Anda di halaman 1dari 9

Selasa 27/11/2023

Notes:

 Pasien didaftarkan dengan nama “Simulasi 1, simulasi 2, dst”, untuk jenis kelamin
dan usia menyesuaikan bila tidak dispesifikasikan. Contoh: bila pasien hamil maka JK
perempuan
 Mohon untuk memprintkan semua lembar-lembar yang dibutuhkan (surat kematian,
surat kontrol, resume, hasil lab, billing, PO, POR, dll)
 Mohon untuk mempraktekkan informed consent atau ttd edukasi pasien sesuai dengan
yang berjalan)
 Mohon untuk meresepkan semua BHP sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan
(sesuai skenario tersebut)

Skenario #1

Pendaftaran:

 Registrasi pasien BPJS murni, rujukkan dari Puskesmas ____ (bebas memilih),
membawa keterangan TACC ke dokter penyakit dalam

Rawat Jalan:

 Didaftarkan ke poli penyakit dalam


 Dirujuk internal ke poli bedah
 Poli bedah  Disarankan USG
 Direncanakan USG besok (Menyambung ke skenario hari besok)

Skenario #2

Pendaftaran:

 Registrasi pasien BPJS Inhealth ke dokter saraf

Rawat Jalan:

 Dokter saraf rujuk internal ke rehab medik


 Diberikan terapi (bebas pilih mau postingan apa)
 Rehab medik, cukup 1 kali terapi, dikembalikan ke poli saraf

Skenario #3

Pendaftaran:

 Registrasi pasien COB BPJS (bebas), mau berobat ke dokter anak tapi harus melalui
dokter umum dulu

Rawat Jalan:
 Berobat ke dokter umum
 Berobat ke dokter anak
 Anjuran cek DL diff dan ASTO
 Dari dokter anak anjuran dirawat inap  Melalui IGD

IGD:

 Didaftarkan ke admission, di triase, diberikan terapi sesuai anjuran dari dokter anak
yaitu:
o RL 10 tpm makro
o Inj. ceftriaxone 1x500 gram (Tapi diinput starxon sama IGD)
o Inj. PCT 4x 20 mg
o Inj. ondansentron 2x1/2 amp
o Pakai oksigen 2L NC
 Kamar penuh, jadi observasi 4 jam di IGD sampai menunggu ruangan
 Ada anjuran Rontgen thorax PA dari dokter anak jadi sekalian di rontgen di IGD
(Tapi IGD input rontgen thorax AP)
 ASTO ternyata harus diacc casemix
 Anjuran cek DL saja (tapi diinput DL Diff)
 Pindah Tembesu

Farmasi, lab, dan radiologi:

 JOR dan mengganti masing-masing inputan (Farmasi ganti ceftriaxone, rontgen ganti
PA jadi AP, lab ganti DL ke DL diff)

BPJS:

 Setting plafon sesuai J00


 Acc ASTO melalui casemix rule item

Ruang Rawat Inap:

 Handover, pengkajian seperti biasa


 Diet lunak  bubur saring
 Dokter Umum visite

Gizi:

 Bubur saring

Menyambung ke skenario hari besok

Skenario #4

Loket:
 Pasien BPJS ke poli OBGYN

Rajal:

 Pasien ternyata SC, di WL kan (rencana tanggal 28/11/2023 besoknya)


 Didaftarkan via WL (serta OK)

Menyambung ke skenario hari besok

Skenario #5

Loket:

 Pasien BPJS ke poli urologi

Rajal:

 Pasien ternyata mau di sache, di WL kan (rencana tanggal 28/11/2023 besoknya)


 Didaftarkan via WL

Menyambung ke skenario hari besok

Skenario #6

Loket:

 Pasien didaftarkan ke poli jantung, pasien tunai

Rajal:

 Pasien di EKG, upload EKG ke avicenna


 Pasien cek Troponin I
 Pasien di echo  Laporan echo
 Pasien di treadmill  Upload hasil treadmill
 Pasien pulang tanpa ada obat

Skenario #7

 Logistik farmasi melakukan PO untuk pembelian obat-obatan, contoh:


o Morfin 100 pcs
o Starxon 2 dus
o Paracetamol 500 pcs
 Acc berjalan sesuai SPO  ke ce ayek, ke ka Ines dan ke Sr Mey untuk approval
 Ternyata saat sampai, morfin rusak 2 pcs, starxon cuma diantar 1 dus, paracetamol
ketinggalan 1 keping.
 Diantar lagi sisanya tanggal 28/11/2023.

Skenario #8
 Gizi melakukan permintaan ke logistik gizi (item dibawah)
 Logistik gizi melakukan PO untuk pembelian:
o Ayam 1 kg (Anggap harganya 100 ribu atau berapapun sesuai master)
o Bayam 5 ikat (Anggap harganya 20 ribu atau berapapun sesuai master)
o Bawang putih 2 ons (Anggap harganya 50 ribu atau berapapun sesuai master)
o Minyak goreng 5L (Anggap harganya 300 ribu atau berapapun sesuai master)
 Acc berjalan sesuai SPO  ke ce ayek, ke ka Ines dan ke Sr Mey untuk approval
 Pada saat diterima, ayam dikembalikan 200 gram karena busuk, bayam cuma diantar
4 ikat
 Bawang putih ternyata harganya selisih 10 ribu lebih mahal dari PO dan minyak
goreng 20 ribu lebih murah dari PO

Skenario #9

 Pasien MCU tunai, diregistrasikan oleh loket


 Pasien mau mengambil paket pemeriksaan eksekutif tapi karena tidak puasa jadi tidak
bisa cek glukosa puasa dan ganti ke glukosa sewaktu, sedangkan kolesterol batal

Skenario #10

 Pasien menggunakan tunai berobat ke IGD, diberikan terapi Injeksi neurobion dan
ketorolac di IGD, diperiksakan EKG, pakai oksigen 2L selama 2 jam
 Pasien boleh pulang tapi memaksa dirawat  APS ranap
 Diberikan RL 20 tpm
 Dua jam di ruangan dengan pengunaan oksigen dan tidak ada terapi tambahan,
meminta pulang APS

Skenario #11

 Pasien datang sudah DOA di IGD, pakai BPJS (lakukan sesuai protap sehari hari –
surat kematian dll)
 Ambulance dari luar, pemandian jenazah di RS

Skenario #12

 Pasien datang ke IGD pakai BPJS, suspek stroke


 Diberkan injeksi citicoline, aspilet 4 tab, clopidrogel 4 tab, inj omeprazole 1 amp dan
inj ketorolac 1 amp, pakai oksigen 4L NC selama 5 jam
 Menelfon dr SpS, anjuran CT scan dari IGD
 CT scan masuk ke casemix rule item BPJS, di acc
 Pasien dilakukan CT scan, sampai di IGD RST kembali pasien apnea
 Dilakukan RJP 3 siklus, masuk epinephrine 3 amp, pasien dinyatakan meninggal
pukul 13:45
 Sisanya lakukan sesuai protap
Skenario #13

 Pasien datang ke IGD pakai prudential, tidak tahu kelas berapa berobat dengan sakit
perut, anjuran rawat
 Di IGD diberikan inj remopain dan esomax 1 amp
 Di admission ternyata Prudential pasien sesuai kelas I, namun kelas I, II, dan III
penuh semua,
 Titip VIP, acc MOD
 Ternyata setelah satu hari, pasien tetap mau di VIP setelah di edukasi dan di acc juga
 Anjuran USG abdomen
 Menyambung ke skenario hari besok

Skenario #14

 Pasien tunai datang ke PONEK IGD dengan G1P0A0 hamil 39 minggu pembukaan 3
ingin lahiran di RST, datang jam 21:00
 Latihan partograf  Skenario partograf buat aja sendiri (intinya lahir besok paginya)
 Masuk SVIP A
 Menyambung ke skenario hari besok

Skenario #15
 Pasien KLL, masuk ke IGD dengan tangan kiri nyeri
 Dilakukan xray manus AP/Lat Sinistra, fraktur
 Saran dr Humar SpOT  operasi
 Pasien mau menggunakan jasa raharja  Pasien menulis surat kronologis kejadian
kecelakaan
 Harga alat pen saja  22 juta.
 Naik ke Meranti, ruangan booking OK, ternyata operasinya besok jam 08:00 pagi,
sedang elektif + ceftriaxone 1x2 gram, plus ketorolac drip dalam RL
 Ada pemeriksaan EKG di IGD
 Menyambung ke skenario hari besok

Skenario #16

 Anak demam berobat ke IGD, suhu 40.3, dianjurkan rawat


 BPJS kelas III mandiri, namun ada penangguhan
 Diedukasi dan naik ke Meranti, di IGD diberikan RL 10 tpm makro, dicekkan DL
saja, dan PCT 100 mg
 Menyambung ke skenario hari besok

Skenario #17

 Dewasa berobat ke IGD, dengan nyeri berkemih, dianjurkan rawat


 BPJS kelas I mandiri, namun ada penangguhan
 Cek UL dan DL Diff
 Diedukasi dan naik ke Tembesu, di IGD diberikan RL 20 tpm makro dan ketrolac 1
amp
 Diperiksa dr Randy SpU di ruangan, anjuran operasi besok jam 10:00, URS DJ Stent
Sinistra, sedang elektif
 Menyambung ke skenario hari besok

Skenario #18

 Pasien katarak ada 5 WL dengan dr. Gita SpM besok harinya (ODC)
 Menyambung ke skenario hari besok

Skenario #19

 Pasien BPJS berobat ke dokter penyakit dalam (didaftarkan oleh loket)


 Dari penyakit dalam, anjuran ke rehab medis.
 Rujuk internal
 Dokter rehab medis sudah pulang, besok ke dokter rehab medis
 Menyambung ke skenario hari besok

Skenario #20

 Pasien dewasa laki-laki Asuransi Allianz, datang ke IGD karena sesak nafas
 Diberikan oksigen 10L NRM, lakukan EKG, dan rontgen thorax PA
 Dicekkan DL diff, ur cr eGFR, elektrolit, GDS dan albumin
 Dikonsulkan di IGD ke dokter paru, saran co dr jantung dan dr SpPD
 Diberikan injeksi furosemide extra 1 amp, RL 10 tpm, injeksi esomax 1 amp
 Pro ICU
 Menyambung ke skenario hari besok

Rabu 28/11/2023
Skenario #21

 Pasien MCU BCA, diregistrasikan oleh loket


 Pasien ada pemeriksaan dikirim ke luar yaitu cholinesterase, namun di hasil print
harus tercantum juga (Hasil print luar discan ke EMR)
 Print hasil pemeriksaan MCU dokter dan lain-lainnya untuk dikirim ke BCA

Skenario #22

 Lanjutan Skenario #1 pada hari sebelumnya


 Setelah ada hasil USG, pasien ketemu lagi dengan dokter SpPD
 Dapat obat-obatan berupa buscopan 2x1 untuk tiga hari, omeprazole 2x1 untuk tiga
hari, ranitidine 2x1 untuk tiga hari
Skenario #23

 Skenario #3 hari sebelumnya, pasien didischarge, ke kasir ternyata kartu penunggu


hilang satu
 Print bill

Skenario #24

 Skenario #4 hari sebelumnya, pasien masuk kelas I, pasien dititipkan dulu ke kelas II
karena kamar penuh, ke malapari
 Di Vk, pasien dikaji dan dioperasi jam 10 dengan dr Sindhung SpOG, terapi
ceftriaxone 1x2 gram
 Latihan informed consent
 Setelah operasi dan di Malapari, pasien mengalami perdarahan dan nyeri perut hebat,
dr Sindhung USG intip dan ada PPH
 Disarankan cito histerektomi plus siapkan kantong darah 3 PRC, cek goldar
 Informed consent lagi
 Goldar A+, BDRS kosong, minta ke PMI
 Sambil menunggu kantong darah, pasien didorong ke OK untuk cito
 Kantong darah masuk ke OK dan ditransfusi
 Setelah di operasi, dapat advis dr Sindhung untuk lanjut transfusi dan TTV per 15
menit
 Dua jam kemudian, ada reaksi gatal dan merah akibat transfusi
 Panggil DU jaga, telfon dr Sindhung, advis injeksi diphenhydramine 1 amp dan dexa
1 amp

Skenario #25

 Bayi dari Skenario #4 di hari yang sama (pasien WL SC), ternyata di OK APGAR
3/4, tidak menangis
 VTP di ruang OK dengan oksigen 10L NRM selama 30 menit
 Dianjurkan pemasangan CPAP FiO2 40%, PEEP 7 di ruangan
 Pemasangan OGT

Skenario #26

 Pasien dari Skenario #5 hari sebelumnya, ternyata hasil GDS 450


 Tidak jadi operasi, konsul SpPD di rawat jalan
 Atur billing sesuai protap

Skenario #27

 Pasien dari Skenario #13 hari sebelumnya, ternyata USG abdomen ada appendisitis
akut
 Rencana operasi cito dengan dr Benny SpB, anestesi bebas pilih sendiri, tindakan
laparatomi appendektomi besar.
 Setelah operasi, ternyata pasiennya ingin dikembalikan ke kelas I karena biaya

Skenario #28

 Skenario #14 hari sebelumnya, bayinya lahir pukul 03:00, didaftarkan juga ke
admission
 Ibu pasien mau babycapture dan juga cap kaki bayi
 Dilakukan pemeriksaan SHK dan divaksin Engerix B serta Vit K sebelum pulang

Skenario #29

 Skenario #15 hari sebelumnya, setelah dioperasi dan boleh pulang, total biaya 53 juta.
 Sisanya ditangguhkan ke BPJS

Skenario #30

 Skenario #16 hari sebelumnya, setelah pasien pulang, ternyata pasien tidak dapat
membayar tangguhan BPJS
 Pasien pun tidak mampu membayar tagihan RS secara tunai

Skenario #31

 Skenario #17 hari sebelumnya, pasien dilakukan operasi


 Boleh pulang, namun BPJS masih bermasalah
 Pasien mau bayar tunai
 Obat pulang hanya urinter 2x1 selama 10 hari dan cefixime 2x1 selama 10 hari

Skenario #32

 Lanjutan Skenario #18, ternyata 1 pasien tensi tinggi, dianjurkan ke SpPD


 1 pasien tidak hadir
 Tiga sisanya dioperasi di OK seperti biasa

Skenario #33

 Lanjutan Skenario #19 hari sebelumnya, pasien datang lagi ke loket, ke dokter rehab
medis
 Dari dokter rehab medis tidak perlu terapi tapi dirujuk internal lagi ke SpS
 Dari dokter SpS dapat racikan eperisone 10 tab, ibuprofen 10 tab, paracetamol 500
mg 10 tab dan diazepam 2 mg 5 tab dalam 15 tab 3 kali sehari
 Kontrol kembali ke SpS

Skenario #34

 Lanjutan Skenario #20 hari sebelumnya, ternyata USG abdomen ada ascites, dan di
paru ada efusi masif
 Dr SpPD pro pungsi asites
 Dr SpP pro WSD
 Semua tindakan dilakukan di ICU, dengan pengawasan dr Li SpAn dengan sedasi
 Pasien diknockdown dengan midacum dan propofol, langsung diintubasi dengan
ventilator
 Tiga jam kemudian, pasien VT, DU langsung defibrilasi 2x  ROSC
 Lapor dan saran rujuk HCU  Dapat rujukkan  Rujuk ke Siloam

Anda mungkin juga menyukai