0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
39 tayangan6 halaman
Pasien bernama Willy mengalami kecelakaan lalu lintas dan dirawat di IGD. Keluarga diminta melapor ke polisi terlebih dahulu untuk pengurusan klaim asuransi sebelum perawatan, namun keluarga setuju untuk biaya perawatan secara mandiri asalkan Willy ditangani. Pemeriksaan menunjukkan adanya patah tulang dan anjuran untuk dirujuk.
Pasien bernama Willy mengalami kecelakaan lalu lintas dan dirawat di IGD. Keluarga diminta melapor ke polisi terlebih dahulu untuk pengurusan klaim asuransi sebelum perawatan, namun keluarga setuju untuk biaya perawatan secara mandiri asalkan Willy ditangani. Pemeriksaan menunjukkan adanya patah tulang dan anjuran untuk dirujuk.
Pasien bernama Willy mengalami kecelakaan lalu lintas dan dirawat di IGD. Keluarga diminta melapor ke polisi terlebih dahulu untuk pengurusan klaim asuransi sebelum perawatan, namun keluarga setuju untuk biaya perawatan secara mandiri asalkan Willy ditangani. Pemeriksaan menunjukkan adanya patah tulang dan anjuran untuk dirujuk.
Pagi hari datang pasien ke IGD RSUD Cicalengka, OS merupakan korban
kecelakaan lalu lintas tabrak lari di daerah nagreg, OS datang dibawa oleh keluarga.
SCENE 1: Area Depan Rumah Sakit | (TAKE: 1 / 2 / 3 / 4 / 5 / 6 / 7 / 8 / 9 / 10)
(Malam. Gerbang Rumah Sakit. Security 1 & 2, Keluarga 1, Korban 1, Perawat IGD. Pewarna merah, kecap, kapas, foundation cair, blush biru) Security 1 : Selamat pagi Pak. Saya dengan Dadang ada yang bisa saya bantu? Keluarga 1 : Pak saya bawa pasien kecelakaan lalu lintas. IGD sebelah mana ya? Security 1 : Oh iya silakan Pak. Lurus lalu belok kiri (sambil memberi informasi ke security 2 melalui handy talky) “Ada pasien KLL menuju IGD” Security 2 : (Menerima informasi dari security 1 lalu menginformasikan kepada perawat triage bahwa ada pasien korban KLL) “Sus ada pasien KLL menuju IGD”
(Malam (tentatif). IGD. Perawat IGD, Dokter, korban, Keluarga ½, Perawat : Siap pak. Terima kasih Triage : (Persiapan menerima OS korban KLL) (Perawat cek kesadaran, dokter anamnesa pada keluarga pasien) Perawat : (Cek kesadaran) Pak..Pak..! Bapak namanya siapa? Pasien : (sambil mengerang) Willy.. Perawat : Pak sekarang yang dirasakan apa? Pasien : (sambal teriak) sakit sus tangan saya.. kaki saya..! Dokter : Permisi pak, bapak dengan siapa? Kel. Pasien : Saya Feri, kakak pasien Dokter : Baik pak. Perkenalkan saya dr. Puspa, dokter jaga IGD pada pagi ini. Jika boleh saya tahu bagaimana kronologis kejadiannya ya? Kel. Pasien : jadi saya dan adik saya mau mudik dok ke daerah tasik. Pas di nagreg saya mau nyalip mobil. Nah dari belakang ada juga motor yang mau nyalip eh malah nyenggol motor saya. Adik saya ini jatoh mental, kakinya keseret motor lain. Tapi dua – duanya motornya malah kabur. Dokter : Saat kejadian memakai helm tidak pak? Lalu kepalanya terbentur tidak? Kel. Pasien : Pakai dok. Alhamdulillah kepala tidak terbentur. Dokter : Saat kejadian apakah masih sadar tidak pak pasiennya? Ada muntah tidak? Kel. Pasien : Sadar dok. Tapi adik saya kesakitan banget. Muntah juga gak ada dok. Dokter : Baik pak. Kami akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Perawat 1 : (sambal mengcek tanda-tanda Vital) “Pak.. saya dengan perawat Adhan. Saya akan melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital terlebih dahulu ya Pak.” (lapor TTV pada dokter) “Dok.. Tuan willy TD: T/T nadi: T/T akral dingin. SpO2: 93%” (Perawat melaporkan tanda-tanda vital pasien pada dokter. Dokter memberikan list sediaan farmasi dan BMHP yang akan digunakan kemudian perawat mencatat pada lembar permintaan obat dan memberikan pada depo farmasi IGD)
(Malam (tentatif). Depo Farmasi. Perawat IGD, Apoteker. Resep) Perawat : Teh ini ada resep pasien IGD cito ya, tolong disiapkan (Menyerahkan resep ke petugas farmasi) Farmasi : Baik teh, mohon ditunggu sebentar ya. (Melihat list permintaan) Saya ulang ya teh, list obat dan BMHP yang dibutuhkan: Infus set, RL 500, Nasal canul, NaCl dan ketorolac 1 ampul, sudah betul ya teh? Perawat : Betul (pengambilan alat dan obat, pencatatan kartu stok) Petugas farmasi menyiapkan list permintaan, kemudian diberikan oleh perawat. Setelah obat dan BMHP telah diberikan pada perawat, kemudian petugas farmasi menginput billingan list obat pasien tersebut.
(Malam (tentative). IGD > pintu belakang menuju admiss. Perawat IGD, Dokter, Korban, Keluarga ½. kartu bpjs, dokumen ……….) Dokter : Masuk ruang tindakan, pasang infus loading RL 500 cc, pasang oksigen 3 lpm, sambil cuci luka dan memberikan ketorolac untuk penahan nyeri. (dokter mengarahkan keluarga pasien untuk daftar) Perawat 2 : Pak ini lembar untuk daftar, tinggal diserahkan ke admission ya pak. Di sebelah sini.. Kel. Pasien : baik sus Perawat : (Melakukan tindakan) | split frame; tindakan & keluarga Keluarga 1 : (Menuju ruang pendaftaran IGD) (Keluarga dalam keadaan panic membuka pintu dengan keras)
(Malam (tentatif). Pendaftaran. RM, keluarga ½, kartu bpjs) Petugas RM : Selamat pagi pak, saya dengan Cahya petugas admission pada pagi hari ini. Ada yang bisa saya bantu pak? Keluarga Pasien : iya bu saya mau daftar Petugas RM : Baik pak sebelumnya dengan bapak siapa saya bicara? Kel. Pasien : Feri Petugas RM : Baik pak Feri. Sebelumnya saya akan menjelaskan terlebih dahulu ya pak. Karena ini merupakan kecelakaan lalu lintas, maka pembiayaan bisa di tanggung oleh jasa raharja, tapi sebelumnya apakah bapak sudah lapor ke kasat lantas ? Kel. Pasien : belum Bu. Petugas RM : Baik pak, jika belum melakukan pelaporan ke kasat lantas dan belum ada surat dari jasa raharja, maka untuk pembiayaan tindakan di RS tidak dijamin oleh bpjs kesehatan, sehingga untuk pembiayaan menjadi pasien umum pak. Kel. Pasien : Loh kok bisa gitu!!!! (marah) adik saya kan punya bpjs kesehatan ini yang bayar mandiri loh bukan yang dari pemerintah!!! (sambal berdiri) Petugas RM : Baik pak, maaf sebelumnya bapak bisa duduk dulu, saya akan menjelaskan terlebih dahulu prosedur untuk jaminan pembiayaan pasien. Untuk kasus adik bapak karena kasus laka lantas dari BPJS kesehatannya tidak bisa mengcover untuk pembiayaan selama di RS terkecuali ada surat penolakan dari jasa raharja sehingga BPJS bisa menjadi penjamin dan saran dari kami pihak keluarga lapor ke kasat lantas untuk pengurusan jasa raharja. Tetapi sebelumnya karena proses pengurusan jasa raharja membutuhkan waktu yang tidak sebentar kami tunggu 3x24 jam untuk proses pengurusannya, namun bila pasien dirujuk atau pulang dan perawatan kurang dari 3x24 jam untuk pembiayaan menjadi umum. Kel. Pasien : Ya sudah jika itu peraturan nya yang penting adik saya tertangani. Petugas RM : Baik pak boleh saya pinjam identitas pasiennya? Kel. Pasien : (memberi KTP pasien) Petugas RM : Terima kasih pak. Saya konfirmasi ulang, pasien nya atas nama siapa pak? Kel. Pasien : Willy Petugas RM : tanggal lahir? Kel. Pasien : 8 Oktober 1993 Petugas RM : baik pak. Mohon tunggu sebentar ya, Saya input dulu datanya (Proses peng inputan berlangsung) Petugas RM : baik pak, pasien sudah di daftarkan silahkan bapak kembali ke ruang IGD untuk tindakan selanjutnya, sebelumnya ada yang mau bapak tanyakan? Kel. Pasien : tidak ada,, Petugas RM : terima kasih pak. Selamat pagi. Semoga lekas sembuh (petugas RM memberikan status pasien ke IGD)
(Malam (tentative). IGD. Perawat, dokter, korban, keluarga ½. RL 500, infus set, nasal canul, NaCl, kassa, keto amp, spuit 3cc, mitela, ………….) Perawat : (Tindakan awal) Permisi Pak.. saya izin melakukan tindakan pemasangan infus ya. Pasien : iya pak.. Perawat : Sambil saya pasang oksigen ya pak, karena kadar oksigen dalam tubuh bapak juga menurun. (perawat pasang oksigen, infus dan mengambil sampel darah) (perawat 2 mengambil foto klinis luka pasien, dan membersihkannya) Dokter : sekalian pasang bidai di kaki kanannya, karena dicurigai fraktur. Setelah itu lanjut foto rontgen ya. (dokter Informed Consent ke keluarga) “maaf pak dengan keluarga Bapak Willy,kami akan melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui apakah ada kekurangan darah atau infeksi lainnya, dan akan melakukan tindakan foto rongten tangan dan kaki untuk mengetahui apakah ada patah tulang atau tidak, karena untuk pembiayaan pasien umum, apakah keluarga bersedia? Kel. Pasien : bersedia dok, asalkan adik saya tertangani Dokter : baik, kita akan melakukan yang terbaik untuk pasien
SCENE 7: Area Radiologi dan Lab | (TAKE: 1 / 2 / 3 / 4 / 5 / 6 / 7 / 8 / 9 / 10)
(Malam (tentative). IGD. Perawat, dokter, CS, radiographer, ATLM korban, keluarga ½. Dokumen …………) (perawat dan cs ke radiologi) (menyerahkan hasil ke IGD) (ATLM memberikan hasil lab pada dokter jaga) Dokter : (Konsul) (Hasil konsul pasien disarankan untuk di rujuk) Dokter : Bapak.. setelah kami melakukan pemeriksaan lab hasilnya cukup bagus hanya saja kadar Hb nya sedikit menurun, yaitu 10 gr. Normalnya diatas 13 gr. Sedangkan untuk hasil rontgennya ditemukan adanya patah tulang pada bagian kaki dan tangan. Setelah saya konsultasi dengan dokter spesialis bedah disini, pasien membutuhkan penanganan lebih lanjut oleh dokter spesialis orthopedic. Sedangkan disini kami tidak memiliki dr spesialis ortho. Maka dari itu, pasien akan kami rujuk pada fasilitas kesehatan yang lebih lengkap yang memiliki dokterr spesialis ortho. Bagaimana pak, apakah keluarga bersedia? Kel. Pasien : kalau mau dirujuk kenapa gak dari awal dok? Adik saya udah lama2 nunggu disini Dokter : begini pak, sesuai prosedur yang ada di rumah sakit ini setiap pasien yang datang dengan kondisi yang kurang baik harus kami tangani terlebih dahulu. Sehingga sebelum pasien dapat dirujuk keadaannya harus stabil terlebih dahulu, sehingga tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses perjalanan rujuk. Kel. Pasien : terus tindakan selanjutnya gimana? Dokter : untuk sekarang apakah bapak dan keluarga sudah bersedia untuk dirujuk? Jika bersedia maka ada formulir yang harus ditandatangani dan kami akan mencarikan rujukan sesuai prosedur yaitu dengan melalui system rujukan terpadu secara online. Kel. Pasien : yaudah jangan bertele2 lagi cepet saja. Dokter : baik pak, tanda tangan dulu sebelah sini ya.. dan mohon maaf pak karena kami harus menunggu balasan terlebih dahulu dari rumah sakit yang dituju apakah ada ruangan yang tersedia atau tidak, maka dimohon kesediannya untuk menunggu jawaban dari sisrute. Kel. Pasien : iya dok SATU JAM KEMUDIAN Kel. Pasien : dok gimana nih udah sejam masih belum bisa dirujuk? mau rujuk aja susah banget ini mah namanya memperlambat. Dokter : maaf pak atas ketidaknyamanannya. Kami masih menunggu jawaban dari RS yang dituju, karena kami tidak bisa langsung merujuk begitu saja, dikhawatirkan RS yang dituju tidak siap dan tidak bisa menerima pasien. Kami harap keluarga pasien dapat bersabar, karena saat ini juga adik bapak sudah kami tangani dan kondisinya sudah mulai membaik. Kel. Pasien : oh jadi adik saya sudah mulai stabil dok? Dokter : iya pak, tapi kami masih terus mengamati keadaan pasien sampai pasien berhasil di rujuk. Semoga kondisinya tetap stabil dan segera ada respon baik dari rumah sakit yang kami tuju. Kel. Pasien : baik terima kasih dok atas penjelasannya. Setidaknya saya dan keluarga bisa tenang (Sudah ada jawaban sisrute) Dokter : Bapak Alhamdulillah sudah ada jawaban dari rsud kota bandung. Adik bapak sudah bisa kami rujuk. untuk selanjutnya bapak bisa melakukan penyelesaian administrasi terlebih dahulu. Bapak ke bagian administrasi IGD dulu, untuk selanjutnya akan dijelaskan oleh administrasi IGD. (Keluarga Pasien ke adm)
(Malam (tentative). IGD. Adm, dokter, keluarga ½. Dokumen …………) Adm. IGD : dok, ini resepnya apakah ada tambahan? Apakah sudah sesuai? Dokter : (sambil cek) sudah cukup teh. Sudah sesuai Adm. Igd : Bapak untuk administrasi di IGD sudah selesai, sekarang silakan bapak ke bagian farmasi untuk validasi obat sesuai dengan tindakan yang sudah dilakukan. Kel. Pasien : baik bu terima kasih (kel. Ke farmasi)
(Malam (tentative). IGD. Apoteker, kasir, perawat, korban, keluarga ½. Dokumen …………) Farmasi : selamat ……… pak, perkenalkan saya dengan Wanda petugas farmasi hari ini. Ada yang bisa saya bantu pak? Kel. Pasien : iya bu, dari adm. IGD saya disuruh menyerahkan berkas ini Farmasi : Baik pak saya cek dulu ya. Mohon tunggu sebentar Kel. Pasien : baik (Petugas Farmasi mengecek berkas tersebut, kemudian menyesuaikan obat dan BMHP yang telah terpakai selama tindakan di IGD, kemudian menyerahkan billingan yang telah diinput di awal) Farmasi : (memanggil keluarga pasien) “terima kasih pak atas kesediaannya untuk menunggu. Disini sudah selesai, untuk selanjutnya bapak bisa melakukan pembayaran di kasir sebelah sana” (sambil mengarahkan dan memberikan berkas billingan obat) (Kel. Pasien ke kasir. Adm selesai) Kasir : (Menerima Pembayaran dari keluarga pasien) Perawat : (OS di rujuk memakai ambulance)