memakai pakaian bersih, pakaian) mulai dari mampu
syukur pada Tuhan tidak nyaman ketika bersih, dsb) dengan bantuan dsb) secara mandiri. dilakukan dengan bantuan hingga
Yang Maha Esa. berada dalam kondisi orang dewasa. mencapai kompetensi yang
tidak bersih) dilakukan secara mandiri
(pengurangan bantuan bertahap;
scaffolding, hingga di akhir
mampu ikut serta dalam lingkup
lingkungan
yang lebih luas (lingkungan
sekitar).

2
B. Kesehatan Diri

Anak dapat Anak dapat menyebutkan hal- Anak dapat menjelaskan cara Anak memahami bahwa Perunutan berdasarkan konsep
mengekspresikan hal yang dapat memenuhi menjaga kesehatan diri sebagai menjaga kesehatan diri yang lebih konkret ke konsep yang
kebutuhan dasar diri kebutuhan dasar diri rasa syukur kepada Tuhan YME adalah bentuk rasa syukur lebih abstrak, yakni dari yang
(contohnya rasa lapar, (misalnya, makanan dan kepada Tuhan YME berkaitan dengan diri (konkret),
tidak nyaman ketika minuman yang bergizi, dikaitkan dengan hal yang lebih
sakit, dan lainnya) istirahat,olahraga, dan lainnya) abstrak (rasa syukur terhadap
Tuhan YME).

C. Keselamatan Diri

Anak dapat menyebutkan Anak dapat menjelaskan hal- Anak dapat memilih tindakan Anak memahami bahwa Perunutan dilakukan dari konsep
hal-hal yang dapat hal yang mendukung yang mendukung keselamatan menjaga keselamatan dirinya yang lebih konkret ke konsep
mengancam keselamatan keselamatan diri (contohnya, diri adalah bentuk rasa syukur yang lebih abstrak, yakni
diri (misalnya, bermain di bermain di lingkungan yang kepada Tuhan YME keselamatan diri (misalnya: jika
jalan raya, melompat dari tidak banyak kendaraan, tidak ada barang tajam, hindari) hingga
ketinggian atau bepergian atau menerima keselamatan diri atas rasa syukur
menggunakan pemberian dari orang asing, kepada Tuhan YME (misalnya:
benda-benda yang dsb) dan yang dapat menjaga tubuh dari benda tajam
berisiko tanpa mengancam keselamatan diri karena tubuh karunia Tuhan
pengawasan orang (contohnya, bermain dengan YME)
dewasa, dsb) benda-benda tajam, perilaku
orang yang membuat diri anak
tidak nyaman, dsb)

Anak menghargai Anak menyebutkan Anak bersedia melakukan Anak menunjukkan penghargaan saat berinteraksi dengan semua Perunutan dilakukan dari
sesama manusia persamaan (misalnya, kegiatan dengan teman yang orang meskipun berbeda konsep yang lebih konkret ke
dengan berbagai sama-sama tinggal di berbeda-beda konsep yang lebih abstrak,
perbedaannya dan daerah tertentu, yakni hasil observasi anak
mempraktikkan sama-sama dari suku terhadap apa yang sama dan apa
perilaku baik dan tertentu, dan lainnya) yang berbeda antara dirinya
berakhlak mulia. dan perbedaan ciri diri dengan lingkungan hingga
dengan teman sebaya menjadi lebih abstrak seperti
pengenalan konsep
menghargai perbedaan
manusia.

3
Anak menyebutkan Anak mempraktikkan perilaku Anak mampu mengajak teman lainnya untuk melakukan hal baik Perunutan dari kompetensi yang
contoh perilaku baik baik sederhana di lingkungan (misalnya bermain bersama, membantu paling sederhana (yaitu dengan
guru, dan lainnya) mengidentifikasi diri dan
lingkungan terdekat) ke yang
lebih kompleks yaitu
memberikan kontribusi ke
lingkungan

Anak menghargai Anak menunjukkan Anak menjelaskan Anak merawat alam sebagai bentuk rasa sayang terhadap Perunutan dari konsep yang
alam dengan cara kesediaannya untuk cara-cara merawat alam ciptaan Tuhan (termasuk menjaga lingkungan sekitar) lebih konkret ke konsep yang
merawatnya dan berinteraksi dengan lebih abstrak, yakni
menunjukkan rasa alam. pengalaman nyata anak
sayang terhadap berkegiatan di alam hingga
makhluk hidup yang konsep yang lebih abstrak,
merupakan ciptaan yaitu mengaitkannya dengan
Tuhan Yang Maha konsep ‘rasa sayang pada
Esa. Tuhan YME’.

*) Penjelasan kerangka berpikir mengacu pada Panduan Pembelajaran dan Asesmen halaman 21

4
Elemen Jati Diri
pada fase fondasi elemen jati diri adalah sebagai berikut :
1. Anak mengenali , mengekpresikan , dan mengelola emosi diri serta membangun hubungan social secara sehat
2. Anak mengenal dan memiliki perilaku positif terhadap diri dan lingkungan ( keluarga , sekolah , Masyarakat , negara dan dunia )
serta rasa bangga sebagai anak indonesia yang berlandaskan pancasila
3. Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan , aturan dan norma yang berlaku
4. Anak menggunakan fungsi gerak ( motoric kasar , motoric halus dan taktil ) untuk mengeksplorasikan dan memanipulasi berbagai
objek dan lingkungannya sekitar sebagai bentuk pemgembangan diri

Tabel 2. Contoh penahapan penguasaan kompetensi dan konsep pengetahuan yang ada di dalam subelemen menjadi alur tujuan pembelajaran pada
elemen
Jati Diri

Contoh alur tujuan pembelajaran Dasar penyusunan alur


Subelemen
Usia 3-6 tahun tujuan pembelajaran*)

Anak mengenali, A. Mengenal dan Mengekspresikan Emosi

2
mengekspresikan, Perunutan dari konsep
dan mengelola Anak mengekspresikan Anak mampu Anak mengenal dan Anak memberikan respon (dapat dalam bentuk verbal umum, yaitu cara
emosi diri serta emosi dalam berbagai membedakan ragam menyebutkan maupun nonverbal) yang sesuai terhadap ekspresi emosi mengekspresikan secara
membangun bentuk. ekspresi emosi nama-nama emosi. orang lain. umum tanpa mengaitkan
hubungan sosial menggunakan objek dengan nama emosi
secara sehat. konkret. (contoh = tertentu, hingga konsep
memilah dan mengekspresikan atau
mengelompokkan merespon secara lebih
gambar ekspresi emosi spesifik sesuai dengan
tanpa menyebutkan nama emosi tertentu.
emosi).

B. Mengelola Emosi
Perunutan dengan
Anak mampu Anak mengenali Anak dapat memilih Anak dapat mempraktikkan Anak dapat scaffolding, yaitu dari
menunjukkan respon beberapa strategi dan menggunakan strategi pengelolaan emosi mempraktikkan strategi kompetensi yang mampu
positif ketika untuk menenangkan strategi pengelolaan diri sesuai dengan strategi pengelolaan emosi diri dilakukan dengan
ditenangkan oleh diri. emosi yang yang ia pilih. yang dapat diterima oleh pendampingan (ditenangkan
orang lain. diperkenalkan oleh lingkungannya, dengan orang lain) hingga mencapai
guru. tujuan menyelesaikan kompetensi yang dilakukan
masalah. secara mandiri, yakni dapat
memilih sendiri strategi dan
secara adaptif menggunakan
strategi tersebut.

3
C. Membangun Hubungan Sosial secara sehat
Perunutan dari kompetensi
Anak mampu Anak dapat bermain Anak dapat menerima Anak dapat menginisiasi Anak dapat yang paling sederhana, yaitu
bermain bersama 1-2 teman ajakan dan ikut bermain permainan, meminta menyelesaikan konflik bermain bersama (tanpa
berdampingan dengan bantuan guru. bersama beberapa terlibat dalam permainan, ketika bermain bersama usaha untuk interaksi yang
bersama teman teman. atau mengajak teman dengan bantuan guru. berarti) hingga yang lebih
(parallel play). bermain bersama. kompleks, mampu mengatasi
konflik saat
bermain bersama dengan
strategi tertentu

A. Memiliki perilaku Positif Diri

Perunutan dari konsep yang


Anak mampu memilih Anak mampu Anak menunjukkan rasa Anak memiliki keinginan Anak memiliki lebih konkret ke konsep yang
Anak mengenal dan hal yang ia suka. menceritakan hal yang ia bangga atas karya atau untuk mencoba hal baru. keinginan untuk lebih abstrak, yaitu konsep
memiliki perilaku suka. usahanya. menerima kegagalan terkait benda atau
positif terhadap diri dan kesalahan untuk pengalaman nyata yang ia
dan lingkungan mencoba lagi. sukai hingga konsep yang
(keluarga, sekolah, lebih abstrak, seperti ‘rasa
masyarakat, negara, bangga’, dan ‘resiliensi /
dan dunia) serta rasa menerima kegagalan untuk
bangga sebagai mencoba lagi’.
anak Indonesia yang
berlandaskan
Pancasila

B. Memiliki perilaku positif terhadap lingkungan

Perunutan dari konsep yang


Anak mengenal Anak mengenal Anak mengapresiasi Anak mempertimbangkan keragaman yang ia ketahui lebih konkret dimulai dari
karakteristik diri, baik persamaan dan perbedaan keragaman (misalnya untuk merespon orang lain di lingkungan sekitarnya. karakteristik fisik maupun
karakteristik fisik karakteristik fisik dan memberikan pujian atau nonfisik (misalnya, bentuk
maupun nonfisik. nonfisik dirinya dengan menepuk tangan). mata/ warna kulit untuk fisik
anggota keluarga atau dan nama, serta hobi untuk
teman sebaya. nonfisik) hingga yang lebih
abstrak, yaitu konsep
‘mengapresiasi keragaman’.

4
C. Menyadari bahwa dirinya dan orang lain merupakan bagian dari kelompok

Perunutan dari konsep yang


Anak dapat Anak dapat Anak dapat Anak menghargai keragaman (misalnya, ikut merayakan lebih konkret, yakni
menunjukkan dirinya menyebutkan perbedaan menyebutkan persamaan hari besar perayaan tradisi lain, bersedia bermain dengan menggunakan pengalaman
merupakan bagian dari karakteristik fisik dan karakteristik fisik dan semua teman).
nyata anak untuk
beragam kelompok nonfisik dirinya dengan nonfisik dirinya dengan
menyebutkan siapa saja
(misalnya, anak ke anggota keluarga atau anggota keluarga atau
yang ia lihat
berapa dalam keluarga, teman sebaya. teman sebaya.
sehari-hari di rumah dan di
di mana anak berperan sekolah hingga kepada
sebagai anak, dan konsep yang lebih abstrak,
sebutkan anggota seperti ‘keragaman dalam
keluarga yang lain; kelompok’ dan ‘apresiasi
mampu menyebutkan keragaman’.
kelas tempat ia belajar,
anak pun mampu
menyebutkan
nama-nama teman

sekelasnya).

Anak menyesuaikan Anak mengenali Anak dapat memahami Anak dapat mengikuti Anak mengetahui dan mempraktikkan strategi yang adaptif Perunutan dari kompetensi
diri dengan rutinitas yang ada di dan dapat melakukan atau menyepakati aturan ketika terjadi perubahan di lingkungan. yang lebih sederhana, yaitu
lingkungan, aturan, sekolah maupun di aturan-aturan sederhana bersama dalam konteks mengenali aturan ke
dan norma yang rumah. yang berlaku di rumah bermain bersama teman. kompetensi yang lebih
berlaku. atau di kelas (mau kompleks, seperti
bergiliran, membereskan mempraktikkan kesepakatan,
mainan turut andil dalam proses
penyepakatan aturan dan
setelah dipakai).
beradaptasi terhadap
perubahan.

Anak menggunakan A. Motorik Kasar


fungsi gerak
(motorik kasar, Perunutan dari kompetensi
halus, dan taktil) Anak berpartisipasi Anak mengeksplorasi Anak mendemonstrasikan strategi sederhana menggunakan sumber daya di sekitar yang lebih sederhana, yaitu
untuk aktif dalam kegiatan sumber daya di sekitar untuk bermain bersama pada beragam aktivitas motorik kasar. partisipasi aktif dalam
mengeksplorasi dan yang banyak untuk mengembangkan kegiatan motorik kasar ke
memanipulasi melibatkan gerak fungsi motorik kasar. kompetensi yang lebih
berbagai objek dan motorik kasar. kompleks, yaitu menampilkan
lingkungan sekitar strategi sederhana dalam
sebagai bentuk aktivitas bermain bersama
pengembangan diri. (misalnya, menggunakan
panci sebagai alat musik)..

5
B. Motorik Halus dan Taktil

Perunutan dari kompetensi


Anak berpartisipasi Anak mengeksplorasi Anak mendemonstrasikan strategi sederhana menggunakan alat dan bahan di sekitar yang lebih sederhana, yaitu
aktif dalam kegiatan alat dan bahan di untuk bermain bersama pada beragam aktivitas motorik halus dan taktil. partisipasi aktif dalam
yang banyak sekitar untuk kegiatan motorik halus dan
melibatkan motorik mengembangkan fungsi taktil, ke kompetensi yang
halus dan taktil. motorik halus dan lebih kompleks, yaitu
taktil. menampilkan strategi
sederhana dalam aktivitas
bermain bersama
(misalnya, menggunakan
panci sebagai alat musik).
*) Penjelasan kerangka berpikir mengacu pada Panduan Pembelajaran dan Asesmen halaman 21

6
Elemen Dasar-dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi,
Rekayasa, dan Seni

Elemen dasar literasi dan STEAM adalah sebagai berikut :

1. Anak mengenali dan memahami berbagai informasi, mengomunikasikan perasaan dan


pikiran secara lisan, tulisan, atau menggunakan berbagai media serta membangun
percakapan.
2. Anak menunjukkan minat, kegemaran, dan berpartisipasi dalam kegiatan pramembaca
dan pramenulis.
3. Anak mengenali dan menggunakan konsep pramatematika untuk memecahkan masalah
di dalam kehidupan sehari-hari.
4. Anak menunjukkan kemampuan dasar berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.
5. Anak menunjukkan rasa ingin tahu melalui observasi, eksplorasi, dan eksperimen dengan
menggunakan lingkungan sekitar dan media sebagai sumber belajar, untuk mendapatkan
gagasan mengenai fenomena alam dan sosial.
6. Anak menunjukkan kemampuan awal menggunakan dan merekayasa teknologi serta
untuk mencari informasi, gagasan, dan keterampilan secara aman dan bertanggung
jawab. Anak mengeksplorasi berbagai proses seni, mengekspresikannya serta
mengapresiasi karya seni.”
.
Contoh penahapan penguasaan kompetensi dan konsep pengetahuan yang ada di dalam
subelemen menjadi alur tujuan pembelajaran pada elemen Dasar-dasar Literasi,
Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Seni.

Subelemen: Anak mengeksplorasi berbagai proses seni, mengekspresikannya serta


mengapresiasi karya seni.

Pada subelemen di atas, penyusun mengembangkan alur tujuan pembelajaran didasarkan


pada penahapan kompetensi dari yang lebih sederhana, yaitu mengenal dan menunjukkan
ketertarikan terhadap karya seni ke kompetensi yang lebih kompleks yaitu menghasilkan
karya seni dengan beragam teknik dan media. Berikut adalah contoh alur tujuan
pembelajaran yang diturunkan dari tiap subelemen Dasar-dasar Literasi, Matematika, Sains,
Teknologi, Rekayasa, dan Seni. Alur disusun mulai dari TP 1 hingga TP (n).
Tabel contoh penahapan penguasaan kompetensi dan konsep pengetahuan yang ada di dalam
subelemen menjadi alur tujuan pembelajaran pada elemen Dasar-dasar Literasi, Matematika,Sains,
Teknologi, Rekayasa, dan Seni.

Subelemen Contoh alur tujuan pembelajaran


Usia 3 - 6 tahun

Anak mengenali dan memahami TP 1. Anak mengenali dan memahami berbagai informasi yang
berbagai informasi, ada di sekitarnya
mengomunikasikan perasaan dan
TP 2. Anak dapat mengomunikasikan pikiran dan perasaannya
pikiran secara lisan, tulisan, atau kepada orang lain dengan secara verbal maupun nonverbal
menggunakan berbagai media melalui berbagai media
serta membangun percakapan.
TP 3. Anak dapat membangun percakapan dengan teman
sebaya maupun orang dewasa melalui berbagai media

Anak menunjukkan minat, TP 1. Anak menunjukkan minat dan respon positif pada kegiatan
kegemaran, dan berpartisipasi awal membaca (seperti mendengarkan, merespon cerita yang
dalam kegiatan pramembaca dibacakan, mengaitkan cerita dengan gambar)
dan pramenulis TP 2. Anak menunjukkan ketertarikan dan berpartisipasi aktif
dalam kegiatan pengenalan simbol, bunyi dan bentuk huruf
pada teks yang ditemui di sekitarnya

TP 3. Anak berpartisipasi aktif dalam beragam kegiatan untuk


menguatkan dan melenturkan otot tangan

TP 4. Anak menunjukkan minat untuk menuliskan ide dan


perasaan melalui berbagai media (coretan, gambar,
hingga tulisan)

Anak mengenali dan TP 1. Anak mengenal arah dan posisi benda yang ada di
menggunakan konsep sekitarnya
pramatematika untuk
TP 2. Anak mengenali bentuk dan pola
memecahkan masalah di dalam
kehidupan sehari-hari. TP 3. Anak mengenal konsep dan simbol bilangan

TP 4. Anak melakukan praktik pengukuran sederhana di


lingkungan

TP 5. Anak menggunakan kemampuan berhitung, pengenalan


pola, dan pengukuran untuk menyelesaikan masalah sehari-hari
di lingkungan

Anak menunjukkan TP 1. Anak berpartisipasi aktif mengeksplorasi dan menganalisa


kemampuan dasar berpikir informasi yang ada di lingkungan sekitarnya
kritis, kreatif, dan kolaboratif.
TP 2. Anak mampu memilah informasi dari hasil analisa dan
menggunakannya untuk menghasilkan karya secara
mandiri maupun berkelompok dengan orang lain

Anak menunjukkan rasa ingin TP 1. Anak berpartisipasi aktif dalam melakukan eksperimen
tahu melalui observasi, menggunakan alat dan bahan yang ada di lingkungan
eksplorasi, dan
eksperimen dengan menggunakan TP 2. Anak memahami dan mengomunikasikan pengetahuannya
lingkungan sekitar dan media akan lingkungan sekitar dengan berbagai media
sebagai sumber belajar, untuk
mendapatkan gagasan mengenai
fenomena alam dan sosial

Anak menunjukkan kemampuan TP 1. Anak menunjukkan ketertarikan untuk mengenal dan


awal menggunakan dan mengeksplorasi teknologi sederhana yang ada di lingkungan
merekayasa teknologi serta untuk
mencari informasi, gagasan, dan TP 2. Anak mengenali cara menggunakan teknologi yang aman
dan bertanggung jawab
keterampilan secara aman dan
bertanggung jawab. TP 3. Anak dapat menggunakan teknologi untuk merekayasa
objek maupun situasi yang ada di lingkungan

Anak mengeksplorasi berbagai TP 1. Anak mengenal dan menunjukkan ketertarikan


proses seni, mengekspresikannya pada berbagai karya seni yang diperkenalkan kepadanya
serta mengapresiasi karya seni.
TP 2. Anak mencoba membuat karya seni dengan menggunakan
beragam teknik dan media seni

TP 3. Anak bereksperimen melalui berbagai media seni (visual,


musik, tari, drama dan digital) dan mulai menggunakannya
untuk menyampaikan ide-ide

Pada penerapannya, pendidik dapat menentukan alur sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik peserta didik. Jika dirasa tujuan pembelajaran ini terlalu spesifik, untuk layanan
yang dimiliki oleh satuan PAUD, satuan dapat menggabungkan tujuan pembelajaran. Satuan
juga dapat mengembangkan tujuan pembelajaran sesuai dengan layanan yang dimiliki oleh
satuan PAUD. Berikut adalah contoh ilustrasi penerapan alur tujuan pembelajarannya.

Pendidik di satuan PAUD A, menentukan alur tujuan pembelajaran dari subelemen “Anak
mengenali dan menggunakan konsep pramatematika untuk memecahkan masalah di dalam
kehidupan sehari-hari” sebagai alur tujuan pembelajaran pertama yang diterapkan di
kelompok usia 3 - 4 tahun untuk semester pertama pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai