Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN REFLEKSI KASUS

Nama : Ahmad Habibi


Nim : 11194692210130
Hari/Tanggal : Jumat, 16 Juni 2023
Ruangan : IGD

a. Deskripsi kejadian
Pada hari Kamis, 15 Juni 2023 pukul 21.17, An. Dari Tn.K dengan Ikterik
+ kesusahan bernapas dibawa ke IGD bersama keluarganya dari rumah
sakit di daerah pelaihari. Keluarga mengatakan anak tersebut baru
dilahirkan hasil pemeriksaan tingkat kesadaran pasien somnolen E3 V3
M3, pasien tampak lemah, TTV : TD: 101/60mmHg, N: 119x/menit, RR:
31x/menit, T:36,1˚C dan SPO2 : 93% dengan nasal kanul 3 Lpm. Pasien
dimasukan ke zona merah dan langsung diberikan terapi oksigen
menggunakan NRM 10 lpm dan dimasukkan ke tempat penghatan bayi.
Setelah keadaan pasien membaik dengan SPO2 99% diturunkan menjadi
8 lpm. Kemudian pada saat pagi harinya sekitar jam 06.30 wita bayi
tersebut mengalami apnea dan kembali mengalami ikterik, sehingga
diputuskan untuk dilakukan RJP.
b. Perasaan saat menghadapi kasus tersebut
Perasaan saya agak sedikit gugup ketika melakukan RJP untuk pertama
kalinya, karena hanya memiliki pengalaman melakukan RJP kepada
orang dewasa secara langsung, sedangkan pada bayi hanya pernah
melakukannya pada phantom sewaktu skill lab. Selain itu saya juga
melakukan bagging dan suction bersama kaka yang berdinas saat itu.
Meskipun saya merasa gugup dan khwatir dengan keadaan si bayi, tetapi
saya juga sangat senang karena banyak hal yang bisa saya lakukan dan
pelajari ketika menemui pasien dengan keadaaan darurat.
c. Evaluasi:
Sisi negatif:
Apabila tidak dilakukan tindakan perawatan pada An. Dari Tn.K maka
masalah yang terjadi tidak teratasi yang menyebabkan kematian pada
bayi tersebut
Sisi posistif:
Dilakukannya tindakan untuk mengatasi masalah keperawatan yang
terjadi pada pasien sehingga harapannya An. dari Tn.K dapat bernapas
secara spontas kembali.
d. Analisis:
1. Mengapa kasus tersebut menarik?
Kasus ini menarik karena dapat mengatuhi bagaimana melakukan
tindakan RJP, Bagging, dan suction pada bayi baru lahir.

2. Mengapa bisa terjadi?


Pada hari Kamis, 15 Juni 2023 pukul 21.17, An. Dari Tn.K dengan
Ikterik + kesusahan bernapas dibawa ke IGD bersama keluarganya dari
rumah sakit di daerah pelaihari. Keluarga mengatakan anak tersebut
baru dilahirkan hasil pemeriksaan tingkat kesadaran pasien somnolen
E3 V3 M3, pasien tampak lemah, TTV : TD: 101/60mmHg, N:
119x/menit, RR: 31x/menit, T:36,1˚C dan SPO2 : 93% dengan nasal
kanul 3 Lpm. Pasien dimasukan ke zona merah dan langsung diberikan
terapi oksigen menggunakan NRM 10 lpm dan dimasukkan ke tempat
penghatan bayi. Setelah keadaan pasien membaik dengan SPO2 99%
diturunkan menjadi 8 lpm. Kemudian pada saat pagi harinya sekitar jam
06.30 wita bayi tersebut mengalami apnea dan kembali mengalami
ikterik, sehingga diputuskan untuk dilakukan RJP.

3. Bagaimana hubungannya dengan kompetensi ners?


Hubungannya dengan kompetensi ners yaitu melakukan tindakan
kegawatan pada bayi baru lahir yaitu melakukan tindakan RJP
e. Kesimpulan dari kasus tersebut?
RJP adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk merangsang jantung
dan pernapasan dan tindakan pertama yang dilakukan pada pasien
dengan keadaan henti napas dan jantung.
f. Action plan:
Sebagai seorang perawat saya harus lebih mengasah lagi skill RJP agar
sewaktu-waktu jika terjadi kasus seperti ini terjadi lagi saya dapat
melakukannya dengan lebih cepat dan lebih baik lagi.
Banjarmasin, 16 Juni 2023

Menyetujui,

RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Program Studi Profesi Ners


Banjarmasin Preseptor Akademik (PA)
Preseptor Klinik (PK)

Ahmad Apriannor, S.Kep., Ns. M. Sobirin Mohtar, S.Kep., Ns., M.Kep


NIP.199204162020121012 NIK. 1166052018124

Anda mungkin juga menyukai