Anda di halaman 1dari 2

Sebelum tindakan operasi pasien dijadwalkan untuk pemeriksaan kedua tentang miastenia

gravis karena pemeriksaan penunjang miastenia gravis yang pertama hasilnya negative, tapi pasien
masih dicurigai mengalami miastenia gravis (yang menjadi diagnose sekunder pasien) karena saat
diberika mestinon pasien mengalami perbaikan gejala / respon obat tersebut. Namun karena jadwal
DPJP pasien belum diperiksa dan langsung dijadwalkan operasi.

Pasien dilakukan tindakan operasi oleh departemen bedah saraf RSCM pada tgl 27 Juli 2023.
Post operasi dipindahakan ke ruang ICU lalu ke kamar rawat inap. Etelah pindah ke kamar rawat biasa,
kurang lebih sekitar 3-4 hari setelah operasi pasienmengalami kejang seluruh bagian tubuh sesaat
(sekitar 1 menit) bias sampai 6x kejang saat itu. Sehingga dikonsulkan lagi kebagian saraf dan
mendapatkan terapi tambahan dengan aturan minum sebagai berikut :

Obat tersebut setelah sesuai aturan dihentikan, karena pasien juga tidak pernah lagi mengalami
gejala kejang.

Setelah rawatan post operasi pasien kontrol ualng 1 x kebagian saraf dan bedah saraf.

Dan diberikan resume pulang sebagai berikut :

Dijadwalkan kontrol ulang lagi untuk tindakan EEG pada 6 desember 2023 dan MRI pada 8 desember
2023

Rabu, 22 November 2023

Malam pasien kurang tidur, pagi pagi terburu buru, Cuma makan 1 suap nasi, lalu minum obat
Mestinon 1 tab. Kemudian perjalalanan ke tempat kerja, tiba di tempat kerja masih bias ngobrol dengan
kepala sekolah. Tiba-tiba pasien merasakan pusin, oleng, wajah kesemutan hingga senyap (seperti
pingsan). Kemudian pasien merasakan otot wajah bergerak sendiri (seperti kejang) diikuti dengan
tangan gemetar dan kaki kaku.

Pasien di bawa k RS UD Curup. TTV (TD : 140/90mmhg, HR 87x/I; RR ; 22x/I, SpO2 99%).
Kemudian pasien dipasangkan oksigen 3-4 lpm. Total waktu kejang dari awal sampai kejang mulai
berhenti sekitar 2 jam. Pasien dilakukan pemeriksaan GDS dengan hasil 89 mg/dl. Kemudian tidak ada
terapi tambahan untuk obsrvasi di IGD karena perlahan setelah total 2 jam kejang, kejang pasien
perlahan hilang. Pasien mendapat advice terapi oral dari Sp.S RSUD Curup namun obat tidak tersedia.
Disarankan oleh dokter IGD RSUD curup untuk kontrol ulang jika ada keluhan ke poli saraf RSUD Curup.
Resep yang diberikan adalah :

Anda mungkin juga menyukai