Anda di halaman 1dari 14

Tabel 1.

Contoh penahapan penguasaan kompetensi dan konsep pengetahuan yang ada di dalam subelemen menjadi alur tujuan
pembelajaran pada elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti

Contoh alur tujuan pembelajaran Dasar penyusunan alur


Subelemen
Usia 3-6 tahun tujuan pembelajaran*)

Anak percaya Anak dapat Anak memahami bahwa Anak dapat menjelaskan adanya simbol-simbol yang Perunutan berdasarkan
kepada Tuhan Yang menyebutkan nama makhluk hidup di sekitarnya merefleksikan praktik agamanya (seperti hari besar agama, kompetensi yang mudah ke
Maha Esa, mulai Tuhannya dan agama merupakan ciptaan Tuhan. tempat ibadah, dan lainnya). yang lebih sulit. Mengenal
mengenal dan yang dipeluknya. nama lebih mudah daripada
mempraktikkan memahami bahwa makhluk
ajaran pokok sesuai hidup di sekitar merupakan
dengan agama dan ciptaan Tuhan.
kepercayaannya

Anak ikut serta dalam kegiatan ibadah sesuai agama Anak mengidentifikasi kegiatan ibadah dan mempraktikkan Perunutan berdasarkan
dan kepercayaannya. kegiatan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya. scaffolding. Awalnya anak
dilibatkan dengan diajak ikut
serta, perlahan mulai diajak
mempraktikkan mandiri.

Anak berpartisipasi A. Kebersihan Diri


aktif dalam menjaga
kebersihan,
kesehatan dan Anak dapat Anak melakukan kegiatan Anak melakukan kegiatan bina Anak berpartisipasi aktif Perunutan berdasarkan
keselamatan diri menyebutkan bina diri (contohnya: bersih diri (contohnya: bersih diri membersihkan diri sendiri kompetensi bina diri (contohnya
sebagai bentuk rasa karakteristik diri yang diri BAK/BAB, mencuci BAK/BAB, mencuci tangan, dan lingkungan sekitarnya bersih diri BAK/BAB, mencuci
sayang terhadap bersih (contoh: tangan, menggosok gigi, menggosok gigi, memakai tangan, menggosok gigi,
dirinya dan rasa mengekspresikan rasa memakai pakaian, memakai pakaian, memakai pakaian memakai pakaian) mulai dari
syukur pada Tuhan tidak nyaman ketika pakaian bersih, dsb) dengan bersih, dsb) secara mandiri. mampu dilakukan dengan
Yang Maha Esa. berada dalam kondisi bantuan orang dewasa. bantuan hingga mencapai
tidak bersih) kompetensi yang dilakukan
secara mandiri (pengurangan
bantuan bertahap; scaffolding,
hingga di akhir mampu ikut
serta dalam lingkup lingkungan
yang lebih luas (lingkungan
sekitar).

2
B. Kesehatan Diri

Anak dapat Anak dapat menyebutkan Anak dapat menjelaskan cara Anak memahami bahwa Perunutan berdasarkan konsep
mengekspresikan hal-hal yang dapat menjaga kesehatan diri menjaga kesehatan diri yang lebih konkret ke konsep
kebutuhan dasar diri memenuhi kebutuhan dasar sebagai rasa syukur kepada adalah bentuk rasa syukur yang lebih abstrak, yakni dari
(contohnya rasa lapar, diri (misalnya, makanan dan Tuhan YME kepada Tuhan YME yang berkaitan dengan diri
tidak nyaman ketika minuman yang bergizi, (konkret), dikaitkan dengan hal
sakit, dan lainnya) istirahat,olahraga, dan yang lebih abstrak (rasa syukur
lainnya) terhadap Tuhan YME).

C. Keselamatan Diri

Anak dapat Anak dapat menjelaskan Anak dapat memilih tindakan Anak memahami bahwa Perunutan dilakukan dari
menyebutkan hal-hal hal-hal yang mendukung yang mendukung keselamatan menjaga keselamatan konsep yang lebih konkret ke
yang dapat mengancam keselamatan diri diri dirinya adalah bentuk rasa konsep yang lebih abstrak,
keselamatan diri (contohnya, bermain di syukur kepada Tuhan YME yakni keselamatan diri
(misalnya, bermain di lingkungan yang tidak (misalnya: jika ada barang
jalan raya, melompat dari banyak kendaraan, tidak tajam, hindari) hingga
ketinggian atau bepergian atau menerima keselamatan diri atas rasa
menggunakan pemberian dari orang asing, syukur kepada Tuhan YME
benda-benda yang dsb) dan yang dapat (misalnya: menjaga tubuh dari
berisiko tanpa mengancam keselamatan benda tajam karena tubuh
pengawasan orang diri (contohnya, bermain karunia Tuhan YME)
dewasa, dsb) dengan benda-benda tajam,
perilaku orang yang
membuat diri anak tidak
nyaman, dsb)

Anak menghargai Anak menyebutkan Anak bersedia melakukan Anak menunjukkan penghargaan saat berinteraksi dengan Perunutan dilakukan dari
sesama manusia persamaan (misalnya, kegiatan dengan teman semua orang meskipun berbeda konsep yang lebih konkret ke
dengan berbagai sama-sama tinggal di yang berbeda-beda konsep yang lebih abstrak,
perbedaannya dan daerah tertentu, yakni hasil observasi anak
mempraktikkan sama-sama dari suku terhadap apa yang sama dan
perilaku baik dan tertentu, dan lainnya) apa yang berbeda antara
berakhlak mulia. dan perbedaan ciri diri dirinya dengan lingkungan
dengan teman sebaya hingga menjadi lebih abstrak
seperti pengenalan konsep
menghargai perbedaan
manusia.

3
Anak menyebutkan Anak mempraktikkan Anak mampu mengajak teman lainnya untuk melakukan hal Perunutan dari kompetensi
contoh perilaku baik perilaku baik baik sederhana di lingkungan (misalnya bermain bersama, yang paling sederhana (yaitu
membantu guru, dan lainnya) dengan mengidentifikasi diri
dan lingkungan terdekat) ke
yang lebih kompleks yaitu
memberikan kontribusi ke
lingkungan

Anak menghargai Anak menunjukkan Anak menjelaskan Anak merawat alam sebagai bentuk rasa sayang terhadap Perunutan dari konsep yang
alam dengan cara kesediaannya untuk cara-cara merawat alam ciptaan Tuhan (termasuk menjaga lingkungan sekitar) lebih konkret ke konsep yang
merawatnya dan berinteraksi dengan lebih abstrak, yakni
menunjukkan rasa alam. pengalaman nyata anak
sayang terhadap berkegiatan di alam hingga
makhluk hidup yang konsep yang lebih abstrak,
merupakan ciptaan yaitu mengaitkannya dengan
Tuhan Yang Maha konsep ‘rasa sayang pada
Esa. Tuhan YME’.

2
Tabel 2. Contoh penahapan penguasaan kompetensi dan konsep pengetahuan yang ada di dalam subelemen menjadi alur tujuan
pembelajaran pada elemen Jati Diri

Contoh alur tujuan pembelajaran Dasar penyusunan alur


Subelemen
Usia 3-6 tahun tujuan pembelajaran*)

Anak mengenali, A. Mengenal dan Mengekspresikan Emosi


mengekspresikan,
dan mengelola Perunutan dari konsep
emosi diri serta Anak Anak mampu Anak mengenal dan Anak memberikan respon (dapat dalam bentuk umum, yaitu cara
membangun mengekspresikan membedakan ragam menyebutkan verbal maupun nonverbal) yang sesuai terhadap mengekspresikan secara
hubungan sosial emosi dalam ekspresi emosi nama-nama emosi. ekspresi emosi orang lain. umum tanpa mengaitkan
secara sehat. berbagai bentuk. menggunakan objek dengan nama emosi
konkret. (contoh = tertentu, hingga konsep
memilah dan mengekspresikan atau
mengelompokkan merespon secara lebih
gambar ekspresi emosi spesifik sesuai dengan
tanpa menyebutkan emosi tertentu.
nama emosi).

B. Mengelola Emosi

Perunutan dengan
Anak mampu Anak mengenali Anak dapat memilih Anak dapat Anak dapat scaffolding, yaitu dari
menunjukkan respon beberapa strategi dan menggunakan mempraktikkan strategi mempraktikkan strategi kompetensi yang mampu
positif ketika untuk menenangkan strategi pengelolaan pengelolaan emosi diri pengelolaan emosi diri dilakukan dengan
ditenangkan oleh diri. emosi yang sesuai dengan strategi yang dapat diterima pendampingan
orang lain. diperkenalkan oleh yang ia pilih. oleh lingkungannya, (ditenangkan orang lain)
guru. dengan tujuan hingga mencapai
menyelesaikan kompetensi yang dilakukan
masalah. secara mandiri, yakni dapat
memilih sendiri strategi dan
secara adaptif
menggunakan strategi
tersebut.

3
C. Membangun Hubungan Sosial secara sehat

Perunutan dari kompetensi


Anak mampu Anak dapat bermain Anak dapat menerima Anak dapat menginisiasi Anak dapat yang paling sederhana,
bermain bersama 1-2 teman ajakan dan ikut permainan, meminta menyelesaikan konflik yaitu bermain bersama
berdampingan dengan bantuan guru. bermain bersama terlibat dalam ketika bermain (tanpa usaha untuk
bersama teman beberapa teman. permainan, atau bersama dengan interaksi yang berarti)
(parallel play). mengajak teman bantuan guru. hingga yang lebih
bermain bersama. kompleks, mampu
mengatasi konflik saat
bermain bersama dengan
strategi tertentu

A. Memiliki perilaku Positif Diri

Perunutan dari konsep


Anak mampu memilih Anak mampu Anak menunjukkan Anak memiliki keinginan Anak memiliki yang lebih konkret ke
Anak mengenal dan hal yang ia suka. menceritakan hal yang rasa bangga atas karya untuk mencoba hal keinginan untuk konsep yang lebih abstrak,
memiliki perilaku ia suka. atau usahanya. baru. menerima kegagalan yaitu konsep terkait benda
positif terhadap diri dan kesalahan untuk atau pengalaman nyata
dan lingkungan mencoba lagi. yang ia sukai hingga
(keluarga, sekolah, konsep yang lebih abstrak,
masyarakat, negara, seperti ‘rasa bangga’, dan
dan dunia) serta rasa ‘resiliensi / menerima
bangga sebagai kegagalan untuk mencoba
anak Indonesia yang lagi’.
berlandaskan
Pancasila

B. Memiliki perilaku positif terhadap lingkungan

Perunutan dari konsep


Anak mengenal Anak mengenal Anak mengapresiasi Anak mempertimbangkan keragaman yang ia yang lebih konkret dimulai
karakteristik diri, baik persamaan dan keragaman (misalnya ketahui untuk merespon orang lain di lingkungan dari karakteristik fisik
karakteristik fisik perbedaan karakteristik memberikan pujian sekitarnya. maupun nonfisik (misalnya,
maupun nonfisik. fisik dan nonfisik atau menepuk tangan). bentuk mata/ warna kulit
dirinya dengan untuk fisik dan nama, serta
anggota keluarga atau hobi untuk nonfisik) hingga
teman sebaya. yang lebih abstrak, yaitu
konsep ‘mengapresiasi
keragaman’.

4
C. Menyadari bahwa dirinya dan orang lain merupakan bagian dari kelompok

Perunutan dari konsep


Anak dapat Anak dapat Anak dapat Anak menghargai keragaman (misalnya, ikut yang lebih konkret, yakni
menunjukkan dirinya menyebutkan menyebutkan merayakan hari besar perayaan tradisi lain, menggunakan
merupakan bagian perbedaan karakteristik persamaan bersedia bermain dengan semua teman). pengalaman nyata anak
dari beragam fisik dan nonfisik karakteristik fisik dan untuk menyebutkan siapa
kelompok (misalnya, dirinya dengan nonfisik dirinya dengan saja yang ia lihat
anak ke berapa anggota keluarga atau anggota keluarga atau sehari-hari di rumah dan di
dalam keluarga, di teman sebaya. teman sebaya.
sekolah hingga kepada
mana anak berperan konsep yang lebih abstrak,
sebagai anak, dan seperti ‘keragaman dalam
sebutkan anggota
kelompok’ dan ‘apresiasi
keluarga yang lain; keragaman’.
mampu menyebutkan
kelas tempat ia
belajar, anak pun
mampu menyebutkan
nama-nama teman
sekelasnya).

Anak menyesuaikan Anak mengenali Anak dapat memahami Anak dapat mengikuti Anak mengetahui dan mempraktikkan strategi yang Perunutan dari kompetensi
diri dengan rutinitas yang ada di dan dapat melakukan atau menyepakati adaptif ketika terjadi perubahan di lingkungan. yang lebih sederhana, yaitu
lingkungan, aturan, sekolah maupun di aturan-aturan aturan bersama dalam mengenali aturan ke
dan norma yang rumah. sederhana yang konteks bermain kompetensi yang lebih
berlaku. berlaku di rumah atau bersama teman. kompleks, seperti
di kelas (mau mempraktikkan
bergiliran, kesepakatan, turut andil
membereskan mainan dalam proses
penyepakatan aturan dan
setelah dipakai).
beradaptasi terhadap
perubahan.

Anak menggunakan A. Motorik Kasar


fungsi gerak
(motorik kasar, Perunutan dari kompetensi
halus, dan taktil) Anak berpartisipasi Anak mengeksplorasi Anak mendemonstrasikan strategi sederhana menggunakan sumber daya di yang lebih sederhana, yaitu
untuk aktif dalam kegiatan sumber daya di sekitar sekitar untuk bermain bersama pada beragam aktivitas motorik kasar. partisipasi aktif dalam
mengeksplorasi dan yang banyak untuk kegiatan motorik kasar ke
memanipulasi melibatkan gerak mengembangkan kompetensi yang lebih
berbagai objek dan motorik kasar. fungsi motorik kasar. kompleks, yaitu
lingkungan sekitar menampilkan strategi
sebagai bentuk sederhana dalam aktivitas
pengembangan diri. bermain bersama
(misalnya, menggunakan
panci sebagai alat musik)..

5
B. Motorik Halus dan Taktil

Perunutan dari kompetensi


Anak berpartisipasi Anak mengeksplorasi Anak mendemonstrasikan strategi sederhana menggunakan alat dan bahan di yang lebih sederhana, yaitu
aktif dalam kegiatan alat dan bahan di sekitar untuk bermain bersama pada beragam aktivitas motorik halus dan taktil. partisipasi aktif dalam
yang banyak sekitar untuk kegiatan motorik halus dan
melibatkan motorik mengembangkan taktil, ke kompetensi yang
halus dan taktil. fungsi motorik halus lebih kompleks, yaitu
dan taktil. menampilkan strategi
sederhana dalam aktivitas
bermain bersama
(misalnya, menggunakan
panci sebagai alat musik).

2
Tabel 3. Contoh penahapan penguasaan kompetensi dan konsep pengetahuan yang ada di dalam subelemen menjadi alur tujuan
pembelajaran pada elemen Dasar-dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Seni

Contoh alur tujuan pembelajaran Dasar penyusunan alur


Subelemen
Usia 3 - 6 tahun tujuan pembelajaran*)

Anak mengenali dan A. Mengenali, menyimak, dan memahami berbagai informasi


memahami berbagai
informasi, Anak menunjukkan Menunjukkan minat Anak menunjukkan Anak menunjukkan minat terhadap tuturan yang lebih panjang dan Perunutan berlandaskan tahapan
mengomunikasikan ketertarikan terhadap terhadap tuturan yang minat terhadap tuturan kompleks dengan berpartisipasi menyampaikan tanggapan, kompetensi yang sederhana, yaitu
perasaan dan informasi dalam lebih panjang tentang yang lebih kompleks, komentar, pertanyaan. menunjukkan ketertarikan
pikiran secara lisan, tuturan singkat. cerita atau teks informasi termasuk teks naratif terhadap tuturan singkat (bahasa
tulisan, atau sederhana. atau informasi yang reseptif), hingga yang kompleks,
dibacakan. yaitu menunjukkan partisipasi
menggunakan seperti bertanya (bahasa
berbagai media ekspresif).
serta membangun
percakapan. B. Menanggapi tuturan

Anak merespon Anak merespon Anak merespon pesan yang diterima dengan berbagai cara sesuai dengan konteks pesan. Perunutan berlandaskan tahapan
pesan/petunjuk berbagai ucapan dan kompetensi sederhana yaitu
sederhana dengan pesan lebih kompleks, merespon pesan dengan berbagai
berbagai cara. serta petunjuk dan cara hingga yang lebih kompleks
instruksi bertingkat yaitu menanggapi pesan sesuai
dengan berbagai cara konteksnya.
(misalnya, pendidik
memberi instruksi untuk
memberikan suatu
kertas ke orang tua dan
anak melakukannya).

C. Berpartisipasi dalam interaksi sosial

Menyampaikan Anak mengekspresikan Anak bercakap-cakap Anak bercakap-cakap secara bergantian dalam kelompok sosial Perunutan berlandaskan tahapan
pendapatnya dalam kebutuhan, perasaan, secara bergantian dengan suara, sikap, gestur, dan ekspresi yang dapat diterima kompetensi sederhana, yaitu
kata atau frasa dan ide dengan kalimat menggunakan kalimat lingkungan. penyampaian pesan dengan kata
dengan suara yang sederhana hingga frasa yang lebih kompleks, dan bahasa yang sederhana,
dapat didengar oleh atau kalimat yang lebih menggunakan kata hingga kompleks yaitu melibatkan
lawan bicara. panjang. depan dan kata keterampilan sosial sederhana
seperti bercakap-cakap secara
sambung yang lebih
bergantian dengan ekspresi yang
beragam. dapat diterima oleh orang lain.

3
Anak menunjukkan A. Minat terhadap teks
minat, kegemaran, dan
berpartisipasi dalam Anak menunjukkan Anak menunjukkan Anak menunjukkan Anak menunjukkan Anak berpartisipasi dengan aktif Perunutan berlandaskan pada
kegiatan pramembaca minat terhadap buku minat terhadap buku minat terhadap buku minatnya melalui menanggapi bacaan (baik diminta atau kompetensi sederhana yaitu
dan pramenulis. sederhana yang yang lebih panjang yang yang lebih panjang komentar, pertanyaan tidak) dan memahami bahwa makna menunjukkan minat saat
dibacakan melalui dibacakan dan mulai dan menyampaikan tentang bacaan tanda baca pada buku. dibacakan buku, hingga kompleks
gestur. memahami bahwa teks pendapat yang diambil menggunakan yaitu bersedia berpartisipasi aktif
dan gambar mewakili dari pengalamannya. kosakata yang untuk menanggapi bacaan.
makna dari buku. diingatnya dari
bacaan.

B. Kemampuan Membaca

Anak memahami Anak menunjukkan Anak mengenal bunyi Anak membaca kata-kata sederhana yang bermakna. Perunutan berlandaskan tahapan
bahwa simbol minat pada huruf (fonetik) dan yang sederhana dalam
memiliki makna dan bentuk-bentuk dan atau mulai merangkai pengembangan kompetensi pra
mengomunikasikan huruf-huruf, beberapa bunyi huruf. membaca (pengenalan simbol dan
pemahaman akan menamainya dan fonem hingga yang kompleks,
simbol-simbol yang mengasosiasikan nama yaitu membaca kata sederhana
yang bermakna.
dilihatnya. huruf dengan simbolnya.

C. Kemampuan Pemahaman Bacaan

Anak menunjukkan Anak merespons cerita Anak merespons cerita Anak mengenali Anak dapat menceritakan kembali cerita Perunutan berlandaskan tahapan
minat pada kegiatan secara nonverbal melalui secara verbal dengan beberapa unsur cerita yang dibacakan secara runut kompetensi yang sederhana, yaitu
membaca gestur, ekspresi, dan memberi komentar, yang telah dibacakan, menggunakan bantuan ilustrasi. menunjukkan minat pada kegiatan
tindakan. bertanya atau pun seperti karakter, membaca hingga kompetensi yang
mengaitkan cerita seting, alur cerita, kompleks, yaitu menceritakan
dengan pengalaman hingga dapat kembali.
pribadi. menjawab pertanyaan
terkait masalah yang
dihadapi tokoh.

4
D. Kemampuan dasar untuk menulis

Anak menunjukkan Anak menuangkan Anak menirukan Anak menuliskan ide-ide yang bermakna menggunakan berbagai Perunutan berdasarkan tahapan
minat untuk pikiran dan/ atau bentuk-bentuk simbol media (misalnya kolase, diorama, maupun loose part). keterampilan yang sederhana yaitu
menyampaikan perasaan dalam bentuk dan huruf yang menunjukkan minat
ide-idenya coretan untuk bermakna bagi dirinya. mengungkapkan ide dengan
menggunakan menyampai- berbagai media hingga kompetensi
berbagai media kan pesan. kompleks, yaitu mampu
menuliskan ide yang dapat
(misalnya kolase, dipahami orang lain
diorama, maupun
loose part).
E. Kemampuan menulis untuk berkomunikasi

Anak memahami Anak mulai Anak menggunakan Anak mampu Anak mampu menggunakan huruf dengan Perunutan berlandaskan
bahwa coretan di menceritakan simbol kegiatan menulis menggunakan simbol lebih baik dalam bercerita atau kemampuan sederhana, yaitu anak
sekelilingnya memiliki tulis yang dibuatnya dalam interaksi sosial, yang menyerupai huruf menyampaikan pesan. memahami coretan yang dibuat
pesan atau makna kepada orang dewasa misalnya dalam dalam bercerita atau memiliki makna, hingga yang
tertentu. dengan lebih kompleks. bermain peran. menyampaikan pesan. kompleks yaitu anak
menggunakan huruf untuk
menyampaikan pesan.

Anak mengenali dan A. Kepekaan Bilangan


menggunakan konsep
pramatematika untuk Anak menyebutkan Anak mengenali Anak membandingkan Anak menunjukkan Anak memahami Anak memahami Berlandaskan tahapan kompetensi
memecahkan masalah bilangan secara banyaknya benda dalam jumlah (banyak - pemahaman bilangan terakhir representasi yang sederhana (membilang)
di dalam kehidupan berurutan jumlah sedikit tanpa sedikit) benda yang korespondensi satu ke yang disebut bilangan dalam hingga yang kompleks
sehari-hari. (membilang / rote membilang (subitasi). ada di lingkungan. satu menggunakan menunjukkan simbol yang (pemahaman akan operasi hitung).
counting). benda konkret. banyaknya benda berbeda (termasuk Kompetensi akhir pada kepekaan
yang dihitung. simbol angka). bilangan dan kompetensi awal
pada operasi hitung dituliskan
berkesinambungan yang artinya
kedua kompetensi ini dapat
muncul secara paralel. Pendidik
dapat mengajarkan mengenai
anak memahami simbol angka
sekaligus mulai mengenalkan
konsep hingga operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan

5
** B. Operasi Hitung sederhana dengan alat bantu.

Anak memahami Anak mulai melakukan Anak mampu Anak mengenal


penjumlahan sebagai penjumlahan atau melakukan operasi simbol operasi
menggabungkan dan pengurangan hitung sederhana hitung +, -, =, dan
pengurangan sebagai sederhana dengan cara mulai
memisahkan. menggunakan alat mengelompokkan menggunakannya
bantu konkret seperti objek menjadi 10. untuk melakukan
stik, kelereng, gambar, operasi hitung
dll., hingga dengan simbol
menentukan hasilnya bilangan (1 digit).
dengan membilang
(mulai dari satu,
kemudian mulai dari
salah satu bilangan
yang dijumlahkan).

C. Bentuk

Anak mengenali Anak mengelompokkan Anak membandingkan Anak membandingkan Anak menggabungkan dan mengurai Perunutan pada kompetensi
bentuk geometri bentuk yang memiliki kesamaan dan bentuk bangun dua bentuk geometri menjadi bentuk baru bentuk berlandaskan tahapan
sederhana dua kesamaan dalam satu perbedaan dari bentuk dimensi (segitiga, (tidak harus menjadi bentuk yang memiliki kompetensi yang sederhana
dimensi (segitiga, kelompok. geometri sederhana. lingkaran, persegi) nama khusus). (mengenali bentuk geometri)
lingkaran, dan dan bangun tiga hingga yang kompleks
persegi) dan tiga dimensi (kubus, bola, (menggabungkan dan mengurai
bentuk).
dimensi (kubus, bola, limas) yang dilihat.
dan tabung) yang Kompetensi ketiga pada bentuk
dilihat. dan kompetensi awal pada
kesadaran ruang dan lokasi
dituliskan berkesinambungan yang
artinya kedua kompetensi ini dapat
muncul secara paralel. Pendidik
dapat mengajarkan mengenai
** D. Kesadaran ruang dan lokasi membandingkan persamaan dan
perbedaan bentuk sekaligus mulai
mengenalkan kegiatan yang
Anak menunjukkan Anak menyebutkan Anak membedakan kiri dan kanan, dan mengajarkan anak posisi dan arah.
jalur yang perlu dilalui posisi dari benda yang dapat menentukan arah dan langkah yang
untuk mencapai dilihat, dibandingkan dibutuhkan dari satu lokasi ke lokasi lain
sebuah benda pada benda lainnya (atas, pada petak.
gambar. bawah, belakang,
samping, depan).

6
E. Pengukuran

Anak mengenal Anak membandingkan Anak melakukan Anak menggunakan bilangan untuk menyatakan ukuran atribut Perunutan berlandaskan tahapan
beberapa atribut dan mengurutkan benda pengukuran dengan benda dengan satuan tidak baku. konsep pengukuran yang lebih
pengukuran, seperti berdasarkan atribut menggunakan satuan mudah dan konkret (misal:
panjang, tinggi, dan secara langsung dan tidak baku untuk besar-kecil) hingga yang abstrak
berat, dan tidak langsung membandingkan dengan simbol satuan.
membandingkan (menggunakan benda atribut benda.
mana yang "sama" lain).
atau "berbeda," mana
yang "lebih .." atau
"kurang ..."

F. Waktu

Mengenal konsep Mengenal hari ini, besok, Anak membandingkan Anak membandingkan Anak mulai terbiasa menggunakan istilah Perunutan berlandaskan tahapan
pagi, siang ,dan dan kemarin. dan mengurutkan banyaknya aktivitas satuan waktu baku dalam menjelaskan pengenalan konsep waktu yang
malam hari. kegiatan yang yang dapat dilakukan suatu informasi misalnya jam atau hari. konkret (pagi, siang, malam)
membutuhkan waktu dalam satu waktu (contoh 1. “Berapa hari lagi ulang dengan rutinitas hingga abstrak
lebih lama atau lebih (misalnya, berapa kali tahunku?”. Contoh 2. "Ulang tahunku di berkaitan dengan penggunaan
cepat. dapat melakukan bulan Januari, masih lama"). satuan waktu.
jumping jack dalam
satu menit).

G. Pola (bentuk sederana dari konsep aljabar)

Anak mengenali dan Anak mengidentifikasi, Anak mengenali Anak mengembangkan Anak mengamati dan mulai mampu Perunutan berlandaskan tahapan
mencontoh pola melengkapi, mencontoh, satuan terkecil pola secara mandiri menjelaskan pola bilangan termasuk ganjil kompetensi yang sederhana, yaitu
berulang sederhana dan melanjutkan pola pembentuk pola genap. anak mengenali dan mencontoh
(Contoh. merah - sederhana (contoh. merah - hijau hingga kompleks, yaitu anak
hijau - merah - hijau; (Contoh. merah - ? - - merah - hijau; satuan mengembangkan sendiri.
A-B-A-B). merah - hijau; anak terkecil yaitu merah -
mampu menjawab hijau hijau).
untuk melanjutkan pola
sederhana).

7
** H. Analisis data

Anak menyortir dan Anak mengumpulkan dan mengelompokkan data dan menginterpretasi (mengambil Kompetensi ini memiliki prasyarat
menggolongkan benda kesimpulan) dari data. yaitu anak perlu menguasai dulu
berdasarkan satu atau kemampuan pada TP 1 geometri
lebih atribut tertentu, dan dan pengukuran (seperti anak
menghitung ada berapa mengidentifikasi (mengenali)
benda di masing-masing atribut (sifat) yang dipelajari di
kategori. geometri dan pengukuran
(misalnya, ukuran, kuantitas,
jumlah sisi, warna, dsb.).
Setelahnya baru dapat dilanjutkan
dengan menyortir dan
menggolongkan benda
(kemampuan sederhana) hingga
kompleks yaitu interpretasi data.

Perunutan berlandaskan tahapan


prosedural dari proses analisa data
sederhana hingga yang abstrak
namun dengan pendampingan
bertahap (scaffolding).

Anak menunjukkan Anak aktif Anak menemukan Anak secara mandiri Anak membuat hasil karya secara berkelompok. Perunutan berlandaskan fase
kemampuan dasar melakukan persamaan dan mencoba melakukan eksplorasi anak usia dini mulai dari
berpikir kritis, kreatif, eksplorasi terhadap perbedaan atas berbagai hal baru hal umum di lingkungan hingga
lingkungan
dan kolaboratif. informasi yang diterima yang ada di spesifik menciptakan karya secara
sekitarnya.
di lingkungan lingkungan. berkelompok.
sekitarnya.

Anak menunjukkan Anak menunjukkan Anak menunjukkan Anak terlibat aktif dalam kegiatan eksplorasi, Anak mengomunikasikan pengetahuan Perunutan berlandaskan
rasa ingin tahu melalui ketertarikan akan ketertarikan akan eksperimen, atau penelitian akan objek, yang didapat dari kegiatan yang kompetensi yang sederhana, yaitu
observasi, eksplorasi, objek, fenomena objek, fenomena alam, fenomena alam, atau fenomena sosial dalam dilakukan melalui berbagai media mulai tertarik dahulu, sebelum aktif
alam, atau atau fenomena sosial waktu berkelanjutan. eksplorasi dan mengomunikasikan
dan eksperimen
fenomena sosial melalui pengamatan ide (kompleks).
dengan menggunakan melalui dan eksplorasi dalam
lingkungan sekitar dan pengamatannya. waktu yang
media sebagai sumber berkelanjutan
belajar, untuk
mendapatkan gagasan
mengenai fenomena
alam dan sosial.

8
Anak menunjukkan I. Anak menunjukkan kemampuan awal menggunakan teknologi serta untuk mencari informasi, gagasan, dan Perunutan berlandaskan tahapan
kemampuan awal keterampilan secara aman dan bertanggung jawab. pemahaman konsep literasi digital
menggunakan dan dari yang konkret, dekat dengan
merekayasa teknologi Anak mengenal Anak menggunakan keseharian hingga konsep abstrak
Anak mengenal Anak menggunakan teknologi secara aman dan
yang berkaitan dengan nilai-nilai
serta untuk mencari beberapa teknologi berbagai teknologi beberapa teknologi bertanggungjawab, baik secara mandiri, maupun dalam
(value).
informasi, gagasan, sederhana dalam sederhana sehari-hari untuk mencari kelompok.
dan keterampilan kehidupan sesuai fungsinya. informasi, gagasan,
dan keterampilan.
secara aman dan sehari-hari.
bertanggung jawab.

J. Anak menunjukkan kemampuan awal merekayasa teknologi serta untuk mencari informasi, gagasan, dan keterampilan
secara aman dan bertanggung jawab.

** Anak merekayasa Anak berbagi strategi pemecahan masalah dengan merekayasa


teknologi untuk teknologi pada orang lain dengan cara menceritakan/
memecahkan menggunakannya bersama.
masalah.

Anak mengeksplorasi Anak menikmati Anak mengungkapkan Anak Anak mengomunikasikan karya seni yang dibuat kepada orang Perunutan berlandaskan fase
berbagai proses seni, mengeksplorasi pikiran dan mengungkapkan lain. eksplorasi anak usia dini dalam
mengekspresikannya berbagai media perasaannya melalui pikiran dan konteks seni, mulai dari hal umum
serta mengapresiasi seni (visual, musik, berbagai media seni perasaannya di lingkungan hingga spesifik
tari, drama dan (visual, musik, tari, menggunakan lebih
karya seni. (pengungkapan dari karya yang
digital). drama, dan digital). dari 1 jenis media
seni dan atau teknik. dibuat sendiri).

Anda mungkin juga menyukai