Anda di halaman 1dari 13

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah salah satu faktor aspek yang menentukan

keberhasilan suatu penelitian dan perlu diuraikan secara jelas karena dengan

mengetahui dan melihat secara langsung lokasi penelitian akan mempermudah

proses penelitian. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena

penelitian ini bertujuan untuk mengamati fenomena yang terjadi pada masyarakat,

dan melihat secara langsung. Lokasi penelitian ini adalah Madrasah Tsanawiyah

(MTs) Al-Manar Medan Johor, berlokasi di Jalan Karya Bakti Nomor 34

Kecamatan Medan Johor, Kota Medan. Lokasi penelitian ini dipilih berdasarkan

pertimbangan bahwa di Madrasah tersebut belum pernah diadakan penelitian

mengenai masalah yang akan diteliti.

1. Sejarah Berdirinya MTs Al Manar Medan

MTs Al Manar Medan lahir atas dasar keinginan Prof. Dr. H.M. Hasballah

Thaib, MA. untuk mendirikan lembaga pendidikan Islam sejenis pondok

pesantren di tengah-tengah kota Medan. Keinginan tersebut mendapat sambutan

positif dari empat tokoh lainnya yang berlatar belakang pengusaha yang selalu

peduli terhadap eksistensi dunia pendidikan Islam. Para tokoh inilah selanjutnya

menjadi pengurus Yayasan Pendidikan Islam Al Munawwarah Medan dan

sekaligus menjadi pendiri Pesantren Al Manar Medan. Mereka adalah Prof. Dr.

H.M. Hasballah Thaib, MA. (lahir 1951), Ir. H. M. Arifin Kamdi, M.Si (lahir

39
40

1944), Irfan Muetiara, SE (lahir 1952), Drs. T. N. Razali (lahir 1936), dan H.

Mustafa Sulaiman (lahir 1931).

Peletakan batu pertama mengawali pembangunan Al Manar terjadi pada

hari Sabtu tanggal 17 April 1999 bertepatan tanggal 1 Muharram 1420 H.

Sedangkan kegiatan belajar mengajar untuk tingkat MTs Al Manar dimulai pada

tanggal 15 Juli 1999 yang merupakan awal belajar efektif untuk tahun pelajaran

1999/2000.

Berpedoman dengan perundangan Republik Indonesia dan berdasarkan

Al-Qur’an dan Hadis melangkah maju untuk tujuan satu mencerdaskan kehidupan

bangsa dan negara baik secara IQ (Intellegence Quotient/kecerdasan otak), EQ

(Emotional Quotient/kecerdasan emosional), SQ (Spritual Quotien/kecerdasan

spiritual), dan PQ (Physical Quetient/kecerdasan fisik) dengan diasuh oleh kader-

kader lepasan Pesantren Gontor Timur Tengah dan lokal yang telah

berpengalaman.

2. Visi, Misi, Tujuan, dan Program

a. Visi: Menjadikan Pesantren Al Manar sebagai lembaga pendidikan yang

melahirkan calon ulama intelektual yang dapat menjadi pemimpin masa depan

dengan ciri bertaqwa dan berakhlak mulia.

b. Misi: Pesantren Al Manar mempersiapkan generasi yang berwawasan

keimanan dan kemasyarakatan dengan Islamisasi ilmu pengetahuan agar anak

didik memiliki kepribadian yang mulia dan pandai bersyukur dan mampu

bersabar dalam menghadapi tantangan masa depan.


41

c. Tujuan Pendidikan: Tujuan utama pendidikan adalah untuk meningkatkan

kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ibadah, akhlak mulia, serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Semua program pendidikan yang ada di MTs Al Manar tersusun secara

sistematis, baik oleh kepala Madrasah, maupun guru serta seluruh komponen

pendidik yang ada.

3. Identitas Madrasah

Nama Madrasah : MTs Swasta Al Manar


NSM : 121 21 27 10 057
NPSM : 60727915
Alamat Madrasah : Jalan Karya Bakti Nomor 34 Medan
Kelurahan/Desa : Pangkalan Masyur
Kecamatan : Medan Johor
Kota : Medan
Tahun Berdiri : 1999
Nomor SK Izin Operasional : 2034 Tahun 2015
Akreditasi Madrasah : Peringkat A tahun 2012
Status Tanah : Milik Yayasan
Status Gedung : Milik Yayasan
Luas Tanah Seluruhnya : 2141 m2
Nama Yayasan : Yayasan Pendidikan Islam Al-Munawwarah
Nama Kepala Madrasah : Drs. Nasiruddin, S.Pd.I

4. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan unsur mutlak sebagai penunjang

lancarnya proses untuk mencapai tujuan. Demikian halnya dengan proses belajar

mengajar di MTs Al Manar Medan, sarana dan prasarana sangat besar

pengaruhnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.


42

Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup akan lebih memungkinkan

tercapainya tujuan pendidikan sebagaimana yang diharapkan. Sarana dan

prasarana MTs Al Manar Medan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1
Keadaan Sarana dan Prasarana MTs Al Manar Medan

No Jenis Ruangan Jumlah Kondisi


1 Ruang Kelas 12 Baik
2 Ruang Perpustakaan 1 Baik
3 Ruang Laboratorium Biologi 1 Baik
4 Ruang Laboratorium Fisika 1 Baik
5 Ruang Laboratorium Kimia 1 Baik
6 Ruang Laboratorium Komputer 1 Baik
7 Ruang Laboratorium Multimedia 1 Baik
8 Ruang Kepala 1 Baik
9 Ruang Guru 1 Baik
10 Ruang Tata Usaha 1 Baik
11 Mushalla/Masjid 1 Baik
12 Ruang BP/BK 1 Baik
13 Ruang UKS 1 Baik
14 Ruang OSIS 1 Baik
15 Gudang 1 Baik
16 Ruang Sirkulasi 1 Baik
17 Kamar Mandi Kepala 1 Baik
18 Kamar Mandi Guru 2 Baik
19 Kamar Mandi Siswa Putra 2 Baik
20 Kamar Mandi Siswa Putri 2 Baik
21 Halaman/Lapangan Olahraga 2 Baik
Sumber: Dokumentasi Biro Administrasi MTs Al Manar Medan, 2021

5. Data Siswa

Siswa MTs Al Manar Medan pada tahun pembelajaran 2020-2021 secara

keseluruhan berjumlah 337 siswa, dengan rincian: kelas VII berjumlah 109 siswa,

kelas VIII berjumlah 113siswa, dan kelas IX berjumlah 115 siswa.

Agar lebih jelas dan dapat memperoleh gambaran yang detail tentang

keadaan siswa, berikut ini tabel tentang keadaan siswa MTs Al Manar Medan

pada tahun pembelajaran 2020-2021.


43

Tabel 3.2
Data Siswa MTs Al Manar Medan Tahun 2020-2021

No Kelas Lk Pr Jumlah
1 VII 55 54 109
2 VIII 54 59 113
3 IX 58 57 115
Total 167 170 337
Sumber: Dokumentasi Biro Administrasi MTs Al Manar Medan, 2021

6. Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Tabel 3.3
Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan
MTs Al Manar Medan Tahun 2020-2021

PNS NON PNS


Pengelola Jumlah
Lk Pr Lk Pr
Guru PNS dpk - - - - -
Guru Tetap Yayasan - - 14 18 32
Guru Honorer - - - - -
Guru Tidak Tetap - - 3 2 5
Tenaga Kependidikan - - 4 3 7
Total - - 21 23 44
Sumber: Dokumentasi Biro Administrasi MTs Al Manar Medan, 2021

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah semua obyek/subyek yang akan diteliti untuk perolehan

data penelitian. Menurut Sugiyono, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.1

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Al-

Manar Medan Johor tahun pembelajaran 2020-2021 berjumlah 113 siswa tersebar

dalam 4 kelas paralel, sebagaimana tabel berikut:


1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Alfabeta, Bandung, 2012, hlm 117
44

Tabel 3.4
Populasi Penelitian

No. Kelas Lk Pr Jumlah


1 VIII.1 13 15 28
2 VIII.2 14 14 28
3 VIII.3 13 16 29
4 VIII.4 14 14 28
Total 54 59 113

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili karakteristik

populasi secara menyeluruh. Sampel dibutuhkan apabila populasi yang diteliti

jumlahnya besar atau banyak. Hal ini memudahkan bagi peneliti untuk

membahasnya sesuai dengan kemampuan dan biaya yang tersedia. Menurut

Sugiyono, “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut”.2

Secara sederhana sampel dapat diartikan sebagian dari populasi yang

menjadi sumber data yang sebenarnya dalam suatu penelitian. Jadi, sampel adalah

sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi.

Dilihat dari data jumlah populasi yang relatif besar, maka penelitian ini

menetapkan sampel menggunakan teknik sampling (acak) sebanyak 25% dari

jumlah populasi yaitu 25/100 x 113 = 28,25 siswa (pembulatan menjadi 28 siswa).

Jadi, sampel penelitian ini sebanyak 28 siswa. Menurut Suharsimi Arikunto,

“Teknik sampling ini diberi nama demikian karena di dalam pengambilan

sampelnya, peneliti mencampur subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua

subjek dianggap sama. Dengan demikian maka peneliti memberi hak yang sama

2
Ibid, hlm 118
45

kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi

sampel”.3

Berdasarkan pendapat di atas, sampel penelitian ini ditentukan dengan

teknik random sampling melalui acak kelas didasarkan atas pertimbangan bahwa

kelas yang diteliti dianggap homogen dan setara dengan kelas lainnya dan sama-

sama memperoleh pembelajaran Fiqih dari guru yang sama dengan alokasi waktu

yang sama. Sampel penelitian ini ditetapkan menggunakan teknik acak kelas.

Proses teknik acak kelas ini, peneliti menentukan secara acak atau undian

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menuliskan nomor urut kelas yang ada pada sebuah kertas kecil sebanyak

jumlah kelas.

2. Kemudian digulung dan dimasukkan pada sebuah wadah.

3. Wadah yang sudah terisi kertas diguncang-guncang dan dikeluarkan sebanyak

1 gulungan secara acak yang akan dijadikan sampel.

Setelah dilakukan random sampling kelas tersebut, maka sampel yang

terpilih adalah kelas VIII.1 sebagaimana tabel berikut:

Tabel 3.5
Jumlah Sampel

No. Kelas Populasi Sampel


1 VIII.1 28 28 siswa

3
Suharsimi Arikunto.Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta,
Jakarta, 2016, hlm 77
46

2 VIII.2 28 -
3 VIII.3 29 -
4 VIII.4 28 -
Jumlah 113 28siswa

C. Variabel dan Indikator

Istilah variabel tidak pernah ketinggalan dalam setiap penelitian. Variabel

sebagai gejala yang bervariasi dalam penelitian disebut objek penelitian,

sebagaimana dikatakan Anas Sudijono, “Kata variabel berasal dari bahasa Inggris

variable dengan arti ubahan, faktor tak tetap, atau gejala yang dapat diubah-

ubah”4, dengan kata lain menurut Suharsimi Arikunto, “Variabel adalah objek

penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.5

Berdasarkan pendapat di atas, maka variabel yang diteliti dalam penelitian

ini adalah:

1. Variabel bebas, yaitu pembelajaran daring dengan media flowchart.

2. Variabel terikat, yaitu hasil belajar Fiqih siswa pada materi Cara

Berwudhu dan Shalat, yang dimaksud dengan hasil belajar adalah nilai-nilai

yang diperoleh setelah diberikan perlakuan pembelajaran daring dengan

penggunaan pola flowchart.

Indikator kedua variabel tersebut sebagaimana ditunjukkan pada tabel

berikut:

Tabel 3.6
Variabel dan Indikator
Variabel Indikator
Pembelajaran daring dengan 1. Kemenarikan pembelajaran menggunakan media
media flowchart(X) 2. Kemudahan penggunaan media
3. Kemenarikan tampilan media interaktif
4
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008,
hlm 36
5
Suharsimi Arikunto, Op-cit, hlm 96
47

4. Keefektifan media
5. Kejelasan petunjuk penggunaan media
6. Memudahkan materi dipelajari
7. Kebermanfaatan materi
8. Kejelasan soal evaluasi materi
9. Kejelasan umpan balik
10. Interaktifitas media
11. Meningkatkan minat belajar
12. Pemberian contoh pembelajaran
13. Kelengkapan dan kejelasan contoh

Ranah Indikator
Hasil belajar Fiqih siswa
(Y) 1. Dapat menyebutkan, Dapat menunjukkan
kembali
Ranah Kognitif 2. Dapat menjelaskan, Dapat mengidentifikasi
a) Ingatan dengan bahasa sendiri
pengetahuan 3. Dapat memberikan contoh, Dapat menggunakan
b) Pemahaman secara tepat
c) Penerapan 4. Dapat menguraikan, dapat mengklasifikasikan/
d) Analisis memilih
e) Menciptakan 5. Dapat menghubungkan materi-materi, sehigga
f) Evaluasi menjadi kesatuan yang baru, dapat
menyimpulkan, dapat menggeneralisasikan
membuat prinsip umum
6. Dapat menilai, dapat menjelaskan dan
menafsirkan, dapat menyimpulkan
Ranah Afektif 1. Menunjukkan sikap menerima, menunjukkan
a) Penerimaan sikap menolak
b) Sambutan 2. Kesedihan berpartisipasi/ terlihat, kesedihan
c) Sikap menghargai memanfaatkan, menganggap penting dan
d) Pendalaman bermanfaat, menganggap indah dan harmonis,
e) Penghayatan mengagumi
3. Mengakui dan meyakini, mengingkari
4. Melembagakan atau meniadakan, menjelmakan
dalam pribadi dan perilaku sehari-hari
Ranah psikomotorik 1. Kecakapan mengkoordinasikan gerak mata,
a) Keterampilan telinga, kaki, dan anggota tubuh yang lainnya.
bergerak dan 2. Kefasihan melafalakan/ mengucapkan,
bertindak kecakapan membuat mimik dan gerakan
b) Kecakapan ekspresi jasmani.
verbal dan non-
verbal

D. Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan dengan tahapan atau prosedur sebagai berikut:


48

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan observasi.

b. Menyusun jadwal penelitian sesuai silabus.

c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

d. Menyiapkan instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Menentukan kelas sampel dari populasi yang ada.

b. Memberikan pretes untuk mengetahui hasil belajar awal siswa.

c. Melakukan pembelajaran daring menggunakan pola flowchart.

d. Memberikan postes untuk mengetahui hasil belajar akhir siswa.

e. Mengolah kemudian menganalisis data hasil tes.

f. Melakukan uji hipotesis.

g. Kesimpulan

E. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian atau desain eksperimen yang digunakan adalah

desain eksperimen one group pretest posttest design. Eksperimen dengan desain

one group pre-test post-test yaitu eksperimen yang dilaksanakan pada satu

kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Desain dengan model ini

memberikan perlakuan yang sama pada setiap subjek sampel tanpa

memperhitungan dasar kemampuan yang dimiliki. Meskipun terdapat

kemungkinan masing-masing subjek sampel memiliki kemampuan dasar yang

berbeda-beda. Kesimpulannya terhadap sampel dalam penelitian ini akan

mendapatkan hak yang sama yaitu tes awal (pretes), perlakuan dengan
49

memperoleh pembelajaran daring menggunakan pola flowchart dalam

pembelajarannya, dan tes akhir (postes).

Berikut tabel model one group pre-test post-test design digambarkan

Sugiyono:6

Tabel 3.3
Rancangan Penelitian

Kelas Pretes Perlakuan Postes


VIII.1 O1 X O2

Keterangan:

O1 : Nilai pretes (sebelum diberi perlakuan). Pemberian pretes dengan tujuan

untuk mengetahui kemampuan dasar siswa dalam mata pelajaran Fiqih

yang diberikan sebelum proses pembelajaran dengan pola flowchart.

O2 : Nilai postes (setelah diberi perlakuan). Pemberian postes dengan tujuan

untuk mengetahui kemampuan hasil belajar Fiqih siswa yang diberikan

setelah proses pembelajaran dengan pola flowchart.

X : Perlakuan menggunakan media flowchart.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data adalah bagian yang penting dalam suatu penelitian. Tentang peranan

data. Suharsimi Arikunto mengatakan, “Di dalam penelitian, data mempunyai

kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan penggambaran variabel

yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis”.7

Dalam penelitian ini instrumen/alat pengumpul data yang digunakan

adalah tes hasil belajar Fiqih berbentuk tulisan. Tes tertulis yang diberikan

6
Sugiyono, Op-cit hlm 75
7
Suharsimi Arikunto, Op-cit, hlm 101
50

berbentuk objektif tes pilihan berganda terdiri atas 20 soal. Apabila menjawab

dengan benar 1 item maka diperoleh 1 skor, dan apabila menjawab dengan salah

maka tidak mendapatkan skor. Berkenaan dengan penguasaan bahan ajar Fiqih

semester genap. Dalam penelitian ini diadakan pretes dan postes.

G. Teknik Analisis Data

Sesuai dengan tujuan penelitian yang pada dasarnya ingin mengetahui

pencapaian hasil belajar siswa, sehingga analisis data yang dipakai adalah analisis

deskriptif. Data yang diperoleh dari siswa ditulis dalam bentuk uraian atau laporan

terperinci. Data yang telah dikoreksi kemudian ditabulasikan ke dalam tabel untuk

dapat dianalisis. Tahapan yang dilakukan sebagai berikut:

1. Menghitung Mean (rata-rata) dan Simpangan Baku dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

a. Mean sesuai dengan rumus yang dikemukakan Anas Sudijono:8

M=
∑ fX
N

Keterangan:

M = Mean yang sedang dicari


∑fx = Jumlah dari hasil perkalian antara nilai dengan frekuensinya
N = Number of Casses

b. Simpangan Baku (SD) menggunakan rumus menurut Anas Sudijono:9

8
Anas Sudijono, Op-cit, hlm 85
9
Ibid, hlm 159
51

SD=
√ ∑ fx 2
N

Keterangan:
SD = Deviasi standar
∑fx2 = Jumlah hasil perkalian antara frekuensi masing-masing nilai,
dengan deviasi nilai yang telah dikuadratkan
N = Number of Casses

2. Menguji hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk membuktikan apakah hipotesis diterima

atau ditolak maka dilakukan dengan menggunakan rumus uji t-tes beda rata-rata

yang dikemukakan Suharsimi Arikunto:10


Md
t=

√ ∑ x2 d
N ( N−1)
( ∑ d )2
∑ x d =∑ d − N
2 2

dengan Md =
Keterangan:
Md = mean dari perbedaan pretes dan postes
∑x d 2
= jumlah kuadrat deviasi
N = subjek pada sampel

Kriteria pengujian:

Ho diterima jika thitung< ttabel dan akan ditolak jika t hitung> ttabel. Untuk menguji

pengaruh yang signifikan penggunaan pola flowchart terhadap hasil belajar Fiqih

maka harga tersebut dikonsultasikan ke tabel nilai distribusi t dengan kriteria

thitung> ttabel dengan taraf signifikan  = 0,05 dan dk = N-1.

10
Suharsimi Arikunto, Op-cit, hlm 86.

Anda mungkin juga menyukai