Capaian Pembelajaran Dan Atp
Capaian Pembelajaran Dan Atp
1
Tabel 1. Contoh penahapan penguasaan kompetensi dan konsep pengetahuan yang ada di dalam subelemen menjadi alur tujuan pembelajaran pada elemen
Nilai Agama dan Budi Pekerti
Anak percaya Anak dapat Anak memahami bahwa Anak dapat menjelaskan adanya simbol-simbol yang Perunutan berdasarkan
kepada Tuhan Yang menyebutkan nama makhluk hidup di sekitarnya merefleksikan praktik agamanya (seperti hari besar agama, kompetensi yang mudah ke
Maha Esa, mulai Tuhannya dan agama merupakan ciptaan Tuhan. tempat ibadah, dan lainnya). yang lebih sulit. Mengenal
mengenal dan yang dipeluknya. nama lebih mudah daripada
Mempraktikkan memahami bahwa makhluk
ajaran pokok sesuai hidup di sekitar merupakan
dengan agama dan ciptaan Tuhan.
Kepercayaannya
Anak ikut serta dalam kegiatan ibadah sesuai agama Anak mengidentifikasi kegiatan ibadah dan mempraktikkan Perunutan berdasarkan
dan kepercayaannya. kegiatan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya. scaffolding. Awalnya anak
dilibatkan dengan diajak ikut
serta, perlahan mulai diajak
mempraktikkan mandiri.
2
B. Kesehatan Diri
Anak dapat Anak dapat menyebutkan hal- Anak dapat menjelaskan cara Anak memahami bahwa Perunutan berdasarkan konsep
mengekspresikan hal yang dapat memenuhi menjaga kesehatan diri sebagai menjaga kesehatan diri yang lebih konkret ke konsep yang
kebutuhan dasar diri kebutuhan dasar diri rasa syukur kepada Tuhan YME adalah bentuk rasa syukur lebih abstrak, yakni dari yang
(contohnya rasa lapar, (misalnya, makanan dan kepada Tuhan YME berkaitan dengan diri (konkret),
tidak nyaman ketika minuman yang bergizi, dikaitkan dengan hal yang lebih
sakit, dan lainnya) istirahat,olahraga, dan lainnya) abstrak (rasa syukur terhadap
Tuhan YME).
C. Keselamatan Diri
Anak dapat menyebutkan Anak dapat menjelaskan hal- Anak dapat memilih tindakan Anak memahami bahwa Perunutan dilakukan dari konsep
hal-hal yang dapat hal yang mendukung yang mendukung keselamatan menjaga keselamatan dirinya yang lebih konkret ke konsep
mengancam keselamatan keselamatan diri (contohnya, diri adalah bentuk rasa syukur yang lebih abstrak, yakni
diri (misalnya, bermain di bermain di lingkungan yang kepada Tuhan YME keselamatan diri (misalnya: jika
jalan raya, melompat dari tidak banyak kendaraan, tidak ada barang tajam, hindari) hingga
ketinggian atau bepergian atau menerima keselamatan diri atas rasa syukur
menggunakan pemberian dari orang asing, kepada Tuhan YME (misalnya:
benda-benda yang dsb) dan yang dapat menjaga tubuh dari benda tajam
berisiko tanpa mengancam keselamatan diri karena tubuh karunia Tuhan
pengawasan orang (contohnya, bermain dengan YME)
dewasa, dsb) benda-benda tajam, perilaku
orang yang membuat diri anak
tidak nyaman, dsb)
Anak menghargai Anak menyebutkan Anak bersedia melakukan Anak menunjukkan penghargaan saat berinteraksi dengan semua Perunutan dilakukan dari
sesama manusia persamaan (misalnya, kegiatan dengan teman yang orang meskipun berbeda konsep yang lebih konkret ke
dengan berbagai sama-sama tinggal di berbeda-beda konsep yang lebih abstrak,
perbedaannya dan daerah tertentu, yakni hasil observasi anak
mempraktikkan sama-sama dari suku terhadap apa yang sama dan apa
perilaku baik dan tertentu, dan lainnya) yang berbeda antara dirinya
berakhlak mulia. dan perbedaan ciri diri dengan lingkungan hingga
dengan teman sebaya menjadi lebih abstrak seperti
pengenalan konsep
menghargai perbedaan
manusia.
3
Anak menyebutkan Anak mempraktikkan perilaku Anak mampu mengajak teman lainnya untuk melakukan hal baik Perunutan dari kompetensi yang
contoh perilaku baik baik sederhana di lingkungan (misalnya bermain bersama, membantu paling sederhana (yaitu dengan
guru, dan lainnya) mengidentifikasi diri dan
lingkungan terdekat) ke yang
lebih kompleks yaitu
memberikan kontribusi ke
lingkungan
Anak menghargai Anak menunjukkan Anak menjelaskan Anak merawat alam sebagai bentuk rasa sayang terhadap Perunutan dari konsep yang
alam dengan cara kesediaannya untuk cara-cara merawat alam ciptaan Tuhan (termasuk menjaga lingkungan sekitar) lebih konkret ke konsep yang
merawatnya dan berinteraksi dengan lebih abstrak, yakni
menunjukkan rasa alam. pengalaman nyata anak
sayang terhadap berkegiatan di alam hingga
makhluk hidup yang konsep yang lebih abstrak,
merupakan ciptaan yaitu mengaitkannya dengan
Tuhan Yang Maha konsep ‘rasa sayang pada
Esa. Tuhan YME’.
*) Penjelasan kerangka berpikir mengacu pada Panduan Pembelajaran dan Asesmen halaman 21
4
Elemen Jati Diri
pada fase fondasi elemen jati diri adalah sebagai berikut :
1. Anak mengenali , mengekpresikan , dan mengelola emosi diri serta membangun hubungan social secara sehat
2. Anak mengenal dan memiliki perilaku positif terhadap diri dan lingkungan ( keluarga , sekolah , Masyarakat , negara dan dunia )
serta rasa bangga sebagai anak indonesia yang berlandaskan pancasila
3. Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan , aturan dan norma yang berlaku
4. Anak menggunakan fungsi gerak ( motoric kasar , motoric halus dan taktil ) untuk mengeksplorasikan dan memanipulasi berbagai
objek dan lingkungannya sekitar sebagai bentuk pemgembangan diri
Tabel 2. Contoh penahapan penguasaan kompetensi dan konsep pengetahuan yang ada di dalam subelemen menjadi alur tujuan pembelajaran pada
elemen
Jati Diri
2
mengekspresikan, Perunutan dari konsep
dan mengelola Anak mengekspresikan Anak mampu Anak mengenal dan Anak memberikan respon (dapat dalam bentuk verbal umum, yaitu cara
emosi diri serta emosi dalam berbagai membedakan ragam menyebutkan maupun nonverbal) yang sesuai terhadap ekspresi emosi mengekspresikan secara
membangun bentuk. ekspresi emosi nama-nama emosi. orang lain. umum tanpa mengaitkan
hubungan sosial menggunakan objek dengan nama emosi
secara sehat. konkret. (contoh = tertentu, hingga konsep
memilah dan mengekspresikan atau
mengelompokkan merespon secara lebih
gambar ekspresi emosi spesifik sesuai dengan
tanpa menyebutkan nama emosi tertentu.
emosi).
B. Mengelola Emosi
Perunutan dengan
Anak mampu Anak mengenali Anak dapat memilih Anak dapat mempraktikkan Anak dapat scaffolding, yaitu dari
menunjukkan respon beberapa strategi dan menggunakan strategi pengelolaan emosi mempraktikkan strategi kompetensi yang mampu
positif ketika untuk menenangkan strategi pengelolaan diri sesuai dengan strategi pengelolaan emosi diri dilakukan dengan
ditenangkan oleh diri. emosi yang yang ia pilih. yang dapat diterima oleh pendampingan (ditenangkan
orang lain. diperkenalkan oleh lingkungannya, dengan orang lain) hingga mencapai
guru. tujuan menyelesaikan kompetensi yang dilakukan
masalah. secara mandiri, yakni dapat
memilih sendiri strategi dan
secara adaptif menggunakan
strategi tersebut.
3
C. Membangun Hubungan Sosial secara sehat
Perunutan dari kompetensi
Anak mampu Anak dapat bermain Anak dapat menerima Anak dapat menginisiasi Anak dapat yang paling sederhana, yaitu
bermain bersama 1-2 teman ajakan dan ikut bermain permainan, meminta menyelesaikan konflik bermain bersama (tanpa
berdampingan dengan bantuan guru. bersama beberapa terlibat dalam permainan, ketika bermain bersama usaha untuk interaksi yang
bersama teman teman. atau mengajak teman dengan bantuan guru. berarti) hingga yang lebih
(parallel play). bermain bersama. kompleks, mampu mengatasi
konflik saat
bermain bersama dengan
strategi tertentu
4
C. Menyadari bahwa dirinya dan orang lain merupakan bagian dari kelompok
sekelasnya).
Anak menyesuaikan Anak mengenali Anak dapat memahami Anak dapat mengikuti Anak mengetahui dan mempraktikkan strategi yang adaptif Perunutan dari kompetensi
diri dengan rutinitas yang ada di dan dapat melakukan atau menyepakati aturan ketika terjadi perubahan di lingkungan. yang lebih sederhana, yaitu
lingkungan, aturan, sekolah maupun di aturan-aturan sederhana bersama dalam konteks mengenali aturan ke
dan norma yang rumah. yang berlaku di rumah bermain bersama teman. kompetensi yang lebih
berlaku. atau di kelas (mau kompleks, seperti
bergiliran, membereskan mempraktikkan kesepakatan,
mainan turut andil dalam proses
penyepakatan aturan dan
setelah dipakai).
beradaptasi terhadap
perubahan.
5
B. Motorik Halus dan Taktil
6
Elemen Dasar-dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi,
Rekayasa, dan Seni
Anak mengenali dan memahami TP 1. Anak mengenali dan memahami berbagai informasi yang
berbagai informasi, ada di sekitarnya
mengomunikasikan perasaan dan
TP 2. Anak dapat mengomunikasikan pikiran dan perasaannya
pikiran secara lisan, tulisan, atau kepada orang lain dengan secara verbal maupun nonverbal
menggunakan berbagai media melalui berbagai media
serta membangun percakapan.
TP 3. Anak dapat membangun percakapan dengan teman
sebaya maupun orang dewasa melalui berbagai media
Anak menunjukkan minat, TP 1. Anak menunjukkan minat dan respon positif pada kegiatan
kegemaran, dan berpartisipasi awal membaca (seperti mendengarkan, merespon cerita yang
dalam kegiatan pramembaca dibacakan, mengaitkan cerita dengan gambar)
dan pramenulis TP 2. Anak menunjukkan ketertarikan dan berpartisipasi aktif
dalam kegiatan pengenalan simbol, bunyi dan bentuk huruf
pada teks yang ditemui di sekitarnya
Anak mengenali dan TP 1. Anak mengenal arah dan posisi benda yang ada di
menggunakan konsep sekitarnya
pramatematika untuk
TP 2. Anak mengenali bentuk dan pola
memecahkan masalah di dalam
kehidupan sehari-hari. TP 3. Anak mengenal konsep dan simbol bilangan
Anak menunjukkan rasa ingin TP 1. Anak berpartisipasi aktif dalam melakukan eksperimen
tahu melalui observasi, menggunakan alat dan bahan yang ada di lingkungan
eksplorasi, dan
eksperimen dengan menggunakan TP 2. Anak memahami dan mengomunikasikan pengetahuannya
lingkungan sekitar dan media akan lingkungan sekitar dengan berbagai media
sebagai sumber belajar, untuk
mendapatkan gagasan mengenai
fenomena alam dan sosial
Pada penerapannya, pendidik dapat menentukan alur sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik peserta didik. Jika dirasa tujuan pembelajaran ini terlalu spesifik, untuk layanan
yang dimiliki oleh satuan PAUD, satuan dapat menggabungkan tujuan pembelajaran. Satuan
juga dapat mengembangkan tujuan pembelajaran sesuai dengan layanan yang dimiliki oleh
satuan PAUD. Berikut adalah contoh ilustrasi penerapan alur tujuan pembelajarannya.
Pendidik di satuan PAUD A, menentukan alur tujuan pembelajaran dari subelemen “Anak
mengenali dan menggunakan konsep pramatematika untuk memecahkan masalah di dalam
kehidupan sehari-hari” sebagai alur tujuan pembelajaran pertama yang diterapkan di
kelompok usia 3 - 4 tahun untuk semester pertama pembelajaran.